SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL. Ivanna K. Timotius, Adhi Prayogo

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM. Ivanna K. Timotius, Danie Kurniawan. Intisari

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan terhadap gelombang suara. Pengenalan gelombang suara yang sudah

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengenalan Fonem Vokal Bahasa Jawa Mataraman Menggunakan Metode Liner Predictive Model Dan Hidden Markov Model

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

SIMULASI DAN ANALISIS KLASIFIKASI GENRE MUSIK BERBASIS FFT DAN CONTINOUS DENSITY HIDDEN MARKOV MODEL

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan

1. Pendahuluan Latar Belakang

PENDAHULUAN Tujuan Latar Belakang Ruang Lingkup Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Nada dan Chord Gitar

HIDDElV il1arkov MODEL

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang terjadi

Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember 2015 ISSN: X (Cetak) Niky Fetra 1, Muhammad Irsyad 2 1,2

BAB III METODE PENELITIAN

Suara bisa dibuat database engine untuk pengenalan kata. Dengan aplikasi ini, dapat secara otomatis melakukan transkripsi suara, sehingga dapat mengur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

PERBANDINGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL DAN VECTOR QUANTIZATION UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI SUARA

Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore

BAB III HIDDEN MARKOV MODELS. Rantai Markov bermanfaat untuk menghitung probabilitas urutan keadaan

APLIKASI PENGKONVERSI NADA-NADA INSTRUMEN TUNGGAL MENJADI CHORD MENGGUNAKAN METODE PITCH CLASS PROFILE

APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGATUR MOBIL DENGAN PENGENDALI JARAK JAUH

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter dalam

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGATUR KECEPATAN PUTARAN KIPAS ANGIN

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM DADU ELEKTRONIK DENGAN

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

memahami kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital dengan suatu pola tertentu. Kata-kata yang diucapkan di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

BAB IV SIMULASI DAN ANALISA DATA

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI PENGENALAN CHORD TERISOLASI BERBASISKAN SPEAKER DEPENDENT DENGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL SKRIPSI

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

PENGENALAN NADA PIANIKA MENGGUNAKAN JENDELA SEGITIGA, DCT, DAN FUNGSI JARAK EUCLEDIAN

IDENTIFIKASI CAMPURAN NADA PADA SUARA PIANO MENGGUNAKAN CODEBOOK

Perbandingan Spektral Musik Klasik dengan Musik Etnik Jawa menggunakan Analisis MFCC dan Beat Strength

BAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi karena bergetarnya suatu benda, yang menyebabkan udara di sekelilingnya

Perbandingan Spektral Musik Klasik dengan Musik Etnik Jawa menggunakan Analisis MFCC dan Beat Strength

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB

PENGENALAN DAN REPRESENTASI SIMBOL AKOR MUSIK MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL DENGAN PENDEKATAN DOUBLY NESTED CIRCLE OF FIFTH

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

BAB III. ANALISIS. Proses Penyisipan Tanda Air

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian.

APLIKASI PENGKONVERSI NADA-NADA INSTRUMEN TUNGGAL MENJADI CHORD MENGGUNAKAN METODE PITCH CLASS PROFILE

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PARAMETER DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN PARAMETER MOMEN ZERNIKE DALAM MENGINDEKS CITRA. Intisari

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PITCH INTERVAL SINYAL SENANDUNG UNTUK PENCARIAN LAGU PADA TANGGA NADA PENTATONIS DAN DIATONIS TUGAS AKHIR

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK

Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov

ABSTRAK. Kata kunci: biola, Fast Fourier Transform, konversi, nada, not balok. vi Universitas Kristen Maranatha

Ekstraksi Suara Saron Mengunakan Cross Correlation Untuk Transkripsi Notasi Gamelan

SIMULASI DAN ANALISIS KLASIFIKASI GENRE MUSIK BERBASIS FFT DAN K- NEAREST NEIGHBOR

Identifikasi Suara Vokal Suku Banjar Berdasarkan Frekuensi Formant

Pembangkitan Suara Sintetik Berbasis Spectrum Density pada Gamelan Kelompok Balungan

