III. METODE PENELITIAN 3. Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data sekuder yag berasal dari Tabel Iput-Output Provisi Jambi tahu 2007 klasifikasi 70 sektor yag kemudia diagregasika mejadi 9 sektor. Selai Tabel Iput-Output diguaka juga data pedukug laiya yaitu Bada Pusat Statistik Pusat, Bada Pusat Statistik Provisi Jambi, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA), da berbagai studi literatur dalam betuk media cetak maupu media elektroik. 3.2 Metode Aalisis Peelitia ii megguaka aalisis Iput-Output yag dapat meujukka seberapa besar alira keterkaita atarsektor dalam suatu wilayah berdasarka pada aalisis keterkaita atar sektor-sektor ekoomi, efek dampak peyebara da efek peggada (multiplier). Utuk megaalisisya peeliti megguaka software IOAP.0. (Iput Output Aalysis for Practitioers) da Microsoft Excel 2007. Metode ii diguaka utuk melihat perekoomia regioal Provisi Jambi dega pedekata multisektoral. 3.2.. Aalisis Keterkaita Aalisis keterkaita diguaka utuk melihat keterkaita atarsektor dalam perekoomia. Beberapa jeis keterkaita yag diguaka dalam aalisis wilayah sektoral atara lai terdiri dari, keterkaita lagsug ke depa, keterkaita lagsug ke belakag, keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa da keterkaita lagsug da tidak lagsug ke belakag. 30
3.2... Keterkaita Lagsug ke Depa Keterkaita lagsug ke depa meujuka akibat suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag megguaka sebagia output sektor tersebut secara lagsug per uit keaika permitaa total (Nazara, 2005). Keterkaita tipe ii dirumuska sebagai berikut. Keteraga : Fd ( ) i = a j= F(d) i a = keterkaita lagsug ke depa sektor i = usur matrik koefisie matrik tekis 3.2..2. Keterkaita Lagsug ke Belakag Keterkaita lagsug ke belakag meujukka akibat dari suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag meyediaka iput atara bagi sektor tersebut secara lagsug per uit keaika permitaa total. Keterkaita tipe ii dapat dirumuska sebagai berikut: Keteraga : Bd ( ) j = a i= B(d) j a = keterkaita lagsug ke belakag sektor i = usur matrik koefisie 3
3.2..3. Keterkaita Lagsug da Tidak Lagsug ke Depa Keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa meujuka akibat dari suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag megguaka output bagi sektor tersebut secara lagsug maupu tidak lagsug per uit keaika permitaa total (Miller da Blair dalam Priyarsoo et al, 2007). Keterkaita tipe ii dirumuska sebagai berikut: Keteraga : F(d+i) i + i = j= Fd ( i) = keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa sektor i = usur matrik kebalika Leotief model terbuka 3.2..4. Keterkaita Lagsug da Tidak Lagsug ke Belakag Keterkaita lagsug da tidak lagsug ke belakag meujukka akibat dari suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag meyediaka iput atara bagi sektor tersebut baik secara lagsug maupu tidak lagsug per uit keaika permitaa total (Miller da Blair dalam Priyarsoo et al, 2007). Keterkaita tipe ii dirumuska sebagai berikut: Keteraga : B (d + i) j + j = i= Bd ( i) = keterkaita lagsug da tidak lagsug ke belakag sektor i = usur matriks kebalika Leotief terbuka 32
3.2.2 Dampak Peyebara Ideks keterkaita lagsug serta keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa maupu keterkaita lagsug serta keterkaita lagsug da tidak lagsug ke belakag yag telah diuraika di atas belum memadai apabila dipakai sebagai ladasa utuk pemiliha sektor-sektor kuci. Idikator-idikator tersebut tidak dapat diperbadigka atar sektor karea peraa permitaa setiap sektor tidak sama. Oleh karea itu kedua ideks tersebut haruslah diormalka dega cara membadigka rata-rata dampak yag ditimbulka seluruh sektor. Aalisis ii disebut dega dampak peyebara yag terbagi dua yaitu kepekaa peyebara da koefisie peyebara. 3.2.2.. Kepekaa Peyebara (Daya Peyebara ke Depa) Kosep kepekaa peyebara (daya peyebara ke depa) bermafaat utuk megetahui tigkat kepekaa suatu sektor terhadap sektor-sektor laiya melalui mekaisme pasar output. Kosep ii serig juga diartika sebagai kemampua suatu sektor utuk medorog pertumbuha produksi sektor-sektor lai yag memakai iput dari sektor ii. Sektor i dikataka mempuyai kepekaa peyebara yag tiggi apabila ilai Sd i lebih besar dari satu (Priyarsoo et al, 2007). Sebalikya sektor i dikataka mempuyai kepekaa peyebara yag redah jika ilai Sd i lebih kecil dari satu. Rumus yag diguaka utuk mecari ilai kepekaa peyebara adalah Sd = j = i i= j= 33
