Seminar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, Juli 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PENYEARAH DAYA

SISTEM PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK SERTA PEMANTAUAN SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MEDIA KOMUNIKASI JALA-JALA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

PERCOBAAN III Komunikasi Data Pengukuran Komunikasi Serial

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

MINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

BAB III PERANCANGAN ALAT

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

Rancang Bangun Sistem Keamanan Ganda Interaktif Kendaraan Bermotor Roda Dua Berbasis RFID (Radio Frequency Identification)

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DIRECT TORQUE CONTROL PADA MOTOR INDUKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta

Lampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Seinar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, 19-22 Juli 2011 UNIT SENTRAL DATA SEBAGAI MEDIA PENGONTROL PERALATAN LISTRIK BERBASIS ATMEGA8515 DAN POWER LINE CARRIER Ferry Trivianto ferry@student.eepis-its.edu Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS ABSTRAK Uunya peralatan listrik di ruah dapat diaktifkan dengan enekan asing-asing switch. Mengaktifkan beberapa perangkat akan enyita waktu dan tenaga penghuni. Hal ini dapat diantisipasi dengan siste koputer yang dapat engendalikan asing-asing tobol pada satu tepat. Pada tugas akhir ini dibuat alat yang dapat engendalikan peralatan ruah tangga enggunakan Mikrokontroller ATMEGA8515 dan PLC (Power Line Carrier). Alat ini terdiri dari transitter PLC yang dilengkapi dengan kounikasi serial dengan PC diletakkan di pusat kendali dan receiver PLC terhubung ke asing-asing slave. Peralatan listrik dapat diaktifkan elalui perintah dari pc. Data status yang dikiri pc diteria pusat kendali PLC dan dipancarkan kebali ke unit slave dengan edia PLC. Media PLC enggunakan etode odulasi FSK dengan frekuensi 125 khz. Alat yang dibuat diharapkan dapat engendalikan peralatan elalui pc dan diteria unit transitter PLC keudian diteruskan ke unit receiver PLC dengan jarak aksial 100 dan waktu yang diperlukan ±1 detik. Kata Kunci : Power line carrier; ikrokontroler; odulasi FSK. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seakin eningkatnya penggunaan peralatan listrik untuk kebutuhan ruah tangga beberapa waktu terakhir ini engakibatkan penggunaan switch untuk on / off peralatan listrik tersebut seakin banyak. Alat pengontrol peralatan listrik tersebut yang uu digunakan adalah switch elektronik. Uunya peralatan listrik di ruah dapat diaktifkan dengan enekan asing-asing switch tersebut. Mengaktifkan beberapa perangkat akan enyita waktu dan tenaga penghuni. Hal ini dapat diantisipasi dengan siste reote yang dapat engendalikan asing-asing switch pada satu tepat. Teknologi kounikasi saat ini telah engalai keajuan yang cukup pesat, salah satunya engenai edia kounikasi yang digunakan. Secara tradisional, teknologi kounikasi enggunakan kabel (isal: Sepasang kabel yang dibelitkan, koaksial, fiber optics) sebagai edia untuk pengirian dan peneriaan inforasi [1]. Naun, saat ini teknologi kounikasi tidak hanya secara konvensional elainkan juga telah berkebang enjadi kounikasi via tegangan jala-jala listrik. Jika pada perkebangan selanjutnya diinginkan bahwa penghuni ruah atau seseorang tidak perlu berjalan enuju switch tepat untuk engaktifkan peralatan listrik, tetapi cukup elalui perintah enggunakan pc atau ikrokontroller, aka diperlukan suatu etode yang dapat engiri data elalui suatu edia untuk engaktifkan peralatan listrik. Oleh karena itu, elalui tugas akhir ini dirancang dan dibuat kounikasi data berbasis ATMEGA8515 dan kounikasi dengan jala-jala listrik tegangan ac 220V untuk pengaktifan peralatan listrik dari jarak jauh. Data yang dikiri dari pc atau ikrokontroller akan dikirikan dan diteria oleh ode slave PLC, keudian data diolah untuk diteruskan elalui jala-jala listrik. Siste yang dirancang dan dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu pertaa unit pengirian data dari pc atau ikrokontroller yang berfungsi untuk eberi perintah ke unit aster PLC dan eneruskannya ke unit slave PLC yang berfungsi eneria data dari aster PLC sebagai unit kedua. Pengontrol kounikasi untuk pengirian dan peantauan data yang dilewatkan elalui power line carrier. 1.2 Ruusan Masalah Dala tugas akhir ini hanya dititikberatkan pada bagian unit pengirian data, yaitu engenai kounikasi data enggunakan ode Power Line Carrier. Pada unit sentral data dapat diruuskan beberapa perasalahan sebagai berikut : Bagaiana erancang dan ebuat ode PLC (Power Line Carrier) enggunakan IC tipe LM1893. Bagaiana erancang protokol kounikasi unit pengirian data enggunakan pc atau ikrokontroller dan unit peneria data yang enggunakan jala-jala listrik sebagai edia kounikasi data. Bagaiana erancang dan ebuat software ikrokontroler ATMEGA8515 untuk engontrol jalannya kounikasi data. 1.3. Tujuan Tugas akhir ini bertujuan untuk erealisasikan unit sentral data pada siste pengaktifan peralatan listrik ruah tangga yang enggunakan jala-jala listrik sebagai edia kounikasi data. Dengan pengebangan lebih lanjut, alat ini diharapkan dapat enjadi salah satu solusi bagi 1

