PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI"

Transkripsi

1 PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN M. Samsul Ma arif Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ; INTISARI Kebutuhan energi yang semakin tinggi dan perkembangan teknologi yang meningkat, mengakibatkan kebutuhan akan energi listrik juga semakin besar. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kekurangan energi listrik apabila tidak ada upaya upaya penambahan pasokan energi. Pembangkit listrik yang ada kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil. Hal tersebut mendorong untuk menciptakan energi alternatif berbasis speed bump. Prototipe alat konversi energi mekanik dari laju kendaraan yang telah dirancang sebelumnya bertujuan untuk menghasilkan energi listrik dengan berbasis speed bump. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh variasi beban terhadap daya listrik yang dihasilkan oleh alat konversi energi mekanik dari laju kendaraan. Alat yang digunakan pada penelitian ini menggunakan prototipe speed bump alat yang dirancang sebelumnya. Beban yang digunakan berupa beban dari manusia yang menginjak / melintasi speed bump. Variasi beban yang digunakan sebesar 55 kgf, 60 kgf, 63 kgf, 65 kgf, 70 kgf, 75 kgf, 80 kgf, 90 kgf, 95 kgf, 100 kgf. Beban pengujian diukur menggunakan timbangan badan, sedangkan arus dan tegangan diukur menggunakan multimeter. Arus dan tegangan yang terukur digunakan untuk mencari daya listrik keluaran. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin besar beban yang digunakan maka semakin besar daya yang dihasilkan. Hasil yang diperoleh pada beban terkecil 55 kgf menghasilkan nilai tegangan sebesar 1,7 Volt dan arus 0,041 Ampere sehingga daya yang dihasilkan adalah 0,070 Watt, sedangkan pada beban terbesar 100 kgf menghasilkan tegangan 2,6 volt dan arus 0,056 Ampere dengan hasil daya 0,146 Watt. Kata kunci : energi, speed bump, pembangkit energi listrik, variasi beban.. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Energi listrik merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang (masyarakat) untuk melakukan aktifitas sehari hari, misalkan digunakan untuk keperluan rumah tangga, keperluan industri, dan lampu jalan. Secara umum saat ini terjadinya peningkatan kebutuhan energi dikarenakan jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung maka kebutuhan akan adanya energi listrik tidak dapat 1

2 2 dihindari lagi. Kebutuhan energi lisrik oleh masyarakat kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) semangkin meningkat. Untuk mencegah overload maka penambahan pembangkit listrik dengan energi primer dari batu bara tidak dapat dihindari lagi. Pembangkit tersebut berkatagori pembangkit konvensional dan tidak ramah lingkungan. Yuningsih (2011) menyatakan bahwa sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Indonesia masih dipasok pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Minyak bumi masih menduduki peringkat tertinggi yaitu 51,66 %, gas alam 28,5 %, energi minyak 15,34 %, dan energi terbarukan 4,43 %. Ketergantungan terhadap konsumsi energi dari sumber bahan bakar fosil dan belum termanfaatnya sumber energi terbarukan merupakan salah satu kelemahan dalam menerapkan pemerataan kebijakan energi. Oleh kerena itu penggunaann energi terbarukan perlu terus dikembangkan. Nugroho (2016) telah membuat prototipe alat konversi energi mekanik dari laju kendaraan sebagai sumber energi listrik. Prototipe konversi energi ini merupakan energi yang memanfaatkan polisi tidur (speed bump) untuk membangkitkan energi listrik dengan menggunakan sistem tuas. Kendaraan yang melaju di jalan raya akan menginjak tuas yang telah didesain lalu disambungkan dengan rangkaian pegas, freewheel dan flywheel. Rangkaian tersebut dihubungkan dengan poros yang terhubung dengan generator dan menghasilkan energi listrik. Daya listrik yang dihasilkan generator disimpan pada baterai yang kemudian digunakan sebagai energi listrik untuk lampu penerangan jalan. 2. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Pengujian yang dilakukan hanya menggunakan variasi pembebanan. 2. Uji coba dilakukan dengan mengabaikan besarnya rugi - rugi gaya yang terjadi. 3. Besarnya kecepatan pada pembebanan diasumsikan sama besar. 4. Uji coba pembebanan menggunakan beban pada manusia. 3. Tujuan Tujuan pada penelitian alat ini adalah menyelidiki pengaruh variasi pembebanan terhadap energi listrik yang dihasilkan pada prototipe alat konversi energi listrik mekanik (speed bump). II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1. Tinjauan Pustaka Asyari dkk (2013) ketergantungan masyarakat akan sumber energi listrik tidak ramah lingkungan dan meningkatnya permintaan listrik oleh masyarakat terhadap perusahaan listrik negara PLN sangat tinggi. Peningkatan tersebut akan mengakibatkan terjadinya overload terhadap energi listrik Nugroho (2016) Pemanfaatan potensi energi dari massa kendaraan yang melaju di jalan raya merupakan sebuah pemikiran untuk membantu mengurangi konsumsi energi listrik PLN untuk penerangan jalan raya. Penelitian ini diawali dengan membuat sebuah prototipe skala laboratorium dan melakukan uji coba menggunakan pembebanan manusia berbobot 63 kg. Daya listrik rata-rata yang dihasilkan

