TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

dokumen-dokumen yang mirip
SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA

KRITERIA PENILAIAN ADIWIYATA

PEDOMAN PEMBINAAN ADIWIYATA

D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah Yang Ramah lingkungan. Tujuan Kegiatan Sasaran Output Waktu I II III IV

KERJASAMA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERSIAPAN KEGIATAN ADIWIYATA TAHUN 2014 DAN STRATEGI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISTI ENDARTATI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

ADIWIYATA KEBIJAKAN ADIWIYATADI KABUPATEN MAGELANG

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

METODE EVALUASI 2 STANDAR (Kebijakan Berwawasan dan Penerapan Kurikulum Berbasis Lingkungan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

6 NAMA KEPALA SEKOLAH : II : II : 0.00

1. Susy H. R. Sadikin, S.E., M.Sc., 2. Drs. Samino, M. Pd, 3. Susetyo Widiasmoro, M. Ed. 4. Dr. Muchlis Catio, M. Ed, 5. Ir.

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

UPAYA PENCAPAIAN ADIWIYATA DI SMA NEGERI 8 MALANG

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Sidikalang, fokus penelitian ini dilakukan disma Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

MEKANISME PEMBINAAN ADIWIYATA KEPALA BADAN

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA TAHUN 2017

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN

KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA SAMARINDA

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ADIWIYATA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 037 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM ADIWIYATA DAERAH KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

PROGRAM ADIWIYATA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMPN 24 PADANG Monalisa 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan Hidup antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri

Azhar, M. Djahir Basyir, Alfitri

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

KUISIONER PENELITIAN UNTUK KEPALA SEKOLAH Jenis Kelamin : Laki Laki Perempuan... Pendidikan : (isi sesuai dengan jabatan/status saudara)

BAB III METODE PENELITIAN

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

Buku Panduan Adiwiyata 2011 KATA PENGANTAR

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

MEWUJUDKAN MADRASAH AISYIYAH BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. SD Negeri 4 Sragen merupakan sekolah adiwiyata di kabupaten Sragen

Kata Kunci: Manajemen Sekolah Berbasis Adiwiyata, Motivasi ekstrinsik. DAFTAR ISI. Halaman Pengajuan... Halaman Persetujuan... Halaman Pengesahan...

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera (wellbeing)

BAB I PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

Oleh Endang Dwi Wahyuni, M.Pd NUPTK

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMAKASIH... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

KEBIJAKAN PROGRAM ADIWIYATA Provinsi Gorontalo Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salahsatu kewenangan otonomi daerah yaitu memiliki kewenangan untuk

Program Adiwiyata: Sekolah Berbasis Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013 MAKALAH PENDAMPING PENDIDIKAN KIMIA (Kode : B-08) ISBN : 979363167-8 TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA J.S. Sukardjo 1, *, Mohammad Masykuri 2, dan Budi Utami 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta *Keperluan korespondensi, tel/fax : 0271-632450, email: email: mmasykuri@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai tingkat pemahaman dan partisipasi guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu dalam pelaksanaan Program Adiwiyata. Program Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Program ini bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan angket dan wawancara mendalam (depth interview). Angket penelitian dikembangkan atas dasar standar Evaluasi Pencapaian Adiwiyata (29 butir), dengan jumlah sampel guru dan kepala sekolah sebanyak 66 orang dari 24 SD se Kecamatan Colomadu. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat pemahaman dan partisipasi guru SD terhadap Program Adiwiyata adalah sebesar 94,0%, dengan tingkat pemahaman dan partisipasi terhadap masing-masing komponen: 1) kebijakan berwawasan lingkungan sebesar 91,7%, 2) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan sebesar 90,8%, 3) kegiatan lingkungan berbasis partisipatif sebesar 95,3%, dan 4) pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan sebesar 98,0%. Kata Kunci: tingkat pemahaman dan partisipasi, Program Adiwiyata, guru SD, Kecamatan Colomadu PENDAHULUAN Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementrian Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 188

lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah model dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup. Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) se-indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah, Adiwiyata : 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) se-indonesia. Dari keadaan tersebut di atas, sebarannya sebagaian besar di pulau Jawa, Bali dan ibukota propinsi lainnya, jumlah/kuantitas masih sedikit, hal ini dikarenakan pedoman Adiwiyata yang ada saat ini masih sulit diimplementasikan. Dilain pihak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata 1), belum dapat menjawab kendala yang dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata. Hal tersebut terutama kendala dalam penyiapan dokumentasi terkait kebijakan dan pengembangan kurikulum serta, sistem evaluasi dokumen dan penilaian fisik. Dari kendala tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk dilakukan penyempurnaan Buku Panduan Pelaksanaan Program Adiwiyata 2012 dan sistem pemberian penghargaan yang tetap merujuk pada kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud. Oleh karenanya diharapkan sekolah yang berminat mengikuti program Adiwiyata tidak merasa terbebani, karena sudah menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan pendidikan 2). Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan 3), sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial dan lingkungannya dalam mencapati pembangunan berkelanjutan di daerah 4). Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 189

menghindari dampak lingkungan yang negatif. Tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam. Dalam konteks implementatif, banyak guru dan Kepala Sekolah, terutama guru dan Kepala Sekolah Dasar yang belum memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai Program Adiwiyata ini. Dalam konteks ini maka perlu dilakukan pemetaan mengenai tingkat pemahaman dan partisipasi guru dalam Program Adiwiyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: tingkat pemahaman dan partisipasipara guru SD se-kecamatan Colomadu tentang Program Adiwiyata dalam pembelajaran di sekolah METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kecamtaan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Populasi penelitian mencakup guru-guru dan Kepala Sekolah Dasar se Kecamatan Colomadu. Berdasarkan observasi di seluruh SD (Sekolah Dasar) se- Kecamatan Colomadu yang sementara ini ada sekolah yang sebagaian direnovasi ruang kelasnya dan banyak sekolah yang lingkungannya belum mencerminkan sekolah Adiwiyata, semua SD Negeri (23 SD) ditambah satu SD swasta sebagai sampel (Kepala Sekolah dan beberapa guru). Angket penelitian dijabarkan/dibuat atas dasar standar Evaluasi Pencapaian Adiwiyata (29 item) dengan menjawab ya/tidak, disesuaikan dengan keadaan yang ada di sekolah masing-masing dari 24 SD diambil tiap SD = 2 atau 3 guru (termasuk Kepala Sekolah). Hasil angket dianalisis dan diharapkan hasilnya dapat menggambarkan Tingkat Penelaahan dan Penerapan Prinsip-prinsip Lingkungan Hidup dalam Program Adiwiyata di Lingkungan sekolah HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil angket mengenai pemahaman dan tingkat partisipasi guru dalam pelaksanaan Program Adiwiyata diperoleh temuan bahwa secara umum guru dan Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Colomadu sudah memiliki pemahaman yang baik dalam Program Adiwiyata (Tabel 1). Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 190

Tabel 1. Pemahaman dan Tingkat Partisipasi Guru dalam Pelaksanaan Program Adiwiyata Komponen/Indikator I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup II. PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN 1. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup 2. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup III. KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF 1. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah 2. Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain) IV. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN 1, Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan 2. Peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan Tingkat Pemahaman (%) 91,7 86,5 96,9 90,9 91,1 90,6 95,3 91,9 98,8 98,0 96,9 99,2 Jika dilihat dari semua komponen, terlihat bahwa komponen Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan merupakan komponen yang memiliki skor paling tinggi yaitu sebesar 98,0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar SD di Kecamatan Colomadu sudah memiliki sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan serta telah mampu melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Secara relatif dibanding komponen lainnya, tingkat pemahaman dan partisipasi agak rendah ditunjukkan oleh komponen-komponen Kebijakan Berwawasan Lingkungan dan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan dengan skor tingkat pemahaman dan partisipasi masingmasing sebesar 91,7 dan 90,9%. Hal ini menjadi bukti bahwa meskipun sudah termasuk tinggi, aspek kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan belum optimal dan masih bisa ditingkatkatkan lagi. Komponen lain yang memiliki skor tinggi yaitu Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif sebesar 95,3%. Hal ini sekaligus menepis dugaan sebelumnya bahwa sekolah belum banyak mengimplementasikan kegiatan lingkungan secara nyata dalam praktek sehari-hari. Tingkat pemahaman dan partisipasi yang tinggi pada komponen ini juga mengindikasikan bahwa kepala sekolah dan guru-guru SD Kecamatan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 191

