DT-51 Application Note

dokumen-dokumen yang mirip
DT-51 Application Note

DT-51 Application Note

asic Application Note AN97 BASIC Chatting

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

SureLink A. Gambar 1 Blok Diagram AN63

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note

a b c Gambar 1 DT-BASIC Nano System (a), DT-BASIC Micro System (b), DT-BASIC Mini System (c), de KITS Phone Interface ver 2.0 (d)

AVR Application Note AN95 Wireless Chatting with PC

DT-51 Application Note

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

DT-BASIC Application Note

DT-SENSE Application Note

DT-51 Application Note

DT-SENSE. UltraSonic Ranger (USR)

de KITS Application Note AN29 Sistem Antrian dengan DT-51 MinSys & de KITS SPC Alphanumeric Display

DT-AVR Application Note

DT-BASIC Application Note

de KITS Application Note AN34 Jam Pasir Digital

DT-51 Application Note

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DT-51Application Note

de KITS Application Note AN47 Traffic Light Controller

DT-51 Application Note

DT-AVR Application Note

PERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan)

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note

de KITS Application Note AN30 Rotating Display with DT-51 MinSys & de KITS SPC DC Motor

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

DT-BASIC Application Note

DT-BASIC Application Note

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Perancangan Serial Stepper

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel

DT-AVR Application Note

PC-Link Application Note

DT-Sense Application Note

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133

DAFTAR ISI v. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. iii. DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL ix

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

DT-51 Application Note

DT-SENSE Application Note

DT-51 Application Note

de KITS Application Note AN45 Type Another Way

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Akses SD Card & FRAM Menggunakan MCS-51. Oleh: Tim IE

DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

PC-Link Application Note

de KITS Application Note AN17 - How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Application Note. Adapun blok diagram secara keseluruhan adalah sebagai berikut: AN156 Touch Screen Panel Graphic LCD 320 x 240

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-SENSE. IR Proximity Detector

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Pengambilan Data dari Standard Parallel Port)

PC-Link Application Note

SPC Application Note. SPC IR Transceiver. Gambar 1 Blok Diagram AN159. RX (PORTD.0 J13 pin3 / J4 pin2)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

DT-SENSE. UltraSonic and InfraRed Ranger (USIRR)

PENDETEKSI BANJIR BERBASIS MIKROKONTROLLER DENGAN MENGGUNAKAN TRANSMISI GELOMBANG RADIO

PC-Link. Gambar 1 Blok Diagram AN201. AGND (J3 pin 1) Pin 1 VCC (J3 pin 2) Pin 3 Dapat dipilih salah satu dari A0 s.d. A7 (J3 pin 3 s.d.

Akses SD Card & FRAM Menggunakan AVR. Oleh: Tim IE

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

Pengantar Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

de KITS Application Note AN44 - Morse Code Generator

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

DT-51 Application Note

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

de KITS Application Note AN20 - How 2 Use de KITS SPC Alphanumeric Display with StarTech PPI Card

DT-AVR Application Note. AN186 Digital Compass

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

de KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

EMS Application Note. 1x Kabel USB 1x Komputer (Memiliki wireless adapter, serta wireless network melalui router atau program Connectify)

DT-AVR Application Note

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

Decoder/Encoder UART ke IrDA Menggunakan IrDA Kontroller

PC-Link. PC-Link. Application Note AN202

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Penggunaan Fasilitas Kamar Hotel

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Transkripsi:

