Imam Nasruddin S1 Pendidikan Teknik Mesin Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
PEMILIHAN METODE LOT SIZING PENGADAAN BAHAN BAKU SETELAN RANTAI DI UD. SINAR ABADI WARU SIDOARJO

Penerapan Material Requirements Planning (MRP) dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Produk Botol DK 8211 B di PT. Rexam Packaging Indonesia

ANALISA PENERAPAN TEKNIK LOT SIZING DALAM UPAYA MENGENDALIKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. PAKINDO JAYA PERKASA

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

Perencanaan Persediaan Bahan Baku Produksi Dengan Metode Material

PERENCANAAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU WOOD di CV. SURYA PRATAMA MOJOKERTO

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

Penerapan Material Requirement Planning (MRP) dengan Mempertimbangkan Lot Sizing dalam Pengendalian Bahan Baku pada PT. Phapros, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN LOT SIZING

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

JTM. Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013, 32-37

USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the

ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KAYU PADA PRODUK KURSI GOYANG BALI DENGAN PENDEKATAN MINIMASI BIAYA (STUDI KASUS : CV. MEUBLE PUSPA JAYA)

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

BAB II LANDASAN TEORI

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN BATUBARA FX DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

ANALISA BIAYA PENGENDALIAN & PERENCANAAN BAHAN BAKU DI PT. ALIANSI TEMPRINA NYATA GRAFIKA

NASKAH SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ABSTRACT. Keywords : Raw material inventory control, MRP, lot sizing. Universitas Kristen Maranatha

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERDASARKAN METODE MRP (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING)

BAB 2 Landasan Teori

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri. Kelangsungan proses bisnis

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB

Transkripsi:

JTM. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013,6 152 ANALISA PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE LEAST TOTAL COST DI PT. X Imam Nasruddin S1 Pendidikan Teknik Mesin Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya email: nasruddin_imam@yahoo.com Iskandar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya email: quicktrick.bs@gmail.com ABSTRAK P.T. X adalah perusahaan yang menyediakan kemasan plastik berbagai produk kosmetik dan perawatan tubuh, obat, minuman hingga botol kemasan oli dan berbagai kemasan plastik lainnya.penelitian ini dilatar belakangi dari laporan penjualan semester II bulan tahun 2012 P.T. X mengalami penurunan penjualan dari tahun sebelumnya, namun para pesaingnya memperlihatkan peningkatan penjualan. Pihak manajemen menenggarai salah satu penyebab penurunan penjualan produk mereka adalah masalah harga yang kurang kompetitif. Untuk bisa menekan harga jual dipandang perlu menekan biaya produksi mulai dari pengadaan material hingga produk jadi. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan permintaan produk Botol Cendo 15ml untuk periode 2013, menentukan jumlah bahan baku yang harus dipersiapkan untuk periode 2013 dengan menggunakan metode Least Total Cost, serta untuk membandingkan tingkat keberhasilan menggunakan metode Least Total Cost dengan metode yang sudah ada di PT. X. Hasil penelitian ini adalah pada material Purrel PE18E lebih efektif menggunakan metode LTC karena biaya total lebih rendah dari pada metode perusahaan, sedangkan untuk material AR564 dan GR215 dengan metode LTC mempunyai biaya total lebih tinggi daripada metode yang ada pada perusahaan. Kata kunci : Metode Least Total Cost ABSTRACT P.T. X is a plastic packaging company providing a variety of cosmetic and body care products, medicine, beverage bottle packaging to oil and various other plastic packaging. The background of this research report the sales of the second half of the month of July December 2012 PT X sales decreased from the previous year, but the competitors showed an increase in sales. The management suggest one cause of the decline in sales of their products are less price competitive problems. To be able to reduce the selling price is necessary to keep production costs ranging from material procurement to finished products. This study aims to predict product demand of Bottle Cendo 15ml for the period of 2013, to determine the amount of raw materials that must be prepared for the period of 2013 using the Least Total Cost, as well as to compare the success rate using the method of Least Total Cost with existing methods in PT. X. Results of this study was Purrel PE18E material more effectively using the LTC because the total cost is lower than the company's methods, while for material AR564 and GR215 with LTC method has a higher total cost than existing methods in the company. Keywords: Method of Least Total Cost PENDAHULUAN Dalam suatu perusahaan, persediaan bahan baku merupakan faktor yang sangat penting, karena ada tidaknya persediaan dalam suatu sistem produksi sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan dalam mencapai target produksi yang ditentukan. P.T. X adalah perusahaan yang menyediakan kemasan plastik berbagai produk kosmetik dan perawatan tubuh, obat, minuman hingga botol kemasan oli dan berbagai kemasan plastik lainnya. Perusahaan ini memiliki karakteristik pasar yang cukup dinamis, di samping itu P.T. X memiliki konsumen yang berbedabeda yang menuntut kebutuhan komponen bahan baku berbedabeda menurut karakteristik kemasan plastik yang diminta. Kondisi ini menyebabkan sulitnya merencanakan kebutuhan akan material yang optimal. Dari laporan penjualan semester II bulan tahun 2012 P.T. X mengalami penurunan penjualan dari tahun sebelumnya, namun para pesaingnya memperlihatkan peningkatan penjualan. Pihak manajemen menenggarai salah satu penyebab

