BAB I PENDAHULUAN. Wright (Muhammad, 2001:23) organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari sistem terpusat menjadi sistem

BAB I PENDAHULUAN. program yang dapat melahirkan mahasiswa mahasiswa yang terampil,

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah terhadap

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PONTIANAK

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. sistem kehidupan Negara. Dalam pemerintah sendiri, sudah mulai ada perhatian yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI dan INFORMATIKA KABUPATEN SANGGAU

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. mendesak khususnya pada masa reformasi sekarang. lagi dengan semakin kritisnya masyarakat dewasa ini, maka rumusan pengawasan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN BLORA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. akuntabilitas adalah transparansi (UNDP, 2008). Hal ini sejalan dengan Undang-

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...9

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 165 TAHUN 2012

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB II GAMBARAN BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis

SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2017

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal,

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. akibat kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai Negara,

LAYANAN INFORMASI PUBLIK 2015

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 119 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II

BUPATI POLEWALI MANDAR

KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA NOMOR : 061 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu organisasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan dan pada proses

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Puskesmas Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 May :55 -

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

PENDAHULUAN. dengan yang di sampaikan Cassidy (2005) bahwa perencanaan strategis SI dan TI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR LAMPIRAN... iii

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) baik dari level atas

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2015 T E N T A N G AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan akhir dari para

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI e-locker Pelayanan Publik (Bagian Organisasi Sekretariat Daerah)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan suatu wadah atau sarana yang terdiri dari beberapa orang dengan masing-masing aktivitas yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi secara umum ada yang formal dan informal, salah satu organisasi formal adalah organisasi yang mempunyai kebijakan, struktur serta prosedur yang jelas dan terikat dengan aturan untuk tujuan bersama. Menurut Wright (Muhammad, 2001:23) organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Artinya organisasi merupakan suatu wadah yang dibentuk bersama yang didalamnya berkumpul sejumlah orang yang menjalankan serangkaian aktivitas dan aturan tertentu secara teratur guna tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama. Orang yang menjalankan serangkaian aktivitas tersebutada yang berperan sebagai pemimpin dan anggota. Setiap organisasi diisi oleh sumber daya manusia, ada yang berperan sebagai pemimpin dan sebagian besar lainnya berperan sebagai anggota atau pegawai. Semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut akan melakukan komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari organisasi. Komunikasi ibarat sistem yang menghubungkan antar orang, antar bagian dalam 1

organisasi, atau sebagai aliran yang mampu membangkitkan kinerja orang-orang yang terlibat di dalam organisasi. Menurut Zelko dan dance dalam Romli (2014:11) komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling bergantungan yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatannya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam berbagi informasi dengan organisasi lain dan hubungan dengan masyarakat. Oleh karena itu komunikasi dalam organisasi memiliki peran penting dan sangat mempengaruhi kinerja serta menjadi jalan untuk saling bertukar informasi demi kepentingan semua pihak dalam organisasi. Kinerja dalam organisasi adalah merupakan indikator dalam menentukan bagaimana suatu usaha dilakukan untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam organisasi atau instansi (Utami,2013). Komunikasi menjadi jembatan dalam pertukaran informasi antar sesama anggota organisasi. Komunikasi digunakan sebagai sarana mendukung, memudahkan, melaksanakan, dan menjalankan kegiatan organisasi (koordinasi) melalui penyampaian informasi (tugas) kepada semua pelaku suatu organisasi. Sehingga dapat dikatakan, komunikasi dalam organisasi merupakan sumber kehidupan, yang mana organisasi terdiri dari orang-orang (kelompok) yang selalu 2

membutuhkan komunikasi dengan sesamanya (Manopo, 2014). Untuk penyampaian atau pertukaran informasi dalam organisasi, proses komunikasi terus-menerus terjadi selama interaksi. Komunikasi dalam organisasi memiliki aliran untuk menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi. Aliran informasi dalam suatu organisasi adalah suatu proses dinamik, dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, dan diinterpretasikan. Komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti, akan tetapi komunikasi terjadi terus menerus sepanjang waktu (Pace&Faules, 2013:170). Pemerintah sebagai suatu organisasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam penyelenggaraannya juga menjadikan komunikasi sebagai suatu bagian dari pelayanan khususnya dalam hal penyampaian informasi. Penyampaian informasi disebut juga dengan komunikasi pemerintahan yaitu suatu penyampaian ide, program dan gagasan pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan masyarakat (Hasan, 2005: 95 ). Sejalan dengan tujuan good governance dalam pemerintahan, organisasi pemerintah dituntut dapat membangun dan memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Ada tiga karateristik dari good governance yaitu pertama, memberikan ruang kepada aktor lembaga non pemerintah untuk berperan secara optimal dalam kegiatan pemerintah sehingga memungkinkan adanya sinergi diantara aktor dan lembaga pemerintah dengan non pemerintah, kedua, pemerintah dapat lebih efektif bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, dan ketiga, praktik pemerintah yang 3

