PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIK BERBASIS BUDAYA LOKAL MASYARAKAT KABUPATEN PATI

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL MASYARAKAT PATI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENELITIAN PERSEORANGAN LAPORAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Margorejo Kabupaten Pati. Adapun foto perijinan sebagai berikut: Gambar 4.1 Perijinan di SDN Sukoharjo 01

PEMBERDAYAAN POTENSI KEBUN POLYBAG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI MODEL OUTDOOR STUDY

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Muria Kudus

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

Belajar dan Pembelajaran Fisika

KUIS INTERAKTIF TIPE PILIHAN GANDA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI SISWA. Jl. Latamacelling No.19 Kota Palopo

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. : Pengembangan Pendidikan IPS SD. No. Dokumen Revisi: Tgl. Berlaku Hal.

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar

URGENSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. Oleh Isniatun Munawaroh,M.Pd. Konsep dan Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD

OLEH : NANDA PURWANTO NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS UNTUK MADRASAH IBTIDAIYYAH DENGAN MODEL TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS KARAKTER

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

Ina Agustin Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

SILABUS. : Penilaian &Evaluasi Pembelajaran Sains/

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

METODE PENELITIAN. Negeri yang menggunakan kurikulum 2013 di Kecamatan Tanjungkarang. (Pusat, Timur, Barat) Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SMK PERKEBUNAN BERTEMAKAN KOPI DAN KAKAO. Randi Pratama Murtikusuma 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tehnik pengumpulan data, Prosedur penelitian, dan Analisis data.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

PENGEMBANGAN MEDIA GAME SENYAWA HIDROKARBON PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA BATIK 1 SURAKARTA DAN SMA BATIK 2 SURAKARTA

METODE PENELITIAN. Negeri 1 Pengajaran, Bandar Lampung, tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah guru kelas V Sekolah Dasar di

Jurnal Sainmatika Vol 7 No ISSN

Kelayakan Teoritis LKS Berbasis Guided Discovery Berdasarkan Hasil Telaah dan Validasi

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh SUSILOWATI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola

SEMINAR NASIONAL FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DAN AKTIVITAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

PENGEMBANGAN MODEL DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS LINGKUNGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) KELAS 4 SEKOLAH DASAR

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

Prosiding Nasional ISSN: Seminar dan Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah Denpasar, 2 4 Nopember 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pati. 2 Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN SIANG DAN MALAM (PASIMA) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SKRIPSI

3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Belajar dan Pembelajaran Fisika

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

PENGEMBANGAN MEDIA KOPASUKA (KOTAK PUZZLE SUSUN KATA) UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR SKRIPSI OLEH: TARY MANZILA NIM:

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TERPADU DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Penerapan Pembelajaran Tematik di Kelas II SDN 09 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Oleh : Fatmah Uge Nim.

PENGEMBANGAN MEDIA PENYUSUN KATA ANAK LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA MERAWAT HEWAN DAN TUMBUHAN KELAS II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

REALITY DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PROJECT BASED LEARNING GUNA MELIHAT KEATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATERI MENGOPERASIKAN SOFTWARE PROTEUS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS SISWA SMP ARTIKEL E-JOURNAL