Least Total Cost penurunan penjualan produk mereka adalah masalah harga yang kurang kompetitif. Untuk bisa menekan harga jual dipandang perlu menekan biaya produksi mulai dari pengadaan material hingga produk jadi. Permasalahan yang ada di P.T. X antara lain, ada kalanya terjadi penumpukan barang dan di sisi lain terkadang sampai terjadi kekurangan bahanbaku (stockout). Selain itu dipandang perlu untuk menekan total biaya inventori yang dinilai masih cukup tinggi. Oleh karena hal tersebut maka diperlukannya suatu sistem manajemen perencanaan material yang mampu memberikan informasi tentang harga, waktu serta jumlah lot pemesanan kebutuhan bahan baku yang optimal, untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan dan menjamin kelancaran produksi. Dari data gudang bahan baku P.T. X selama tahun 20 terjadi dua kali stock out, yaitu material PURELL PE 18 E pada bulan 20 dan material COSMOTHENE GR215 pada bulan 20. Dari data gudang bahan baku juga terjadi overstock untuk material Stikcer pada periode sampai dengan 20. P.T. X sudah menggunakan metode Lotting Material Requirement Planning secara sederhana dalam mengatur pengadaan bahan baku. Data kebutuhan bahan baku diambil dari rencana produksi yang kemudian dimasukkan ke dalam MRP berbasis spreadsheet. Manajer PPIC menggunakan metode minimum safety stock dalam menerapkan strategi pengadaan bahan baku, namun belum ada kajian apakah cara ini sudah cukup efektif dalam menekan biaya pengadaan bahan baku. Untuk itu metode lotting MRP yang sudah ada perlu dianalisa fungsionalitasnya dan akan dibandingkan dengan metode pengadaan bahan baku lainnya. Dalam perhitungan lot sizing, tersedia berbagai teknik yang terbagi dalam dua kelompok besar yaitu model lot sizing statis dan model lot sizing dinamis. Untuk tingkat permintaan dengan jumlah yang naik turun (random) digunakan metode lot sizing dinamis, salah satu metodenya adalah Least Total Cost. Metode Least Total Cost merupakan metode yang belum banyak digunakan, namun dari beberapa referensi sebelumnya metode tersebut menghasilkan solusi yang mendekati optimal. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengendalian adalah untuk menekan biayabiaya operasional seminimal mungkin dalam mencapai hasil usaha yang layak yang berkaitan dengan Harga Pokok Produksi, sehingga akan mengoptimalkan kinerja perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan bahan baku yang harus dipesan dan kapan pemesanannya dengan menggunakan metode Least Total Cost. Manfaat dari penelitian ini adalah menambah pengetahuan serta wawasan mengenai metode Least Total Cost, membantu perusahaan dalam upaya untuk mengatasi kebutuhan bahan baku agar proses produksi tidak terhenti, dan memberikan referensi tambahan dan pembendaharaan ilmu pengetahuan. METODE Rancangan Penelitian Mulai Survei Pendahuluan Studi Awal Merumuskan Masalah Pengambilan Data Analisis Data dan Perhitungan Jadwal Induk Produksi Netting Perhitungan Metode FOQ Lotting Perhitungan Metode LTC Offsetting Explosion Jumlah dan Waktu Pemesanan Perbandingan Metode LTC dengan FOQ Selesai Gambar 1. Rancangan Penelitian Vaariabel Penelitian Besar lot adalah kuantitas dari item yang biasanya dipesan dari pabrik atau atau pemasok. 7

