Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X-6 SMAN 1 ToliToli pada Materi Nilai dan Norma Sosial Melalui Metode Problem Solving

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN

Riskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH DESRIYANTI A1C309009

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING

ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 4 NGAWI. Sri Muryani SMP Negeri 4 Ngawi

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

RAHMI Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan

Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BEALAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN EVOLUSI DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 2 JEMBER

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK OPTIMALISASI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA SISWA DI SMA NEGERI 4 MAGELANG, JAWA TENGAH

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Penerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI TKR 4 SMK N 2 KEBUMENTAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya prestasi belajar tersebut berkaitan dengan beberapa faktor. Banyak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

NURHASANAH 1), Eka WARNA 1), dan HARIZON 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi

PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

Sri Sukiyani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar MULYANI A54A

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

Mutiara Lubis*), Lufri dan Yuni Ahda**)

Sinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Rosita Christina Haloho Guru Fisika SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

PROSIDING ISBN :

Indrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia mengahadapi tantangan pembangunan yang luar biasa

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 BATU PADA MATERI SEGI EMPAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DISERTAI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI TERMOKIMIA

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

40 Media Bina Ilmiah ISSN No

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN 09 KEPAHIANG MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODEINQUIRI SISWAKELAS IV SEMESTER II SD NEGERI 2 KALIGAWE PEDAN KLATEN TAHUN2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

ISSN No Media Bina Ilmiah 13

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa latinnya class roomaction reseaech yang dalam proses pelaksanaan dilakukan

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X-6 SMAN 1 ToliToli pada Materi Nilai dan Norma Sosial Melalui Metode Problem Solving Ilham SMA Negeri 1 Tolitoli, Kab. Tolitoli Sulteng ABSTRACT Tujuan penelitian ini adalah Tujuan penelitian adalah adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan sikap, minat dan hasil belajar siswa dalam proses belajar tentang materi nilai dan norma sosial Kelas X-6 SMA Negeri 1 Tolitoli dengan menggunakan Metode Problem Solving. Dengan penerapan Metode Problem Solving pada mata pelajaran Sosiologi materi Nilai dan Norma Sosial dapat meningkatkan minat belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dan menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa secara signifikan meningkat secara secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sebanyak 92.68 % siswa atau sebanyak 38 orang siswa Kelas X-6 merasa senang mengikuti pembelajaran Sosiologi tentang materi Nilai dan Norma Sosial dengan menggunakan Metode Problem Solving. Berdasarkan hasil tes, hasil belajar siswa baik secara individu maupun kelompok (klasikal) terdapat peningkatan. Hal ini terbukti dengan rata-rata kelas (Siklus I) sebelum tindakan 56,34 % sedangkan ratarata kelas setelah ada tindakan 81,34 % sedangkan pada pada siklus II nilai rata rata sebelum tindakan adalah 59,27 % sedangkan sesudah tindakan adalah 87.44 %. Kata Kunci: nilai dan norma, problem solving. I. PENDAHULUAN Di era Globalisasi ini, pendidikan dirasakan menjadi hal yang penting bagi masyarakat Indonesia guna menopang kemajuan zaman yang terlampau pesat setiap harinya. Dimana pendidikan yang dimaksud pada dasarnya identik dengan pemberian pengetahuan, keterampilan dan suatu bentuk pendewasaan. Pendidikan ini merupakan proses pembelajaran yang dilakukan melalui pendidikan formal, non formal serta keluarga. Pendidikan juga merupakan suatu prosedur yang tersusun secara rapih serta berupa lingkungan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi satu dengan lainnya seperti antara tenaga pendidik dengan siswa (Winarno, 1990). Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dan arus globalisasi juga semakin hebat maka munculah persaingan dibidang pendidikan. 306

Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tersebut, Pemerintah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu pendidikan meningkat, diantaranya perbaikan kurikulum, SDM, sarana dan prasarana. Perbaikan-perbaikan tersebut tidak ada artinya tanpa dukungan dari tenaga pendidik, orang tua murid dan masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan (Sukardi, 2007). Apabila membahas tentang mutu pendidikan maka tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan antara lain bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai siswa. Menurut penelitian Mulyani, (2004) pengenalan seseorang terhadap hasil atau kemajuan belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajarnya. Sehingga dengan demikian peningkatan hasil belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar yang telah diraih sebelumnya. Hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil (Keller dalam Suwarsih, 2007). Masukan itu berupa rancangan dan pengelolaan motivasional yang tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang dalam disposisi atau kecakapan manusia yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui usaha yang sungguh-sungguh dilakukan dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu yang relative lama (Hamalik, 2007). Hasil belajar yang diharapkan biasanya berupa prestasi belajar yang baik atau optimal. Namun dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja mengalami kesulitan dan prestasi yang didapat belum dapat dicapai secara optimal. Dalam peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yakni motivasi untuk belajar (winkel, 1996). Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran berbagai upaya dilakukan yaitu dengan peningkatan motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada kemauan 307

untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar (Mulyani, 2004). Sebagaimana yang tertuang dalam Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Sosiologi merupakan salah satu mata pelajaran yang harus di berikan kepada siswa kelas X termasuk di SMA Negeri 1 Tolitoli. Secara umum materi dalam mata pelajaran Sosiologi memuat tentang konsep-konsep, definisi, teori bahkan hal-hal yang merupakan fakta-fakta yang bersifat nyata terjadi dalam kehidupan masyarakat. Hal ini menuntut adanya feed back sebagai output siswa yaitu adanya pengertian, pemahaman dari siswa yang bukan hanya sebatas kemampuan untuk menghafal, menalar tetapi juga siswa dituntut untuk dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan siswa baik selama di lingkungan sekolah maupun di dalam keluarga. Namun dalam kegiatan belajar mengajar, penulis sering menemukan beberapa kenyataan yang menunjukkan sebagai sebuah kondisi yang dapat berpengaruh dalam proses pencapaian tujuan belajar, diantaranya : 1. Berdasarkan hasil observasi pada tahap pra siklus terlihat beberapa indikator diantaranya masih kurangnya minat dan motivasi belajar siswa terutama, jika menggunakan metode Ceramah. 2. Hasil rata-rata nilai Ulangan Harian pada kelas X 6 menunjukkan masih di bawah 40% mencapai nilai KKM. 3. Terbatasnya kemampuan siswa dalam menghafal, memahami, menelaah, menganalisis materi pelajaran. 4. Hambatan dalam kemampuan memusatkan perhatian (konsentrasi/ memfokuskan) terhadap materi pembelajaran. 5. Terbatasnya sumber belajar yang kurang tepat (siswa kurang menunjukkan minat) terhadap materi pelajaran karena tidak tertarik dengan metode yang di sampaikan. 6. Motivasi belajar yang relatif masih kurang. Jika hal tersebut dikaitkan dengan Kompetensi Dasar 1.2 yaitu Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, maka perlu adanya upaya pengembangan dalam desain dan strategi pembelajaran di kelas 308

(pengelolaan dan prosedur, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas). Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penulis mencoba melakukan pengembangan dalam pembelajaran melalui Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan fokus Pengembangan dalam desain dan strategi belajar dengan mengimplementasikan beberapa konsep ilmiah berkaiatan dengan proses pembelajaran. Berkaitan dengan pengelolaan interaksi belajar mengajar di perlukan adanya sebuah pendekatan dan strategi pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal dengan mempertimbangkan berbagai faktor di antaranya potensi-potensi yang dimiliki siswa. Dalam hal ini sampai sejauhmana siswa dapat dilibatkan secara aktif (prinsip partisipasi) dengan memanfaatkan secara optimal berbagai potensinya yang ada untuk mengembangkan, meningkatkan aspekaspek pengetahuan, afeksi, motorik dan keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar maupun kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian adalah adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan sikap, minat dan hasil belajar siswa dalam proses belajar tentang materi nilai dan norma sosial Kelas X-6 SMA Negeri 1 Tolitoli dengan menggunakan Metode Problem Solving. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan di Kelas X-6 SMA Negeri 1 Tolitoli Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 5 Tolitoli pada Mata Pelajaran Sosiologi khususnya materi tentang Nilai dan Norma Sosial. Dalam penelitian ini Penulis akan mencoba mengembangkan metode pembelajaran berbasis masalah (Probem-Based Learning). Metode ini menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Dalam pelaksanaannya, 309

penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklus. Setiap siklus mencakup 4 tahapan kegiatan yaitu: Perencanaan (Planning), Aksi/ Tindakan (Acting), Observasi (Observing) dan Refleksi (Reflecting). Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan yang berulang. Siklus inilah yang sebenarnya menjadi ciri utama penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam bentuk siklus (bukan hanya satu kali intervensi saja). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian tindakan kelas ini,dilaksanakan sebagai upaya untuk mengungkapkan seberapa besar pengaruh penerapan Metode Problem Solving terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Sesuai dengan kriteria dan indikator hasil belajar yang dituangkan ke dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Sosiologi kelas X SMA Negeri 1 Tolitoli ditetapkan sebesar 70 (Tujuh Puluh) artinya jika siswa dapat mencapai nilai lebih atau sama dengan 70 maka dinyatakan tuntas sedangkan jika tidak mencapai nilai 70 maka dinyatakan belum tuntas dan harus melaksanakan kegiatan perbaikan atau remedial. Berdasarkan pernyataan itu maka setiap siklus dikatakan berhasil apabila siswa mencapai nilai di atas atau sama dengan 70 setelah proses pembelajaran sebesar 75% dari jumlah siswa dan terdapat peningkatan hasil belajar serta partisipasi belajar siswa pada setiap siklus mencapai 51% sampai dengan 75%. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian awal, bahwa inti dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah berkaitan dengan upaya meningkatkan minat, sikap dan hasil belajar siswa kelas X-6 pada Mata Pelajaran Sosiologi materi Nilai dan Norma Sosial. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Tolitoli pada mata pelajaran Sosiologi dengan menggunakan Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah) yang dilakukan dalam dua siklus (satu siklus terdiri atas 2 kali pertemuan). Setiap siklus memuat langkah-langkah; perencanaan, tindakan, pengamatan, dan diakhiri dengan refleksi. Setiap tindakan yang dilakukan akan diikuti dengan observasi yang dianalisis datanya untuk kepentingan kegiatan 310

refleksi. Refleksi yang dimaksud bertujuan untuk menentukan langkah-langkah berikutnya pada setiap siklus yang akan dilakukan dengan melihat apakah tujuan penelitian sudah tercapai atau belum. Untuk mengukur keberhasilan tindakan yang dilakukan, baik secara individu maupun klasikal, maka dilakukan tes untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Nilai dan Norma Sosial (Pengertian Nilai Sosial, Ciri-Ciri Nilai Sosial, Sumber Nilai Sosial, Klasifikasi Nilai Sosial, Peran Nilai Sosial, Pengertian Norma Sosial, Norma Berdasarkan Kekuatan Mengikatnya, Macam-Macam Norma sosial, Peran Norma Sosial, Fungsi Norma Sosial dalam masyarakat dan Pelanggaran terhadap Nilai dan Norma Sosial). Hal ini perlu dilakukan, guna mengetahui metode yang signifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Tolitoli pada mata pelajaran Sosiologi dengan menggunakan Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah). Berdasarkan hasil tes, kemampuan siswa baik secara individu maupun kelompok (klasikal) terdapat peningkatan. Hal ini terbukti dengan rata-rata kelas (Siklus I) sebelum tindakan 56,34 % sedangkan rata-rata kelas setelah ada tindakan 81,34 % sedangkan pada pada siklus II nilai rata rata sebelum tindakan adalah 59,27 % sedangkan sesudah tindakan adalah 87.44 % Berdasarkan rata-rata hasil belajar serta prosentase tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa penggunaan Metode Problem Solving secara siginifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Tolitoli pada mata pelajaran Sosiologi khususnya materi Nilai dan Norma Sosial. Hal ini terbukti bahwa 30,74 % pada siklus I dan 32,22 % pada siklus II hasil belajar pokok bahasan Nilai Sosial (Pengertian Nilai Sosial, Ciri-Ciri Nilai Sosial, Sumber Nilai Sosial, Peran Nilai Sosial dan Klasifikasi Nilai Sosial) dan Pengertian Norma Sosial, Norma Berdasarkan Kekuatan Mengikatnya, Macam-Macam Norma sosial, Peran Norma Sosial, Fungsi Norma Sosial dalam masyarakat dan Pelanggaran terhadap Nilai dan Norma Sosial Sebagai bahan perbandingan, pada saat proses pembelajaran Kompetensi Dasar 1 yaitu Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan (Materi Pengantar Sosiologi) digunakan Metode 311

