I Putu Gustave Suryantara Pariartha

dokumen-dokumen yang mirip
Persamaan Chezy. Pada aliran turbulen gaya gesek sebanding dengan kuadrat kecepatan. Persamaan Chezy, dengan C dikenal sebagai C Chezy

Mekanika Fluida II. Tipe Saluran Terbuka Penampang Hidrolis Terbaik

Bab III HIDROLIKA. Sub Kompetensi. Memberikan pengetahuan tentang hubungan analisis hidrolika dalam perencanaan drainase

HIDROLIKA DAN JENIS ALIRAN DALAM SALURAN

Sub Kompetensi. Bab III HIDROLIKA. Analisis Hidraulika. Saluran. Aliran Permukaan Bebas. Aliran Permukaan Tertekan

Hidrolika Saluran. Kuliah 6

PRINSIP DASAR HIDROLIKA

Mekanika Fluida II. Aliran Berubah Lambat

PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. curah hujan ini sangat penting untuk perencanaan seperti debit banjir rencana.

HIDROLIKA DAN JENIS ALIRAN DALAM SALURAN. Heri Suprapto

MODEL ANALISIS ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA DENGAN BENTUK PENAMPANG TRAPESIUM PENDAHULUAN

01/02/2015. Mekanika Fluida. 2/1/2015 Ir.Darmadi,MM 2

Mekanika Fluida II. Karakteristik Saluran dan Hukum Dasar Hidrolika

Mekanika Fluida PENGERTIAN MEKANIKA FLUIDA. Mekanika fluida adalah ilmu tentang gaya dan gerakan dari suatu fluida

Mekanika Fluida Dan HIDROLIKA

Hidraulika Saluran Terbuka. Pendahuluan Djoko Luknanto Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM

DAFTAR ISI Novie Rofiul Jamiah, 2013

ANALISIS TINGGI DAN PANJANG LONCAT AIR PADA BANGUNAN UKUR BERBENTUK SETENGAH LINGKARAN

Aliran Pada Saluran Terbuka. Dr. Ir. Bambang Yulistiyanto T SipiI UGM. KIasifikas Aliran

Perancangan Saluran Berdasarkan Konsep Aliran Seragam

PEMODELAN & PERENCANAAN DRAINASE

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI...

Aliran berubah lambat laun. surut di muara saluran atau. air atau pasang surut air laut. berpengaruh sampai ke hulu dan atau ke hilir.

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

ABSTRAK. Kata kunci: saluran, aliran, saluran terbuka, permukaan, atmosfir, parameter, variasi, penampang. vii

Aliran Seragam Pada Saluran Terbuka Teori & Penyelesaian Soal-Soal

Klasifikasi Aliran Fluida (Fluids Flow Classification)

HIDROLIKA (SIL 232) Dr. Ir. Yuli Suharnoto, MSc. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknolog Pertanian

bangunan- Gangguan tersebut dapat merupakan dan kedalaman normal.

DAFTAR ISI. Percobaan 1 Karakteristik Aliran di Atas Ambang Tajam Berbentuk Segi Empat Tujuan Alat yang Dipergunakan...

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy.

BAB III LANDASAN TEORI

UJIAN TENGAH SEMESTER NILAI 30%

BAB VI ANALISIS DEBIT BANJIR RENCANA DAN DIMENSI SALURAN DRAINASE

(2) Dimana : = berat jenis ( N/m 3 ) g = percepatan gravitasi (m/dt 2 ) Rapat relatif (s) adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat ( ) dan

MENURUNKAN ENERGI AIR DARI SPILLWAY

BAB III LANDASAN TEORI

Mekanika Fluida II. Hidrolika saluran terbuka & Fluida terkompresi

PROPOSAL. Strategi Pemanfaatan (Canal) Pampang Sebagai Transportasi air (Water Way) dan wisata Di Kota Makassar Sul-Sel OLEH : ALIMIN GECONG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

beberapa parameter yang berdasarkan pada perubahan kedalaman aliran dengan

NUR EFENDI NIM: PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU RIAU/2016