JTM. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013,6 152 Jumlah pemesanan adalah kuantitas barang yang dipesan baik itu bahan jadi, setengah jadi maupun bahan baku. Lead Time adalah jarak waktu antara saat melakukan pemesanan hingga pemesanan datang. Teknik Pengumpulan Data Penulis melakukan penelitian dengan observasi dan wawancara untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta dan kondisi dilapangan, selanjutnya membuat catatancatatan hasil pengamatan tersebut. Data tersebut berupa data primer dan data sekunder: Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dilapangan. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari wawancara langsung adalah penjelasan tentang permasalahan pada perusahaan dan juga tentang metode sistem pengadaan bahan baku yang ada pada perusahaan. Data sekunder, yaitu data yang telah diolah sebelumnya, penulis hanya mengutip dari data yang telah ada berdasarkan dokumentasi perusahaan. Data yang digunakan untuk peramalan permintaan adalah permintaan bahan baku periode januari 20 sampai dengan desember 2012. Teknik Analisa Data Peramalan Peramalan dengan metode moving average dapat ditentukan dengan mengunakan rumus berikut: f t f t 1 f t ( N 1) MA = (1) N Dimana : f t = Aktual pada periode t N = Jumlah data permintaan yang dilibatkan dalam perhitungan MA N=4 Karena data aktual yang dipakai untuk perhitungan MA berikutnya selalu dihitung dengan mengeluarkan data yang paling terdahulu, maka: MAt = (2) f f MAt 1 t N t N Menentukan JIP (Jadwal Induk Produksi) JIP adalah rencana tertulis yang menunjukkan apa dan berapa banyak setiap produk (barang jadi) yang akan dibuat dalam setiap periode untuk beberapa waktu yang akan datang. Netting Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan dengan keadaan persediaan (yang ada dalam persediaan dan yang sedang dipesan). Lotting Lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan optimal untuk setiap item secara individual didasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih yang telah dilakukan Offsetting Offsetting bertujuan untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Explosion Explosion adalah proses penghitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item/komponen yang lebih bawah HASIL DAN PEMBAHASAN Data diambil dari PT. X berdasarkan data historis permintaan Botol Cendo ml 15 White tahun 20, 20 dan data tahun 2012 dari bulan januari sampai desember yang digunakan untuk peramalan permintaan untuk 12 bulan kedepan. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2 dan 3, sebagai berikut: Tabel 1. Data Produksi Botol Cendo Tahun 20 November Data 740000 483000 615500 746000 655500 0000 6000 332000 460000 420000 296500 160500 Tabel 2. Data Produksi Botol Cendo Tahun 20 November Data 740000 483000 615500 746000 655500 0000 6000 332000 460000 420000 296500 160500

Least Total Cost Tabel 3. Data Produksi Botol Cendo Tahun 2012 November [ ft fˆ (t )] 2 Standart Deviasi (Sd) = Mean Absolute Deviation (MAD) = ft fˆ (t ) n ˆ 2 Mean Square Error (MSE) = [ ft f (t )] n 2 Data 80000 718000 702500 3300 3900 700000 919000 625000 795000 206000 0 554500 n Dari ketiga rumus yang digunakan diperoleh metode peramalan yang memiliki tingkat kesalahan terkecil adalah sebagai berikut: Tabel 6. Tingkat Kesalahan Metode Peramalan penyimpanan yang dibutuhkan untuk analisis lebih lanjut, diperhitungkan dalam bentuk prosentase yaitu prosentase dari nilai persediaan. Adapun besarnya nilai persediaan adalah berdasarkan Opportunity cost (biaya kesempatan) yang diperoleh jika seandainya uang yang tertanam dipersediaan ditabung di bank, bunga bank ratarata perbulan mencapai 1%. Adapun data tentang biaya penyimpanan yang diambil dari perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Peramalan MSE Moving Average 727641504 Weight Moving Average 98226676270 Single Exponential Smoothing 99964334559 Dari tabel diatas perhitungan MSE terkecil yaitu peramalan dengan metode moving average, jadi peramalan yang akan digunakan untuk periode 2013 adalah metode moving average. Tabel 4. Simpan Material Untuk perhitungan kebutuhan kotor dari tiaptiap material mempunyai kebutuhan yang berbedabeda, untuk perhitungan kebutuhan kotor tiap material sebagai berikut : Diket : Purrel PE 18 E = 4.485gr AR564 = 1.075gr GR215 = 0.663gr Ukuran lot dihitung dalam satuan karung = 25kg januari 2013 = 334250 unit Gri Purrel PE 18 E januari = 4.485 x 334250 / 25000 = 59.96gr = 60 karung Gri AR564 januari = 1.075 x 334250 / 25000 =.37gr= karung Gri GR215 januari = 0.663 x 334250 / 25000 = 8.86= 9 karung Dari data perhitungan diatas didapatkan hasil sebagai berikut: Simpan Per Karung AR564 Rp. 6.700 G215 Rp. 7.200 Purrel PE 18E Rp. 6.400 Hasil permintaan peramalan permintaan dengan menggunakan metode moving average adalah : Tabel 5 Hasil Peramalan Metode MA 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 Nopember 2013 2013 Total Hasil 334250 9250 313750 415250 457875 535625 5325 585250 658750 759750 636250 406500 5873625 Tabel 7. Perhitungan Kebutuhan Kotor Untuk menentukan metode peramalan yang paling tepat, maka diperukan perhitungan kesalahan peramalan yang meliputi Standart Devision (SD), Mean Absolute Deviation (MAD), dan Meaan Square Of Eror (MSE), sehingga dapat di ketahui metode peramalan yang memiliki tingkat kesalahan terkecil. Beberapa alternatif yang digunakan dalam analisis kesalahan peramalan adalah: 9 Peramalan permintaan Tahun 2013 Purrel PE 18 E AR 564 GR 215 334250 9250 313750 415250 457875 535625 5325 60 43 56 75 82 96 95 13 18 20 9 6 8 12

