APLIKASI METODE NUMERIK DALAM PERHITUNGAN LUAS DAN VOLUME BADAN KAPAL YANG BERADA DI BAWAH PERMUKAAN AIR LAUT.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN SKALA 1 : 100 DAN RUMUS PENGUKURAN SHIP SECTIONAL AREA

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

TUGAS AKHIR MV EL-JALLUDDIN RUMMY GC 3250 BRT BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS ( LINES PLAIN )

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS ( LINES PLAIN )

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS

Analisis Numerik Integral Lipat Dua Fungsi Trigonometri Menggunakan Metode Romberg

Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

ALBACORE ISSN Volume I, No 3, Oktober 2017 Diterima: 11 September 2017 Hal Disetujui: 19 September 2017

A.A. B. Dinariyana. Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya 2011

BAB I PENDAHULUAN. masalah dan menafsirkan solusi dari permasalahan yang ada. Tanpa

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya matematika rekayasa, yang menggunakan bilangan untuk menirukan proses

KONSEP DASAR PERKAPALAN RENCANA GARIS C.20.02

Metode Pembuatan Rencana Garis dengan Maxsurf

RANCANG EDIT MAXSURF MUHAMMAD BAQI. Oleh : Saran dan kritik sangat diharapkan oleh penulis :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan Aturan Trapezoidal (Aturan Trapesium), dan Aturan Simpson Sebagai Hampiran Dalam Integral Tentu

BAB 1 PENDAHULUAN. hal, persamaan ini timbul langsung dari perumusan mula dari persoalannya, didalam hal

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Lembar Pengesahan Laporan Tugas Gambar Kurva Hidrostatik & Bonjean (Hydrostatic & Bonjean Curves)

K.J. Rawson and E.C. Tupper, Basic Ship Theory, 5 th Edition, Volume 1 Hydrostatics and Strength, Butterworth-Heinemann, Oxford, 2001.

PERANGKAT LUNAK BANTU ANALISIS NUMERIK METODE DETERMINAN CRAMER, ELIMINASI GAUSS DAN LELARAN GAUSS-SEIDEL UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan

3 METODOLOGI. Gambar 9 Peta lokasi penelitian.

APLIKASI PERHITUNGAN HIDROSTATIS KAPAL IKAN BERBASIS VISUAL BASIC ARISTA HADI PRATAMA SKRIPSI

Desain Rencana Garis. Bukaan Kulit. (Lines Plan) dan. (Sheel Expansion) Program Studi Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal

SHABRINA ROSE HAPSARI M SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BENTUK KASKO MODEL KAPAL IKAN DENGAN TAHANAN GERAK Relationship Between Hull Form of Fishing Vessel Model and its Resistance

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi

PERANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN LINES PLAN KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN GROSS TONNAGE KAPAL PERIKANAN DI KABUPATEN BATANG

BAB 5 STABILITAS BENDA TERAPUNG

LUAS DAERAH, TITIK BERAT DAN MOMEN INERSIA POLAR KARDIODA DENGAN INTEGRAL NUMERIK METODE TRAPESIUM & METODE SIMPSON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENGHITUNG VOLUME CADANGAN DENGAN CARA NUMERIK

Investigasi Efisiensi Propeler Kapal Ikan Tradisional

Langkah Perhitungan. WSA = (1,8 x Lpp x T) + (Cb x Lpp x B) A kemudi = [ (B/Lpp ) 2 ] A proteksi = WSA + A kemudi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia.

Pendahuluan

UPN "VETERAN" JAKARTA

Rencana garis (lines plan) merupakan salah

KONSEP DASAR PERKAPALAN FLOODABLE LENGTH C ??????? ??????? ???????? KAMAR MESIN

III. METODE PENELITIAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

INTERPOLASI POLINOM DENGAN METODE LAGRANGE DAN METODE REGRESI POLINOM UNTUK MEMREDIKSI PINJAMAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) CITRA MANDIRI

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MERANCANG LINES PLAN MENGGUNAKAN FORM DATA I DAN PENDEKATAN B-SPLINE

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANODA KORBAN PADUAN ALUMINIUM PADA PELAT BAJA KAPAL AISI E 2512 TERHADAP LAJU KOROSI DI DALAM MEDIA AIR LAUT

PENGUKURAN LUAS DAUN DENGAN METODE SIMPSON (THE MEASUREMENT OF LEAVES AREA BY SIMPSON METHOD)