DT-51 Application ote A61 Wireless IR Communication Oleh: Tim IE & Stefanus ico (Universitas Kristen Petra) Melanjutkan A mengenai wireless communication, A kali ini membahas komunikasi nirkabel menggunakan Infra Red secara uni-directional. Penggunaan infra red memang relatif murah, namun jarak transmisinya tidak jauh bahkan dalam beberapa kondisi, komunikasi infra red hanya dapat terjadi dalam jarak beberapa sentimeter saja. Komponen dan modul yang digunakan: - 2 set DT-51 MinSys ver 3.0-9 buah LED - 8 buah resistor 220 ohm - 2 buah Infra Red transmitter - 1 buah transistor 23906-1 buah resistor 47 ohm - 1 buah resistor 4K7 ohm - 1 buah HIR-138L - 1 buah HT12D - 1 buah resistor 100 ohm - 1 buah resistor 10K ohm - 1 buah kapasitor 4,7 µf/16v HIR-138L Pada aplikasi ini, HIR-138L digunakan sebagai penerima sinyal Infra Red. HIR-138L ini memiliki beberapa ciri khas yang berbeda dengan perangkat penerima IR yang lain yaitu: HIR-138L menerima gelombang sinyal Infra Red yang sudah diberi frekuensi carrier sebesar 38KHz. HIR-138L ini bersifat active low sehingga HIR-138L akan mengeluarkan logika 0 apabila menerima frekuensi carrier dan akan mengeluarkan logika 1 apabila sebaliknya. Sinyal yang akan diterima oleh HIR-138L harus memiliki Gap Time, besar Gap Time ini bergantung dari besar data yang dikirim (makin besar data maka makin besar pula Gap Time-nya). Frekuensi Carrier yang dapat diterima oleh HIR-138L beragam dari 30KHz hingga 50KHz namun frekuensi carrier yang dapat diterima secara maksimal oleh HIR-138L adalah 38KHz. METODE PEGKODEA 2 12 Metode encoding dan decoding HT12D dan HT12E digunakan dalam aplikasi ini untuk mengirimkan data. entuk gelombangnya membedakan antara bit data 1 dengan bit data 0 sebagai berikut: Gambar 1 Sinyal HT12 tanpa Frekuensi Carrier it data 1 memiliki lebar logika low sebesar 2T dan logika high sebesar T dimana T adalah sebesar 300µs sedangkan bit 0 adalah sebaliknya. Page 1 of 19 Application ote A61

Setelah diberi frekuensi carrier sebesar 38kHz, bentuk gelombang menjadi seperti berikut: Gambar 2 Sinyal HT12 dengan Frekuensi Carrier Karena HIR-138L bersifat active low, maka sistem komunikasi data adalah kebalikan dari metode HT12 sehingga menjadi seperti berikut: Gambar 3 Sinyal keluaran MinSys Transmiter dengan Frekuensi Carrier HT12D HT12D merupakan dekoder 2 12. iasanya HT12D ini digunakan secara berpasangan dengan modul HT12E yang berfungsi sebagai encoder-nya namun dalam aplikasi kali ini HT12E digantikan dengan MinSys DT-51. HT12D ini memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: Memiliki 1 bit Start, 8 bit Address, dan 4 bit Data. Sinyal yang diterima tidak boleh memiliki Frekuensi Carrier. Memiliki tegangan operasional dari 2,4V s/d 12V. Proses decoding menggunakan metode 2 12 (seperti yang sudah dijelaskan di atas). Memiliki flowchart sebagai berikut: Page 2 of 19 Application ote A61

Gambar 4 Flowchart HT12D Sesungguhnya terdapat dua aplikasi yang tercantum dalam A kali ini. Aplikasi pertama adalah komunikasi komputer ke komputer melalui MinSys dan komunikasi infra red. Aplikasi kedua adalah komunikasi MinSys ke HT12D melalui MinSys dan komunikasi infra red. Komputer 1 Komputer 2 DT-51 MinSys DT-51 MinSys LED Infra Red Transmitter HIR 138-L Gambar 5 lok Diagram Aplikasi Pertama Page 3 of 19 Application ote A61

HT12D DT-51 MinSys DT-51 MinSys LED Infra Red Transmitter HIR 138-L Gambar 6 lok Diagram Aplikasi Kedua Adapun rangkaian tambahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Gambar 7 Rangkaian Transmitter Page 4 of 19 Application ote A61