JTM. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013,6 152 Tabel 7. Perhitungan Kebutuhan Kotor (Lanjutan) Nopember Σ (Jumlah) Peramalan permintaan Tahun 2013 Purrel PE 18 E AR 564 585250 658750 759750 636250 406500 5873625 5 8 136 1 73 53 25 28 33 27 251 GR 215 16 20 155 Perhitungan Teknik Least Total Cost (LTC) Adapun prosedur prosedur untuk menghitung Least Total Cost Lost Sizes adalah dengan cara membandingkan biaya pemesanan (ordering cost) dengan biaya penyimpanan (holding cost). Pemilihan yang tepat adalah lot sizing dimana biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya penyimpanan (holding cost) adalah kirakira hampir sama. Dari hasil perbandingan perbandingan tersebut dipilih lot yang memiliki selisih biaya yang terkecil antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan. Material Purrel PE 18 E Dari metode yang sudah ada, didapatkan hasil perhitungan pada material ini sebagai berikut : Tabel 8. Perhitungan Teknik LTC Purrel PE 18 E Simpan = Simpan 6400 Komulatif 1 60 384000 2 43 275200 659200 3 4 5 6 7 8 9 12 56 159 75 82 157 96 95 191 5 8 2 136 136 1 73 187 358400 600 480000 524800 480000 04800 6400 608000 6400 1222400 672000 755200 672000 27200 870400 870400 729600 467200 729600 96800 1 2 3 4 5 6 13 18 20 Simpan = 6700 93800 67000 870 120600 134000 1540 7 8 9 12 25 28 4 33 27 77 Simpan = 6700 1540 167500 187600 Simpan Komulatif Pemesanan 8700 978200 65800 2210 180900 3900 2210 402000 515900 Perhitungan Teknik Fixed Order Quantity (FOQ) Teknik FOQ menggunakan kuantitas pemesanan yang tetap yang berarti ukuran kuantitas pemesanannya (lot size) adalah sama untuk setiap kali pemesanan. Ukuran lot tersebut ditentukan secara sembarangan atau berdasarkan faktorfaktor intuisi/empiris, misalnya menggunakan jumlah kebutuhan bersih (Rt) tertinggi sebagai ukuran lotnya. Material Purrel PE 18 E Untuk perhitungan kebutuhan bahan baku dengan metode FOQ dilakukan perhitungan dengan menggunakan lima ukuran lot berbeda yang diambil dari permintaan tertinggi yaitu 136, 0, 150, 160, dan 0. Dari hasil perhitungan untuk setiap lot, didapatkan ukuran lot yang mempunyai total biaya terendah yaitu pada lot 160. Tabel. Pemesanan bahan baku AR564 dengan teknik FOQ 384000 Tabel 9. Perhitungan Teknik LTC AR564 Pemesanan Material AR564 Tabel 9. Perhitungan Teknik LTC AR564 (Lanjutan) Simpan Komulatif 93800 160800 247900 368500 502500 656600 Pemesanan simpan adalah jumlah sediaan total dalam setahun = 4 simpan = 4 x Rp. 6.700, = Rp. 2.773.800, pesan = 2 x Rp.1.152.500, = Rp. 2.305.000, total = Rp. 5.078.800, Material AR564 Untuk perhitungan kebutuhan bahan baku dengan metode FOQ dilakukan perhitungan dengan menggunakan lima ukuran lot yang diambil dari permintaan tertintggi yaitu 33, 50, 60,70, dan 80. Dari hasil perhitungan untuk setiap lot, didapatkan ukuran lot yang mempunyai total biaya terendah yaitu pada lot 80.

