BAB 6. Neraca Energi dengan Efek Reaksi Kimia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 Pengenalan Neraca Energi pada Proses Tanpa Reaksi

Bab 5 Pengujian dan Pengolahan Data

Bab 4 Prosedur Pengujian, Pengambilan Data, dan Pengolahan Data

BAB IV PROSEDUR PENGUJIAN, PENGAMBILAN DATA, DAN PENGOLAHAN DATA

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES

Termodinamika Material

SISTEM DAN LINGKUNGAN

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA 2 K e l a s A. HUKUM HESS TUJUAN PEMBELAJARAN

10/18/2012. Enthalpi. Enthalpi

MODEL SISTEM DAN ANALISA PENGERING PRODUK MAKANAN

NME D3 Sperisa Distantina BAB V NERACA PANAS

Thermodinamika. Enthalpi - H (fungsi keadaan) Proses Endothermis and Eksothermis. Drs. Iqmal Tahir, M.Si.

Cara Menggunakan Tabel Uap (Steam Table)

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. Ada dua proses pembuatan epichlorohydrin, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turbin gas merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi

A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI B. ENTALPI (H) DAN PERUBAHAN ENTALPI

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan

BAB 9. Kurva Kelembaban (Psychrometric) dan Penggunaannya

Soal dan Pembahasan Termokimia Kelas XI IPA

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

A. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart a. Terminologi a) Humid heat ( Cs

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

BAB IV PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH

BAB 4 PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1

SOAL OLIMPIADE KIMIA SMA TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2011 TIPE II

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

TERMOKIMIA. Kalor reaksi pada pembakaran 1 mol metanol menurut reaksi adalah... CH 3 OH + O 2 CO H 2 O. Penyelesaian : H

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh proses reaksi dalam pabrik asam sulfat tersebut digunakan Heat Exchanger


KISI-KISI UJIAN TEORI KEJURUAN

BAB II LANDASAN TEORI. Ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi

2. Variable penelitian adalah komposisi serbuk gergaji kayu sonokeling

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

AMALDO FIRJARAHADI TANE


Jason Mandela's Lab Report

PENENTUAN Mv DAN DIMENSI POLIMER SECARA VISKOMETER

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

UJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Pelatihan Online I OSN Bidang Kimia Page 1 PETUNJUK PENGERJAAN SOAL

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G)

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan

II. DESKRIPSI PROSES

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

-Ibnu Fariz A -Akhmad Rivaldi C -Ghanang Samanata Y -Fadlan Izra -Raihan Aldo -Dimas Nur. Kelompok 6 Termokimia, Arah dan Proses

WHAT ARE COOLING TOWERS?

Kesetimbangan Kimia. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

SOAL-SOAL KESETIMBANGAN KIMIA

LAPORAN TUGAS AKHIR PROTOTYPE POWER GENERATION

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.

PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER

KELAS XI (SEMESTER GENAP) JURUSAN TEKNOLOGI DAN KESEHATAN. Disusun Oleh; Zubaidah,S.Pd NIP

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB 6 Neraca Energi dengan Efek Reaksi Kimia 1.1 Analisis Derajat Kebebasan untuk Memasukkan Neraca Energi dengan Reaksi Neraca energi dalam penghitungan derajat kebebasan menyebabkan penambahan persamaan dan variabel yang tidak diketahui. Persamaan yang ditambahkan adalah neraca energi.sedangkan variabel yang ditambahkan adalah temperatur dan tekanan untuk semua aliran serta panas yang ditransfer dari atau ke sistem. Anda dapat membuat hanya satu neraca energi, tapi setiap bagian dari neraca energi menambah satu atau lebih variabel tambahan. Sayangnya, sebagian besar bagian dalam neraca energi terspesifikasi 0 seperti EP, EK, atau W karena pada umumnya neraca energi diterapkan dalam sistem terbuka dan steady-state untuk Q = H. Entalpi adalah fungsi suhu dan tekanan, karena itu dalam analisis derajat kebebasan, Anda dapat mengganti satu variabel dengan entalpi suatu aliran yang memiliki dua variabel, suhu dan tekanan. Jika neraca massa dan persamaan lainnya seperti spesifikasi dan hubungan kesetimbangan dapat diselesaikan secara terpisah dari neraca energi, maka analisis derajat kebebasan untuk neraca energi dapat dipisahkan dari analisis derajat kebebasan neraca energi. Apabila sebaliknya, maka analisis derajat kebebasan akan termasuk di dalam neraca massa dan energi.

