ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

dokumen-dokumen yang mirip
Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

PENERAPAN HURDLE NEGATIVE BINOMIAL PADA DATA TERSENSOR

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH TAHUN 2007

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI COM-POISSON UNTUK DATA TERSENSOR KANAN MENGGUNAKAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD. Oleh DIAN ANGGRAENI NIM.

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui fenomena yang akan terjadi pada periode mendatang akan

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif

UJM 5 (1) (2016) UNNES Journal of Mathematics.

Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN:

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

MODEL REGRESI ZERO INFLATED GENERALIZED POISSON

PENAKSIR MAKSIMUM LIKELIHOOD DENGAN METODE ITERASI NEWTON - RAPHSON

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal)

PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2 INDONESIA (SUMATERA)

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print)

Kata Kunci Overdispersi, regresi Zero-Inflated Generalized Poisson (ZIGP), Tetanus Neonatorum.

PEMODELAN KEMATIAN BALITA MALNUTRISI DENGAN PENDEKATAN ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) REGRESSION DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga,

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

Kematian wanita saat melahirkan dan saat 42 hari setelah melahirkan bukan dikarenakan kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp ISSN:

Regresi Bivariat Poisson Dalam Pemodelan Jumlah Kematian Bayi dan Jumlah Kematian Ibu di Propinsi Jawa Timur

BAB III ESTIMASI BIAYA GARANSI TV. Pada bab ini akan dibahas tahapan-tahapan yang dilakukan untuk

Prosiding Statistika ISSN:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAGAN KENDALI ZERO INFLATED POISSON ADRIAN MATANDUNG. Pembimbing 1. Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si, 2. Dr. La Podje Talangko, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendapat perhatian dari masyarakat internasional. Menurut data World

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN INFANT MORTALITY RATE (IMR) DENGAN PENDEKATAN ZERO INFLATED POISSON REGRESSION BERBASIS ALGORITMA EM

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

ESTIMASI TOTAL DAYA LISTRIK YANG HILANG MELALUI PROSES POISSON TERPANCUNG MAJEMUK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA PENDERITA GIZI BURUK PADA BALITA DI PAPUA TAHUN 2015 DENGAN METODE REGRESI ZERO INFLATED POISSON (ZIP)

PEMODELAN GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR) UNTUK MENGATASI PELANGGARAN EQUIDISPERSI PADA REGRESI POISSON KASUS CAMPAK DI KOTA SEMARANG

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMODELAN ANGKA PUTUS SEKOLAH BAGI ANAK USIA WAJIB BELAJAR DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GENERALIZED POISSON REGRESSION

Jurnal Matematika Vol. 2 No. 2, Desember ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S

X 3 : Flow Top (Aliran Atas) (lt/min) X 4 : Speed (Kecepatan) (m/min)

Sarimah. ABSTRACT

Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada Kasus Penentuan Predikat Kelulusan Mahasiswa FMIPA Universitas Mulawarman Tahun 2014

GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR)

MODEL ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN DISTRIBUSI MIXED POISSON ABSTRACT

A. Latar Belakang Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian tentang distribusi Weibull, maximum

(R.5) Pemodelan Regresi Poisson Terboboti Geografis Pada Kasus Gizi. buruk di Jawa Timur.

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO ADJUSTED INVERSE GAUSSIAN (ZAIG) UNTUK MENENTUKAN BESAR KLAIM

PENERAPAN REGRESI POISSON UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH SISWA SMA/SMK YANG TIDAK LULUS UN DI BALI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat tetap ( bukan

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

BAB 2 LANDASAN TEORI

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL REGRESI POISSON DENGAN METODE EXACT GENERALIZED ESTIMATING EQUATIONS (EGEE) UNTUK MULTIPLE-RANDOM EFFECTS

Transkripsi:

