BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengecekan keabsahan data dan, 8) Tahapan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gisting yang terletak di Kecamatan

METODE PENELITIAN. permukaan, termasuk pola perilaku perilaku sehari-hari hanyalah suatu gejala

III. METODE PENELITIAN. merupakan sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan peserta didik, baik secara mental maupun intelektual, digembleng agar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, ini diharapkan temuan-temuan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya dapat mengambil jenis studi kasus, etnografi, penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lokasi ini karena secara geografis mudah dijangkau sehingga memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di MTsN Kotaagung yang berlokasi di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. fenomenologi menekankan pada pengalaman-pengalaman manusia dan. pada bulan Desember 2015 sampai Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. relevan dan membantu pemecahan masalah. Metode tersebut dipergunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk katakata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Dalam penelitian ini, rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan penelitian. Metode penelitian ini berfungsi dalam menggambarkan cara atau kerangka pikir seorang peneliti dalam memecahkan permasalahan. Terkait dengan hal tersebut, dalam hal ini metode penelitian yang digunakan untuk membahas masalah evaluasi pelaksanaan program Penjaminan Mutu Pendidikan di SMP Negeri 1 Abung barat tahun 2013/2014 adalah sebagaimana berikut. 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara dengan model evaluasi CIPP. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi kualitatif yang bertujuan untuk melihat program yang dirancang, dilaksanakan, dan bermanfaat. Pada pelaksanaanya evaluasi program bermaksud mencari informasi sebanyak mungkin untuk mendapatkan gambaran rancangan dan pelaksanaan program. SMP Negeri 1 Abung Barat adalah unit kerja peneliti, sehingga peneliti menemukan hal-hal yang menarik untuk diteliti.

44 3.2 Pendekatan dan Rancangan Penelitian 3.2.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi tujuan, maka penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang antara lain mengkaji latar belakang program penjaminan mutu pendidikan; pemenuhan standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan; standar isi, standar proses, dan standar evaluasi; dan tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program penjaminan mutu di SMP Negeri 1 Abung Barat. Dalam penelitian evaluasi program pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan model evaluasi CIPP. Metode yang digunakan dalam pengumpulan adalah metode review dokumen, metode wawancara, dan metode observasi. Penelitian ini bermaksud mencari informasi sebanyak mungkin untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat Lampung Utara. Proses evaluasi memiliki tahapan sebagai berikut: 1. Evaluasi konteks penjaminan mutu yang akan dilaksanakan adalah mengevaluasi konteks pelaksanaan program. Suatu program akan memberikan hasil baik apabila memahami latar belakang tentang program, oleh sebab itu evaluasi konteks menggali tentang apa yang mendasari pelaksanaan program penjaminan mutu yang dilaksanakan SMP Negeri 1 Abung Barat.

45 2. Evaluasi input dilakukan pemantauan pemenuhan SNP: (1) Standar Kompetensi Pendidik dan tenaga kependidikan (PTK); dan (2) Standar Pengelolaan. 3. Evaluasi proses dilakukan pemantauan pemenuhan SNP: (1) Standar Isi; (2) Standar Pengelolaan; dan (3) Standar Penilaian. 4. Evaluasi produk dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program penjaminan mutu di SMP Negeri 1 Abung Barat, dengan melakukan pemantauan standar kompetensi lulusan dan melihat pencapaian prestasi akademik dan prestasi non akademik. 3.2.2 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Rancangan penelitian evaluasi program dengan pendekatan deskritif kualitatif menurut Sukmadinata (2009:78) Penelitian kualitatif dikenal banyak orang mempunyai ciri fleksibel dalam metode pengumpulan datanya dan pada saat proses berlangsung bisa saja penelitinya mengembangkan datanya sejauh itu masih dalam konteks menggali informasi yang nantinya dapat digunakan untuk membangun teori baru. Sedangkan pada evaluasi program informasi apa yang akan dikumpulkan telah ditetapkan pada awal penentuan desain dan sedapat mungkin pada saat pengumpulan informasi tidak terjadi perluasan pencarian informasi dengan alasan mencari titik jenuh kepuasan peneliti. Jadi dalam penelitian evaluasi program, seluruh data yang akan dievaluasi sudah ditetapkan sejak awal, peneliti tidak perlu memperluas informasi, karena informasi yang diperoleh dan hasil observasi akan diuji kebenarannya dengan membandingkan acuan program yang telah ditetapkan.