PENGARUH UKURAN UTAMA KAPAL TERHADAP DISPLACEMENT KAPAL. Budi Utomo *)

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

3 METODOLOGI. Serang. Kdy. TangerangJakarta Utara TangerangJakarta Barat Bekasi Jakarta Timur. Lebak. SAMUDERA HINDIA Garut

PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL

Jawaban Soal Quiz I Semester Gasal

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

PERBANDINGAN PENYELESAIAN SISTEM OREGONATOR DENGAN METODE ITERASI VARIASIONAL DAN METODE ITERASI VARIASIONAL TERMODIFIKASI

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK

Desain dan parameter hidrostatis kasko kapal fiberglass tipe pukat cincin 30 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara

ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI

Media Pembelajaran Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss

Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka Belitung

Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka belitung

FUNGSI KURVA BONJEAN PADA PELUNCURAN KAPAL SECARA END LAUNCHING

Course Note Numerical Method Akar Persamaan Tak Liniear.

Pengantar Metode Numerik

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

PERBANDINGAN SOLUSI NUMERIK INTEGRAL LIPAT DUA PADA FUNGSI FUZZY DENGAN METODE ROMBERG DAN SIMULASI MONTE CARLO

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL FUZZY ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON ORDE TIGA

Implementasi Algoritma Pencarian Akar Kuadrat Bilangan Positif

Z = 10 (T Z) + Po C F (1 + )

KAIDAH SIMPSON 3/8 DAN INTEGRASI NUMERIK. Kelompok 6

Kata-kata kunci: metode Persegipanjang,integrasi numerik, penyelesaian persoalan fisis

Desain Kapal Amfibi Water School Bus sebagai Sarana Transportasi Pelajar untuk Rute Pelayaran Kepulauan Seribu - Jakarta Utara

BAB V BUKAAN KULIT (SHELL EXPANSION)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa Perhitungan Fixed Pitch Propeller (FPP) Tipe B4-55 Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

PROGRAM ANALISIS STABILITAS LERENG Slope Stability Analysis Program

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kajian rancang bangun kapal ikan fibreglass multifungsi 13 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Perumusan masalah. Tujuan Penulisan

Lampiran 2 LEMBAR KERJA KELOMPOK MAHASISWA 1

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

Perancangan Kapal Kontainer 8500 DWT Pada Software Maxsurf Enterprise V8i

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi teknis, ekonomis maupun segi artistiknya. Hal-hal dasar yang. harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Fully Fuzzy Menggunakan Metode Iterasi Jacobi

Transkripsi:

APLIKASI METODE NUMERIK DALAM PERHITUNGAN LUAS DAN VOLUME BADAN KAPAL YANG BERADA DI BAWAH PERMUKAAN AIR LAUT. Eko Julianto Sasono Program Diploma III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRACT This research studied about application of numeric metode to calculate area and volume of ship under water. The numeric methode used in this research are trapesium and simpson methode as comparesion. Correction value condition must be less than 0.5 %. As the results, simpson methode is better than trapezium with correction value for midship area and volume displacement less than 0.5 %.. Key words : trapezium methode, simpson methode. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perhitungan mempunyai tujuan, tetapi perlu kita perhatikan bahwa maksud dari perhitungan adalah pengkhayatan masalah, bukan hanya bilangan, dan untuk itu setidaktidaknya harus diperoleh bilangan yang tepat. Selanjutnya, dalam melakukan perhitungan sebaiknya dipilih proses perhitungan atau algoritma yang efisien, yaitu yang juga memerlukan waktu perhitungan yang sependek mungkin. Dengan demikian, tujuan penghitungan adalah memperoleh pengkhayatan masalah secara tepat dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Metode numerik menggunakan bilangan untuk menirukan proses matematika, yang selanjutnya menirukan keadaan yang sebenarnya. Selain daripada itu, setiap analisa diharapkan dapat menghasilkan bilangan, yang diperlukan dalam perancangan teknik ataupun pengkhayatan masalah. Sasaran akhir dari analisa yang dilakukan dalam metode numerik adalah diperolehnya metode yang terbaik untuk memperoleh jawaban yang berguna dari persoalan matematika dan untuk menarik informasi yang berguna dari berbagai jawaban yang dapat diperoleh yang tidak dinyatakan dalam bentuk yang mudah. Metode numerik berperan sangat besar dalam membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dalam bidang teknik, diantaranya dalam mengahitung luas dan volume suatu bidang. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas penggunaan metode numerik pada perhitungan luas dan volume badan kapal yang tercelup oleh air laut. Sebagai persyaratan, hasil yang diperoleh harus mempunyai nilai koreksi sebesar < 0.5% terhadap nilai yang diperoleh dari perhitungan secara eksak. Metode yang digunakan dalam penyelesaian yaitu metode trapesium dan metode simpson. Dengan menggunakan kedua metode tersebut diharapkan diperoleh suatu pendekatan jawaban yang nilainya mendekati nilai hasil perhitungan eksak. Hasil yang diperoleh dari kedua persamaan tersebut, memiliki nilai yang berbeda. Dilakukan suatu perbandingan dari hasil yang diperoleh kedua metode tersebut terhadap hasil yang diperoleh dari perhitungan eksak. Dari perbandingan kedua metode tersebut, kita dapat melihat metode mana yang menghasilkan nilai koreksi paling kecil, dan memenuhi syarat yaitu < 0.5% dari nilai perhitungan secara eksak. Dengan begitu kita dapat mengetahui metode mana, antara metode trapesium dan metode simpson, yang merupakan metode terbaik untuk digunakan dalam perhitungan luas dan volume kapal yang tercelup air laut. Dengan menggunakan metode numerik dalam menghitung luas dan volume badan kapal yang tercelup air laut, diharapkan perhitungan dapat lebih efisien. Apalagi dengan adanya komputasi, diharapkan perhitungan bisa lebih KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober 2006 83

