Universitas Sam Ratulangi Manado

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

(Kajian Pada SD Negeri Minomartani 1 Yogyakarta) Satya Bagus Pradita 1, Alfini Octavia 2. Abstract

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas hidupnya harus berkembang dengan baik terutama anak-anak

EFEKTIVITAS DENTAL HEALTH EDUCATION DISERTAI DEMONSTRASI CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

INDEKS DEBRIS SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG MENYIKAT GIGI PADA MURID SD NEGERI POIGAR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

PERBANDINGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUTPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SLB-B DAN SLB-C KOTA TOMOHON

ABSTRAK. Kata Kunci: susu formula dalam botol, indeks karies, anak usia 3 4 tahun

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM

BAB V PEMBAHASAN. 16 tahun. Hal ini disebabkan usia responden pada kelas X dan kelas XI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: MAHAYU DEVI KURNIASARI J

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 39

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Metode Ceramah Interaktif Dan Demonstrasi Disertai Alat Peraga Pada Guru Sekolah Dasar Sebagai Fasilitator

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

PENYULUHAN METODE AUDIO VISUAL DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

ARTIKEL PENELITIAN. yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Asnita Bungaria Simaremare, Rosdiana T Simaremare Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

STATUS KEBERSIHAN MULUT ANAK USIA 9-11 TAHUN DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI MALAM SEBELUM TIDUR DI SDN MELONGUANE

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. 1 Hasil Survei Kesehatan Rumah

Unnes Journal of Public Health

1 Febriana DLS, 2 Induniasih, 3 Yanita Trisetiyaningsih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan subyek siswa-siswi kelas I SD Negeri

BAB I PENDAHULUAN. kuman dan bakteri sehingga dapat menimbulkan penyakit. Keluhan terhadap

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

Journal of Health Education

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol II. No 2. September 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 ( )

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

PENGARUH PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP INDEKS PLAK GIGI PADA SISWA SD INPRES LAPANGAN

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN FLIP CHART TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN INJEKSI INTRAVENA

PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI PROGRAM KELAS IBU DI WILAYAH BANGSRI JEPARA NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK AUTIS DI KOTA MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 PUNDONG

2005). JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 1, APRIL 2016

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : ELIS SITI PRIYANI

Fath, et al, Efektivitas Penyuluhan Metode Aplikasi Inovatif GIGI SEHAT dan Pertunjukan Panggung...

GAMBARAN PENCABUTAN GIGI MOLAR SATU MANDIBULA BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DI BALAI PENGOBATAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT MANADO TAHUN 2012

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DAN SIKAT GIGI KONVENSIONAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

SibueaSH,Angraini DI, AdnyaniNMD Faculty of Medicine Lampung University

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat umum dan menyebar di seluruh dunia di. mana angka prevalensinya semakin meningkat, walaupun

DINATIA BINTARIA S NIM.

TESIS. Oleh HIKMAH NURMARALITA /IKM

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

PENGARUH CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Yogyakarta berdiri di atas lahan dengan luas 2150 m 2 dengan luas

Oleh: Dwi Wahyu Puspita Sari dan Suripno/Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK. Plak gigi, obat kumur cengkeh, indeks plak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

ABSTRAK. Kata kunci: plak gigi, seduhan kelopak bunga rosella, indeks plak. Universitas Kristen Maranatha

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai peranan atau fungsinya masing-masing. Peran dari. memperindah wajah (Suryawati, 2010).

III. METODE PENELITIAN. experimental) dengan rancangan pretest-posttest group design (Pratomo,

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

PENGARUH MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh WINA HALIMAH

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

Nurul Dwi Yuliana* Yudi Budianti ABSTRAK

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan. Jika

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI

PENGARUH PELATIHAN GOSOK GIGI TERHADAP PRAKTIK MENJAGA KEBERSIHAN GIGI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 55 KASIHAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

Transkripsi:

Jurnal e-gigi (eg), Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2016 Perbandingan efektivitas pendidikan kesehatan gigi menggunakan media video dan flip chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak 1 Zakarias R. Kantohe 2 Vonny N. S. Wowor 2 Paulina N. Gunawan 1 Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran 2 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: zakariaskantohe@rocketmail.com Abstract: Currently, the oral health of children in Indonesia is still a problem dominated by caries and periodontal disease. A highly influential factor to these two diseases is behavior. One way to change that behavior is by intervening through education to improve children knowledge by using media or tools. This study aimed to compare the effectiveness of dental health education using video media and flip chart in increasing children knowledge about oral health. This was a quasi experiment with a non equivalent control group design. Samples were students of SDN Kolongan aged 10-11 years old obtained by using total sampling method and were divided into two treatment groups: video media and flip chart. This study used the Mann-Whitney hypothesis test with a confidence level of 95% (p<0.05). The results showed that the p-value of dental health education influence using video media and flip chart to the improvement of oral health knowledge of children was 0.000 for each media. The statistical test comparing the effectiveness of dental health education using both media showed a p-value of 0.007. Conclusion: Dental health education using video and flip chart media improved effectively the oral health knowledge of students. Moreover, dental health education using video media was more effective in improving the oral health knowledge of students than using flip chart media. Keywords: dental health education, video media, flip chart media, children knowledge Abstrak: Saat ini kesehatan gigi dan mulut anak di Indonesia masih menjadi masalah yang didominasi oleh penyakit karies gigi serta periodontal. Faktor yang sangat bepengaruh pada kedua penyakit ini yaitu faktor perilaku. Salah satu cara untuk merubah perilaku yakni dengan melakukan intervensi lewat pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anak. Pemberian pendidikan kesehatan gigi dan mulut (PKG) pada anak akan lebih efektif dan optimal bila menggunakan media atau alat bantu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas PKG menggunakan media video dan flip chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak. Jenis penelitian ialah quasi experiment dengan rancangan non equivalent control group. Sampel yaitu siswa SDN Kolongan yang berusia 10-11 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok yang menggunakan media video dan kelompok yang menggunakan media flip chart. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKG menggunakan media video dan flip chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak masingmasing dengan nilai p=0,000. Hasil uji statistik perbandingan efektivitas PKG dengan menggunakan kedua media tersebut mendapatkan nilai p= 0,007. Simpulan: PKG menggunakan media video dan flip chart efektif terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak. PKG menggunakan media video lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak dibandingkan menggunakan media flip chart. Kata kunci: PKG, media video, media flip chart, pengetahuan anak 96

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting dalam kehidupan setiap individu termasuk pada anak, karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan, dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya. 1 Masalah gigi dan mulut pada anak dapat juga berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Kondisi kesehatan gigi susu akan turut menentukan pertumbuhan gigi tetap anak. Di samping itu anak-anak merupakan kelompok umur yang rentan terhadap penyakit. Anak yang memiliki masalah pada kesehatan gigi dan mulutnya dapat terganggu kualitas hidupnya, padahal anak merupakan aset bangsa untuk pembangunan di masa yang akan datang. 2 Saat ini kesehatan gigi dan mulut penduduk Indonesia masih menjadi masalah. Hal ini dapat dilihat dari terus meningkatnya masalah gigi dan mulut di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 dan 2013, persentase penduduk Indonesia yang mempunyai masalah gigi dan mulut meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%, untuk kelompok umur 5-9 tahun dari 21,6% menjadi 28,9% dan untuk kelompok umur 10-14 tahun dari 20,6% menjadi 25,2%. 3 Penyakit karies gigi dan penyakit periodontal merupakan masalah gigi dan mulut yang paling sering terjadi pada anak. Faktor yang sangat bepengaruh pada kedua penyakit ini yaitu faktor perilaku. Berdasarkan data dari Riskesdas Tahun 2007 dan 2013, persentase perilaku penduduk umur 10 tahun ke atas yang menyikat gigi dengan benar dari 7,3% di tahun 2007 menurun menjadi 2,3% di tahun 2013. 3 Hal ini menjadi masalah, karena salah satu cara pencegahan yang efektif terhadap terjadinya penyakit karies dan periodontal yakni melalui tindakan menyikat gigi. Terbentuknya perilaku menyikat gigi individu yang benar didasari oleh pengetahuan individu yang diperoleh antara lain melalui pendidikan. 4 Demikian halnya untuk mengubah perilaku yang tidak benar menjadi perilaku yang benar juga intervensinya lewat pendidikan. Kantohe, Wowor, Gunawan: Perbandingan efektivitas pendidikan... 97 Pendidikan kesehatan gigi dan mulut (PKG) merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup. Dalam proses pendidikan termasuk pendidikan kesehatan gigi dan mulut, individu memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai media pendidikan. Menurut Edgar Dale yang digambarkan lewat Kerucut Pengalaman Dale, proses pendidikan dengan melibatkan lebih banyak indera akan lebih mudah diterima dan diingat oleh para sasaran pendidikan. 5 Pemberian pendidikan kesehatan pun akan lebih efektif dan hasilnya optimal ketika menggunakan metode dan media pendidikan kesehatan yang tepat dan melibatkan lebih banyak indera. Penelitian Tan 6 tahun 2010 menunjukkan bahwa penyuluhan menggunakan alat peraga gigi lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan daripada penyuluhan menggunakan media video, karena melibatkan lebih banyak indera. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan efektivitas pendidikan kesehatan gigi menggunakan media video dan flip chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut (PKG) anak di SDN Kolongan. Penyakit karies banyak dialami dan masih menjadi masalah bagi kesehatan gigi dan mulut anak-anak di desa tersebut dan selama ini belum pernah dilakukan penelitian ataupun penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak di desa Kolongan. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini ialah quasi experiment dengan rancangan non equivalent control group. Penelitian dilaksanakan di SDN Kolongan pada bulan Februari-Agustus 2016. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa SDN Kolongan yang berusia 10-11 tahun berjumlah siswa yang telah memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Sampel kemudian dibagi