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

PENGEMBANGAN MEDIA PAPEGA (PAPAN PETAK BERGAMBAR) PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA MACAM-MACAM SUMBER ENERGI KELAS IV SD SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIK BERBASIS BUDAYA LOKAL MASYARAKAT KABUPATEN PATI Yuni Ratnasari, S.Si, M.Pd dan Santoso, S.Pd, M.Pd Pendidikan Guru Sekolah dasar FKIP UMK E-mail: yunaiuns@yahoo.com ABSTRAK Penerapan Kurikulum 2013 di sekolah dasar, masih membuat bingung guru dan siswa yang menjadi subjek dalam proses pembelajaran berlangsung. Guru kelas harus memberikan pembelajaran tematik integratif, dimana mata pelajaran sudah tidak tampak, semua berbaur menjadi satu. Proses pembelajaran harus berjalan dengan memberikan pengalaman langsung, siswa aktif, dikaitkan dengan kebiasaan kehidupan sehari-hari tidak lepas dari budaya masing-masing daerah yang ditinggalinya. Tujuan khusus penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran tematik integratif berbasis budaya lokal kabupaten Pati dan efektifitas implementasi media tersebut dalam pembelajaran dengan pendekatan scientific di sekolah dasar. Tujuan jangka panjang adalah hasil penelitian ini dapat menyiapkan penerapan kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode research and development. Penelitian dilaksanakan di tiga sekolah di kabupaten Pati yaitu SDN Blaru 02, SDN Sukoharjo 01 dan SDN Bakaran wetan 01. Penelitian dilaksanakan diawali dengan studi pendahuluan di seluruh sekolah kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan media. Media yang dikembangkan di uji cobakan di tiga sekolah penelitian. Hasil uji coba di analisis kemudian berdasarkan hasil analisis media dan instrument diperbaiki. Media yang telah diperbaiki menjadi media final kemudian di implementasikan kembali dalam pembelajaran di tiga sekolah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran tematik integrative berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati berjalan lancar dan efektif. Kata Kunci: Media Pembelajaran Tematik Integratif, Pendekatan Scientifik, Budaya lokal Masyarakat Pati PENDAHULUAN Kurikulum dikembangkan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK). Perkembangan IPTEK mendorong adanya perubahan yang terjadi di kehidupan masyarakat, baik pergaulan, cara pandang, kebiasaan, tingkat ekonomi, sosial, budaya bahkan tingkat pendidikan. Besarnya pengaruh IPTEK bagi kehidupan masyarakat maka kurikulum dijadikan alat yang dapat menampung perubahan tersebut. Penerapan masa Uji Coba Kurikulum 2013 di sekolah dasar, khususnya kelas 1 dan 4, membuat bingung diberbagai kalangan, terutama guru dan siswa yang menjadi subjek dalam proses pembelajaran berlangsung. Guru kelas 1 yang biasanya menerapkan pembelajaran tematik untuk kurikulum 2006, dimana mata pelajaran masih tampak jelas. Sekarang di kurikulum 2013, guru harus memberikan pembelajaran tematik integratif, dimana mata pelajaran sudah tidak tampak, semua berbaur menjadi satu. Proses pembelajaran harus berjalan dengan memberikan pengalaman langsung, siswa aktif, dikaitkan dengan kebiasaan dan kehidupan siswa sehari-hari. Menurut Rusman (2010: 254), pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 erat hubungannya dengan budaya masyarakat lokal setiap daerah, khususnya daerah Kabupaten Pati. Budaya yang dimiliki setiap daerah berbeda- 35

