CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas akuntansi serta hasil-hasil yang telah dicapai. Untuk tujuan tersebut laporan keuangan SKPD menyediakan informasi : - Mengenai perubahan posisi keuangan entitas akuntansi apakah mengalami kenaikan/penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. - Mengenai Belanja, Aset, dan Ekuitas pada tahun 213. 1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Bagian Humas Setda Kabupaten Kudus dalam menyusun laporan keuangan mendasarkan pada: a. Standar Akuntansi Pemerintahan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 25 b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 26 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 27 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 26 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; d. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 3 Tahun 27 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kudus; e. Peraturan Bupati Kudus Nomor 9 Tahun 213 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 213; 1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII : Pendahuluan : Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD : Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan : Kebijakan Akuntansi : Penjelasan pos-pos laporan keuangan : Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan : Penutup 1
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET REALISASI KINERJA APBD 2.1.Ekonomi Makro Kondisi Ekonomi makro dipengaruhi oleh : a. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB Dalam tahun 25 sampai dengan 28 menunjukkan pertumbuhan kearah positif dan terus meningkat. PDRB atas dasar harga berlaku tahun 25 adalah 19.822.794,31 untuk tahun 26 sebesar 21.417.328,55, tahun 27 mencapai 23.884.99,97 dan tahun 28 mencapai 27.138.456,44. Kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian di Kabupaten Kudus semakin membaik. b. Laju Inflasi Laju inflasi di Kabupaten Kudus dari tahun 26 sebesar 6,18 % tahun 27 tercatat 6,79 %, tahun 28 sebesar 11,99 % dan tahun 29 sebesar 3 %. Hal ini mengindikasikan perekonomian Kabupaten Kudus sangat fluktuatif. Laju Inflasi merupakan salah satu faktor ekonomi yang sangat berpengaruh di daerah, namun faktor ini diluar kendali dari Pemerintah Daerah, karena sangat dipengaruhi dari perubahan kebijakan pemerintah pusat. 2.2.Kebijakan Keuangan a. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah Dalam merencanakan target Pendapatan asli Daerah (PAD) mempertimbangkan realisasi penerimaan tahun lalu, potensi, dan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi masing-masing jenis penerimaan daerah. Dalam upaya peningkatan PAD, pemerintah kabupaten kudus tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Kebijakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditempuh melalui penyederhanaan sistim dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayaran retribusi daerah serta peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan. Disamping hal tersebut, kebijakan peningkatan pendapatan asli daerah dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditempuh dengan memperhatikan : a) Membandingkan secara rasional hasil pengelolaan kekayaan daerah dengan nilai kekayaan darah yang disertakan; b) Mendayagunakan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan dan belum dimanfaatkan, untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga. 2
b. Kebijakan Umum Belanja Daerah Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Perbandingan tingginya belanja tidak langsung dibandingkan belanja langsung tidak mengesampingkan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil pada belanja langsung. 2.3.Indikator pencapaian target kinerja APBD Target kinerja APBD yang dicerminkan melalui indikator keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 213 secara umum telah berhasil dilaksanakan. Faktor Pendorong tercapainya tingkat keberhasilan antara lain : 1.... 2.... 3. dst... 3
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD No Uraian Target Realisasi % Pencapaian 1 2 3 4 5 6 Belanja Langsung 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional b. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan c. Kegiatan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja d. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor e. Kegiatan Barang Cetakan dan Penggandaan f. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan g. Penyediaan Makanan dan Minuman h. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 2 Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor b. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 4.6. 4.235.675 92,8% 141.84. 14.18.5 99,36% 28.4. 28.4. 1 % 1.. 1.. 1 % 25.. 24.999.6 1 % 64.998. 64.678. 99,51 % 12.51. 11.282. 93,62 % 42.65. 38.755. 9,87 % 1.. 1.. 1% 14.3. 14.299.8 1 % Ket 4
