Neng Kokom Komariah, Pengaruh Gaya Hidup Remaja terhadap Meningkatnya Perilaku Melanggar

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGUJI LEMBAR HAK CIPTA MOTTO PERNYATAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neng Kokom Komariah, 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN. maka dalam bab ini akan penulis analisis dengan menggunakan analisis data

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

BAB I Tinjauan Umum Etika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH ADAPTASI SOSIAL TERHADAP INTEGRASI MASYARAKAT DI KELURAHAN CIKUTRA (Studi Deskriptif di Komplek Delima Cikutra dan Gang Sukarapih 3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

III. METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk menguji

III. METODE PENELITIAN. suatu keadaan atau situasi. Jenis penelitian eksplanatori tersebut sama

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP PELANGGARAN ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KENAKALAN REMAJA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 2 KANDANGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB II METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian adalah ilmu tentang metode-metode

BAB I PENDAHULUAN. disetiap kalangan umumnya. Sekarang ini banyak kita jumpai warung internet

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SMK NEGERI 1 NAWANGAN PACITAN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN...

Pendidikan Menengah Kejuruan

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

PENGARUH RASA PERCAYA DIRI DAN INTENSITAS INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI ANAK JALANAN DI KOTA MADIUN

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN. lain atau disebut manusia sebagai makhuk sosial. Semua itu didapatkan melalui

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

Oikonomia Volume 2 Nomor 1

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WIKANINGSIH NPM P

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACK... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv BAB 1 PENDAHULUAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :

BAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN HASIL BELAJAR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI

Cynthia Dewi Sudarno Putri. Universitas Sebalas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MARAKNYA PENGENDARA MOTOR DI BAWAH UMUR DI DESA RANCAMANYAR KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. ABSTRAK. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan masa peralihan untuk menuju kedewasaan, dimana

BAB II METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

DAFTAR ISI. Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Lembar Pernyataan... Abstrak... Riwayat hidup... Motto dan Persembahan... Kata pengantar...

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk yang berkembang secara terus- menerus. Perkembangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial kita tidak akan mampu mengenal dan dikenal tanpa

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecenderungan perilaku nakal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Langkah-langkah yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memerlukan sarana dan prasarana umum yang memenuhi semua aspek kehidupan

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KABUPATEN SLEMAN JURNAL SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Transkripsi:

PENGARUH GAYA HIDUP REMAJA TERHADAP MENINGKATNYA PERILAKU MELANGGAR NORMA DI MASYARAKAT (Studi pada Remaja di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat) Neng Kokom Komariah 1, Dasim Budimansyah 2, Wilodati 3 1 SMA PGRI Lembang 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi 3 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi ABSTRAK Seiring perkembangan zaman dan tranformasi budaya, baik budaya masa maupun budaya populer di masyarakat, hal ini berdampak kepada banyaknya para remaja yang mengubah gaya hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku menyimpang di masyarakat. Penelitian dilakukan di Kecamatan Cisarua dengan memilih remaja sebagai objek penelitian sekaligus responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi korelasional. Untuk menganalisis data statistik dilakukan uji korelasi antara gaya hidup remaja dan perilaku menyimpang. Hasil temuan penelitian menunjukkan hubungan antara gaya hidup dengan perilaku menyimpang oleh remaja adalah hubungan positif namun dengan tingkat keeratan rendah. Kata kunci: Remaja, Gaya hidup, Perilaku Menyimpang PENDAHULUAN Perilaku melanggar norma atau yang lebih dikenal dengan istilah perilaku menyimpang seperti ditegaskan oleh Saparinah dalam Willis (2008: 5), perilaku menyimpang adalah tingkah laku yang menyimpang dari normanorma sosial akhir-akhir ini memang menjadi sorotan berbagai kalangan di masyarakat terutama perilaku remaja. Semakin hari masalah ini pun banyak terjadi sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, industrialisasi dan urbanisasi di masyarakat. Banyak perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja, ini menjadi permasalahan yang harus memiliki perhatian khusus dari berbagai kalangan serta harus adanya usaha untuk mengendalikan permasalahan tersebut, agar perilaku tersebut dapat diminimalisir jumlahnya dan masalah tersebut tidak lagi menjadi patologi bagi bangsa kita ini. Penyimpanganpenyimpangan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh gaya hidup remaja saat ini, menurut Sugihartati (2010: 43)