3 3 pada uji coba alat ini adalah sebesar 0,1589 Watt dengan nilai arus dan tegangan yang keluar dari generator berturut-turut sebesar 0,068 Ampere dan 2,32 Volt. 2. Dasar Teori 2.1. Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan atau kerja (usaha). Energi merupakan besaran yang kekal, dalam artian energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah bentuknya ke bentuk lain. Berdasarkan bentuknya energi dibagi tiga macam yaitu: a. Energi potensial Adalah energi yang dimiliki suatu benda karena posisi atau kedudukannya, artinya saat benda tersebut diam pada posisi tertentu. Sehingaga dapat dirumuskan sebagai berikut: Ep = m. g. h...(2.1) tertentu hingga mencapai suatu kecepatan tertentu. Semakain tinggi kecepatan suatu benda maka semakin besar pula energi kinetiknya. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: Ek = 1 / 2. m. v 2...(2.2) 2.2. Hukum Newton II Hukum Newton II adalah jika resultan gaya/momen yang dikenakan pada sebuah benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan mendapatkan percepatan linier dan berbanding lurus dengan resultannya. Artinya jika masa (m) mengalami resultan gaya sebesar (F) akan mengalami percepatan (a) yang arahnya sama dengan arah gaya, dan berbanding lurus terhadap (F) dan berbanding terbalik terhadap (m) atau ΣF = m.a ΣF = m. a...(2.5) Gambar 2.2. Hukum Newton II Gambar 2.1. Analisa energi potensial benda b. Energi kinetik Adalah energi yang dimiliki suatu benda karena pergerakan atau kelajuannya, artinya suatu kemampuan untuk melakukan usaha agar dapat menggerakkan suatu benda dengan massa 2.3.Generator Generator adalah suatu alat yang menggunakan magnet untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi mekanik berasal dari air, uap, angin dll. Prinsip generator secara sedarhana dapat dikatakan bahwa tegangan diinduksikan pada konduktor. Apabila konduktor bergerak pada medan magnet akan memotong garis gaya. Hukum tangan kiri berlaku pada generator, sehingga hubungan antara