1 2 3 4 5 6 3. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi a. Penyusunan Informasi Terhadap Layanan Publik 4 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa a. Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi 5 Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa a. Kegiatan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah 8.. 79.998. 1% 155.. 15.338. 96,99% 1.452.7. 1.418.972.5 97,68 % 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan. Pada tahun anggaran 213 tidak terdapat hambatan dan kendala dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. 5
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1 Entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah Entitas Akuntansi adalah Bagian Humas Setda Kab. Kudus sebagai Unit Kerja Perangkat Daerah. 4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Sedangkan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. 4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD Basis pengukuran untuk akuntansi penerimaan las, antara lain : - Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) - Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKR) - Surat Tanda Setoran (STS) - Bukti Transfer - Nota Kredit Bank Sedangkan basis pengukuran untuk akuntansi pengeluaran kas, antara lain : - Surat Penyediaan Dana (SPD) - Surat Perintah Membayar (SPM) - Kuitansi Pembayaran - Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) - Bukti Transfer - Nota Debet Bank 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada SKPD Kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan akuntansi yang belum diterapkan atas pos-pos laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan adalah : a. Telah sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan - Pengakuan aset tetap berdasarkan harga perolehan. b. Belum mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan - Aset tetap belum dilakukan penyusutan. 6
BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos-pos Pelaporan Keuangan SKPD 5.1.1 Pendapatan No Uraian Anggaran Realisasi Lebih/Kurang % 1. PAD 35.75. 4.984.7 5.234.7 115% 2. Dana Perimbangan 3. Lain-lain Pendapatan Penjelasan realisasi pendapatan : Sumber pendapatan berasal dari retribusi iklan di Radio Suara Kudus selama tahun 213. 5.1.2 Belanja N o Uraian Anggaran Realisasi Lebih/Kurang % BELANJA 3.272.667. 3.17.86.117 (254.86.883) 1. Belanja Operasi 3.119.717. 2.867.81.117 (251.96.883) - Belanja Pegawai 1.395.921.. 1.187.239.342 (28.681.658) - Belanja Barang 1.723.796. 1.68.57.775 (43.225.225) 2. Belanja Modal 152.59. 15.5. 2.9. - Tanah - Peralatan dan Mesin 152.59. 15.5. 2.9. - Gedung dan Bangunan - Jalan Irigasi dan Jaringan - Belanja Aset tetap Lainnya Penjelasan Realisasi belanja : Tahun 213 total belanja yang dikelola oleh Bagian Humas sebesar Rp 3.273.667. terdiri dari : - Belanja Tidak Langsung Rp 1.222.227. - Belanja Langsung Rp 2.5.44. Dari total belanja sebesar Rp 3.272.667. tersebut terealisasi sebesar Rp 3.17.86.117 atau 92 %. 7
5.1.3 Aset Uraian Jumlah Kenaikan ( Penurunan ) Tahun 213 Tahun 212 Jumlah % 1 2 3 4 5 ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Penerimaan,,,, Kas di Bendahara Pengeluaran,,,, Kas di Badan Layanan Umum Daerah,,,, Investasi Jangka Pendek,,,, Piutang Pajak,,,, Piutang Retribusi,,,, Piutang Dana Bagi Hasil,,,, Piutang Dana Alokasi Umum,,,, Piutang Dana Alokasi Khusus,,,, Piutang Lain-lain,,,, Persediaan 51,5, 41,, 1,5,,4 Jumlah Aset Lancar 51,5, 41,, 1,5,,4 ASET TETAP Tanah,,,, Peralatan dan Mesin 2,33,915,738, 1,885,318,259, 118,597,479,,,5 Gedung dan Bangunan 81,29,, 81,29,,,, Jalan Irigasi dan Jaringan 15,,, 15,,,,, Aset Tetap Lainnya 25.962., 48,358,, 454,396, 97, Kontruksi dalam Pengerjaan,,,, Akumulasi Penyusutan Aset Tetap,,,, Jumlah Aset Tetap 2.876,167,738, 3,181,966,259, 119.376.347, ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran,,,, Tagihan Tuntutan Ganti Kerugihan Daerah,,,, Kemitraan dengan Pihak Ketiga,,,, Aset Tak Berwujud,,,, Aset lain lain 1,37,, 128,248,, 177,878,,, Jumlah Aset 2,886,589,238, 3,31,255,259, 177,878,, Penjelasan Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Tahun 213 : Penambahan jenis asset terdiri dari : - Persediaan Tahun 213 51.5 - Belanja Modal sebesar 15.5. - Laptop mutasi dari asset 7.419.132 8
