Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

dokumen-dokumen yang mirip
Notulensi Pertemuan. Pemaparan APN 2015 Kepala Bappeda Prov. Sulawesi Tenggara Kabid Ekonomi Kabid Fispra Kabid Pengemb Wilayah

Kegiatan : Tempat : Ruang Utama II Tanggal : 10 April 2015 Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Notulensi Pertemuan. Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Notulensi Pertemuan. Pemaparan APN. Kepala Bappeda Prov. Kalimantan Selatan

Kegiatan : Penilaian Tahap III APN 2015 Provinsi Tempat : Ruang Utama II Tanggal : 10 April 2015

MEKANISME PENILAIAN ANUGERAH PANGRIPTA NUSANTARA 2016 KETUA TIM PENILAI TEKNIS. Jakarta, 24 Februari 2016

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH RKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 DAN INOVASI PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN RKPD

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

Kegiatan : APN 2015 Tahap II Provinsi Bangka Belitung Tempat : Bappeda Provinsi Bangka Belitung Tanggal : 18 Maret 2015

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan Bagian III: Proses dan Hasil Penyusunan RKPD 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

Notulensi Pertemuan. Bappenas

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun

Penghargaan Pembangunan Daerah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2018

Notulensi Pertemuan. Pemaparan APN 2015 Kepala Bappeda Prov. Sumatera Utara Kabid Ekonomi Kabid Sarana dan Prasana

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

NOTULEN SIDANG/RAPAT KEGIATAN SIDANG/RAPAT. : Focus Group Discussion(FGD) Diskusi Penilaian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015 I.

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Penghargaan Pembangunan Daerah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanan Pembangunan Nasional Tahun 2018

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

Pointers Konsultasi Publik RKPD DKI Jakarta Tahun 2018 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU

MUSRENBANG RKPD KOTA BALIKPAPAN Balikpapan, 15 Maret 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Forum SKPD. Musrenbang Kelurahan Telah dilaksanakan pada bulan Januari Musrenbang Kecamatan Telah dilaksanakan pada bulan Februari 2017

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI NTB TAHUN 2015

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

RKPD DIY. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Inovasi Proses Penyusunannya

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bontang

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MALUKU TENGGARA

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DIY TAHUN 2019 BAPPEDA DIY

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

L AP O R A N PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DAN PENYAMPAIAN RANCANGAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Notulensi Pertemuan Kegiatan : Penilaian Tahap III APN 2015 (Provinsi Sulawesi Tengah) Tempat : Ruang Utama I Bappenas Tanggal : 9 April 2015 Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan Pembukaan Perkenalan TPI dan TPU Pemaparan APN 2015 Kepala Bappeda Sulteng Konsistensi: evaluasi berdasarkan Permendagri 54 dan evaluasi konsistensi dengan RPJMD (ada matriks sandingan capaian per RKPD dengan target dalam RPJMD) Inovasi: pendekatan partisipatif melibatkan masyarakat, ketua komisi DPR dalam forum SKPD, forum Kepala Bappeda se-sulteng, roadshow capaian provinsi, pembagian pagu berupa persentase bagi yang prioritas Tanya Jawab Lokasi Sulteng strategis. Dari gambaran ini, dapat terlihat adanya tren kenaikan. Apakah kabupaten memiliki pertumbuhan yang paling tinggi di Sulteng? Apakah daerah hanya sebagai pengirim hasil pertanian ke Gorontalo? Sistem transportasi menjadi masalah penting. Kedalaman: jalan provinsi mau diusulkan menjadi jalan nasional. Saya tidak mendengar mengenai perikanan sedangkan potensinya besar. Saya belum lihat Kepala Bappeda: Kita punya jalan di provinsi status mantapnya hanya 47%. Untuk menaikkan jadi status mantap, butuh 100 M per 1 %. Memang dibolehkan tiap 5 th sekali mengusulkan kenaikan level. Misal barangbarang dari Kalimantan mau ke daerah Timur tidak perlu lewat Bitung atau Makassar, bisa lewat Sulteng (perlu ada perbaikan pelabuhan). Jagung dari Sulteng langsung dibawa ke Bitung pada saat ini. Kepala Bappeda: Perikanan kita bagi dalam 3 cluster dalam 3 daerah pengembangan. Rumput