4 4 penggerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukan arah fluks, jari tengah menunjukan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan (Rinanda dkk, 2014). 2.4.Usaha dan Daya Dalam istilah fisika usaha yang dilakukan suatu gaya didefinisikan sebagai hasil kali skala vektor gaya dan vektor perpidahan benda, atau hasil kali komponen gaya yang searah dengan perpindahan benda dangan besar perpidahan benda. Artinya besarnya energi yang diberikan oleh suatu gaya untuk merubah suatu benda sehingga benda tersebut dikatakan bergerak. Dalam ilmu fisika usaha dilambangkan W (work) yang artinya dari kerja. Besarnya usaha dapat di rumuskan sebagai berikut (Satriawan, 2012) W= F. s...(2.7) Gambar 2.3. Usaha atau kerja 2.5. Speed Bump Speed bump adalah sebuah mekanisme alat yang diletakkan pada jalan raya yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dari kendaraan dengan tujuan keamanan. Perancangan ini dikembangkan sebuah speed bump yang memiliki fungsi ganda yaitu untuk mengurangi kecepatan kendaraan dan sebagai pembangkit daya. Gerak laju kendaraan yang terjadi diubah menjadi gerak naik turun. Gerakan pada speed bump kemudian diubah menjadi gerak rotasi pada sistem pembangkitan daya yang kemudian menghasilkan energi listrik (Maulana, 2014). III. METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Adapun tahapan pengambilan data dalam penelitian ini untuk mengetahui tegangan, arus dan untuk mengetahui efisiensi daya listrik yang dihasilkan oleh generator. Veriasi beban yang digunakan untuk mengatahui basar atau kecilnya tegangan, arus dan efisiensi daya listrik sehingga peneliti dapat membandingkannya Tahapan Persiapan Tahapan persiapan pada penelitian ini meliputi: 1. Menyiapkan alat konversi energi yang akan digunakan. 2. Mengumpulkan dan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan pengujian. 3. Pengecekan alat apakah alat dalam keadaan baik atau rusak. 4. Mempersiapkan beban (orang) yang akan dibutuhkan Tahapan Pengambilan Data pada pengambilan data dapat dilakukan secara berulang, karena pengujian dan pengambilan data menggunakan 10 variasi beban yang berbeda. Berikut langkah langkah yang akan dilakukan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan variasi beban yang akan digunakan untuk pengujian penelitian prototipe. 2. Memasang tuas speed bump, memasang pegas, memasang

5 5 generator dan alat alat pendukung lain pada prototipe. 3. Pada tahapan ini pastikan fungsi alat alat prototipe berjalan dengan baik agar pada saat pengambilan data tidak terjadi kendala dengan alat. 4. Melakukan pembebanan pada speed bump dengan veriasi pembebanan yang telah ditentukan sebelumnya dengan pecobaan berulang ulang pada satu beban dan pastikan kondisi pegas dalam kondisi baik. Gambar 3.9. Pengujian alat dengan mengunakan beban. 5. Pada tahapan ini ketika speed bump diberi beban cek generator menggunakan multi meter lalu kemudian lihat berapa tegangan dan arus output yang dihasilkan oleh generator. juga beban yang diberikan pada speed bump. 7. Mengulangi langkah yang sama dengan menggunakan beban yang berbeda. 8. Melakukan analisa dan pembahasan Rencana Analisa Data 1. Pada penelitian analisa data menggunakan variasi beban 55, 60, 63, 65, 70, 75, 80, 90, 95, dan 100 N. Pembebanan dilakukan lima kali percobaan dalam satu kali pembebanan. 2. Menggunakan asumsi kecepatan sebesar 2 km/jam, ini mengacu pada kecepatan orang yang berjalan. 3. Mengunakan pegas dengan ukuran diameter pedas 23,5 mm, diameter kawat pegas 2,5 mm, dan panjang kawat 40, 4 mm. 4. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa tegangan (Volt) dan arus (Ampere) dengan menggunakan multimeter. Gambar Pengecekan tegangan dan arus output generator. 6. Mecatat besaran nilai tegangan yang terbaca pada multi meter dan catat