Least Total Cost Tabel. Pemesanan bahan baku GR215 dengan teknik FOQ simpan adalah jumlah sediaan total dalam setahun = 351 simpan = 351 x Rp.7.200,= Rp. 2.527.200, pesan = 3 x Rp.1.152.500, = Rp. 3.457.500, total = Rp. 5.984.700, Perbandingan Metode LTC dengan Metode FOQ Dari hasil analisa diatas didapatkan perbandingan total biaya antara metode LTC dengan metode FOQ sebagai berikut : Tabel 12. Perbandingan LTC dengan FOQ Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran kepada perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan adalah: Pada material Purrel PE 18 E sebaiknya perusahaan menggunakan metode LTC untuk periode tahun 2013, pada material AR564 sebaiknya perusahaan menggunakan metode FOQ untuk periode tahun 2013, sedangkan untuk material GR215 sebaiknya perusahaan menggunakan metode FOQ untuk periode tahun 2013. Perlu ada penelitian lanjutan dengan menggunakan metode penentuan lot yang lain. Simpan Pesan GR615 FOQ GR615 LTC AR564 FOQ AR564 LTC Purrel PE 18 E FOQ Total Purrel PE 18 E LTC 000000 12000000 000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0 berikut. Pada 334250 Unit, 9250 Unit, 313750 Unit, 415250 Unit, 457875 Unit, 535625 Unit, 5325 Unit, 585250 Unit, 658750 Unit, 759750 Unit, Nopember 636250 Unit, 406500 Unit. Jumlah bahan baku yang harus dipersiapkan tahun 2013 untuk material Purrel PE 18 E sebesar 1.053 karung atau 26,325 ton, untuk material AR564 sebesar 251 karung atau 6,275 ton, sedangkan untuk material GR215 sebesar 155 karung atau 3,875 ton. Total biaya untuk material Purrel PE 18 E dengan menggunakan metode LTC lebih rendah yaitu sebesar Rp..262.200,sedangkan metode FOQ sebesar Rp. 13.065.900,. Pada material AR564 dengan menggunakan metode LTC lebih tinggi yaitu sebesar Rp. 8.221.0,. sedangkan dengan metode FOQ sebesar Rp. 5.078.800,. Pada material GR215 dengan menggunakan metode LTC lebih tinggi yaitu sebesar Rp. 8.9.700,. sedangkan dengan metode FOQ sebesar Rp. 5.984.700,. Gambar 2. Diagram Perbandingan Total LTC dengan FOQ Dari gambar diatas diketahui perbandingan biaya total pada material purrel PE 18 E dengan metode LTC lebih rendah sebesar Rp..262.200 sedangkan dengan metode FOQ mempunyai biaya total sebesar Rp. 13.065.900. Perbandingan biaya total pada material AR564 dengan metode LTC lebih tinggi sebesar Rp. 8.221.0 sedangkan dengan metode FOQ mempunyai biaya total sebesar Rp. 5.078.800. Sedangkan perbandingan biaya total pada material GR215 dengan metode LTC juga lebih tinggi sebesar Rp. 8.9.700 sedangkan dengan metode FOQ mempunyai biaya total sebesar Rp. 5.984.700. DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus.1995. Manajemen Produksi: Pengendalian Sistem Produksi. Edisi Keempat. BPFE UGM. Yogyakarta. Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Donal E., Jerry J. Weygandt, 2002. Manajemen Persediaan, Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta. Handoko, T. Hani. 2008. DasarDasar Manajemen Produksi Dan Operasi. BPFE Yogyakarta PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut: Peramalan permintaan Botol Cendo 15ml di. PT. X pada tahun 2013 yaitu sebagai 151

JTM. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013,6 152 Nasution, Arman Hakim. 1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: PT. Candimas Metropole. Sukanto, Gitosudarmo dan indriyo. 2003. Manajemen Produksi. Edisi Keempat. BPFE UGM. Yogyakarta. Supadi, dkk. 20. Panduan Penulisan Skripsi Program S1. Surabaya: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Supriyono. 1999. Akuntansi dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogjakarta: BPFEYogyakarta Tjendera, Tjintjin Fenix. 2001. Pengendalian Persediaan. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Wiwi, Umar. 2007. Diktat Manajemen Industri. Surabaya: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT Unesa.