mudah dan cepat dengan hasil yang masih memenuhi syarat yang ditetapkan. B. Permasalahan Permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara mengaplikasikan metode numerik untuk menghitung luas dan volume suatu badan kapal. Metode numerik yang digunakan adalah metode trapesium dan metode simpson, dimana keduanya mempunyai metode penyelesaian yang berbeda. C. Tujuan Tujuan pembahasan permasalahan adalah untuk mengetahui metode yang terbaik antara metode trapesium dan metode simpson, dalam menghitung luas dan volume badan kapal yang tercelup air laut, dan sebagai syarat batas nilai koreksi dari kedua metode tersebut < 0.5% (kurang dari 0.5%) dari hasil yang diperoleh secara eksak (dengan menggunakan alat Planimeter). TINJAUAN TEORITIK A.Perhitungan Eksak Untuk Perhitungan luas secara eksak, dilakukan dengan alat yang bernama Planimeter. Planimeter digunakan secara manual, dilakukan dengan mengukur tiap station pada body plan. Sedangkan untuk menghitung Volume Displacement secara eksak, dilakukan dengan menggunakan rumus: Vd Lpp B T Cb ( m 3 ) Dimana nilai-nilai Lpp, B, T dan Cb diperoleh dari data-data awal kapal. Formulasi numerik dilakukan dengan menggunakan metode trapesium dan metode simpson. B. Metode Trapesium Metode trapesium adalah metode yang paling sederhana dan sebenarnya untuk menghitung luas suatu trapesium yaitu segi empat dimana sisi-sisi yang berhadapanya sejajar. Gambar Fungsi parabola pada metode Trapesium. Dari teori metode trapesium, untuk menghitung luas badan kapal yang tercelup air laut dilakukan dengan menghitung luas tiap station pada body plan. Perhitungan luas dengan metode trapesium dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan : x I 2 f n a f b 2 f i n Dari a f b 2 f x i i a ordinat, b ordinat tersebut dan f dimana f merupakan nilai y pada titik awal f adalah nilai y pada titik terakhir f x i merupakan nilai y pada titik diantara a dan b. Diperoleh suatu faktor trapesium (FT) yaitu FT ; a ;2x ;2x2;...2 x i n x xnb Pada metode trapezium nilai y f x, untuk station-station pada body plan (body plan metode trapesium) diperoleh dengan mengukur jarak dari garis tengah sampai bagian tepi kapal. Untuk station-station selain station AP dan 0.25, nilai y f x, diperoleh dengan mengukur jarak tiap-tiap WL (Waterline) pada station tersebut. Nilai-nilai waterline untuk tiap station dapat dilihat pada Lampiran (datadata kapal). Sedangkan untuk station AP dan 0.25, dibuat pias baru dan nilai y diperoleh dengan mengukur jarak pias-pias tesebut dari garis tengah kapal ke bagian tepi kapal. i n Jika a f b 2 f x f diganti dengan, maka luas kurva dari tiap station pada body plan, dapat dihitung dengan rumus : i KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober 2006 84

