BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah-buahan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai prospek yang baik untuk investasi dibidang buah- buahan. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia, salah satunya

I PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

BAB I PENDAHULUAN. zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan, termasuk buah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB V MATAHARI TERBIT DARI BARAT DAN TAUBATNYA IBLIS. yang pertama kali mengetahui adalah orang yang ahli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia buah pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan salah satu hasil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Kemampuan Membaca Al Qur an Siswa di MAN se-kabupaten Blitar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disejajarkan dengan buah surga lainnya yaitu kurma, delima, zaitun, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu tanaman yang cukup penting di Indonesia, yang

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Panen dan Pascapanen Pisang Cavendish' Pisang Cavendish yang dipanen oleh P.T Nusantara Tropical Farm (NTF)

TINJAUAN PUSTAKA Pisang Raja Bulu

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

TINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

BAB I PENDAHULAN. Allah SWT menciptakan alam dan isinya antara lain hewan dan tumbuhtumbuhan

I. PENDAHULUAN. penghasil pisang terbesar yaitu ton buah pisang per tahun. Buah. dan B yang penting bagi tubuh (Anonim, 1999).

PENGERTIAN TENTANG PUASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

I. PENDAHULUAN. Buah pisang merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat. Pisang

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

BAB I PENDAHULUAN. bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam pada lampiran 3a, bahwa pemberian KMnO 4 berpengaruh terhadap

I. PENDAHULUAN. Buah pisang tergolong buah klimakterik. Di samping harganya yang masih

I. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura.

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat. 1

ا ن ف ي خ ل ق الس م او ات و الا ر ض و اخ ت لا ف الل ي ل و الن ه ا ر ل ا ي ات ل ا و ل ي الا ل ب اب

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu jenis buah segar yang disenangi masyarakat. Pisang

BAB I PENDAHULUAN. buah dan sayuran. Salah satunya adalah buah tomat (Lycopersicon esculentum

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

I. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura

MASYARAKAT. A. Analisis Perubahan Sosial Masyarakat Desa Sambungrejo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam Surat Asy-Syu araa (26):7 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. selalu berkembang dalam pendidikan. Masyarakat yang maju bisa dilihat dari

TEKNOLOGI PASCA PANEN

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL UNTUK MEMPREDIKSI KANDUNGAN GIZI PISANG ( Musa Paradisiaca L) BERDASARKAN DEGRADASI WARNA KULIT OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan salah satu penyumbang devisa negara terbesar dibidang perkebunan

أ و ل م ی ر ال ذ ین ك ف ر وا أ ن ال سم او ات و الا ر ض ك ان ت ا ر ت ق ا ف ف ت ق ن اھ م ا و ج ع ل ن ا م ن ال م اء ك ل ش ي ء ح ي أ ف لا ی ؤ م ن و ن

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu kondisi yang turut

BAB I PENDAHULUAN. tersebut komsumtif dalam pemakaian jumlah kertas. 1. sebagai bahan baku pulp dan kertas seperti batang pisang.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. interaksi antara perlakuan umur pemanenan dengan konsentrasi KMnO 4. Berikut

BABI. PBNDAilULUAN. Pisang merupakan buah yang telah lama dikenal oleh masyarakat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Namun pemanfaatannya masih sebatas buah-buahan saja. Terlebih

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus maupun yang ditanam sembarangan di kebun atau halaman rumah.

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tomat termasuk buah klimaterik dimana terjadi peningkatan proses

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

I. PENDAHULUAN. Jambu biji (Psidium guajava L.) Crystal merupakan salah satu buah jambu biji

Kriteria Kematangan Pascapanen Pisang Raja Bulu dan Pisang Kepok

TINJAUAN PUSTAKA Pisang Raja Bulu

BAB VI KELUARNYA DABBAH. Dabbah yaitu sebangsa hewan yang juga disebut Sahab, kakinya empat, mempunyai dua sayap dan bulu, kepalanya

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

I. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Perubahan Sifat Fisik dan Kimia Buah Jambu Biji. dalam jumlah yang meningkat drastis, serta terjadi proses pemasakan buah.