bersih dan bebas dari KKN serta berorientasi pada kepentingan publik dalam transparansi, penegakan hukum dan akuntabilitas pulik (Dwiyanto,2006:19). Dalam mencapai tujuan good governance instansi pemerintah daerah dituntut agar dapat menciptakan kondisi dan reputasi baik bagi instasi (good will), saling memahami ( mutual understanding), saling percaya (mutual confidence), saling menghargai ( mutual appreaciation), dan saling bertoleransi (mutual tolerance) (komaruddin, 2014:9). Kewajiban pemerintah daerah sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratis, penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara berkesinambungan seiring dengan perkembangan harapan publik yang menuntut untuk dilakukan peningkatan kualitas pelayanan publik (Kamarni, 2011). Pelayanan publik dalam bentuk pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya mengembangkan masyarakat informasi bagi pemerintah daerah sesuai Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik. Upaya mendukung keterbukaan informasi publik salah satunya dengan portal website. Dengan adanya website, informasi, komunikasi, dan transaksi antara masyarakat dan pemerintah dapat dilakukan melaui internet. Website pemerintah digunakan untuk publikasi informasi tentang daerah, potensi investasi, dan berbagai informasi lainnya yang dapat diakses oleh semua pihak. Dalam Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang 4

diyakini akan meningkatkan efesiensi, efektifitas, transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Diharapkan dengan adanya website mampu memberikan kontribusi dalam pengelolaan informasi kepada masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ( Dihubkominfo) Kabupaten Bangka Selatan merupakan organisasi pemerintah yang memiliki empat bidang, salah satunya bidang kominfo. Bidang kominfo memiliki tugas dan fungsi dalam pengelolaan teknologi informasi website. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu (Raes setyadi:2010). Menanggapi hal tersebut, metode yang bisa dioptimalkan oleh bidang kominfo adalah melalui pengelolaan informasi. Hal ini disebabkan karena informasi merupakan keharusan yang harus disebarluaskan. Dari hasil pengamatan awal yang dilakukan pada website Bangka Selatan, didapatkan bahwa pelayanan informasi yang disediakan oleh website Bangka Selatan tidak lengkap karena informasi yang disediakan pada website Bangka Selatan hanya menampilkan informasi kegiatan yang diselenggarakan oleh SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. Pembaharuan atau updating informasi dilakukan tidak secara terus-menerus setiap harinya. Fitur-fitur dalam website masih banyak informasi yang belum diperbaharui seperti agenda kegiatan, 5

galery yang berisi foto foto kegiatan, data data potensi daerah dan lainnya. Sejak tahun 2014 sampai sekarang belum ada perubahan pada tampilan website. Hasil survey Indeks Goverment Independen (IGI) untuk penilaian kinerja pemerintahan, menyatakan bahwa Kabupaten Bangka Selatan termasuk dalam zona merah dalam pelayanan publik. Tetapi menurut Kepala Inspektorat Bangka Selatan, hasil penilaian tersebut disebabkan karena lemahnya komunikasi pemerintah Bangka Selatan dengan masyarakatnya. Website yang ada sebagai saluran komunikasi bagi pemerintah Bangka Selatan, tidak termanfaatkan dengan baik berupa informasi yang up to date yang bisa di akses oleh masyarakat. 1 Artinya website pemerintah dituntut bukan lagi sekedar profil status pemerintah yang go online namun harus sudah menjadi sekumpulan informasi/dokumen/data yang dinamis dan aktual sehingga bisa berguna bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan Dihubkominfo Kabupaten Bangka Selatan perlu meningkatkan pengelolaan informasi website yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Diungkapkan juga oleh Alam Abu Laha selaku pengakses website bahwa informasi website kurang update, beritanya masih kurang luas seperti pembangunan fasilitas umum, capaian laporan kinerja dan program kerja SKPD. 2 Beranjak hal di atas bahwa peneliti berasumsi bahwa website sebagai media resmi Kabupaten Bangka Selatan belum maksimal dalam memberikan informasi. Pengelolaan informasi website melibatkan orang-orang dengan tugas dan saling 1 www.radar bangka.co.id, diakses 20 Februari 2015 2 wawancara dengan PNS Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bangka Selatan tanggal 12 Januari 2015 6

berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam pengelolaan informasi website ada petugas yang bertanggungjawab melakukan pencarian berita (peliputan), editing berita dan operator untuk publikasi. Setiap peliputan sekaligus juga membuat narasi berita sesuai data di lapangan, setelah narasi selesai petugas editing berita melakukan redaksi penulisan kemudian diserahkan kepada operator untuk dipublikasikan berita ke website. Untuk pubikasi berita webiste sesuai standar operasional prosedur (SOP) bahwa petugas menerima disposisi dari kepala bidang kemudian mengisi berita dan dikoreksi seta di Paraf oleh kepala bidang. Akan tetapi di dalam pelaskanaan dilapangan, publikasi berita dilakukan langsung oleh operator website dengan berita yang diterima dari petugas editing berita tanpa diketahui oleh kepala bidang. Sehingga kepala bidang tidak mengetahui berita apa saja dan berapa yang telah di update sertaip harinya. Ini menunjukkan bahwa komunikasi dalam pengelolaan informasi tidak berjalan semestinya, sehingga informasi website belum terkeloka dengan maksimal. Berdasarkan persoalan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana aliran komunikasi dalam pengelolaan informasi Website pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan? 7

2. Apa saja hambatan aliran komunikasi dalam pengelolaan Informasi Website pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis aliran komunikasi dalam pengelolaan informasi website pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan. 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hambatan aliran komunikasi dalam pengelolaan Informasi website pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Komunikasi, pada kajian Komunikasi Organisasi. b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika khususnya bidang kominfo dan Pemerintah di Indonesia pada umumnya, dalam menentukan dan mengetahui aliran komunikasi yang baik agar pengelolaan informasi website bisa lebih optimal. 8