Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi

dokumen-dokumen yang mirip
MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI. Dr.T.BAHRI ANWAR BAGIAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

Mitos dan Fakta Kolesterol

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba modern ini, kecenderungan pola makan yang serba

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

PENYAKIT JANTUNG CORONER

AYU CANDRA RAHMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

Penyakit Jantung Koroner Dan Hypertensi

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HEART ATTACK PREVENTION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kecenderungan pola makan yang serba praktis dan instant seperti makanan cepat

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

First things first, the FACTS! 1. Karbohidrat

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi lemak yang berlebih dapat membentuk plak yang mampu. merapuhkan pembuluh darah dan menghambat aliran dalam pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pola konsumsi pangan adalah berbagai informasi yang memberikan

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

Manfaat Ikan Mas Untuk Kesehatan

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

B A B I P E N D A H U L U A N

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

Hidup dengan Hiperlipidaemia

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

BAB I PENDAHULUAN. lama kelamaan plak kolesterol tersebut akan menyebabkan penyempitan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

Presented by: Dr. M. Arief Novianto, MKK, SpOk Master of Occupational Health and Safety

DENDENG DAN ABON JANTUNG PISANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol yang meningkat dapat memfasilitasi proses penyempitan pembuluh. terjadinya penyakit jantung dan stroke (Davey, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Kelebihan kolesterol berpotensi menimbulkan plak dipembuluh darah, lama

Issu Metodologi MOOD AND PERFORMANCE FOOD. Baseline. Expectancy dan Placebo 14/04/2014

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

Transkripsi:

Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi T. Bahri Anwar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara I. Pendahuluan Hiperkolesterolemi adalah peninggian kadar kolesterol di dalam darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan problem yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko yang paling utama untuk terjadinya penyakit jantung koroner di samping faktor lainnya yaitu tekanan darah tinggi dan merokok. Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah ke otot jantung. PJK merupakan penyebab kematian yang paling sering didapatkan dan di Indonesia menduduki peringkat ke-3. Karena kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan bahkan mengancam kehidupan manusia maka perlu kiranya dilakukan penangulangan untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Salah satu usaha yang paling baik adalah menjaga agar makanan yang kita makan sehari-hari rendah kolesterol. II. Kadar Kolesterol Yang Tinggi dan Hubungannya Dengan Penyakit Jantung Kolesterol, lemak dan substansi lainnya dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri, sehingga lubang dari pembuluh darah tersebut menyempit; proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah koroner yang fungsinya memberi oksigen (O 2 ) ke jantung menjadi berkurang. Kurangnya O 2 ini akan menyebabkan otot jantung menjadi lemah, sakit dada, serangan jantung bahkan kematian. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan risiko terjadinya ateroslerosis atau PJK akan meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi. Telah dibuktikan pula bahwa dengan menurunkan dkadar kolesterol darah seperti juga halnya menurunkan tekanan darah tinggi dan menghindarkan rokok dapat mengurangi risiko tersebut. Faktor risiko lainnya untuk PJK di samping kadar kolesterol darah yang tinggi, tekanan darah tinggi dan merokok adalah riwayat PJK dalam keluarga pada umur kurang dari 55 tahun, penyakit gula, penyakit pembuluh darah, kegemukan dan jenis kelamin laki-laki. III. Mengapa Kadar Kolesterol Darah Dapat Meninggi? Makanan sehari-hari dapat meningkatkan ataupun menurunkan kadar kolesterol darah. Makanan orang Amerika rata-rata mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi seperti daging yang berlemak, susu, es krim, telor, makanan-makanan gorengan, kue kering, cake yang biasanya akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Sedangkan makanan orang Jepang umumnya berupa nasi, sayur-sayuran, buahbuahan dan ikan sehingga orang Jepang rat-rata mempunyai kadar kolesterol yang rendah dan angka kejadian PJK lebih rendah bila dibandingkan orang Amerika. Ini 1