Algoritma Viterbi dalam Metode Hidden Markov Models pada Teknologi Speech Recognition

BAB 1 PENDAHULUAN. tugas kita, mempermudah kita mencari informasi. Komputer juga bisa bergerak sebagai

Aplikasi Pengenalan Suara Dalam Pengaksesan Sistem Informasi Akademik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BASIC HARMONY TRIADS

INDEPT, Vol. 3, No.1, Februari 2013 ISSN

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV RANCANGAN GENERATOR MELODI

Rancang Bangun Modul Pengenalan Suara Menggunakan Teknologi Kinect

BAB II LANDASAN TEORI

Journal of Control and Network Systems

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN MODEL PROBABILISTIC NEURAL NETWORK UNTUK IDENTIFIKASI CHORD GITAR ARVIANI RIZKI

BAB 1 Pendahuluan. Sedangkan belajar bermain alat musik ada dua tahapan, yaitu :

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

DETEKSI OTOMATIS KELAINAN JANTUNG MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

Perbandingan Sistem Perhitungan Suara Tepuk Tangan dengan Metode Berbasis Frekuensi dan Metode Berbasis Amplitudo

Transkripsi:

SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia ivanna_timotius@yahoo.com, adhi.prayogo@gmail.com Intisari Chord adalah salah satu elemen utama musik yang dapat memberikan gambaran sederhana dari suatu karya musik. Sebuah sistem yang dapat mengenali chord dari suatu rekaman musik secara otomatis akan sangat menarik dan bermanfaat. Tulisan ini mengimplementasikan sebuah algoritma pengenalan chord otomatis dengan menggunakan pitch class profiles dan hidden Markov model. Algoritma yang diimplementasikan menunjukkan tingkat akurasi pengenalan sebesar 100% untuk file lagu progresi chord murni dari MIDI, 97,97% untuk file lagu progresi chord murni dari rekaman gitar, 85,35% untuk file lagu kompleks dari MIDI, dan 59,80% untuk file lagu kompleks yang mengandung vokal manusia. Kata kunci: chord, pitch class profiles, hidden Markov model. 1. Pendahuluan Sistem pendengaran manusia mempunyai kemampuan untuk menyarikan data yang kaya dari sinyal audio yang kompleks. Misalnya manusia dapat memahami percakapan dan menikmati musik. Musik maupun percakapan termasuk sinyal audio yang kompleks. Salah satu elemen utama musik adalah chord. Rangkaian chord dapat memberikan gambaran sederhana dari sebuah karya musik. Transkripsi musik didefinisikan sebagai kegiatan mendengarkan sebuah karya musik dan menulis notasi musik untuk setiap nada yang menyusun karya musik tersebut. 133

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 9 No. 2 Oktober 2010 Hal 133 143 Transkripsi musik dapat juga diartikan sebagai kegiatan mentransformasi unsur unsur dari sebuah karya musik ke dalam representasi simboliknya. Transkripsi chord adalah bagian dari transkripsi musik yang bertujuan mendapatkan representasi simbolik dari unsur harmoni sebuah karya musik, yaitu nama - nama chord dari karya musik tersebut. Transkripsi chord ini penting dan bermanfaat misalnya bagi pemain musik yang ingin mempelajari dan memainkan kembali lagu dari suatu rekaman musik. Metode yang digunakan hingga kini dalam melakukan transkripsi chord adalah dengan transkripsi secara manual. Caranya adalah seseorang mendengarkan suatu rekaman musik lalu menuliskan chord-nya dengan mengandalkan kepekaan pendengaran dan perasaannya. Tetapi orang yang dapat melakukan ini adalah orang orang tertentu dengan kepekaan telinga yang baik dan memiliki latar belakang musik yang kuat serta sudah terlatih secara khusus dalam jangka waktu lama. Karena itu sebuah sistem yang dapat melakukan transkripsi chord secara otomatis akan sangat bermanfaat untuk membantu orang orang yang baru belajar musik atau pemusik pemula untuk mendapatkan label chord yang benar dari suatu rekaman musik yang dipunyai. Sistem yang dikembangkan menggunakan Pitch Class Profiles (PCP) sebagai metode ekstraksi fitur. PCP dipilih karena dapat menampilkan intensitas nada nada musikal dari suatu sinyal dengan baik. Hal ini penting karena yang membedakan suatu chord dari chord yang lain adalah nada nada penyusunnya. Selain itu, PCP memetakan nada nada yang sama dari oktaf yang berlainan ke dalam satu kelas nada, hal ini juga akan sangat berguna karena chord akan tetap sama jika nada nada penyusunnya sama, tidak bergantung pada urutan penyusunannya atau jangkauan oktafnya. Chord dalam sebuah rekaman musik berubah mengikuti waktu, sebagaimana halnya kata kata dalam rekaman percakapan berubah mengikuti waktu, karena itu banyak kerangka kerja dalam pengenalan wicara yang dapat digunakan dengan modifikasi [1]. Sistem yang dikembangkan menggunakan Hidden Markov Models (HMM) sebagai klasifikator yang populer digunakan dalam pengenalan wicara [2]. HMM dapat dipandang sebagai pernyataan state machine yang state-nya berpindah pindah setiap waktu tertentu. Perpindahan antar state dalam sebuah HMM berdasarkan probabilitas tertentu. Hal ini juga bersesuaian dengan sifat chord dalam 134

