BAB I PENDAHULUAN. daerah laut seluas kira-kira 1400 ha (kirakira

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH METODE PRELOADING DENGAN KOMBINASI PEMASANGAN PVD PADA PROYEK REKLAMASI PANTAI ANCOL TIMUR JAKARTA UTARA

DISUSUN OLEH : HENY KURNIA AGUSTINE DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUWARNO, M.Eng. MUSTA IN ARIF, ST. MT.

BAB I 1.2 Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan 1.4 Batasan Masalah 1.5 Manfaat

ALTERNATIF METODE UNTUK PENANGANAN MASALAH STABILITAS TANAH LUNAK PADA AREAL REKLAMASI DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang

PERENCANAAN SISTEM PERBAIKAN TANAH DASAR TIMBUNAN pada JEMBATAN KERETA API DOUBLE TRACK BOJONEGORO SURABAYA (STA )

PERBAIKAN TANAH LUNAK DENGAN METODE PRELOADING DENGAN PREFABRICATED VERTICAL DRAINS (PVD)

Nila Sutra ( )

NYSSA ANDRIANI CHANDRA Dosen Pembimbing: Trihanyndio Rendy Satrya, ST., MT. Prof. Ir. Noor Endah, MSc., PhD.

Kata kunci : Reklamasi Pantai, Lempung Lunak, Preloading, Micropile.


II. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini ialah sebagai berikut :

Perencanaan Sistem Perbaikan Tanah Dasar Untuk Area Pembangunan Dan Jalan Pada Proyek Onshore Receiving Facilities Komplek Maspion - Gresik

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BANK JATIM KEDIRI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print D-44

Ir. Endang Kasiati, DEA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) D-140

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018) ISSN: ( Print)

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

I.Pendahuluan: II.Tinjauan Pustaka III. Metodologi IV. Analisa Data V. Perencanaan Perkerasaan dan Metode Perbaikan Tanah. VI.Penutup (Kesimpulan dan

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

EVALUASI PENURUNAN DAN KESTABILAN TIGA JEMBATAN MERR II-C YANG MENUMPU DI ATAS LEMPUNG LUNAK

ANALISIS PENURUNAN TANAH DASAR PROYEK SEMARANG PUMPING STATION AND RETARDING POND BERDASAR EMPIRIS DAN NUMERIS

TUGAS AKHIR RC

PERENCANAAN PERKUATAN TANGGUL UNTUK MENANGGULANGI LONGSOR DI TEBING SUNGAI SEGAH JALAN BUJANGGA, BERAU

PRELOADING AND PRE-FABRICATED VERTICAL DRAINS COMBINATION TO ACCELERATE CONSOLIDATION PROCESS IN SOFT CLAY (Case Study Suwung Kangin Soft Clay)

PENDAHULUAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) D-35

PERENCANAAN PERKUATAN TANGGUL UNTUK PROYEK NORMALISASI ALIRAN KALI PORONG. Muhammad Taufik

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

ALTERNATIF PERENCANAAN ULANG DINDING PENAHAN TANAH PADA OPRIT FLYOVER TARUM BARAT CIKARANG. Mahasiswa : Harmansyah

DESAIN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat tinggi, di mana susunan tanah yang ada di permukaan bumi ini merupakan

ALTERNATIF PERENCANAAN ULANG DINDING PENAHAN TANAH PADA OPRIT FLYOVER TARUM BARAT CIKARANG

PERCEPATAN PENURUNAN TANAH DENGAN METODA ELEKTROKINETIK, BAHAN IJUK DAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL

Perencanaan Pondasi Jembatan dan Perbaikan Tanah untuk Oprit Jembatan Overpass Mungkung di Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono STA

PENGARUH JARAK DAN POLA PRE-FABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD) PADA KONSTRUKSI TIMBUNAN REKLAMASI DI PELABUHAN PANASAHAN CAROCOK PAINAN ABSTRAK

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

ALTERNATIF PERBAIKAN TANAH DASAR DAN PERKUATAN TIMBUNAN PADA JALAN TOL PALEMBANG INDRALAYA (STA s/d STA )

PERENCANAAN JALAN DI ATAS LAPISAN TANAH SANGAT LEMBEK (GAMBUT, LEMPUNG LEMBEK) DAN METODE PERBAIKANNYA. Oleh : Mila Kusuma Wardani

STABILISASI TANAH HIDROLIS

PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH LUNAK MENGGUNAKAN PRELOADING DENGAN KOMBINASI PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Perumusan Masalah Keadaan yang ada saat ini adalah :

