BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau tidak.

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun )

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. infrastruktur yang terkandung dalam human capital, physical capital, structural

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. oleh peneliti. Penelitian di bidang ekonomi, manajemen, sosial, dan lain

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendukung hasil penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Kinerja : Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Volume 13, (2), 2016 ISSN print: , ISSN online:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. adalah Intellectual Capital yang diproksikan oleh Capital Employed (ib-

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel dibawah ini menunjukkan statistic descriptive dari variabel independen VAIC TM dan indikator indikator yang membentuknya, yaitu VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif VAIC TM 2013-2014 2013 2014 Standard Standard Mean Mean Deviation Deviation VAHU 3.826 1.166 4.175 1.443 STVA 0.715 0.081 0.733 0.086 VACA 0.452 0.413 0.429 0.303 VAIC TM 4.681 1.339 5.337 1.554 Sumber : Data sekunder diolah, hasil output PLS. Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai rata rata / mean VAIC TM pada perusahan perbankan syariah di Bank Indonesia untuk tahun 2013 sebesar 4.681 dengan standard deviation 1.339. Sedangkan untuk tahun 2014 nilai mean VAIC TM naik menjadi 5.337 dengan standard deviation 1.554. Hal ini menunjukkan bahwa untuk tahun 2014 sebaran data VAIC TM memiliki variasi yang relatif lebih tinggi dibanding dengan tahun 2013. 80

81 Dan tabel berikut ini menunjukkan statistic deskriptive dari variabel dependen PERF (kinerja keuangan perusahaan), yaitu ROA, ATO, dan GR untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Tabel 4.2. Statistik Deskriptif PERF (Kinerja Keuangan Perusahaan) 2013-2014 2013 2014 Mean Standard Standard Mean Deviation Deviation ROA 3.932 18.043 2.318 7.317 ATO 0.068 0.033 0.072 0.035 GR 0.365 0.294 0.327 0.534 Sumber : Data sekunder diolah, hasil output PLS. Tabel diatas menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 2013 2014, kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, kecuali ATO yang sedikit lebih baik ditahun 2014. Nilai mean ROA tahun 2014 adalah 2.318, lebih kecil dari mean tahun 2013 yang sebesar 3.932. Demikian juga dengan GR yang ditahun 2014 nilai mean-nya adalah 0.327, lebih kecil dari mean tahun 2013 yang sebesar 0.365. Sedangkan ATO mengalami sedikit kenaikan dari tahun 2013 yang nilai mean-nya 0.068 menjadi 0.072 di tahun 2014.

82 B. Analisis Data 1. Uji Outer Model Oleh karena diasumsikan bahwa antar indikator tidak saling berkorelasi, maka ukuran internal konsistensi reliabilitas (cronbach alpha) tidak diperlukan untuk menguji reliabilitas konstruk formatif (Ghozali 2006). Hal ini berbeda dengan indikator reflektif yang menggunakan tiga kriteria untuk menilai outer model, yaitu convergent validity, composite reliability dan discriminant validity. Karena konstruk formatif pada dasarnya merupakan hubungan regresi dari indikator ke konstruk, maka cara menilainya adalah dengan melihat nilai koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien regresi tersebut. 1 a. Uji Outer Model Hipotesis 1 Gambar di bawah ini merupakan hasil dari perhitungan dengan menggunakan LPS Gambar 4.1. Outer Model H1 Analisis Regresi tahun 2013-2014 1 Ihyaul Ulum dkk, Intellectual Capital Dan Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis Dengan Pendekatan Pertial Least Squares, Jurnal SNA ke XI Pontianak (2008), hlm. 11.

83 Gambar 4.2. Outer Model H1 Nilai t-statistics tahun 2013-2014 Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed) Berdasarkan hasil pengujian dengan PLS sebagaimana ditunjukkan gambar di atas, diketahui bahwa dari tiga indikator yang membentuk IC (VAIC TM ) maupun kinerja keuangan (PERF), tidak satupun yang signifikan terhadap t-tabel 1.662 pada p < 0.10 (twotailed). Oleh karena terdapat indikator yang memiliki nilai weight rendah (di bawah 0.50) dan tidak signifikan, maka perlu dilakukan pengujian ulang dengan mengeliminasi indikator-indikator yang tidak signifikan dan atau hanya melibatkan indikator-indikator yang mendekati signifikan.

