Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

BAB 1 PENDAHULUAN I.1

Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Gambar I. 1 Air Brake System Tipe KE-G-12

USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI PART BODY CASING METERAN AIR UNTUK MEMINIMASI WASTE ENVIRONMENTAL, HEALTH

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4783

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PROCESS IMPROVEMENT OF WATER METER BODY CASING FOR WAITING WASTE MINIMATION AT PT. MULTI INSTRUMENTAS I WITH LEAN SIX SIGMA APPROACH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4190

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Gambar I. 1Air Brake System Tipe KE-G-12

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDEKATAN LEAN SIGMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PENGEMASAN INDUSTRI FARMASI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap perusahaan harus dapat bersaing secara global baik di pasaran nasional

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Pada masa sekarang inisudah banyak sekali industri manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean

TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE LEAN SIGMA UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA QUALITY, COST DAN DELIVERY PRODUK SUNVISOR ASSY DI PT. APM ARMADA AUTOPARTS

MINIMASI WASTE DEFECT DI PT EKSONINDO MULTI PRODUCT INDUSTRY DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)

PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA GUNA MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI GENTENG DAN PAVING (STUDI KASUS DI PT. MALANG INDAH)

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Reduksi Waste pada Proses Produksi Kacang Garing Medium Grade dengan Pendekatan Lean Six Sigma

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ISKANDAR ZULKARNAIN Dosen Pembimbing: H. Hari Supriyanto

MINIMASI WASTE MOTION PADA PROSES PRODUKSI DISTRIBUTOR VALVE DI PT PINDAD DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA

BAB I Pendahuluan. Tabel I. 1 Target dan Realisasi Produksi pada Masing-masing Komponen Pesawat A320 Periode Januari-September 2015

Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Pendekatan Lean Sigma Pada Divisi Produksi Di Hollywood Plastik, Sidoarjo. Michael Hartanto.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

Pada Proyek Single Aisle lebih memfokuskan pada pembuatan komponen pesawat A320. Komponen pesawat A320 terbagi menjadi 3 komponen yaitu Leading Edge

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC

Universitas Sumatera Utara

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA

KATA PENGANTAR. berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat ANALISA PENERAPAN KONSEP LEAN THINKING

Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service

Kata Kunci Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Lean Six Sigma, Root Cause Analysis (RCA), Value Engineering, Waste

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: (Dokumentasi CV. ASJ)

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

USULAN MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI DENGAN KONSEP LEAN MANUFACTURING DI CV.X*

Jumlah Perusahaan Subsektor Komputer, Barang Elektronik dan Optik (Dalam Unit)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Implementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Latar Belakang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut Gaspersz (2011, p.92), Lean Six sigma merupakan suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added) melalui peningkatan terus-menerus secara radikal demi mencapai tingkat kinerja enam sigma dengan cara mengalirkan produk (material, work in process, output) dan informasi dengan menggunakan sistem tarik (pull system) dari pelanggan internal ke eskternal untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan hanya dengan memproduksi 3,4 cacat untuk setiap satu juta kesempatan atau operasi. PT. Multi Instrumentasi adalah sebuah perusahaan industri manufaktur yang termasuk dalam kelompok industri logam dasar dan elektronika. Perusahaan ini didirikan tanggal 22 Agustus 1991 dan berlokasi di Jalan Tengah Gedebage, Ujung Berung Bandung. Perusahaan ini memproduksi peralatan ukur yaitu Meter Air (Water Meter). Meter air yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi ini mempunyai merek dagang LINFLOW. Berikut merupakan part utama penyusun meter air di PT. Multi Instrumentasi. Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air Dari gambar I.1 kita dapat melihat bahwa meter air tersusun dari empat part utama yaitu dari nomor 1 sampai 4 yaitu body casing, head casing, tube fixed coupling dan nut fixed coupling. Part yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi hanya dua yaitu part body casing dan head casing, sedangkan 1

untuk dua part lainnya didapatkan dari supplier dan diasumsikan dalam keadaan baik. Dalam memproduksi kedua part utama tersebut sering terdapat produk yang reject. Berikut merupakan data reject kedua part yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi. Tabel I.1 Reject Body casing dan Head Casing Periode 2014 Reject Body casing Reject Head Casing Bulan Jumlah Jumlah (%) Jumlah Jumlah (%) Produksi Reject Produksi Reject Januari 3434 106 3,09 3370 89 2,64 Februari 4196 119 2,84 4494 75 1,67 Maret 3990 133 3,33 4482 86 1,92 April 4684 137 2,92 5478 81 1,48 Mei 1494 59 3,95 1590 30 1,86 Juni 4280 149 3,48 5215 85 1,63 Juli 3458 109 3,15 3006 36 1,20 Agustus 4938 135 2,74 4728 99 2,09 September 3998 164 4,10 5760 108 1,88 Oktober 7902 328 4,15 7787 287 3,69 November 6626 343 5,18 7800 478 6,13 Desember 4920 268 5,45 5408 319 5,9 Sumber : Data PT. Multi Instrumentasi Tahun 2014 8 6 4 2 0 Perbandingan Reject Head Casing dan Body Casing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Reject Body Casing Reject Head Casing Gambar I.2 Perbandingan Reject Body casing dan Head Casing Berdasarkan gambar I.2 yang menunjukkan perbandingan reject pada body casing dan head casing bulan Januari hingga Desember 2014 terlihat bahwa nilai reject yang paling banyak yaitu ditunjukkan pada part body casing yaitu pada bulan 2

Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober. Oleh karena itu, part body casing dipilih sebagai objek penelitian. Banyaknya produk reject tersebut mengakibatkan target produksi tidak tercapai karena produk yang reject akan diperbaiki (rework) dengan cara pengelasan dan sebagian kecil akan dilebur kembali. Berikut merupakan tabel target dan realisasi produksi untuk periode Januari hingga Desember 2013. Tabel I.2 Target dan Realisasi Produksi Meter Air untuk bulan Januari Desember 2014 Bulan Target Produksi Realisasi Produksi Januari 13327 13550 Februari 13327 13325 Maret 13327 12131 April 13327 15456 Mei 13327 12320 Juni 13327 10695 Juli 13327 10220 Agustus 13327 9130 September 13327 13180 Oktober 13327 10179 November 13327 10000 Desember 13327 6531 Sumber : Data PT. Multi Instrumentasi Tahun 2014 Gambar I.3 Target dan Realisasi Produksi Meter Air untuk bulan Januari Desember 2014 Tabel 1.2 memperlihatkan target produksi yang tidak tercapai karena banyaknya reject pada part yang dihasilkan oleh PT. Multi Instrumentasi. Untuk mengidentifikasi waste dilakukan langkah awal yaitu penetapan Critical To Quality (CTQ). Waste didefinisikan sebagai aktivitas yang memakan waktu, 3

sumber daya, dan ruang, tetapi tidak memberikan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan customer (Gaspersz,2011). CTQ untuk part body casing meter air ditunjukkan pada tabel I.3. Tabel I.3 CTQ Body casing No CTQ Keterangan 1 Permukaan tidak cacat Tidak ada bagian yang timbul atau kasar ketika dipegang 2 Ulir tidak kasar Ketika tersentuh tangan bagian ulir tidak melukai tangan 3 Tidak keropos Tidak bocor ketika dilakukan inspeksi 4 Hasil bubutan tidak kasar Hasil pengelasan tidak timbul dan merusak bentuk 5 Hasil Shotblasting baik Permukaan meter air terkena bijih besi secara merata 6 Hurup dan angka terbaca jelas Angka dan hurup yang menunjukkan tipe meter air terlihat dan terbaca jelas Langkah kedua untuk mengidentifikasi waste yaitu dengan membuat Value Stream Mapping (VSM). Untuk penggambaran VSM dapat dilihat pada Lampiran C. Dari VSM tersebut kita dapat mengetahui bahwa terdapat masalah dalam hal penumpukan atau inventory. Hal tersebut menunjukkan adanya waste inventory di PT. Multi Instrumentasi. Untuk mengidentifikasi lebih lanjut, digunakan waste finding checklist untuk mengetahui waste lain yang ada di PT. Multi Instrumentasi. Proses mengidentifikasi waste di PT. Multi Instrumentasi berdasarkan pada waste E- DOWNTIME. Vincent Gaspersz (2011) menciptakan E-DOWNTIME waste yang merupakan akronim untuk memudahkan praktisi bisnis dan industri untuk mengidentifikasi 9 jenis pemborosan yang selalu ada dalam bisnis dan industri. Perhitungan waste E-DOWNTIME tersebut lebih jelas dijabarkan pada Lampiran D. Berikut hasil waste finding checklist di PT. Multi Instrumentasi. 4

Tabel I.4 Identifikasi Waste E-DOWNTIME Pada Proses Produksi di PT. Multi Instrumentasi Waste Total Magnitude Persentase Ranking Waste Waste Environment Health and Safety 48 39.02% 1 Waste (E) Defect Waste (D) 26 21.14% 2 Inventory Waste (I) 26 21.14% 3 Waiting Waste (W) 21 17.07% 4 Over Production waste (O) 2 1.63 5 Not Utilizing Employees knowledge, 0 0% 6 skills and attitude (N) Transportation Waste (T) 0 0% 7 Motion Waste (M) 0 0% 8 Excess Processing Waste (E) 0 0% 9 Sumber : Data Pengolahan Hasil Identifikasi Waste di PT. Multi Instrumentasi Berdasarkan tabel I.4 dapat dilihat bahwa terdapat 4 waste tertinggi yang diperoleh dari tabel waste E-DOWNTIME yaitu waste EHS menduduki peringkat pertama sebesar 39.02 %, selanjutnya peringkat kedua waste defect sebesar 21.14 %, waste ketiga yaitu waste inventory dengan nilai persentase sama dengan waste defect sebesar 21.14 % dan peringkat keempat yaitu waste waiting yang mempunyai persentase sebesar 17.07 %. Penelitian ini dilakukan bersama tim, sehingga akan dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap masing-masing waste yang terpilih. Pada penelitian ini akan dilakukan minimasi waste defect. Untuk waste EHS akan dibahas oleh Cut Chaerani Amanda (1102114225), waste inventory akan dibahas oleh Hilda Rismayanti (1102110186) dan waste waiting akan dibahas oleh Viorina Rachminda Putri (1102114230). 5