6 Diagram Alir Variasi Pembebanan Mulai Indentifikasi Masalah Persiapan Alat dan Bahan Alat Berfungsi atau Tidak Ya Menentukan beban awal yang digunakan yaitu 55,60,63,65,70,75,80,90,95,100 kg Penetapan Beban Pada Alat Uji Pengambilan data berupa tegangan dan arus Apakah semua beban diuji Ya Olah data dan Analisis Tidak Belum IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pengujian dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan dan arus listrik. Pengujian sebanyak 10 variasi dengan beban yang melaju pada speed bump, rugi rugi gesek yang terjadi diabaikan. Besarnya kecepatan diasumsikan tetap pada 2 km/jam. Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban No Beban Tegangan Arus (kg) (Volt) (Ampere) ,7 0, ,0 0, ,0 0, ,1 0, ,3 0, ,3 0, ,4 0, ,5 0, ,5 0, ,6 0, Analisa Gaya pada Speed Bump Analisa ini dilakukan dengan percobaan menggunakan beban yang melintasi speed bump sebagai berikut: Beban = 55 kg Kecepatan = 2 km/jam (kecepatan rata rata manusia saat berjalan. x Selesai y Gambar Diagram alir variasi pembebanan Gambar 4.1. Analisa gaya pada speed bump

7 7 Keterangan: x = jarak beban awal sampai pijakan terbebani maksimal = 25 mm y = jarak pembebanan maksimal = 30 mm Asumsi: 1. Kecepatan manusia berjalan pada umumnya nenurut beberapa sumber adalah sebesar 2 km/jam. 2. Tiap satu beban (55 kgf) di lakukan sampai 10 kali percobaan. Perhitungan : Kecepatan (v) Konversi satuan dalam SI 2 x x = 0,56 m/det Kecepatan beban kearah horizontal: v y = x v x...(4.1) besarnya v x = v = 0,56 Maka: v y = x 0,56 v y = 0,672 m/s Waktu kontak antara beban dengan speed bump (t) t =...(4.2) t = t = 0,044 det Percepatan yang terjadi (α) a y =...(4.3) a y = ( ) a y = 15, 27 m/s 2 Analisis gaya yang bekerja pada sumbu (y) pada speed bump Besarnya gaya yang diterima oleh speed bump sebagai berikut: Dimana nilai F y sebagai berikut: F y = m. a y...(4.4) F y = 55 kg x 15,27 m/s 2 F y = 839,85 Newton 4.3. Analisis Nilai Defleksi Pegas Kekakuan pegas k = F / δ rata-rata...(4.6) k = 39,24 N / 5,67 mm k = 6, 92 N/mm. Analisis gaya F p pada pegas Dari hasil pengujian pegas yang dilakukan didapat nilai (F p ) terhadap sumbu (y) sebagai berikut: F p = k. y...(4.7) F p = 6,92 N/mm x 30 mm F p = 207,6 N 4.4.Analisis gaya pada speed bump dan pegas Gambar 4.2. analisi gaya yang terjadi antara speed bump dan pegas F R = F y F p...(4.8) F R = 839,85 N 207,6 N F R = 632,25 N Dimana : F p F y

