Rancang Bangun Modul Pengenalan Suara Menggunakan Teknologi Kinect

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Modul Pengenalan Suara Menggunakan Teknologi Kinect"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 Rancang Bangun Modul Pengenalan Suara Menggunakan Teknologi Kinect Ratri Cahyarini, Umi Laili Yuhana, dan Abdul Munif Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia yuhana@its-sby.edu Abstrak Saat ini perkembangan teknologi pengenalan suara telah banyak dikembangkan. Salah satunya adalah teknologi pengenalan suara menggunakan Kinect. Kinect telah mampu mengenali beberapa bahasa, tetapi tidak dengan bahasa Indonesia. Maka dikembangkanlah modul pengenalan suara berbahasa Indonesia menggunakan teknologi Kinect. Modul pengenalan suara ini dibangun menggunakan teknologi Kinect. Adapun tahap awal pengembangan modul ini adalah pembuatan fungsi deteksi suara. Setelah itu akan dicari ciri khusus (feature vector) dari suara dengan menggunakan metode Linear Predictive Coding (LPC). Hal ini bertujuan untuk membedakan suara yang satu dengan yang lain. Setelah itu dilakukan klasifikasi data feature vector menjadi beberapa kelas dengan metode Support Vector Machine (SVM). Kemudian proses pelatihan data kata dapat dilakukan. Proses pengenalan suara sendiri dapat dilakukan dengan mencari probabilitas kata yang paling tinggi dengan kata yang diucapkan pengguna menggunakan metode Hidden Markov Model (HMM). Dari pengujian yang telah dilakukan terhadap 16 buah kata, didapatkan hasil bahwa proses pengenalan kata berhasil dilakukan dengan rata-rata persentase pengenalan 51,25%. Kata kunci HMM, Kinect, LPC, Pengenalan Suara, SVM. I. PENDAHULUAN INECT adalah teknologi sensor gerak yang Kdikembangkan oleh Microsoft. Microsoft sendiri telah mengembangkan Kinect untuk dapat digunakan tidak hanya untuk mendeteksi gerak yang telah umum dilakukan, namun juga sebagai media pengenalan suara. Sayangnya, Kinect belum dilengkapi dengan pengenalan suara berbahasa Indonesia. Untuk itulah dikembangkan modul pengenalan suara berbahasa Indonesia menggunakan Kinect. Pada modul ini nantinya masukan berupa suara yang diucapkan oleh pengguna akan diterjemahkan dan diperiksa ketepatannya dengan masukan kata. Aplikasi pengenalan suara sendiri telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Salah satunya sebagai media pembelajaran dalam mengucapkan kata. Adapun salah satu pengguna yang membutuhkan media pembelajaran pengucapan kata adalah penderita tunarungu. Penderita tunarungu merupakan orang yang kehilangan kemampuan mendengar baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian. Penderita tunarungu pada dasarnya masih memiliki kemampuan berbicara, namun keadaan masyarakat yang kurang memahami hal ini mengakibatkan pembelajaran berbicara bagi penderita tunarungu kurang diterapkan. Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan penderita tunarungu juga mengalami tunawicara. Guna mendukung proses pembelajaran penderita tunarungu untuk berbicara secara lisan, maka modul pengenalan suara menggunakan teknologi Kinect yang dikembangkan ini akan diimplementasikan untuk melengkapi aplikasi pembelajaran pengucapan bagi tunarungu menggunakan teknlogi Kinect [1]. Modul ini berguna untuk memeriksa apakah kata yang diucapkan oleh penderita tunarungu sudah seperti orang normal. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kinect Kinect merupakan sensor gerak yang dikembangan oleh Microsoft untuk video game console Xbox dan komputer dengan sistem operasi Windows. Kinect dapat menginterpretasikan gesture secara spesifik, sehingga pengguna dapat melakukan kontrol tanpa menyentuh game controller [2]. Saat ini, Kinect sudah dilengkapi dengan speech recognition/pendeteksian suara. Namun, bahasa yang dapat dideteksi masih meliputi bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, dan Jepang [3]. Sensor Kinect memiliki tiga bagian [4], yaitu: 1. Kamera RGB 2. Sensor kedalaman 3. Mikrofon Untuk menjalankan fungsi sebagai sensor suara, Kinect memiliki multi-array microphones yang terdiri dari empat mikrofon untuk menyimpan suara dari pengguna. Mikrofon inilah yang nantinya akan menangkap suara untuk kemudian diproses lebih lanjut. Kinect memiliki Analog to Digital Converter (ADC). Dengan adanya ADC, maka tahap pengolahan sinyal suara yang masuk akan berkurang. Karena pada umumnya proses pengenalan suara dilakukan dengan mikrofon biasa dan menghasilkan sinyal analog. B. Microsoft Kinect SDK Kinect SDK merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pengembang perangkat lunak dalam mengembangkan aplikasi yang dikembangkan menggunakan sensor Kinect. Kinect SDK memiliki beberapa fitur [5], sebagai berikut: 1. Raw sensor stream Akses low level dari sensor sensor pada Kinect yang terdiri dari kamera RGB, sensor kedalaman, dan mikrofon.