46 3.3 Kehadiran Peneliti Karakteristik pendekatan kualitatif, yang menonjol adalah pada posisi evaluator dalam pelaksanaan evaluasi. Tujuan evaluasi adalah mengumpulkan informasi tentang suatu program, evaluator walaupun bukan bagian dari pelaku di dalam program, tetapi pada pendekatan kualitatif peneliti harus benar-benar berada dalam program dan mengamati dan memantau terhadap semua komponen program. Moleong (2011:163) menuturkan: ciri khas penelitian kualitatif adalah tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berpranserta, namun peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenario. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsiran data, dan pada akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil penelitian. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen utama dan pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat digunakan sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Kehadiran peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengadakan pemantauan, pewawancara, dan observator subjek penelitian dalam proses penelitian. 3.4 Sumber Data Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan dokumendokumen yang ada kaitannya dengan program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel bukan dimaksudkan untuk mewakili populasi,

47 melainkan pada relevansi dan kedalaman informasi serta didasarkan pada tema yang muncul di lapangan. Pemilihan informan tersebut dengan tujuan data yang diperoleh dapat mewakili atau representatif dari keadaan yang sebenarnya tentang program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat. Penentuan informan-informan tersebut, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: 1. Kepala SMP Negeri 1 Abung Barat ditetapkan sebagai informan kunci (key informant) karena memiliki pengetahuan dan informasi mengenai kebijakan-kebijakan dalam upaya peningkatan mutu SMP Negeri 1 Abung Barat. 2. Wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu, dapat memberikan informasi tentang program penjaminan mutu pendidikan telah dan sedang dilaksanakan. 3. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dapat memberikan informasi mengenai kurikulum KTSP yang diterapkan di SMP Negeri 1 Abung Barat. Semua data yang terekam dalam catatan lapangan akan dibaca berkali-kali untuk dipilih yang memiliki kaitannya dengan fokus penelitian dan diberi kode berdasarkan sub fokus peneliti dan sumbernya. Pemberian kode sangat dibutuhkan guna memudahkan pencarian data secara bolak-balik. Pengkodean dibuat berdasarkan pada tehnik pengumpulan data kelompok informan seperti terlihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.1 Pengkodean Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data Metode Komponen Kode Kode Sumber Data Kode Pengumpulan Conteks C Wawancara W Kepala Sekolah KS Input I Observasi O Proses P 1 Dokumen D Produk P 2 Wakil Kepala Sekolah Manajemen Mutu Wakil Kepala Sekolah Kurikulum WAKA. MM WAKA. KUR 48 Contoh: Penerapan Kode dan cara membaca I W KS 12-11-2014 Komponen Input Tehnik Wawancara Sumber Data Kepala Sekolah Waktu Tanggal, Bulan dan Tahun Sumber: Sowiyah 3.5 Metode Pengumpulan data Agar proses pengumpulan data berlangsung secara teratur, logis, dan sistimatis maka diperlukan persiapan sebagai berikut: 1) menyiapkan instrumen penelitian, 2) mempersiapkan sumber datanya, dan 3) melaksanakan pengumpulan data. Mekanisme pengumpulan data pertama-tama peneliti merekontruksi pengalaman selama ini, kemudian menelaah teori dari kajian pustaka yang relevan, selanjutnya mempelajari dokumen tentang penjaminan mutu pendidikan, mempelajari dokumen penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, review dokumen dan gabungan ketiganya.

49 Penelitian ini menggunakan ketiga teknik tersebut, akan tetapi yang lebih utama adalah metode review dokumen karena teknik ini dapat mengungkapkan makna yang tersembunyi dibalik suatu fenomena yang nampak. Sedangkan metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara digunakan untuk membantu, memperkaya, dan melengkapi data penelitian. 3.5.1 Wawancara Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur atau terbuka dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan berdasarkan perjanjian terlebih dahulu agar tidak mengganggu kegiatan rutin informan. Lamanya wawancara sekitar 1 jam. Rekaman data dilakukan melalui handphone. Setelah mengadakan wawancara, rekaman wawancara dan catatan hasil wawancara tersebut selanjutnya ditulis ulang ke dalam transkrip wawancara. Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Daftar pertanyaan wawancara mengenai perencanaan program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat disajikan dalam tabel 3.4 berikut ini.