keterkaitan NAWACITA (khususnya maritim dan pariwisata) dengan RKPD Sulteng. Apakah penggunaan data dalam pelayanan kabupaten, apakah ada linkage antara data provinsi dengan data di kabupaten? Bagaimana Bappeda melakukan konsistensi data? laut Sulteng adalah penghasil terbesar. Untuk promosi, sekarang ini dalam Bulan September ada Sail Tomini. Hal ini untuk promosi perikanan dan pariwisata. Ini ada kaitannya dengan NAWACITA. Kepala Bappeda: Kami ada sistem SIPD. Kadang data statistik dan data SKPD lain. Kami undang setiap SKPD dan diskusi di Bappeda sebelum data di-publish jadi tidak ada lagi perbedaan antara data dari BPS dengan data dari SKPD. PDRB per kapita tinggi? Kepala Bappeda: 30 juta per kapita, masih di bawah rata-rata nasional. Untuk pembangunan infrastruktur, harus dibangun untuk mendukung pembangunan Kepala Bappeda: Iya, itu yang kami rencanakan. Sulteng ingin memperbaiki jalan tol dari Palu ke Parigi. Barang dari Pelabuhan Palu dapat diangkut kontainer ke Parigi, alalu dapat dikirim ke daerah timur. Apakah data dari DPRD (reses) masuk ke RKPD? Kepala Bappeda: Sejak tahun 2012, kita undang DPR untuk memajukan reses sebelum forum SKPD. Sekarang, mereka merubah reses jadi di Bulan Jan-Feb. Jadi, dalam forum SKPD disampaikan juga hasil reses DPRD oleh Ketuaketua Komisi DPRD. Selain Ketua Komisi, biasanya Pak Gubernur atau Pak Sekda meminta hasil reses untuk menjadi bahan masukan dalam penyusunan RKPD. Ada MoU anatara Gubernur dengan DPRD bahwa masukan bisa masuk maksimal Bulan Mei untuk usulan tahun berikutnya. Pak Paulus Apabila ada perbaikan fisik, apakah masyarakat Kepala Bappeda: Kiat yang kami lakukan:

Pak Paulus Pak Paulus siap dengan cepat menangkap itu dilihat secara budaya? Adakah persoalan budaya dari masyarakat setempat? Atau ada semacam hambatan budaya, contoh: peran perempuan. Misal di daerah pertanian dan perikanan peranan perempuan kurang baik, bagaimana? Antisipasi dalam musrenbang, bagaimana masyarakat berpartisipasi disana? Bagaimana gambaran potensinya sebagai daerah pariwisata? Apakah ada program pendidikan terkait hal ini? Pertama, ada investasi yang luar biasa besar termasuk di Poso. Yang kita lakukan, mendorong pembuatan Perda kab/kota. Maksudnya, minimal 40% harus memakai tenaga kerja lokal. Ada 2/3 daerah yang belum bikin Perda, kami dari provinsi mendorong pembuatan Perda tersebut. Khusus untuk peran perempuan, sudah berusaha menyusun anggaran responsif gender, ada Instruksi Gubernur-nya. Pelibatan perempuan dalam pembangunan, memberikan ruang yang lebih besar. Contoh: dalam reformasi birokrasi, cari Eselon II yang perempuan yang sudah mampu mengisi lowongan tersebut. Capaian pendidikan laki-laki dan perempuan hampir sama, dilihat dari rata-rata lama sekolah hampir sama. Kepala Bappeda: Kita akan melaksanakan event Sail Tomini di Teluk Tomini untuk memperkenalkan potensi wisata. Tahun ini di Bulan April sudah siap Bandara Toja una-una (satu jam dari Palu). Danau Poso berpotensi wisata meskipun ada konflik. Lebih aman Poso daripada Jakarta, media yang mem-blow up ketidakamanan Poso. Melawan pemberitaan buruk media massa dengan promosi. Ada kelas khusus yang menggabungkan yang beragama kristen dengan beragama islam, bergantian ulama dan pendeta untuk mengajar

disitu. Hasilnya tidak ada konflik agama. Yang memicu konflik adalah orang luar (pendatang). Pak Paulus Gini rastio membaik, mengapa bisa? Kepala Bappeda: Yang pertama, karena banyak investasi. Adanya konsistensi, untuk perkebunan masyarakat lokal harus dilibatkan. Untuk plasma, masyarakat harus punya saham juga bukan hanya sebagai buruh. Ada program bedah kampung, kasih setiap rumah tangga 10juta tunai. Ini harus diketahui kepala desa. Dalam 3 tahun ini, gini ratio jadi menurun. Kemiskinan juga menurun, sama dengan Sulbar. Harus diakui penurunannya semakin tahun semakin melambat. Pak Oswar Ujung tombak pembangunan adalah kab/kota. Provinsi dan nasional hanya men-trigger. RKPD Kab/Kota menjadi sangat penting bahwa itu mendukung dan sinergi dengan RKP nasional. Adakah upaya yang dilakukan Bappeda Provinsi untuk mendukung itu terjadi? Seberapa jauh selama ini upaya tersebut berhasil dilakukan? Kepala Bappeda: Ada forum di kabupaten/kota di Jan-Feb untuk Bappeda Provinsi menyampaikan capaian tahun sebelumnya dan mendiskusikan target setahun ke depan. Kami menghitung target berdasarkan kesepakatan dengan kab/kota dalam forum tersebut. Ada link antara target kab/kota dengan target provinsi. Pak Oswar Gini ratio jarang menurun, apakah karena perencanaan di provinsi sudah jauh lebih baik sehingga ada penurunan ini? Kepala Bappeda: Pemerataan 3 semester terakhir membaik, mudah-mudahan ada andil perencanaan. Ada pemihakan pemerintah terhadap masyarakat. Harus menjadikan masyarakat bukan sebagai pekerja dalam perkebunan sawit, tapi juga memiliki saham. Kemiskina turun maka gini ratio juga turun, hal ini juga terkait pertumbuhan ekonomi. Pelibatan tenaga kerja lokal yang harus 40% dan menyekolahkan tenaga kerja lokal juga berpengaruh. Pak Oswar Ada forum SKPD dan konsultasi publik. Kepala Bappeda: Usulan masyarakat bukan

