VITAMIN D (KALSIFEROL) Dr. Inge Permadhi MS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. v i t a m i n. Food. m i n e r a l. for Kids. Resep 44. Bayi 4 Ragam Ingridien untuk MP-ASI. Calon Ibu 35 Suplemen Penting untuk Calon Ibu

Universitas Sumatera Utara

VITAMIN K (MENADION) Dr. Inge Permadhi MS

ASUPAN VITAMIN D DAN PAPARAN SINAR MATAHARI PADA ORANG YANG BEKERJA DI DALAM RUANGAN DAN DI LUAR RUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

OBAT YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS MINERAL TULANG

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Vitamin dan mineral dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Kesepakatan global Millenium

VITAMIN E (α - TOKOFEROL) Dr. Inge Permadhi MS

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Tulang adalah jaringan hidup yang memiliki vaskularisasi yang baik, dengan

BAB I PENDAHULUAN. depigmentasi kulit berupa makula hipopigmentasi disebabkan karena hilangnya

Osteoporosis. Anita's Personal Blog Osteoporosis Copyright anita handayani

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga dikenal dengan nama kalsiferol. Vitamin D terdiri dari 2 bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Insiden penyakit kardiovaskuler diperkirakan akan terus meningkat

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

Vitamin D and diabetes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

BAB I PENDAHULUAN. buruk, dan memerlukan biaya perawatan yang mahal. 1 Jumlah pasien PGK secara

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

Penyakit periodontitis merupakan salah satu masalah yang banyak. dijumpai baik di negara berkembang, sedang berkembang, dan bahkan di negara

Sistem Ekskresi Manusia

Matahari memungkinkan adanya siklus hujan,penentu cuaca dan iklim.

Lampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian myalgia 2. Jenis Myalgia Fibromyalgia

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

METABOLISME KALSIUM DAN TULANG Diposkan oleh -UkhtiLina- on Selasa, 03 Maret 2009

VITAMIN LARUT DALAM AIR. Oleh dr. Sri Utami B.R. MS

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Vitamin D pada Wanita Berusia Lebih dari 50 Tahun

MODUL NUTRITION FOR SKIN

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Unit Percobaan

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

B A B I PENDAHULUAN. meningkat. Di Amerika Serikat angka kejadian SM telah mencapai 39%. SM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Telur. telur dihasilkan bobot telur berkisar antara 55,73-62,58 gram.

An Overview: VITAMIN D Dewi, Yunika Puspa

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB I PENDAHULUAN. Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul-molekul obat

MIKRONUTRISI REVIEW. Makronutrisi PENDAHULUAN. Nutrisi 4/11/2015. Fat. onutri si. Karbohidrat. Protein. onutr isi NUGROHO AGUNG S.

Deep Sea Fish Oil Turunkan Kolesterol

6. PENGENDALIAN KADAR GLUKOSE DARAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi merupakan jaringan keras pada rongga mulut yang berfungsi

PATOFISIOLOGI PRIMARY OSTEOPOROSIS Metabolisme Vitamin D

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berakibat pada rendahnya kepadatan ( densitas ) tulang. Orang-orang acap kali

KESMAS, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 2, No. 4, Februari 2008

BAB I PENDAHULUAN. protozoa, dan alergi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB I PENDAHULUAN. atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Dahulu obesitas identik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 8,7% di tahun 2001, dan menjadi 9,6% di tahun

LATIHAN, NUTRISI DAN TULANG SEHAT

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

Transkripsi:

VITAMIN D (KALSIFEROL) Dr. Inge Permadhi MS

Sifat kimia vitamin D Tidak tahan panas dan oksidasi Diaktifkan oleh sinar uv Vitamin D1 tidak ada Vitamin D 2 adalah bentuk sintetik dari vitamin D yang dihasilkan dari iradiasi UV plant yeast steroid ergosterol (ragi yang bila terkena uv akan menghasilkan ergosterol) Vitamin D 3 hormon steroid steroid Vitamin D 4 aktivitas biologisnya paling lemah

Vitamin D Ada 2 jenis steroid Tumbuhan : ergosterol D 2 (ergokalsiferol) Hewan dan manusia : 7 dehidrokolesterol D 3 (kolekalsiferol) uv uv

Digesti, absorpsi, transportasi, metabolisme 7 dehidrokolesterol disintesis di glandula sebaseous kulit dan terdistribusi di epidermis dan dermis Vitamin D 3 terbentuk di kulit, dipengaruhi oleh : sinar uv, lama terpapar, pigmentasi kulit Kolekalsiferol akan berdifusi dari kulit ke darah dengan transport α- 2 globulin vitamin D - binding protein (DBP) (= transkalsiferin) yang disintesis oleh hati