ruah tangga sebagai alat yang dapat eningkatkan kenyaanan kepada pengguna peralatan listrik. 1.4. Ruang Lingkup Perasalahan dala tugas akhir ini dibatasi pada beberapa hal sebagai berikut : Alat ini dibuat untuk engontrol alat listrik dengan julah dibatasi, jadi hanya dibuat 1 pengontrol (Master PLC ) dan 2 terkontrol (Slave PLC). Jarak aksial yang dapat ditepuh oleh kounikasi enggunakan power line carrier adalah sekitar ± 100 (panjang kabel instalasi) di lingkungan PENS-ITS. Siste dirancang untuk dapat bekerja pada jalajala listrik 1 fasa dengan tegangan sebesar 220 V dan frekuensi sebesar 50-60 Hz. Kounikasi yang terjadi tidak elalui transforator. Haronisa dan noise pada jala-jala listrik dianggap tidak epengaruhi kinerja siste. II. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 2.1 Gabaran Uu Gabaran uu dari siste pengontrol peralatan listrik yang dibuat akan terjadi kounikasi dua arah antara aster & slave PLC. Kounikasi yang terjadi terdiri dari kounikasi untuk eberikan perintah dari PC dan aster PLC keudian diteruskan ke slave PLC. Keudian inforasi bahwa perintah telah diteria, akan dikebalikan untuk dikiri oleh slave PLC untuk ditapilkan pada PC. Kounikasi terjadi elalui jala-jala listrik sehingga diperlukan suatu ode power line carrier (PLC). 2.2. Spesifikasi dan Blok Diagra Unit Sentral Data Unit sentral data erupakan salah satu bagian dari siste pengontrol peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengontrol utaa kounikasi dala siste, transit receive data secara bergantian oleh aster aupun slave PLC. Spesifikasi Unit Sentral Data ditentukan sebagai berikut : 1. Menggunakan PC sebagai pengontol utaa kounikasi dala siste dengan Borland Delphi 7 sebagai bahasa perograannya. Kounikasi data enggunakan ode serial Asinkronus dengan baudrate sebesar 300 bps. 2. Menggunakan ode PLC dengan IC tipe LM1893 sebagai tranceiver data dengan frekuensi pebawa sebesar 125 khz. 3. Menggunakan ikrokontroller ATMEGA8515 sebagai peneria dan pengolah data dari perintah input aster. 4. Antaruka antara PC dan PLC enggunakan RS-232. 5. Menggunakan kaki RTS (Request To Send) pada serial RS-232, sebagai input enable untuk IC LM1893 pada sisi aster PLC. Blok diagra Unit Sentral Data yang disusun ditunjukkan dala Gabar 2.1 Jala-Jala Listrik Protokol Kounikasi Antaruka RS232 Personal Koputer Mode PLC LM1893 Mode PLC LM1893 Rangkaian Driver AC & Mikro Unit Beban Listrik Gabar 2.1 Blok diagra unit sentral data 2.3 Prinsip Kerja Unit Sentral Data Proses kerja unit sentral data diulai dari PC engontrol IC LM1893 agar dala keadaan receive data dengan enable enggunakan kaki RTS serial 232. Keudian PC engirikan data ke PLC yang berisi kode perintah dan alaat tujuan (noor ID unit beban listrik). Jika kode perintah saa dengan data identitas dari salah satu unit beban listrik, berarti ikrokontroller pada unit slave PLC akan engolah data dan enyalakan salah satu unit beban listrik sesuai dengan noor ID tujuan yang diberikan unit aster. Jika kode perintah tidak ada yang cocok, aka ikrokontroller tidak akan eberi reaksi, dan data akan diabaikan. Jika data telah diteria dengan benar dan enyalakan salah satu unit beban listrik, aka ikrokontroler segera enyiapkan inforasi dari keadaan unit beban listrik, apakah dala posisi ON atau OFF untuk dikiri kebali ke unit aster. Forat data dari inforasi ikrokontroller hapir saa dengan forat data kode perintah dari unit aster, yang berbeda hanya type datanya apakah ode transit atau reply. Setelah data inforasi diteria oleh unit aster, aka akan eberi reaksi untuk enyalakan atau eatikan indikator led pada tapilan delphi di PC. Proses selesai, dan proses akan berulang setiap penekanan tobol click button (perintah ON dan OFF beban listrik) pada tapilan delphi. 2.4 Perancangan Perangkat Keras 2.4.1 Rangkaian Mode PLC(Power Line Carrier) IC LM1893 dirangkai dengan beberapa koponen pendukung sehingga ebentuk rangkaian ode PLC (Power Line Carrier). Koponen-koponen pendukung tersebut eiliki fungsi-fungsi tertentu yang saling endukung sehingga rangkaian dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan dapat engurangi faktor-faktor yang dapat engganggu kinerja rangkaian. Rangkaian ode PLC ditunjukkan dala Gabar 2.2. 2