8 8 F y adalah gaya yang bekerja pada speed bump F p adalah gaya yang bekerja pada pegas F R adalah gaya total yang bekerja pada speed bump 4.5. Analisis Hasil Pengujian Data yang diambil dari pengujian dapat dilihat pada tabel 4.1 nilai tegangan (Volt) dan arus (Ampere) merupakan nilai terukur. Analisa hasil pengujian untuk mengetahui besarnya nilai daya yang dihasilkan. Besarnya daya yang dihasilkan adalah: Diketahui : Tegangan = 1,7 Volt Arus = 0,033 A Maka : Daya yang dihasilkan generator. P = V. I...(4.9) P = 1,7 Volt x 0,041 A P = 0,070 Watt. Nilai usaha yang dihasilkan oleh speed bump. W y = F R. s y...(4.10) W y = 632,25 N x 0,03 m W y = 18,97 Joule Daya input dari speed bump P = W y / t...(4.11) P = 18,96 /0,044 P = 431,08 Watt Daya output dari kelistrikan P = V x I...(4.12) P = 1,7 Volt x 0,041 Ampere P = 0,070 Watt Maka nilai efisiensi daya Efisiensi= x100%...(4.13) Efisiensi = x 100% Efisiensi = 0,0162% Dari hasil perhitungan yang dilakukan membuktikan bahwa gaya berbanding lurus dengan beban, yaitu semakin besar beban maka gaya yang dihasilkan juga semakain besar, hal tersebut berbanding terbalik dengan nilai efisiensinya. Dimana nilai efisiensinya sangat kecil, hal tersebut bisa terjadi kerena pada saat melakukan pengujian terjadi gesekan yang mengakibatkan kurang maksimalnya alat uji. Hal ini juga bisa mempengaruhi putaran freewheel dan flywheel yang mengakibatkan daya listrik yang dihasilkan kecil. Tabel 4.2. Perhitungan pengaruh variasi beban terhadap daya listrik dan efisiensi N Daya output (Watt) v. I 0,070 0,082 0,080 0,086 0,106 0,115 0,120 0,130 0,133 0,146 F R (N) F y F P Efisiensi (%) 632,25 0, ,6 0, ,41 0, ,95 0, ,3 0, ,65 0, , ,7 0, ,05 0, ,4 0,0162 Rata 0,107 0,0166 Pada Tabel 4.3. nilai F y merupakan gaya dari speed bump dimana sumbu (y) merupakan gaya horizontal, sehingga gayanya kebawah. Sedangkan nilai F P merupakan gaya dari pegas

9 9 yang mengarah keatas atau lihat pada gambar 4.2. untuk nilai F R merupakan gaya pada speed bump dan gaya pada pedas. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar beban maka gaya yang dihasilkan juga semakin besar. Gambar 4.3. grafik pernbandingan antara efisiensi dan beban. Gambar 4.2. grafik perbandingan antara daya dan beban Gambar 4.2. menjelaskan bahwa daya yang dihasilkan menunjukkan kenaikan. Hal ini karena tegangan dan arus mengalami kenaikan, dengan semakin tinggi pembebanan yang dilakukan. Akan tetapi pada nilai pembebanan 63 kg mengalami penurunan dari sebelumnya 0,082 watt menjadi 0,080 pada pembebanan 65 kg, hal ini disebabkan tegangan dan arus yang dihasilkan juga mengalami penurunan. Pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa besarnya beban yang melintas sangat berpengaruh pada besarnya daya listrik yang dihasilkan oleh generator. Fenomena ini dapat dilihat dengan membandingkan besar daya yang dihasilkan dengan beban terkecil dan beban terbesar, pada beban terkecil yaitu 55 kg menghasilkan daya sebesar 0,07 Watt, sementara pada penggunaan variasi beban terbesar yaitu 100 kg dihasilkan daya listrik sebesar 0,146 Watt V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Semakin besar beban yang diberikan pada speed bump maka tegangan, arus dan daya yang diperoleh juga semakin besar dan sebaliknya. Hasil pengujian yang dilakukan mendapat nilai rata-rata daya yang dihasilkan speed bump sebesar 0,107 Watt. Daya tersebut mampu menghidupkan lampu LED 0,07 Watt. Dari hasil pembebanan yang dilakukan maka diperoleh nilai