Jurnal e-gigi (eg), Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2016 menjadi dua kelompok dengan cara undian, sehingga didapatkan 32 sampel pada kelompok perlakuan PKG menggunakan media video dan 32 sampel pada kelompok perlakuan PKG menggunakan media flip chart. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS versi 16 yang disajikan dalam bentuk tabel. HASIL PENELITIAN Karakteristik respoden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin Media Flip Media Video Jenis chart kelamin Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Laki-Laki 14 43,8 13 40,6 Perempuan 18 56,2 19 59,4 Total 32 100 32 100 Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia Media video Media flip chart Usia (tahun) Frekuensi Frekuensi Persentase (%) Persentase (%) 10 18 56,2 18 56,2 11 14 43,8 14 43,8 Total 32 100 32 100 Tabel 3. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan anak Item pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Media video Pre-test Post-test 60 62 59 34 38 38 33 54 48 46 52 Media flip chart Pre-test Post-test 56 62 61 58 55 36 44 34 38 37 47 39 41 Total skor 515 581 503 552 Selisih 66 49 98 Tabel 4. Uji normalitas Shapiro-Wilk media video Hasil Kelompok Statistic Df Sig. Pre-test,894 32,004 Post-test,882 32,002 Tabel 5. Uji normalitas Shapiro-Wilk media flip chart Hasil Kelompok Statistic Df Sig. Pre-test,900 32,006 Post-test,876 32,002 Tabel 6. Uji Wilcoxon media video Kelompok n Mean Std Sig. Pre-test 32 80,47 4,465,000 Post-test 32 90,78 5,695 Tabel 7. Uji Wilcoxon media flip chart Kelompok n Mean Std Sig. Pre-test 32 78,59 5,713 Post-test 32 86,25 4,579,000 Tabel 8. Uji Mann-Whitney antara media video dan media flip chart Media n Mean Df Sig. Video 32 38,12,007 Flip chart 32 26,88 BAHASAN Pada penelitian ini didapatkan pada kedua kelompok perlakuan subjek berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki (Tabel 1). Berdasarkan usia, subjek berumur 10 tahun pada kedua kelompok perlakuan lebih banyak dibandingkan dengan subjek berumur 11 tahun (Tabel 2). Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah skor pre-test pada item pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 lebih tinggi dibandingkan jumlah skor pre-test pada item pertanyaan nomor 6, 7, 8, 9, dan 10. Hal ini menunjukkan bahwa siswa di SDN Kolongan masih memiliki pengetahuan yang rendah tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar, karena item pertanyaan nomor 6, 7, 8, 9, dan 10 berisi pertanyaan tentang cara menyikat gigi yang