Cara Mengukur dan Menghitung Debit Saluran

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)

DAMPAK PENYEMPITAN PENAMPANG SUNGAI TERHADAP KONDISI ALIRAN (Studi Kasus Pada Sungai Krueng Pase)

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

(1) Angka Froude (F R ) = 1 (2.37)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALISA HIDROLIKA TERAPAN UNTUK PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN

PERHITUNGAN DEBIT PADA SISTEM JARINGAN PIPA DENGAN METODA HARDY-CROSS MENGGUNAKAN RUMUS HAZEN-WILLIAMS DAN RUMUS MANNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterangan melalui kutipan teori dari pihak yang kompeten di bidang

PENGUJIAN MODEL FISIK BANGUNAN PENGENDALI BENDUNG PAMARAYAN JAWA-BARAT

SOBEK Hidrodinamik 1D2D (modul 2C)

PERENCANAAN BENDUNG. Perhitungan selengkapnya, disajikan dalam lampiran. Gambar 2.1 Sketsa Lebar Mercu Bendung PLTM

ANALISIS FAKTOR GESEKAN PADA PIPA HALUS ABSTRAK

KAJIAN PENGARUH HUBUNGAN ANTAR PARAMETER HIDROLIS TERHADAP SIFAT ALIRAN MELEWATI PELIMPAH BULAT DAN SETENGAH LINGKARAN PADA SALURAN TERBUKA

ALIRAN PADA PIPA. Oleh: Enung, ST.,M.Eng

ALIRAN MELALUI PIPA 15:21. Pendahuluan

PERTEMUAN 7 A. Kompetensi Mahasiswa memahami proses perencanaan saluran irigasi dan menghitung kapasitas saluran irigasi.

TINJAUAN ENERGI SPESIFIK AKIBAT PENYEMPITAN PADA SALURAN TERBUKA

HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP -CULVERT- SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

DISAIN SALURAN IRIGASI. E f f e n d y Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hidraulika Terapan. Energi di saluran terbuka

Perencanaan Bangunan Air. 1. Umum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidrologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata hydros yang

Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca modul mahasiswa memahami kegunaan Energi Spesifik.

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE-4 SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA HIDROLIKA TERAPAN. Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013

Suatu kriteria yang dipakai Perancang sebagai pedoman untuk merancang

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. - Drainase bawah permukaan (Sub Surface Drainage). Perencanaan dimulai dengan membuat rute drainase yang akan ditinjau

58. Pada tail race masih terdapat kecelakaan air 1m/det serta besarnya K = 0,1. Hitung : 1) Hidrolik Losses!

Mempelajari grafik gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya penyebab gerak tersebut.

3. PRINSIP ENERGI DAN MOMENTUM DALAM ALIRAN SALURAN TERBUKA

BAB 4 PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

Hidraulika Terapan. Bunga Rampai Permasalahan di Lapangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Energy spesifik : tinggi tenaga pada sembarang tampang diukur dari dasar saluran. αu 2 /2g. d cosθ

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA HASIL

MODEL BANGUNAN PENDUKUNG PINTU AIR PAK TANI BERBAHAN JENIS KAYU DAN BAN SEBAGAI PINTU IRIGASI

ANALISIS DISTRIBUSI KECEPATAN ALIRAN SUNGAI MUSI (RUAS JEMBATAN AMPERA SAMPAI DENGAN PULAU KEMARO)

MODUL V PINTU SORONG DAN AIR LONCAT

BAB III LANDASAN TEORI

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

Aliran pada Saluran Tertutup (Pipa)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR

1. Review prinsip-prinsip aliran terbuka dan tertutup 1. Persamaan energi bernouli 2. Momentum 3. Persamaan kontinuitas 4. Prinsip aliran tertutup

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

Gita Yunianti Dwi Astuti, Feril Hariati Jurusan Teknik Sipil, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Transkripsi:

I Putu Gustave Suryantara Pariartha

Open Channel Saluran terbuka Aliran dengan permukaan bebas Mengalir dibawah gaya gravitasi, dibawah tekanan udara atmosfir. - Mengalir karena adanya slope dasar saluran