Dimana x I 2 x I 2 h, maka h Sehingga diperoleh rumus untuk menghitung luas tiap station yaitu : dihubungkan dengan fungsi parabola (Gambar a). Apabila terdapat dua titik tambahan dengan jarak yang sama antara f a dan f b maka keempat titik tersebut dapat dihubungkan dengan polynomial order tiga (Gambar b). Rumus yang dihasilkan oleh integral di bawah polynomial tersebut dikenal dengan metode (aturan) Simpson. A 2 I, Dimana I (luas kurva) merupakan luas setengah station, maka : A 2 h ( m 2 ) 2 Untuk memeriksa ketelitian, dilakukan perhitungan nilai koreksi. Untuk menghitung nilai koreksi perhitungan luas, diambil luas midship(ordinat 5) dan dilakukan dengan menghitung rumus berikut : Am Eksak Am Perhit. Koreksi Am 00% Am Eksak Dan untuk menghitung volume displacement dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : Vd Lpp ( m 3 ) 2 0 Lpp Dimana x, dan nilai y f x pada 0 merupakan nilai luas tiap-tiap station. Nilai Koreksi VD metode trapesium dihitung dengan rumus : Vd Eksak VdPerhit. Koreksi Vd 00% Vd Eksak C. Metode Simpson Disamping menggunakan metode trapesium dengan integral yang lebih kecil, cara lain untuk mendapatkan perkiraan dengan ketelitian yang lebih teliti adalah menggunakan polynomial order lebih tinggi untuk menghubungkan titik-titik data. Misalnya apabila terdapat satu titik tambahan diantara a f b, maka ketiga titik dapat f dan Gambar 2 Fungsi parabola pada metode Simpson. Seperti halnya metode Trapesium, metode simpson juga mempunyai faktor simpson (FS). Pada metode simpson, nilai untuk station-station pada body plan (body plan metode simpson) diperoleh dengan mengukur jarak dari garis tengah sampai bagian tepi kapal. Untuk station-station selain station AP dan 0.25, nilai diperoleh dengan mengukur jarak tiap-tiap WL (Waterline) pada station tersebut. Sedangkan untuk station AP dan 0.25, dibuat pias baru dan nilai y diperoleh dengan mengukur jarak pias-pias tesebut dari garis tengah kapal ke bagian tepi kapal. Untuk menghitung luas tiap station dengan metode simpson digunakan rumus : A AP 2 h ( m 2 ) 3 Dimana pada perhitungan dilakukan seperti halnya metode trapezium, hanya saja menggunakan faktor simpson. Nilai koreksi perhitungan luas dapat dihitung dengan rumus seperti halnya pada metode trapesium. Dimana nilai luas yang digunakan adalah luas midship (luas ordinat 5). Untuk menghitung Volume displacement dengan metode simpson dapat dihitung dengan menggunakan rumus : KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober 2006 85

Vd Lpp ( m 3 ) 3 0 Dengan perhitungan nilai koreksi sama seperti halnya pada metode trapesium. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengukuran Secara Eksak. Hasil yang diperoleh dari pengukuran dengan Planimeter adalah sebagai berikut : Tabel Data Hasil Pengukuran Planimeter No Ordinat Luas Station AP 3.5 0.25.5 0.5 9.75 0.75 30.9 42..5 63.55 2 8.4 2.5 94.75 9.75 3.5 FP 0 Dari hasil pengukuran Planimeter diperoleh nilai-nilai luas dari tiap station. Dan luas Midship (luas station 5) dari hasil pengukuran dengan Planimeter diperoleh nilai 08,445 m 2. Nilai luas Midship (luas station 5) ini digunakan sebagai acuan dalam menghitung nilai koreksi. Volume badan kapal yang tercelup air laut, dapat diukur dengan menggunakan rumus : Vd Lpp B T Cb ( m 3 ) Dimana dari data-data kapal diperoleh: LPP :02,04 m B : 6,4 m T : 6,72 m Cb : 0,74 Sehingga diperoleh : Vd 832.762 m 3 Body Plan 3 03.2 4 08.3 5 08.445 6 08.445 7 07.5 7.5 03.45 8 94.45 8.5 78.75 9 56 9.25 42.5 9.5 28.5 KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober 2006 86