Pengurangan jenis asset terdiri : - Penghapusan asset tetap 454.396. - Angkutan 8.871.653 - Penghapusan asset lainnya 117.878. Kewajiban Uraian Jumlah Kenaikan ( Penurunan ) Tahun 213 Tahun 212 Jumlah % 1 2 3 4 5 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Penghitungan Pihak Ketiga,,, % Utang Bunga,,, % Utang Pajak,,, % Utang Jangka Pendek Lainnnya,,, % Penjelasan Rincian Kewajiban : --. 5.1.4 Ekuitas Dana Jumlah Kenaikan ( Penurunan ) Uraian Tahun 213 Tahun 212 Jumlah % EKUITAS DANA INVESTASI EKUITAS DANA LANCAR SILPA,,,, Cadangan Piutang,,,, Cadangan Persediaan 51,5, 41,, 1,5,,4 Jumlah Ekuitas Dana Lancar 51,5, 41,, 1,5, EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Aset Tetap 2,876,167,738, 3,181,966,259,, 35,828,521,4 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya (Tidak termasuk Dana Cadangan) 1,37, 128,248,, 117,878,, Jumlah 2,886,598,238, 3,31,225,259, 423,666,21,,4 EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASI RK-PPKD 9
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN SKPD Berdasarkan Perda Kabupaten Kudus Nomor 13 Tahun 28 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus. Tugas pokok Bagian Humas Setda Kabupaten Kudus adalah mempersiapkan perumusan kebijakan, pengkoordinasian, penyelenggaraan dan pelayanan administrasi di bidang informasi dan dokumentasi, publikasi dan fasilitasi media serta penyelenggaraan urusan tata usaha dan rumah tangga bagian. Adapun Fungsi SKPD adalah : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang hubungan masyarakat ; b. Penyusunan program, rencana kerja dan kegiatan untuk rencana anggaran satuan kerja Bagian Hubungan Masyarakat ; c. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang hubungan masyarakat ; d. Pengkoordinasian dan penyelenggaraan pelayanan informasi, dokumentasi, publikasi dan fasilitasi media ; e. Pengelolaan informasi, dokumentasi dan perpustakaan Setda ; f. Pelaksanaan dan pembinaan hubungan masyarakat ; g. Pelayanan administrasi dan fasilitasi di bidang pelayanan informasi, dokumentasi informasi, publikasi, fasilitasi media dan perpustakaan Setda; h. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Bagian Hubungan Masyarakat ; i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bagian Hubungan Masyarakat ; j. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga bagian E. Susunan Kepegawaian dan Sarpras a. Susunan kepegawaian : Susunan organisasi Bagian Humas terdiri dari : 1 (satu) orang Kepala Bagian 2 (dua) orang Kasubbag : Kasubbag. Informasi dan Dokumentasi Kasubbag. Publikasi dan Fasilitasi Media 1
KEPALA BAGIAN HUMAS KASUBBAG. INFORMASI DAN DOKUMENTASI KASUBBAG. PUBLIKASI DAN FASILITASI MEDIA Personil Bagian Humas Setda Kabupaten Kudus berjumlah 23 orang dengan perincian : 1. Pendidikan 1. Pasca Sarjana (S2) : 1 (satu ) orang 2. Sarjana (S1) : 7 (tujuh) orang 3. Diploma (D3) : 4 (empat) orang 4. SLTA : 1 (sepuluh ) orang 5. SD : 1 (satu) orang 2. Golongan 1. Golongan IV : - 2. Golongan III : 11 (sebelas) orang 3. Golongan II : 12 (dua belas orang ) 4. Golongan I : - b. Sarana dan Prasarana : Sarana dan prasarana yang dimiliki Bagian Humas 1. 1 (satu) unit gedung kantor 2. 1 (satu) unit gedung radio Suara Kudus 3. 2 (dua) unit mobil operasional 4. 6 (enam) sepeda motor operasional 5. Peralatan dokumentasi 11
BAB VII PENUTUP Demikian CALK ini disususn guna memberikan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas akuntansi serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh Bagian Humas Setda Kabupaten Kudus. Dalamn penyusunan CALK ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum pelaksanaan program dan kegiatan dalam pelaksanaan seuai dengan target yang telah ditetapkan, Kudus, Januari 214 KEPALA BAGIAN HUMAS PUTUT WINARNO, S.STP Penata Tk. I NIP. 1978312 199711 1 1 12
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Bagian Humas Setda Kabupaten Kudus yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 212 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintahan. Kudus, 31 Desember 212 Kuasa Pengguna Anggaran YULIONO TRI NUGROHO, SH Pembina NIP. 196172 19813 1 4 13