TI10T1: KONSEP TEKNOLOGI Transformasi Enjinering-1 www.lspitb.org 2004 Hasil Pembelajaran Mahasiswa memahami proses terbentuknya teknologi dan hubungannya dengan permasalahan sosial. Tugas-4: Individu. Dikumpulkan satu hari sebelum kuliah minggu depan. 2 1
SCIENCE, ENGINEERING & TECHNOLOGY(Betz, 1993) Science is the discovery & explanation of nature Engineering is the understanding & manipulation of nature for human purposes Technology is the knowledge of the manipulation of nature for human purposes 3 Transformasi 4 2
Transformasi & Rumus Enjiner bukan hanya mentransformasikan materi kehidupan bangsa, tetapi juga politik dan budaya. Rumus (Formula): relasi (hubungan) fisik yang dinyatakan dalam bentuk simbol (notasi). Rumus tidak hanya menyatakan hubungan keilmuan (saintifik), tetapi juga menyatakan arti sosial dalam hubungannya dengan ekonomi dan akibat yang membahayakan. 5 Transformasi & Rumus Rumus: tidak memecahkan persoalan. mengusulkan rancangan, membuka wawasan/pengetahuan, dan mendefinisikan batasan. tidak memberikan cara untuk mendapatkan solusi terbaik atau optimum. Menampilkan disiplin, bukan rancangan; dapat digunakan untuk menghilangkan bencana, tetapi tidak dapat menjamin keselamatan yang sempurna. Rumus tidak hanya berarti pengolahan (manipulasi) matematika saja, tetapi juga menyatakan hubungan yang esensial dengan masyarakat. 6 3
Transformasi & Rumus Enjinering mentransformasikan: ruang fisik, proses politik, rasa keindahan. Kejadian utama bidang enjinering: Industri besi dan baja, Mesin uap, Jembatan baja, Pabrik tekstil, Jalan kereta-api, Telegraf, Lampu pijar. 7 Transformasi & Rumus Tiga bentuk utama transformasi: Alam, politik, seni. Tiga bidang utama yang saling terkait: ilmu alam (natural science), ilmu sosial (social science), ilmu kemanusiaan (humanties). 8 4
Transformasi Enjinering Empat jenis transformasi enjinering yang mendukung peradaban: Struktur untuk sarana publik. Mesin untuk perusahaan swasta. Jaringan untuk air, penerangan, daya, sinyal. Proses untuk konversi sumber alam menjadi material. 9 Transformasi melalui Struktur Jembatan besi, di Inggris, tahun 1779. Rumus dasar: H = ql 2 / 8d dimana: H adalah gaya horisontal [pounds] q adalah beban jembatan [pounds/foot panjang jembatan] L adalah rentang horisontal busur [feet] d adalah rentang vertikal busur [feet]. 10 5
Jembatan gantung Sungai Citarum, Kabupaten Bandung Jabar, Juli 2004 Batam, Juli 2004 11 Kerja Struktur 12 6
Kerja Struktur Pada jembatan gantung: beban berupa kegiatan lalu-lintas pada bidang jalan horisontal, beban dialihkan oleh kabel baja vertikal pada kabel horisontal (busur), busur kabel menekan tiang jembatan ke bawah (vertikal) dan menarik ke samping (horisontal). 13 H = ql 2 / 8d = (L /d)(ql)/8 Gaya horisontal H, juga menyatakan gaya yang diderita kabel ditengah busur. Semakin besar H, semakin banyak/besar kabel yang digunakan. Rumus menyatakan besarnya gaya dan banyaknya material (kabel) untuk rancangan yang aman. H tergantung dari rasio L /d. Berat jembatan termasuk beban lalu-lintas, dinyatakan dengan L /d, yang juga mempengaruhi H (material kabel). 14 7
H = ql 2 /8d = (L /d)(ql)/8 Fakta saintifik dinyatakan dalam rumus. Beban vertikal (ql) diubah menjadi gaya horisontal H, yang melibatkan rasio L /d. Rumus tidak menyatakan proporsi dari struktur (rasio L /d). Rumus tidak dapat menjawab dasar dari rancangan. Diperlukan faktor lain yang datang dari perspektif sosial, yang melibatkan biaya, manfaat, dan politik. 15 Isu Sosial Pertama: ql Daya dukung jembatan: Beban lalu-lintas, Beban jembatan Ditentukan oleh institusi pemerintah. Keputusanpilihandiantara daya dukung yang besar dan keterbatasan anggaran. Kabupaten Bantul, Jateng, Juli 2004 16 8
Isu Sosial Kedua: L /d Biaya tower dan kabel. L /d kecil, berarti tower tinggi. H kecil, berarti kabel kecil. H menentukan ukuran kabel: A = H /f [inch 2 ] dimana: A: luas penampang kabel, [inch 2 ]. f: tegangan yang diizinkankan [ponds/ inch 2 ]. Untuk H tertentu, A diperoleh jika f ditentukan. 17 Faktor keselamatan Rumus juga menyatakan fakta sosial, karena f harus ditentukan. Tegangan yang diizinkankan bukan hanya pernyataan saintifik, tetapi pernyataan sosial. Saintifik: Misal: jika diameter kabel ¼ inch, A=0.05 inch 2 maka kabel akan putus oleh H=10,000 pounds. Berarti tegangan putus f B =H/A=10,000/0.05= 200,000 pounds/inch 2. Agar tidak putus, tegangan yang diizinkan f < f B Sosial: Rancangan tidak akan memilih pada f B. Harus ada yang memutuskan untuk meningkatkan A sehingga f menurun. Meningkatkan A berarti meningkatnya biaya, tetapi meningkatkan manfaat sosial, yaitu faktor keselamatan (f B /f). 18 9
19 20 10
21 22 11
Isu Sosial Ketiga: Simbol Kreasi kerja perancang juga merupakan suatu seni (art): estetika, etika, spiritual. Perancang bekerja dengan hukum alam dan pola masyarakat. Gagasan simbolik: nampak dalam rumus, tetapi tidak terjelaskan oleh rumus dan kalimat. L /d menyatakan proporsi suatu jembatan, misal 8.9 atau 10.8. Proporsi lain: tidak lebih tinggi dari pohon kelapa, tidak menghalangi pandangan ke Gn. Tangkuban Perahu. Keputusan tidak muncul dari pertimbangan saintifik, tetapi estetika. 23 Tugas 4 Pilih satu struktur (bukan jembatan) yang ada disekitar kita. Nyatakan dan uraikan rumus dasar yang melandasi struktur tersebut. Nyatakan manfaat dari teknologi tersebut. Nyatakan dampak negatif yang dapat terjadi dari teknologi tersebut. Tuliskan referensi yang digunakan untuk tugas ini. Ketentuan: Tugas individu. Dikerjakan pada kertas ukuran A4. Dikumpulkan: satu hari sebelum kuliah minggu depan di Tata Usaha, Dept. Teknik Industri. Penilaian: Keruntutan dalam penjelasannya. Kejelasan dan kerapihan penampilannya. Ketidaksamaan dari teknologi yang dipilih, makin banyak yang sama makin kecil nilainya. Jumlah halaman dari tugas, makin sedikit makin baik. 24 12