Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

dokumen-dokumen yang mirip
Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Las di Indramayu

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Kerja dengan Penyakit Akibat Kerja Pada Pekerja Batu Bata

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : DESI RATNASARI J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG MATA PADA PEKERJA LAS

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. perhatian dan kerja keras dari pemerintah maupun masyarakat.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri, Pekerja Pengelasan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri (APD), Pekerja Bagian Opening

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP PENGEMUDI ARMADA AGEN GAS ELPIJI DALAMPENERAPAN K3 PADA STASIUN PENGISIAN BULK ELPIJI PD

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

Analisis Media Audio terhadap Perubahan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Petugas Laboratorium Kesehatan Kota Banjar

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

: Minor injury, knowledge, attitude, obedience, fatigue, PPE

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Ardiansah Eko Prasetyo J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PADA KARYAWAN DI PT. BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam UU RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dituliskan

Unnes Journal of Public Health

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah. Disusun Oleh : DESI RATNASARI J

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU PEKERJA LAS DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA MATA. Di Industri Pengelasan Wilayah Kabupaten Ponorogo

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAANNYA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING PT. TYFOUNTEX INDONESIA, SUKOHARJO

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Industri Keripik Melinjo di Desa Benda Indramayu

PENGARUH PENYULUHAN PERAWAT TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN MASKER PADA KARYAWAN DI PT. INDONESIA TRI SEMBILAN

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA, CEPER, KLATEN

FAKTOR-FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN DI PT

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM PADA RUMAH TANGGADI DESA JATIBARANG BARU KABUPATEN INDRAMAYU

ANALISIS HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TERJADINYA STRES KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI BENGKEL LAS DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh tenaga kerja di bengkel las (Widharto, 2007). Industri pengelasan merupakan industri informal yaitu industri yang

KHALIMATUS SAKDIYAH NIM : S

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

Journal of Sport Sciences and Fitness

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RISIKO PENYAKIT AKIBAT KERJA DENGAN KESADARAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN OPERATOR JAHIT CV

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manao. Kata kunci: PHBS, PHBS Sekolah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKES Cendekia Utama Kudus ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Geminsah Putra Siregar Staf Administrasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstract

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGELASAN DI PT. OMETRACO ARYA SAMANTA SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

Unnes Journal of Public Health

PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS PADA PENOLONG PERSALINAN SPONTAN DI RSUD BANJARNEGARA

HUBUNGAN TINGKAT KEDISIPLINAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA DENGAN GANGGUAN KESEHATAN MATA PADA PEKERJA LAS HOME INDUSTRY DI KARTASURA

RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri besar dan sedang di Jawa Tengah pada tahun 2008

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN UDINUS DENGAN PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2014

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

Transkripsi:

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu Knowledge and Attitudes Workers in the use of Personal Protective Equipment at Industrial Welding Informal in Singajaya Village, Indramayu Agung Budiyanto, Ismail Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Wiralodra Abstrak Pengelasan merupakan suatu bagian yang memiliki resiko dan bahaya yang tinggi terhadap pekerja di industri sektor informal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pekerja dalam penggunaan alat pelindung diri pada industri informal pengelasan di Desa Singajaya Indramayu tahun 2015. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah 11 industri informal pengelasan dengan pekerja sebanyak 30. Sampel terdiri atas seluruh pekerja yang ada pada 11 industri informal pengelasan di Desa Singajaya dengan jumlah sampel seluruhnya adalah 30 pekerja. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Chi-square didapatkan nilai P-value = 0,044, karena nilai P-value < 0,05 sehingga H0 ditolak, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD. Sedangkan untuk variabel sikap hasil uji statistik menggunakan Chi-square di dapatkan nilai P-value 0,003 karena nilai p-value < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara Sikap dengan penggunaan APD. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap pekerja pengelasan dengan penggunaan APD pada pekerja las di Desa Singajaya Indramayu. Diusahakan menyediakan alat pelindung diri pengelasan yang lengkap bagi para pekerja pengelasan serta menggunakannya dengan benar sesuai prosuder. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Abstract Welding is a part that has a high risk and a danger to workers in the informal sector of the industry. The aim of this study was to determine the correlation between knowledge and attitudes of workers in the use of personal protective equipment in the welding industry informal in the village Singajaya Indramayu. This research method using a cross sectional study. The population in this study was 11 informal welding industry with 30 employees. The sample consists of all existing workers in 11 industrial welding informal village Singajaya with a total sample is 30 workers. Based on the statistical test using Chi-square value obtained P-value = 0.044, because the value of the P-value <0,05 so that ho is rejected, meaning that there is a relationship between knowledge and use of PPE. As for the attitude variable test results statistically using Chi-Square, get the value of P-value of 0.003 as the value of the P-value < 0,05 so that Ho is rejected, meaning that there is a relationship between attitudes to the use of PPE. There is a significant relationship between knowledge, attitudes worker welding with the use of PPE in welding workers in the village of Singajaya Indramayu. In trying to provide personal protective equipment for the welding complete welding workers and use them correctly in accordance prosuder. Keywords: Knowledge, Attitude, the use of Personal Protective Equipment (PPE). Pendahuluan Perkembangan industri yang pesat di Indonesia saat ini, baik di sektor formal maupun informal, akan menimbulkan lapangan kerja baru dan menyerap angkatan kerja baru. Pada tahun 2001 angkatan kerja berjumlah 101 juta orang yang sebagian besar (70-80%) berada disektor informal. 1 Kondisi industri informal saat ini dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja (K3) masih sangat kurang memadai dan juga kurang mendapat perhatian dari instansi terkait. Pekerja di industri informal kurang mendapatkan promosi dan pelayanan kesehatan yang memadai, tidak sesuai rancangan tempat kerja, kurang baiknya prosedur atau pengorganisasian kerja, dan kurangnya peralatan pelindung bagi pekerja. Usaha bidang pengelasan merupakan salah satu industri informal yang kurang memiliki fasilitas memadai terkait keselamatan kesehatan kerja. Pengelasan merupakan suatu bagian yang memiliki resiko dan bahaya yang tinggi terhadap pekerja. 2 OSHA (Occupational Safety and Health Administration) telah melakukan penelitian dimana menyatakan bahwa telah terjadi 200 kasus kematian yang berhubungan dengan kegiatan pengelasan pada umumnya disebabkan karena kurangnya kehati-hatian, cara memakai alat yang