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 2 2. Skeletal tracking Akses untuk mendeteksi gambar kerangka dari satu atau dua pemain yang ada pada jangkauan Kinect. Dengan adanya skeletal tracking ini Kinect telah dapat mendeteksi sendi-sendi pada kerangka manusia. 3. Advance audio capabilities Memiliki integrasi dengan Windows speech recognition API. Di mana Kinect telah dapat mengenali beberapa bahasa, seperti Inggris, Jepang, Korea, Italia, Spanyol, dan Jerman. Selain itu Kinect memiliki kemampuan Acoustic echo cancellation, dan noise suppression. Acoustic echo cancellation (AEC) dapat menghilangkan echo yang muncul ketika pengguna mengucapkan suara. Sedangkan noise suppression sendiri akan meningkatkan tingkat kejernihan suara. 4. Dokumentasi dan contoh kode C. Linear Predictive Coding (LPC) LPC merupakan metode pengolahan data sinyal suara untuk mendapatkan model yang merepresentasikan suara tersebut. Model yang dihasilkan dari proses LPC ini berupa vektor yang berisi 24 parameter dan disebut vektor fitur. Adapun tahapan dari LPC ini adalah [6]: 1. Preemphasis Preemphasis merupakan proses perubahan sinyal suara menjadi sinyal yang lebih rata dan berguna untuk mengurangi adanya perbedaan yang terlalu ekstrim antara suatu sinyal dengan sinyal sebelumnya. Karena pada prakteknya, sinyal suara terkadang terlalu jauh berbeda satu dengan lainnya. 2. Frame Blocking Proses ini berguna untuk membagi keseluruhan sinyal yang merepresentasikan sebuah suara menjadi beberapa bagian/frame. Pembagian akan dilakukan dengan panjang frame 120 dan jarak setiap frame adalah 50 sinyal. Dengan demikian, suatu frame akan saling overlap dengan frame yang lain. 3. Frame Windowing Tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan diskontinuitas dari semua sinyal yang diakibatkan oleh proses frame blocking dengan menggunakan metode hamming window. 4. Autocorellation Pada tahap ini, setiap sampel sinyal suara yang telah di-windowing dikorelasikan untuk menghasilkan sejumlah nilai yang dapat dibentuk menjadi toeplist matriks. Nilai tertinggi dari proses autokorelasi ini adalah nilai orde analisa LPC (P). Nilai P umumnya berada pada interval 8 sampai 16. Kegunaan dari proses autokorelasi ini adalah untuk mengkorelasikan bentuk gelombang dengan dirinya sendiri. 5. LPC-Analisys Pada tahapan ini akan dicari koefisien LPC dari setiap frame dengan menggunakan metode Levinson- Durbin [6]. Setelah itu koefisien LPC yang banyaknya 8 parameter setiap frame akan diproses lagi untuk menghasilkan 12 parameter. 6. Cepstral Weighting Pada tahapan ini akan dilakukan proses pembobotan koefisien cepstral dengan window khusus. Dari tahapan ini akan dihasilkan 12 koefisien. 7. Delta Cepstral Pada tahapan ini, akan dihitung turunan orde pertama dari koefisien cepstral. Sama seperti tahap cepstral weighting, tahapan ini juga akan menghasilkan 12 koefisien. Dari delapan proses di atas, akan dihasilkan 24 parameter yang disebut vektor fitur. Ke-24 parameter tersebut diambil dari 12 parameter hasil proses cepstral weighting dan 12 parameter yang dihasilkan proses delta cepstral. Ke-24 parameter ini nantinya akan digunakan sebagai ciri untuk mengenali suara tertentu. D. Support Vector Machine (SVM) SVM merupakan algoritma pengenalan pola berdasarkan prinsip linear classifier. Algoritma SVM ini bekerja dengan cara mencari garis terbaik yang memisahkan setiap kelas dengan kelas lainnya (hyperplane). Dalam proses pencarian hyperplane terbaik, maka perlu dicari margin terbesar dari hyperplane tersebut. Margin hyperplane merupakan jarak antara hyperplane dengan data yang letaknya paling dekat dengan hyperplane tersebut. Semakin besar margin maka akan semakin baik hyperplane yang didapat [7]. SVM terdiri dari 2 jenis, yaitu: 1. SVM klasifikasi linear Pada SVM jenis ini, kelas yang akan dipisahkan hanya terdapat 2 buah kelas. Sehingga klasifikasi dapat dilakukan pada ruang 2 dimensi, yaitu x dan y. Pada jenis SVM ini, data akan dipisahkan menjadi dua buah kelas, yaitu positif (+1) dan negatif (-1). SVM akan mencari hyperplane terbaik yang memisahkan dua kelas. 2. SVM klasifikasi non-linear SVM non-linear merupakan algoritma klasifikasi yang digunakan untuk memisahkan lebih dari dua buah kelas. Dalam menyelesaikan permasalahan klasifikasi non-linear SVM yang pada dasarnya berfungsi untuk memisahkan dua buah kelas dimodifikasi dengan memasukkan fungsi Kernel. Pada klasifikasi non-linear ini, proses klasifikasi dilakukan dalam ruang yang memiliki dimensi lebih tinggi jika dibandingkan dengan dimensi ruang pada klasifikasi linear. Dengan melakukan klasifikasi pada ruang dimensi yang lebih tinggi, hasil klasifikasi akan semakin baik. Tetapi, penggunaan ruang dimensi yang terlalu tinggi justru akan menimbulkan overfitting yaitu klasifikasi yang berlebihan. Di mana anggota suatu kelas akan terpisah-pisah menjadi beberapa kelas yang lebih kecil. E. Hidden Markov Model (HMM) Hidden Markov Model merupakan salah satu algoritma yang dapat dikembangkan untuk mengenali suara atau gerakan. Dasar algoritma ini adalah mencari probabilitas yang paling besar dari kemungkinan yang ada.

