Steel and Pulp & Paper Industries (Phase I) merupakan program yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB XI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN AKHIR RINGKASAN EKSEKUTIF

Slide 1. Paparan Menteri Perindustrian pada acara TROPICAL LANDSCAPES SUMMIT: A GLOBAL INVESTMENT OPPORTUNITY 28 APRIL 2015, Shangri la Hotel Jakarta

POTENSI KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS 6.1 PELUANG PENGHEMATAN ENERGY DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

PELUANG DAN TANTANGAN KONSERVASI ENERGI DI SEKTOR INDUSTRI

KEBIJAKAN & PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) SEKTOR INDUSTRI

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Konferensi pers persiapan penyelenggaraan Tropical Landscape Summit Jakarta, 31 Maret 2015

PENGEMBANGAN SDM SEKTOR INDUSTRI NASIONAL DALAM MENDUKUNG MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

Mendorong Implementasi Efisiensi Energi di Hotel-Hotel Kecil: Pengalaman STREAM

STANDAR INDUSTRI HIJAU

EFISIENSI ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DI INDONESIA

Konservasi Energi: Melalui Aplikasi Teknologi Kogenerasi

OVERVIEW PROGRAM KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI DI SEKTOR INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)

Direktorat Konservasi Energi

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU NASIONAL

Audit Energi. Institut Teknologi Indonesia. Teddy Dharmawan

PROGRAM KONSERVASI ENERGI

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

EFISIENSI ENERGI & SEKRETARIAT PROPER

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

Workshop Low Carbon City

Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian

50001, BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

National Planning Workshop

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

SISTEM INFORMASI MONITORING EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR INDUSTRI

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga

EMISI GAS RUMAH KACA PADA INDUSTRI SEMEN, BAJA, PULP, KERTAS DAN TEKSTIL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

...discovering the new paradigm. Dr. Gusti Hardiansyah Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Prepared by: APK

SETAHUN PROGRAM DEMAND SIDE MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat

SOSIALISASI MEKANISME PENILAIAN MANDIRI PROPER SEKRETARIAT PROPER KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Kebijakan Fiskal Sektor Kehutanan

STANDAR INDUSTRI HIJAU

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

8 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. daya secara efisien selama proses pembuatannya hingga pembongkarannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

Tata ruang Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sekarang maupun masa mendatang. Anggapan ini didukung dengan adanya 180

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Implementasi Green Data Center Study kasus Data Center PT. ISN.

Perencanaan Strategis Bidang Energi Tahun Di DIY

Analisis Kebutuhan dan Penyediaan Energi Di Sektor Industri - OEI 2012

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang pada gilirannnya akan berdampak pada terhambatnya roda

BAB III LANDASAN TEORI

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

2012, No BAB I PENDAHULUAN

Sistem Manajemen Energi (SME) Energy Management System (EnMS)

BAB I PENDAHULUAN. saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

Sosialisasi ARN 2016 Komisi Teknis Bidang Energi. Samarinda, 20 Desember 2016 Dr. Ir. Arnold Soetrisnanto Ketua Komtek Energi Dewan Riset Nasional 1

Potensi implementasi mekanisme berbasis pasar untuk mitigasi dampak perubahan iklim. Rini Setiawati Sekretariat JCM Indonesia

1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah

- Efektifitas (terhadap pencapaian target KE dan RE) - Penghindaran/Pengurangan Konflik (terhadap regulasi dan target lainnya)

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kepedulian masyarakat di seluruh dunia terhadap isu-isu

EFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER

DIREKTORAT PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, INVESTASI DAN HKI DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan rata-rata ASEAN adalah 364 TOE/juta US$, dan negara maju 202 TOE/juta US$

PENGKAJIAN INDIKATOR SOSEKLING BANGUNAN GEDUNG HIJAU (GREEN BUILDING)

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

RENCANA AKSI DAERAH (RAD) UNTUK PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

PENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1991 Tentang : Konservasi Energi

Transkripsi:

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 8-1 BAB VIII PELATIHAN / CAPACITY BUILDING 8.1 MAKSUD DAN TUJUAN Kegiatan Implementation of Energy Conservation and CO 2 Emission Reduction in Steel and Pulp & Paper Industries (Phase I) merupakan program yang pelaksanaanya untuk meningkatkan peranan industri, khususnya industri baja dan pulp & kertas dalam upaya konservasi energi dan reduksi emisi CO 2 maka diselenggarakan pelatihan-pelatihan yang diorganisir oleh National Management Consultant (N.M.C). Adapun pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan antara lain: 1. Pelatihan Energi Auditor Angkatan I 2. Pelatihan Energi Auditor Angkatan II 3. Pelatihan Audit Energi dan Technology Need Asessment (T.N.A) 4. Pelatihan Sistem Manajemen Energi (S.M.E), Training Of Trainers (T.O.T) Sistem Manajmen Energi, Carbon Auditor dan Feasibility Study Development. 5. Workshop E.E.M.I.S dan Investment Grade Audit 6. Industrial Participatory Peserta pelatihan berasal dari Industri Baja dan Pulp & Kertas yang tergabung dalam program ini. Selain itu pelatihan ini juga diikuti oleh peserta dari Regional Consultant 1, 2 dan 3, Balai Besar Pulp dan Kertas, Balai Besar Logam dan Mesin, dan N.M.C. Maksud yang ingin dicapai dalam program kegiatan pelatihan-pelatihan di atas antara: 1. Untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan sumber daya manusia di sektor industri dalam hal Teknik Audit Energi. Hal ini berguna dalam menciptakan kemandirian industri dalam melakukan konservasi energi dan pengurangan emisi CO 2 serta kesadaran bagi peserta untuk meningkatkan partisipasi dalam proses manajemen energi yang mendasari terwujudnya budaya hemat energi dan pemecahan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan. 2. Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan Sumber Daya Manusia di sektor Industri di bidang Teknik Konservasi Energi guna memberikan motivasi bagi peserta untuk

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 8-2 meningkatkan partisipasi dalam proses manajemen energi yang mendasari terwujudnya budaya hemat energi dan pemecahan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan. Meningkatkan wawasan, pengetahuan serta perencanaan stakeholder dan pihak terkait dalam hal pemenuhan kebutuhan teknologi agar tercapainya kegiatan konservasi energi dan pengurangan emisi CO 2. 3. Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor Industri, khususnya di industri Baja dan Pulp & Kertas dalam hal manajemen energi dan implementasi langkah-langkah konservasi energi dan pengurangan emisi CO 2 dan untuk melakukan audit karbon. 4. Meningkatkan kesadaran, wawasan dan pengetahuan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor Industri, khususnya di industri Baja dan Pulp & Kertas dalam hal melakukan pengkajian peluang-peluang penghematan energi dan pengurangan emisi CO 2. 5. Meningkatkan kesadaran, wawasan dan pengetahuan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor Industri, khususnya di industri Baja dan Pulp & Kertas dalam hal melaporkan komsumsi energi dan pengurangan emisi CO 2. Sedangkan tujuan dari pelaksanaan sendiri antara lain, yaitu : 1. Tersediannya Fasilitator Lapangan konservasi energi dan pengurangan emisi CO 2 pada Industri Baja dan Industri Pulp & Kertas. 2. Industri Baja dan Industri Pulp & Kertas dapat memiliki manajemen yang yang secara khusus membidangi masalah energgi pada industri atau manajemen energi yang benar. 3. Industri Baja dan Industri Pulp & Kertas memiliki kemampuan dalam identifikasi peluang penghematan energi serta meningkatkan efisiensi energi di perusahaan/industri sehingga program konservasi energi dan pengurangan emisi dapat diwujudkan dengan baik. 4. Diharapkan dengan dilaksanakannya konservasi energi dan pengurangan emisi CO 2 melalui pemenuhan kebutuhan teknologi yang tepat maka daya saing produk dapat tumbuh secara positif diantara industri terkait. 5. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian dapat memperoleh informasi yang tepat mengenai tingkat komsumsi energi dan pengurangan emisi CO 2 pada Industri Baja dan Industri Pulp & Kertas.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 8-3 8.2 SASARAN DAN TARGET Sasaran dari kegiatan pelatihan-pelatihan adalah untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan di bidang Konservasi Energi dan pengurangan emisi CO2 khususnya dalam hal : 1. Pengetahuan untuk melakukan manajemen energi yang baik 2. Pemahaman terhadap proses konservasi energi dan pengurangan emisi CO 2 secara keseluruhan 3. Memiliki pengetahuan mengenai langkah langkah melakukan inventorisasi emisi CO 2 dari kegiatan industrinya 4. Mengetahui prinsip dan dasar mengenai teknik konservasi energi pada peralatan dan mesin-mesin pengguna energi di industri. 5. Mengetahui prosedur audit energi dan aspek teknis maupun ekonomis langkah konservasi energi di beberapa sistem/peralatan di industri. 6. Mengetahui kebutuhan teknologi baik untuk mitigasi maupun adaptasi dalam rangka mencapai tujuan akhir yang berkelanjutan. 7. Mendapatkan laporan mengenai komsumsi energi dan pengurangan emisi CO 2 baik dari industri baja dan industri pulp & kertas secar berkelanjutan. Sedangkan Target dari pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan diharapkan akan memperoleh berupa dasar-dasar pengetahuan, peningkatan kemampuan dan keahlian bagi pengelola industri, antara lain sebagai berikut: 1. Memiliki pemahaman mengenai arti penting manajemen energi dalam kaitan dengan upaya penghematan energi, khususnya untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan emisi CO 2. 2. Mengetahui prosedur untuk melakukan konservasi energi dalam rangka penghematan energi dan reduksi emisi CO 2 di industrinya masing-masing 3. Mengetahui prinsip dan teori dasar mengenai teknik konservasi energi pada peralatan dan mesin-mesin pengguna energi yang terdapat pada industri baja dan pulp & kertas. 4. Dapat mengidentifikasi, mengevaluasi dan memprioritasi kebutuhan teknologi baik untuk mitigasi maupun adaptasi. 5. Tercapainya satu sistem informasi yang terintegrasi antara industri baja dan industri pulp & kertas dengan pemerintah dalam menginformasikan mengenai tingkat komsumsi energi dan pengurangan emisi CO 2.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 8-4 8.3 PELAKSANAAN DAN HASIL Kegiatan pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan seluruhnya berupa materi teori, studi kasus dan evaluasi akhir yang diadakan di dalam ruang kelas. Dan lamanya waktu pelatiahan adalah antara 2 sampai dengan 4 hari kegiatan. Berikut merupakan deskripsi pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan dalam Kegiatan Implementation of Energy Conservation and CO 2 Emission Reduction in Steel and Pulp & Paper Industries (Phase I) yang diorganisir oleh National Management Consultant (N.M.C), yaitu : 1. Pelatihan Energi Auditor Angkatan I Waktu Pelaksanaan : Juli 2010 Tempat : Balai Diklat Kementerian Perindustrian 2. Pelatihan Energi Auditor Angkatan II Waktu Pelaksanaan : Desember 2010 Tempat :Balai Diklat Kementerian Perindustrian 3. Pelatihan Audit Energi dan Technology Need Asessment (T.N.A) Waktu Pelaksanaan : Februari 2011 Tempat : Balai Diklat Industri, Jakarta 4. Pelatihan Sistem Manajemen Energi (S.M.E), Training Of Trainers (T.O.T) Sistem Manajmen Energi, Carbon Auditor dan Feasibility Study Development., Balai Besar Pulp & Kertas, dan Balai Besar Logam dan Mesin Waktu Pelaksanaan : Maret 2011 Tempat : Maharani Hotel, Jakarta

