PANDUAN P2M STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Sarana dan Prasarana Belajar

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 5 SARANA DAN PRASARANA

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga

STANDAR SARANA DAN PRASARANAPEMBELAJARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN P2M STANDAR PENGELOLAAN PENGANTAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1: Standar Nasional Pendidikan Mengenai Sarana Prasarana Pendidikan

DASAR PERENCANAAN STRATEGIS

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

2 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN.

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282) Cilacap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

BORANG BARU VS BORANG LAMA

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANAJEMEN ASET SARANA-PRASARANA SEKOLAH untuk Mencapai Standar Nasional Pendidikan

STANDAR 6. PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA, DAN SISTEM INFORMASI

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30.

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm

Standar Sarana & Prasarana STIKES HARAPAN IBU

BLUE PRINT SARANA PRASARANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II DESKRIPSI UNIVERSITAS PAMULANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Instrumen Evaluasi Diri Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi D1 : D2 : D3 : D4 : Sp1 : Sp2 : Sp3 : S1 : S2 : S3 :

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN PELAJARAN PENYESUAIAN TAHUN 2016

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN PENGAMBILAN/PENGUMPULAN DATA PENILAIAN KINERJA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN TAHUN 2011

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

SOP PROSES PENJAMINAN MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (TIK) ialah mampu mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN PENGAMBILAN/PENGUMPULAN DATA PENILAIAN KINERJA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN TAHUN 2011

PANDUAN P2M KOMPTENSI KELULUSAN PENGANTAR

BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Benawati Suardihan, Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

KOMPONEN F PEMBIAYAAN, PRASARANA DAN SARANA SERTA SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan

PROSEDUR KERJA STANDARISASI FASILITAS

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan tridarma yang meliputi pendidikan, penelitian, dan

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

PANDUAN P2M STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN PENGANTAR

VISI Program studi MIH Unsoed

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal. disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi).

DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PENGANTAR Pedoman Penjaminan Mutu ( Quality Assurance Pendidikan Tinggi Praktek Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

SPMI dan ISO 9001:2008

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI OLEH: TIM PENYUSUN

Manual Mutu. Jurusan Teknik Pengairan

Transkripsi:

PENGANTAR Buku panduan standar sarana dan prasarana ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana fisik pembelajaran di STTR Cepu. Sehingga kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di jurusan teknik mesin, sipil dan elektro dapat dipenuhi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh sistem penjaminan mutu STTR Cepu. Buku panduan ini digunakan sebagai acuan atau rambu-rambu dalam pelaksanaan pemenuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di jurusan teknik mesin, sipil dan elektro. Cepu, Tim penyusun 3

DAFTAR ISI HALAMAN COVER... 1 PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 4 B. Maksud dan Tujuan... 4 BAB II STANDARSARANA DAN PRASARANA A. Lahan... 6 B. Ruang Kuliah... 8 C. Ruang Perpustakaan... 19 D. Ruang Laboratorium/Bengkel... 25 E. Ruang Pimpinan, Dosen, Tata Usaha dan Kantin. F. Tempat Ibadah, Olah raga, dan Berkreasi... G. Ruang Lain Untuk Menunjang Proses Pembelajaran H. Peralatan Ruang Kuliah... I. Peralatan Laboratorium/Studio... J. Peralatan Pendidikan... K. Peralatan Ruang Kantor... L. Perlengkapan Lain Untuk menunjang Proses Pembelajaran M. Buku dan Sumber Belajar... BAB IV PENUTUP... 31 Lampiran SK Penetapan Panduan Standar Sarana dan Prasarana Borang Standar Sarana dan Prasarana 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjaminan mutu pendidikan tinggi sangat penting agar lulusan pendidikan tinggi dapat menyelesaikan permasalahan individu dan bangsa. Untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi diperlukan 1) tujuan yang jelas, 2) rencana mutu keluaran dan perkiraan outcomes, 3) proses pendidikan, 4) input, 5) sumber daya, dan 6) prasarana dan sarana. Uraian dalam buku ini ditekankan pada penjaminan mutu prasarana dan sarana dalam proses pendidikan. Pokok pikiran pengelolaan prasarana dan sarana dalam proses pendidikan dapat memberi inspirasi juga dalam konteks penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan komponen tri dharma perguruan tinggi. Prasarana dan sarana adalah salah satu bagian input, sedangkan input merupakan salah satu sub sistem dari sistem penjaminan mutu berkelanjutan (SPMB). Sistem Penjaminan Mutu Berkelanjutan Prasarana dan Sarana (SPMB-PS) perlu dilakukan oleh perguruan tinggi (PT) baik oleh perguruan tinggi yang masih berkapasitas rendah maupun perguruan tinggi yang sudah berkapasitas pada tataran dunia. Oleh karena itu diperlukan cara pengaturan prasarana dan sarana untuk masing-masing kondisi. B. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan pedoman standar sarana dan prasarana adalah suatu peta pemikiran yang menggambarkan manajemen pembelajaran secara lengkap. Dalam manajemen pembelajaran secara lengkap itu, terlihat bahwa prasarana dan sarana memiliki posisi unik dalam peta pikiran manajemen pembelajaran, sehingga dapat ditentukan dan dipilih secara 5