84 Gambar 4.3. Hasil Outer Model H1 Analisis regresi tahun 2013-2014 (Recalculate) Gambar 4.4. Hasil Outer Model H1 Nilai t-statistics tahun 2013-2014 (Recalculate) Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed) Setelah menghilangkan indikator-indikator yang tidak signifikan dan hanya melibatkan indikator yang signifikan atau yang mendekati signifikan, maka dapat diketahui bahwa baik VACA maupun GR memiliki nilai weight di atas 0.50, sedangkan nilai weight VAIC TM terhadap PERF dibawah 0.50 dan t-statistics tidak signifikan terhadap t-tabel 1.662 pada p < 0.10.

85 b. Uji Outer Model Hipotesis 2 dan 3 Pada gambar di bawah ini merupakan hasil perhitungan dengan LPS untuk H2 dan H3. Gambar 4.5. Outer Model H2 dan H3 tahun 2013-2014 Gambar 4.6. Outer Model H2 dan H3 Nilai t-statistics tahun 2013-2014 * Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed)

86 Berdasarkan hasil pengujian dengan PLS sebagaimana ditunjukkan gambar di atas diketahui bahwa tidak satupun dari indikator-indikator yang membentuk VAIC TM dan ROGIC 13 14 memiliki nilai t-statistics signifikan terhadap t-tabel 1.662 pada p < 0.10. Sedangkan indikator-indikator kinerja keungan (PERF) hanya GR yang memiliki nilai t-statistics > t-tabel, yaitu 1.791 > 1.662 signifikan pada p < 0.10. Oleh karena terdapat indikator yang memiliki nilai weight rendah (di bawah 0.50) dan tidak signifikan, maka perlu dilakukan pengujian ulang dengan mengeliminasi indikator-indikator yang tidak signifikan dan atau hanya melibatkan indikator-indikator yang mendekati signifikan. Gambar 4.7. Outer Model H2 dan H3 tahun 2013-2014 (Recalculate)

87 Gambar 4.8. Outer Model H2 dan H3 Nilai t-statistics tahun 2013-2014 (Recalculate) *** Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed) Hasil pengujian terhadap STVA 13, R-STVA 13-14, dan GR 14, menunjukkan bahwa STVA 13 memiliki nilai weight = 1.000 (di atas 0.50). Nilai weight R-STVA 13-14 = 1.000 (di atas 0.50). GR 14 memiliki nilai weight = 1.000 (di atas 0.050). Nilai weight VAIC TM 13 terhadap PERF 14 = 0.050 (di bawah 0.50) dan t-statistics = 0.197, tidak signifikan pada p < 0.01 (1-tailed) karena t-statistics < t-tabel 2.369. Dan nilai weight ROGIC 13-14 terhadap PERF 14 = 0.522 (di atas 0.50) dan t-statistics = 5.319, signifikan pada p < 0.01 (1-tailed) karena t-statistics > t-tabel 2.369.

88 2. Uji Inner Model Model struktural (inner model) merupakan model struktural untuk memprediksi hubungan kausalitas antar variabel laten. Melalui proses bootstrapping, parameter uji t-statistics diperoleh untuk memprediksi adanya hubungan kausalitas. Model struktural (inner model) dievaluasi dengan melihat persentase variance yang dijelaskan oleh nilai R2 untuk variabel dependen dengan menggunakan ukuran Stone-Geisser Q-square test dan juga melihat besarnya koefisien jalur strukturalnya. Jika menghasilkan nilai R2 lebih besar dari 0,2 maka dapat diinterpretasikan bahwa prediktor laten memiliki pengaruh besar pada level struktural. Tabel 4.3. Nilai R-Square R-Square Variabel 2013-2014 1 2013-2014 2 VAIC TM - - PERF 0.399 0,423 Sumber : Data sekunder diolah, hasil output PLS. Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai R-Square PERF tahun 2013-2014 1 adalah 0.0.399, artinya variabel VAIC TM mampu menjelaskan variabel PERF sebesar 39.9 persen. R-Square tahun 2013-2014 1 sebagaimana disajikan tabel tersebut merupakan pengujian terhadap H1. Sedangkan nilai R-Square tahun 2013-2014 2 menunjukkan hasil pengujian atas H2 dan H3. Semakin besar angka R-Square menunjukkan semakin besar variabel independen tersebut dapat