Tabel 6.1 Derajat Kebebasan untuk Sistem Aliran Steady-state Cnth 6.1 Analisis Derajat Kebebasan untuk Prses Pembakaran Metana dibakar dengan udara excess 5 % di dalam furnace. Gambar C6.1 menunjukkan kmpsisi aliran dan variabel yang telah ditetapkan. Prses untuk masing-masing aliran terjadi pada 1 atm. Tentukan analisisnya jika derajat kebebasan bernilai 0. Gambar C6.1 Penyelesaian : Untuk mempermudah analisis maka dibuat tabel. Neraca Energi disederhanakan menjadi Q = H, gantikan H dengan variabel p dan T.

Jumlah variabel pada prses Kmpnen F 1 1 F 2 2 F 3 5 Subttal 8 Jumlah aliran 3 Suhu aliran 3 Tekanan aliran 3 Q 1 Reaksi (2 reaksi) 2 Ttal 20 Jumlah persamaan Neraca massa kmpnen independen 1 Jumlah kmpnen dalam masing-masing 2 aliran 2 Neraca Energi 2 Spesifikasi nilai variabel Ttal aliran (F 1, basis, dan F 2 dari 5 % excess udara) 2 Nilai kmpnen (CO) 1 Tekanan (p 1 = p 2 = p 3 = 1 atm) 3 Suhu (T 1 dan T 2 ) 2 Rasi O 2 / N 2 yang ditetapkan dalam F 1 (implicit) 2 Reaksi sempurna (tidak ada CH 4 dalam aliran keluar) karena reaksi dinyatakan secara tidak langsung untuk kedua reaksi (untuk CO dan CO 2 ) 2 Ttal 20 Derajat kebebasan untuk variabel = 20 dan jumlah persamaan = 20 maka derajat kebebasan bernilai 0

Sal! 1. Asam asetat pada 350 F terurai dalam reaksi steady-state pada 450 F sehingga menghasilkan ketene (CH 2 CO) dan metana (CH 4 ). By prduct yang dihasilkan adalah CO 2 (g) dan H 2 O (g). Pengukuran menunjukkan bahwa knversi ttal asam asetat adalah 68.2 % dan knversi ke ketene adalah 9.3 %. Analisis derajat kebebasan untuk prses ini untuk menentukan jumlah spesifikasi tambahan yang harus disediakan untuk memperleh deraja kebebasan 0. (Petunjuk : Suhu gas keluar sudah diketahui atau belum?) 2. Di dalam prses kntak SO 2 diknversikan menjadi SO 3 dalam reaktr nnadiabatis. Jika fraksi ml gas masuk yang terdiri dari SO 2, O 2, dan N 2 diketahui. Jika gas keluar terdiri dari SO 2, SO3, O2, dan N 2. Jika laju alir mlar masuk dan keluar diketahui, dan suhu masuk serta tekanan masuk dan keluar diketahui, berapa derajat kebebasan dalam masalah ini untuk knversi SO 2 80%. Apakah derajat kebebasan pada perhitungan SO 2 80% berubah jika knversi berubah menjadi 70%. 1.2 Aplikasi Neraca Energi pada Prses dimana Reaksi Termasuk di dalamnya Dalam pembahasan kali ini, akan dibahas mengenai slusi untuk prses steady-state, kntinyu dengan neraca energi yang disederhanakan menjadi 2 pilihan : a) Efek reaksi kimia digabung dengan panas sensibel H H(25 H H(25 C Q H ) H keluar H kmasuk keluar b) Efek reaksi kimia menjadi bagian dalam panas reaksi masuk (6.1) Q H sensibel perubahanfasa H H(25 H H(25 H rxn keluar sensibel perubahanfasa masuk (6.2)