Berdasarkan waktu pemantauan Aliran Permanen (Steady Flow) Aliran Tak Permanen (unsteady Flow) Berdasarkan ruang pemantauan Aliran Seragam (Uniform flow) Aliran Berubah (Varied flow)

Tipe aliran Kecepatan ratarata Kedalaman Steady, uniform V = konstan y = konstan Steady, nonuniform Unsteady, uniform Unsteady, non uniform V = V (x) V = V (t) V = V (x,t) y = y (x) y = y (t) Y = y (x,t)

Aliran Berubah Cepat (Rapidly Varied Flow) Aliran Berubah Lambat (Gradually varied flow) Loncatan hidrolik Penurunan hidrolik Aliran di atas ambang lebar

Subkritis F < 1 aliran dengan kecepatan rendah Kritis F = 1 Superkritis F > 1 aliran dengan kecepatan tinggi Bilangan Froude adalah sebuah bilangan tak bersatuan yang digunakan untuk mengukur resistensi dari sebuah benda yang bergerak melalui air, dan membandingkan benda-benda dengan ukuran yang berbeda-beda Aliran subkritis dikendalikan oleh halangan di hilir sementara aliran superkritis dipengaruhi pengendalian hulu aliran. Fr = V gy

bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/l) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu - Re < 500 aliran laminer - 500 < Re < 12.500 aliran transmisi - Re > 12.500 aliran turbulen

Bergantung banyak faktor antara lain Bentuk saluran Kekasaran dinding saluran Debit aliran 2,5,0 1.0 Kecepatan minimum terjadi di dekat dinding batas, membesar dengan jarak menuju permukaan Pada saluran dengan lebar 5-10 kali kedalaman, distribusi kecepatan disekitar bagian tengah saluran adalah sama. Dalam praktek saluran dianggap sangat lebar bila lebar > 10 x kedalaman

Menggunakan current meter Baling-baling yang berputar karena adanya aliran Menggunakan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan aliran Semakin banyak titik pengukuran semakin baik Untuk keperluan praktis kecepatan rata-rata diukur pada 0,6 kali kedalaman dari muka air rerata kecepatan pada 0,2 dan 0,8 kali kedalaman 0,8-0,95 kecepatan di permukaan (biasa diambil 0,85) Kecepatan maksimum terjadi pada antara 0,75-0,95 kali kedalaman

Free surface flow One dimensional model

Persamaan Chezy v c R1 Manning c 1 1 R n 1 v R n 6 2 3 i 1 2 c Bezin 87 1 R Ganguillet Kutten Rumus Strickler ks 1 n 2 3 v ksr i R 26 d35 1 2 2 3 i 1 2

R = A/P y B

v 1 n R 2 3 i 1 2 Persamaan yang paling umum digunakan untuk menganalisis aliran air dalam saluran terbuka. Persamaan empiris untuk mensimulasikan aliran air dalam saluran dimana air terbuka terhadap udara. Disajikan pertama kali pada 1889 oleh Robert Manning. Persamaan Manning dibangun untuk aliran tunak seragam (uniform steady state flow). i adalah slope energi dan i= hf /L dimana hf adalah energy (head) loss dan L adalah panjang saluran. Untuk aliran uniform steady, slope energi = slope permukaan air = slope dasar saluran.. Rh adalah hasil dari A/P yang dikenal sebagai radius hidrolis. n Manning :

Persamaan Chezy Pada aliran turbulen gaya gesek sebanding dengan kuadrat kecepatan Dari diperoleh Persamaan Chezy, dengan C dikenal sebagai C Chezy Hubungan C Chezy dan f Darcy-Weisbach C 8g f

Saluran segi empat dengan lebar B = 6 m dan kedalaman air y = 2 m. Kemiringan dasar saluran 0,001 dan Koefisien Chezy C = 50. Hitunglah debit aliran.