decesive dan confidence kelengkapan prasarana dan sarana yang dianggap terbaik. Untuk menentukan prasarana dan sarana yang terbaik, perlu dibicarakan bersama pihak-pihak yang terkait dengan mengakomodasikan peta pemikiran yang telah dimiliki, sehingga dihasilkan optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana yang ada, serta kemungkinan penambahan prasarana dan sarana yang baru. Standar prasarana dan sarana terdiri atas: standar Prasarana dan Sarana bangunan serta kesehatan lingkungan, fasilitas pembelajaran, sumber belajar, pengadaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat serta standar prasarana umum berupa air, listrik dan telepon. Standar prasarana dan sarana bangunan serta kesehatan lingkungan, mencakup infrastruktur perguruan tinggi, harus memenuhi persyaratan teknis dan peraturan bangunan, serta kesehatan lingkngan, dan dengan memperhatikan pertumbuhan akademik. Standar prasarana dan sarana fasilitas pembelajaran mencakup ruang kelas lengkap dengan sarana dan cukup untuk melaksanakan kurikulum. Standar prasarana dan sarana laboratorium mencakup peralatan laboratorium, sesuai dengan jenis laboratorium masing-masing program studi. Standar prasarana dan sarana sumber belajar terdiri atas peralatan, bahan dan teknologi informasi. Sumber belajar utama terdiri atas buku-buku teks, jurnal, majalah, lembar informasi, internet dan intranet dan CD Room. Sumber belajar harus diseleksi, dipilah dan disinkronkan dengan tujuan pembelajaran. Standar pengadaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat sangat diperlukan agar peralatan dapat dioperasikan dengan baik untuk itu diperlukan perawatan dan apabila terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat sehingga mengurangi down time peralatan tersebut. Tujuan dari penyusunan pedoman standar prasarana dan sarana adalah terciptanya pedoman yang baku yang dapat digunakan dalam 6

menunjang pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pendidikan di lingkungan STTR Cepu. C. Pengertian-Pengertian Dalam Peraturan Standar Sarana dan Prasarana STTR Cepu ini yang dimaksud dengan : 1) Standar sarana dan prasarana STTR Cepu adalah standar pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 2) Sarana dan prasarana STTR Cepu adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, yang mencakup bangunan, perabotan, peralatan (perangkat keras dan lunak) dan sistem pengamanan aset dan kampus. Sesuai dengan visi, misi atau tujuannya maka STTR Cepu membutuhkan pengembangan suatu sistem pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran semua sarana dan prasarana. 7

BAB II STANDAR SARANA DAN PRASARANA A. Lahan 1. Lahan untuk kegiatan pendidikan harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku sesuai dengan bidang pendidikan. Lahan tersebut terdiri atas lahan untuk bangunan satuan pendidikan, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan satuan pendidikan sebagai suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat; 2. Letak lahan kegiatan pendidikan harus mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan; 3. Pembagian luas lahan untuk berbagai sarana kegiatan harus mempertimbangkan kenyamanan, keindahan dan lingkungan hidup; 4. Standar lahan satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio luas lahan per peserta didik; 5. Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan letak lahan satuan pendidikan di dalam klaster satuan pendidikan sejenis dan sejenjang, serta letak lahan satuan pendidikan di dalam klaster satuan pendidikan yang menjadi pengumpan masukan peserta didik; 6. Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan jarak tempuh maksimal yang harus dilalui oleh peserta didik untuk menjangkau satuan pendidikan tersebut; 7. Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan. B. Ruang Kuliah 8