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 3 Sebelumnya telah dijelaskan bahwa sebuah sinyal suara akan dibagi menjadi beberapa frame dan setiap frame akan memiliki vektor fitur masing-masing. Pada algoritma HMM sendiri, setiap frame akan dinamakan state. Sehingga setiap sinyal suara akan menghasilkan beberapa state. Untuk proses pengenalan suara, terlebih dahulu harus dibentuk matriks initial state, matriks transisi state, dan matriks observasi [8]. 1. Matriks initial state adalah matriks yang berisi probabilitas setiap state menempati posisi pertama dalam urutan frame sebuah suara. Matriks ini berbentuk N x 1 matriks. 2. Matriks transisi state adalah probabilitas perpindahan dari state satu ke state lainnya. Bentuk dari matriks ini adalah matriks NxN, di mana N merupakan jumlah state. 3. Masukan dari proses pengenalan suara ini berupa sequence state yang disebut data observasi. Kemudian akan dicari probabilitas setiap observasi menempati urutan tertentu. Untuk mengenali suara, maka yang perlu dilakukan adalah menghitung probabilitas suatu data observasi terjadi dengan probabilitas initial state, probabilitas transisi state, serta probabilitas observasi yang telah dihitung sebelumnya III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM A. Analisis Sistem Modul yang dibangun pada artikel ini adalah modul yang dapat mengenali dan menerjemahkan suara berbahasa Indonesia. Kata yang akan dicoba untuk dikenali adalah kata terisolasi, yaitu kata yang diucapkan dengan jeda antar fonemnya. Data suara yang dibutuhkan oleh sistem adalah deret sinyal suara yang sudah dikonversi dari sinyal analog ke sinyal digital oleh Kinect. Dari deret sinyal ini akan dicari ciriciri khusus berupa vektor 24 dimensi dari setiap suara yang keluar yang digunakan untuk membedakan antara suara yang satu dengan lainnya. Untuk mengenali suara yang diucapkan data tersebut akan diklasifikasi untuk diperoleh label kelas setiap potongan suara. Data berupa ciri-ciri dari setiap potongan suara tersebut disimpan dalam sebuah file teks. Sedangkan data label kelas suara akan disimpan dalam file xml yang memiliki format tertentu. B. Deskripsi Umum Sistem Aplikasi yang dibangun merupakan aplikasi pengenalan suara berbahasa Indonesia. Modul ini akan dimanfaatkan dan dikembangkan oleh aplikasi pembelajaran pengucapan [2], sehingga diharapkan dapat membantu penderita tunarungu dalam memeriksa apakah suara yang diucapkan oleh penderita tunarungu telah mirip dengan suara orang normal. Modul pengenalan suara berbahasa Indonesia ini dikembangankan dengan memanfaatkan Kinect sebagai alat penerima suara. Setiap kata akan memiliki fonem pembentuk kata yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Misalnya sinyal suara pengucapan fonem ti dan ga memiliki perbedaan nilai sinyal. Perbedaan itulah yang dimanfaatkan oleh sistem untuk mengklasifikasikan suara tersebut. Gambar. 1. Gambar Arsitektur Modul Pengenalan Suara Tahap pertama dari proses pengenalan kata ini adalah mendeteksi awal dan akhir suara yang diucapkan pengguna. Sistem akan menyimpan sinyal yang berada diatas batas rendah suara. Setelah itu, modul bekerja dengan cara mengolah sinyal suara dari kata yang ditangkap oleh Kinect untuk kemudian dicari ciri khusus/vektor fitur dari suara tersebut. Proses pengenalan dilakukan dengan mencari kelas kata dari setiap potongan fonem yang diucapkan oleh pengguna. Kemudian data kelas tersebut akan dicari probabilitas pembentuk kata. Dimana hasil terjemahan adalah kata yang memiliki probabilitas paling tinggi. Gambaran arsitektur modul dapat dilihat pada Gambar 1. Selain fitur pengenalan suara juga terdapat fitur untuk melatih fonem dan kata. Fitur melatih fonem digunakan untuk menambahkan data latih fonem ke dalam modul. Sedangkan fitur melatih kata berguna untuk menambahkan kata yang bisa dikenali dan memasukkan data latih, sehingga nantinya kata baru tersebut dapat terkenali. C. Skenario Kasus Penggunaan Kasus penggunaan yang digunakan pada sistem perangkat lunak ini digambarkan secara garis besar pada Gambar 2. Penjelasan untuk tiap kasus penggunaan adalah sebagai berikut. 1. Memasukkan Data Pelatihan Fonem untuk menambahkan data pelatihan fonem. Pada kasus penggunaan ini aktor yang berperan adalah pengguna. Pengguna dapat menambahkan data masukan berupa ucapan fonem. Data suara/ucapan yang masuk akan diproses dan digunakan sebagai data masukan proses klasifikasi kelas. 2. Memasukkan Data Pelatihan Kata untuk memasukkan data pelatihan kata. Pengguna dapat menambahkan data pelatihan kata ke dalam file teks. Data pelatihan ini nantinya berguna sebagai bahan dasar pada proses pengenalan kata yang diucapkan pengguna. Proses pengenalan kata tersebut sangat bergantung pada proses pelatihan data kata ini. Jika data pelatihan data kata yang dimasukkan kurang tepat, maka akan berpengaruh pada tingkat kesalahan pengenalan kata.