Gambar 8 Rangkaian Receiver VCC5 RELA -SPDT DataIn 2K7 23904 VCC5 100 nf 1 18 2 A0 VCC 17 3 A1 VT 16 4 A2 OSC1 15 5 A3 OSC2 14 6 A4 Din 13 7 A5 D11 12 8 A6 D10 11 9 A7 D9 10 GD D8 HT12D VCC5 51K 2K7 1K8 VCCR 23904 RELA -SPDT 1K8 Gambar 9 Rangkaian HT12D Page 5 of 19 Application ote A61

Hubungan antara modul adalah sebagai berikut: DT-51 MinSys Port 1.7 Rangkaian IR Transmitter Resistor 4K7 ohm Tabel 1 Hubungan antara DT-51 MinSys (Transmitter) dan Rangkaian IR Transmitter (Gambar 7) DT-51 MinSys Rangkaian LED Port Resistor 0 7 Tabel 2 Hubungan antara DT-51 MinSys (Receiver) dan Rangkaian LED (Gambar 8) DT-51 MinSys Rangkaian HIR-138L Port 1.7 Vout (Pin 1) Tabel 3 Hubungan antara DT-51 MinSys (Receiver) dan Rangkaian HIR-138L (Gambar 8) DT-51 MinSys Port 1.6 Rangkaian HT12D Pin Input HT12D (DataIn) Tabel 4 Hubungan antara DT-51 MinSys (Receiver) dan Rangkaian HT12D (Gambar 9) VCC dan GD untuk rangkaian tambahan didapat dari Pin 1 (VCC) dan 2 (GD) Port Control DT-51 MinSys. Setelah semua rangkaian terhubung dengan tepat, kemudian: 1. Untuk komunikasi antar komputer via IR maka: Download-lah COM.HEX ke MinSys Transmitter Download-lah RECOM.HEX ke MinSys Receiver 2. Untuk MinSys dengan HT12D via IR maka: Download-lah Htew.HEX ke MinSys Transmitter Download-lah Serite.HEX ke MinSys Receiver Page 6 of 19 Application ote A61

Flowchart dari program COM.ASM adalah sebagai berikut: START RI=1? ADDR=3 DAT=SUF GESER ADDR KE KAA MELALUI CARR FLAG CARR=1? KIRIMKA DATA IT 1 KIRIMKA DATA IT 0 SEMUA IT ADDR SUDAH DIKIRIMKA? A Gambar 10 Flowchart COM.ASM agian Pertama Page 7 of 19 Application ote A61

A GESER DAT KE KAA MELALUI CARR FLAG CARR=1? KIRIMKA DATA IT 1 KIRIMKA DATA IT 0 SEMUA IT DAT SUDAH DIKIRIMKA? Gambar11 Flowchart COM.ASM agian Kedua Penjelasan COM.ASM: - RI = 1 apabila menerima data serial dari komputer. - Data yang diterima dari komputer akan dimasukkan ke dalam register SUF. - Variabel ADDR dapat dikatakan sebagai byte alamat sehingga transmitter dan receiver hanya dapat berkomunikasi apabila nilai ADDR-nya sama. - Pengiriman sinyal dilakukan sesuai dengan metode 2 12 dan telah diberi frekuensi carrier. Page 8 of 19 Application ote A61

Flowchart program RECOM.ASM adalah sebagai berikut: START R0=0 ADDR=3 E PORTA=R0 SUF=R0 TI=1? TI=0 R5=0 R1=0 DAT=0 MATIKA KEMUDIA ALAKA ADA EGATIF TRIGGER? >1200 µs? MATIKA A Gambar 12 Flowchart RECOM.ASM agian Pertama Page 9 of 19 Application ote A61