Jurnal Sosietas, Vol. 5, No. 2 gaya hidup adalah adaptasi aktif individu terhadap kondisi sosial dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk menyatu dan bersosialisasi dengan orang lain, untuk memenuhi segala kebutuhan remaja, saat ini banyak dari mereka yang membenarkan apa yang salah dan melalaikan apa yang benar sehingga mereka tak urung untuk melakukan hal yang menyimpang dan beranggapan yang terpenting kebutuhannya terpenuhi. GAMBARAN UMUM GAYA HIDUP REMAJA Di dalam menjalani kehidupannya, setiap manusia pastilah memiliki cara hidupnya masing-masing yang berbeda dengan manusia lainnya. Cara hidup manusia dapat dilihat dari kebiasaannya, pandangan dan polapola respon terhadap hidup, serta terutama perlengkapan untuk hidup. Kotler dalam Susanto (2013: 1) menyebutkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya, hal ini pula yang menjadi dasar bagi peneliti untuk menjadikan aktivitas; minat dan opini sebagai dimensi yang diteliti dari gaya hidup remaja. Gaya hidup remaja yang ada di Kecamatan Cisarua dari penelitian mengenai dimensi aktivitas (tingkah laku nyata yang bisa diamati) dapat dilihat dari gaya berbicara, gaya berpakaian dan juga pertemanan/pergaulan remajanya. Hal tersebut terbukti dari hasil penafsiran angket mengenai gaya Kecamatan Cisarua merupakan suatu wilayah yang pertumbuhan penduduknya dari tahun ke tahun terus meningkat serta mayoritas penduduk di Kecamatan Cisarua ini berusia produktif. Kecamatan Cisarua yang pada mulanya lebih pantas disebut wilayah dan karakteristiknya sebagai pedesaan, kini berkembang menjadi wilayah yang heterogen baik dalam mata pencahariannya, tingkat pendidikan, status ekonomi, dan sebagainya. berbicara dengan rata-rata skor 2,11 yang termasuk pada kategori kadangkadang. Dari dimensi minat (tingkah laku nyata yang melatar belakangi suatu pilihan perilaku) yang dapat dilihat dari hobi/kesenangan/hiburan; cara menggunakan uang dan waktu serta pemilihan kelompok bergaul. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang di Kecamatan Cisarua dalam hobi/kesenangan/hiburannya memilih jalan-jalan dan bahkan sampai keluyuran bersama teman dan memilih game online sebagai alternatif hobi mereka. Adapun dalam pemilihan kelompok bergaul, mereka kadangkala memilih atau bergabung dengan kelompok teman sepermainan/geng yang memiliki latar belakang yang sama seperti: hobi, minat, karakter yang sama dan kecenderungan dari mereka bergabung dengan kelompok yang memiliki eksistensi seperti geng anak band atau sebagainya.

Dari dimensi opini (reaksi lisan dan tulisan terhadap pernyataan atau pertanyaan) dapat dilihat dari menjaga image/harga diri; kepedulian terhadap lingkungan sosial dan kesadaran terhadap hukum. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang di Kecamatan Cisarua dalam hal menjaga image/harga diri jarang memperdulikan untuk menjaga image/harga diri, hal ini ditunjukkan dengan reaksi mereka yang beranggapan yang penting hidup nyaman tanpa memperdulikan anggapan orang lain. Dalam hal kepedulian terhadap lingkungan sosial, mereka memiliki kepedulian sosial yang GAMBARAN UMUM PERILAKU MENYIMPANG DI MASYARAKAT Saparinah dalam Willis (2008: 5) mengemukakan perilaku menyimpang adalah tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma sosial. Dari hasil penelitian mengenai agama seperti lupa atau bahkan melalaikan perintah agama seperti melaksanakan kewajiban dalam menunaikan solat, menghormati orang tua dan orang lain dan sebagainya menunjukkan bahwa remaja yang ada di Kecamatan Cisarua kadang-kadang melakukan tindakan/perilaku yang bersifat norma agama, hal tersebut terbukti dari hasil penafsiran angket mengenai agama dengan rata-rata skor 2,04. Dari hasil penelitian mengenai kesopanan, menunjukkan bahwa remaja baik kepada orang tua, teman bahkan kepada orang lain, hal ini terbukti dari hasil penafsiran angket mengenai kepedulian terhadap lingkungan sosial dengan rata-rata skor 3,79 yang termasuk ke dalam kategori sering. Dari hasil data mengenai gaya hidup remaja di Kecamatan Cisarua tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya hidup mereka saat ini cenderung dipengaruhi oleh transformasi budaya yang berkembang di masyarakat yang memengaruhi gaya hidup remaja, misalnya gaya berpakaian, gaya berbicara atau bahasa, selera hiburan dan sebagainya. yang ada di Kecamatan Cisarua jarang melakukan tindakan/perilaku yang melanggar norma kesopanan. Hal tersebut terbukti dari hasil penafsiran angket yang didapatkan rata-rata indikator sebesar 1,65 yang termasuk pada kategori jarang. Adapun hasil penelitian mengenai kesusilaan dan norma hukum, menunjukkan bahwa remaja yang ada di Kecamatan Cisarua jarang melakukan tindakan/perilaku yang melanggar norma kesusilaan dan hukum terbukti dari hasil penafsiran angket mengenai kesusilaan didapatkan rata-rata indikator sebesar 1,50 dan rata-rata indikator dari hukum sebesar 1,35. Meskipun kedua pelanggaran tersebut dalam kategori

