dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tan δ 2 = a/r + s (2.2)

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin Speed 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang padat penduduk dan dikenal dengan melimpahnya sumber daya alam.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm

Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

Analisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan

Analisa Kinematik secara spatial untuk Rack and pinion pada Kendaraan hybrid roda 3 Sapujagad 2

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

BAB II LANDASAN TEORI

Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berbelok, maka ada dua skenario atau kejadian yang dikenal sebagai understeer

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) E120

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. kendaraan antara 220 cm dan 350 cm. (Regulasi IEMC 2014)

PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

Oleh : Michael.P.O.F Manalu NRP : Dosen Pembimbing : Dr Unggul Wasiwitono, ST, M.Eng

Kata kunci: understeer, oversteer.

RANCANG BANGUN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK GARUDA UNESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 PENENTUAN REGION SKID-NON SKID (2WS) TYPE MODEL KENDARAAN REAR WHEEL DRIVE (RWD)

BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA

PARAMETER SUDUT BELOK RODA PADA KENDARAAN DENGAN SISTEM KEMUDI EMPAT RODA

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI GOKAR LISTRIK

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisa Sudut Belok Roda Belakang Sebagai Fungsi Sudut Belok Roda Depan dan Kecepatan pada Kendaraan Mini 4WS

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

Analisis Stabilitas dan Kekuatan Pengait Bak Angkut Kendaraan Multiguna Pedesaan

Oleh : Bimo Arindra Hapsara Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Proposal Tugas Akhir. Tugas Akhir

Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Vol: 8 No: 2 Tahun: 2017

MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

SUSPENSI (suspension)

ANALISA DYNAMIC OF HANDLING KENDARAAN REVERSE TRIKE DITINJAU DARI PERGESERAN CENTRE OF GRAVITY (CG) SKRIPSI

Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Analisis dan Pengujian Stabilitas Saat Kondisi Berbelok pada Kendaraan Bermotor Roda Tiga sebagai Alat Bantu Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

ANALISA GAYA PADA SISTEM KEMUDI TYPE RECIRCULATING BALL

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

MODIFIKASI SISTEM HEADLAMP LIVINA DENGAN PERGERAKAN ADAPTIVE

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

SIMULASI CRASH DEFORMATION PADA BODI PART MODEL KENDARAAN

Perancangan Sistem Kemudi, Sistem Rem, Dan Roda Urban City Car Untuk Kompetisi Urbanconcept Shell Eco-Marathon.

BAB II LANDASAN TEORI. seperti mesin, suspensi transmisi serta digunakan untuk menjaga mobil agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaturan Pencahayaan Ruangan Menggunakan Sinar Matahari

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

BAB III KONSTRUKSI DOUBLE WISHBONE

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body.

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

III. METODE PENELITIAN

NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng. Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE

BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERILAKU ARAH SISTEM KEMUDI KENDARAAN GOKART DENGAN MESIN HONDA SUPRA X 110CC

SIMULASI DAN ANALISA LINTASAN KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE DENGAN PENERAPAN PID CONTROLLER

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

Smart Chassis System Berbasis Proporsi Kontrol Traksi dan Pengereman I Ketut Adi Atmika

ANALISA KINERJA SUDUT KEMUDI PADA KENDARAAN DUNE BUGGY POLITEKNIK NEGERI BATAM ABSTRAK ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SUDUT PEDAL GAS TERHADAP BUKAAN THROTTLE SIMULATOR THROTTLE-BY-WIRE

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa dynamics of handling kendaraan reverse trike ditinjau dari pergeseran centre of gravity (cg)

SIMULASI RANCANGAN SISTEM MEKANIK PEMANFAATAN BOBOT KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI PEMBUKA PALANG PINTU (PORTAL)

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA

Pengaruh Alternator Terhadap Daya Pada Rancang Bangun Mobil Listrik TMUG01 (Effect of Alternator to Power in Design of Electric Car TMUG01 )

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Posisi Energi Fosil Utama di Indonesia ( Dept ESDM, 2005 )

STUDI KARAKTERISTIK REGENERATIF SHOCK ABSORBER DOUBLE SILINDER HYDRAULIC ACTUATOR DENGAN VARIASI VISKOSITAS OLI

Transkripsi:

PROYEK KENDARAAN LISTRIK BERTENAGA BANTU SEL SURYA ( KLBS G-1 ) SUB JUDUL SISTEM KEMUDI ELEKTRIK TIPE ACKERMANN PADA KENDARAAN LISTRIK BERTENAGA BANTU SEL SURYA Gita Pramana*, EndraPitowarno** *Mahasiswa **Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Mekatronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Abstrak Teknologi sekarang ini telah berkembang pesat, terutama dibidang otomotif dimana sekarang ini mesin telah tergantikan oleh teknologi hybrid. Semakin berkurang sumber bahan bakar minyak menjadi alasan para ahli otomotif untuk menciptakan sebuah kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Dalam studi ini dibahas tentang perancangan dan pembuatan sebuah mobil listrik berteknologi sumber energi sel surya dengan sistem kendali kemudi dengan bantuan actuator yang berfungsi untuk memudahkan proses maneuver dan menstabilkan kemudi. Sistem kendali kemudi ini menggunakan prinsip Ackermann steering geometry, yaitu ketika keadaan mobil berbelok ditikungan roda terluar akan berjalan di radius lebih besar dalam sebuah tikungan daripada roda bagian dalam. Dengan demikian roda bagian luar harus berputar lebih banyak daripada roda bagian dalam agar tidak terjadi slip. Input dari sistem kendali kemudi ini adalah data referensi posisi dari potensio linier yang kemudian diproses oleh kontroler dengan output berupa PWM actuator. Hasil yang didapat pada saat steer dibelokkan ke kanan dan ke kiri, actuator dapat mengikuti (sinkronisasi) terhadap steer sehingga steer terasa ringan dan stabil sesuai dengan posisi steer yang dikemudikan. Kata kunci: Hybrid, Mobil Listrik, Sel Surya, Ackermann Steering 1. Pendahuluan Semakin menipisnya sumber energi minyak bumi yang merupakan sumber utama bahan bakar kendaraan bermotor dan polusi udara yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor tersebut semakin memperburuk kualitas udara dibumi ini. Ditambah lagi deru suara mesin yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor tersebut menambah bising jalanan. Belum lagi biaya perawatan untuk kendaraan bermotor tersebut tidaklah murah. Juga masalah kenyamanan dalam berkendaraan yang merupakan masalah utama bagi si pengendara. Maka dari itulah dibutuhkan kendaraan bermotor yang hemat BBM dan rendah emisi gas buang. Dengan ditemukan teknologi seperti sel surya dan generator magnet yang hemat energi dan polusi. Dimana teknologi generator magnet yang relatif baru ini benar-benar hampir tidak memerlukan perawatan dan sumber tenaga lain. Dalam studi ini dibahas tentang perancangan dan pembuatan sebuah mobil listrik berteknologi sumber energi sel surya dengan sistem kendali kemudi dengan

bantuan actuator yang berfungsi untuk memudahkan proses maneuver dan menstabilkan kemudi. Sistem kendali kemudi ini menggunakan prinsip Ackermann steering geometry, yaitu ketika keadaan mobil berbelok ditikungan roda terluar akan berjalan di radius lebih besar dalam sebuah tikungan daripada roda bagian dalam. Ini adalah teknologi lama namun tetap menjadi acuan hingga saat ini dalam hal steering kendaraan. Hal ini tidak lepas dari mudahnya sistem pengendalian steering kendaraan, tetap nyaman dan aman dalam kecepatan tinggi, radius belok bisa kecil dan tidak terjadi slip sehingga dapat menghemat penggunaan ban (Odenthal, D., Ackermann, J., 1999). Input dari sistem kendali kemudi ini adalah data referensi posisi dari potensio linier yang kemudian diproses oleh kontroler dengan output berupa PWM actuator. Hasil yang didapatkan adalah pada saat mobil listrik dikendarai dan pada saat tikungan, actuator pada steering dapat membantu meringankan kinerja steering. 2. Teori Penunjang Ackermann Steering Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada 1758 oleh Erasmus Darwin, ayah dari Charles Darwin, dalam sebuah karya berjudul " Erasmus Darwin's improved design for steering carriages--and cars ". Kemudian ackermann steering geometry dipatenkan oleh Rudolph Ackermann pada tahun 1817 di London. Advantages of Active Steering For Vehicle Dymanics Control Odenthal (1999). Ketika mobil berbelok ditikungan, roda terluar akan berjalan di radius lebih besar dalam sebuah tikungan daripada roda bagian dalam (denagn asumsi lebar track kurang lebih sama dengan lebar sumbu roda kendaraan). Dengan demikian roda bagian luar harus berputar lebih banyak daripada roda bagian dalam. Ketika dihubungkan sudut antar roda sedemikian rupa hingga tidak terjadi slip, ini sesuai dengan cara kerja ackermann geometry. Jika roda dirancang untuk memimpin sudut yang sama, ini disebut paralel steer. Reverse Ackermann adalah ketika sudut roda bagian luar lebih besar dari roda bagian dalam walaupun harus berputar dalam radius yang lebih besar. Untuk yang mendapatkan sudut rata-rata roda, baik sudut roda bagian dalam dan sudut roda bagian luar. Dalam batas-batas validitas model ban kinematik sudut kemudi yang diperlukan dari roda depan bisa dibangun melalui poros sementara yang diberikan titik M, (1.1). Kendaraan yang bergerak perlahan, hubungan tata letak kemudi biasanya dilakukan sesuai dengan geometri Ackermann. Kemudian, hubungan berikut ini berlaku.