salah, pemakaian pelindung diri yang kurang baik, dan kesalahan-kesalahan lainya. 2 Secara umum penyebab kecelakaan dikarenakan oleh faktor manusia (unsafe action) dan faktor lingkungan (unsafe condition). Berdasarkan hirarki pengendalian resiko bahaya dapat dikendalikan dengan cara eliminasi, substitusi, pengendalian teknis, pengendalian administratif dan penggunaan APD. Penggunaan APD terhadap tenaga kerja merupakan pilihan terakhir, apabila eliminasi, substitusi, pengendalian teknis dan pengendalian administratif tidak dapat dilakukakn atau dapat dilakukan namun masih terdapat potensi bahaya terhadap pekerja. 3 Perilaku pemakaian APD dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor-faktor baik dari dalam diri maupun dari luar subjek. 4 Selain itu ada beberapa faktor yang memungkinkan seorang pekerja berperilaku dalam menggunakan APD pada saat melakukan pekerjaannya. Sesuai dengan teori Lawrence Green, terdapat tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor enabling, faktor reinforcing. Teori ini menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang antara lain: pengetahuan, sikap (predisposisi) kemudian dipengaruhi oleh faktor pendukung (enabling) yaitu ketersediaan atau fasilitas dan sarana prasarana kemudian diperkuat dengan adanya faktor pendorong (reinforcing) yaitu adanya pengawasan dari pihak perusahaan. Proses pengelasan merupakan proses penyambungan dua potong logam dengan pemanasan sampai keadaan plastis atau cair, dengan atau tanpa tekanan. Selama proses itu berlangsung sering menimbulkan bahaya-bahaya misalnya terpapar sinar las, debu, asap las, dan luka bakar. Untuk menghindari hal tersebut salah satu upaya pencegahan bahaya industri pengelasan yaitu dengan menggunakan APD dikarenakan lebih efektif. Akibat yang ditimbulkan dari pekerja pengelasaan yang tidak menggunakan APD antara lain dapat menyebabkan iritasi mata, mata berair, kulit wajah terklupas, tangan terbakar, sesak nafas. 5 Berdasarkan hasil survei pendahuluan pada bulan juni tahun 2015 di pengelasan sektor informal yang berada di Desa Singajaya Kecamatan Indrmayu Kabupaten Indramayu terdapat 11 industri rumahan dengan berjumlah pekerja 30 orang. Dari observasi yang dilakukan masih banyak pekerja las yang masih kurang lengkap dalam penggunaan APD, sehingga dapat menyebabkan kecelakaan dalam bekerja seperti tertimpa benda yang berat, luka bakar pada bagian wajah, tangan dan kaki akibat percikan bunga api, penyakit mata akibat pajanan sinar UV pengelasan. Kurangnya penggunaan APD dikarenakan kurangnya pengetahuan pekerja las dalam penggunaan APD. Masih banyak diantaranya pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri secara lengkap pada saat melakukan pekerjaannya. Hal ini yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap pekerja dalam penggunaan APD pada industri informal pengelasan di Desa Singajaya Indramayu 2015. Metode Desain penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. 6 Penelitian ini akan dilakukan di Desa Singajaya Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada bulan juni juli tahun 2015. Populasi pada penelitian ini adalah 11 industri informal pengelasan dengan pekerja sebanyak 30, yang terdapat di Desa Singajaya Indramayu. Sampel terdiri atas seluruh pekerja yang ada pada 11 industri informal pengelasan di Desa Singajaya Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu dengan jumlah sampel seluruhnya adalah 30 pekerja. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari 2 (dua) sumber data primer yang didapat langsung dari lapangan dengan menggunakan kuesioner dan observasi terhadap responden. Data sekunder meliputi jumlah pekerja pengelasan di sektor informal yang ada di Desa Singajaya Indramayu tahun 2015. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Menurut Notoatmodjo, menyatakan bahwa analisis bivariat adalah analisis yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. 6 Uji statistik Chisquare dengan menggunakan Program Komputer SPSS versi 16.0, Uji statistik yang digunakan 20

adalah Chi-square (X 2 ) dengan menggunakan α = 0,05 dan 95%. Hasil uji statistik untuk mengetahui apakah H 0 ditolak atau diterima. Dengan ketentuan apabila p-value < 0,05 maka H 0 ditolak, artinya ada hubungan, jika p > 0,05 H 0 diterima, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antar variabel. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat, maka digunakan nilai Spearman Correlation. 7 Hasil a. Analisis Univariat Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 30 pekerja yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 12 orang (40.0%), yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 18 orang (60.0%), sebagian besar pekerja las termasuk dalam kategori pengetahuan kurang. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Pekerja Las No. Kategori Jumlah Persen 1 Kurang 18 60,0% 2 Baik 12 40.0% Total 30 100 % Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa dari 30 pekerja las yang termasuk dalam kategori sikap mendukung terdapat 14 Orang, dan 16 orang termasuk dalam kategori sikap yang tidak mendukung, sebagian besar pekerja las termasuk dalam kategori sikap yang tidak mendukung. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Pekerja Las No. Kategori Jumlah Persen 1 Mendukung 14 46,7% 3 Tidak 53.3% 16 mendukung Total 30 100 % Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari 30 pekerja, pekerja yang menggunakan APD 11 Orang, dan orang tidak menggunakan APD, sebagian pekerja las tidak menggunakan APD. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan penggunaan APD pada Pekerja Las No. Kategori Jumlah Persen 1 Menggunakan 11 36,7% 3 Tidak 63,3% menggunakan Total 30 b. Analisis Bivariat Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa dari 18 pekerja yang mempunyai pengetahuan kurang pekerja yang menggunakan APD adalah 4 orang dan pekerja yang tidak mengguanakan APD adalah 14 orang, sedangkan dari pekerja yang mempunyai pengetahuan baik pekerja yang menggunakan APD terdapat 7 orang dan yang tidak menggunakan APD adalah 5 orang. Hasil uji statistik menggunakan Chi-square didapatkan nilai p-value 0,044, karena nilai p-value < 0,05 sehingga H 0 ditolak, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD. Tabel 4. Hubungan Pengetahuan dengan Pengggunaan APD pada Pekerja Las Penggunaan APD Tingkat P- No Tidak Jumlah SC Pengetahuan Menggunakan Value Menggunakan 4 14 18 1. Kurang 13,3% 46,7% 60,0% 2. Baik Jumlah 7 23,3% 11 36,7% 5 16,7% 63,3% 12 40,0% 30 100.% RR Lower 95 % CI Upper 0,044 0,367 1,867 0,914 3,810 Untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai Spearman Correlation (SC), dari dua variabel yaitu pengetahuan dengan penggunaan APD, berdasarkan hasil perhitungan dengan uji statistik Spearman Correlation dengan menggunakan SPSS versi 16.0 menunjukan 21