Luas Penampang A = B. y = 6 x 2 = 12 m 2 Keliling Basah P = B + 2y = 6 + 2 x 2 = 10 m Jari-jari hidrolis : R = A/P = 12/10 = 1,2 m Debit Aliran Q = A. V = A. C x (R. S) 0,5 = 12 x 50 x (1,2 x 0,001) = 20,785 m 3 /det

Manning k = faktor konversi satuan. jika satuan Inggris = 1.49; jika satuan metric= 1.0 Diperlukan karena pers. Manning adl pers. Empiris, unit satuannya tidak konsisten. y = Kedalaman normal saluran hingga dasar saluran [L]. Jika saluran memiliki slope yang kecil (S), memberikan nilai kedalaman vertikal memberikan kesalahan yang kecil.

T = Lebar atas dari aliran air [L]. z1, z2 = Horizontal dari sisi miring dari saluran. Ø = Sudut yang terbentuk oleh S.

Ø = Sudut yang mewakili seberapa penuh aliran dalam saluran [radian]. Saluran dengan Ø=0 radians (0 o ) tidak mengandung air, saluran dengan Ø=pi radians (180 o ) adalah setengah penuh, dan saluran dengan Ø=2 pi radians (360 o ) saluran yang penuh.

Q maksimum dan V maksimum tidak terjadi ketika pipa penuh. Qmax terjadi ketika y/d = 0.938. Jika y/d lebih dari itu, Q menurun karena friksi. Jika sebuah pipa dengan diameter d, kekasaran n, dan kemiringan S, dan Qo adalah aliran ketika pipa dialiri aliran secara penuh (y/d=1). Limpahan air sebanding dengan Qo ketika y/d=0,82. Jika aliran air yang masuk lebih besar dari Qo (tetapi lebih kecil dari Qmax), akan ada dua jabatan untuk y/d, yang pertama antara 0,82 dan 0,938, dan yang kedua antara 0,938 dan 1.

Grafik berikut ini berlaku untuk setiap nilai kekasaran (n) dan slope (S): Qo=full pipe discharge; Vo=full pipe velocity: 0.82 0.938 0.5 0.81

Hal yang sama dapat diterapkan untuk V, kecuali bahwa Vo terjadi pada y/d= 0,5 dan Vmax terjadi pada y/d=0,81. Jika kecepatan aliran yang masuk lebih besar daripada Vo tetapi lebih kecil daripada Vmax, akan terdapat dua jawaban dari y/d, yang pertama antara 0,5 dan 0,81, dan yang lain antara 0,81 dan 1.

Sebuah saluran beton berbentuk trapezoidal dengan aliran seragam memiliki aliran dengan kedalaman 2 m. Lebar bawah saluran 5 m dengan slope sisi saluran 1:2 (maksudnya, x=2). Nilai n Manning dapat diambil 0,015 dan kemiringan dasar saluran 0,001 Tentukan : Debit aliran (Q) Kecepatan rata-rata Reynolds number (Re)

Perhitungan penampang aliran Debit aliran Kecepatan aliran Bilangan Reynolds

Latihan Hitunglah kedalaman aliran bila debit aliran adalah 30 m3/det

Penampang aliran Debit aliran Hitung debit aliran dengan coba-coba Untuk

Saluran berbentuk lingkaran dengan kemiringan dasar saluran 0,00015 dan debit aliran 2.5 m3/det.. Apabila aliran di dalam pipa adalah 0,9 penuh, berapakah diameter pipa yang digunakan bila koefisien Manning 0,025 A B C O q D

cos q = OB/OC = 0,4 / 0,5 = 0,8 q = cos -1 0,8 = 37 o A B q C luas ABCD R = A/P = ---------------- busur ADC O D Luas ABCD = luas AOCD + luas AOC = ¼ p D 2 x 286 o /360 o + 2 x ½ x BC x OB = ¼ p D 2 x 286 o /360 o + 2 x ½ x ½Dsin 37 x ½Dcos 37 = 0,744 D 2

Busur ADC = p D x 286 o /360 o = 2,498 D Jari-jari hidrolis 0,744 D 2 R = A/P = --------------- = 0,298 D 2,498 D A B q O D Dengan menggunakan persamaan Manning Q = A. 1/n. R 2/3 S 1/2 3 = 0,744 D 2 x 1/0,014 x (0,298 D) 2/3 x (0,0001) 1/2 Diperoleh D = 2,59 m C