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan

ANALISIS DESAIN TANGGUL UNTUK KEPERLUAN REKLAMASI DI PANTAI UTARA JAKARTA

KONFERENSI REGIONAL TEKNIK JALAN KE-10 Preservasi Jaringan Jalan dan Perluasannya Mendukung Pengembangan Wilayah Surabaya, November 2008

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di daerah Kalimantan timur memiliki tanah organic clay yang menutupi

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

MODEL STABILISASI TANAH DASAR UNTUK DISPOSAL AREA KALI SEMARANG

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi


ANALISA PERENCANAAN PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG DI DESA TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR (STA S/D STA 0+250)

Denny Nugraha NRP : Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK

PERENCANAAN PERKUATAN TANAH PADA LERENG GUNUNG WILIS, DESA BODAG, KECAMATAN KARE, KABUPATEN MADIUN

PERENCANAAN PERKUATAN TANAH DASAR DI BAWAH KONSTRUKSI TANGGUL WADUK JABUNG, LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Muhtar Gojali, 2013

LEMBAR PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL. Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik FANNY IKA SARASWATI

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN STONE COLUMN UNTUK MENGURANGI BESAR PEMAMPATAN PADA TANAH DENGAN DAYA DUKUNG RENDAH

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI

Seberapa Besar Pengaruh Efek Gangguan dan Hambatan Alir pada Prefabricated Vertikal Drain?

TUGAS AKHIR ANALISIS SOIL IMPROVEMENT TANAH BEKAS TAMBAK PROYEK STADION UTAMA SURABAYA BARAT. DENGAN SYSTEM PVD dan PHD

BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN RUNWAY DAN TAXIWAY BANDARA KUALA NAMU, DELI SERDANG SUMATRA UTARA. DISUSUN OLEH : Aditya Imam Dwi Prastyo ( )

STUDI PERBANDINGAN SAND DRAIN DAN IJUK DIBUNGKUS GONI SEBAGAI VERTIKAL DRAIN

PERENCANAAN OPRIT FLY OVER PADA PROYEK BANYU URIP MOBIL CEPU LTD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 BAB VIII STABILITAS LERENG

PERBAIKAN TANAH DASAR AKIBAT TIMBUNAN PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN

KECEPATAN ALIRAN HORISONTAL DENGAN IJUK DAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL

BAB III METODE PENELITIAN. Proyek Jalan bebas Hambatan Medan Kualanamu merupakan proyek

NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Bangunan yang direncanakan diatas suatu lapisan tanah liat lunak harus

KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PERENCANAAN PONDASI SILO SEMEN CURAH DAN LOADING PLANT PADA LOKASI PACKING PLANT PT SEMEN INDONESIA DI BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

Rekayasa Fondasi 1. Penurunan Fondasi Dangkal. Laurencis, ST., MT. Modul ke: Fakultas TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN. Program Studi Teknik Sipil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH DAN PERKERASAN JALAN CAUSEWAY PENGHUBUNG DERMAGA TELUK LAMONG

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Berdasarkan hasil data pengujian di lapangan dan di laboratorium, maka

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ALTERNATIF PERENCANAAN PERKUATAN LERENG VILLA BUKIT STANGI

Pengaruh Kedalaman PVD Pada Analisis Konsolidasi Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB I PENDAHULUAN. kembang susut yang relatif tinggi dan mempunyai penurunan yang besar.

ANALISA SETLEMEN CARA ANALITIS DAN METODE FINITE ELEMENT PADA TANAH LUNAK DENGAN SOFTWARE SEBAGAI ALAT BANTU ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian membentuk delta, dengan jenis tanah berupa pasir laut dan very soft

TUGAS AKHIR RC DWIAJI ARI YOGYANTA NRP Dosen Pembimbing I Putu Tantri Kumala Sari, S.T., M.T.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

KONSOLIDASI. Konsolidasi.??? 11/3/2016

Perhitungan Struktur Bab IV

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pelabuhan, fasilitas pelabuhan atau untuk menangkap pasir. buatan). Pemecah gelombang ini mempunyai beberapa keuntungan,