baik dan benar. Tabel 3 juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah total skor hasil pengukuran tingkat pengetahuan anak dari pre-test ke post-test pada maupun menggunakan media flip chart. Keadaan ini menunjukkan bahwa dan media flip chart mampu meningkatkan pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan mulut. Tabel 4 menunjukkan nilai p (signifikansi) pada uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Nilai signifykansi sebelum diberikan PKG menggunakan media video (pre-test) yaitu 0,004 dan sesudah diberikan PKG (post-test) menggunakan media video yaitu 0,002. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal dan dilanjutkan dengan uji alternatif t- berpasangan Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon (Tabel 6) didapatkan nilai signifikansi sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) diberikan PKG menggunakan media video ialah 0,000. Data ini menunjukkan adanya perbedaan nilai hasil pengukuran tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan PKG menggunakan media video (p<0,05). Dengan demikian terjadi peningkatan bermakna dari nilai pre-test hasil pengukuran tingkat pengetahuan ke nilai post-test, yang berarti PKG menggunakan media video efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan anak. Hasil ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan Nurfalah 7 yang menunjukkan bahwa media video efektif dalam meningkatkan pengetahuan penyikatan gigi pada anak usia 9-12 tahun di SDN Keraton 7 Martaputra. 7 Pemanfaatan media video dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih lengkap, jelas, variatif, menarik serta menyenangkan. 8 Media video termasuk dalam media pendidikan elektronik yang mempunyai kelebihan seperti mengikutsertakan banyak panca indera sehingga lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara Kantohe, Wowor, Gunawan: Perbandingan efektivitas pendidikan... 99 dan gambar bergerak, bertatap muka, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar, dan sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang. 9 Penggunaaan media video harus memiliki media pendukung elektronik seperti infocus, laptop, ataupun pemutar video, serta tentunya diperlukan aliran listrik pada penggunaannya. Media video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, model-model pembelajaran, dan setiap ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Secara kognitif dengan melihat video dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar sebelum ataupun sesudah membaca sebuah materi ajar. Pada ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja, video pembelajaran yang merekam kegiatan motorik/ gerak dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati dan mengevaluasi kembali kegiatan tersebut. 10 Tabel 5 menunjukkan nilai p (signifikansi) pada uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk. Nilai signifikan sebelum diberikan PKG menggunakan media flip chart (pre-test) yaitu 0,006 dan sesudah diberikan PKG menggunakan media flip chart (post-test) yaitu 0,002. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal (p<0,05) dan dilanjutkan dengan uji alternatif t-berpasangan Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon (Tabel 7) didapatkan nilai signifikansi sebelum dan sesudah diberikan PKG menggunakan media flip chart sebesar 0,000. Data ini menunjukkan terdapat perbedaan nilai hasil pengukuran tingkat pengetahuan anak sebelum dan sesudah diberikan PKG menggunakan media flip chart (p<0,05). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pemberian PKG menggunakan media flip chart efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan anak. Hasil ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan Nurhidayat 11 yang menunjukkan bahwa