Suhu reaksi adiabatis (nyala api teritis, pembakaran) merupakan suhu yang diperleh di dalam prses saat : 1. Reaksi pada kndisi adiabatic 2. Tidak terjadi efek lain seperti efek elektrik, kerja, inisasi, pembentukan radikal bebas 3. Reaksi pembatas bereaksi sempurna Untuk sistem unsteady-state dan tertutup dengan nilai EP dan EK = 0 dan W = 0, neraca energi berubah menjadi : Q U U akhir U awal (6.3) Jika nilai Q U tidak diketahui, maka harus dihitung dari H ( pv ) sehingga H H(25 H H(25 ( pv ) akhir keluar ( pv ) awal masuk (6.4) Cnth 6.2 Perhitungan Suhu Reaksi (Nyala Api)Adiabatis Hitung suhu teritis nyala api gas CO yang dibakar pada tekanan knstan dengan 100 % udara excess, saat reaktan masuk pada suhuh 100 C dan 1 atm Penyelesaian : Sistem ditunjukkan pada Gambar C6.2, Prses steady-state. CO (g) + ½ O 2 CO 2 (g) Basis 1 g ml CO (g), referen : 25 C dan 1 atm Gambar C6.2

Reaksi diasumsikan terjadi dengan reaksi pembatas bereaksi sempurna, udara excess tifdak bereaksi, tetapi butuh panas sensible untuk mencapai suhu reaksi adiabatic. Neraca massa dapat diselesaikan tersendiri terpisah dari neraca energi (derajat kebebasan = 0), berikut neraca massa : Kndisi referen : 25 C, 1 atm, Q = 0 sehingga H = 0. Neraca energi Interplasi liner untuk menentukan theretical flame temperature (TFT) : 0 ( 16657) TFT 1750 (250) 1750 78 1828K(1555 36740 16657

Jika sistem berubah menjadi sistem tertutup dimana CO dan O 2 bereaksi secara stikimetri menghasilkan CO 2. Maka nilai TFT akan berbeda, maka persamaan 6.2 digunakan untuk perhitungan dengan nilai Q = 0. Sal! 1. Gas kering dengan nilai Btu rendah terdiri dari CO 20 %, H 2 20 %, N 2 60 % dibakar dengan udara excess 200 % udara kering yang masuk pada suhu 25 C. Jika gas keluar pada suhu 25 C, hitung transfer panas dari prses per unit vlume gas masuk diukur pada kndisi standar (25 C, 1 atm)

2. Metana dibakar pada furnace dengan 100 % udara kering excess untuk mendapatkan steam biler. Udara dan metana masuk ke dalam furnace pada suhu 500 F dan 1 atm, dan prduk keluar dari furnace pada 2000 F. Jika gas terdiri dari CO 2, H 2 O, O 2, dan N 2. Hitung jumlah panas yang diabsrb leh air untuk memprduksi steam per pund metana yang dibakar. 3. Campuran alumunium metal serbuk dan Fe 2 O 3 dapat digunakan pada pengelasan suhu tinggi. Dua bagian baja ditempatkan end t end, Jika suhu diinginkan 3000 F dan heat lss 20 % ( H prduk - H reaktan ) melalui radiasi, berapa berat campuran (digunakan dalam prprsi mlecular 2Al + 1 Fe 2 O 3 ) harus digunakan untuk menghasilkan suhu ini pada 1 lb baja yang dilas, asumsi suhu awal 65 F 2 Al + Fe 2 O 3 Al 2 O 3 + 2Fe 4. Hitung theretical flame temperature saat hydrgen dibakar dengan 400 % udara kering excess pasa 1 atm, rekatan masuk pada suhu 100 C.