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

TEKNIK PERBAIKAN TANAH LUNAK SEBAGAI LAPISAN TANAH DASAR (SUBGRADE) (Studi Literatur) TUGAS AKHIR DINI ANITA SARAGIH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Reklamasi Pantai Utara Jakarta bertujuan untuk menata kembali kawasan Pantura dengan cara membangun kawasan pantai dan menjadikan Jakarta sebagai kota pantai (waterfront city). Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan proyek reklamasi pantai utara Jakarta yang dibagi dalam beberapa tahap pekerjaan. Reklamasi pantai utara akan menimbun laut Teluk Jakarta seluas.700 ha. Batas wilayah reklamasi yaitu dari batas wilayah Tangerang sampai dengan Bekasi yang dibagi menjadi 3 kawasan (Gambar.) yaitu west zone (zona barat), central zone (zona tengah), east zone (zona timur) dengan uraian sebagai berikut: ) Zona Barat, termasuk daerah proyek Pantai Mutiara dan proyek Pantai Hijau di daerah Pluit serta wilayah Pelabuhan Perikanan Muara Angke dan daerah proyek Pantai Indah kapuk dimana yang merupakan daerah reklamasi adalah daerah laut seluas kira-kira 000 ha (kirakira 6,5 km x,5 km). ) Zona Tengah, meliputi wilayah Muara Baru dan wilayah Sunda Kelapa, begitu pula daerah Kota, Ancol Barat dan Ancol Timur hingga pada batas daerah Pelabuhan Tanjung Priok, dimana yang merupakan daerah reklamasi adalah daerah laut seluas kira-kira 400 ha (kirakira 8 km x,7 km) 3) Zona Timur, yang meliputi wilayah Pelabuhan Tanjung Priok ke Timur termasuk daerah Marunda dengan luas daerah laut yang akan direklamasi kurang lebih 300 ha (kira-kira 3 km x km). Pada pembahasan tugas akhir kali ini, kawasan yang akan dibahas yaitu zona tengah (Gambar.). Waktu yang direncanakan untuk pelaksanaan reklamasi pada kawasan ini ±5 tahun yang dibagi dalam beberapa tahapan pekerjaan. Tahapan yang pada saat ini sedang dikerjakan yaitu zona reklamasi Ancol Timur (Lihat Gambar.). Gambar. Peta Sub-Kawasan Reklamasi (sumber: Sukmadi, 00 dalam Lampiran Perda No.8/995) Gambar. Gambar rencana reklamasi pantai ancol (sumber: PT. Jaya Konstruksi) Tahap awal dari pekerjaan reklamasi yaitu membangun tanggul disepanjang kawasan reklamasi. Tanggul ini digunakan sebagai penahan gerusan air laut dan sebagai penahan material timbunan. Setelah selesai membangun tanggul, maka akan dilakukan penimbunan kawasan reklamasi untuk mendapatkan daratan baru. Kondisi tanah pada kawasan reklamasi pantai utara merupakan tanah lempung yang sangat lunak. Tanah ini pada umumnya mempunyai daya dukung yang rendah dan memiliki sifat kompresibel tinggi dan permeabilitas yang sangat rendah. Karena memiliki sifat-sifat tersebut, tanah ini cenderung memiliki potensi penurunan konsolidasi yang besar dan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mengatasi waktu penurunan konsolidasi yang cukup lama, maka perlu dilakukan perbaikan tanah pada area reklamasi tersebut untuk mempercepat waktu konsolidasi. Kombinasi antara metode preloading dengan kombinasi Prefabricated Vertical Drain (PVD) merupakan salah satu metode untuk mempercepat proses konsolidasi. Hal ini dilakukan karena jika hanya menggunakan Ancol Timur Ancol Timur