KHUTBAH GERHANA MATAHARI

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahan pangan yang menjadi kebutuhan penduduk adalah sayuran. Sayuran

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah

Sifat Fisiologis Pasca Panen PENYIMPANAN. a. Respirasi. a. Respirasi 12/17/2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang Cavendish yang siap panen adalah pisang yang mempunyai diameter

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الا نبياء والمرسلين :و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

I. PENDAHULUAN. terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurul Alfiah, 2013

Buah-buahan dan Sayur-sayuran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah-buahan yang cukup mempunyai potensi di pasar luar negeri, sehingga diharapkan dapat menambah devisa negara dan meningkatkan ekspor komoditi non migas (Noor,2007). Di Indonesia pisang merupakan buah dengan tingkat konsumsi perkapita paling tinggi diantara buah lainnya, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu produk andalan hortikultura. Di Asia Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar karena 50 % dari produksi pisang dihasilkan oleh Indonesia (Sari,2011). Menurut Hafni (2011), pisang merupakan komoditas buah unggulan Indonesia karena relatif besarnya volume produksi nasional dibandingkan dengan komoditas buah lainya, dengan data terakhir produksi pisang sejumlah 6.004.615 ton pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 6.373.533 ton pada tahun 2009. Tingginya tingkat konsumsi pisang ini disebabkan karena pisang merupakan buah yang selalu tersedia sepanjang tahun (Purwadi,2009). Pisang banyak digemari karena merupakan salah satu produk penting yang memiliki nilai gizi tinggi terutama vitamin C, pati serta gula dan merupakan sumber vitamin bagi masyarakat dengan harga relatif murah (Sari,2011). 1

2 Buah pisang termasuk salah satu jenis buah yang disebut dalam ayat suci Alqur an sebagai buah kehidupan karena manfaatnya yang amat banyak. Alqur an juga menyebut pisang sebagai salah satu buah-buahan surga. Allah Swt. berfirman dalam (Qs.Al-Waqi ah/56: 27-29) : Artinya : Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya) (Qs.Al-Waqi ah /56: 27-29) Ayat Alqur an di atas menjelaskan bahwa pisang (Atthalhu) dikatakan sebagai pohon kehidupan karena banyak memberikan manfaat kepada manusia. Basyier (2011), menyatakan kandungan gizi dalam buah pisang yang cukup banyak mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak. Jika darah, jantung dan otak terganggu kehidupan manusia pasti juga akan terancam. Menurut Agustin (2005), pisang ambon menduduki tempat terpenting. dari berbagai jenis pisang yang ditanam di Indonesia. Kelebihan pisang ini adalah buahnya pulen, rasanya manis, aromanya harum dan penampilan buahnya menarik. Sedangkan kekurangan adalah kulit buahnya lemah (mudah rusak). Tingginya jumlah produksi pisang menyebabkan buah pisang banyak dijumpai di pasar modern, supermarket maupun pasar tradisional, namun sering dijumpai buah pisang secara visual tidak menarik seperti kulit yang kehitaman, dan terdapat bintik-bintik kecoklatan. Kerusakan tersebut salah satunya diakibatkan oleh penanganan pasca panen, disamping itu buah pisang

3 termasuk bahan pangan yang mudah rusak ( perishable) akibat masih berlangsungnya proses respirasi walaupun buah tersebut sudah dipanen. Kondisi demikian mengakibatkan nilai jual pisang jatuh dan berimbas pada rendahnya pendapatan petani. Pisang termasuk buah klimakterik, dimana proses pemasakannya diiringi laju respirasi dan laju produksi etilen yang relatif tinggi (Sapta,2002). Aktivitas respirasi dan transpirasi ini menggunakan serta merombak zat-zat nutrisi yang ada pada buah, sehingga dalam jangka waktu tertentu akibat penggunaan dan perombakan zat nutrisi tersebut, buah mengalami kemunduran mutu dan kerusakan fisiologis (Suhaidi,2003). Salah satu asas dalam Al-qur an adalah ajakan untuk berfikir dan merenung, merenung tentang ciptaan Allah agar dapat memahami rahasiarahasia ciptaan-nya. Dengan kata lain, dalam agenda islam suatu perintah tegas telah dikeluarkan, yakni perintah untuk berfikir dan merenung. Islam sangat menekankan hal ini (Sultani,2006). Tidak heran bila kita m endapati Al-qur an selalu mengajak kita untuk memfungsikan akal. Allah Swt. berfirman: Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang -orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah

4 Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka (Qs.Al-Imron/03: 190-191). Ayat diatas menjelaskan perintah untuk berfikir dan merenungi tentang penciptaan langit dan bumi ( و ی ت ف كر ون ف ي خ ل ق ال سم او ات و الا ر ض ) Kemudian pada ayat berikutnya Allah Swt menjelaskan hasil dan buah dari berfikir, bahwa tidak ada penciptaan yang sia-sia ( ر ب ن ا م ا خ ل ق ت ھ ذ ا ب اط لا ). Imam Al-ghazali meriwayatkan, Rasulullah Saw. bersabda, pikirkanlah ciptaan Allah SWT. jika kita ingin mengenal Allah maka pikirkanlah ciptaan-nya. Apakah manusia diciptakan dan dimuliakan dengan akal hanya untuk makan dan minum? lalu mengapa Allah menciptakan akal untuk manusia? nilai utama apa yang membuat akal itu diciptakan? jawabanya, agar akal mengenal Allah Azza wa Jalla. kita bisa duduk dikamar kita dengan menyaksikan ciptaan Allah didalam diri kita, kita juga bisa duduk-duduk di tepi pantai atau bangun dipagi hari untuk menunaikan shalat subuh, lalu melihat matahari terbit dan merenungkan bagaimana Allah SWT. mengganti malam dengan siang dan menggantikan siang dengan malam. bahkan wahyu pertama yang turun kepada rasulullah saw. adalah perintah untuk membaca (iqra ) (Khalid,2004). Sebagaimana penciptaan langit dan bumi, proses pemasakan buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum) hingga terjadi menurunan kualitas terdapat banyak ilmu pengetahuan, bagaimana manusia befikir tentang buah menjadi masak, kandungan gula meningkat selama proses pemasakan, bagaimana tekstur buah menjadi lunak dan terjadi perubahan warna kulit buah, bagaimana buah pisang cepat busuk sehingga pendapatan pedagang maupun petani hortikultura pisang menurun. Untuk itu perlu dicari

5 solusi bagaimana upaya untuk memperlambat pemasakannya supaya buah dalam kondisi baik sampai siap dikonsumsi. Mengingat buah pisang ambon mudah rusak setelah dipanen, maka sampai saat ini produksinya belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya pengetahuan tentang pengolahan hasil pertanian pasca panen (Noor,2007). Pada penelitian yang terdahulu peneliti mencoba upaya mempertahankan kesegaran pisang, yakni dengan menggunakan pelapisan chitosan, namun dengan penggunaan metode ini masih mempunyai kekurangan yaitu kurang menariknya penampilan dan kesegaran buah pisang dikarenakan adanya bintik-bintik coklat atau hitam pada buah tersebut (Silsilia,2010). Upaya lain pernah dilakukan oleh Febrianto (2012), yakni dengan penyimpanan pada kondisi atmosfir terkendali, namun dengan cara ini memerlukan biaya investasi yang cukup mahal. Pemberian kalsium klorida (CaCl 2) telah dilakukan untuk memperpanjang masa simpan buah mangga arum manis (Eka,2004), dalam penelitianya digunakan larutan CaCl 2 berkadar 4 % dan 8% selama 60, 90, dan 120 menit, dimana buah dengan kandungan kalsium tinggi akan mempunyai laju respirasi yang lebih lambat dan umur simpan yang lebih lama dibandingkan buah dengan kandungan berkalsium rendah, dan disarankan untuk mengujinya pada buah yang lain dengan kosentrasi yang sama karena setiap buah memiliki laju respirasi yang berbeda. Pujimulyani (2009), menyatakan kondisi optimal yang baik untuk penyimpanan buah

6 mangga dan pisang hampir sama yakni jika pada suhu dingin antara 7-13 0 C dan juga pada suhu ruang. Kalsium klorida (CaCl 2 ) merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2013 dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, dan telah dievaluasi masalah keamanannya oleh CODEX JECFA FAO/WHO dan juga dinyatakan sebagai aman atau Generally Recognize as Safe (GRAS). Kalsium klorida (CaCl 2 ), berfungsi untuk mencegah kelunakan buah sehingga kesegaran buah tetap terjaga dan penampilan buah tetap menarik serta mempunyai daya simpan lama. Koswara (2009), meyatakan dalam buah, kalsium yang bereaksi secara menyilang dengan gugus karboksil dari pektin. Bila ikatuan-ikatan tersebut jumlahnya besar maka akan terjadi jaringan jaringan molekul kalsium pektat yang tidak larut dalam air. Makin besar jaringan molekul ini, akan semakin rendah daya larut pektin dan semakin kuat ikatan jaringan. Menurut Eka (2004), agar aplikasi pada pasca panen buah lebih efektif, kalsium klorida yang diberikan harus mengalami kontak langsung dengan buah. Menurut Mikasari (2004), keberhasilan memperpanjang umur simpan buah segar ditunjukkan oleh penurunan laju pemasakan dan pencegahan kerusakan fisik serta mikrobiologis. Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam Kalsium Klorida (CaCl 2 ) terhadap Pematangan dan kualitas Buah Pisang Ambon Kuning (Musa

