ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU SAYUR OLAHAN PADA PT. AAA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE EOQ DAN EPQ DALAM MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN MINYAK SAWIT MENTAH (CPO) (Studi Kasus : PT. XYZ)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS. PT. ABC

Bab 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU SAYUR OLAHAN PADA PT. ALAM AGRO ABADI MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DENGAN TINGKAT PRODUKSI TERBATAS

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT PADA PT PQR DENGAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ)

Anri Aruan, Rosman Siregar, Henry Rani Sitepu

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

PENERAPAN TEORI PERMAINAN DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK BAN SEPEDA MOTOR DI FMIPA USU

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

APLIKASI METODE CUTTING PLANE DALAM OPTIMISASI JUMLAH PRODUKSI TAHUNAN PADA PT. XYZ. Nico, Iryanto, Gim Tarigan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

METODE SUBGRADIEN PADA FUNGSI NONSMOOTH

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan

Rina Tinarty Sihombing, Henry Rani Sitepu, Rosman Siregar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MANN-WHITNEY UNTUK MENENTUKAN ADA TIDAKNYA PERBEDAAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA YANG BERASAL DARI KOTA MEDAN DENGAN LUAR KOTA MEDAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

APLIKASI PROGRAM DINAMIK UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TOTAL PADA PENGENDALIAN PRODUKSI MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT

APLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH

PENERAPAN MODEL PROGRAM LINIER PRIMAL-DUAL DALAM MENGOPTIMALKAN PRODUKSI MINYAK GORENG PADA PT XYZ

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

Siska Ernida Wati, Djakaria Sebayang, Rachmad Sitepu

Simulasi Monte Carlo. (Inventory)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data, perhitungan serta analisis data dalam

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan:

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TEH (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Teh Bah Butong)

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

BAB II STUDI PUSTAKA. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian

Manajemen Persediaan. Penentuan jumlah persediaan : stochactic model. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

B AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

SUATU KAJIAN TENTANG PENDAPAT PELANGGAN PLN TERHADAP LISTRIK PRABAYAR DENGAN METODE ANALISIS VARIANSI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Model EOQ dengan Holding Cost yang Bervariasi

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA UMKM KUE NIKMAT RASA ABSTRAK

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

Analisis Jumlah Produksi Kerudung Pada RAR Azkia Bandung Dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE BAYES PADA EKSPEKTASI FUNGSI UTILITAS. Selvira Lestari Siregar, Suwarno Ariswoyo, Pasukat Sembiring

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL (CCO) PADA PT PALKO SARI EKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

ANALISIS PERSEDIAAN PRODUK FARMASI CAIRAN INFUS PADA PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) PT. DOS NI ROHA SAMARINDA

APLIKASI QUICK BASIC DALAM PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN BIAYA YANG BERHUBUNGAN

Transkripsi:

Saintia Matematika Vol. 1, No. 4 (2013), pp. 359 368. ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU SAYUR OLAHAN PADA PT. AAA Eva Kristina Tarigan, Elly Rosmaini, Djakaria Sebayang Abstrak. Persediaan (inventory) merupakan bahan baku yang disimpan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Masalah yang umumnya dihadapi dalam pengendalian persediaan adalah menentukan berapa banyak kuantitas pesanan bahan baku yang sebaiknya dilakukan perusahaan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi kegiatan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas pesanan optimal dan memperoleh total biaya persediaan minimum dari setiap bahan baku sayur olahan PT. AAA. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model EOQ (Economic Order Quantity) dasar dan model EOQ dengan tingkat produksi terbatas. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, total biaya persediaan bahan baku menggunakan EOQ dengan tingkat produksi terbatas sebesar Rp 122.054.301 lebih kecil dibandingkan total biaya persediaan EOQ dasar sebesar Rp 178.414.662,40. 1. PENDAHULUAN Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari masalah. Masalah itu sendiri biasa terjadi karena adanya ketidaksesuaian dari apa yang diharapkan. Salah satu masalah yang terjadi dalam sebuah perusahaan terdapat pada persediaannya. Masalah pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi tiap saat di bidang usaha. Kejadian tersebut dapat berupa ketersediaan barang yang overload (melampaui kebutuhan) atau sebaliknya Received 12-06-2013, Accepted 21-07-2013. 2010 Mathematics Subject Classification: 90B05 Key words and Phrases: Persediaan, EOQ, EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas.