89 menjelaskan variabel dependen, sehingga semakin baik persamaan struktural. Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi mengenai hubungan antar variabel-variabel penelitian. Dalam konteks ini, batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah di atas 1.662 untuk p < 0.10; 1.987 untuk p < 0.05; dan 2.369 untuk p < 0.01. Tabel berikut ini menyajikan output estimasi untuk pengujian model struktural. Tabel 4.4. Nilai Inner Weight Variabel VAIC TM 13-14 => PERF 13-14 VAIC TM 13 => PERF 14 ROGIC 13-14 => PERF 14 Original Sample Estimate t-statistics Standard Deviation keputusan -0.101 1.453 0.070 H1 ditolak 0.050 0.197 0.256 H2 ditolak 0.522 5.319*** 0.099 H3 diterima Sumber : Data sekunder diolah, hasil output PLS. Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed)

90 C. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian PLS sebagaimana telah dijabarkan di atas, pembahasan akan dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama, membahas pengaruh IC (VAIC TM ) terhadap kinerja keuangan perbankan syari ah (H1), Bagian kedua, membahas pengaruh IC (VAIC TM ) terhadap kinerja keuangan perbankan syari ah dimasa mendatang (H2). Sedangkan bagian ketiga membahas pengaruh rata-rata pertumbuhan IC (rate of growth of IC ROGIC) terhadap kinerja keuangan perbankan syari ah masa depan (H3). 1. Pengaruh IC (VAIC TM ) terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syari ah Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah IC (VAIC TM ) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Dalam hal ini, IC diuji terhadap kinerja keuangan perbankan syari ah pada tahun yang sama. Tabel 4.5. Rangkuman Output PLS untuk H1 Weights 2013-2014 t-statistics VACA 1.000 1.453 GR 1.000 - VAIC TM => PERF -0.101 1.453 R-Square 0.399 Sumber : Data sekunder diolah, hasil output PLS. Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed)

91 Data tersebut membuktikan bahwa nilai t-statistics path antara VAIC TM dan PERF tahun 2013-2014 adalah dibawah 1.662, tidak signifikan pada p < 0.10 (two-tailed). Hal ini berarti mengindikasikan tidak adanya pengaruh IC (VAIC TM ) terhadap kinerja keuangan perbankan syariah selama dua tahun pengamatan 2013-2014, maka dengan demikian H1 ditolak. Hasil pengujian terhadap H1 penelitian ini berbeda dengan temuan Ihyaul Ulum untuk kasus perusahaan perbankan yang beroperasi di Indonesia. Ihyaul Ulum menyatakan bahwa tidak seluruh komponen VAIC TM memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan tidak semua komponen-komponen VAIC TM yang digunakan berkorelasi dengan ukuran kinerja keuangan. Dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hanya VAHU yang secara statistik signifikan untuk menjelaskan konstruk VAIC TM, dan hanya ROA yang signifikan untuk menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan. Sementara hasil penelitian ini menyatakan bahwa seluruh komponen VAIC TM tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan tidak semua komponen-komponen VAIC TM yang digunakan berkorelasi dengan ukuran kinerja keuangan, hanya VACA yang berkorelasi untuk menjelaskan konstruk VAIC TM, dan hanya GR yang berkorelasi untuk menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan. Rasionalisasi yang dapat diberikan untuk menjelaskan temuan ini adalah:

92 Pertama, hal ini bisa terjadi dikarenakan bahwa intellectual capital belum menjadi tujuan utama perbankan dalam meningkatkan laba perusahaan dimana investasi dalam intellectual capital masih sangat dipertimbangkan. Selain itu, intellectual capital yang telah dikeluarkan oleh perusahaan belum secara langsung mempengaruhi upaya perusahaan mendapatkan kinerja keuangan yang lebih baik. Artinya, perusahaan perbankan syari ah yang terdaftar di Bank Indonesia belum berhasil memanfaatkan dan memaksimalkan keahlian, pengetahuan, jaringan, dan olah pikir karyawannya untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. Kedua, dalam pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders, bukan sekedar shareholder. Kelompok-kelompok stake tersebut meliputi pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, dan masyarakat. Dalam konteks ini, karyawan belum berhasil ditempatkan dan menempatkan diri dalam posisi sebagai stakeholders perusahaan, sehingga mereka belum memaksimalkan intellectual ability-nya untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. 2. Pengaruh IC (VAIC TM ) terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syari ah di Masa Depan Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah IC (VAIC TM ) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di masa depan. Artinya, IC digunakan sebagai alat untuk memprediksi kinerja