Pak Oswar Pak Paulus Bagaimana kita tahu bahwa usul dalam musrenbang ditindaklanjuti dan apakah masyarakat tahu mengapa alasannya usul mereka ditolak? Ada langkah yang sudah dilakukan? Pemda sangat maju dalam konteks sinergi dengan DPRD. Apakah ada regulasinya terkait mekanisme reses harus sebelum forum SKPD? PerGub dsb? Khawatir apabila ada pergantian gubernur atau kepala bappeda maka ada perubahan mekanisme lagi. Investor bisa lari apabila kondisi tidak mendukung. Bagaimana? Kelihatannya yang dipacu adalah hal-hal besar seperti pertambangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun pertanian bagaimana? tidak diterima tapi adanya keterbatasan dana. Maka cara untuk memuaskan masyarakat adalah melakukan ranking kegiatan, hal ini dilakukan dari tingkat desa. Kita usahakan di musrenbangprov minimal 1 usulan kecamatan masuk sesuai prioritas. Pasti kebanyakan usulan tidak diterima karena uang terbatas. Kami sosialisasi lewat koran bagian Masyarakat Bertanya Bappeda Menjawab mengenai mengapa usulan-usulan masyarakat tidak semua dapat diterima. Kepala Bappeda: Dalam Permendagri 54 cukup jelas siapa yang diundang, saat ini hanya dibuat PerGub mengenai tahapan dan mekanisme. Masukan Bapak akan kami tindaklanjuti untuk dapat membuat Perda tentang hal ini sehingga lebih terjamin keberlanjutannya. Kepala Bappeda: Ada 2 hal yang dilakukan Gubernur: tidak ada MoU sebelum peletakkan batu pertama. Tentang potensi, kami coba prediksi nilai tambah dari suatu investasi (contoh ada dalam slide Analisis Nilai Tambah Output Smelter ). Ada juga MoU mengenai CSR dalam bentuk program. Kepala Bappeda: Yang pertama, kontribusi yang paling besar adalah pertanian. Pertumbuhan ekonomi tanpa tambang sudah mencapai 9,09 di 2014. Dengan tambang, prediksi tahun depan menjadi di atas 10%. Konsisten alokasi anggaran untuk sektor pertanian dimana menjadi nomor dua setelah kesehatan. Ada pemberian pupuk dan subsidi langsung. Lihat persentase anggaran pertanian Sulteng sudah besar namun secara riil

Belanja modal tidak ada hubungan dengan PDRB biasanya, di Sulteng bagaimana? Peningkatan infrastruktur jadi prioritas untuk meningkatkan PDRB? APBD Sulteng memang kecil. NTP kami sudah nomer 10 di indonesia. Secara rata-rata sebesar 102. Nomer 3 di KTI, di bawah Sulsel dan Sulbar. Kepala Bappeda: Investasi pemerintah dan swasta sudah diprediksi. Artinya, dengan prediksi investasi ini kami bisa tumbuh lebih dari 10% di tahun depan. Kepala Bappeda: Tiap tahun kami menghitung ICOR. Jalan ada kaitannya dengan investasi, terutama dengan investasi pemerintah. Mungkin tanpa tambangpun kami bisa tumbuh 10%. Khusus inflasi, titik yang dihitung hanya Palu. Kami usulkan ada 2 titik: Palu dan Banggai tapi belum diterima oleh BPS jadi kami hitung sendiri namun tetap bekerja sama dengan BPS dan orang perguruan tinggi. Pak Paulus Tingkat pendidikan di Bappeda bagaimana? Kepala Bappeda: Ada dalam slide paparan ketika Tim APN Pusat verifikasi lapangan ke Palu. Bagaimana LSM disana? Kepala Bappeda: LSM juga menghadiri kegiatan verifikasi lapangan Tim APN ke Palu. Ada forum masyarakat bertanya bappeda menjawab juga ada keterlibatan LSM disana. Ada tambahan sebagai penutup? Kepala Bappeda: Target RKP untuk setiap provinsi perlu disosialisasikan secepatnya dan didiskusikan juga dengan PemProv.