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 360 kekurangan barang dalam memenuhi permintaan. Pada dasarnya analisis persediaan berkenaan dengan teknik mendapatkan tingkat persediaan optimal dengan menjaga keseimbangan biaya yang tak terduga[1]. Jika sebuah perusahaan mampu menerima bahan baku pada tingkat yang sama di mana perusahaan menghasilkan produk jadi dan jika mampu menjual produk jadi pada tingkat yang sama dengan jumlah diproduksi, persediaan tidak akan diperlukan[2]. Economic Order Quantity merupakan salah satu model manajemen persediaan, model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. PT. AAA mempunyai petani mitra dengan lahan yang menghasilkan sayuran dalam tiap periode tertentu, oleh karena itu masalah yang dihadapi dilapangan adalah bagaimana menyiapkan persediaan bahan baku sayur olahan yang optimal agar dapat memenuhi permintaan menggunakan model EOQ. Selama ini produksi bahan baku selalu lebih besar dari permintaan. 2. LANDASAN TEORI Economic Order Quantity (EOQ) adalah suatu model untuk menentukan kuantitas pesanan dalam sistem kontinu. Fungsi model EOQ adalah menentukan kuantitas pesanan yang meminimumkan total biaya persediaan. Beberapa variasi model EOQ, tergantung dari asumsi atas sistem persediaannya[3]. Model EOQ dasar dan model EOQ dengan tingkat produksi terbatas yang digunakan untuk pengolahan data pada penelitian ini. Model EOQ dasar adalah model yang paling sederhana dibandingkan dengan versi model lainnya. Formula model ini dikembangkan berdasarkan beberapa asumsi penyederhanaan dan pembatasan, sebagai berikut: 1. Permintaan diketahui pasti dan relatif konstan sepanjang waktu 2. Kekurangan tidak diperkenankan 3. Waktu tunggu sampai pesanan diterima konstan 4. Kuantitas yang dipesan diterima sekaligus Gambar 1[3] menggambarkan pemesanan persediaan kontinu yang terdapat pada model EOQ. Q merupakan kuantitas pesanan dan garis yang menghubungkan Q ke t (waktu) mencerminkan tingkat penggunaan persediaan, permintaan, selama periode t (waktu). Q 2 merupakan persediaan

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 361 rata-rata yang diperoleh dengan menjumlahkan kedua titik ekstrim dalam periode t yaitu Q dan 0 kemudian membaginya dengan 2. Gambar 1: Model persediaan EOQ Total biaya persediaan EOQ dasar dalam satu periode waktu secara sederhana merupakan penjumlahan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan[3], yaitu: T C = H( Q 2 ) + S(D Q ) (1) Fungsi dari total biaya persediaan dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2: Kurva Total Cost Kuantitas pesanan optimal terjadi pada titik Q opt pada gambar 2, di mana total biaya mencapai minimum, yang sejajar dengan titik di mana kurva biaya penyimpanan berpotongan dengan kurva biaya pemesanan. Nilai optimal Q dapat diperoleh dengan menurunkan persamaan (1) terhadap Q,

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 362 dt C dq = 0 : dt C dq = SD Q 2 + H 2 SD Q 2 + H = 0 2 2SD Q opt = H (2) Total biaya minimum ditentukan dengan memasukkan hasil kuantitas pesanan optimal (2) ke persamaan (1): T C min = SD Q opt + H( Q opt 2 ) (3) Keterangan: S = Biaya perpesanan H = Biaya penyimpanan perunit persatuan waktu D = Permintaan persatuan waktu Q = Kuantitas pesanan T C = Total biaya persediaan Q opt = Kuantitas pesanan optimal EOQ dasar T C min = Total biaya persediaan minimum EOQ dasar EOQ dengan tingkat produksi terbatas atau Economic P roduction Quantity digunakan jika diasumsikan bahwa pesanan diterima secara bertahap. Kondisi ini ditemukan jika pengguna persediaan juga menjadi produsen barang. Produk produk yang diproduksi sendiri mempunyai tingkat produksi yang relatif lebih besar daripada tingkat permintaan[4]. Istilah pada model EOQ dengan tingkat produksi terbatas yang berbeda dari model EOQ dasar dapat diperinci sebagai berikut: 1. Tingkat produksi tidak dipenuhi semuanya pada saat yang sama tetapi secara bertahap (p). 2. Tingkat permintaan (d) besarnya relatif terhadap tingkat produksi. 3. Selama produksi dilakukan (t p ), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan (p d). 4. Selama Q unit diproduksi, besarnya tingkat persediaan maksimum kurang dari Q karena penggunaan selama pemenuhan.