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 4 System menambah data pelatihan fonem Pengguna menambah data pelatihan kata melakukan pengenalan suara Gambar. 2. Diagram Kasus Penggunaan Sistem 3. Melakukan Pengenalan Suara melakukan latihan pengenalan suara berbahasa Indonesia. Pengguna dapat berlatih untuk mengucapkan kata berbahasa Indonesia, kemudian sistem akan menerjemahkan suara yang diucapkan oleh pengguna ke dalam bahasa Indonesia. Kata berbahasa Indonesia yang dapat dikenali hanyalah kata yang sudah dilatih sebelumnya dengan memanfaatkan fitur pelatihan data fonem dan pelatihan data kata. IV. IMPLEMENTASI A. Implementasi Klasifikasi Vektor Fitur Pada proses klasifikasi vektor fitur ini tahap pertama sistem akan membaca data latih dari vektor fitur yang sudah disimpan dalam file. Setelah itu sistem juga akan membaca data vektor fitur yang akan diuji. Data yang akan diuji ini merupakan data vektor fitur dari suara yang akan dikenali dan baru saja dimasukkan ke sistem oleh pengguna. Selanjutnya sistem akan melakukan proses klasifikasi. Proses klasifikasi ini dibangun dengan memanfaatkan kakas bantu SVM. Pada proses tersebut data latih vektor fitur akan diolah untuk dipisah menjadi beberapa kelas. Setelah itu sistem akan menguji data uji yang sebelumnya telah dibaca. B. Implementasi Menambahkan Data Pelatihan Kata Penambahan data latih kata dimulai dengan membaca daftar kata yang dimasukkan sebagai kelas dari file teks. Kemudian sistem mencari indeks dari kata yang akan dimasukkan data latihnya. Setelah itu sistem membentuk kelaskelas dari daftar kata yang sudah dibaca. Pada proses selanjutnya, sistem memproses suara yang masuk untuk mendapatkan urutan kelas kata. Setelah mendapat sequence kelas dari data uji, maka sistem dapat menyimpan data uji pada file xml. C. Implementasi Pengenalan Suara Untuk melakukan pengenalan suara, pengguna terlebih dahulu harus menjalankan proses pelatihan kata. Dengan memanggil proses tersebut, kakas bantu HMM akan menghitung probabilitas yang dibutuhkan untuk mengenali kata. Setelah pengguna memilih pilihan rekam, sistem mulai Gambar. 3. Hasil Pengujian Sistem Menampilkan Hasil Pengenalan Suara Tabel 1. Hasil Pengujian Pengenalan Suara Kata Percobaan Berhasil Persentase (%) Vas Rok 4 20 Bis 5 25 Tas 9 45 Truk Mie 8 40 Skor Sapi Juli Satu 6 30 Tiga Tujuh 5 25 Membawa 8 40 Selasa Delapan Januari Rata-rata 51,25 mendeteksi awal dan akhir suara yang diucapkan pengguna dengan menjalankan proses deteksi suara yang sebelumnya telah dijelaskan. Setelah sistem mendapat deret sinyal, maka deret sinyal tersebut akan dimasukkan pada proses LPC analisis untuk mendapatkan vektor fitur dari tiap-tiap potongan suara (frame). Selanjutnya sistem akan mengenali suara yang masuk. Pada tahapan ini sistem akan mencari kata yang memiliki probabilitas paling tinggi dengan suara yang diucapkan pengguna. Hasil berupa kata tersebut akan ditampilkan pada label antarmuka. V. PENGUJIAN DAN EVALUASI Pengujian dilakukan untuk menguji apakah fungsionalitas sistem sudah berjalan dengan benar. Rincian pengujian adalah sebagai berikut. 1. Pengujian Kasus Penggunaan Seluruh kasus penggunaan telah diuji dan hasilnya menunjukkan bahwa semua fungsi untuk menjalankan tiga fungsional berdasarkan kasus penggunaan berjalan dengan benar. a. Hasil pengujian memasukkan data pelatihan fonem dapat berjalan dengan benar. Dari pengujian tersebut dapat dibuktikan bahwa fungsi mengganti label kelas setiap frame dapat berjalan dengan benar. Selain itu dapat

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 5 dibuktikan juga bahwa proses penyimpanan data latih fonem dapat berjalan dengan benar. b. Hasil pengujian menambahkan data pelatihan kata dapat berjalan dengan benar. Dari pengujian tersebut dapat dibuktikan bahwa fungsi untuk memasukkan data pelatihan kata ke dalam file berjalan dengan benar. c. Tampilan antarmuka proses pengenalan suara ditunjukkan pada Gambar 3, sedangkan hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 1. Dari pengujian tersebut terbukti bahwa fungsi untuk melakukan pengenalan terhadap suara yang diucapkan pengguna dan menampilkan hasil pengenalan suara dapat berjalan dengan benar. [4] Kinect for Windows Sensor Components and Spesification, [Online]. Available: [5] Ramadham, Ilham Rancang Bangun Modul Pencocokan Gerakan Menjadi Skor pada Permainan SKJ Ekspres menggunakan Microsoft Kinect SDK. [6] Rabiner, Lawrence R A Tutorial on Hidden Markov Models and Selected Application in Speech Recognition. [7] Nugroho, Anto Satriyo., Witarto, Arief Budi., Handoko, Dwi Support Vector Machine, Teori dan Aplikasinya dalam Bioinformatika. [8] Juang, B, H., Rabiner, L, R Hidden Markov Model for Speech Recognition. VI. KESIMPULAN/RINGKASAN Dari hasil pengamatan selama proses perancangan, implementasi, dan pengujian perangkat lunak, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Modul pengenalan suara ini dibangun menggunakan teknologi Kinect. Adapun tahap awal pengembangan modul ini adalah pembuatan fungsi deteksi suara. Setelah itu akan dicari ciri khusus (feature vector) dari suara dengan menggunakan metode LPC. Hal ini bertujuan untuk membedakan suara yang satu dengan yang lain. Setelah itu dilakukan klasifikasi data feature vector menjadi beberapa kelas dengan metode SVM. Kemudian proses pelatihan data kata dapat dilakukan. Proses pengenalan suara sendiri dapat dilakukan dengan mencari probabilitas kata yang paling tinggi menggunakan metode HMM dengan kata yang diucapkan pengguna. Sistem telah dapat mengenali suara terisolasi berbahasa Indonesia dan menampilkan nilai ketepatan pengenalan. Kata yang dapat dikenali sebanyak 16 kata. 2. Ketepatan hasil pengenalan suara didapat dengan cara memeriksa apakah kata yang dimasukkan pada kolom masukan kata sama dengan hasil terjemahan yang dihasilkan oleh modul ini. Rata-rata presentase pengenalan suara adalah 51,25%. Ketepatan pengenalan suara paling tinggi yang didapat dari proses uji coba ini adalah kata vas dengan nilai ketepatan 80%. Sedangkan kata terendah adalah rok dengan nilai ketepatan 20%. 3. Pengenalan kata dapat dilakukan pada kata terisolasi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis R.C. mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kedua orangtua dan keluarga penulis, dosen pembimbing, seluruh dosen Teknik Informatika ITS, kerabat dekat, serta berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Hardiyanti, Margareta Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Pengucapan bagi Penderita Tunarungu Menggunakan Teknologi Kinect. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [2] Kinect, [Online]. Available: [3] Kinect for Windows, [Online]. Available:

RANCANG BANGUN MODUL PENGENALAN SUARA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KINECT

RANCANG BANGUN MODUL PENGENALAN SUARA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KINECT RANCANG BANGUN MODUL PENGENALAN SUARA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KINECT Ratri Cahyarini NRP 5109100165 Dosen Pembimbing Umi Laili Yuhana, S.Kom., M.Sc. Abdul Munif, S.Kom., M.Sc. LATAR BELAKANG Teknologi pengenalan