A ALAKA ADA POSITIF TRIGGER? MATIKA 200 µs< <400 µs? CARR FLAG=1 GESER R5 KE KAA MELALUI CARR FLAG IC R1 500 µs< <700 µs? CARR FLAG=0 DAT=1? C D Gambar 13 Flowchart RECOM.ASM agian Kedua Page 10 of 19 Application ote A61

C D R1=8? R0=R5 R5=ADDR? E R1=8? E DAT=1 R1=0 R5=0 Gambar 14 Flowchart RECOM.ASM agian Ketiga Penjelasan RECOM.ASM: - ADDR = Variabel alamat (nilainya harus sama dengan nilai ADDR pada transmitter). - R0 = Register LED Display. - TI =1 jika MinSys sudah mengirimkan data. - R5 = Register untuk menyimpan data dan alamat. - R1 = Register untuk menunjukan berapa jumlah bit yang dimasukkan ke dalam register R5. - Dat = Variabel yang menunjukkan apakah sinyal yang diterima merupakan alamat atau data. Page 11 of 19 Application ote A61

Flowchart program HtEW.ASM adalah sebagai berikut: START P1.0=0? P1.1=0? DAT=0111 DAT=1011 DAT=0011 ADDR=11111110 KIRIM DATA IT 1 / 0 SEAGAI START IT GESER ADDR KE KAA MELALUI CARR FLAG CARR=1? KIRIMKA DATA IT 1 KIRIMKA DATA IT 0 SEMUA IT ADDR SUDAH DIKIRIMKA? A Gambar 15 Flowchart HtEW.ASM agian Pertama Page 12 of 19 Application ote A61

A GESER DAT KE KAA MELALUI CARR FLAG CARR=1? KIRIMKA DATA IT 1 KIRIMKA DATA IT 0 4 IT DATA SUDAH DIKIRIMKA? DELA 17 ms Gambar 16 Flowchart HtEW.ASM agian Kedua Penjelasan HtEW.ASM: - Dalam program HtEW.ASM ini, MinSys tidak menunggu masukan data dari komputer. - Sinyal IR akan dikirimkan secara kontinyu dengan diberi delay sebesar 17 ms agar Receiver memiliki kesempatan untuk mengolah data. - Data yang dikirimkan ditentukan oleh kondisi P1.0 dan P1.1. - Setiap pengiriman sinyal harus diawali dengan pengiriman data bit 1 / 0 terlebih dahulu sebagai start bit. - Alamat yang dikirimkan berjumlah 8 bit sedangkan data yang dikirimkan berjumlah 4 bit. - Pengiriman sinyal terbagi menjadi dua yaitu sbb: o P1.7 => Sinyal yang sudah diinvert dan diberi frekuensi Carrier (terhubung pada LED IR). o P1.6 => Sinyal yang asli (dapat dihubungkan pada modul HT12D). Page 13 of 19 Application ote A61

Flowchart program Serite.ASM adalah sebagai berikut: START R0=0 ADDR=11111110 E PORTA=R0 R5=0 R1=0 DAT=0 MATIKA KEMUDIA ALAKA ADA EGATIF TRIGGER? >1200 µs? MATIKA A Gambar 17 Flowchart Serite.ASM agian Pertama Page 14 of 19 Application ote A61

A ALAKA ADA POSITIF TRIGGER? MATIKA 200 µs< <400 µs? CARR FLAG=1 GESER R5 KE KAA MELALUI CARR FLAG IC R1 500 µs< <700 µs? CARR FLAG=0 C DAT=1? D Gambar 18 Flowchart Serite.ASM agian Kedua Page 15 of 19 Application ote A61

C D R1=8? R0=R5 R5=ADDR? E R1=4? ADDR=11111110 DAT=1 R1=0 R5=0 GESER ADDR KE KAA MELALUI CARR FLAG CARR=1? KIRIMKA DATA IT 1 TAPA FREK.CARRIER MEUJU HT12 KIRIMKA DATA IT 0 TAPA FREK.CARRIER MEUJU HT12 SEMUA IT ADDR SUDAH DIKIRIMKA? F Gambar 19 Flowchart Serite.ASM agian Ketiga Page 16 of 19 Application ote A61