Keteraga : Sd i = kepekaa peyebara sektor i = usur matrik kebalika Leotief 3.2.2.2 Koefisie Peyebara (Daya Peyebara ke Belakag) Kosep koefisie peyebara (daya peyebara ke belakag) memiliki fugsi utuk megetahui distribusi mafaat dari pegembaga suatu sektor terhadap perkembaga sektor-sektor laiya melalui mekaisme trasaksi pasar iput. Kosep ii serig juga diartika sebagai kemampua suatu sektor utuk meigkatka pertumbuha idustri huluya. Sektor j dikataka mempuyai keterkaita ke belakag yag tiggi apabila ilai Pdj lebih besar dari satu, sebalikya jika ilai Pdj lebih kecil dari satu. Rumus yag diguaka utuk mecari ilai koefisie peyebara adalah: Pd = i = j i= j= Keteraga : Pd j = kepekaa peyebara = usur matrik kebalika Leotief 3.2.3 Aalisis Peggada (Multiplier) Aalisis peggada diguaka utuk melihat dampak perubaha dari variabel-variabel edoge yaitu sektoral tertetu apabila terjadi perubaha dalam 34
variabel-variabel eksoge yaitu permitaa akhir. Berdasarka matrik kebalika Leotief, baik utuk model terbuka () maupu utuk model tertutup (*) dapat ditetuka ilai-ilai dari multiplier output da pedapata da teaga kerja berdasarka rumus yag tercatum dalam Tabel 3.. Tabel 3.. Rumus Multiplier Output da Pedapata Peggada Multiplier Nilai Output Pedapata Efek Awal h i Efek Putara Pertama i a i a h i Efek Dukuga Idustri i -- i a i h i - h i - i a h i Efek Iduksi Kosumsi i * - i i * h i - i h i Efek Total i * i * h i Efek Lajuta i * i * h i - h i Sumber: Daryato, 200 Keteraga : a hi e i = Koefisie Output = Koefisie Pedapata Rumah Tagga = Koefisie Teaga Kerja = Matrik kebalika Leotief model terbuka * = Matrik kebalika Leotief model tertutup Sedagka utuk melihat hubuga atara efek awal da efek lajuta per uit pegukura dari sisi output, pedapata da teaga kerja, dapat dihitug dega megguaka rumus multipler tipe I da multiplier tipe II berikut: Tipe I = Efek awal+ Efek Putara Pertama + Efek Dukuga Idustri Efek Awal Tipe II = Efek awal+efek Putara Pertama +Efek Dukuga Idustri + Efek Iduksi Kosumsi Efek Awal 35
3.3 Defiisi Operasioal Data. Multisektoral Multisektoral yag dimaksud dalam peelitia ii adalah sektor-sektor dalam perekoomia terdiri dari 9 sektor yaitu sektor pertaia, sektor pertambaga da peggalia, sektor idustri pegolaha, sektor listrik, gas da air bersih, sektor bagua, sektor perdagaga, hotel da restora, sektor pegagkuta da komuikasi, sektor keuaga, persewaa da jasa perusahaa da sektor jasa yag diaalisis dega metode Iput-Output utuk melihat sektor apa saja yag berpotesi utuk dikembagka di Provisi Jambi. 2. Output Pegertia output dalam peelitia ii adalah ilai dari produksi barag da jasa yag dihasilka oleh sektor-sektor produksi dalam suatu daerah (domestic), tapa membedaka asal usul pelaku produksiya. Pelakuya dapat berupa perusahaa da perseoraga dari dalam egeri atau perusahaa da perseoraga dari luar egeri. 3. Trasaksi Atara Trasaksi atara adalah trasaksi yag terjadi atar sektor yag berpera sebagai kosume da produse. Sektor yag berpera sebagai produse atau sektor produksi merupaka sektor pada masig-masig baris, sedagka sektor sebagai kosume ditujukka oleh sektor pada masig-masig kolom. Trasaksi yag dicakup dalam trasaksi haya trasaksi barag da jasa yag terjadi dalam hubugaya dega proses produksi. Jadi, isia sepajag baris pada trasaksi atara memperlihatka alokasi output suatu sektor dalam memeuhi kebutuha 36