sebuah lagu yang berpindah pindah setiap waktu tertentu berdasarkan probabilitas tertentu. Suatu chord dalam sebuah lagu akan mempunyai kecenderungan lebih kuat untuk berpindah ke suatu chord tertentu daripada ke chord lainnya. Terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi suatu sistem pengenalan chord otomatis di antaranya adalah banyaknya jenis alat musik yang digunakan dengan warna suara yang berbeda-beda, adanya alat musik perkusi, adanya chord yang nada-nadanya tidak dimainkan secara simultan (broken chord atau arpeggio), dan adanya melodi lagu. 2. Chord Chord merupakan sekumpulan nada dengan pola tertentu. Sinyal dari sebuah nada yang berbeda memiliki frekuensi yang berbeda. Karena itu, sinyal dari dua buah chord yang berbeda, yang disusun oleh nada yang berbeda, akan memiliki karakteristik frekuensi yang berbeda pula. Chord dalam musik adalah tiga atau lebih nada nada yang dibunyikan bersama sama [3]. Chord diklasifikasikan berdasarkan interval di antara nada nada pembentuknya. Interval dalam musik berarti jarak di antara dua nada musikal. Jenis chord yang paling umum dan paling sederhana adalah triad, yaitu yang terdiri dari tiga buah nada. Dua jenis triad yang paling umum adalah major triad dan minor triad. Bila sebuah interval ditambahkan lagi pada sebuah triad, maka akan membentuk seventh chord yang terdiri dari empat nada. Seventh chord yang paling umum adalah dominant seventh chord. Contoh major triad, minor triad, dominant seventh chord dengan root C yang dituliskan dalam notasi balok ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Notasi Balok untuk (a) C Major Triad (b) C Minor Triad (c) C Dominant Seventh. 135

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 9 No. 2 Oktober 2010 Hal 133 143 3. Pitch Class Profiles (PCP) Metode PCP bertujuan untuk membentuk sebuah vektor PCP yang memiliki beberapa elemen pada setiap region waktu tertentu [4]. Tiap elemen pada vektor ini mewakili intensitas sinyal dari region-region frekuensi yang telah ditetapkan. Apabila tiap nada pada tangga nada kromatis direpresentasikan oleh sebuah elemen di vektor PCP, maka vektor PCP ini akan memiliki 12 elemen. Metode PCP dimulai dengan membagi file lagu menjadi beberapa frame dengan ukuran N. Data-data pada tiap frame tersebut x[n] ditransformasikan ke ranah frekuensi dengan menggunakan Short Time Fourier Transform (STFT) dengan menggunakan suatu jendela w[n]: N 1 j2 πkm/ N 0 k N 1 m= 0 X [ kn, ] = xn [ m]. wm [ ]. e STFT (1) Jenis jendela yang digunakan pada sistem ini adalah jendela Hanning. Jenis jendela ini dipilih karena mempunyai resolusi amplitudo yang bagus dan resolusi frekuensi yang cukup baik. Jendela Hanning dengan orde N diberikan oleh persamaan berikut: 2πm wm [ ] = 0.5 1 cos N 1 0 m N 1 (2) Setiap data pada sinyal hasil STFT terjendela kemudian dipetakan ke dalam kelas nada (pitch class). Kelas nada dari masing-masing data dipetakan dengan menggunakan persamaan: k f sr pk [ ] = NC.log2 mod N N f ref C (3) dengan p[k] = 0, 1, 2,..., N C - 1 merupakan kelas nada dari sampel k pada sinyal hasil STFT terjendela, N C merupakan jumlah kelas nada, N merupakan resolusi dari STFT yang sama dengan ukuran frame, f sr merupakan frekuensi cuplik dari sinyal masukan, dan f ref merupakan frekuensi referensi, misalnya untuk nada A f ref = 440 Hz. 136