Ceramah, sedangkan setelah diadakan Penelitian Tindakan Kelas pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat (Materi Nilai dan Norma Sosial) dengan menggunakan Problem Solving (Pemecahan Masalah), diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Terjadi kenaikan perolehan nilai dari setiap siswa antara hasil ulangan ke-1 dengan hasil ulangan harian, hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai ratarata pada ulangan harian ke-1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 6.17 sedangkan nilai rata-rata pada ulangan harian ke-2 diperoleh nilai rata-rata sebesar 7.28 sehingga terdapat kenaikan sebesar 15.23 %. 2. Terjadi kenaikan pada perolehan nilai tertinggi dari 7.65 dari hasil ulangan ke-1 dan 8.86 dari hasil ulangan ke-2 atau terjadi kenaikan sebesar 13.66 %. 3. Terjadi peningkatan pada perolehan nilai terendah dari 4.26 dari hasil ulangan harian ke-1 dan 5.80 dari hasil ulangan ke-2 atau terjadi kenaikan sebesar 26.55 %. 4. Adanya perubahan yang signifikan dalam jumlah siswa yang memperoleh hasil ulangan di atas standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yaitu 16 orang siswa dari hasil ulangan harian ke-1 dan 31 orang siswa dari hasil ulangan harian ke-2 atau terjadi kenaikan sebesar 48.39 %. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung, peneliti telah menyediakan lembar pengamatan. Hasil pengamatan ini adalah sebagai berikut: 1. Siklus I Pertemuan 1 diperoleh total skor nilai Minat 80,49%, Motivasi 82,93 %, Kegiatan Bicara 75,61 % dan Kreatifitas/Kerjasama 78,05 %. 2. Siklus I Pertemuan 2 diperoleh total skor nilai Minat 87,80 %, Motivasi 90,24 %, Kegiatan Bicara 82,93 % dan Kreatifitas/Kerjasama 85,37 %. 3. Siklus II Pertemuan 1 diperoleh total skor nilai Minat 95,12 %, Motivasi 95,12 %, Kegiatan Bicara 90,24 % dan Kreatifitas/Kerjasama 90,24 %. 4. Siklus II Pertemuan 2 diperoleh total skor nilai Minat 100 %, Motivasi 100 %, Kegiatan Bicara 95,12 % dan Kreatifitas/Kerjasama 97,56%. IV. PENUTUP Melalui penerapan Metode Problem Solving pada mata pelajaran Sosiologi materi Nilai dan Norma Sosial dapat meningkatkan minat belajar siswa untuk 312

mengikuti proses pembelajaran dan menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa secara signifikan meningkat secara secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sebanyak 92,68 % siswa atau sebanyak 38 orang siswa Kelas X-6 merasa senang mengikuti pembelajaran Sosiologi tentang materi Nilai dan Norma Sosial dengan menggunakan Metode Problem Solving. Berdasarkan hasil tes, hasil belajar siswa baik secara individu maupun kelompok (klasikal) terdapat peningkatan. Hal ini terbukti dengan rata-rata kelas (siklus I) sebelum tindakan 56,34 % sedangkan rata-rata kelas setelah ada tindakan 81,34 % sedangkan pada pada siklus II nilai rata rata sebelum tindakan adalah 59,27 % sedangkan sesudah tindakan adalah 87,44 %. DAFTAR PUSTAKA Mulyani. 2004. Perkembangan Siswa. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitan Terbuka. Hamalik. 2007. Proses pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sardiman, A.M., 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sukardi, 2007. Metoologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Suwarsih. 2007. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research). Jakarta: VC. Alfabeta. Winarno, 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metode Teknik. Bandung: Tarsito. Winkel W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Grasindo, Jakarta. 313