Kolekalsiferol (D3) (Pro hormon) Hormon Steroid

Diet + uv Skin + uv Ginjal Hati 1α,25(OH) 2 D 3 hidroksilase D 3 25 hidroksilase 25 (OH)D 3 24R,25(OH) 2 D 3 hidroksilase Pro-hormon 1α,25(OH) 2 D 3 24R,25(OH) 2 D 3 Hormon Steroid Target organ Intestine Absorpsi Bone Resorpsi 25(OH)D 3 = kalsidiol 1α,25(OH) 2 D 3 = kalsitriol Ca P

Digesti, absorpsi, transportasi, metabolisme Vitamin D dari diet diabsorpsi bersama dengan misel berdifusi pasif ke dalam sel intestinal 50% vitamin D yang berasal dari diet akan diabsorpsi Absorpsi dimulai di duodenum dan paling banyak diabsorpsi di bagian distal usus halus Vitamin D akan terikat kilomikron sistem limfatik hati Sebagian vitamin D akan terikat DBP dan dibawa ke jaringan ekstrahepatik Penyimpanannya di hati, kulit, otak, tulang dan jaringan-jaringan lain

Digesti, absorpsi, transport, metabolisme D 3 atau 25 (OH) D 3 oleh enzim 25 hidroksilase di HATI akan diubah menjadi 25(OH)D 3 (= Kalsidiol) kemudian akan masuk dalam sirkulasi dengan terikat oleh DBP Darah merupakan single pool (storage site) dari 25(OH)D 3 dan half-life ± 3 minggu. 25(OH)D 3 merupakan simpanan yang kurang aktif tetapi paling banyak, jumlahnya 1000 kali lebih banyak daripada 1,25(OH) 2 D 3 ). Jadi 25(OH)D 3 merupakan indikator vitamin D dalam darah (1,25(OH) 2 D 3 tidak menjadi indikator vitamin D karena waktu paruh dalam sirkulasi hanya <4 jam) Bila kadar 25(OH)D 3 menurun maka akan terjadi pelepasan kolekalsiferol dari penyimpanannya di kulit, otot dan jaringan adiposa.

Metabolisme Enzim 25 hidroksilase bekerja tanpa kontrol yang ketat, sedangkan enzim 1α,25(OH) 2 D 3 hidroksilase dikontrol oleh beberapa mekanisme kontrol dan umpan balik. Ginjal akan menghasilkan hormon steroid Melalui enzim 1 hidroksilase (atau 1α,25(OH) 2 D 3 hidroksilase) dihasilkan 1α,25(OH) 2 D 3 (kalsitriol) Bila kalsitriol sudah cukup tersedia, maka enzim 24 hidroksilase (atau 24R,25(OH) 2 D 3 hidroksilase) akan akan meningkat di ginjal untuk membentuk 24R,25(OH) 2 D 3 yang diduga berperan pada mineralisasi tulang

Metabolisme Regulasi hormon 1α,25(OH) 2 D 3 diatur oleh : PTH Kadar kalsium rendah Kadar fosfat rendah Status vitamin D 1α,25(OH) 2 D 3 hidroksilase 25(OH)D 3 aktivitas biologi 5x lebih kuat daripada vitamin D 3 1,25(OH) 2 D 3 aktivitas biologi 10x lebih kuat daripada vitamin D3

Fungsi hormon kalsitriol Fungsi kalsitriol yang terpenting adalah regulator biologik untuk homeostasis kalsium Bila kadar Ca serum maka PTH akan disekresikan akan mempengaruhi ginjal untuk memproduksi kalsitriol Bila kadar P serum akan berefek sama, tetapi tidak melalui aktivitas PTH, namun langsung mempengaruhi perubahan 1,25(OH)D 3 1,25(OH) 2 D 3 Efek kalsitriol Ca dan P uptake dengan absorpsi dari usus dan mobilisasi dari tulang Melalui PTH, vitamin D akan mempengaruhi reabsorpsi Ca dari tulang dan reabsorpsi Ca P dari tubulus renalis Di usus halus, vitamin D akan meningkatkan kerja calbindin-9k, yang merupakan calcium-binding protein yang terdapat di usus halus dan berperan pada absorpsi kalsium di enterosit dan juga mempengaruhi kalsium transporter.

EFEK KERJA HORMON KAKLSITRIOL TERHADAP HOMEOSTASIS KALSIUM

Fungsi hormon kalsitriol Di osteoblast vitamin D mempunyai target kerja yaitu protein matriks tulang, osteokalsin dan ostepontin yang berperan dalam mineralisasi tulang. Vitamin D juga akan mempengaruhi calbindin-d yang mencegah apoptosis sel osteoblast akibat rangsangan TNF atau glukokortikoid.