Nilai elemen-elemen pada vektor PCP x pcp [i], 0 i N C 1, didapatkan dengan merata-ratakan magnitudo dari sinyal di ranah frekuensi X[k] yang memiliki kelas nada yang sama: 1 2 xpcp[] i = Xk [ ] (4) #( k ( pk [ ] = i )) pk [ ] = i 4. Hidden Markov Model (HMM) HMM merupakan sebuah sistem pemodelan yang bertujuan untuk mengenali suatu pola dengan menggunakan proses pembelajaran terlebih dahulu. Sebuah HMM adalah sebuah proses acak ganda (doubly stochastic process) [5][6] dengan satu proses acak pokok yang tidak dapat diobservasi (hidden), tetapi hanya dapat diobservasi melalui himpunan proses acak lainnya yang menghasilkan urutan simbol yang terobservasi. HMM juga dapat dipandang sebagai sebuah automaton acak terbatas dimana setiap statenya menghasilkan suatu observasi. Transisi antar state mematuhi properti Markov, yaitu perpindahan antar state pada HMM orde n hanya bergantung pada n state sebelumnya. Salah satu tipe HMM adalah ergodic HMM dimana setiap state dapat dicapai dari setiap state lainnya dalam sejumlah langkah tertentu. Pada penerapan konsep HMM untuk membangun aplikasi pengenalan chord, setiap chord diwakili oleh sebuah state dalam proses acak utama. Proses acak utama adalah proses transisi antar chord, yang mematuhi properti Markov. Proses acak utama ini tersembunyi. Pada setiap saat t, state aktif akan menghasilkan sebuah vektor PCP, vektor PCP inilah yang merupakan urutan simbol yang dapat diobservasi. Sebuah HMM λ terdiri dari parameter parameter A, B, dan π. Pernyataan ini sering ditulis dengan λ = (A, B, π) (5) Parameter A adalah matriks transisi dari hidden status, dengan A = {a ij } dan a ij adalah peluang next state q j jika present state q i a ij = P[q j q i ] (6) 137