Air mengalir melalui pipa lingkaran berdiameter 2 m. Apabila kemiringan dasar saluran 0,0025 hitung debit aliran apa bila kedalaman aliran adalah 1, 0. Koefisien manning n = 0,015 3,298 m3/det Air mengalir melalui pipa lingkaran berdiameter 3 m. apabila kemiringan dasar saluran 0,0025 hitung debit aliran apabila kedalamannya 0,9 D. Koefisien Chezy C = 50 15,837 m3/det

TUGAS RUMAH : Jika sempadan dibuat untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Jika sempadan banjir memiliki lebar 10 m dengan kemiringan saluran 1:3 dan nilai n Manning pada bagian ini 0,035 Tentukan a) Debit aliran bila ketinggian banjir 4 m b) Koefisien energi ( )

Koefisien Energi dan Momentum Pada penurunan di atas, kecepatan seragam untuk semua titik Pada prakteknya hal ini tidak terjadi. Namun demikian hal ini dapat didekati dengan menggunakan koefisien energi dan momentum Dengan V adalah kecepatan rata-rata Persamaan Bernoulli menjadi Persamaan Momentum menjadi Nilai dan diturunkan dari distribusi kecepatan. Nilainya >1 yaitu = 1,03-1,36 dan 1,01-1,12 tetapi untuk aliran turbulen umumnya < 1,15 dan < 1,05

Koefisien energi Nilai yang besar perlunya digunakan koefisien kecepatan. Pembagian area berdasarkan n Manning mungkin bukan yang terjadi aliran pada saluran yang sebenarnya. Namun demikian masih dapat diterima sejauh pembagian dilakukan dengan hati-hati.

Saluran segi empat dengan lebar 5 m, kemiringan dasar saluran 0,005. Koefisien Manning 0,022. Apabila debit aliran Q = 20 m3/det hitunglah kedalaman aliran.

Luas penampang basah A = B.y = 5 y Keliling basah P = B + 2y = 5 + 2y Jari-jari hidrolis R = A/P R = 5y / (5 +2y) Dari debit aliran Q = A.V = A. (1/n). (R)^(2/3). S^0,5 20 = 5 y ( 1/0,022) (5y / (5 +2y) )^(2/3). 0,005^0,5 1,2445 = y (5y / (5 +2y) )^(2/3) y = 1,36 m

4,5 m3/det air mengalir pada sebuah saluran trapezoidal dengan lebar dasar saluran 2,4 m dan slope sisi saluran 1 vertikal dan 4 horizontal. Hitung kedalaman jika n = 0.012 dan kemiringan dasar saluran 0,0001. Saluran trapesium dengan lebar dasar 5 m dan kemiringan tebing 1:1, terbuat dari pasangan batu (n=0,025). Kemiringan dasar saluran adalah 0,0005. Debit aliran Q = 10 m3/det. Hitunglah kedalaman aliran.

Beberapa penampang saluran lebih efisien daripada penampang alinnya karena memberikan luas yang lebih besar untuk keliling basah tertentu. Pada pembangunan saluran seringkali diperlukan penggalian saluran. Penampang saluran hidrolik terbaik : Penampang yang mempunyai keliling basah terkecil atau ekuivalennya, luas terkecil untuk tipe penampang yang bersangkutan. Memberikan penggalian yang minimum

Q = A.V = A. (1/n). (R 2/3 ). (S 0,5 ) R = A / P Untuk nilai A, n, dan S yang konstan, debit akan maksimum bila R maksimum.