A GESER DAT KE KAA SEAAK 4 KALI GESER DAT KE KAA MELALUI CARR FLAG CARR=1? KIRIMKA DATA IT 1 TAPA FREK.CARRIER MEUJU HT12 KIRIMKA DATA IT 0 TAPA FREK.CARRIER MEUJU HT12 4 IT DATA SUDAH DIKIRIMKA? E Gambar 20 Flowchart Serite.ASM agian Keempat Penjelasan Serite.ASM: - Dalam program ini, modul HT12D tersambung pada Port 1.6 pada MinSys. - HT12D yang digunakan disini hanya dapat menerima sinyal tanpa frekuensi carrier. - ADDR dari HT12D dapat diubah sesuai keinginan dengan cara mengubah kondisi pin Address-nya (pada A ini diberi nilai 11111110). - Penggeseran DAT sebanyak 4 kali dilakukan agar data yang diterima tepat berada pada bit 3 s/d bit 0 karena awalnya berada pada bit 7 s/d bit 4. Program yang akan diproses dalam komunikasi komputer dengan komputer via Infra Red adalah sebagai berikut: Software komputer yang dapat dipakai dalam mengirim/menerima data ke MinSys secara serial adalah software yang menggunakan UART misalnya Hyper Terminal. Aturlah Hyper Terminal agar terhubung ke COM port yang digunakan (misalnya COM1) dengan baud rate 9600 bps, 8 bit data, tanpa bit parity, 1 bit stop, dan tanpa flow control. Page 17 of 19 Application ote A61

Gambar 21 Pengaturan Hyper Terminal TRASMITER: 1. Program akan menunggu masukkan data secara serial dari komputer. 2. Setelah menerima data, program akan memasukkannya ke dalam variabel Dat. 3. Variabel Addr yang sudah ditetapkan dari pertama akan dipecah menjadi 8 bagian bit dengan menggunakan metode pergeseran (rotate) kemudian dikirimkan satu per satu melalui pemancar infra red dengan menggunakan metode 2 12 yang telah diberi frekuensi carrier. 4. Setelah variabel Addr dikirimkan seluruhnya baru kemudian variabel Dat dipecah menjadi 8 bagian bit dan dikirimkan dengan metode yang sama. RECEIVER: 1. Program akan menunggu adanya falling edge dari penerima infra red. 2. Setelah menerima falling edge (berarti ada data yang masuk), program akan mengubah sinyal yang masuk menjadi bit 1 atau 0 agar kemudian dapat dimasukkan ke dalam register R5 sebanyak 8 bit. 3. Setelah terisi 8 bit, register R5 akan dicocokkan dengan variabel Addr yang telah ditetapkan sebelumnya (sebagai alamat). Apabila keduanya sama, program akan melangkah pada bagian selanjutnya namun apabila tidak sama maka program akan kembali pada langkah pertama. 4. Apabila nilai alamatnya sama, maka sinyal-sinyal yang masuk berikutnya akan dianggap sebagai sinyal data sehingga program akan mengubah sinyal-sinyal tersebut kemudian dimasukkan kedalam register R0. 5. Register R0 inilah yang kemudian dikirimkan ke komputer secara serial. Program yang akan diproses dalam komunikasi MinSys dengan HT12D via Infra Red adalah sebagai berikut: TRASMITER: 1. Program akan memeriksa kondisi daripada P1.0 dan P1.1. 2. Apabila terjadi perubahan kondisi menjadi berlogika 0, maka variabel Dat secara otomatis akan diubah sesuai dengan ketentuan yang ada, namun apabila tidak ada perubahan maka variabel Dat tetap pada kondisi semula (telah ditentukan pula sebelumnya). 3. Pada program ini variabel Dat hanya terdiri dari 4 bit. Page 18 of 19 Application ote A61