hubungan kuat antara pengetahuan pekerja las dengan penggunaan APD yaitu dengan nilai SC = 0,367 atau 36,7 % dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan sedang antara pengetahuan dengan penggunaan APD pada pekerja las di Desa Singajaya Indramayu Tahun 2015. Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa nilai Relatif Risk (RR) 1,867dan nilai CI 95% (0,914-3,810) sehingga RR bermakna. Ini berarti bahwa pekerja yang mempunyai pengetahuan tidak baik lebih beresiko 1,867 kali tidak menggunakan APD, dibandingkan dengan pekerja yang mempunyai pengetahuan baik. Tabel 5. Hubungan Sikap dengan Penggunaan APD pada Pekerja Las No. Sikap Penggunaan APD 95 % CI P- Tidak Jumlah SC RR Menggunakan Value Lower Upper Menggunakan 1. Mendukung 9 5 14 30,0% 16,7% 46,7% 2. Tidak 2 14 16 mendukung 6,7 % 46,7% 53,3% 0,003 0,536 5.143 1.326.916 Jumlah 11 30 36,7% 63,3% 100.% Berdasarkan tabel 5 diatas diketahui bahwa dari 14 pekerja yang mempunyai mendukung pekerja yang menggunakan APD adalah 9 orang dan pekerja yang tidak menggunakan APD adalah 5 Orang, Sedangakan dari pekerja yang mempunyai sikap yang tidak mendukung pekerja yang menggunakan APD terdapat 2 orang dan yang tidak menggunakan APD adalah 14 orang. Hasil uji statistik menggunakan Chi-square di dapatkan nilai P-value 0,003 karena nilai P-value < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara Sikap dengan penggunaan APD. Untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai Spearman Correlation (SC), dari dua variabel yaitu pengetahuan dengan penggunaan APD, berdasarkan hasil perhitungan dengan uji statistik Spearman Correlation dengan menggunakan SPSS versi 16.0 menunjukan hubungan kuat antara sikap pekerja las dengan penggunaan APD yaitu dengan nilai SC = 0,536 atau 53,6 % dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kuat antara Sikap dengan penggunaan APD pada pekerja las di Desa Singajaya Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu tahun 2015. Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa nilai Relatif Risk (RR) 5.143 dan nilai CI 95% (1.326-.916 ) sehingga RR bermakna. Ini berarti bahwa pekerja yang mempunyai sikap tidak baik/ tidak mendukung lebih beresiko 5.143 kali tidak menggunkan APD, dibandingkan dengan pekerja yang mempunyai sikap mendukung/ baik. Pembahasan 1. Hubungan Pengetahuan dengan Pengggunaan APD pada Pekerja Las di Desa Singajaya Indramayu. Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa hasil uji statistik menggunakan Chi-square di dapatkan nilai p-value 0,044, karena nilai p-value < 0,05 sehingga H 0 ditolak, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD. Pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahanbahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai. 8 Pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu. 8 Pengetahuan ialah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 9 Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rorimpandey Hubungan Antara Pengetahuan Dan 22