metode preloading, waktu konsolidasi yang diperlukan sangat lama. Oleh karena itu perlu ditambah pemasangan Prefabricated Vertical Drain. Kondisi tanah dibawah tanggul juga harus mampu menahan geser, oleh karena itu perlu dilakukan perkuatan tanah dengan menggunakan micropile. Penggunaan micropile di bawah timbunan bertujuan untuk meningkatkan tegangan geser tanah. Apabila tegangan geser tanah meningkat, maka daya dukung tanah disekitarnya juga akan meningkat. Studi ini perlu dilakukan agar dapat merencanakan metode perbaikan tanah pada kawasan reklamasi untuk mengatasi besar penurunan dan lama penurunan khususnya pada jenis lapisan tanah lempung yang sangat lunak.. Perumusan Masalah a. Berap H initial yang harus diletakkan agar dicapai H timbunan sesuai dengan elevasi rencana? b. Berapa besar pemampatan dari tanah dasar yang harus dihilangkan sebelum pembangunan konstruksi dimulai dan berapa lama berlangsungnya? c. Berapa ukuran PVD dan jarak pemasangannya yang harus direncanakan agar pemampatan yang harus dihilangkan dapat selesai dengan waktu yang tersedia? d. Berapa ukuran dan jumlah micropile yang harus dipasang sebagai perkuatan tanah di bawah tanggul agar tidak mengalami kelongsoran?.3 Batasan Masalah Batasan batasan yang akan digunakan dalan penulisan tugas akhir ini antara lain: a. Data yang digunakan adalah data sekunder. b. Layout sudah ditentukan. c. Lokasi perencanaan perbaikan tanah sudah ditentukan. d. Tidak membahas masalah oceanografi dari daerah reklamasi. e. Tidak melakukan evaluasi sedimentasi dan pengerukan..4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini antara lain: a. Dapat merencanakan perbaikan tanah dibawah lahan reklamasi. b. Dapat merencanakan perbaikan tanah dibawah tanggul reklamasi. Metodologi BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 4. Data tanah Data tanah yang digunakan adalah data hasil penyelidikan tanah proyek reklamasi pantai ancol timur yang dilakukan oleh PT. Triniti Jaya berupa data SPT dan data Laboratorium. Penyelidikan tanah dilakukan pada elevasi -3.00 LWS. Data yang diperoleh akan dianalisa dan dilakukan evaluasi dengan cara statigrafi tanah menggunakan rentang kepercayaan 90%. Semua data hasil analisa dan evaluasi dilampirkan pada Lampiran. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4. Untuk menentukan tebal lapisan yang terkonsolidasi hingga diperoleh nilai N-SPT 0 dilakukan statigrafi data SPT. Dari hasil statigrafi tersebut didapatkan nilai N-SPT 0

yaitu pada kedalaman. Hasil Statigrafi data SPT dapat dilihat pada Gambar 4. :,5 Υsat =,8 t/m Ф = 5⁰ +.5 LWS 4.00-3.00 Sea Bed Gambar 4. Perencanaan Geometri Timbunan Gambar 4. Hubungan N-SPT dengan kedalama untuk menentukan tebal lapisan tanah yang terkonsolidasi Pada penyelidikan tanah dilapangan, permukaan air laut dianggap sebagai elevasi ±0.00 (HWL ± 3.00m) sehingga dasar laut berada pada elevasi -3.00m. Dari hasil ploting diatas dapat ditentukan kedalaman lapisan tanah yang terkonsolidasi dengan nilai N-SPT 0 yaitu hingga kedalaman -9.00 m. Tebal lapisan tanah yang terkonsolidasi adalah 6m (elevasi -3.00m hingga elevasi -9.00m). 4. Data Tanah Timbunan Material timbunan direncanakan memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut: Sifat fisis tanah timbunan: C = 0 γ sat = 8.0 kn/m 3 ϕ = 5 Geometri timbunan Tinggi timbunan reklamasi (H final ) direncanakan akan ditimbun hingga elevasi ±,5 LWS dengan luas area reklamasi yaitu ±56 Ha. Perencanaan geometri timbunan dapat dilihat pada Gambar 4. 3 BAB V PERENCANAAN GEOTEKNIK REKLAMASI 5. Perhitungan Tinggi Inisial (H inisial ) Perhitungan Konsolidasi pada perencanaan ini dihitung berdasarkan pemampatan tanah akibat konsolidasi primer (Consolidation Primair Settlement) yaitu pada kondisi normal consolidated dengan pertimbangan kondisi tanah tidak terpengaruh oleh fluktuasi muka air laut. Perhitungan pemampatan menggunakan persamaan.3. Pemampatan tanah dihitung dengan beberapa variable nilai q yang sudah ditentukan sebagai berikut:

H = 4 m q = 5,700 t/m H = 5 m q = 7,500 t/m H 3 = 6 m q 3 = 9,300 t/m H 4 = 7 m q 4 =,00 t/m H 5 = 8 m q 5 =,900 t/m H 6 = 9 m q 6 = 4,700 t/m H 7 = 0 m q 7 = 6,500 t/m H inisial (m) 4.000.000 0.000 8.000 6.000 4.000.000 Grafik hubungan Hinisial Vs Hfinal y = 0.003x 3-0.09x +.98x + 0.63 R² = 5. Perhitungan untuk menentukan H final Seperti yang sudah diterangkan pada bab sebelumnya, maka perhitungan untuk menghitung H final digunakan persamaan.36 dan.37. 0.000 Gambar 5. 0.000.000 4.000 6.000 8.000 0.000 H final (m) Grafik Hubungan Hinisial Vs Hfinal Grafik hubungan Sc Vs Hfinal Z Z γ timb γ sat ; C γ sat ; C +,50 Hw Sci (m) 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000.500.000.500.000 0.500 0.000 y = 0.003x 3-0.09x + 0.98x + 0.63 R² = 0.000.000 4.000 6.000 8.000 0.000 H final (m) Z 3 γ sat3 ; C 3 Gambar 5.3 Grafik Hubungan Sc Vs Hfinal Gambar 5. Sketsa Timbunan Tabel 5. Hasil Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (H inisial ) dan Penurunan h h h qfinal sc inisial final (m) (t/m ) (m) (m) (m) 4 5.700.73 5.57.786 5 7.500 3.5 6.75 3.599 6 9.300 3.505 7.947 4.44 7.00 3.809 9.6 5.307 8.900 4.078 0.65 6.88 9 4.700 4.38.399 7.08 0 6.500 4.535.59 7.985 Dengan menggunakan persamaan yang dihasilkan dari Grafik pada Gambar 5. dan Gambar 5. maka dapat dicari H fina l dan Sc untuk H final yang diinginkan yaitu 4m. Mencari H inisial untuk H fina l = 4m y = 0,003x 3 0,09x +,98x + 0,63 = (0,003 x 4 3 ) (0,09 x 4 ) + (,98 x 4) + 0,63 = 7,76 m Mencari Sc akibat H final = 4m y = 0,003x 3 0,09x + 0,98x + 0,63 = (0,003 x 4 3 ) (0,09 x 4 ) + (0,98 x 4) + 0,63 = 3,76 m Jadi untuk memperoleh H final 4 m dengan besar pemampatan (Sc) 3,76 m, maka harus diletakan tinggi timbunan awal H inisial 7,76 m. 4

5.3 Perhitungan Waktu Konsolidasi Tabel 5.3 Parameter tanah untuk perhitungan waktu konsolidasi Perhitungan : (550 350 700) C Vgab 550 350 700 0,000550 0,000790 0,0000 Cv gabungan = 0,00078765 cm /detik Derajat Konsolidasi = 90 % Tv (90%) = 0,848 H dr = 6 meter t Tv 550 0,000550 350 0,000790 t = 7564974 detik = 87.397 tahun Tabel 5.4 Perhitungan waktu konsolidasi Derajat Faktor Lama Lama 700 0,0000 Konsolidasi Waktu Konsolidasi Konsolidasi (U%) (Tv) (detik) (tahun) 0 0 0.0 0.0 0 0.008 600407.3 0.84 0 0.03 00755453 3.95 30 0.07 3076490 7.37 40 0.6 409565.986 50 0.97 64084655 0.303 60 0.87 93800487 9.579 70 0.403 30980893 4.534 80 0.567 84849743 58.436 90 0.848 7564974 87.397 00 5.4 Perencanaan PVD untuk mempercepat pemampatan PVD dipasang sepanjang lapisan tanah yang terkonsolidasi yaitu hingga lapisan tanah dengan nilai N-SPT 0. Pada perencanaan dilakukan ini perlu dilakukan perhitungan pemilihan pola dan jarak pemasangan PVD untuk mendapatkan hasil yang efisien sesuai yang diinginkan. 5.4. Pemilihan pola pemasangan PVD Terdapat dua macam pola pemasangan PVD, yaitu dengan pola pemasangan segitiga dan pola pemasangan segi empat. Dalam perencanaan ini akan dilakukan perhitungan pola pemasangan segitiga dan segiempat 5 dengan jarak S yaitu 0.6 m, 0.8 m,.0 m,. m,.5 m,.6 m,.8 m,.0 m agar mendapatkan hasil yang efisien untuk mencapai derajat konsolidasi yang diinginkan. Tebal Kedalaman lapisan CV (m) (m) cm /detik 3 8.5 5.5 0.000550 8.5 3.5 0.000790 Lapisan 3 9 7 0.0000 5.4. Perhitungan Derajat Konsolidasi Vertical (U v ) Perhitungan U v dilakukan menggunakan persamaan.8 untuk nilai Uv < 60% dan persamaan.9 untuk nilai Uv > 60%. Nilai Tv dalam persamaan tersebut diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : t. CV Tv H dr 5.4.3 Perhitungan Derajat Konsolidasi Vertical (U h ) Perhitungan Uh dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan.7, sehingga persamaan tersebut menjadi : D t 8C U h e F( n) ln Tabel 5.5 Nilai Fn untuk pemasangan pola segitiga Pola Segitiga D =.05 S S (m) D n F(n) 0.6 0.630.000.745 0.8 0.840 6.000.030.050 0.000.46..60 4.000.48.5.575 30.000.65.6.680 3.000.76.8.890 36.000.834.00 40.000.939 00% ) h U h t8c h D F ( n