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 9 No. 2 Oktober 2010 Hal 133 143 q adalah elemen dari himpunan hidden state Q = {q 1, q 2, q 3,...,q N } dengan N adalah jumlah seluruh hidden state. Parameter B sering disebut dengan confusion matrix memuat distribusi probabilitas dari simbol keluaran yang terobservasi. Parameter B memberikan informasi peluang munculnya keluaran terobservasi tertentu pada saat state tertentu: B = {b ij } (7) b ij = P[v j q i ] (8) b ij adalah peluang munculnya v j jika sedang berada pada state q i. Parameter π adalah vektor probabilitas state awal. Jadi maksudnya adalah peluang state pertama adalah state tertentu: π i = P[S 1 = q i ] (9), S 1 merupakan state pertama. Dalam sistem pengenalan chord, π berarti peluang sebuah lagu dimulai dengan chord tertentu. 5. Implementasi dan Pengujian File musik digital yang digunakan sebagai masukan sistem diubah menjadi file musik mono dalam format wav dengan frekuensi cuplik 11025 Hz dan kuantisasi 8 bit. Frekuensi cuplik sebesar 11025 Hz dipilih untuk mendapatkan lebar pita sinyal sekitar 5500 Hz yang sudah cukup untuk mendapatkan informasi harmoni dari nada nada musik. Selain itu lebar pita sekitar 5500 Hz dapat menghilangkan pengaruh bunyi pada frekuensi tinggi seperti bunyi simbal. Penggunaan file masukan mono dengan frekuensi cuplik sebesar 11025 Hz, kuantisasi 8 bit dipilih untuk mempercepat proses komputasi. Sistem didesain untuk dapat mengenali 3 jenis chord families yaitu major chord, minor chord dan dominant seventh chord pada 12 roots yaitu A, Bb, B, C, C#, D, Eb, E, F, F#, G, G#. File musik yang digunakan melatih sistem dan yang diuji berjumlah 36 file musik yang terdiri dari 4 kelompok, yaitu 1. 14 file musik berisi rekaman progresi chord murni yang direkam dari MIDI. File musik yang dimaksudkan pada kelompok ini adalah file lagu yang mengandung suara dari satu alat musik yang memainkan suatu urutan chord saja. File ini tidak mengandung melodi dan atau iringan alat musik perkusi. Urutan chord yang direkam 138

dipilih sedemikian sehingga dapat mewakili seluruh jenis chord yang ingin diklasifikasikan. 2. 14 file lagu berisi rekaman progresi chord murni yang direkam dari permainan gitar dengan progresi chord yang sama dengan kelompok sebelumnya. 3. 5 file lagu berisi lagu kompleks yang direkam dari MIDI. Lagu kompleks adalah lagu umum yang sudah mengandung melodi dan diiringi oleh beberapa alat musik, lengkap dengan alat musik perkusi. Lagu didapatkan dari file file MIDI yang suaranya direkam menjadi file berformat wav. 4. 3 file lagu berisi lagu kompleks komersial yang mengandung suara vokal manusia dan diiringi oleh beberapa alat musik. Pada sistem yang dikembangkan ini dipakai frame yang saling overlap dengan panjang frame N = 4096 dan data ter-overlap 50%. Dengan frekuensi cuplik dari sinyal masukan sebesar 11025 Hz, akan menghasilkan frame sinyal dengan kerapatan sekitar 5 frame per detik. Panjang frame ini dipilih karena lagu lagu pada umumnya, chord baru akan berganti setelah beberapa ketukan. Jika sebuah sinyal lagu masukan mempunyai tempo 120 ketukan per menit dan ada bagian lagu yang chord-nya berganti setiap ketukan, maka dibutuhkan frame sinyal untuk setiap ketukan, yang dapat dicapai cukup dengan kerapatan 120/60 = 2 frame per detik saja. Karena itu kerapatan 5 frame per detik yang diimplementasikan sudah memadai untuk menangani lagu lagu pada umumnya. Jumlah kelas nada N C pada PCP adalah 24 ditentukan secara empirik sehingga menghasilkan akurasi yang terbesar. Gambar 2 menunjukkan hasil vektor PCP terhadap sumbu waktu dalam detik. 139

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 9 No. 2 Oktober 2010 Hal 133 143 Gambar 2. Contoh Vektor PCP. Proses ekstraksi fitur dari sinyal lagu masukan menghasilkan sekuen vektor PCP. Frame frame PCP tersebut digunakan untuk membangun sebuah HMM yang memiliki satu state untuk setiap chord. Sistem yang diimplementasikan dirancang untuk dapat mengenali 36 jenis chord, oleh karena itu dibentuk sebuah HMM dengan 36 buah state. Sesuai Persamaan 5, parameter A disimpan dalam sebuah matriks 36 36 yang tiap elemennya a ij berisi peluang state berikut q j jika state sekarang adalah q i. Parameter B untuk tiap state dari 36 state diwakili oleh sebuah vektor yang berisi mean dari tiap pitch class untuk state tersebut, dan sebuah vektor yang berisi standar deviasinya. Parameter π disimpan dalam sebuah vektor dengan 36 buah elemen. Masing masing elemen berisikan peluang state awal yang muncul pada proses pengenalan. Hasil pengujian sistem yang telah dibangun ditunjukkan oleh Tabel 1. Hasil tersebut dibandingkan dengan kemampuan manusia dalam mengenali chord. Orang yang diuji adalah orang yang sudah terlatih musik selama jangka waktu yang bervariasi. Cara melakukan tes adalah dengan mendengarkan sejumlah lagu kepada para peserta, lalu peserta tes diminta langsung menuliskan chord dari lagu tersebut. Lagu yang diujikan berjumlah 8 buah dari jenis lagu kompleks yang terdiri dari 5 lagu dari hasil rekaman 140