disebabkan karena makanannya sehari-hari rendah lemak, terutama lemak jenuh yang sangat mempengaruhi peninggian kadar kolesterol darah. Jadi diet atau susunan makanan merupakan faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol darah. Disamping itu faktor keturunan juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah. Pada sebagian kecil orang yang makanan sehari-harinya tinggi lemak jenuh dan kolesterol ternyata kadar kolesterol darahnya rendah; sedangkan kebalikannya ada orang yang tidak dapat menurunkan kadar kolesterol darahnya dengan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, akan tetapi kelompok tersebut hanya sedikit saja. Sebagian besar manusia dapat mengatur kadar kolesterol darahnya dengan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol. Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah disamping diet dan keturunan adalah jenis kelamin dan umur, kegemukan, stress, alkohol dan aktifitas (exercise). IV. Pemeriksaan laboratorium Untuk Mengetahui Kadar Kolesterol 1. Kolesterol Total Kadar kolesterol total darah yang sebaiknya adalah < 200 mg/dl, bila > 200 mg/dl berarti risiko untuk terjadinya PJK meningkat. Normal Agak Tinggi (Pertengahan) Tinggi < 200 mg/dl 200 239 mg/dl 240 mg/dl Bila kadar kolesterol darah berkisar antara 200-239 mg/dl, tetapi tidak ada faktor risiko lainnya untuk PJK maka biasanya tidak diperlukan penanggulangan yang intensif. Akan tetapi bila dengan kadar tersebut didapatkan PJK atau 2 faktor risiko lainnya untuk PJK maka diperlukan pengobatan yang intensif seperti halnya penderita dengan kadar kolesterol yang tinggi atau > 240 mg/dl. 2. LDL Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat buruk atau merugikan, karena kadar LDL kolesterol yang meninggi akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol lebih tepat sebagai petunjuk untuk mengetahui risiko PJK darpada kadar kolesterol saja. Normal Agak Tinggi (Pertengahan) Tinggi < 130 mg/dl 130 159 mg/dl 160 mg/dl Kadar LDL kolesterol 130 mg/dl akan meningkatkan risiko terjadinya PJK. Kadar LDL kolesterol yang tinggi ini dapat diturunkan dengan diet. 2

3. HDL Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat baik atau menguntungkan, karena mengangkut kolesterol dari pembuluh darah kembali ke hati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Normal Agak Tinggi (Pertengahan) Tinggi < 45 mg/dl 35 45 mg/dl < 35 mg/dl Jadi makin rendah kadar HDL kolesterol, maikn besar kemungkinan risiko terjadinya PJK. Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan berhenti merokok, mengurangi berat badan dan menambah aktifitas (exercise) 4. Rasio kolesterol total: HDL kolesterol Rasio kolesterol total: HDL kolesterol sebaiknya < 4,6 pada laki-laki dan <4,0 pada perempuan. Makin tinggi rasio kolesterol total: HDL kolesterol risiko PJK makin meningkat. Pada bebrapa orang yang mempunyai kadar kolesterol total yang normal dapat menderita dengan kolesterol total yang normal dapat menderita PJK juga, ternyata didapatkan rasio kolesterol total: HDL yang meninggi. Sebagai contoh penderita dengan kolesetrol total 140 185 mg/dl, HDL kolesterol lebih besar dari 7. Jadi tidak hanya kadar kolesterol Total yang meninggi saja yang berbahaya, akan tetapi rasio kolesterol total: HDL kolesterol yang meninggi juga merupakan faktor risiko terjadinya PJK Normal Agak Tinggi Tinggi (Pertengahan) Sangat Tinggi < 150 mg/dl 150 249 mg/dl 250 500 mg/dl > 500 mg/dl Kadar trigliserid perlu diperiksa pada keadaan sebagai berikut yaitu kadar kolesterol total >200 mg/dl, ada PJK, ada keluarga yang menderita PJK <55 tahun, ada riwayat keluarga dengan kadar trigliserid yang tinggi, ada penyakit gula, pankreas. Pengukuran kadar trigleserid kadang-kadang diperlukan untuk menghitung kadar LDL kolesterol, karena pemeriksaan laboratorium biasnya langsung dapat mengukur kolesterol total, HDL kolesterol dan trigliserid sedangkan untuk mendapatkan kadar LDL kolesterol dipakai rumus sebagai berikut: LDL = Kolesterol total HDL Trigliserid/5 Misalnya bila kolesterol total 200 mg/dl, HDL kolesterol 50 mg/dl dan trigliserid 100 mg/dl, maka: 3