Luas penampang basah A = B. y Keliling basah P = B + 2y = A/y + 2y Jari jari hidrolis = A / P Debit aliran akan maksimum bila jari-jari hidrolis maksimum dan dicapai apabila keliling basah P minimum. Untuk mendapatkan P minimum diferensial P terhadap y adalah nol. dp/dy = - A/y 2 + 2 = 0 - B + 2y = 0 B = 2y A = 2y 2, P = 4y dan R = A/P = y/2

A = y (b + x y) b = A/y xy = (A-xy 2 )/y P = b + 2y (1 + x 2 ) 1/2 R = A/P y (b + xy) = ------------------------- b + 2y (1 + x 2 ) 1/2 P = (A-xy 2 )/y + 2y (1 + x 2 ) 1/2

P = (A- xy 2 )/y + 2y (1 + x 2 ) 1/2 Bila kemiringan tertentu Nilai P akan minimum apabila dp/dy = 0 sehingga dp/dy = - A/y 2 x + 2 (1 + x 2 ) 1/2 - y (b + x y) /y 2 x + 2 (1 + x 2 ) 1/2 = 0 ( dikali y) -b 2 xy + 2 y (1 + x 2 ) 1/2 = 0 b + 2 xy = 2 y (1 + x 2 ) 1/2 B (lebar atas) = 2 y (1 + x 2 ) 1/2

A = y (b + x y) P = b + 2y (1 + x 2 ) 1/2 R = A/P y (b + xy) = ------------------------- b + 2y (1 + x 2 ) 1/2 P = (A-xy 2 )/y + 2y (1 + x 2 ) 1/2

P = (A-xy 2 )/y + 2y (1 + x 2 ) 1/2 dp/dx = - y +½ 2y (1 + x 2 ) -1/2. 2x = - y + 2xy (1 + x 2 ) -1/2 = 0 y = 2xy (1 + x 2 ) -1/2 2x = (1 + x 2 ) 1/2 4x 2 = (1 + x 2 ) x = 1/ 3 artinya sudut sisi saluran = 60 o P = 2 3y b = (2/3) 3y A = 3y 2 Sehingga R = 3y 2 / 2 3y = y/2

A = y (b + z y) b = A/y z y P = b + 2y (1 + z 2 ) 0,5 = A/y z y + 2y (1 + z 2 ) 0,5 dp/dy = - A/y 2 z + 2 (1 + z 2 ) 0,5 = 0 A = ( 2 (1 + z 2 ) 0,5 - z ). y 2 ( 2 (1 + z 2 ) 0,5 - z ). y 2 R maks = ------------------------- A/y z y + 2y (1 + z 2 ) 0,5 ( 2 (1 + z 2 ) 0,5 - z ). y 2 R maks = ------------------------- ( 2 (1 + z 2 ) 0,5 - z ). y 2 /y z y + 2y (1 + z 2 ) 0,5 R maks = y / 2

Untuk semua saluran trapesium, penampang hidrolik terbaik diperoleh bila R= y/2. Irisan simetrisnya akan merupakan setengah segi enam. Lingkaran mempunyai keliling yang paling kecil untuk sebuah luas tertentu. Sebuah saluran terbuka setengah lingkaran akan membuang lebih banyak air dibandingkan bentuk lain yang manapun (untuk luas, kemiringan dan faktor n yang sama).

A = ½ p r 2 P = p r R = A/P ½ p r 2 = ------------------------- p r R = r /2 = y / 2

Hitung saluran ekonomis berbentuk trapesium dengan kemiringan tebing 1 (horizontal) : 2 (vertikal) untuk melewatkan debit 50 m3/det dengan kecepatan rerata 1 m/det. Berapakan kemiringan dasar saluran bila koefisien Chezy C = 50 m ½ /d

Luas penampang aliran A = ( b + xy) y = ( b + 0,5 y) y Luas penampang aliran (dari kontinuitas A = Q / V = 50 / 1 = 50 m2 ( b + 0,5 y) y = 50 m2 Dari saluran ekonomis berbentuk trapesium b + 2 xy = 2 y (1 + x 2 ) 1/2 b + 2. ½ y = 2 y (1 + ½ 2 ) 1/2 b =1,24 y

Dapat diperoleh y = 5,36 m b = 6,65 m Menghitung kemiringan saluran, untuk tampang ekonomis R = y / 2 R = 2,68 m Dari rumus Chezy V = C (R S ) ½ S = 1 / ( 50 2 x 2,68) = 0,00015

X=1/m,