KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN : SURVEY DAN IDENTIFIKASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (LANJUTAN)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) JASA KONSULTANSI PEKERJAAN PERENCANAAN PERBAIKAN INTERIOR WISMA AHMAD SUBARDJO DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN TAHAP 2 PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TAHAP 1 BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK PETERNAKAN (BPMPP) BOGOR

Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

II. KEGIATAN PENGAWASAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

Lampiran Dokumen Pemilihan

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PERENCANAAN BIDANG KE CIPTA KARYA - AN DED PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA BALIKPAPAN TAHUN ANGGARAN 2010

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K ) PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

Owner (Pemilik Proyek)

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANTOR BKD KOTA SUNGAI PENUH

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG Jl. BenpasiNomor2 Telepon (0388) K E F A M E N A N U Kode Pos 85613

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG PICU/NICU RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

Rajaya Rekayasa, CV Jl. Garut No. 6 Bandung Jl. Parakan saat, Komp. Pranaya Blok II N0.30 Bandung

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( KAK)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI METODE PEMILIHAN LANGSUNG DENGAN PASCAKUALIFIKASI

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

KERANGKA ACUAN KERJA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan.. II. Kata Pengantar.. III. Daftar Isi... IV. 1.1 Latar Belakang Kegiatan Maksud dan Tujuan...

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE (TOR) PEKERJAAN

KERANGKA ACUAN KERJA TERM OF REFFERENCE KONSULTAN PERENCANA RSUD DABO PROVINSI KEPULAUAN RIAU

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUKO 2 ( DUA) LANTAI. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGAWASAN KONSTRUKSI AIR BAKU

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2017 TENTANG

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.

DINAS PERHUBUNGAN Jalan Jend. Sudirman No.27 Km. 03 Telp/Fex. (0252) Rangkasbitung

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

KERANGKA ACUAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN

REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 61/KPTS/1981 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 39 Tahun : 2015

SURAT PERINTAH KERJA ( SPK ) ( SPK Harga Satuan )

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PENYUSUNAN RENDUK TIK

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Setiap bangunan gedung harus diwujdkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi fungsi bangunannya secara optimal, andal dan dapat dijadikan sebagai teladan bagi lingkungannya serta memberikan kontribusi secara positif bagi perkembangan bangunan Indonesia. 2. Setiap bangunan maupun sarana prasarana lainnya harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik - baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara. 3. Pemberi jasa untuk bangunan dan prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. 4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Pengawasan konstruksi Pembangunan Sarana Prasarana Pendukung Api Abadi Mrapen perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek. B. Maksud dan Tujuan 1. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawasan konstruksi yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Pengawasan konstruksi. 2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawasan konstruksi dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini. Hal 1

C. Lingkup Proyek. Pada hakekatnya tugas konsultan pengawas adalah membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dalam pengendalian / Pengawasan konstruksi kualitas, kuantitas maupun waktu pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia Jasa Konstruksi/pemborongan sesuai dengan surat perjanjian pemborongan pekerjaan yang bersangkutan. Konsultan pengawas bertanggung jawab atas kesesuaian pelaksanaan dengan desain dan kebenaran kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi/pemborongan dilapangan, yang digunakan sebagai dasar pembayaran oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Adapun lingkup penugasan konsultan pengawas adalah membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dal;am pelaksanaan Pengawasan konstruksi sebagai berikut : a) Persiapan Lapangan Persiapan pelasanaan pekerjaan konstruksi meliputi antara lain penyelesaian perizinan, koordinasi penyiapan lahan/lokasi pekerjaan, sosialisasi dan lain lain. b) Review Desain 1. Meneliti dan memberi masukan tentang kesesuaian desain dengan keadaan lapangan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Menyiapkan data pendukung (data ukur, data tanah, dan lain lain) yang dibutuhkan dalam rangka review desain sesuai kebutuhan lapangan. 2. Menyiapkan konsep review/penyesuaain desain sesuai dengan kebutuhan/kondisi lapangan. c) Pengawasan konstruksi Pelaksanaan/Pengawasan Pelaksanaan. 1) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan, spesifikasi teknik dan desain sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak pekerjaan konstruksi. 2) Memeriksa/mengesahkan Shop Drawing/Construction Drawing yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi / Pemborongan, untuk kemudian diajukan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. 3) Memeriksa/mengoreksi metode dan jadwal pelaksanaan yang dibuat Penyedia Jasa Konstruksi/Pemborongan. Hal 2