5 0 Tabel 5.6 Nilai Fn untuk pemasangan pola segiempat Pola Segiempat D =.3 S S (m) D n F(n) 0.6 0.678.94.88 0.8 0.904 7.9.0.30.54.39..356 5.89.50.5.695 3.86.75.6.808 34.438.789.8.034 38.743.907.60 43.048 3.0 Dari hasil analisa XSTABLE didapat tinggi kritis (H cr ),5 m dengan SF=,97 lebih besar dari SF rencana =,0. Grafik Perbandingan Pemasangan PVD Pola Segitiga dan Segiempat 00 95 90 85 80 75 70 5.5 Penimbunan Bertahap (Preloading) dengan kombinasi PVD. Penimbunan tanah dilapangan tidak dapat dilakukan secara langsung setinggi timbunan rencana. Pada perencanaan ini dilakukan penimbunan bertahap dengan kecepatan penimbunan 50 cm/minggu. Dengan H inisial yang didapatkan dari perhitungan, maka jumlah tahapan penimbunan adalah sebagai berikut : H inisial = 7,76 meter Jumalah tahapan penimbunan 7,76 = 4, 55 = 5 tahap 0,5 65 60 55 50 45 S3-0.60 m 40 S3-0.80 m S3 -.00 m S3 -.0 m S3 -.50 m S3 -.60 m S3 -.80 m S3 -.00 m S4-0.60 m S4-0.80 m S4 -.00 m S4 -.0 m S4 -.50 m S4 -.60 m S4 -.80 m S4 -.00 m 35 Derajat Konsolidasi Rata-rata (%) 30 5 0 5 0 0 5 0 5 0 5 30 35 40 45 50 Waktu (minggu) Tabel 5.9 Hasil perhitungan U gabungan untuk pola pemasangan segitiga dengan jarak, S. D.6 F(n).48 U 90% 0.9 t (minggu) Tv Uv Uh U gab (%) 0.00086 0.05396 0.09434 0.80806 0.00037 0.0774 0.79406 9.7734 3 0.000558 0.06667 0.5665 7.647454 4 0.000744 0.030793 0.3666 34.736055 5 0.000930 0.03447 0.39003 4.089 6 0.006 0.03773 0.447433 46.8704 7 0.00303 0.040735 0.499448 5.98380 8 0.00489 0.043547 0.546567 56.6369 9 0.00675 0.04689 0.58950 60.86 0 0.0086 0.048688 0.6795 64.60335 0.00047 0.05064 0.6694 68.0567 0.0033 0.053335 0.694670 7.095433 3 0.0049 0.0555 0.734 73.876559 4 0.00605 0.057608 0.749448 76.38856 5 0.0079 0.059630 0.773033 78.65675 6