Jurnal Sosietas, Vol. 5, No. 2 jarang, perilaku yang bersifat melanggar norma kesusilaan dan norma hukum oleh remaja sekarang ini mengalami peningkatan. Dalam hal perilaku melanggar norma hukum, misalnya saat berkendara di jalan raya para remaja yang kebut-kebutan dan bahkan sampai meresahkan pengguna jalan lain; adanya remaja yang mengikuti judi PENGARUH GAYA HIDUP REMAJA TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG DI MASYARAKAT Salah satu faktor yang penyebab terjadinya perilaku menyimpang adalah proses transformasi budaya yang berkembang di masyarakat yang memengaruhi gaya hidup terutama yang dialami oleh remaja Saat seseorang berada pada masa remaja, maka ia akan banyak sekali mencari hal yang belum pernah ia temui sebelumnya dan secara tidak disadari hal ini akan berakibat kepada gaya hidup yang berbeda dari yang seharusnya. Untuk membuktikan apakah gaya hidup remaja berpengaruh terhadap timbulnya perilaku menyimpang yang ada di masyarakat, peneliti telah membagikan angket kepada 100 responden dari tiga desa yang dijadikan sampel di Kecamatan Cisarua. Dari hasil penelitian statistik antara variabel gaya hidup dan perilaku menyimpang, menunjukkan bahwa hasil korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,374. Dari hasil korelasi tersebut dapat diinterpretasikan ke dalam tabel Pedoman Untuk Memberikan online namun dengan embel-embel hanya bermain game biasa; kini remaja yang ada di Kecamatan Cisarua ada yang sudah mengenal minuman keras dan narkotika bahkan ada sebagian kecil dari mereka yang sudah perah mengkonsumsinya bahkan ada remaja yang memilih minuman keras ataupun narkotika sebagai pelampiasan dari masalah yang mereka miliki. Interpretasi Koefisien Korelasi yang mana 0,374 termasuk ke dalam interval 0,20 0,399. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa hubungan antara gaya hidup dengan perilaku remaja adalah hubungan positif namun dengan tingkat keeratan yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ada pengaruh gaya hidup remaja terhadap perilaku menyimpang dapat diterima. Selain itu, dari hasil uji kontribusi (koefisien determinasi) ini untuk mengetahui prosentase variabel gaya hidup terhadap variabel perilaku menyimpang, menunjukkan bahwa nilai kontribusi variabel gaya hidup terhadap variabel perilaku menyimpang adalah 14%. Berdasarkan tabel Kriteria Penilaian Prosentase/Skor, hasil perhitungan uji kontribusi (koefisien determinasi) sebesar 14% termasuk ke dalam kriteria prosentase atau skor di rentang 1% - 24%, artinya gaya hidup merupakan sebagian kecil yang

memengaruhi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja di masyarakat. Meskipun nilai kontribusinya rendah, tetapi hal ini akan berimbas kepada meningkatnya perilaku menyimpang di masyarakat, ini pula didukung dengan hasil uji regresi yang PENUTUP Remaja yang ada di Kecamatan Cisarua kini mengalami perubahan dari gaya hidupnya, yang mana hal ini berimbas pada aktivitas; minat serta opini dari gaya hidup mereka. Yang salah satunya yaitu dari aktivitas (tingkah laku nyata yang bisa diamati), Perilaku menyimpang yang sering dilakukan oleh remaja di Kecamatan Cisarua adalah perilaku yang melanggar norma agama. Hasil penelitian statistik antara variabel gaya hidup dan perilaku menyimpang, menunjukkan bahwa hasil korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,374. Dari hasil korelasi tersebut dapat diinterpretasikan ke dalam tabel 3.13 yang mana 0,374 termasuk ke dalam didapatkan kesimpulan bahwa setiap peningkatan gaya hidup sebesar 1 akan diikuti dengan peningkatan perilaku menyimpang sebesar 0,415. interval 0,20 0,399. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa hubungan antara gaya hidup dengan perilaku remaja adalah hubungan positif namun dengan tingkat keeratan yang rendah, adapun nilai uji kontribusi (koefisien determinasi) prosentase variabel gaya hidup terhadap perilaku menyimpang adalah 14%. Dari hasil tersebut dapat ditafsirkan bahwa variabel gaya hidup memiliki pengaruh kontribusi sebesar 14% terhadap variabel perilaku menyimpang dan 86% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. DAFTAR PUSTAKA Susanto, A. (2013). (Online). Membuat Segmentasi Berdasarkan Life Stye. Volume7, No 2. Willis, S. (2008). Remaja & Masalahnya. Bandung: Alfabeta.