B. Hasil Pengukuran Metode Trapesium. Hasil yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan metode trapesium adalah sebagai berikut : Tabel 2 No Data Hasil Pengukuran Metode Trapesium Ordinat LUAS FT Hasil AP 4.245 0.25. 0.25 22.064 0.5.0 0.5 27.49 0.5 3.6 0.75 4.94 0.75 30.9 6.376 6.4.5 77.358 77.4 2 84.650.5 27.0 2,5 92.579 2 85.2 3 97.73 2 95.5 4 00.800 2 20.6 5 04.384 2 208.8 6 00.5984 2 20.2 7 97.52 2 45.7 8 93.0048.5 93.0 8.5 85.536 85.2 9 72.252 54.2 9.25 52.028 0.75 26.0 9.5 39.5024 0.5 9.8 9.75 23.8896 0.5 6.0 FP 0.282 0.25 2.5705 *FT : Faktor Trapesium = 746.77 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode trapesium diperoleh nilai luas midship (luas station 5) sebesar 04.384 m 2 dan Volume Displacement adalah sebesar 892.02 m 3. Dari hasil perhitungan dengan metode trapesium diperoleh nilai koreksi adalah sebagai berikut :. Nilai koreksi Luas midship sebesar 3.745 % > 0,5% (tidak memenuhi syarat). 2. Nilai koreksi Vd sebesar 6.623 % > 0,5% (tidak memenuhi syarat). C. Hasil Pengukuran Metode Simpson. Dari perhitungan dengan menggunakan metode simpson diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3 Data Hasil Pengukuran Metode Simpson No Ordinat LUAS FS Hasil AP 2.830 0.25 0.7 0.25 2.280 2.3 0.5 27.433 0.5 3.7 0.75 42.022 42.0 62.869 0.75 47.2.5 79.572 2 59. 2 86.28 86. 2.5 94.603 2 89.2 3 00.43.5 50.2 4 03.787 4 45. 5 07.968 2 25.9 6 03.578667 4 44. 7 00.06.5 50.0 7.5 95.7303333 2 9.5 8 87.57653333 87.6 8.5 74.546667 2 48.3 9 53.3773333 0.75 40.0 9.25 40.052 40. 9.5 24.3863333 0.5 2.2 9.75 0.3863333 0.4 FP 0 0.25 0.0 *FS : Faktor Simpson. = 2434.7 Dari perhitungan dengan menggunakan metode simpson diperoleh nilai nilai luas KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober 2006 87

midship (luas station 5) sebesar 07.968 m 2 Volume Displacement sebesar 828.388 m3. Nilai koreksi untuk metode simpson adalah sebagai berikut :. Nilai koreksi Luas midship sebesar 0.439 % < 0,5% (memenuhi syarat). 2. Nilai koreksi Vd sebesar 0.488 % < 0,5% (memenuhi syarat). KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan eksak diperoleh nilai A m sebesar 08,445 m 2 dan nilai Vd sebesar 832,762 m 3. Untuk hasil perhitungan dengan metode trapesium, diperoleh nilai koreksi A m sebesar 3.744 % dan nilai koreksi Vd sebesar 6.486 %, dimana keduanya bernilai > 0.5%, sehingga tidak memenuhi syarat. Sedangkan untuk hasil metode simpson, diperoleh nilai koreksi sebesar A m sebesar 0.4396 % dan nilai koreksi Vd sebesar 0.488 %. Untuk hasil dari pengukuran dengan metode simpson, nilai koreksi untuk A m dan Vd kurang dari 0.5% sehingga memenuhi syarat. Jadi dari perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan metode simpson lebih baik dari metode metode trapesium. DAFTAR PUSTAKA. Triatmodjo, Bambang, 2002, METODE NUMERIK Dilengkapi Dengan Program Komputer, Beta Offset, Yogyakarta 2. Djojodihardjo, Harijono, 983, METODA NUMERIK, Erlangga, Jakarta. 3. R. Soegeng, 993, KOMPUTASI NUMERIK DENGAN TURBO PASCAL, ANDI OFFSET, Yogyakarta 4. P. Andrianto, Perkapalan, Majalah Ilmiah Populer, No.02/TH-/982, Fakultas Teknik Perkapalan ITS, Surabaya B. Saran Sebaiknya dalam menggunakan metode trapesium maupun simpson, menggunakan jumlah pias yang banyak. Semakin banyak pias, maka nilainya semakin baik(nilai korekasinya semakin kecil). Dan untuk perhitungan selanjutnya sebaiknya menggunakan metode simpson, karena dari perhitungan di atas metode simpson memberikan hasil dengan pendekatan yang baik (nilai koreksinya cukup kecil atau memenuhi syarat). KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober 2006 88