Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: USULAN PENILAIAN PROMOSI JABATAN DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DAN RATING SCALE DI PT.

dokumen-dokumen yang mirip
repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP

BAB 3 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

DECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS

DAFTAR ISI. Halaman judul... Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.. Halaman Motto. Kata Pengantar..

Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 2 Analytical Network Process (ANP)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tetap dengan Metode Analytic Network Process (Studi Kasus PT PJB Services)

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANP DAN TOPSIS

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

PENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH KOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Permasalahan 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

PEMILIHAN KONTRAKTOR DI PROYEK KONSTRUKSI PT. X DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 METODE PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

Usulan Pemilihan Supplier Bahan Baku Dinier pada CV Idola Indonesia dengan Menggunakan Metode Analytic Network Process (ANP)

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Analytic Hierarchy Process

Penentuan Kriteria Kendaraan di Area Penyimpanan Studi Kasus Tunas Daihatsu Cilegon

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RIWAYAT HIDUP ABSTRAK ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Mulai

ANALISIS PENENTUAN RATING RISIKO PROYEK PT. XYZ METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI BERWIRAUSAHA MENGGUNAKAN ANALYTIC NETWORK PROCESS

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

PENENTUAN BONUS PADA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (STUDI KASUS: PT.ASAHIMAS FLAT GLASS,TBK JAKARTA)

Penilaian Perilaku Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale

SISTEM PEMBUATAN KEPUTUSAN PENETAPAN CALON SERTIFIKASI DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

Pengertian Metode AHP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

PENERAPAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III SOLUSI BISNIS

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

3.2 Objek Penelitian Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. dinamakan Human Resources Department (HRD), dimana bagian HRD

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

Penerapan ANP-TOPSIS untuk Pengukuran Kinerja Human ResourcesProcurement Section

Transkripsi:

USULAN PENILAIAN PROMOSI JABATAN DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DAN RATING SCALE DI PT. Y Shanti Kirana Anggraeni 1*, Nurul Ummi 2 Yaumil Chaeriah 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa * Email : yaumil.chaeriah@gmail.com Abstrak Penilaian jabatan merupakan hal yang penting bagi suatu organisas. Dikatakan demikian karena berbagai tindakan dalam pengelolaan sumber daya manusia tergantung pada informasi tentang analisis penilalain jabatan. Analisis penilaian jabatan juga memberikan basis bagi keputusan penting, antara lain mengenai promosi dan mutasi jabatan. PT. Y merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti industri Sebelumnya, dalam menentukan promosi jabatan masih belum ada sistem yang terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, untuk membantu perusahaan dalam penempatan sumber daya manusia pada jabatan-jabatan yang sesuai, maka dilakukan penilaian jabatan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai bobot prioritas kriteria dan subkriteria dalam usulan penilaian jabatan dan melakukan pemilihan sumber daya manusia yang berkompeten sebagai pertimbangan promosi jabatan berdasarkan metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale.ANP merupakan suatu metode yang mengijinkan adanya interaksi dan feedback dari elemen-elemen dalam cluster. Serta rating scale merupakan metode penilaian kinerja yang menggunakan skala untuk mengukur faktor-faktor kinerja. Dari hasil penelitian dengan metode ANP didapatkan bobot prioritas tiap kriteria diantaranya yaitu performance (0,130717), kelompok jabatan (0,125529), sasaran pekerjaan (0,102337), competency (0,083611), dan hard competency (0,078972). Karyawan yang terpilih untuk dipromosikan berdasarkan metode ANP dan rating scale yaitu Karyawan 1 dengan bobot 0,114425 dan dengan nilai 3,569. Kata kunci: ANP, Bobot Prioritas, Promosi, Rating Scale. 1. PENDAHULUAN Kegiatan penilaian jabatan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi. Dikatakan demikian karena berbagai tindakan dalam pengelolaan sumber daya manusia tergantung pada informasi tentang analisis jabatan yang telah dilakukan (Siagian, 2010). Analisa profil jabatan diperlukan untuk menetapkan tugas dan tuntutan dari suatu jabatan dan menetapkan kebutuhan sumber daya manusia untuk jabatan tersebut, sehingga perusahaan dapat mempertahankan tingkat kinerja mereka yang sudah baik dan memperbaiki tingkat kinerja yang masih rendah. Untuk mencapai tujuan dan visi serta misi dari organisasi perusahaan tersebut, maka dilakukan kegiatan penilaian jabatan. Analisis jabatan memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menggambarkan semua jenis pekerjaan yang terdapat pada suatu organisasi pada saat ini. Analisis jabatan juga memberikan basis bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer/mutasi dan kondisi lainnya. PT. Y merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti industri. PT. Y telah sukses membangun jalur bisnis di bidang properti industri dan properti komersial. Tahun ini PT. Y tengah melakukan restrukturisasi organisasi perusahaan. Karena terjadi kesenjangan kompetensi serta kebutuhan tenaga kerja yang kurang sesuai, maka sumber daya manusia yang ada pun harus disesuaikan dengan struktur organisasi yang telah dirancang. Sebelumnya, dalam menentukan promosi jabatan masih belum ada sistem yang terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, untuk membantu perusahaan dalam rangka penempatan sumber daya manusia pada jabatan-jabatan tertentu yang sesuai, maka diperlukan pembuatan job description yang jelas serta melakukan analisis penilaian jabatan (Siagian, 2010). Salah satu metode pengambilan keputusan yang dapat digunakan dalam proses evaluasi kinerja karyawan dalam penilaian jabatan adalah metode Analytical Network Process (ANP). Metode ANP mampu menunjukkan nilai kompetensi karyawan sesuai dengan kriteria yang diterapkan oleh perusahaan atau pengambil keputusan berdasarkan analisa data yang sistematis (Mohanty et al., 2005). Setelah didapat hasil dari analisa profil jabatan menggunakan metode ANP, 599