Pembangunan gedung untuk setiap kegiatan pendidikan harus mempertimbangkan kekuatan, keamanan, kenyamanan, serta kemampuan keuangan. 1. Ruang kuliah dan ruang lain untuk menunjang proses pembelajaran harus memberikan kenyamanan kepada pengguna. 2. Rasio ruang kuliah harus sesuai dengan Peraturan Departemen Pendidikan Nasional RI (setiap lokal berukuran 7 x 9 meter). 3. Pengadaan peralatan dan perlengkapan lain ruang kuliah dan ruang lain untuk menunjang proses pembelajaran harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya serta kemampuan keuangan. 4. Standar keragaman jenis peralatan laboratorium teknik mesin, teknik sipil, teknik elektro, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan yang harus tersedia. 5. Standar jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam rasio minimal jumlah peralatan per peserta didik. 6. Standar rasio luas bangunan ruang kelas per peserta didik dirumuskan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri (0,5 M 2 ). 7. Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan tinggi adalah kelas A. 8. Pada daerah rawan gempa bumi atau tanahnya labil, bangunan satuan pendidikan harus memenuhi ketentuan standar bangunan tahan gempa. 9. Standar kualitas bangunan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), (4), dan (5) mengacu pada ketetapan menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum. C. Ruang Perpustakaan 1. Gedung perpustakaan harus memberikan kenyamanan, ketenangan, dan kedekatan dengan ruang perkuliahan. 9

2. Pengadaan peralatan perpustakaan harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya. 3. Pengadaan buku dan peralatan perpustakaan harus mempertimbangkan kemampuan keuangan. 4. Pengadaan buku perpustakaan harus sesuai dengan visi dan misi STTR Cepu dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan. 5. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di perpustakaan satuan pendidikan. 6. Standar jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik. 7. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. 8. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan. D. Ruang Laboratorium/Bengkel 1. Ruang laboratorium/bengkel Kerja/Work shop harus memberikan kenyamanan, dan ketenangan. 2. Rasio ruang laboratorium harus sesuai dengan Peraturan Departemen Pendidikan Nasional RI 3. Pengadaan peralatan laboratorium harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya. 4. Pengadaan peralatan laboratorium harus mempertimbangkan kemampuan keuangan. E. Ruang Pimpinan, Dosen, Tata Usaha dan Kantin 1. Ruang perkantoran untuk Pimpinan, Dosen, Tata Usaha dan Kantin harus memberikan kenyaman, ketenangan. 10

2. Rasio ruang perkantoran harus sesuai dengan Peraturan Menteri Departemen Pendidikan Nasional RI. 3. Pengadaan peralatan perkantoran harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya 4. Pengadaan peralatan perkantoran harus mempertimbangkan kemampuan keuangan. F. Tempat Ibadah, Olah raga, dan Berkreasi 1. Letak lahan untuk tempat ibadah, olah raga dan fasilitas mahasiswa harus Mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan. 2. Pengadaan peralatan tempat ibadah, olah raga dan fasilitas mahasiswa harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya. 3. Pengadaan peralatan tempat ibadah, olah raga dan fasilitas mahasiswa harus harus mempertimbangkan kemampuan keuangan. G. Ruang Lain Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Ruang internet dan hot spot area. H. Peralatan Ruang Kuliah Standar Peralatan ruang kuliah meliputi papan tulis/white board, pengahpus, spidol, meja dan kursi mahasiswa, meja dan kursi dosen, komputer, LCD, dan fan. I. Peralatan Laboratorium/Studio Standar peralatan laboratorium meliputi, peralatan laboratorium, papan tulis, spidol, penghapus, kursi mahasiswa, lemari alat, tools 11

J. Peralatan Pendidikan K. Peralatan Ruang Kantor Standar peralatan ruang kantor meliputi, meja, kursi, mesin ketik, komputer, printer, kalkulator minimal masing-masing 1 buah. L. Perlengkapan Lain Untuk menunjang Proses Pembelajaran Standar perlengkapan lain untuk menunjang proses pembelajaran adalah penggunaan internet dengan sistem hot spot area. M. Buku dan Sumber Belajar Buku dan sumber belajar terdiri atas buku referensi, teks book, jurnal, majalah ilmiah. N. Ruang Perpustakaan Dan Peralatan Perpustakaan 1. Gedung perpustakaan harus memberikan kenyamanan, ketenangan, dan kedekatan dengan ruang perkuliahan. 2. Pengadaan peralatan perpustakaan harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya. 3. Pengadaan peralatan perpustakaan harus mempertimbangkan kemampuan keuangan. 12

BAB IV PENUTUP Pedoman pelaksanaan standar sarana dan prasarana ini berdasar pada hasil pengamatan yang dilaksanakan STTR Cepu, serta dari buku pengembangan meteri dan proses pembelajaran yang diterbitkan oleh Dikti. Pedoman pelaksanaan Sarana dan Prasarana memuat aturan-aturan dan tugas struktural, fungsional tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di lembaga STTR Cepu, agar masing-masing yang terlibat dapat memahami fungsi dan tugasnya. Sehingga proses pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diinginkan. Panduan Standar Sarana dan Prasarana harus ditinjau ulang setiap 5 tahun sekali. 13