Lebih terperinci

Pengenalan Fonem Vokal Bahasa Jawa Mataraman Menggunakan Metode Liner Predictive Model Dan Hidden Markov Model

Pengenalan Fonem Vokal Bahasa Jawa Mataraman Menggunakan Metode Liner Predictive Model Dan Hidden Markov Model Pengenalan Fonem Vokal Bahasa Jawa Mataraman Menggunakan Metode Liner Predictive Model Dan Hidden Markov Model Ziaul Haq, Teknik Informatika S1,Universitas Dian Nuswantoro Semarang Abstract Pengenalan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android

Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis

Lebih terperinci

Suara bisa dibuat database engine untuk pengenalan kata. Dengan aplikasi ini, dapat secara otomatis melakukan transkripsi suara, sehingga dapat mengur

Suara bisa dibuat database engine untuk pengenalan kata. Dengan aplikasi ini, dapat secara otomatis melakukan transkripsi suara, sehingga dapat mengur PEMBENTUKAN BASIS DATA UCAPAN DALAM BAHASA INDONESIA DAN PENGKODEANNYA BERDASARKAN LINEAR PREDICTIVE CODING (LPC) Elly Oktarina zonalee_cho@yahoo.com Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN PENGUCAPAN BAGI PENDERITA TUNARUNGU MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KINECT

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN PENGUCAPAN BAGI PENDERITA TUNARUNGU MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KINECT RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN PENGUCAPAN BAGI PENDERITA TUNARUNGU MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KINECT MARGARETA HARDIYANTI 5109100150 Dosen Pembimbing Umi Laili Yuhana, S.Kom., M.Sc. Abdul Munif. S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan ucapan (speech recognition) merupakan sistem yang dirancang untuk dapat mengenali sinyal suara, sehingga menghasilkan keluaran berupa tulisan. Input dari

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Kurikulum Untuk Mendukung Manajemen Mutu Belajar Mengajar Perguruan Tinggi Studi Kasus ITS

Rancang Bangun Aplikasi Kurikulum Untuk Mendukung Manajemen Mutu Belajar Mengajar Perguruan Tinggi Studi Kasus ITS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rancang Bangun Aplikasi Kurikulum Untuk Mendukung Manajemen Mutu Belajar Mengajar Perguruan Tinggi Studi Kasus ITS Umar Hasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Komunikasi secara verbal menggunakan kata-kata lisan untuk. mengungkapkan ekspresi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Komunikasi secara verbal menggunakan kata-kata lisan untuk. mengungkapkan ekspresi penggunanya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dapat berinteraksi antara satu sama lainnya melalui komunikasi dalam bentuk bahasa. Komunikasi dalam bentuk bahasa terjadi baik secara verbal maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wicara atau ucapan adalah cara berkomunikasi yang paling sederhana dan sering digunakan oleh manusia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, proses komunikasi

Lebih terperinci

Pembuatan Kakas Komunikasi Antar Pengembang Perangkat Lunak

Pembuatan Kakas Komunikasi Antar Pengembang Perangkat Lunak JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pembuatan Kakas Komunikasi Antar Perangkat Lunak Anugerah Firdaus, Daniel Oranova Siahaan dan Rizky Januar Akbar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon

Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-423 Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon Faizah Alkaff, Umi Laili Yuhana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai antarmuka pengguna grafis atau Graphical User Interface. yakni ucapan, untuk meningkatkan kemudahannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai antarmuka pengguna grafis atau Graphical User Interface. yakni ucapan, untuk meningkatkan kemudahannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kebanyakan sistem operasi komputer kontemporer telah disediakan pengantaraan grafis untuk mempermudah interaksi antar pengguna dan komputer yang dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi, internet menjadi sesuatu yang tidak lagi sulit dan mahal. Kemudahan ini menyebabkan internet dipenuhi berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehandalannya. Komputer terus dikembangkan. Komputer dituntut memiliki kecepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehandalannya. Komputer terus dikembangkan. Komputer dituntut memiliki kecepatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak komputer ditemukan manusia selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan kehandalannya. Komputer terus dikembangkan. Komputer dituntut memiliki kecepatan komputasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, hal ini membuktikan bahwa pengenalan pola sangatlah penting terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, hal ini membuktikan bahwa pengenalan pola sangatlah penting terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini telah banyak penerapan pengenalan pola di banyak negara maju maupun negara berkembang, hal ini membuktikan bahwa pengenalan pola sangatlah penting terutama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian penerapan Hidden Markov Models : 40 Studi Literatur dan Kepustakaan Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan lafal manusia agar dapat dilakukan oleh sebuah mesin telah menjadi fokus dari berbagai riset selama lebih dari empat dekade. Ide dasar yang sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan dalam penyusunan Laporan Penelitian. Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari voice recognition. Voice recognition dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam proses pembuatan suatu sistem harus dilakukan penelitian dan penganalisaan tentang sistem yang akan dibangun, berikut adalah beberapa analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam bidang keamanan, salah satunya adalah pengenalan wajah (face recognition).

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam bidang keamanan, salah satunya adalah pengenalan wajah (face recognition). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini telah banyak penerapan pengenalan pola di banyak negara maju maupun negara yang berkembang, hal ini membuktikan bahwa pengenalan pola sangatlah penting

Lebih terperinci

Aplikasi Pengenalan Suara Dalam Pengaksesan Sistem Informasi Akademik

Aplikasi Pengenalan Suara Dalam Pengaksesan Sistem Informasi Akademik Aplikasi Pengenalan Suara Dalam Pengaksesan Sistem Informasi Akademik Jenny Putri Hapsari (L2F003511) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia jenny_putri_hapsari@yahoo.com

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Tempat Indekos Pada Perangkat Mobile Android

Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Tempat Indekos Pada Perangkat Mobile Android JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Tempat Indekos Pada Perangkat Mobile Android Adriyanra, Dwi Sunaryono, Adhatus Solichah

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

ANALISA PERANCANGAN SISTEM Gambar 2.16. Black Bo Pengujian black bo adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-534 Rancang Bangun Sistem Navigasi Indoor Berbasis Integrasi Symbolik Location Model dan Wifi Based Positioning System Untuk