langkah selanjutnya adalah melakukan pemilihan sumber daya manusia yang berkompeten untuk promosi dengan menggunakan rating scale. Menurut Rukmi, dkk (2010), metode rating scale adalah metode penilaian kinerja yang menggunakan skala untuk mengukur faktor-faktor kinerja dengan tujuan melihat kinerja karyawan dan memudahkan untuk pengambil keputusan dalan promosi dan mutasi jabatan. Berdasarkan permasalahan yang ada di perusahaan, maka penelitian ini akan membahas mengenai usulan penilaian jabatan menggunakan metode analytical network process (ANP) dan rating scale sebagai dasar untuk promosi jabatan. 2. METODOLOGI PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dari hasil pengisian kuesioner terhadap ahli/pakar di bidang promosi/mutasi jabatan dan data sekunder yaitu berupa profil perusahaan dan kriteria yang sigunakan perusahaan untuk promosi/mutasi jabatan. Tahap pertama dalam ANP adalah pengkonstruksian model yang dapat dilihat pada gambar 1. Career Path - Kelompok - Grade - Golongan Requirement - Gap Job Requirement - Tugas - Histori - Training - Pendidikan - Soft Competency - Hard Competency Alternatives 1. Karyawan 1 2. Karyawan 2 3. Karyawan 3 Performance - Sasaran Pekerjaan - Attitude Kerja - Performance - Competency Gambar 1. Struktur Keputusan ANP Tahap kedua adalah membuat matriks perbandingan berpasangan. Penilaian pada kuesioner dilakukan menggunakan skala preferensi relatif 1 sampai 9. Selanjutnya setelah diberikan penilaian dari responden, hasil tersebut dilakukan perhitungan bobot prioritas pada kriteria kontrol. Berikut merupakan pembuatan matriks perbandingan berpasangan, yaitu: Tabel 1. Matriks Perbandingan Berpasangan 1 2 n 1 11 12 1 n 2 21 22 2 n n n1 n2 nn Setelah matriks berpasangan dibuat, tahap selanjutnya adalah menghitung nilai prioritas kriteria dengan cara mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengan bobot prioritas seperti dibawah ini. 600

1 2 n 1 11 12 1 n 2 21 22 2 n n n1 n2 nn 1 2 n Untuk mendapat nilai bobot prioritas, yaitu sebagai berikut: 1 2 n i 1 2 n Tahap selanjutnya adalah menghitung eigen maksimum (λ maks ) untuk mengetahui seberapa besar presentase yang diberikan responden terhadap indikator yang diajukan. Langkah pertama menghitung eigen maksimum adalah dengan membuat eigen vector dengan cara mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengan bobot prioritas. a. (1) Langkah selanjutnya adalah membuat vector baru dengan membagi vector pada poin (a) dengan bobot prioritas. Sehingga didapat vector b dengan cara penjumlahan hasil pembagian tersebut. b. (2) (3) Langkah selanjutnya adalah menghitung (λ maks ) dengan merata-ratakan hasil vector yang do dapat dari poin (b). Keterangan: n = banyaknya elemen λ maks = eigen value pada matriks (a) yang terbesar Zi = bobot prioritas Zj = eigen vector Langkah selanjutnya adalah menghitung consistency index (CI). (4) (5) Setelah diketahui nilai consistency index, kemudian diitung nilai consistency ratio (CR) agar mendapatkan hasil yang sah (<0,1). (6) Jika CR < 0,1 maka penilaian responden konsisten 601