Gabar 2.2. IC LM1893 beserta koponen pendukungnya Suber: Datasheet LM1893, 2003 Nilai asing-asing koponen pendukung ditentukan berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan enggunakan prosedur sesuai dengan yang ditunjukkan oleh datasheet [6]. Koponen pendukung terdiri dari dua bagian yaitu bagian peancar dan bagian peneria. Bagian peancar terdiri dari C 0, R 0, C A, R A, T 1, C Q, Z T, dan R T. Sedangkan bagian peneria terdiri dari C L, C I, C F, R F, dan Z A. Untuk frekuensi pebawa (F 0 ) sebesar 125 khz, frekuensi data sebesar 180 Hz (360 baud), tegangan catu daya 18 Volt dan jala-jala listrik 220 V 50 Hz, diperoleh nilai asing-asing koponen pendukung seperti yang ditunjukkan dala Tabel 2.1. Tabel 2.1 Nilai koponen-koponen pendukung berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan Naa Koponen Nilai C 0 560 pf R 0 5.6 kω + 2 kω(potensio) C A 0.1 µf R A R A = 10 µω T 1 Prier=60 μh, Sekunder=3 μh 27 nf C Q Z T 47 V R T 4,7Ω C L 0.047 µf C I 0.047 µf C F 0.047 µf R F Z A 3.3 kω 5,1 V Gabar2.3. Rangkaian Mikrokontroler 2.4.3 Rangkaian Antaruka RS232 Rangkaian antaruka RS232 enggunakan IC MAX232 yang eerlukan beberapa koponen tabahan berupa epat buah kapasitor yang nilainya telah ditentukan datasheet, yaitu 1µF untuk seluruh kapasitor [7]. Rangkaian RS232 ditunjukkan dala Gabar 2.4. Gabar 2.4. Rangkaian Antar Muka RS232 2.4.4 Rangkaian Relay 2.4.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA8515 Mikrokontroler yang digunakan pada rangkaian ini adalah ikrokontroler tipe ATMEGA8535 yang erupakan keluarga dari AVR. Koponen ini erupakan sebuah chip tunggal yang berfungsi sebagai unit peneria dari unit aster dan pengontrol relay driver. Peilihan ikrokontroler jenis ini karena udah diperoleh di pasaran. Pin-pin Mikrokontroler ATMEGA8535 dihubungkan pada rangkaian pendukung seperti yang ditunjukkan dala Gabar 3.5. Gabar 2.5. Rangkaian Driver AC Menggunakan Relay Rangkaian ini digunakan untuk enyalakan peralatan listrik ruah (tegangan 220 VAC) dengan ikrokontroller. Saat J1 dihubungkan dengan ground aka lapu LED dala TLP 521 akan enyala dan tegangan pada pin 9 akan dapat elewati ke pin 2 dan engaktifkan transistor BD139. Saat Transistor aktif aka relay akan enyala dan enggerakkan kontak relay dan peralatan listrik (220 VAC) akan enyala. J1 diasukkan dala port ikrokontroller. 3