10 10 daya terbesar / tertinggi pada pembebanan 100 kgf memiliki daya 0,147 Watt. Sedangkan nilai daya terkecil pada pembebanan 55 kgf memiliki daya 0,070 Watt Saran Beban yang digunakan sebaiknya lebih besar lagi agar nilai daya listrik yang dihasilkan juga semakin besar. penelitan yang telah dilakukan membuktikan besar kecilnya beban sangatlah berpengaruh terhadap nilai dari daya listriknya. Beban manusia yang digunakan oleh peneliti sebaiknya diganti dengan beban kendaraan, ini karena beban manusia tidak memiliki parameter ukur yang pasti ketika beban menekan speed bump. Penelitian yang dilakukan pada alat ini nilai daya yang dihasilkan fluktuatif, sebainya gunakan alat tambahan berupa (stabilizer listrik) agar nilai daya yang dihasilkan tidak lagi fluktuatif. Pada penelitian ini mengunakan generator (dinamo sepeda) dengan arus 0,5 Ampere, sebaiknya generator yang digunakan memiliki arus yang lebih besar agar daya yang dihasilkan juga semakin besar, ini membuktikan semakin besar arus generator maka daya gererator yang dihasilkan juga semakin besar dan sebaliknya semakin kecil arus generator maka daya yang dihasilkan oleh generator juga semakin kecil, hal tersebut akan mempengaruhi efisiensi dari generatornya. DAFTAR PUSTAKA Asy ari, H., Aris B., Agus M Speed Bump Sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan Dan Terbarukan. Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informatika & Komunikasi Terapan 2013 (Semantik 2013). Semarang. Maulana, K Speed bump Sebagai Penghasil Energi Listrik. Nugroho A A Perancangan Dan Pembuatan Prototype Alat Konversi Energi Mekanik Menjadi Energi Listrik Di Jalan Raya Dengan Menggunakan Speed Bump. Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta. Rinanda, J., Prabowo G., Rifadil M M Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Untuk Pengoprasian Kinerja Lampu LED Pada Marcusuar Secara Otomatis. Fakultas Teknik, Politeknik Elektronika Negri Surabaya. Surabaya. Satriawan M Fisika Dasar Pengertian Usaha Yuningsih, A., Masduki A Potensi Energi Arus Laut Untuk Pembangkitan Tenaga Listrik Di Kaswasan Pesisir Flores Timur,NTT. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. Bandung.

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Pengujian Pengujian dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan dan arus listrik. Pengujian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Menentukan beban yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat Penelitian Susunan peralatan yang akan digunakan pada penelitian alat konversi energi listrik mekanik dari laju kendaraan sebagai berikut: 1 2 8 9 3 4 7 5 6 Gambar 3.1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Asyari dkk (2013) menjelaskan ketergantungan masyarakat akan sumber energi listrik tidak ramah lingkungan dan meningkatnya permintaan listrik oleh masyarakat

Lebih terperinci

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan Hasyim Asy ari 1, Aris Budiman 2, Agus Munadi 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak

Lebih terperinci

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL ANDY PRASETYO (2105100138) Dosen Pembimbing: Ir. Abdul Aziz Achmad JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: USAHA DAN ENERGI 1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: Kata usaha dalam pengertian sehari-hari ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu angka atau ukuran dan tidak dapat pula dinyatakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SWING KIDS (AYUNAN ANAK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DiajukanOleh: KUNCARA YUDHA UTAMA NIM : D400090028 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Diajukan Oleh: FENDI SEPTIAWAN NIM : D400 090 020 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME AAT PEMBANGKIT ISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERINTASAN PORTA AREA PARKIR Anthony Nugroho 1) Joni Dewanto 2) Program Otomotif Program Studi Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin

Lebih terperinci

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha. Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha. Misalnya kendaraan dapat mengangkat barang karena memiliki

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari setiap modul yang mendukung sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB VI Usaha dan Energi

BAB VI Usaha dan Energi BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PG IPA: ENERGI, USAHA, & DAYA 1. Energi yang dipunyai benda karena letaknya disebut... 2. Usaha yang dilakukan gaya 10 newton terhadap benda 20 kg supaya benda berpindah sejauh 5 meter adalah...