Sikap Dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Bengkel Las Kota Manado terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja pengelasan di bengkel las di Bogor. 10 2. Hubungan Sikap dengan Penggunaan APD pada Pekerja Las di Desa Singajaya Indramayu Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa hasil uji statistik menggunakan Chi-square di dapatkan nilai p-value 0,003 karena nilai p-value < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara Sikap dengan penggunaan APD. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat menafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. 4 Sikap merupakan evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, obyek atau isu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Meilany Rorimpandey Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Pengelasan di Bengkel Las Kota Manado terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja pengelasan di bengkel las di Bogor. 10 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan pekerja las di Desa Singajaya Indramayu sebagian besar pekerja las termasuk dalam kategori pengetahuan kurang dengan persentase 60,0%. 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap pekerja las di Desa Singajaya Indramayu sebagian besar pekerja las termasuk dalam kategori sikap yang tidak mendukung dengan persentase 53,3 %. 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan penggunaan APD pada pekerja las di Desa Singajaya Indramayu sebagian pekerja las tidak menggunakan APD, dengan persentase 63,3 %. 4. Terdapat hubungan sedang antara pengetahuan dengan penggunaan APD pada pekerja las di Desa Singajaya Indramayu dengan nilai Spearman Correlation (SC) = 0,367 atau 36,7 % 5. Terdapat hubungan kuat antara sikap dengan penggunaan APD pada pekerja las di Desa Singajaya Indramayu dengan nilai Spearman Correlation (SC) = 0,536 atau 53,6 %. Saran 1. Saran bagi pemilik bengkel las. a. Di usahakan menyediakan APD pengelasan yang lengkap bagi para pekerja pengelasan. b. Memberikan teguran dan peringatan bagi pekerja pengelasan yang tidak memakai APD pengelasan yang lengkap. c. Memberikan penjelasan kepada pekerja tentang pentingnya menggunakan APD pengelasan yang lengkap dan benar. d. Memberikan penjelasan kepada pekerja tentang bahaya bila tidak menggunakan APD pengelasan. 2. Bagi pekerja pengelasan. a. Diusahakan memakai APD pengelasan yang lengkap untuk mengurangi dampak buruk bila terjadi kecelakaan pada saat proses pengelasan. b. Dibiasakan memakai APD pengelasan pada saat melakukan pekerjaan mengelas. c. Memakai APD pengelasan dengan benar. Daftar Pustaka 1. Sugiharto. 94. Upaya Kesehatan Kerja Sektor Informal di Indonesia. Departemen Kesehatan RI: Jakarta. 2. Vitriyansyah P., Benny. 2012. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pekerja Pengelasan Industri Informal Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Jalan Raya Bogor- Dermaga, Kota Bogor tahun 2011. Depok Skripsi 23

Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 3. Arikunto, Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta. 4. Purwanto. 98. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka pelajar. 5. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta 6. Sutanto Priyo Hastono, dkk. 2010. Statistik Kesehatan. Rajawali Pers: Jakarta. 7. Supri Erniatin. 2014. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kesehatan Kerja Dengan Kejadian Penyakit Akibat Kerja Pada Perajin Batu Bata Di Desa Plosokerep Kecamatan Trisi Kabupaten Indramayu Tahun 2014 8. Tarwaka. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja. Harapan Press: Surakarta. 9. Suizer, A.B. 99. Safer Behavior; Fewer Injuries. www.behavior.org 10. Benny Vitriansyah Purta. 2011. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pekerja Pengelasan Industri Informal Dalampenggunaan Alat Pelindung Diri (ADP) Dijln Raya Bogor- Dermaga, Kota Bogor 2011. 24