iput sektor-sektor lai utuk keperlua produksi da disebut sebagai permitaa atara. Sedagka isia sepajag kolomya meujukka iput barag da jasa yag diguaka dalam proses produksi suatu sektor da disebut sebagai iput atara. 4. Permitaa Akhir da Impor Permitaa akhir adalah permitaa atas barag da jasa utuk keperlua komsumsi, buka utuk proses produksi. Permitaa akhir terdiri dari pegeluara komsumsi rumah tagga, pegeluara komsumsi pemeritah, pembetuka modal tetap bruto, perubaha stok da ekspor. a. Pegeluara Rumah Tagga Pegeluara komsumsi rumah tagga adalah pegeluara yag dilakuka rumah tagga utuk semua pembelia barag da jasa dikuragi dega pejuala etto barag bekas. Barag da jasa dalam hal ii mecakup barag taha lama da barag tidak taha lama kecuali pembelia rumah tempat tiggal. Pegeluara komsumsi rumah tagga mecakup komsumsi yag dilakuka di dalam da di luar egeri. Utuk mejaga kosistesi data, maka komsumsi peduduk suatu egara yag dilakuka di luar egeri diperlakuka sebagai impor, sebalikya komsumsi oleh peduduk asig di wilayah egara tersebut diperlakuka sebagai ekspor. b. Pegeluara Kosumsi Pemeritah Pegeluara komsumsi pemeritah mecakup semua pegeluara barag da jasa utuk pelaksaaa kegiata-kegiata admiistrasi pemeritaha da 37
pertahaa, baik yag dilakuka oleh pemeritah pusat maupu pemeritah daerah. c. Pembetuka Modal Tetap Pembetuka modal tetap meliputi pegadaa, pembuata, atau pembelia barag-barag modal baru baik dari dalam maupu impor termasuk barag modal bekas dari luar daerah. d. Perubaha Stok Perubaha stok merupaka selisih atara ilai stok barag pada akhir tahu dega ilai stok barag pada awal tahu. Perubaha stok dapat digologka mejadi : () perubaha stok barag jadi da setegah jadi yag disimpa oleh produse, termasuk perubaha jumlah terak da uggas serta barag-barag strategis yag merupaka cadaga asioal, (2) perubaha stok baha metah da baha baku yag belum diguaka oleh produse, da (3) perubaha stok di sektor perdagaga, yag terdiri dari barag-barag dagaga yag belum terjual. e. Ekspor da Impor Berbeda dega pegertia ekspor da impor pada umumya, pada Tabel Iput-Output regioal yag dimaksud dega ekspor da impor barag da jasa adalah meliputi trasaksi barag da jasa atara peduduk suatu egara/daerah dega peduduk Negara atau daerah lai. Trasaksi tersebut terdiri dari ekspor da impor utuk barag dagaga, jasa pegagkuta, komuikasi, asurasi, da berbagai jasa laiya. Trasaksi ekspor barag keluar egeri diyataka dega ilai free o board (f.o.b) yaitu suatu ilai yag mecakup juga semua biaya 38
agkuta di egara pegekspor, bea ekspor, da biaya pemuata barag barag sampai ke kapal yag aka megagkutya. Sedagka trasaksi impor dari luar egeri diyataka atas dasar biaya pedarata (laded cost) yag terdiri dari ilai cost, isurace ad freight (c.i.f) ditambah dega bea masuk da pajak pejuala impor. 5. Iput Primer Iput primer adalah balas jasa atau pemakaia faktor-faktor produksi yag terdiri dari teaga kerja, taah, modal da kewiraswastaa. Iput primer disebut juga ilai tambah bruto da merupaka selisih atara output dega iput. 6. Upah da Gaji Upah da gaji mecakup semua balas jasa dalam betuk uag maupu barag da jasa kepada teaga kerja yag ikut dalam kegiata produksi selai pekerja keluarga yag tidak dibayar. 7. Surplus Usaha Surplus usaha adalah balas jasa atas kewiraswastaa da pedapata atas pemilika modal. Surplus usaha atara lai terdiri dari keutuga sebelum dipotog pajak peghasila, buga atas modal, sewa taah da pedapata atas hak kepemilika laiya. Besarya ilai surplus usaha adalah sama dega ilai tambah bruto dikuragi dega upah/gaji, peyusuta da pajak tak lagsug etto. 39
8. Peyusuta Peyusuta yag dimaksudka adalah peyusuta barag-barag modal tetap yag diguaka dalam proses produksi. Peyusuta merupaka ilai peggatia terhadap peurua ilai barag modal tetap yag diguaka dalam proses produksi. 9. Pajak Tak Lagsug Netto Pajak tak lagsug etto adalah selisih atara pajak tak lagsug dega subsidi. Pajak tak lagsug mecakup pajak impor, pajak ekspor, bea masuk, pajak pertambaha ilai, cukai da sebagaiya. Subsidi adalah batua yag diberika pemeritah kepada produse. Subsidi disebut juga sebagai pajak tak lagsug egara. 40