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 363 Gambar 3: Model Persediaan EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas Model EOQ dengan tingkat produksi terbatas digambarkan secara grafik pada gambar 3. Perhitungan EOQ dengan tingkat produksi terbatas melibatkan penyeimbangan biaya antara biaya penyimpanan dengan biaya pembuatan. Model ini tingkat produksi harus lebih besar dari tingkat permintaan, maka definisikan sebuah rasio pembangun persediaan (inventory build up ratio)[2] yaitu: R = p d p = 1 d p (4) Nilai optimal dari Q pada EOQ dengan tingkat produksi terbatas juga dapat ditentukan dengan menurunkan fungsi dari total biaya persediaan terhadap Q, sebagai berikut: T C = S( D Q ) + H Q 2 (1 d p ) dt C = Q 2 SD + 1 dq 2 H(1 d p ) SD Q 2 + 1 2 H(1 d p ) = 0 2SD Q opt = H(1 d p ) (5) Total biaya persediaan minimum pada EOQ dengan tingkat produksi terbatas diperoleh dengan memasukkan nilai kuantitas pesanan optimalnya ke persamaan total biaya persediaan, yaitu:

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 364 T Cmin = S( D Q ) + H Q opt opt 2 (1 d p ) (6) Jangka waktu produksi berjalan pada EOQ dengan tingkat produksi terbatas dapat diperoleh dengan membagikan nilai kuantitas pesanan optimal dengan tingkat produksi. t p = Q opt p (7) Keterangan: S = Biaya perpesanan H = Biaya penyimpanan perunit persatuan waktu D = Permintaan persatuan waktu p = Laju produksi bahan baku d = Laju permintaan Q = Kuantitas pesanan T C = Total biaya persediaan Q opt = Kuantitas pesanan optimal EOQ dengan tingkat produksi terbatas T Cmin = Total biaya persediaan minimum EOQ tingkat produksi terbatas = Jangka waktu produksi berjalan t p 3. METODE PENELITIAN Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Data dikumpulkan melalui pengambilan data sekunder yang diperoleh dari RKAP PT. AAA pada tahun 2013 2. Menentukan kuantitas pesanan menggunakan EOQ dasar dan EOQ dengan tingkat produksi terbatas untuk bahan baku sayur olahan 3. Menentukan total biaya persediaan minimum EOQ dasar dan EOQ dengan tingkat produksi terbatas 4. Menentukan jangka waktu produksi berjalan (t p ) 5. Membuat kesimpulan

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 365 4. PEMBAHASAN Pengolahan data dilakukan untuk memperoleh kuantitas pesanan optimal, total biaya persediaan minimum dan jangka waktu produksi berjalan. Data yang diperoleh dari PT. AAA dihitung untuk masing masing bahan baku sayur olahan. Langkah-langkah pembahasan dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4: Metode Penelitian Data yang diperoleh dari PT. AAA dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1: Tabel Produksi Sayur Olahan No Produk Produksi(kg) Hasil Tanaman (kg) Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan 1 Daikon (lobak) 200.000 kg 300.000 kg Rp 726.000 Rp 352,5 2 Horenso (bayam) 200.000 kg 400.000 kg Rp 1.626.000 Rp 362,5 3 Carrot (wortel) 150.000 kg 240.000 kg Rp 576.000 Rp 357,5 4 Potato (kentang) 100.000 kg 240.000 kg Rp 426.000 Rp 370,0 5 Satsumaimo (ubi jalar) 250.000 kg 450.000 kg Rp 876.000 Rp 360,0 Data diolah menggunakan model EOQ dasar dan model EOQ dengan tingkat produksi terbatas. Hasil perhitungan Q opt dan T C min EOQ dasar serta Q opt dan T Cmin EOQ dengan tingkat produksi terbatas dapat dilihat pada tabel 2, 3 dan 4.