2.5 Perancangan Protokol Kounikasi Agar terjadi kounikasi antara unit aster dengan unit slave siste, aka diperlukan suatu protokol kounikasi. Protokol kounikasi dirancang sebagai berikut : 1. Proses kounikasi diulai dengan PC engiri data dengan forat yang terdiri dari header data, noor ID beban yang dituju, tipe data, dan end data. 2. PC engiri forat data tersebut elalui jala-jala listrik keudian diteria oleh ikrokontroller unit slave dan enunggu respon dari ikrokontroler berupa kode apakah ikrokontroler dapat eneria data dengan benar atau tidak. Jika dala waktu tertentu tidak ada respon, aka PC enganggap terjadi error pada hubungan kounikasi dengan ikrokontroller dan proses tidak dilanjutkan. 3. Jika data dapat diteria oleh ikrokontroler dengan benar, aka ikrokontroler akan engiri data sebagai balasan (reply) pada unit aster. Disini ikrokontroller akan enyiapkan inforasi untuk dikiri kebali ke PC dan ditapilkan pada visual basic apakah kondisi beban listrik pada posisi on atau off. Forat data untuk reply oleh ikrokontroller yaitu saa dengan yang dikiri oleh PC terdiri dari header data, noor ID beban yang dituju, tipe data, dan end data. Yang ebedakan antara data yang dikiri oleh PC dan ikrokontroller adalah jenis type data apakah forward atau reply. 4. Proses selesai, dan proses akan berulang setiap penekanan tobol click button (perintah ON dan OFF beban listrik) pada tapilan delphi. Gabar 2.6 enunjukkan forat data yang digunakan saat elakukan kounikasi, yaitu antara PC unit aster dengan ikrokontroler unit slave. Header data ID Tujuan Type data End Data baik. Perangkat lunak ikrokontroler dibuat enggunakan Code Vision AVR buatan HP info tech. Bahasa perograan yang digunakan adalah bahasa C. Sedangkan perangkat lunak PC enggunakan bahasa perograan Borland Delphi 7. Perangkat lunak PC ditujukan untuk engiri data ke ikrokontroller agar dapat engontrol beban dala kondisi on tau off. Perancangan perangkat lunak ikrokontroler ditujukan untuk eberi balasan (reply) untuk kirian data yang diberikan oleh PC. Gabar 2.7. Tapilan Borland Delphi User Interface Setiap penekanan tobol slave 1 atau slave 2 aka akan engirikan data dengan forat data seperti gabar 2.7, keudian akan diteria oleh ikrokontroller unit slave dan selanjutnya akan engontak relay untuk enyalakan beban yang dituju. Perancangan perangkat lunak PC dan perancangan perangkat lunak ikrokontroller asingasing ditunjukan oleh diagra alir pada Gabar 2.8 dan 2.9. Gabar 2.6. Forat data dari PC ke ikrokontroler Keterangan : Header Data = 8 bit awalan data ID Tujuan = 8 bit kode perintah untuk alaat tujuan beban listrik Type Data = 8 bit data forward atau reply End data = 8 bit akhiran data 2.6 Perancangan Perangkat Lunak Pengatur kounikasi data pada alat ini dikendalikan oleh perangkat lunak dari PC dan ikrokontroler ATMEGA8515. Perangkat lunak ini tersusun dari instruksi-intruksi yang ebentuk sebuah listing progra (source code). Progra dibuat secara terstruktur dala beberapa subrutin yang secara khusus enangani fungsi tertentu agar eudahkan dala pebuatan dan pencarian kesalahan serta pengujian progra sehingga dapat bekerja dengan 4