Jika CR ),1 maka penilaian responden tidak konsisten Bobot dari masing-masing kriteria tersebut akan digunakan dalam menilai kinerja karyawan. Penilaian dilakukan oleh penilai (atasan) terhadap kinerja karyawannya dengan menggunakan skala penilaian kinerja (rating scale). Skala penilaian kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Skala nilai dalam penilaian kinerja dengan rating scale Skala Nilai Keterangan Interval Nilai A Tinggi 4,20 < n 5,00 B Kinerja Tinggi 3,40 < n 4,20 C Kinerja Memenuhi Standar 2,60 < n 3,40 D Kinerja Rendah 1,80 < n 2,60 E Rendah 1 n 1,80 Sumber: Waryanto dan Millafati (2006) dalam Sylvia (2013) Bobot kriteria yang didapatkan akan dikalikan dengan nilai dari setiap kriteria. Perhitungan untuk mendapatkan skor dari tiap kriteria kompetensi adalah sebagai berikut: (7) Selanjutnya dihitung nilai prestasi kinerja karyawan dengan rumus: (8) Keterangan: Σ Skor = Skor tiap subkriteria 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dalam penelitian ni adalah menggunakan kuesioner yang disebar kepada ahli/pakar di bidang promosi jabatan yaitu Kadiv. Sumber Daya Manusia & Umum. Pada dasarnya ANP dapat digunakan untuk mengolah data dari satu responden ahli dan berkompeten. Namun dalam aplikasinya dapat juga digunakan untuk pengambilan keputusan berkelompok yang melibatkan lebih dari satu responden (Hastutiputri dan Ciptono, 2008). Karyawan yang menjadi alternatif pemilihan dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) karyawan yaitu Karyawan 1, Karyawan 2 dan Karyawan 3. yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Supervisor Perancangan Organisasi & Sumber Daya Manusia. Penilaian dilakukan oleh responden ahli terhadap karyawan yang dijadikan alternatif berdasarkan tingkat kepentingan kriteria kompetensi. Berdasarkan model jaringan yang bisa dilihat pada Gambar 1. Pengukuran tingkat konsistensi jawaban dari responden dalam kuesioner perbandingan berpasangan harus dilakukan untuk mengetahui validitas dari kuesioner yang telah disebar. Seluruh rasio konsistensi dari hasil pengisian kuesioner oleh responden ahli harus <0,1. Hal ini menyatakan bahwa data yang diperoleh adalah konsisten, sehingga dapat digunakan dan dipertanggungjawabkan. Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah menentukan weighted supermatrix (supermatrik yang telah dibobotkan) yaitu dengan cara melakukan perkalian antara nilai cluster matrix dengan unweighted supermatrix. Setelah diperoleh weighted supermatrix, tahapan selanjutnya adalah menentukan limiting matrix dengan cara memangkatkan weighted supermatrix dengan sel nya sendiri. Tahapan akhir pembobotan dengan ANP adalah normalisasi limiting matrix. Normalisasi limiting matrix digunakan untuk mengetahui kontribusi nilai kepentingan atau nilai bobot prioritas akhir seluruh node/subkriteria pada masing-masing cluster/kriteria. Kemudian diberikan ranking agar dapat terlihat peringkat yang dimiliki setiap kriteria dan subkriteria. Berikut dibawah ini adalah hasil pembobotan yang telah dilakukan: 602

Tabel 3. Bobot Serta Peringkat Kriteria Promosi Kriteria Subkriteria Limit Normalized Rank Career Path (0.258888) Require ment (0.381729) Perform ance (0.359383) Kelompok Grade Golongan Gap Job Requirement Tugas Histori Training Pendidikan Soft Competency Hard Competency Sasaran Pekerjaan Attitude Kerja Performanc e 0.09758 9 0.05174 5 0.05193 2 0.01985 8 0.05000 6 0.125529 2 0.066559 8 0.0668 7 0.025543 14 0.064323 9 0.03161 0.04066 13 0.04273 8 0.03474 6 0.05641 3 0.06139 5 0.07955 9 0.054974 10 0.044694 11 0.072564 6 0.078972 5 0.102337 3 0.03321 0.042718 12 0.10162 3 0.130717 1 Competency 0.06500 1 0.083611 4 TOTAL 0.77743 1.000000 Sumber: Data Primer yang Diolah (2014) Dari data diatas dapat diketahui bahwa peringkat pertama ditempati oleh faktor performance. Perusahaan lebih mementingkan hasil kerja dari seorang karyawan dari seluruh aspek yang telah diperbandingkan. Setelah diketahui bobot yang didapat pada setiap kriteria dan subkriteria, langkah selanjutnya adalah memilih karyawan yang berpotensi untuk promosi jabatan. Dalam peneilitian ANP ini juga digunakan software untuk membantu penelitian, yaitu dengan software Super Decision. Berdasarkan metode ANP menggunakan software Super Decision adalah sebagai berikut: Gambar 2. Nilai akhir prioritas pemilihan karyawan untuk promosi jabatan Dalam pemilihan karyawan yang berpotensi menggunakan metode Analytical Network Process (ANP), masing-masing alternatif yang menjadi pilihan untuk dipromosikan mempunyai 603