8 7 6 5 4 3 0 S. D.6 F(n).48 U 90% 0.9 t (minggu) Tv Uv Uh U gab (%) 6 0.00977 0.06585 0.794398 80.70604 7 0.00363 0.06348 0.8375 8.55755 8 0.003349 0.0653 0.8385 84.3053 9 0.003536 0.067 0.84766 85.7437 0 0.0037 0.068855 0.86553 87.0858 0.003908 0.070555 0.874586 88.3434 0.004094 0.075 0.88639 89.459560 3 0.00480 0.073838 0.897086 90.46847 4 0.004466 0.07546 0.906773 9.38054 5 0.00465 0.07698 0.95549 9.0503 6 0.004838 0.078506 0.93499 9.950464 7 0.00504 0.08000 0.930700 93.6445 8 0.0050 0.08470 0.9374 94.33797 9 0.005396 0.089 0.94333 94.78479 30 0.00558 0.08439 0.948486 95.8309 3 0.005769 0.08573 0.953335 95.733550 3 0.005955 0.087095 0.95778 96.40964 33 0.0064 0.088445 0.96707 96.509400 34 0.00637 0.089775 0.9653 96.84597 35 0.00653 0.09086 0.968577 97.43933 36 0.006699 0.09378 0.97535 97.46463 37 0.006885 0.09365 0.9745 97.66946 38 0.00707 0.094909 0.97664 97.885878 39 0.00757 0.09650 0.97884 98.08753 40 0.007443 0.097375 0.98083 98.69890 Tabel 5. Perubahan Nilai C u pada akibat penimbunan H=,5m (minggu ke 5). kedalaman (m) σ'p PI Cu Lama Cu Baru Cu Pakai (t/m) (%) Kpa Kpa Kpa Grafik hubungan waktu dan penurunan 8. 7.8 7.6 7.4 7. 6.8 6.6 6.4 6. 5.8 5.6 5.4 5. 4.8 4.6 4.4 4. 3.8 3.6 3.4 3..8.6.4..8.6.4. 0.8 0.6 0.4 0. Waktu (minggu) 0 3 4 5 6 7 8 9 0 3 4 5 6 7 8 9 0 3 4 5 6 7 8 9 30 3 3 33 34 Sc = 3,76 m -0. -0.4-0.6-0.8 - -. -.4 -.6 -.8 - -. -.4 -.6 -.8-3 -3. -3.4-3.6-3.8-4 -4. -4.4 Sc (m) Tinngi Tahapan Penimbunan (m) 0.0 -.0 0.755 88.630 3.000 7.733.0 -.0.98 88.630 3.000 7.946.0-3.0.67 88.630 3.000 8.48 3.0-4.0.07 88.630 3.000 8.345 4.0-5.0.434 88.630 3.000 8.54 5.0-6.0.839 88.630 3.000 8.736 6.0-7.0 3.90 65.940 3.00 0.47 7.0-8.0 3.740 65.940 3.00 0.57 8.0-9.0 4.90 65.940 3.00 0.906 9.0-0.0 4.666.700 3.00 4.6 0.0 -.0 5.69.700 3.00 5.39.0 -.0 5.673.700 3.00 6.73.0-3.0 6.75.700 3.00 6.953 3.0-4.0 6.678.700 3.00 7.733 4.0-5.0 7.80.700 3.00 8.5 5.0-6.0 7.68.700 3.00 9.9 7.733 0.47 4.6 Tabel 5.3 Angka keamanan untuk masing-masing H cr setelah peningkatan Cu Cu (Kpa) Lap Lap Lap 3 Hcr (m) SF 3.000 3.00 3.00.500.97 7.733 0.47 4.6 3.000.74 7.873 0.408 5.096 4.000.6 8.37.069 6.30 4.500.46 8.456.460 7.043 5.000.07 8.698.888 7.83 5.500.99 8.959.348 8.679 6.000.57 9.38.837 9.58 6.500.65 9.575 3.48 0.669 7.000.4 9.90 4.03.780 7.500. 5.6 Perhitungan Micropile Sebagai Perkuatan Tanah Dasar Dalam pelaksanaan penimbunan lahan reklamasi, tahap awal yang dilakukan yaitu membangun konstruksi tanggul sebagai pelindung material timbunan. Konstruksi tanggul dengan elevasi rencana +,50 LWS dibuat dari tumpukan sand bag dengan menggunakan material yang sama untuk urugan reklamasi. Dengan daya dukung tanah dasar yang rendah, maka perlu dilakukan perencanaan perkuatan tanah dasar dengan menggunakan micropile. 5.6. Perhitungan Micropile Digunakan micropile bentuk penampang segitiga sama sisi dengan data sebagai berikut : Panjang sisi segitiga (b) = 8 cm Mutu beton = K-450 fc' = 45 MPa Tegangan ijin beton = 68,08 kg/cm E (Modulus Elastisitas) = 4700 fc 7

= 87.38,838 kg/cm 4 b Inersia = = 0,08 b 4 3 3 =.063,808 cm 4 Y = b 3 = 0,577 b = 6,56 cm Y = = 0,89 b 3b = 8,09 cm Dari perhitungan Y dan Y didapay nilai Y >Y, maka yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai Y M P max micropile P max satu micropile T F M P max satu micropile M Inersia all y 68,08063,808 6,56 Gambar.9 Mencari Harga f untuk berbagai jenis tanah (sumber : NAVFAC DM-7, 97 dalam Mochtar, 000) = 5.03,05 Kg.cm T = ( EI/f) /5 Cu = 0.03 kg/cm qu = x Cu = 0,064 kg/cm x 0,977 = 0,063 Dengan nilai qu = 0,063 dicari nilai f pada grafik (Gambar.9) sehingga diperoleh nilai f = 5 f = 5 ton/ft 3 x 0,03 = 0,6 kg/cm T= ((.063,808x87.38,838)/0,6) /5 = 4,7 cm L/T = 00/4,7 =,74 (dengan asumsi panjang micropile di bawah bidang longsor adalah 00 cm F M = 0,98 Diperoleh dari grafik (Gambar.0) P max satu cerucuk 5.03,05 4,7 0,98 = 03,90 Kg =,03 ton Gambar.0 Grafik untuk mencari besarnya F M (sumber : NAVFAC DM-7, 97 dalam Mochtar, 000). Menghitung Kebutuhan Micropile SF =,09 M R = 75 KN-m = 75, ton-m R = 7,67 m M R M p = 67,808 t-m SF M R = (S frencana - S f ) x M p S frencana diambil,5 = 6,5 t-m M R Kebutuhan Micropile ( P max cerucuk xr) = 4buah/meter (untuk sisi bidang longsor) 8