4) Menyiapkan network planning bersama Penyedia Jasa Konstruksi/Pemborongan. 5) Memeriksa dan mengesahkan laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi/Pemborongan. 6) Memberi masukan lisan/tertulis secara pro aktif, akurat dan tepat kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, dalam rangka memperoleh efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan. 7) Mengevaluasi program harian, mingguan Penyedian Jasa Konstruksi/Pemborongan serta memberikan izin lingkup pekerjaan per minggu sesuai jadwal pelaksanaan. 8) Memberikan izin tertulis pada setiap tahap dimulainya pelaksanaan pekerjaan. 9) Memberikan izin pekerjaan galian tanah dan pasangan batu setelah memeriksa peralatan, bahan yang akan digunakan dan kesiapan tenaga kerja. 10) Melaksanakan sosialisasi spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak kepada seluruh personil teknis Penyedia Jasa Konstruksi/Pemborongan. 11) Melaksanakan dan menerapkan tata cara, prosedur, mekanisme pelaksanaan yang tercantum dalam rencana mutu kontrak (RMK) dan hasilnya dilaporkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. 12) Melaksanakan tugas Pengawasan konstruksi sesuai dengan standar prosedur pengawasan yang berlaku, dan telah dijabarkan dalam RMK konsultan. 13) Membantu Pengguna jasa melakukan inspeksi kepada pabrik pemasok, bahan, perakit dan lain-lainnya jika dibutuhkan. 14) Menyiapkan rekomendasi untuk perintah dan konsep perubahan kontrak/addendum terkait dengan adanya Change Order/Variation Order, bilamana diperlukan untuk menjamin penyelesaian pekerjaan yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan anggaran yang tersedia. 15) Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan serta menandatangani laporan bulanan, apabila pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan. Hal 3

16) Konsultan Pengawas harus melaporkan secara tertulis kepada Kuasa Pengguna Anggaran apabila terjadi adanya penyimpangan penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan teknis, dengan tembusan kepada penyedia jasa konstruksi/pemborongan. 17) Melaporkan kepada Pengguna jasa masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapain target fisik, serta mengusulkan upaya penanggulangan dan tindak turun tangan yang diperlukan, dan membantu Pengguna jasa menyiapkan konsep teguran terhadap Penyedia Jasa Konstruksi/Pemborongan. 18) Membantu Pengguna jasa mengawasi uji laboratorium dalam rangka pengendalian mutu konstruksi. 19) Menginventarisasi, merencanakan kebutuhan penyelidikan dan pengujian lapangan maupun laboratorium. 20) Membantu Pengguna Pekerjaan dalam mendapatkan data lapangan dan data hasil pengujian laboratorium yang diperlukan untuk pelaksanaan. 21) Melaporkan dan mencatat pemakaian bahan yang diperlukan, jumlah tenaga dan alat yang dipergunakan. 22) Menyiapkan berita acara pembayaran angsuran / termijn. 23) Membantu Pengguna jasa dalam pelaksanaan penyerahan pertama pekerjaan / Previsional Hand Over ( PHO ). d) Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan selama 3 (tiga) bulan atau 90 (Sembilan puluh) hari kalender e) Pelaporan Pelaksanaan Konstruksi 1. Memeriksa dan menyetujui laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh penyedia jasa konstruksi/pemborongan 2. Melakukan pemeriksaan dan persetujuan atas gambar gambar purna laksana (as built drawing ) yang menggambarkan secara rinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi/pemborongan Hal 4

3. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan menyiapkan laporan teknis administrasi dan kegiatan lain tentang pelaksanaan pekerjaan konstruksi kepada unit kerja/instansi terkait. 4. Membuat laporan pengawasan berupa laporan pendahuluan, laporan bulanan dan laporan akhir II. B I A Y A. A. Biaya Pengawasan konstruksi. 1. Besar biaya pekerjaan untuk Konsultan Pengawasan konstruksi diatur mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu : a. Biaya Konsultan Pengawasan konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan Konsultan Pengawasan konstruksi yang bersangkutan; b. Biaya Konsultan Pengawasan konstruksi dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang biasa diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate. c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan Konsultan Pengawasan konstruksi yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen kegiatan Pembangunan Gedung dan Konsultan Pengawasan konstruksi. d. Pagu perencanaan pekerjaan ini adalah sebesar Rp. 90,000,000 (Sembilan puluh juta rupiah) 2. Biaya pekerjaan Konsultan Pengawasan konstruksi dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan Konsultan Pengawasan konstruksi sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari : a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang; b. Materi dan penggandaan laporan; c. Pembelian dan atau sewa peralatan; d. Sewa kendaraan; e. Biaya rapat-rapat; f. Perjalanan (lokal maupun luar kota); g. dll. Hal 5

B. Sumber Dana. Sumber dana seluruh pekerjaan Konsultan Pengawasan konstruksi dibebankan pada anggaran Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016. III. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawasan konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi : 1. Laporan Pendahuluan 2. Laporan Pelaksanaan Konstruksi 1) Laporan Mingguan 2) Laporan Bulanan 3. Laporan Akhir IV. K R I T E R I A A. Kriteria Umum Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawasan konstruksi seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu : 1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas : a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan. 2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan : a. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian terhadap lingkungannya. b. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. 3. Persyaratan Struktur Bangunan : Hal 6

a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia. b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan, c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur, d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur. 4. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran : a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia. b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga : i. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman. ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api. iii. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya. 5. Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi : a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman dalam menunjang terselenggaranya b. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. 6. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara. a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik. 7. Persyaratan Pencahayaan : Hal 7

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya. b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik. B. Kriteria Khusus Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan prasarana lingkungan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya : 1. Kesatuan perencanaan interior dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan tata ruangan dan lingkungan. 2. Tata Ruangan yang akan direncanakan berada pada bangunan yang sudah ada, diupayakan dalam pekerjaan ini semaksimal mungkin menyesuaikan modul dan prasarana pendukung bangunan yang ada. V. AZAS - AZAS Selain dari kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawasan konstruksi hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut : A. Tata ruangan dalam Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan. B. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat. C. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin. D. Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan fisik dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya. E. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya. Hal 8

VI. M A S U K A N A. I N F O R M A S I 1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawasan konstruksi harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini. 2. Konsultan Pengawasan konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun yang dicari sendiri. 3. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Pengawasan konstruksi. B. TENAGA Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan Pengawasan konstruksi harus menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi lingkup proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam untuk masing-masing kegiatan perencanaan sekurang-kurangnya terdiri dari : No. Posisi Tenaga Ahli & Jumlah Kualifikasi 1. Team Leader/site inspektor; 1 orang Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Teknik Sipil/Arsitek (S1), berpengalaman minimal 5 tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian Manajemen Konstruksi (601) 2. Ahli Inspektor; 1 orang Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1), berpengalaman minimal 3 tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Arsitek (101) VII. PROGRAM KERJA. A. Konsultan Pengawasan konstruksi harus segera menyusun program kerja minimal meliputi : Hal 9

1. Jadwal kegiatan secara terperinci : 2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga yang diusulkan Konsultan Pengawasan konstruksi untuk melaksanakan tugas perencanaan, serta harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas. 3. Konsep penanganan pekerjaan. B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Pengawasan konstruksi dan mendapatkan pandangan/pertimbangan teknis dari Pemberi Tugas. VIII. P E N U T U P A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas. Semarang, Agustus 2016 KEPALA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TENGAH Selaku Pejabat Pembuat Komitmen Drs. Budi Santoso, MSi Pembina Utama Muda NIP. 19631224 199103 1 004 Hal 10