Waste Defect menurut Vincent Gaspersz (2011) adalah jenis pemborosan yang terjadi karena kecacatan dan kegagalan produk (barang dan/atau jasa). Untuk waste defect didapatkan persentase sebesar 21,14 % dengan total magnitude waste sebesar 26. Total magnitude waste ini diperoleh berdasarkan data defect yang ada selama proses produksi part body casing. Angka angka yang diisi yaitu berdasarkan kriteria dari pengisian waste finding checklist dan untuk waste defect kriterianya adalah kecacatan produk karena kesalahan operator dalam proses produksi, kecacatan produk karena mesin yang bermasalah dan kecacatan produk karena material yang kurang berkualitas. Selanjutnya berdasarkan kriteria tersebut waste defect diidentifikasi dengan cara mengamati proses produksi body casing secara keseluruhan dan bertanya pada operator dan manajer produksi mengenai kecacatan produk yang sering terjadi. Berdasarkan pernyataan operator dan didukung oleh pernyataan manajer produksi angka untuk identifikasi waste defect tersebut didapatkan yaitu sebesar 26. Berikut data reject part body casing pada tahun 2014. Tabel I.5 Data Reject Part Body casing Reject Body casing Bulan Jumlah Jumlah (%) Produksi Reject Januari 3434 106 3,09 Februari 4196 119 2,84 Maret 3990 133 3,33 April 4684 137 2,92 Mei 1494 59 3,95 Juni 4280 149 3,48 Juli 3458 109 3,15 Agustus 4938 135 2,74 September 3998 164 4,10 Oktober 7902 328 4,15 November 6626 343 5,18 Desember 4920 268 5,45 6

I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : 1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya waste defect pada proses produksi body casing di PT. Multi Instrumentasi? 2. Perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir atau menghilangkan faktor penyebab terjadinya waste defect pada produksi body casing di PT. Multi Instrumentasi? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya waste defect pada proses produksi body casing di PT Multi Instrumentasi. 2. Memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir atau menghilangkan penyebab terjadinya waste defect pada produksi body casing di PT. Multi Instrumentasi. I.4 Batasan Penelitian Pada penelitian ini penulis menetapkan batasan untuk memfokuskan pembahasan masalah agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Batasan tersebut antara lain : 1. Penelitian ini tidak membahas masalah biaya karena PT. Multi Instrumentasi tidak mempermasalahkan biaya yang akan dikeluarkan jika akan dilakukan improvement. 2. Tahapan yang dilakukan yaitu hanya sampai usulan perbaikan. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah : 1. Perusahaan diharapkan dapat menurunkan persentase produk reject sampai target yang telah ditetapkan. 7

2. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan pencapaian target penjualan perbulan dengan menurunkan cycle time. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi uraian latar belakang permasalahan yang menjadi dasar untuk meminimasi waste defect dalam produksi meter air di PT. Multi Instrumentasi, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini berisi sumber teori atau literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti yaitu teori mengenai pendekatan lean six sigma dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) beserta tools yang digunakan untuk usulan perbaikan masalah terkait. Sumber teori yang digunakan pada penelitian ini diambil dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan topik dan disertakan pada daftar pustaka. Selain itu dibahas pula alasan pemilihan dan penggunaan metode lean six sigma. Bab III Metodologi Peneltian Pada bab ini dijelaskan langkah penelitian secara rinci dan terstruktur menggunakan pendekatan lean six sigma yaitu dengan menggunakan metode DMAIC yang dimulai dari persiapan penelitian, pengambilan data-data yang diperlukan, pengolahan data, analisis masalah hingga kesimpulan dan saran yang diberikan kepada pihak perusahaan. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini memuat segala data yang diperlukan untuk penelitian beserta pengolahannya, serta hasil pengolahan data yang nantinya akan dianalisis di bab berikutnya. Pengolahan data meliputi tahap define yang mendefinisikan permasalahan waste defect yang terjadi, tahap measure yang melakukan pengukuran kinerja perusahaan saat ini dalam menghasilkan part body casing meter air, tahap analyze yang 8

menganalisis akar penyebab dari permasalahan yang terjadi, tahap Improve yang memberikan usulan perbaikan dari setiap akar penyebab yang didapat. Bab V Bab VI Rancangan usulan Perbaikan Pada bab ini berisi usulan perbaikan proses produksi part body casing meter air disertai rancangan usulan perbaikan proses produksi part body casing meter air untuk memudahkan perusahaan dalam implementasi usulan perbaikan yang diberikan. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengolahan data dan rancangan usulan perbaikan yang menjelaskan tujuan penelitian ini. Bab ini juga berisi saran bagi PT. Multi Instrumentasi dan penelitian selanjutnya. 9