beda, begitu juga untuk daerah kabupaten Pati. Khususnya untuk kecamatan Juwana, Wedarijaksa dan kecamatan Kota. Budaya masyarakat Juwana erat dengan letaknya yang dekat dengan pantai, sebagai tempat pelelangan ikan. Penghasil batik bakaran yang terkenal di Pati, pengrajin kuningan, serta terkenal dengan ketopraknya yaitu Siswo Budoyo Desa Growong Lor, Cahyo Mudho Bakaran Kulon, Langen Marsudi Rini Growong Kidul. Budaya masyarakat Wedarijaksa sangat mirip dengan Margorejo yaitu sebagai tempat pertama didirikannya TBM (Taman Bacaan Masyarakat), dan sebagai tempat wisata religi. Sedangkan budaya masyarakat kecamatan Kota adalah makanannya yaitu nasi gandul dan soto kemiri. Mayoritas masyarakat kota lebih senang untuk makan diluar(beli) dari pada masak sendiri. Di kecamatan kota banyak sekali warung makan, dan sebagian besar ramai dengan pengunjung. Keanekaragaman budaya menjadi ciri khas masing-masing daerah, inilah yang mendasari untuk mengembangkan media pembelajaran yang berbasis budaya lokal. Pengembangan media pembelajaran ini diharapkan dapat memperlancar penerapan kurikulum 2013 yang masih dianggap membingungkan bagi sebagian guru sekolah dasar. Brooks & Brooks percaya bahwa pendekatan pembelajaran berbasis budaya dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menciptakan makna dan mencapai pemahaman terpadu atas informasi keilmuan yang diperolehnya, serta penerapan informasi keilmuan tersebut dalam konteks permasalahan komunitas budayanya (Sutarno : 2004). Tujuan penelitian ini adalah 1) Membuat media pembelajaran untuk sekolah dasar berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati. 2) Melaksanakan pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan scientific di sekolah dasar menggunakan media berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati. 3) Menganalisis tingkat keefektifan dari implementasi media berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati dalam pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan scientifik di sekolah dasar. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode research and development (penelitian dan pengembangan) sebagaimana dikemukakan oleh Borg dan Gall (1989:784). Menurut Borg dan Gall dalam implementasi penelitian ada sepuluh langkah yang harus dilakukan. Penelitian dan pengembangan produk, peralatan dan model bergantung pada suatu variasi teknik kualitatif, antara lain studi kasus, wawancara, review dokumen, dan observasi (Prof. Dr. Emzir, M.Pd, 2011:260). Penelitian ini memodifikasi 10 langkah penelitian Borg dan Gall menjadi tiga hapan yaitu: 1) studi pendahuluan, meliputi studi pustaka, studi lapangan dan ananlisis budaya lokal. 2) tahap pengembangan media, meliputi membuat media awal, uji coba media, menganalisis hasil ujicoba, 36

memperbaiki media menjadi media final. 3) tahap validasi media, meliputi implementasi media dalam pembelajaran dan media teruji. Penelitian ini dilaksanakan di SD Kabupaten Pati khusunya SDN Bakaran Wetan 01 Juwana, SDN Sukoharjo 01Margorejo dan SDN Blaru 02 Pati Kota dengan mengujicobakan media pembelajaran tematik integratif berbasis budaya lokal masyarakat sampai pada implementasinya. Sekolah tersebut tersebar dari tiga kecamatan yang diambil secara random sampling sederhana yang akan dijadikan penelitian. Harapannya ketiga sekolah dapat mewakili sekolah lainnya. 1.1 berikut. Prosedur penelitian dan pengembangan pada penelitian ini dapat dijelaskan seperti gambar STUDI PENDAHULUAN 1. Studi Pustaka: teori dan hasil penelitian terdahulu. 2. Studi lapangan: persepsi guru untuk pembelajaran tematik integratif, kondisi dan pola pembelajaran guru, pola belajar siswa, sarana prasaran, 3. Analisi budaya lokal masyarakat di lingkungan sekolah dasar masing-masing kecamatan TAHAP PENGEMBANGAN MEDIA Media awal Uji coba media Menganalisis hasil uji coba Media final Gambar 1.1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan TAHAP VALIDASI MEDIA Implementasi media dalam pembelajaran Media teruji Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi aktivitas guru dan siswa, tes evaluasi, angket respon guru dan siswa dan dokumentasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan meliputi tahap perijinan, tahap analisis kebutuhan, tahap pengembangan produk, tahap uji coba produk, tahap perbaikan produk, dan di akhiri dengan tahap implementasi. Penelitian ini masih pada tahap pengembangan produk. Pada tahap perijinan peneliti melakukan proses perijinan mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pati, UPT kecamatan Kota, UPT kecamatan Margorejo dan UPT kecamatan Juwana. Kemudian peneliti melanjutkan memimta ijin penelitian ke SDN Blaru 02, SDN Sukoharjo 01 dan SDN Bakaran Wetan 01. 37