Start Start Inisialisasi Coport A A Inisialisasi Coport Tekan Tobol (Button) Wait ID Beban Yang Dituju B Data Diteria Siapkan Data Yang akan Dikiri Kiri Data Wait B Check Data, Apakah Cocok? Ya Balik Keadaan Sekarang Tidak Data Yang Diteria C Siapkan Inforasi Keadaan Sekarang Tapilkan Hasil Control C Kiri Data Reply Tidak Apakah Siste Mati? END Ya Apakah Siste Mati? END Ya Tidak Gabar 2.8. Diagra Alir Untuk Data Unit Master (PC) Gabar 2.9. Diagra Alir Untuk Data Unit Slave (Mikrokontroller) 5

III. PENGUJIAN DAN ANALISIS 3.1 Pengujian Rangkaian LM1893 Secara uu, tujuan pengujian rangkaian LM1893 adalah untuk engetahui apakah rangkaian ini dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang ditunjukkan oleh datasheet. Untuk encapai tujuan tersebut, pengujian dilakukan dala dua keadaan, yaitu pengujian saat ode transit dan pengujian saat ode receive. Sebelu dilakukan pengujian, rangkaian harus dikalibrasi dengan prosedur seperti yang ditunjukkan oleh datasheet. Saat ode transit, data pengujian enunjukkan bahwa sinyal keluarannya berupa sinyal sinusoida, tegangan sinyal kelurannya sebesar 5,2 V, dan frekuensi sinyal keluarannya adalah sebesar 127,7 khz saat diberi asukan logika 0 dan 122,4 khz saat diberi asukan logika 1. Sedangkan spesifikasi yang ditunjukkan oleh datasheet adalah adalah sinyal keluarannya berupa sinyal sinusoida, tegangan sinyal keluaran iniu sebesar 4,0 V, frekuensi sinyal keluaran sebesar 127,7 khz saat diberi asukan logika 0 dan 122,5 khz saat diberi asukan logika 1. Toleransi penyipangan frekuensi sinyal keluaran yang diijinkan adalah sebesar ± 20%. Oleh karena itu dapat disipulkan bahwa rangkain ini dapat bekerja dengan baik saat ode transit. Saat ode receive, hasil pengujian enunjukkan bahwa logika keluaranya adalah high saat diberi asukan berupa sinyal sinusoida dengan frekuensi sebesar 122,5 khz dan low saat diberi asukan berupa sinyal sinusoida dengan frekuensi sebesar 127,7 khz. Data hasil pengujian tersebut saa dengan spesifikasi yang ditunjukkan oleh datasheet sehingga dapat disipulkan bahwa rangkaian ini dapat bekerja dengan baik saat ode receive. 3.2 Pengujian Kounikasi Antar Mikrokontroler Melalui Rangkaian LM1893 Data pengujian kounikasi data antara serial aster dengan ikrokontroler slave elalui rangkaian LM1893 ditunjukkan oleh tabel 3.1. Baris terdiri dari cell yang bernaa Indikator Noor Urut Data (Dala Heksa Desial). Cell-cell dibawah noor urut data adalah nyala LED data dala heksadesial yang erepresentasikan data yang diteria. Data yang diteria harus eiliki kesaaan nilai dan urutan dengan data yang dikirir. Tabel 3.1. Data yang diteria oleh ikrokontroler slave (dala heksa desial) No. Baudrate (bps) Noor Urut Data (Dala Heksa Desial) 00 01 02 03 04 05 06 07 1. 