MIDI dan 3 lagu yang mengandung suara vokal manusia. Kepada peserta tes lagu diperdengarkan sebanyak dua kali, hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan berpikir dan menulis. Nada dasar dari lagu yang diujikan juga diberitahukan terlebih dahulu kepada para peserta tes. Hal ini dilakukan karena orang yang mampu mengenali chord dari lagu tanpa diberitahukan nada dasar lagu terlebih dahulu adalah orang yang memiliki talenta istimewa dan sangat jarang ditemui. Tes diberikan kepada 10 orang yang terdiri dari 4 orang baru berlatih musik di bawah 5 tahun, 3 orang sudah berlatih musik antara 5 hingga kurang dari 10 tahun, dan 3 orang sudah berlatih musik selama 10 tahun atau lebih. Gambar 3 menunjukkan grafik perbandingan tingkat akurasi rata rata pengenalan chord oleh manusia dari tiap kelompok orang dengan pengenalan chord otomatis yang berbasis HMM. Dari grafik dapat dilihat bahwa tingkat akurasi sistem dalam mengenali chord kira kira sebanding dengan orang yang berlatih musik selama 10 tahun. Dengan demikian sistem pengenalan chord otomatis yang telah direalisasikan dapat bermanfaat untuk membantu orang orang yang belum begitu terlatih musik untuk mendapatkan chord yang benar dari suatu rekaman musik. Tabel 1. Akurasi Sistem Pengenalan Chord. Kelompok File Lagu Akurasi (%) Progresi chord murni dari MIDI 100 Progresi chord murni dari gitar 97,97% Lagu kompleks dari MIDI 85,35% Lagu kompleks dengan vokal manusia 59,80% 141

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 9 No. 2 Oktober 2010 Hal 133 143 Gambar 3. Grafik perbandingan tingkat akurasi rata-rata pengenalan chord oleh manusia dan sistem pengenalan chord otomatis. 6. Kesimpulan Chord dari sebuah file musik dapat dikenali secara otomatis dengan menggunakan ekstraksi fitur PCP dan HMM. Hasil pengujian terbaik memberikan tingkat akurasi 100% untuk file lagu progresi chord murni dari MIDI, 97,97% untuk file lagu progresi chord murni dari rekaman gitar, 85,35% untuk file lagu kompleks dari MIDI, dan 59,80% untuk file lagu kompleks yang mengandung vokal manusia. Daftar Pustaka 1. A. Sheh dan D. P.W. Ellis, Chord Segmentation and Recognition using EM-Trained Hidden Markov Models, LabROSA, Dept. of Electrical Engineering, Columbia University. 2. B. Gold and N. Morgan, Speech and Audio Signal Processing: Processing and Perception of Speech and Music, John Wiley & Sons, Inc., 1999. 3. Encarta Encyclopedia. Microsoft Encarta 2006. 1993-2005, Microsoft Corporation. 4. G. Cabral, J. P. Briot dan F. Pachet, Impact of Distance in Pitch Class Profile Computation, Laboratoire d Informatique de Paris, Universite Pierre et Marie Currie, dan Sony Computer Science Lab Paris. 5. L. R. Rabiner dan B. H. Juang, An Introduction to Hidden Markov Models, IEEE ASSP Magazine, Januari 1986. 142

6. L. R. Rabiner, A Tutorial on Hidden Markov Models and Selected Applications in Speech Recognition, Proceeding of IEEE, vol. 77, no. 2, pp. 257-286, Februari 1989. 143