LDL = 200 50 100/5 = 130 mg/dl Untuk mengukur kadar trigliserid harus puasa 12 jam sebelum pemeriksaan darah karena kadarnya akan meningkat segera setelah makan. Tidak seperti pemeriksaan kadar kolesterol, untuk mengukurnya tidak perlu puasa karena kadarnya tidak begitu terpengaruh setelah makan. V. Diet Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Apabila kadar kolesterol meninggi, maka dokter mula-mula akan menganjurkan untuk melakukan diet. Bila kadar kolesterol tidak menurun setelah diet yang ketat selama 6 bulan, barulah dokter akan menambahkan obat untuk menurunkan kolesterol di samping diet. Jadi perlu diingat bahwa diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan kolesterol yang tinggi. Obat0obat untuk menurunkan kolesterol sifatnya bukan untuk menggantikan diet, akan tetapi lebih baik bila disertai dengan diet. Beberapa petunjuk untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi: A. Pengaturan diet yang dasar 1. Makanan harus mengandung rendah lemak, terutama yang kadar lemak jenuhnya tinggi. Ada 2 macam lemak di dalam makanan yaitu lemak jenuh & lemak tidak jenuh. Lemak tidak jenuh terdiri dari lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Semua makanan lemak yang berisi campuran jenis lemak tersebut. Untuk menurunkan kadar kolesterol, maka diet harus mengandung rendah lemak. Lemak merupakan sumber kalori yang besar sehingga dengan mengurangi lemak dengan sendirinya akan mengurangi jumlah kalori. Bila berat badan berlebih maka menurunkan berat badan juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Bila berat badan normal, kalori yang berasal dari lemak dapat diganti dengan makanan yang tinggi karbohidrat. Jadi dengan diet yang mengandung jumlah lemak yang sedikit berarti akan mengurangi lemak jenuh dan kalori. Di samping mengurangi jumlah lemak yang dimakan, memilih jenis lemak juga dapat menurunkan kadar kolesterol terutama lemak jenuh. Sebaiknya diet mengandung sedikit lemak jenuh. Contoh lemak jenuh adalah lemak yang berasal dari hewan, seperti daging, mentega, keju, susu murni, es krim. Hewan unggas seperti ayam dan bebek juga ikan dan kerang-kerangan mengandung lemak jenuh tetapi lebih sedikit bila dibandingkan dengan daging. Beberapa lemak dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak kacang, minyak coklat dan minyak kelapa sawit juga mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak tumbuh-tumbuhan ini, banyak terdapat pada makanan kecil seperti kue kering, cake, crackers dan krem kopi, juga pada makanan ringan lainnya seperti kentang goreng, coklat, jagung berondong (pop corn). Karena lemak tumbuh-tumbuhan ini tidak tampak jelas pada makanan seperti halnya lemak pada daging, maka sangat penting untuk membaca label makanan yang dibeli, sehingga kita dapat mengetahui jenis lemak yang dikandung dan dapat memilih makanan yang mengandung lemak jenuh yang rendah. 4