Lebih terperinci

Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov

Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) A 39 Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov Risa Septi Pratiwi Daryono Budi Utomo Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Kontrol Objek 3D Interaktif Melalui Sentuhan Tangan Berbasis Augmented Reality Dengan Library FLAR dan MotionTracker

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PENGOLAHAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HIDDEN MARKOV MODEL DENGAN POCKETSPHINX

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PENGOLAHAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HIDDEN MARKOV MODEL DENGAN POCKETSPHINX ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 7422 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PENGOLAHAN KATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HIDDEN MARKOV MODEL DENGAN POCKETSPHINX IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MENENTUKAN JENIS KAWANAN IKAN, JARAK KAWANAN IKAN, DAN POSISI KAPAL

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MENENTUKAN JENIS KAWANAN IKAN, JARAK KAWANAN IKAN, DAN POSISI KAPAL xxxi BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MENENTUKAN JENIS KAWANAN IKAN, JARAK KAWANAN IKAN, DAN POSISI KAPAL Perangkat lunak pengenal gelombang perubahan fasa ini dilakukan dengan menggunakan komputer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Di dalam desain penelitian ini akan menggambarkan proses pengenalan tulisan tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Praproses Input

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk merancang aplikasi ini dibutuhkan landasan teori yang dapat membantu dalam merancang aplikasi. Berikut adalah beberapa teori yang dipergunakan dalam perancangan aplikasi ini.

Lebih terperinci

Yoga Satria Putra 1, Astri Novianty, S.T., M.T. 2, Nurfitri Anbarsanti, S.T., M.T. 3

Yoga Satria Putra 1, Astri Novianty, S.T., M.T. 2, Nurfitri Anbarsanti, S.T., M.T. 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGENALAN BAHASA ISYARAT INDONESIA MENGGUNAKAN KOMBINASI SENSOR DEPTH IMAGE DAN HUMAN SKELETON KINECT DENGAN METODE HMM DESIGN AND IMPLEMENTATION RECOGNITION SYSTEM

Lebih terperinci

memahami kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital dengan suatu pola tertentu. Kata-kata yang diucapkan di

memahami kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital dengan suatu pola tertentu. Kata-kata yang diucapkan di APLIKASI PENGENALAN UCAPAN KATA BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN LINEAR PREDICTIVE CODING (LPC) DAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) Juniar Lestary ne3a_azza@yahoo.com Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100

Lebih terperinci

Sistem Rekonstruksi Rute Perjalanan Dengan GPS Untuk Efisiensi Proses Update Posisi

Sistem Rekonstruksi Rute Perjalanan Dengan GPS Untuk Efisiensi Proses Update Posisi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, 2013) ISSN: 2337-3539 2301-9271 Print) 1 Sistem Rekonstruksi Rute Perjalanan Dengan GPS Untuk Efisiensi Proses Update Posisi Nuke Yuniar Anugrah, Waskitho Wibisono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Microsoft untuk menjadi sebuah alat pengendali pada konsol game, Microsoft

BAB I PENDAHULUAN. Microsoft untuk menjadi sebuah alat pengendali pada konsol game, Microsoft BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bill Gates, salah satu pemilik dan pendiri perusahaan raksasa didunia, Microsoft, menjawab tantangan dan impiannya bahwa sebuah mesin permainan dimana kita bisa mengambil

Lebih terperinci

SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE

SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE SISTEM AKSES BUKU PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ANDALAS MENGGUNAKAN APLIKASI PENGENALAN WICARA DENGAN METODA MFCC-VQ dan SSE TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) A-77

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) A-77 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-77 Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak Aplikasi Android untuk Pengolahan Data Transaksi pada Perusahaan Telekomunikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KINECT PADA PENERJEMAH BAHASA ISYARAT. Naskah Publikasi. diajukan oleh Nuruddin Wiranda

IMPLEMENTASI KINECT PADA PENERJEMAH BAHASA ISYARAT. Naskah Publikasi. diajukan oleh Nuruddin Wiranda IMPLEMENTASI KINECT PADA PENERJEMAH BAHASA ISYARAT Naskah Publikasi diajukan oleh Nuruddin Wiranda 09.11.2771 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ii ii IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riset di bidang sistem pengenalan ucapan otomatis (Automatic Speech Recognition) merupakan salah satu riset yang banyak ditekuni dan terus dikembangkan hingga saat

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan model sistem identifikasi pembicara dibangun dengan maksud untuk memudahkan dalam pembuatan aplikasi (perangkat lunak). Aplikasi yang dibuat merupakan

Lebih terperinci

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Sistem Pendokumentasi Pencapaian Nilai Kumulatif Mata Kuliah per Semester untuk Rekomendasi Perbaikan Pembelajaran Rezki Wulan Permata Sari, Siti Rochimah,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Game Berhitung Spaceship dengan Pengendali Suara Menggunakan Speech Recognition Plugin pada Unity

Rancang Bangun Game Berhitung Spaceship dengan Pengendali Suara Menggunakan Speech Recognition Plugin pada Unity A620 Rancang Bangun Game Berhitung Spaceship dengan Pengendali Suara Menggunakan Speech Recognition Plugin pada Unity Hans Alfon Ericksoon, Imam Kuswardayan dan Dr. Eng Nanik Suciati Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi komputer terus meningkat. Komputer tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi komputer terus meningkat. Komputer tidak hanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini teknologi komputer terus meningkat. Komputer tidak hanya digunakan untuk mengolah data saja tetapi dapat juga untuk menjalankan dan merancang berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang disampaikan manusia menggunakan suatu bahasa sebagai perantaranya. Bahasa merupakan simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalamnya

Lebih terperinci

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar. BAB II DASAR TEORI 2.1 Suara (Speaker) Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun

Lebih terperinci

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV Marianus Hendra Wijaya 1), Linggo Sumarno 2) 1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta

Lebih terperinci

Aplikasi Penghitung Zakat dan Penunjuk Lokasi Tempat Pengelolaan Zakat Terdekat Berbasis Android pada Alat Komunikasi Bergerak