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 8-5 Gambar 8.1. Penyampaian Materi Pelatihan Gambar 8.2. Studi Kasus Pelatihan 5. Workshop E.E.M.I.S dan Investment Grade Audit Waktu Pelaksanaan : July 2011 Tempat : Maharani Hotel, Jakarta 6. Industrial Participatory Peserta pelatihan : Industri Baja, Pulp & Kertas, Regional Consultan, dan Desperindag Waktu Pelaksanaan : July 2011 Tempat : Maharani Hotel, Jakarta

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 8-6 Dan hasil dari pelaksanaan pelatihan-pelatihan tersebut antara lain, yaitu : 1. Peserta dapat melakukan dasar-dasar audit energi 2. Peserta dapat mengidentifikasi, mengevaluasi dan memprioritasi kebutuhan teknologi baik untuk mitigasi maupun adaptasi dalam rangka mencapi tujuan akhir yang berkelanjutan. 3. Peserta dapat melakukan kajian peluang penghematan energi dan pengurangan emisi CO 2. 4. Peserta dapat memahami dan melakukan dasar-dasar audit karbon secara menyeluruh. 5. Peserta telah dapat memahami dan manajemen energi dan emisi dengan baik, dan cara pengaplikasiannnya diperusahaan menggunakan prinsip-prinsip manajemen. 6. Peserta telah dapat melakukan input data komsumsi energi, dan produksi berdasarkan hasil informasi industri masing-masing. 7. Peserta dapat memahami dann meningkatkan peran serta dalam kegiatan konservasi dan pengurangan emisi CO 2.