Colomadu mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bagi warga sekolah Penjabaran lebih lanjut pada pencapaian tiap indikator Pemahaman dan Tingkat Partisipasi Guru dalam Pelaksanaan Program Adiwiyata diberikan dalam Gambar 1. Gambar 1. Pencapaian tiap Indikator dalam Pemahaman dan Tingkat Partisipasi Guru dalam Pelaksanaan Program Adiwiyata Skor paling rendah ditunjukkan oleh indikator Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Memuat Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu sebesar 86,5%. Analisis lanjut terhadap temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sudah memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, namun belum terinternalisasi secara nyata (tahu dan paham) visi, misi dan tujuan oleh semua warga sekolah. Pada aspek lain, struktur kurikulum sebagian besar sudah memuat pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup pada komponen mata pelajaran wajib, dan/atau muatan lokal (Mulok), dan/ atau pengembangan diri. Mata pelajaran wajib dan/atau Mulok yang terkait pelestarian fungsi lingkungan dan pencegahan terjadinya pencemaran telah dilengkapi dengan ketuntasan minimal belajar. Fakta menarik lainnya adalah pemahaman dan tingkat partisipasi guru pada indikator sarana prasarana pendukung yang sangat tinggi sebesar 99,2%. Hal ini berarti secara umum ketersediaan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana Permendiknas no 24 tahun 2007, seperti: air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah, komposter), tinja, air limbah/drainase, ruang terbuka hijau dan kebisingan/getaran/radiasi sudah memadai, demikian pula ketersediaan. sarana prasarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup, antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, hutan/taman/kebun sekolah, green house, tanaman obat keluarga (toga), kolam ikan, biopori, sumur resapan, biogas, dan lain-lain. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 192

Pemanfaatan listrik, air dan alat tulis kantor (ATK) sudah cukup efisien. Indikator lain yang skor pemahaman dan tingkat partisipasinya relatif rendah dibanding indikator lainnya yaitu dari indikator peserta didik (II.2) yaitu sebesar 90,6%. Penelusuran lanjut memberikan hasil bahwa persepsi guru masih menganggap bahwa partisipasi peserta didik dalam menghasilkan karya nyata yang terkait dengan PPLH antara lain: makalah, puisi/sajak, artikel, lagu, hasil penelitian, gambar, seni tari, produk daur ulang, dan lain-lain. Peserta didik belum mampu menerapkan pengetahuan lingkungan hidup yang diperoleh untuk memecahkan masalah lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga belum bnyak yang mau dan mampu mengkomunikasikan hasil pembelajaran lingkungan hidup melalui majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-site, radio, TV dan surat kabar. KESIMPULAN Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat pemahaman dan partisipasi guru SD terhadap Program Adiwiyata adalah sebesar 94,0%, dengan tingkat pemahaman dan partisipasi terhadap masing-masing komponen: 1) Kebijakan berwawasan lingkungan sebesar 91,7%, 2) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan sebesar 90,8%, 3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif sebesar 95,3%, dan 4) Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan sebesar 98,0%. UCAPAN TERIMA KASIH Pelaksanaan penelitian ini telah melibatkan banyak pihak, untuk itu tim peneliti mengucapkan terimakasih terutama kepada: 1) Dekan beserta segenap pimpinan FKIP, 2) Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Colomadu Karanganyar, 3) Kepala Sekolah dan Guru-guru se-kecamatan Colomadu Karanganyar, serta semua pihak yang memberikan kontribusi pada penelitian. DAFTAR RUJUKAN [1] Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2009. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup. [2] Kementerian Pendidikan Nasional. 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. [3] Maskoeri Jasin. 1997. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [4] Rukaesih Ahmad. 2004. Kimia Lingkungan, Yogyakarta: Andi Offset. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 193