bobot yaitu Karyawan 1 sebesar 0.114425, Karyawan 2 sebesar 0.068312, dan Karyawan 3 sebesar 0.039838. dari hasil pembobotan prioritas tersebut dapat dilihat karyawan yang dipilih adalah Karyawan 1, karena dari masing-masing kriteria yang terdapat pada succesion planning perusahaan, Karyawan 1 lebih unggul dibandingkan dengan Karyawan 2 dan Karyawan 3. Hasil penilaian kinerja karyawan diperoleh dengan cara mengalikan bobot kriteria yang diperoleh dari ANP dengan nilai karyawan berdasarkan rating scale untuk kriteria tersebut. Selanjutnya, dilakukan penjumlahan terhadap nilai kompetensi yang telah dihitung bobotnya sehinga diperoleh nilai untuk keseluruhan kriteria kompetensi karyawan. Berdasarkan perhitungan rating scale yang telah dilakukan, maka dibawah ini merupakan pemilihan karyawan yang berkompeten untuk promosi jabatan berdasarkan metode rating scale: Tabel 5. Penentuan pemilihan karyawan dengan rating scale No Nama Nilai Skala Keterangan 1 Karyawan 1 3.569 A Tinggi 2 Karyawan 2 3.494 A Tinggi 3 Karyawan 3 3.34 B Kinerja Tinggi 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari pengolahan data yang telah dilakukan adalah diketahui bobot prioritas setiap kriteria yang diperbandingan yaitu Cluster/Kriteria Career path memiliki bobot sebesar 0.258888, Cluster/Kriteria Requirement memiliki bobot 0.381729, Cluster/Kriteria Performance memiliki bobot 0.359383. sedangkan untuk subkriteria yaitu performance mempunyai bobot 0.130717, kelompok jabatan mempunyai bobot 0.125529, sasaran pekerjaan mempunyai bobot 0.102337, competency mempunyai bobot 0.083611, hard competency mempunyai bobot 0.078972, soft competency mempunyai bobot 0.072564, golongan jabatan bobot 0.066800, grade jabatan mempunyai bobot 0.066559, tugas mempunyai bobot 0.064323, training mempunyai bobot 0.054974, pendidikan mempunyai bobot 0.044694, attitude kerja mempunyai bobot 0.042718, histori jabatan mempunyai bobot 0.040660, gap job requirement bobot 0.025543. Pemilihan sumber daya manusia yang berkompeten sebagai pertimbangan promosi jabatan berdasarkan metode Analytical Network Process (ANP) yaitu Karyawan 1 dengan bobot 0.114425, Karyawan 2 dengan bobot 0.068312, Karyawan 3 mempunyai bobot sebesar 0.039838. Sehingga karyawan yang memiliki bobot terbesar terpilih untuk promosi jabatan adalah Karyawan 1. Sedangkan untuk Pemilihan sumber daya manusia yang berkompeten sebagai pertimbangan promosi jabatan berdasarkan metode Rating Scale yaitu Karyawan 1 mempunyai nilai sebesar 3.569, Karyawan 2 mempunyai nilai sebesar 3.494, Karyawan 3 mempunyai nilai sebesar 3.340. Sehingga karyawan yang memiliki nilaiterbesar terpilih untuk promosi jabatan adalah Karyawan 1. DAFTAR PUSTAKA Andrich, D. 1978. A Rating Formulation For Ordered Response Categories. Psychometrika, Hal 357. Fitriana, N., Hidayat, A., dan Anggraini, S. 2013. Analisis Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi dengan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale (Studi Kasus PT. Erindo Mandiri Pasuruan), Hal 2-9. Handayani, R.K. 2010. Kajian Penggunaan Perangkat Lunak Superdecisions Dalam Proses Pengambilan Keputusan Berulang : Studi Kasus Penentuan Guru Pengajar SMA. Jurnal TELEMATIKA MKOM Vol. 2, No.2, Hal 1-17. Ritonga, R. 2012. Mutasi dan Promosi Sebagai Bagian dari Upaya Pengembangan Karier Pegawai, Hal 1-7. 604

Siagian, S. P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Saaty, T. L. 1997. Fundamentals Of The Analytic Network Process, In: ISAHP 1999, Kobe, Japan, 12-14 Aug 1999. Saraswati, M., 2012, Evaluasi Pemilihan Mitra Kerja Penyedia Jasa Pengangkutan Kapal Combine Cargo Pada PT. KHI Pipe Industries Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP), Tugas akhir, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon. (Tidak Publikasi) 605