7 paradisiaca Var Sapientum.) sehingga dapat diketahui berhasil tidaknya konsentrasi CaCl 2 dan lama perendaman dalam mempertahankan kesegaran buah pisang dengan menghambat laju pemasakannya, serta dapat diketahui lamanya waktu perendaman dan konsentrasi CaCl 2 yang efektif tanpa tekanan vakum. Konsentrasi kalsium klorida (CaCl 2 ) yang diberikan digunakan untuk mengetahui kadar kalsium yang efektif dalam memperlambat pematangan, sedangkan lama waktu perendaman digunakan untuk memberikan kesempatan masuknya kalsium klorida (CaCl 2 ) kedalam daging buah. Sehingga nilai ekonomis buah pisang Ambon kuning ( Musa paradisiaca Var Sapientum.) dapat meningkat. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni : 1. Adakah pengaruh pemberian konsentrasi kalsium klorida (CaCl 2 ) yang berbeda terhadap kematangan dan kualitas buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.)? 2. Adakah pengaruh lama perendaman dalam larutan kalsium klorida (CaCl 2 ) yang berbeda terhadap kematangan dan kualitas buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.)? 3. Adakah pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman yang berbeda dalam larutan kalsium klorida (CaCl 2 ) terhadap kematangan dan kualitas buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.)?

8 1.3 Tujuan Tujuan diadakanya penelitian ini yakni : 1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi kalsium klorida (CaCl 2 ) yang berbeda terhadap kematangan, dan kualitas buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.) 2. Untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam larutan kalsium klorida (CaCl 2 ) yang berbeda terhadap kematangan, dan kualitas (Musa paradisiaca Var Sapientum.) 3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman yang berbeda dalam larutan kalsium klorida (CaCl 2 ) terhadap kematangan, dan kualitas buah pisang ambon kuning ( Musa paradisiaca Var Sapientum.) 1.4 Hipotesis Masalah Hipotesis masalah dalam penelitian ini yakni : 1. Ada pengaruh perbedaan konsentrasi larutan kalsium klorida (CaCl 2 ) terhadap kematangan, dan kualitas buah pisang ambon kuning ( Musa paradisiaca Var Sapientum.) 2. Ada pengaruh perbedaan lama perendaman dalam larutan kalsium klorida (CaCl 2 ) terhadap kematangan, dan kualitas buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.)

9 3. Ada pengaruh interaksi perbedaan konsentrasi dan lama perendaman dalam larutan kalsium klorida (CaCl 2 ) terhadap kematangan, dan kualitas buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.) 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini yakni : 1. Buah pisang yang digunakan ini adalah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.) dengan ukuran dan tingkat ketuaan seragam yang ditandai dengan masaknya salah satu buah dalam 1 tandan secara fisiologis, dan buah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisang pada sisir ke-2 2. Konsentrasi larutan CaCl 2 yang digunakan untuk merendam buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.) adalah larutan kalsium klorida ( CaCl 2 ) 0% ( tanpa diberi perlakuan), larutan CaCl 2 4 % dan larutan CaCl 2 8 % 3. Lama perendaman yang digunakan dalam penelitian ini yakni perendaman 60 menit, 90 menit, dan 120 menit 4. Parameter pengamatan yang dianalisis yakni : kematangan buah meliputi (warna dan kelunakan), sedangkan kualitas buah meliputi (kadar air, gula reduksi, serta kadar Ca) dalam daging buah pisang ambon kuning ( Musa paradisiaca Var Sapientum.)

10 1.6 Manfaat Manfaat diadakanya penelitian ini yakni : 1. Bagi peneliti, dapat mengetahui cara memperlambat pematangan dan mempertahankan kesegaran buah yang lebih mudah dan relatif murah untuk diterapkan pada petani khususnya petani hortikultura pisang ambon kuning ( Musa paradisiaca Var Sapientum.) agar kualitas buah yang dipanen tetap terjaga 2. Bagi petani, pedagang dan juga distributor yaitu supaya dapat menghambat pematangan yang cepat terjadi pada buah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca Var Sapientum.) sebelum dijual atau sebelum sampai kepada konsumen.