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 366 Tabel 2: Q opt dan T C min Menggunakan EOQ Dasar No H S D Q opt Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan T C min 1 352,5 726.000 2.400.000 99.428,1522 17.524.211,82 17.524.211,82 35.048.423,65 2 362,5 1.626.000 2.400.000 146.732,6915 26.595.300,34 26.595.300,34 53.190.600,67 3 357,5 576.000 1.800.000 76.159,5675 13.613.522,69 13.613.522,69 27.227.045,38 4 370,0 426.000 1.200.000 52.556,5601 9.724.813,62 9.724.813,62 19.449.627,25 5 360,0 876.000 3.000.000 120.830,4597 21.749.482,75 21.749.482,75 43.498.965,50 Jumlah 178.414.662,40 Tabel 3: Q opt EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas No p d R H S D q q 2SD p H p d Q opt 1 300.000 200.000 0,3333 352,5 726.000 2.400.000 99.428,152 1,7320 172.214,6113 2 400.000 200.000 0,5000 362,5 1.626.000 2.400.000 146.732,692 1,4142 207.511,3624 3 340.000 150.000 0,5588 357,5 576.000 1.800.000 76.159,567 1,3377 101.879,5756 4 240.000 100.000 0,5833 370,0 426.000 1.200.000 52.566,560 1,3093 68.825,7830 5 450.000 250.000 0,4444 360,0 876.000 3.000.000 120.830,460 1,5000 181.245,6896 Tabel 4: T C min EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas No H(1 d p ) S( D Q opt ) H( Q opt ) 1 2 p d H( Q opt )(1 2 d p ) T C min t p 1 117,50 10.117.608,41 30.352.825,24 0,3333 10.117.608,41 20.235.216,8 0,5740 2 181,25 18.805.717,22 37.611.434,43 0,5000 18.805.717,22 37.611.434,4 0,5187 3 199,77 10.176.720,84 18.210.974,14 0,5588 10.176.720,84 20.353.441,7 0,2996 4 215,83 7.427.449,09 12.732.769,87 0,5833 7.427.449,09 14.854.898,2 0,2867 5 160,00 14.499.655,17 32.624.224,13 0,4444 14.499.655,17 28.999.310,3 0,4027 Jumlah 122.054.301,0

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 367 Pengolahan data yang telah dilakukan menghasilkan: 1.Total biaya persediaan minimum model EOQ dasar Rp 178.414.662,40 2.Total biaya persediaan minimum model EOQ dengan tingkat produksi terbatas Rp 122.054.301,00 5. KESIMPULAN Model EOQ dengan tingkat produksi terbatas bermanfaat dalam menentukan total biaya persediaan minimum pada PT. AAA, karena model ini dapat menghasilkan total biaya persediaan yang lebih minimum untuk tiap bahan baku sayur olahan. Total biaya persediaan minimum menggunakan EOQ dengan tingkat produksi terbatas (T C opt) untuk produk dengan bahan baku lobak, bayam, wortel, kentang dan ubi jalar berjumlah Rp 122.054.301 sedangkan total biaya persediaan minimum EOQ dasar (T C opt ) untuk kelima bahan baku tersebut berjumlah Rp 178.414.662,4. Daftar Pustaka [1] Siagian P. Penelitian Operasional Teori dan Praktek. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), (1987). [2] William E. Pinney and Donald B. McWilliams. Management Science. United States of America: R. R. Donnelley and Sons Company, (1987). [3] Bernard W Taylor III. Introduction to Management Science. 8th Edition. New Jersey: Pearson Education, (2004). [4] Handoko T. Hani. Dasar dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, (1984). Eva Kristina Tarigan: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: e.kristina@rocketmail.com Elly Rosmaini: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: elly.rosmaini@yahoo.com

Eva Kristina Tarigan et al. Analisis Persediaan Bahan Baku 368 Djakaria Sebayang: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: djakaria@usu.ac.id