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD Fitra1, Saleh2, La Podje3 Mahasiswa Program Studi Statistika, FMIPA Unhas 2,3 Dosen Program Studi Statistika, FMIPA Unhas 1 ABSTRAK Regresi poisson tergeneralisasi terbatas merupakan perluasan dari regresi poisson yang digunakan pada data overdispersi atau underdispersi. Penaksiran parameter pada regresi poisson tergeneralisasi terbatas dengan metode maksimum likelihood menghasilkan persamaan yang tidak linear sehingga solusi dari fungsi likelihood dapat diselesaikan dengan metode newton raphson. Data yang digunakan dalam penerapan regresi poisson tergeneralisasi terbatas yaitu data jumlah kecelakaan yang terjadi di kota Makassar pada tahun 211-212. Yang menjadi variabel respon yaitu jumlah kecelakaan di kota Makassar pada tahun 211-212, variabel prediktornya yaitu jumlah pelanggaran lalu lintas dan jumlah hari hujan. Dengan menggunakan metode maksimum likelihood menghasilkan persamaan regresi exp 64,723 +,16,158. Sehingga dengan menggunakan uji devians model regresi poisson tergeneralisasi terbatas layak digunakan untuk menggambarkan hubungan jumlah kecelakaan dengan jumlah pelanggaran dan jumlah hari hujan Kata kunci: Regresi poisson tergeneralisasi terbatas, maksimum likelihood, newton-raphson, uji devians. 1. Pendahuluan Analisis regresi Poisson merupakan metode regresi yang digunakan untuk menganalisis data yang variabel responnya berupa data diskrit. Pada regresi Poisson terdapat asumsi yang harus dipenuhi, yaitu nilai variansi dan rata-rata dari variabel respon tersebut sama atau equidispersi. Namun dalam kenyataan di lapangan sering terjadi pelanggaran asumsi tersebut, yaitu nilai variansinya lebih besar dari nilai rata-rata yang dinamakan overdispersi atau nilai variansinya lebih kecil dari nilai rata-rata yang dinamakan underdispersi. Jika terjadi fenomena overdispersi dan underdispersi pada data, maka regresi Poisson kurang akurat digunakan untuk analisis, karena berdampak pada nilai standard error menjadi lebih kecil dari nilai sesungguhnya, sehingga kesimpulan yang diperoleh menjadi tidak valid Famoye, 1993. Untuk mengatasi masalah overdispersi atau underdispersi tersebut, salah satu metode yang dapat digunakan adalah analisis regresi Poisson tergeneralisasi yang merupakan perluasan dari regresi Poisson yang dapat mengatasi keadaan data overdispersi atau underdispersi. Menurut Consul, yang dirujuk dalam ismail dan aziz25, Regresi poisson tergeneralisasi dapat dikembangkan menjadi dua buah bentuk model yaitu Model Regresi Poisson Tergeneralisasi Terbatas Restricted Generalized Poisson Regression Model dan model Regresi Poisson Tergeneralisasi Tidak Terbatas. Akan tetapi, pada tulisan ini penulis hanya membahas Regresi Poisson Tergeneralisasi Terbatas Restricted Generalized Poisson Regression Model. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menaksir parameter dari model regresi poisson tergeneralisasi terbatas dengan metode maksimum likelihood, dan 1

menguji kelayakan model tersebut pada data kecelakaan yang terjadi di kota Makassar pada tahun 211-212 dimana variabel responnya mengalami overdispersi. 2.Tinjauan Pustaka 2.1 Distribusi Poisson Distribusi poisson merupakan distribusi probabilitas diskrit yang menyatakan peluang jumlah peristiwa yang terjadi pada periode waktu tertentu apabila rata-rata kejadian tersebut diketahui dan dalam waktu yang saling bebas sejak kejadian terakhir. Distribusi poisson juga sering digunakan untuk menentukan peluang suatu peristiwa yang diharapkan sangat jarang terjadi. Fungsi kepadatan peluang bagi variabel acak poisson X, yang menyatakan banyaknya kejadian selama selang waktu tertentu, dengan parameter µ dinyatakan dalam persamaan berikut:,,,1,2, Rata-rata dan variansi dari variabel acak X yang mengikuti distribusi poisson dengan parameter masing-masing adalah 2.2 Distribusi Poisson Tergeneralisasi Distribusi Poisson Tergeneralisasi pertama kali diperkenalkan oleh Consul dan Jain pada tahun 1973, kemudian dibahas lebih luas oleh Jain pada tahun 1989. Distribusi poisson tergeneralisasi, digunakan untuk data integer non negatif dengan parameter dan, dimana < 1 dan >. Fungsi kepadatan peluang distribusi Poisson Tergeneralisasi didefenisikan sebagai berikut: +,,1,2,.. Nilai mean dan variansi masing-masing dari distribusi poisson tergeneralisasi: dan. 2.3 Distribusi poisson Tergeneralisasi Terbatas Sebuah variabel random diskrit X dikatakan mempunyai model distribusi, Poisson tergeneralisasi terbatas jika mempunyai fungsi kepadatan +,1,2,.. dengan > dan maks { 1, } 1, dimana m adalah bilangan bulat positif terbesar untuk + > ketika negatif. Untuk nilai-nilai negatif dari, model distribusi poisson tergeneralisasi akan dipotong, 1Consul, 1985 di rujuk dalam Ambagaspitya. pada dan dimana Transformasi parameter membuat berbanding lurus dengan. Jadi, parameter kedua dibatasi dan menyebabkan model distribusi poisson tergeneralisasi terbatas., 1 +.,1,2,.. dimana max, 2.4 Regresi Poisson Regresi poisson merupakan model regresi yang sering digunakan untuk situasi dimana variabel respon adalah data hitung count data. Untuk variabel respon Y dan variabel bebas X, Jika Y merupakan data diskrit yang berdistribusi Poisson dengan parameter maka fungsi massa peluangnya adalah:,, 1,2, dengan asumsi 2