Tan δ 1 = a/r Gambar (2.1) ackermann steering geometry dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tan δ 2 = a/r + s (2.2) Dimana label δ lebar track dan a menunjukkan dasar roda. Menghilangkan kurva jari-jari R, sehingga didapatkan Tan δ 2 = a / [ a / Tan δ 2 ] + s (2.3) Tan δ 2 = a Tan δ 2 / a + s Tan δ 2 (2.4) Pada rotasi sekitar titik M, arah kecepatan adalah tetap untuk setiap titik kendaraan. Sudut β antara vektor kecepatan v dan sumbu longitudinal kendaraan disebut 3. Perancangan Sistem sudut slip sisi. Slip sisi sudut pada titik P Desain Rangka diberikan oleh Desain mobil menganut model double wishbone dimana setiap roda ditopang Tan β P = x/r (2.5) oleh dua lengan ayun dimana setaip Tan β P = x Tan δ 1 / a (2.6) sepasang lengan ayun menompang satu suspensi. Desain 3D dari mobil listrik yang Ackermann disesuaikan dengan direncanakan dapat dilihat pada gambar menarik garis lurus sumbu roda bagian berikut ini. dalam dan roda bagian luar hingga bertemu di satu titik. Ackermann sempurna akan tercapai bila garis bergabung dengan steering axes dan trek luar titik sumbu bertemu di bagian tengah as belakang. Jika titik bertemu di belakang garis as belakang, Ackermann sempurna tidak tercapai. Jika bertemu di depan garis as belakang, Ackermann digunakan terlalu berlebihan.

actuator pada steering. Desain rack dan pinion dengan pengembangan actuator dapat dilihat pada gambar berikut ini. Desain Ackermann Steering Desain ackermann steering dalam sistem double wishbone untuk suspensinya menggunakan sistem steering model dan rack dan pinion. Gambar desain 3D untuk sistem steering rack dan pinion secara keseluruhan dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini. 4. PengujianAlat Percobaan pertama secara teori dan secara lapangan telah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat pada tabel beikut ini. Variabel Uji Teori Uji Lapangan R 254 250 a 105 105 s 99 99 δ 1 22 23 δ 2 18 16 Pada gambar diatas adalah sistem rack dan pinion manual. Pada proyek akhir ini, dibuat sistem rack dan pinion yang dikembangkan dengan menambahkan Percobaan kedua secara teori dan secara lapangan telah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat pada tabel beikut ini.

Variabel Uji Teori Uji Lapangan R 249 241 a 105 105 s 99 99 δ 1 23 24 δ 2 16 18 Pada percobaan yang lain, akan diujicoba tentang data steering pada saat belok ke kiri dan ke kanan. Terdapat perbedaan antara sudut belok kiri dengan sudut belok kanan. Berikut adalah tabel hubungan antara steering dengan roda kanan dan kiri pada saat mobil listrik berbelok ke kiri. Tabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. 110 6.93 8.91 120 7.56 9.72 130 8.19 10.53 140 8.82 11.34 150 9.45 12.15 160 10.08 12.96 170 10.711 13.77 180 11.34 14.58 190 11.97 15.39 200 12.6 16.2 210 13.233 17.01 220 13.86 17.82 230 14.49 18.63 240 15.12 19.44 250 15.755 20.25 260 16.38 21.06 270 17 22 Belok Kiri Steering ( Roda Kanan 0 ) Luar ( 0 ) 0 0 10 0.63 20 1.26 30 1.89 40 2.52 50 3.15 60 3.78 70 4.41 80 5.04 90 5.67 100 6.3 Roda Kiri Dalam ( 0 ) 0 0.81 1.62 2.43 3.24 4.05 4.86 5.67 6.48 7.29 8.1 Berikut gambar grafik hubungan antara data steering pada saat belok kiri dengan data roda kanan dan roda kiri ditunjukkan pada gambar Pengujian selanjutnya adalah pengujian ketika steering dibelokan ke kanan. Terdapat perbedaan antara sudut belok