60 01 02 03 04 05 06 07 08 2. 120 01 02 03 04 05 06 07 08 3. 180 01 02 03 04 05 06 07 08 4. 240 01 02 03 04 05 06 07 08 5. 300 01 02 03 04 05 06 07 08 6. 360 01 02 03 04 05 06 07 08 7. 480 01 02 03 04 05 06 07 08 8. 540 01 02 03 04 05 06 07 08 9. 600 01 02 03 04 05 06 07 08 10. 720 01 02 03 04 05 06 07 08 11. 900 01 02 03 04 05 06 07 08 12. 960 01 02 03 04 05 06 07 08 13. 1080 F0 3C F0 3C 00 30 80 78 14. 1200 C0 00 80 C0 00 00 00 80 15. 1440 00 00 C0 00 00 00 C0 00 16. 1800 00 00 C0 00 00 00 C0 00 17. 2400 00 00 C0 00 00 00 C0 00 18. 4800 00 00 C0 00 00 00 C0 00 19. 9600 00 00 00 00 00 00 00 00 Berdasarkan data yang ditunjukkan Tabel 3.1, kesaaan nilai dan urutan antara data yang dikiri dengan data yang diteria terjadi hanya sapai baudrate sebesar 960 bps. Sehingga dapat disipulkan bahwa peilihan baudrate sebesar 300 bps pada perancangan sudah cocok digunakan dala siste kwh eter prabayar yang enggunakan jala-jala listrik sebagai edia kounikasi data. Baudrate yang dipilih adalah baudrate yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu labat supaya dapat dihasilkan kinerja siste yang paling optial. 3.3 Pengujian Rangkaian RS232 Tujuan pengujian rangkaian RS232 adalah untuk engetahui besarnya level tegangan keluaran rangkaian antaruka RS232 dengan asukan berupa level tegangan TTL dan RS232. Saat engubah level tegangan TTL enjadi level tegangan RS232, data pengujian enunjukkan bahwa saat diberi tegangan asukan sebesar 0 V (logika 0) enghasilkan keluaran dengan nilai yang berada dala range 3 15 V yaitu sebesar 7,94 volt, dan saat diberi tegangan asukan sebesar 5 V (logika 1) enghasilkan tegangan keluaran dengan nilai yang berada dala range (-3) (-15) V yaitu sebesar -8.51. Sedangkan saat engubah level tegangan RS232 enjadi level tegangan TTL, data pengujian enunjukkan bahwa saat diberi tegangan asukan sebesar 15 V enghasilkan tegangan keluaran berlogika rendah, dan saat diberi asukan sebesar -15 V enghasilkan tegangan keluaran berlogika tinggi. Sehingga dapat disipulkan bahwa rangkaian hasil perancangan apu engubah level tegangan TTL enjadi level tegangan RS232 serta apu engubah level tegangan RS232 enjadi level tegangan TTL. 3.4 Pengujian Kounikasi Antara Mikrokontroler dengan Personal Coputer Melalui Rangkaian RS232 Tujuan pengujian kounikasi antara ikrokontroler dengan Personal Coputer adalah untuk engetahui keberhasilan kounikasi data bertipe karakter antara ikrokontroler dengan koputer elalui rangkaian RS232. Dala pengujian kounikasi antara ikrokontroler dengan personal coputer, karakter yang diketik elalui keyboard dikiri ke ikrokontroler secara serial elalui rangkaian RS232. Keudian karakter yang diteria oleh ikrokontroler dikiri kebali ke personal coputer dan karakter yang diteria ditapilkan oleh software tera ter. 6