Jurnal e-gigi (eg), Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2016 media flipchart sebagai kelompok kontrol efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa di SDN Sukorejo. Flip chart adalah salah satu media cetakan yang sederhana dan efektif. Flip chart terdiri dari lembaran-lembaran kertas yang dibundel menjadi satu dengan jilid ring sehingga dapat dibalikkan, yang berisi pesan dan diterangkan dengan gambar yang menjelaskan suatu topik secara cukup rinci. Setiap topik bahasan tertentu selalu terdiri dari 2 halaman, satu halaman bergambar dengan teks terbatas menghadap ke arah peserta sedangkan halaman yang menghadap fasilitator berisikan informasi kunci dan pertanyaan diskusi yang menjadi acuan pembahasan topik tersebut. Pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media flip chart ini biasanya disertai dengan metode ceramah. 12 Hasil uji Mann-Whitney (Tabel 8) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan selisih jumlah skor antara dan media flip chart dalam meningkatkan pengetahuan anak (p=0,007). Data ini juga menunjukkan bahwa peningkatan tingkat pengetahuan anak pada kelompok yang diberikan PKG menggunakan media video lebih besar dibandingkan pada kelompok flip chart, yang ditunjukkan melalui nilai rerata selisih kelompok media video yaitu sebesar 38,12 sedangkan pada kelompok media flip chart hanya sebesar 26,88. Hal ini dikarenakan media video memiliki kelebihan yaitu dapat menstimulasi efek gerak sehingga terlihat lebih menarik dan lebih mudah merangsang pemahaman siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotorik, meskipun media video dan media flip chart yang disertai metode ceramah mempunyai tingkatan konkret yang sama dalam teori kerucut pengalaman Edgar Dale. Kedua media pendidikan ini melibatkan indera pendengaran dan indera penglihatan sehingga orang dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan yang didengar. Selain itu, jangkauan relatif lebih besar dibandingkan media flip 100 chart. 11 Pemanfaatan media pendidikan dalam promosi kesehatan tentunya untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik. Media pendidikan kesehatan juga diharapkan dapat membuat pengajaran lebih menarik perhatian sasaran pendidikan sehingga menumbuhkan motivasi belajar. Selain itu media pendidikan juga dapat mempermudah penyampaian materi pendidikan oleh para pendidik khususnya pada PKG. Beberapa prinsip dalam pemilihan media pendidikan juga harus diperhatikan seperti media yang dipilih harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan; pendidik harus memahami ciri-ciri media sehingga antara media dan metode yang digunakan sesuai; kesesuaian media yang digunakan dengan kelompok sasaran; serta kelengkapan media sehingga dapat memberikan persepsi yang lebih baik kepada sasaran pendidikan. 5 Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan Megawati et al. 13 tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan bahwa media audio visual lebih efektif dibandingkan media flip chart dalam menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Hasil yang sama juga diperoleh Kumboyono 14 yang meneliti tentang perbedaan efek penyuluhan kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan pasien tuberkulosis. Didapatkan bahwa penyuluhan kesehatan menggunakan media audio visual lebih baik daripada penyuluhan kesehatan menggunakan media cetak yang dilihat dari nilai rata-rata media audio visual lebih tinggi yaitu 23,8 dibandingkan dengan media cetak yaitu 22,0 dengan nilai p (signifikansi) hasil uji t independent 0,009 (p< 0,05). SIMPULAN Dari hasil penelitian terhadap siswa SDN Kolongan yang berusia 10-11 tahun

Kantohe, Wowor, Gunawan: Perbandingan efektivitas pendidikan... dapat disimpulkan bahwa: 1. PKG menggunakan media video dan media flip chart meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak secara bermakna 2. PKG menggunakan media video lebih efektif secara bermakna dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak dibandingkan PKG menggunakan media flip chart SARAN Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan menggunakan media pendidikan kesehatan yang berbeda atau dengan menambahkan media pendidikan kesehatan yang lain sebagai pembanding sehingga bisa diketahui jenis media yang paling efektif untuk membantu penyampaian informasi lewat pendidikan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA 1. Putri A. Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. [cited: Maret 2016]. Available from: URL: https://independent.academia.edu/ AnastasiaPutri} 2. Himakagi s Weblog. Pentingnya kesehatan gigi dan mulut anak. [cited: Maret 2016]. Available from: URL: https://himakagi.wordpress.com/penti ngnya-kesehatan-gigi-dan-mulutanak/} 3. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Situasi kesehatan gigi dan Mulut. Jakarta, 2014. 4. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. 2003; p. 108-12. 5. Suiraoka IP, Supariasa ID.N. Media Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012; p. 5-7. 6. Tan CX. Perbandingan efektivitas metode pengajaran cara menyikat gigi terhadap penurunan indeks plak pada anak usia 6-11 tahun di sekolah Bodhicitta [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2010. 7. Nurfalah A, Yuniarrahmah E, Aspriyanto D. Efektifitas metode peragaan dan metode video terhadap pengetahuan penyikatan gigi pada anak usia 9-12 tahun di SDN Keraton 7 Martaputra. Dentino. 2014;II(2). 8. Susilana R, Riyana C. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima, 2009; p. 9-11. 9. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010; p. 26-34. 10. Anderson RH. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (terjemahan Yusufhadi Miarso, et al). Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994. 11. Nurhidayat O, Eram Tunggul P, Wahyono B. Perbandingan media power point dengan flipchart dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. Unnes Journal of Public Health. 2012;1(1). 12. Dirjen PPM & PL. Panduan penggunaan media penyuluhan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2003. 13. Megawati, Safitri W, Fitriana Nur R. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual lembar balik terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Klinik Margo Husodo Gondang Sragen [Skripsi]. Surakarta: Stikes Kusuma Husada; 2014. 14. Kumboyono. Perbedaan efek penyuluhan kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan pasien tuberkulosis. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 2011;7(1). 101