kanan dengan sudut belok kiri pada saat steering dibelokkan ke kanan. Berikut adalah tabel hubungan antara steering dengan roda kanan dan kiri pada saat mobil listrik berbelok ke kanan. Tabel tersebut dapat dilihat berikut ini. 230 13.57 240 14.16 250 14.75 260 15.34 270 16 19.55 20.4 21.25 22.1 23 Belok Kanan Steering ( Roda Kiri 0 ) Luar ( 0 ) 0 0 10 0.59 20 1.18 30 1.77 40 2.36 50 2.95 60 3.54 70 4.13 80 4.72 90 5.31 100 5.9 110 6.49 120 7.08 130 7.67 140 8.26 150 8.85 160 9.44 170 10.03 180 10.62 190 11.21 200 11.8 210 12.39 220 12.98 Roda Kanan Dalam ( 0 ) 0 0.85 1.7 2.55 3.4 4.25 5.1 5.95 6.8 7.65 8.5 9.35 10.2 11.05 11.9 12.75 13.60 14.45 15.3 16.15 17 17.85 18.7 Pada tabel diatas, data steering merupakan data sudut pada saat steering dibelokkan ke kiri sedangkan data roda kanan dan roda kiri merupakan data sudut hasil perputaran steering. Untuk lebih jelas dapat dilihat melalui gambar grafik. Berikut gambar grafik hubungan antara data steering pada saat belok kiri dengan data roda kanan dan roda kiri ditunjukkan pada gambar. Pengujian selanjutnya antara sudut steering adalah pengujian dengan data pada sensor posisi yaitu potensio. Data posisi ini adalah berupa data ADC yang kemudian dikonversi menjadi data sudut. Berikut tabel data potensio perbandingan antara belok kanan dengan belok kiri dapat dilihat pada tabel. Steering Belok Kanan Belok Kiri

( 0 ) (decimal) (decimal) 0 682 682 10 678 686.1 20 674 690.2 30 670 694.3 40 666 698.4 50 662 702.5 60 658 706.6 70 654 710.7 80 650 714.8 90 646 718.9 100 642 723 110 638 727.1 120 634 731.2 130 630 735.3 140 626 739.4 150 622 743.5 160 618 747.6 170 614 751.7 180 610 755.8 190 606 759.9 200 602 764 210 598 768.1 220 594 772.2 230 590 776.3 240 586 780.4 250 582 784.5 260 578 788.6 270 574 792.7 Pada tabel diatas, data steering merupakan data sudut pada saat steering dibelokkan ke kiri dan ke kanan sedangkan data roda kanan dan roda kiri merupakan data ADC potensio hasil perputaran steering. Untuk lebih jelas dapat dilihat melalui gambar grafik. Berikut gambar grafik hubungan antara data steering pada saat belok kiri dengan data roda kanan dan roda kiri ditunjukkan pada gambar. 5. Kesimpulan Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil diantaranya adalah sbb: 1. Terdapat perbedaan antara perhitungan geometri ackermann steering antara teori dengan lapangan. Hal ini disebabkan pada proses pembuatan mekanik mobil listrik dan steering tidak terlalu presisi sehingga terdapat perbedaan perhitungan. 2. Perbedaan lain dari perhitungan geometri ackermann steering antara teori dengan lapangan disebabkan terbatasnya putaran pada steering

terhadap potensio yang menempel pada gear steering. 3. Terdapat perbedaan antara data ADC pada saat belok kanan dengan belok kiri. Perbedaan ini tidak begitu dipermasalahkan karena perbedaannya sedikit sekali. DAFTAR PUSTAKA Ackermann Steering, http://www.diracdelta.co.uk/science/source/ a/c/ackermann%20steering/source.h tml Hibbeler, R. C. (1997). Engineering Mechanics: Dynamics. Buku Teks. Singapore: Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. Odenthal,D.Ackermann,J.1999. Advantages Of Active Steering For Vehicle Dymanics Control. Oversteer http://en.wikipedia.org/wiki/overste er Prof, Dr. Rill Georg, (2006). Vehicle Dynamic, University of Applied Sciences, RegenBurg. Simplified Steady-State Stability and Control Race Car Vehicle Dynamics. William F Milliken, Douglas L. Milliken. Copyright 1995 SAE. Pages 128-142. Sutantra, Nyoman I, (2001). Teknologi Otomotif Teori dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Penerbit Guna Widya, Surabaya, Surabaya. Understeer http://en.wikipedia.org/wiki/understeer