Terdapat dua sifat pada model regresi poisson yaitu 1. Kejadian saling bebas 2. Nilai mean dan variansi sama 2.5 Regresi poisson Tergeneralisasi Pada model regresi poisson tergeneralisasi dimana menyatakan variabel dependen dan,,, menyatakan variabel independen. Fungsi kepadatan peluang untuk regresi poisson tergeneralisasi adalah sebagai berikut: e +,1,2,.., Nilai dari distribusi poisson tergeneralisasi adalah dengan merupakan parameter dispersi dimana, jika nilai dan disubtitusikan kedalam model distribusi poisson tergeneralisasi maka didapat fungsi kepadatan peluang sebagai berikut:,, [ + 1 ] Nilai mean dan variansi model regresi poisson tergeneralisasi masing-masing adalah: dan Jika nilai 1 maka model regresi tergeneralisasi poisson akan menjadi model regresi poisson biasa dan apabila > 1 maka model regresi tergeneralisasi poisson memprensentasekan data cacah dengan sifat overdispersi. Apabila < 1 maka model regresi tergeneralisasi poisson mengalami underdispersi. 2.6 Regresi poisson Tergeneralisasi Terbatas Misalkan Y merupakan variabel respon pada data, dan misalkan X menjadi variabel prediktor, fungsi kepadatan peluang model regresi poisson tergeneralisasi terbatas: 1 +,1,2 2.11, Ketika, model regresi poisson tergeneralisasi terbatas tereduksi menjadi. Untuk >, variansi model model regresi Poisson atau > regresi poisson tergeneralisasi terbatas lebih besar dari mean atau dan menunjukkan sifat overdispersi. Untuk < variansi model regresi < poisson tergeneralisasi terbatas lebih kecil dari mean atau akan menunjukkan sifat underdispersi Consul, yang dirujuk dalam Ismail dan Aziz, 25. Persamaan regresi poisson tergeneralisasi terbatas adalah sebagai berikut: + Mean dari distribusi poisson tergeneralisasi terbatas adalah sebagai berikut: + Jika diasumsikan bahwa, maka: Nilai dapat bernilai negatif. Sebagaimana diketahui bahwa ekspektasi dari distribusi poisson tergeneralisasi terbatas harus positif sehingga perlu dilakukan transformasi sedemikian hingga bentuk hubungan antara dan tepat. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan mengambil logaritma natural dari nilai. ln ln 3