4. Sebelum pengiriman Address dan Data, harus terlebih dahulu mengirimkan bit start ( 0 )dengan menggunakan metode 2 12. 5. Variabel Addr yang sudah ditetapkan dari pertama akan dipecah menjadi 8 bagian bit dengan menggunakan metode pergeseran (rotate) kemudian dikirimkan satu per satu melalui pemancar infra red dengan menggunakan metode 2 12 yang telah diberi frekuensi carrier. 6. Setelah variabel Addr dikirimkan seluruhnya baru kemudian variabel Dat dipecah menjadi 4 bagian bit dan dikirimkan dengan metode yang sama. RECEIVER: 1. Program akan menunggu adanya falling edge dari penerima infra red. 2. Setelah menerima falling edge (berarti ada data yang masuk), program akan mengubah sinyal yang masuk menjadi bit-bit 1 atau 0 dengan terlebih dahulu memperhitungkan bit start agar kemudian dapat dimasukkan ke dalam register R5 sebanyak 8 bit. 3. Setelah terisi 8 bit, register R5 akan dicocokkan dengan variabel Addr yang telah ditetapkan sebelumnya (sebagai alamat = FEH). Apabila cocok baru program akan melangkah pada bagian selanjutnya namun apabila tidak sama maka program akan kembali pada langkah pertama. 4. Apabila alamatnya sama maka sinyal-sinyal sisa yang masuk dianggap sebagai sinyal data sehingga program akan mengubah sinyal-sinyal tersebut kemudian dimasukkan ke dalam register R0 (sebanyak 4 bit). 5. Addr dan register R0 ini kemudian dikirimkan menuju HT12D via kabel dengan menggunakan metode yang sama seperti pada Transmiter hanya saja tanpa frekuensi carrier (1 bit Start, 8 bit Address, 4 bit Data). 6. Logika 0 pada P1.0 atau P1.1 transmitter, akan mengaktifkan salah satu relay. Delay setelah pengiriman bertujuan agar receiver punya waktu untuk mengirim data ke HT12D. Kesimpulan dan saran 1. Transmiter sudah memiliki keluaran sinyal yang hampir sama dengan encoder HT12E (tanpa carrier dan dibalik) sehingga modul HT12D dapat menerimanya (setelah dibalik kembali) apabila disambungkan ke receiver melalui kabel ke P1.7 (sebagai input HT12D). 2. Dalam pengiriman sinyal via infra red terdapat noise yang cukup mengganggu sehingga MinSys receiver harus memiliki toleransi error yang cukup besar. 3. Modul HT12D memiliki toleransi error yang relatif kecil sehingga HT12D akan mendapat banyak kerancuan dalam menerima sinyal output dari HIR secara langsung. Sehingga sebelum sinyal masuk ke HT12D, sinyal harus diproses dulu oleh MinSys baru kemudian dikirimkan ke HT12D. 4. Dengan ditambahkannya sistem Address membuat MinSys lebih kebal terhadap sinyal-sinyal noise. Adapun hasil dari percobaan yang telah dilakukan juga menghasilkan hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk pengiriman data selama 12 ms dengan menggunakan metode 2 12, diperlukan Gap Time sebesar 3 ms. 2. Frekuensi Carrier yang dapat diterima oleh HIR-138L beragam dari 30 KHz hingga 50 KHz namun frekuensi carrier yang dapat diterima secara optimal oleh HIR-138L adalah 38 KHz. 3. Pengaruh frekuensi carrier terhadap jarak adalah sebagai berikut: Frekuensi (KHz) Jarak (m) 46 3 42 3 38 7 35 7 33 4.5 30 4.5 Tabel 5 Pengaruh Frekuensi Carrier terhadap Jarak Selamat berinovasi! Hyper Terminal is a copyright by Hilgraeve Inc. Page 19 of 19 Application ote A61