93 keuangan perbankan syari ah di masa mendatang. Dalam konteks ini, IC diuji terhadap kinerja keuangan perbankan syari ah dengan lag 1 tahun. Tabel 4.6. Rangkuman Output PLS untuk H2 Weights 2013-2014 t-statistics STVA 1.000 0.197 GR 1.000 - VAIC TM => PERF 0.050 0.197 R-Square 0.423 Sumber : Data sekunder diolah, hasil output PLS. Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed) Data tersebut membuktikan bahwa nilai t-statistics path antara VAIC TM terhadap PERF adalah di bawah 1.662, tidak signifikan pada p <0.10 (two-tailed). Hal ini mengidentifikasikan tidak adanya pengaruh IC (VAIC TM ) yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan, maka dengan demikian H2 ditolak. Hasil pengujian terhadap H2 penelitian ini tidak sejalan dengan temuan Ihyaul Ulum bahwa IC berpengaruh terhadap kinerja keuangan di masa yang akan datang. Berbeda dengan temuan Isma Dewi Br Panjaitan dan Isfenti Sadalia yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara IC terhadap kinerja keuangan di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini dapat kita ketahui bahwa penelitian ini, relatif sesuai dengan temuan Isma Dewi Br Panjaitan dan Isfenti Sadalia yang menyatakan bahwa intellectual capital hanya berpengaruh terhadap BOPO yang artinya

94 intellectual capital mempunyai pengaruh terhadap BOPO pada periode yang akan datang dan kita dapat melihat apabila nilai VAIC TM pada saat ini meningkat satu satuan maka nilai BOPO pada masa yang akan datang akan meningkat satu satuan. Jadi kita dapat melihat bahwa intellectual capital itu tidak langsung terlihat dampaknya pada tahun berjalan, namun nilainya memberikan pengaruh pada periode tahun berikutnya karena dalam hal ini intellectual capital itu bukanlah aktiva yang berwujud merupakan aktiva yang tidak berwujud yang dapat dilihat pergeraknnya setelah melewati proses terlebih dahulu barulah di periode berikutnya kita dapat melihat hasilnya, bukan seperti aktiva yang berwujud, pada saat kita membeli aset begitu juga langsung bertambah nilai aset kita. Sementara hasil penelitian ini tidak ada satu pun dari tiga indikator VAIC TM yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syari ah. Hal ini terjadi karena kinerja keuangan perusahaan sangat berbeda untuk masa yang akan datang tergantung jenis industrinya. 3. Pengaruh ROGIC terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syari ah di Masa Depan Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah bahwa rata-rata pertumbuhan IC (rate of growth of IC ROGIC) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syari ah masa depan.

95 Tabel 4.7. Rangkuman Output PLS untuk H3 Weight 2013-2014 T-Statistics R-STVA 1.000 5.319*** GR 1.000 - ROGIC => PERF 0.522 5.319*** R-Square 0.423 Sumber : Data sekunder diolah, hasil output PLS. Keterangan: * signifikan pada p < 0.10; ** p < 0.05; *** p < 0.01 (1-tailed) Data tersebut menjelaskan bahwa path antara ROGIC dan PERF tahun 2013-2014 memiliki t-statistics diatas 2.369 dan nilai weight-nya berada diatas 0.5, berarti signifikan pada p < 0.01 (one-tailed). Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh rata-rata pertumbuhan IC (rate of growth of IC ROGIC) terhadap kinerja keuangan perbankan syari ah masa depan, maka dengan demikian H3 diterima. Temuan penelitian ini bertentangan dengan temuan Ihayul Ulum yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan ROGIC terhadap kinerja keuangan masa depan. Hal ini berarti bahwa untuk konteks industri perbankan di Indonesia, perusahaan telah memaksimalkan dalam pengelolaan dan mengembangkan kekayaan intelektualnya untuk memenangkan kompetisi (competitive advantage). IC menjadi tema yang menarik untuk dikembangkan agar dapat menciptakan nilai bagi perusahaan. Perusahaaan perbankan saat ini sudah mulai berfokus pada kepentingan jangka panjang yaitu meningkatkan nilai perusahaan.