Aplikasi Penghitung Zakat dan Penunjuk Lokasi Tempat Pengelolaan Zakat Terdekat Berbasis Android pada Alat Komunikasi Bergerak JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Aplikasi Penghitung Zakat dan Penunjuk Lokasi Tempat Pengelolaan Zakat Terdekat Berbasis Android pada Alat Komunikasi Bergerak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis SIRANJAJA Perancangan Modul Pembangunan Content Streaming

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis SIRANJAJA Perancangan Modul Pembangunan Content Streaming 5 variasi parameter percobaan dilakukan sebanyak sepuluh kali perulangan. Hasil dari percobaan ini digunakan sebagai bahan analisis untuk encoding citra digital pada percobaan pengiriman data. b Percobaan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Voice Command pada demonstrasinya merupakan aplikasi pengenalan suara yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk menampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D Penelitian ini mengembangkan model sistem pengenalan wajah dua dimensi pada citra wajah yang telah disiapkan dalam

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGATUR MOBIL DENGAN PENGENDALI JARAK JAUH

APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGATUR MOBIL DENGAN PENGENDALI JARAK JAUH APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGATUR MOBIL DENGAN PENGENDALI JARAK JAUH Muh. Widyanto Tri Saksono*, Achmad Hidayatno, ST, MT **, Ajub Ajulian Z, ST, MT ** Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Bima Laksmana Pramudita (13511042) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Sesuai dengan pemodelan proses Waterfall yang telah dijelaskan pada bab 2 maka dibutuhkan analisis dan perancangan sebelum memulai membuat suatu program. Berikut

Lebih terperinci

Pengenalan Sekolah MTsN Kutablang Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android

Pengenalan Sekolah MTsN Kutablang Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android Pengenalan Sekolah MTsN Kutablang Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android M.RAISUL FADHA a*, YUL HENDRA a a Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Almuslim Jl. Almuslim

Lebih terperinci

Implementasi Natural User Interface dengan Sensor Kinect dalam Sistem Pemesanan Barang

Implementasi Natural User Interface dengan Sensor Kinect dalam Sistem Pemesanan Barang Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Implementasi Natural User Interface dengan Sensor Kinect dalam Sistem Pemesanan Barang Indrianto STIKOM Bali Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1. Analisa Sistem 3.1.1. Sejarah Umum Perusahaan Binus Learning Community adalah komunitas belajar binus yang berada dibawah sub unit mentoring Student

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Pendeteksi Gerakan dengan Motion Detection pada Kamera Video Menggunakan AForge.NET

Implementasi Sistem Pendeteksi Gerakan dengan Motion Detection pada Kamera Video Menggunakan AForge.NET JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Sistem Pendeteksi Gerakan dengan Motion Detection pada Kamera Video Menggunakan AForge.NET Muhammad Redha, Dwi

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGATUR KECEPATAN PUTARAN KIPAS ANGIN

APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGATUR KECEPATAN PUTARAN KIPAS ANGIN APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGATUR KECEPATAN PUTARAN KIPAS ANGIN Riva Anggara Yudha*, Achmad Hidayatno, ST, MT **, Ajub Ajulian Z, ST, MT ** Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM. Ivanna K. Timotius, Danie Kurniawan. Intisari

SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM. Ivanna K. Timotius, Danie Kurniawan. Intisari SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM SISTEM PENGENALAN WICARA BERDASARKAN CEPSTRUM Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga,

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pendeteksi Kehadiran Manusia Menggunakan Sensor Kinect

Perancangan Sistem Pendeteksi Kehadiran Manusia Menggunakan Sensor Kinect Abstrak Perancangan Sistem Pendeteksi Kehadiran Manusia Menggunakan Sensor Kinect Elbert Teguh Indarto, Edi Leksono, dan Eko Mursito Budi Program Studi Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan terhadap gelombang suara. Pengenalan gelombang suara yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan terhadap gelombang suara. Pengenalan gelombang suara yang sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk melakukan suatu pengenalan terhadap gelombang suara. Pengenalan gelombang suara yang sudah sering diimplementasikan adalah

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN SUARA MENGGUNAKAN MICROSOFT SAPI SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK

APLIKASI PENGENALAN SUARA MENGGUNAKAN MICROSOFT SAPI SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK APLIKASI PENGENALAN SUARA MENGGUNAKAN MICROSOFT SAPI SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK Sukarso 1, Abdusy Syarif 2 Teknik Informatika, Universitas Mercu Buana, Jakarta e-mail: 1 sukarso@gmail.com,

Lebih terperinci

SISTEM PENERJEMAH SANDI SEMAPHORE MENGGUNAKAN SENSOR KINECT DENGAN PENGENALAN POLA DELAPAN TITIK

SISTEM PENERJEMAH SANDI SEMAPHORE MENGGUNAKAN SENSOR KINECT DENGAN PENGENALAN POLA DELAPAN TITIK SISTEM PENERJEMAH SANDI SEMAPHORE MENGGUNAKAN SENSOR KINECT DENGAN PENGENALAN POLA DELAPAN TITIK Ratna Aisuwarya 1*, Nadia Alfitri 2, Herry Wahyudi 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio Pudy Prima - 13508047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Implementasi Skeletal Tarcking dalam Sistem Navigasi Mobile Robot Menggunakan Sensor Kinect

Implementasi Skeletal Tarcking dalam Sistem Navigasi Mobile Robot Menggunakan Sensor Kinect Seminar Nasional eknologi Informasi dan Komunikasi erapan (SEMANIK) 2015 169 Implementasi Skeletal arcking dalam Sistem Navigasi Mobile Menggunakan Sensor Kinect Mifthahul Rahmi *), Andrizal **), Rahmi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

Aplikasi Teknik Speech Recognition pada Voice Dial Telephone

Aplikasi Teknik Speech Recognition pada Voice Dial Telephone Aplikasi Teknik Speech Recognition pada Voice Dial Telephone Oleh: Ahmad Irfan Abdul Rahman Tri Budi Santoso Titon Dutono Laboratorium Sinyal, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi

Lebih terperinci

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram)

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-71 Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use

Lebih terperinci

Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata

Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata Achmad Bayhaki (L2F 002 541) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia trainingmoment@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengenalan Suara Untuk Pengamanan Dan Pemantauan Fasilitas PLTA

Perancangan Sistem Pengenalan Suara Untuk Pengamanan Dan Pemantauan Fasilitas PLTA Perancangan Sistem Pengenalan Suara Untuk Pengamanan Dan Pemantauan Fasilitas PLTA Yufliha Dian Ayunisa, Ir. Achmad Affandi, DEA, Ir. Wirawan, DEA Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Abstrak - Sistem pengawasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Menghitung Kecepatan Menggunakan Kinect. Microsoft, 2012). Nilai masukan dapat diperoleh dari Runtime Tracking atau

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Menghitung Kecepatan Menggunakan Kinect. Microsoft, 2012). Nilai masukan dapat diperoleh dari Runtime Tracking atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Menghitung Kecepatan Menggunakan Kinect Untuk menghitung kecepatan menggunakan Kinect dibutuhkan sebuah masukan berupa posisi objek dan waktu yang ditempuh objek. (Catuhe, 2012

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Game yang dibangun merupakan game kuiz edukasi yang didalamnya

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Game yang dibangun merupakan game kuiz edukasi yang didalamnya BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Game yang dibangun merupakan game kuiz edukasi yang didalamnya mengandung pertanyaan-pertanyaan mengenai budaya Indonesia untuk dijawab, dimana

Lebih terperinci

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga Wahyu Setyo Budi, Supeno Mardi Susiki Nugroho, dan Christyowidiasmoro Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Panggilan Darurat dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android

Rancang Bangun Aplikasi Panggilan Darurat dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 Rancang Bangun Aplikasi Panggilan Darurat dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android Lucky Dewantara, Dwi Sunaryono,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kata baku dan tidak baku Bahasa Indonesia Kata merupakan bentuk yang sangat kompleks yang tersusun atas beberapa unsur. Kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas satu suku kata

Lebih terperinci

PERBEDAAN TEKANAN DI UDARA

PERBEDAAN TEKANAN DI UDARA BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Suara Suara merupakan fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda. Getaran benda tersebut berupa sinyal analog dan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu.

Lebih terperinci

Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov

Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov A39 Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov Risa Septi Pratiwi dan Daryono Budi Utomo Departemen Matematika, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Speech Recognition Translate Bahasa Inggris-Indonesia-Gorontalo Berbasis Android

Analisis dan Perancangan Speech Recognition Translate Bahasa Inggris-Indonesia-Gorontalo Berbasis Android Vol. 6 No. 1 Edisi Mei 2016 ISSN: 2088-4591 Analisis dan Perancangan Speech Recognition Translate Bahasa Inggris-Indonesia-Gorontalo Berbasis Android Ismail Mohidin Program Studi Teknik Informatika, Politeknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Pada bab ini, akan diuraikan mengenai perancangan perangkat lunak meliputi deskripsi umum sistem, perancangan sistem, serta implementasinya. IV.1 Deskripsi

Lebih terperinci

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat A448 Alifa Ridho Musthafa, R.V. Hari Ginardi, dan F.X. Arunanto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu hal yang paling dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian termasuk salah satu kebutuhan pokok manusia di samping makanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir. Visco Magistar

Laporan Tugas Akhir. Visco Magistar Laporan Tugas Akhir Visco Magistar 5108100081 Tugas Akhir Judul Rancang Bangun Modul Generator Soal Gerakan pada Permainan SKJ Ekspres Menggunakan Microsoft Kinect SDK Dosen Wali Umi Laili Yuhana, S.Kom,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Bunyi Menurut Anwar, et al (2014), gelombang bunyi atau lebih khusus dikenal sebagai gelombang akustik adalah gelombang longitudinal yang berada dalam sebuah medium,

Lebih terperinci

Aplikasi Belajar Menulis Aksara Jawa Menggunakan Android

Aplikasi Belajar Menulis Aksara Jawa Menggunakan Android JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-94 Aplikasi Belajar Menulis Menggunakan Android As ad Arismadhani, Umi Laili Yuhana, dan Imam Kuswardayan Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi informasi di dunia sudah sangat maju. Tentu saja, hal ini membuat banyak orang beralih dari metode manual ke penggunaan teknologi informasi.

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (016) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) A36 Perancangan Indoor Localization Menggunakan Bluetooth Untuk Pelacakan Posisi Benda di Dalam Ruangan Anggeriko Aryasena, R.V. Hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lumrah. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya teknologi adalah pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. lumrah. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya teknologi adalah pengetahuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keterlibatan teknologi dalam kehidupan manusia merupakan suatu hal yang lumrah. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya teknologi adalah pengetahuan terhadap penggunaan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUTUR DENGAN METODE KUANTISASI VEKTOR LINDE - BUZO - GRAY TUGAS AKHIR OLEH: YOHANES AGUNG SANTOSO PRANOTO

IDENTIFIKASI TUTUR DENGAN METODE KUANTISASI VEKTOR LINDE - BUZO - GRAY TUGAS AKHIR OLEH: YOHANES AGUNG SANTOSO PRANOTO IDENTIFIKASI TUTUR DENGAN METODE KUANTISASI VEKTOR LINDE - BUZO - GRAY TUGAS AKHIR OLEH: YOHANES AGUNG SANTOSO PRANOTO 02.50.0020 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Manusia dianugrahi oleh Tuhan dua telinga yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal-sinyal suara. Namun untuk mengoptimalkan dari fungsi telinga tersebut manusia harus belajar

Lebih terperinci

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 201 Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi Hendijanto Dian Pradikta dan Arif Wahyudi

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL. Ivanna K. Timotius, Adhi Prayogo

SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL. Ivanna K. Timotius, Adhi Prayogo SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Kristen

Lebih terperinci

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan hasil perancangan yang telah dilakukan pada tahap analisis dan perancangan sistem. Hasil perancangan diterapkan menjadi

Lebih terperinci