Fungsi ln disebut fungsi link, yaitu fungsi yang menghubungkan dengan fungsi linear sehingga model regresi poisson tergeneralisasi terbatas dapat ditulis dalam bentuk: ln Sehingga dengan adanya fungsi link, maka: exp exp + + + + 2.7 Uji Kelayakan Model Uji kelayakan model untuk fungsi regresi poisson tergeneralisasi terbatas didasarkan pada statistik D uji devians, dengan rumus: 2,, Dimana, adalah fungsi likelihood untuk model lengkap dengan melibatkan variabel prediktor dan, adalah fungsi likelihood untuk model sederhana tanpa melibatkan variabel prediktor. 3.Hasil dan Analisis 3.1 Fungsi Kepadatan Peluang Model Regresi Poisson Tergeneralisasi Terbatas. Pada regresi poisson tergeneralisasi terbatas, variabel Y memiliki distribusi poisson dimana:, +,1,2 Jika parameter ditransformasi menjadi distribusi poisson tergeneralisasi terbatas menjadi:, + maka 1 + 1 + maka fungsi kepadatan peluang,1,2,1,2,1,2 Jika diketahui mean distribusi poisson tergeneralisasi terbatas yaitu μ sehingga fungsi kepadatan peluang regresi poisson tergeneralisasi terbatas yaitu: 1+ 1 + 1 + exp 1 +,,1,2 3.2 Penaksiran Parameter Penaksiran parameter merupakan proses yang menggunakan sampel statistik untuk menduga atau menaksir karakteristik dari sebuah populasi. Taksiran parameter melalui metode Maksimum Likelihood adalah melakukan turunan parsial fungsi log likelihood terhadap parameter yang akan ditaksir. Diketahui fungsi kepadatan peluang regresi poisson tergeneralisasi terbatas sebagai berikut: 1 + exp 1 + 1 +,1,2 1+ y Fungsi likelihood regresi poisson tergeneralisasi terbatas sebagai berikut:, { 1 + } { } Dimana, exp. Logaritma dari fungsi likelihood regresi poisson tergeneralisasi terbatas 4,1...

, ln, ln exp 1 + 1 + exp ln + 1 ln1 + exp{ exp 1 + } 1 + exp ln Dari turunan parsial pertama dan kedua dari logaritma fungsi likelihood model regresi poisson tergeneralisasi terbatas tidak linier, maka untuk mencari taksiran nilai,... digunakan metode newton raphson famoye,1993. 3.3 Aplikasi Model Regresi Poisson Tergeneralisasi Terbatas 3.3.1 Analisis Data Variabel respon yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data diskrit. Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa nilai,283 >,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah kecelakaan pada tahun 211-212 berdistibusi poisson. Dengan menggunakan iterasi newton raphson diperoleh parameter-parameter 64,723,,16,,158 dan 1,432 Persamaan regresi poisson tergeneralisasi terbatas adalah sebagai berikut: exp 64,723 +,16,158 Nilai > menunjukkan bahwa variabel respon mengalami overdispersi. 3.3.1 Uji Kelayakan Model Hipotesis: : Model regresi poisson tergeneralisasi terbatas tidak layak digunakan pada data kecelakaan : Model regresi poisson tergeneralisasi terbatas layak digunakan pada data kecelakaan Dengan menggunakan uji devians diperoleh 6161,196 > 32,7, maka Ho ditolak artinya pada taraf signifikansi,5, model regresi poisson tergeneralisasi terbatas layak digunakan untuk menggambarkan hubungan jumlah kecelakaan, jumlah pelanggaran lalu lintas dan jumlah hari hujan 4.Kesimpulan Penaksiran parameter model regresi poisson tergeneralisasi terbatas dengan menggunakan metode maksimum likelihood menghasilkan persamaan yang tidak linier sehingga untuk memperoleh nilai taksirannya dapat menggunakan metode newton raphson. Penerapan regresi poisson tergeneralisasi terbatas pada data kecelakaan di kota Makassar pada tahun 211-212 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: exp 64,723 +,16,158 Pada taraf signifikansi,5, model regresi poisson tergeneralisasi terbatas layak digunakan untuk menggambarkan hubungan jumlah kecelakaan, jumlah pelanggaran dan jumlah hari hujan di kot Makassar tahun 211-212. Daftar Pustaka Famoye, F. 1993. Restricted Generalized Poisson Regression Model. Communications In Statistics Theory And Methods. Hans J. H. Tuenter. On the Generalized Poisson Distribution. Schulich School of Business, York University, Toronto, Canada, M3J 1P3. Haposan Sirait, Dkk. penaksir maksimum likelihood dengan iterasi newton raphson. Kumpulan Makalah Seminar Semirata 213.FMIPA Universitas Lampung. Ismail, Noriszura dan Jemain, Aziz. Generalized Poisson Regression: An Alternative For Risk Classification. Jurnal Teknologi, 43C Dis 25: 39-54. University Teknologi Malaysia. 5

R.S. Ambagaspitya and N.Balakrishnan. On the compound Generalized Poisson Distributions.university of calagry-mcmasteruniversity. Safrida,Nurwihdah. Aplikasi Regresi Poisson Tergeneralisasi Pada Kasus Angka Kematian Bayi Di Jawa Tengah Tahun 27. Jurnal Gaussian, Volume 2, Nomor 4, Tahun 213, Halaman 361-368. 6