Lebih terperinci

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha Salah satu tempat seluncuran air yang popular adalah di taman hiburan Canada. Anda dapat merasakan meluncur dari ketinggian tertentu dan turun dengan kecepatan tertentu. Energy potensial dikonversikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut. Penambahan pembangkit energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut. Penambahan pembangkit energi listrik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ada beberapa persoalan penting yang sekarang ini dihadapi sistem kelistrikan di Indonesia. Penggunaan energi listrik sekarang semakin meningkat, sedangkan

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Indikator : 1. Konsep usaha sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, namun energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Aplikasi Hukum Kekekalan Energi ini dapat dilihat

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. USAHA DAN ENERGI 1 U S A H A USAHA DAN ENERGI Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh sebesar W, yaitu W = F

Lebih terperinci

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI A. URAIAN MATERI: 1. Usaha/Kerja (Work) Dalam ilmu fisika, usaha mempunyai arti jika sebuah benda berpindah tempat sejauh d karena pengaruh yang searah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Diajukan oleh : ARI WIJAYANTO D 400 100 014 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN 2009 2010 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran Sekolah KurikulumAcuan Waktu Kelas : IPA : Sekolah Menengah Pertama : KTSP : (120 menit) : IX PETUNJUK UMUM : 1. Tulis nama

Lebih terperinci

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan konsep gaya menjadi lebih rumit, alternatifnya menggunakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH Aris Budiman, Dhanar Yuwono Aji, Hasyim Asy'ari Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem serta realisasi perangkat keras pada perancangan skripsi ini. 3.1. Gambaran Alat Alat yang akan direalisasikan adalah sebuah alat

Lebih terperinci

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Energi didefinisikan sebagai besaran yang selalu kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Lebih terperinci

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah... Kelas X 1. Tiga buah vektor yakni V1, V2, dan V3 seperti gambar di samping ini. Jika dua kotak mewakili satu satuan vektor, maka resultan dari tiga vektor di atas adalah. 2. Dua buah vektor A dan, B masing-masing

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL 1 SIDANG TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL Dosen Pembimbing: Dr.Eng.Harus Laksana Guntur, ST., M.Eng

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SPEED BUMP UNTUK PENERANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SPEED BUMP UNTUK PENERANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SPEED BUMP UNTUK PENERANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi Teknik

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari sistem yang telah dirancang. Dari hasil pengujian akan diketahui apakah sistem yang dirancang memberikan hasil seperti

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2 1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika Nama : Kelas : 8 UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan IV KERJA DAN ENERGI Kompetensi yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini adalah kemampuan memahami, menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep kerja dan energi pada kehidupan sehari-hari ataupun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Generator fluks radial yang telah dirancang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dan perakitan alat. Pada stator terdapat enam buah kumparan dengan lilitan sebanyak 650 lilitan.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII BAHAN AJAR 4 Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII GAYA LORENTZ Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak????? DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya

Lebih terperinci

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Bahan Ajar PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA BAB IV Usaha, Energi, dan Daya 1. Usaha Pada saat

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Angin Turbin angin adalah suatu sistem konversi energi angin untuk menghasilkan energi listrik dengan proses mengubah energi kinetik angin menjadi putaran mekanis rotor

Lebih terperinci

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) Fithri Muliawati 1, Taufiq Ramadhan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP Materi Pokok 1. Besaran Satuan dan Pengukuran Sub Materi Indikator Pokok 1.1. Besaran dan mengklasifikasi besaranbesaran fisika Membedakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembatas Kecepatan Kendaraan (Speed Bump) adalah bagian jalan yang ditinggikan berupa tambahan aspal atau semen yang dipasang melintang di jalan untuk pertanda memperlambat

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA

Mata Pelajaran : FISIKA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan

Lebih terperinci

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci

Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika

Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika Sat, 13/05/2006-7:44pm godam64 Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha.