2. Mengganti susunan makanan yang mengandung lemka jenuh dengan lemak yang tidak jenuh. Mengganti susunan makanan yang mengandung lemak jenuh dengan lemak yang tidak jenuh juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Contoh lemak tidak jenuh ganda didapatkan pada jagung, kacang kedele, minyak biji kapas, minyak wijen, minyak bunga matahari. Contoh lain adalah kerang-kerangan, minyak ikan dan ikan seperti ikan salmon, ikan haring dan ikan air tawar yang mengandung asam lemak omega-3 (linolenik). Diketahui bahwa jenis lemak ini dapat menurunkan kadar LDL kolesterol. Asam lemak omega-3 ini banyak terdapat pada lemak ikan laut yang berasal dari daerah dingin dan berbagai macam seafood. Contoh lemak tida jenuh tunggal adalah minyak dari tumbuh-tumbuhan atau minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak lobak. 3. Makanan harus mengandung rendah kolesterol Kolesterol merupakan zat seperti lemak yang terdapat di dalam makanan yang berasal dari hewan. Kolesterol tidak sama dengan lemak jenuh dan makanan yang mengandung kolesterol jelas dapat meningkatkan kadar kolesterol. Kolesterol diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal, akan tetapi hati membuat kolesterol yang cukup untuk kebutuhan tubuh, sehingga pada dasarnya kita tidak perlu memakan kolesterol. Kolesterol ditemukan pada telor, susu, daging, unggas, ikan dan kerang-kerangan. Kuning telor dan bagian dalam dari binatang, seperti hati, ginjal, otak terutama merupakan sumber yang kaya akan kolesterol. Ikan pada umumnya mengandung sedikit kolesterol. Makanan yang sama sekali tidak mengandung kolesterol adalah buah-buahan, sayur-sayuran, beras, gandum dan kacang-kacangan. Walaupun kolesterol bukan lemak, tetapi dapat ditemukan pada makanan yang tinggi ataupun rendah lemak yang berasal dari hewan. Jadi walaupun makanan rendah lemak tetapi mungkin tinggi kolesterol seperti misalnya hati yang mengandung rendah lemak dan tinggi kolesterol. Contoh makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol adalah susu dan hasil olahannya, juga daging sehingga makanan ini harus banyak dikurangi. 4. Memilih makanan yang tinggi karbohidrat atau banyak tepung dan serat. Bahan yang mengandung tepung dan serat merupakan sumber terbaik karbohidrat seperti roti, beras, gandum, buah-buahan serta sayur-sayuran dan sangat baik untuk mengganti makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh. Beberapa jenis serat yang didapatkan dalam makanan seperti havermot, apel, jeruk dapat menolong menurunkan kadar kolesterol. Makanan yang tinggi karbohidrat seperti beras dan kentang kalorinya lebih rendah bila dibandingkan dengan makanan yang mengandung banyak lemak, disamping itu sumber yang kaya akan vitamin dan mineral. 5. Kurangi berat badan bila berat badan lebih Orang yang mempunyai berat badan lebih seringkali mempunyai kadar kolesterol darah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Berat badan dapat dikurangi dengan diet yang mengandung sedikit kalori dan memperbanyak aktifitas (exercice). Dengan mengurangi makanan yang berlemak maka kalori dengan sendirinya akan berkurang; demikian juga memilih makanan yang tinggi karbohidrat sebagai pengganti makanan yang tinggi lemak akan mengurangi jumlah kalori. Lemak mengandung jumlah kalori dua kali lipat daripada protein dan karbohidrat. Protein dan karbohidrat setiap gramnya 5

mengandung 4 kalori sedangkan lemak jenuh dan lemak tidak jenuh mengandung 9 kalori per gram; sehingga makanan yang tinggi lemak juga tinggi kalori. Sebab itu untuk menjaga berat badan normal diusahakan agar kalori yang masuk tidka melebihi kebutuhan tubuh. B. Pengaturan diet yang spesifik 1. Jumlah kalori yang berasal dari lemak harus (30% dari jumlah total kalori yang dibutuhkan perhari. Cara mengukur kalori dari lemak: % kalori dari lemak kalori lemak total/kalori total x100. Kalori lemak total=lemak total (gram) x 9 Contohnya bila kalori total yang dibutuhkan perhari 2000 kalori, 30% kalori harus berasal dari lemak yaitu sama dengan 600 kalori atau 67 gram lemak. 2. (10% kalori berasal dari lemak jenuh, 10% kalori berasal dari lemak tidak jenuh ganda, 10-15% kalori berasal dari lemak tidak jenuh tunggal. 3. Makanan yangmengandung kolesterol (300 mg/hari) 4. 50-60% dari jumlah taotal kalori perhari berasal dari karbohidrat. 5. Sesuaikan kebutuhan kalori untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang diinginkan. VI. RINGKASAN 1. Hiperkolesterolemi merupakan salah satu faktor resiko yang paling penting untuk terjadinya ateroklerosis atau PJK yaitu suatu penyakit jantung akibat penyempitan dinding pembuluh darah koroner sehingga lairan darah yang memberi O2 ke jantung berkurang dan dapat menimbulkan gejala klinis sakit dada, serangan jantung dan bahkan kematian. 2. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan kolesterol darah yang ada hubungannya dengan resiko PJK adalah kadar kolesterol total, LDL kolesterol, HDL kolesterol, rasio kolesterol total: HDL kolesterol dan trigliserid. 3. Diet merupakan salah satu usaha yang paling baik dalam menanggulangi hiperkolesterolemi yang pada prinsipnya adalah mengatur agar susunan makanan sehari-hari rendah lemak dan kolesterol serta menyesuaikan perbandingan jumlah kalori yang berasal dari lemak, protein dan karbohidrat sesaui denga kebutuhan tubuh. VII. RUJUKAN Cooper K.H.: Controlling Cholesterol, Bantam Books, NewYork, 1988 Kwiterovich P.O.: Beyond Cholesterol, John Hopkins Unversity Press, London, 1989 US Departement of Health & Human Services: Eating to Lower Your High Blood Cholesterol, NIH Publication, Juni 1989. 6