EFEK KERJA HORMON KALSITRIOL

Metabolisme 24R,25(OH) 2 D 3 (hormon steroid?) Kombinasi kalsitriol dan 24R,25(OH) 2 D 3 dibutuhkan untuk mendapatkan respon biologi yang normal Defisiensi 24R,25(OH) 2 D 3 menyebabkan terganggunya mineralisasi matriks osteoid

Kebutuhan Angka kebutuhan dipengaruhi : Usia Jenis kelamin Kadar mealnin (warna kulit) Pemakaian tabir surya : SPF 8 menurunkan produksi vitamin D3 dari kulit >95% Cuaca/musim Waktu pajanan sinar matahari Vitamin D 3 dapat diperoleh cukup secara endogen dari paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari sebesar satu satuan minimal erythemal dose (MED) yaitu mulai munculnya kemerahan yang ringan di kulit, sudah dapat meningakatkan konsentrasi vitamin D yang setara dengan suplementasi 10.000 20.000 IU Intensitas UV di Jakarta puncaknya Pk 11.00 13.00 1 2 MED/jam (Penelitian Setiati) Paparan sinar matahari di muka dan lengan Pk 09.00 25 menit atau Pk 11.00 13.00 15 menit sudah meningkatkan konsentrasi vitamin D sebesar 2700 IU tiap kali pemaparan Mencegah defisiensi vitamin D : paparan sinar matahari 15 30,2 3 kali/minggu atau 2 jam/minggu

Kebutuhan RDA 1998 : per hari Bayi, anak, dewasa < 51 th : 200 IU (5 µg) < 51 th : 400 IU (10 µg) 51 70 th : 600 IU (15 µg) Kehamilan dan menyusui : 200 IU (5 µg) Suplementasi hingga konsentrasi 800 IU masih dianggap aman.

Bahan makanan sumber Bahan makanan hewani khususnya ikan laut seperti salmon, sarden, herring, dan minyak ikan Butter, kuning telur, hati, minyak sayur sedikit mengandung vitamin D Tumbuhan, buah-buahan, kacang miskin vitamin D

Defisiensi Defisiensi : (ada bermacam-macam batasan) Defisiensi ringan/insufisiensi: 50nmol/L (20ng/L) Defisiensi sedang: 37.5nmol/L (15ng/L) Defisiensi berat: 20nmol/L (8ng/L) Penyebab defisiensi : kurangnya asupan vitamin D kekurangan sinar UV malabsopsi lemak gangguan pada paratiroid, hati, ginjal Penyakit tertentu seperti lupus eritematosus sistemik, imobilisasi, melanoma

Defisiensi Anak-anak riketsia Dewasa osteomalasia terjadi penumpukan osteoid dengan mineralisasi yang kurang pada permukaan tulang). Berbeda dengan osteoporosis yang merupakan penurunan total massa tulang tanpa ada gangguan mineralisasi. Klinis osteomalasia : kecenderungan jatuh dan patah tulang Lain-lain osteoporosis, diabetes, kanker (kolon, payudara, ovarium, prostat), penyakit autoimun (asma, artritis reumatoid, psoriasis, sklerosis multiple), miopati proksimal, penyakit kardiovaskuler, hipertensi dll

Toksisitas E/ : suplementasi vitamin D yang berlebihan (bukan dari BMS) misalnya karena minum susu yang difortifikasi vitamin D tinggi Suplementasi vitamin D oral atau injeksi >40.000 IU/minggu atau >1000 IU/hari Risiko toksisitas tidak akan diakibatkan oleh vitamin D dari sumber endogen, meskibun seseorang terpapar secara berlebihan dari sinar matahari. Hal ini disebabkan karena baik prokolekalsiferol dan kolekalsiferol akan mengalami proses transformasi, hanya sesuai kebutuhan, sedangkan sebagian lagi akan menjadi beberapa fotoisomer dengan aktivitas biologik yang sangat rendah. G/ : hiperkalsemia, hiperkalsiuria, anoreksia, nausea, muntah, haus, poliuria, kelemahan otot, nyeri pada persendian, demineralisasi tulang difus, disorientasi umum, gangguan pada berbagai sel kematian

Toksisitas Alasan terjadinya toksisitas : akibat hambatan regulasi metabolisme vitamin D 3 atau 25 (OH) D untuk menjadi 25(OH)D 3 di hati sehingga terjadi peningkatan kadar 25(OH)D sampai 10-20 kali normal