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m USAHA DAN ENERGI Usaha (W) yang dilakukan pada sebuah benda oleh suatu gaya tetap (tetap dalam besar dan arah) didefinisikan sebagai perkalian antara besar pergeseran (s) dengan komponen gaya (F) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi

Lebih terperinci

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? 1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? a. 0,4 m/s 2 c. 3 m/s 2 b. 0,05 m/s 2 d. 15 m/s 2 2.

Lebih terperinci

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori A. ENERGI Energi berasal dari bahasa Yunani energia yang berarti kegiatan atau aktivitas. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha / kerja. Dalam satuan SI, energi dinyatakan dalam Joule (J). satuan

Lebih terperinci

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890 DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Hasyim Asy ari, Muhammad, Aris Budiman Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12 RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik DONALD SUPRI

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketidakseimbangan akan jumlah kebutuhan dan produksi energi, yang semakin didesak oleh cepatnya pertambahan penduduk dan berkembangnya dunia industri dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain daya angin, daya turbin angin, TSR (Tip Speed Ratio), aspect ratio, overlap ratio, BHP (Break Horse

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s I. USAHA USAHA DAN ENERGI Usaha alias Kerja yang dilambangkan dengan huruf W (Work-bahasa inggris), digambarkan sebagai sesuatu yang dihasilkan oleh Gaya (F) ketika Gaya bekerja pada benda hingga benda

Lebih terperinci

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan . (5 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan dengan H). Kecepatan awal horizontal bola adalah v 0 dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA Ahmad Sayogo 1, Novi Caroko, S.T. *, M.Eng 2, Wahyudi, S.T., M.T. 3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA A. USAHA 1. Pengantar Usaha adalah proses suatu perubahan energi atau gaya dikali dengan jarak perpindahan. Usaha termasuk besaran skalar. Di dalam sisi mks usaha dinyatakan

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006 EBTA-SMK-06-01 Sebatang kawat baja mempunyai luas penampang 2,20 mm 2, dan panjangnya 37,55 mm. Besarnya volume kawat baja tersebut A. 80,875 mm 3 B.

Lebih terperinci

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap energi merupakan salah

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor

Lebih terperinci

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R BESARAN DAN SATUAN 1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R 1. BESARAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER Oleh : Bernadie Ridwan 2105100081 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Sutantra,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA Diajukan oleh: JUMANTO D 400 100 041 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 i LEMBAR PENGESAHAN Karya ilmiah

Lebih terperinci

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI Jumanto, Hasyim Asy ari, Agus Supardi, Desain Prototipe Motor Induksi 3 Fasa DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA Jumanto, Hasyim Asy ari, Agus Supardi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIRMD KLAS 11 FISIKA Persiapan UAS 1 Fisika Doc. Name: AR11FIS01UAS Version : 016-08 halaman 1 01. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 5t + 1, maka kecepatan rata-rata antara t

Lebih terperinci

BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB 5 ENERGI, USAHA, DAN DAYA STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik KOMPETENSI DASAR Setelah pembelajaran,

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII Nada-Nada Pipa Organa dan Dawai Soal No. 1 Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM Febrielviyanti*, Maksi Ginting, Zulkarnain Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Generator merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui medium medan magnet. Bagian utama generator terdiri dari stator dan

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com 1

drimbajoe.wordpress.com 1 1. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang adalah 15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut aturan angka penting adalah... m 2 A. 191,875 B. 191,9 C. 191,88 D. 192

Lebih terperinci

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80 1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). Apabila koefisien kondutivitas Q, logam P kali koefisien konduktivitas logam Q, serta AC = 2 CB, maka suhu di C

Lebih terperinci

ENERGI DAN MOMENTUM. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB

ENERGI DAN MOMENTUM. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB ENERGI DAN MOMENTUM Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB KONSEP KERJA-ENERGI Merupakan konsep alternatif untuk menyelesaikan persoalan gerak Dikembangkan dari konsep gaya dan gerak Merupakan

Lebih terperinci