Konteks 50 Tabel 3.2 Instrumen Wawancara Sub Fokus Aspek/Indikator Latar belakang program penjaminan mutu Pertanyaan 1. Apa latar belakang dan tujuan program penjaminan mutu di SMP Negeri 1 Abung Barat? 2. Apa bentuk kegiatan program penjaminan mutu yang dilaksanakan? 3. Strategi pemilihan bentuk kegiatan penjaminan mutu pendidikan Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang pelaksanaan program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat. Semua informasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam baik yang menggunakan manual atau alat perekam akan ditranskripkan dalam bentuk tulisan. 3.5.2 Review Dokumen Review dokumen adalah pengumpulan data dengan cara membandingkan antara standar baku dengan realita di lapangan. Pengolahan data instrumen (I.D 01) untuk pemantauan pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan, (I.D 02) untuk pemantauan pencapaian standar pengelolaan, (P 1.D 03) untuk pemantauan pencapaian standar isi, (P 1.D 04) untuk pemantauan pencapaian standar proses, (P 1.D 05) untuk pemantauan pencapaian standar penilaian, dan (P 2.D 06) untuk pemantauan pencapaian standar kompetensi lulusan, dilakukan dengan cara membandingkan antara standar baku dan realitas yang terjadi di lapangan, sehingga dapat diketahui tingkat pencapaian dalam bentuk persentase. Langkah pengisian instrumen adalah mengisi kolom realitas yang disesuaikan dengan keadaan riel di lapangan. Bila

51 target tertulis 1 artinya Ya dan 0 artinya Tidak atau angka lain sesuaikan dengan kondisi di lapangan. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat pencapaian indikator adalah: Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata tingkat pemenuhan standar nasional pendidikan adalah: Selanjutnya nilai rata-rata akhir dikonversikan kedalam tabel klasifikasi nilai interval dan kriteria sebagai acuan nilai patokan, seperti yang telah ditetapkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan mengenai kualifikasi nilai sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi nilai Nilai Interval 92,5 100 Sangat Baik 85,0 92,4 Baik 75,5 84,9 Sedang 68,0 75,4 Kurang 0,00 67,9 Sangat Kurang Sumber: Pedoman Penilaian BSNP Kriteria 3.6 Analisis Data Moleong (2011:247) menyatakan bahwa tahapan analisis data adalah: 1) menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu review dokumen, wawancara, dan pengamatan; 2) reduksi data dengan jalan membuat rangkuman

52 yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya; 3) menyusun dalam satuan-satuan (dikategorisasikan); 4) membuat koding; 5) analisis data (memeriksa keabsahan data); 6) penafsiran data (mengolah hasil sementara. Sejalan dengan teori diatas maka langkah pertama dalam analisis data adalah pengumpulan data yang telah ditemukan dari beberapa sumber data antara lain review dokumen dan wawancara dengan informan. Langkah ke dua setelah data terkumpul tentunya sangat banyak oleh karena itu data perlu di reduksi atau dirangkum dengan tujuan menyederhanakan data akan tetapi tidak mengurang makna, inti persoalan, dan menjaga pernyataan penting. Langkah ke tiga adalah data yang sudah di reduksi atau dirangkum kemudian di kelompokkan menurut indikator kegiatan evaluasi antara lain: indikator contek, indikator Input, indikator proses dan indikator prodak. Langkah ke empat data yang sudah dikelompokkan sesuai indikator pelaksanaan program penjaminan mutu pendidikan, metode pengumpulan data, dan sumber data dibuatkan koding. 3.7 Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan analisis data dengan metode pembanding tetap atau constant compparative method. Moleong (2011:288) menyatakan metode pembanding tetap atau constant compparative method adalah analisis data yang secara tetap membandingkan satu datum dengan

datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan kategori lainnya. 53 Indikator input program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat yang meliputi: 1) standar pendidik dan tenaga kependidikan, dan 2) standar pengelolaan, dianalisis dengan cara membandingkan antara target yang harus dipenuhi dengan realita yang ada di lapangan atau dokumen yang didalami. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis indikator input program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat adalah instrumen dengan kode (I.D 01) dan (I.D 02). Indikator proses program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat yang meliputi: 1) standar isi, 2) standar proses, dan 3) standar penilaian dianalisis dengan cara membandingkan antara target yang harus dipenuhi dengan realita yang ada di lapangan atau dokumen yang didalami. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis indikator proses penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat adalah instrumen dengan kode (I.D 03) dan (I.D 04), dan (I.D 05). Sedangkan untuk indikator produk pelaksanaan program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat akan melihat efisiensi dan efektivitas peningkatan standar kompetensi lulusan, kecuali dianalisis dengan cara membandingkan antara target yang harus dipenuhi dengan realita yang ada di lapangan atau dokumen yang didalami dengan menggunakan instrumen (I.D 06), peneliti akan melakukan observasi untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat.

54 3.8 Tahapan Penelitian Menurut Moleong (2011:127-148) tahapan-tahapan penelitian secara umum dikelompokkan menjadi empat tahap, yaitu: (1) tahap pra-lapangan, (2) tahap pekerjaan lapangan, dan (3) tahap analisis data, (4) tahap pelaporan hasil penelitian. Peneliti menggunakan ke empat tahap tersebut dalam penelitian ini. 3.8.1 Tahap pra-lapangan Tahap pra-lapangan dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 September 2014. Pada tahap pra lapangan memiliki enam tahapan yakni: a. Menyusun rancangan penelitian tentang pelaksanaan program penjaminan mutu pendidikan. b. Memilih lapangan penelitian dengan cara mempelajari serta mendalami fokus dan rumusan masalah penelitian. c. Mengurus perizinan secara formal dalam hal ini peneliti meminta izin kepada kepala sekolah SMP Negeri 1 Abung Barat. d. Menjajaki dan menilai lapangan dimana peneliti melakukan orientasi lapangan. Penjajakan dan penilaian lapangan akan terlaksana dengan baik apabila peneliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian dilakukan. e. Memilih dan memanfaatkan informan yang berguna sebagai pemberi informasi situasi dan kondisi latar penelitian.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian peneliti yang diperlukan meliputi alat tulis dan instrumen penelitian. 55 g. Tahap pra lapangan terakhir adalah seminar proposal tesis yang dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014. 3.8.2 Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap pekerjaan lapangan dilaksanakan pada bulan Nopember Desember 2014, tahap ini dibagi atas tiga bagian, yaitu: a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri Peneliti menggunakan latar penelitian di SMP Negeri 1 Abung Barat untuk mempermudah karena telah paham dan lebih mudah ketika mempersiapkan diri. b. Memasuki lapangan Peneliti mengawali dengan membuat permohonan izin untuk melakukan pengumpulan data atau melengkapi informasi umum yang diperoleh pada awal observasi. 3.8.3 Tahap Analisis Analisis data dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015, meliputi kegiatan mengumpulkan dan pencatatan data, analisis data, penafsiran data, pengecekan keabsahan data, dengan pengumpulan data atau melengkapi informasi umum yang telah diperoleh pada observasi awal. Data yang terkumpul dikelompokkan dan dianalisis sesuai dengan fokus penelitian. Data dipaparkan dalam bentuk naratif.

Temuan penelitian disajikan dalam bentuk naratif, matrik dan diagram konteks. Pembahasan berikutnya adalah kesimpulan dan saran. 56 3.8.4 Tahap pelaporan hasil penelitian Tahap terakhir pada penelitian ini adalah pembuatan laporan penelitian. Pembuatan laporan termasuk hasil kaji ulang pada empat fokus yang diajukan. Laporan penelitian terdiri dari latar belakang penelitian, tinjauan pustaka, pemilihan metode yang digunakan, paparan data, temuan dan pembahasan, serta kesimpulan yang disajikan secara naratif. Penulisan laporan penelitian menggunakan pedoman yang berlaku pada Universitas Lampung. Sebeleum laporan penelitian layak untuk di uji maka di dahului dengan seminar hasil penelitian pada tanggal 9 Maret 2015.