Gabar 3.2. enunjukkan bahwa karakter yang diketik elalui keyboard saa dengan karakter yang ditapilkan oleh software hyper terinal, sehingga dapat disipulkan bahwa kounikasi antara ikrokontroler dan personal koputer dapat terjadi dengan baik. Gabar 3.2. Hasil pengujian kounikasi antara ikrokontroler dengan personal coputer elalui rangkaian RS232 3.5 Pengujian Keseluruhan Siste Pengontrol Peralatan Listrik Pengujian siste secara keseluruhan bertujuan untuk engetahui keberhasilan siste dala engiri data dari unit transit enuju unit receive berdasarkan jarak dan dapat diperoleh prosentase error dari pengirian data. Keudian enguji keberhasilan alat egiri data ke ID beban yang dituju. Data pengujian pengirian data elalui jalajala listrik yang telah dilakukan ditunjukkan dala Tabel 3.3. yang erupakan pengirian karakter dengan total pengirian beberapa kali. Tabel 3.3. Data yang terkiri elalui PLC dengan percobaan pengirian beberapa kali. Karakter Julah total Terkiri yang terkiri No. Prosentase Error (dala %) 10x 25x 50x 10x 25x 50x 1. a 9 24 50 10 4 0 2. b 10 24 49 0 4 2 3. c 10 23 50 0 8 0 4. d 10 25 48 0 0 4 5. e 9 25 47 10 0 6 6. f 9 25 48 10 0 4 7. $ 10 24 49 0 4 2 8. * 9 23 50 10 8 0 9. # 9 24 49 10 4 2 10. @ 10 25 47 0 0 6 Keudian Tabel 3.4. enunjukkan hasil pengirian data yang kedua elalui jala jala listrik diana pengujian PLC berdasarkan jarak antara unit transitter dan receiver. Tabel 3.4. Data yang terkiri elalui PLC berdasarkan jarak antara unit transitter dan receiver. Karakter Jarak Pengirian Data No. Terkiri ±10 ±20 ±40 ±60 ±100 1. a a a a a a 2. b b b b b * 3. c c c c c # 4. d d d d d ^ 5. e e e e e ^ 6. f f f f f * 7. $ $ $ $ $ $ 8. * * * * * % 9. # # # # #! 10. @ @ @ @ @! Tabel 3.5. Keberhasilan data yang dikiri dan nyala beban. pengirian Unit Receive 1 Unit Receive 2 No. dari unit transit Kondisi beban Data di Kondisi beban Data di 1. Kiri data pertaa kali 2. Kiri data selanjutnya LCD LCD ON $1TE ON $2TE OFF $1TE OFF $2TE Keterangan : Proses pada tabel diatas berulang untuk setiap kali pengirian data, engkondisikan beban on / off. Untuk pengirian data enggunakan jala jala listrik berdasarkan tabel 3.3., unit transit data engiri data ke unit receiver pada percobaan pengirian beberapa kali ada suatu waktu yang data tidak sapai di unit receive, hal ini diungkinkan karena adanya pengaruh noise pada sinyal sinus jala jala listrik yang enyebabkan data hilang di tengah jalan, sehingga enibulkan prosentase error. Prosentase error tidak elebihi 10 % sehingga alat ini asih dikategorikan bekerja dengan baik. Keudian berdasarkan Tabel 3.4., pada jarak 50 data asih dapat terkiri dengan baik, perlu diperhatikan disini adalah data dapat terkiri hanya pada jala jala listrik yang sefasa, fasa R dengan R saja, fasa S dengan S saja, atau fasa T dengan T saja. Sedangkan untuk beda fasa, data tidak dapat terkiri karena beda sabungan. Keberhasilan alat ditunjukkan dengan enyalanya lapu setelah dikontrol dari PC, serta tapilnya data yang terkiri sesuai yang ditapilkan di LCD. 7