Tahap analisis kebutuhan meliputi menganalisis literature dan referensi yang dibutuhkan, membuat rancangan perangkat pembelajaran, menganalisis kebudayaan lokal masyarakat kabupaten Pati sesuai lokasi masing-masing sekolah. Kecamatan Kota meliputi makanan khas soto kemiri, nasi gandul, dan petis runting. Kecamatan Margorejo meliputi wisata religi makam, dan perpustakaan daerah. Kecamatan Juwana meliputi TPI, Industri batik bakaran, industri kuningan, dan ketoprak. Selanjutnya peneliti merancang pengembangan media berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati, merancang instrument dan mendesain pembelajaran tematik integrative. Pada tahap pengembangan produk yang peneliti lakukan sebagai berikut menyusun perangkat pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan scientific berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati. Perangkat pembelajaran yang dibuat adalah silabus dan RPP. Peneliti memulai dengan menyusun KI dan KD dari tema Berbagai Pekerjaan dan sub tema Jenis-jenis Pekerjaan pada pembelajaran ke pertama dengan muatan IPA, Bahasa Indonesia, dan IPS. Materi pada muatan IPA meliputi menjelaskan sumber daya alam di suatu daerah dan menghubungkannya dengan jenis-jenis pekerjaan yang ada. Sedangkan materi pada muatan Bahasa Indonesia meliput mengolah informasi tentang proses pembuatan batik bakaran. Materi pada muatan IPS meliputi mengidentifikasi sumber batik bakaran, mengidentifikasi keberadaan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya dengan kondisi geografis, dan menjelaskan proses pembuatan batik bakaran. Berikutnya Peneliti menganalisis budaya lokal masyarakat Pati kota: makanan khas gandul, soto kemiri dan petis runting. Margorejo: wisata religi dan taman baca desa. Juwana: TPI, industry kuningan, industri batik dan ketoprak. Peneliti menyusun LKS berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati, mengembangan media pembelajaran berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati sesuai wilayah masing-masing dan menyusun instrumen lembar aktivitas siswa yang digunakan untuk memandu siswa dalam kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Lembar aktivitas guru dalam pembelajaran yang digunakan untuk mengamati keterlaksanaan dan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Selanjutnya peneliti menyusun soal tes evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa setelah diberikan pembelajaran, menyusun angket respon guru dan angket respon siswa. 38

Gambar. Tahap Pengembangan Produk KESIMPULAN Penelitian ini berjalan pada tahap pengembangan produk dengan kesimpulan sebagai berikut 1) diperoleh perangkat pembelajaran dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran tematik integrative berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati, 2) diperoleh media pembelajaran tematik integrative dengan pendekatan scientific berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati. Berdasarkan kesimpulan tersebut diberikan saran bahwa perlu meningkatkan pengembangan media pembelajaran untuk setiap daerah dengan mengangkat budaya masing-masing daerah agar pembelajaran dapat bermakna serta budaya daerah dapat dilestarikan. DAFTAR PUSTAKA Alexon, dkk. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya Untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa Terhadap Budaya Lokal. Cakrawala Pendidikan. Juni, Th. XXIX, No.2. Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Borg, W. R. and Gall, M. D. 1989. Educational Research: An Introduction. New York: Longman Carin, A.A. & Sund, R.B. 1975. Teaching Science trough Discovery, 3 rd Ed. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company. Emzir, Prof. Dr. M.Pd,. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Green, M. and McNeese, N.M. 2007. Using Edutainment Software to Enhance Online Learning. International Journal on E-learning, 6: 5-16 Gering Supriyadi, 2003, Budaya Kerja Pegawai Negeri Sipil, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 39

Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press. Ratna Wilis Dahar. 2009. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Press (Hlm.254). Sutarno. 2004. Pembelajaran Berbasis Budaya. Jakarta: Raja Grafindo Persada 40