4 0 8 6 A P B C 4 0 0 4 6 8 30 3 34 36 38 40 4 Gambar 5. 6 Sketsa Jari-jari bidang longsor Δp = ((H tanggul Hw ) x γ timbunan ) + (Hw x γ timbunan ) = ((4,5) x,8) + (,5 x 0,8) = 5,7 t/m Za = /3 x 7 = /3 x 3 = 5,67 m p ( B L) 5,7 ( 9) Pa 0,66t / m ( L Za) ( B Za) (9 5,67) ( 5,67) Cc H vo Pa Sc log e v o,08 4 7,764 0,66 Sc log,79 7,764 Sc 0,04m 4,00cm o Gambar 5. 7 Sketsa Pemasangan Micropile. Perhitungan Penurunan Tanggul Data tanah : No Kedalaman Tebal Lapisan eo (m) H (m) (t/m 3 ) (t/m 3 ) 3.00-8.50 5.5.79.08.399.800 8.50 -.0 3.5.39 0.97.446.800 3.0-9.0 7.444 0.97.50.800 4 9.0-3.0 4.444 0.97.50.800 Data tanggul : Lebar Puncak = 7 m Lebar dasar tanggul = 9 m Tinggi tanggul = 4 m Kemiringan lereng = :,5 L micropile = 7 m Cc γ sat γ timbunan Perhitungan penurunan ditinjau dari lapisan tanah yang berada pada /3 L micropile dari ujung micropile. Perhitungan : σ V0 = (H x γ ) + (H x γ ) + (H 3 x γ 3 ) + ( x γ 4 ) = (5,5 x 0,399) + (3,5 x 0,446) + (7 x 0,50) + ( x 0,50) = 7,764 t/m H tanggul = 4 m Hw =,5 m BAB VI KESIMPULAN 6. Kesimpulan Dalam Perencanaan Tugas Akhir ini didapatkan beberapa kesimpulan yaitu:. Elevasi akhir timbunan yang direncanakan adalah 4 m dari seabed yaitu,5 m dibawah muka air laut (-,5 LWS) dan,5 m diatas muka air laut (+,5 LWS).. Tinggi timbunan awal yang dibutuhkan adalah sebesar 7,76 m dengan besar pemampatan yang harus dihilangkan adalah sebesar 3,76 m. 3. Besar pemampatan yang harus dihilangkan sebesar 3,76 m. Dibutuhkan waktu 87,397 tahun untuk mencapai derajat konsolidasi 90% (U=90%). Dengan waktu yang sangat lama maka dibutuhkan percepatan konsolidasi dengan memasang PVD. 4. PVD yang digunakan yaitu tipe CeTeau-Drain CT-D8 dengan ukuran 00 mm x 5 mm. Pola pemasangan dan jarak PVD yang efisien untuk mencapai derajat konsolidasi 90% (U=90%) dipilih pola segitiga dengan jarak pemasangan (S), m dalam waktu minggu. 5. Penimbunan dilakukan bertahap dengan kecepatan penimbunan yaitu 0,5m/minggu.Pentahapan penimbunan 9

menghasilkan peningkatan daya dukung (kenaikan nilai Cu) tanah asli yaitu dengan beban awal (H cr ),50. Tahapan penimbunan dilakukan terus menerus tanpa ada waktu tunggu (penundaan) karena nilai Cu terus meningkat. 6. Lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan pemampatan sebesar 3,76 m dengan metode preloading kombinasi pemasangan PVD adalah 3 minggu. 7. Tanggul reklamasi diperkuat dengan micropile dengan penampang segitiga sama sisi, lebar sisi adalah 8 cm. jumlah micropile yang dibutuhkan adalah 3 buah/meter. 0