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesipulan Dari hasil pengujian tiap blok rangkaian dan pengujian siste keseluruhan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesipulan sebagai berikut : 1. Dari pengujian rangkaian LM1893 dapat diketahui bahwa rangkaian tersebut dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang ditunjukkan oleh datasheet. 2. Dari pengujian kounikasi antar ikrokontroler elalui rangkaian LM1893 dapat diketahui bahwa nilai baudrate terbesar yang bisa digunakan adalah 960 bps. Oleh karena itu dipilih baudrate sebesar 300 bps agar kounikasi dapat terjadi secara optial. 3. Dari pengujian kounikasi antara ikrokontroler dengan PC dapat diketahui bahwa kounikasi dapat terjadi dengan baik 4. Siste pengontrol peralatan listrik yang enggunakan jala-jala listrik sebagai edia kounikasi data dapat bekerja dengan baik karena apu elakukan pengontrolan kondisi on / off beban listrik elalui jaringan instalasi listrik PLN ruah tangga sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. [2] Malvino, Albert Paul. 1987. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jilid 1, terjeahan Prof. M. Barawi, Ph.D. Jakarta : Erlangga. [3] Malvino, Albert Paul. 1987. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jilid 2, terjeahan Prof. M. Barawi, Ph.D. Jakarta : Erlangga. [4] Marcus, Teddy, et al. 2005.Perograan Delphi dengan ADOExpress. Bandung : Inforatika. [5] Martina, Inge. 2004. Perograan Visual Borland Delphi 7. Jakarta : PT. Elex Media Coputindo [6] National Seiconductor. 1995. LM1893/LM2893 Carrier-Current Transciever. www.national.co [7] Texas Instruent. 1998. MAX232, MAX232I Dual EIA-232 Driver/Receiver. www.. [8] Sholeh, Herawan Rahan. 2007. Unit Sentral Data Pada Siste kwh Meter Prabayar Yang Menggunakan Jala-Jala Listrik Sebagai Media Kounikasi Data. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang : Jurusan Teknik Elektro UNIBRAW. 4.2 Saran Proses perancangan, pebuatan dan pengujian alat ini dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sehingga asih ada faktor-faktor lain yang diabaikan. Faktor-faktor tersebut ungkin dapat epengaruhi kinerja siste jika alat diaplikasikan pada kondisi sesungguhnya. Faktor-faktor tersebut seperti panjang dan jenis kabel yang digunakan, adanya sabungan-sabungan, serta adanya haronisa dan noise. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kinerja siste. Besarnya daya peancar pada alat ini sesuai dengan spesifikasi IC LM1893 yang eiliki jangkauan yang terbatas sehingga perlu dilakukan penelitian tentang daya peancar agar dapat digunakan untuk proses pengirian data dala jangkauan yang lebih jauh. Selain itu perlu juga dilakukan penabahan siste keaanan data karena dala perancangan dan pebuatan alat ini belu eperhitungkan asalah keaanan data yang ditransisikan. Untuk pengebangan lebih lanjut, alat ini bisa digunakan untuk aplikasi lain, isalnya sebagai jaringan internet elalui jala-jala listrik, pengirian database elalui jala-jala listrik pada industri skala besar dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA [1] Atel. 2003. 8-bit AVR icrocontroller with 8Kbytes In Siste Prograable Flash. www. atel.co/ dyn/ resources/ prod_docuents/ doc8515.pdf 8