IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

II. BAHAN DAN METODE

IV. METODOLOGI PENELITIAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

IV. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV. METODE PENELITIAN

PERMINTAAN LAHAN DAN NILAI LAND RENT TAMBAK UDANG DI KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN

III. METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan melaksanakan analisis yang terkait dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LAND RENT SUMBERDAYA TAMBAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU DWI SUSHANTY

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertambakan Udang di Kawasan pesisir

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LANDRENTSUMBEROAYA TAMBAK 01 KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INORAGIRI HILIR PROVINSI RIAU

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Oleh: Moch. Prihatna Sobari 1), Tridoyo Kusumastanto 1), dan Sandra D.E. Kaunang 2)

ALOKASI OPTIMAL PEMANFAATAN DAN NILAI LAND RENT SUMBERDAYA TAMBAK DI KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU DWI SUSHANTY

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengelolaan pengadaan paprika, yaitu pelaku-pelaku dalam pengadaan paprika,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB III METODE PENELITIAN. pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto

PERMINTAAN LAHAN DAN NILAI LAND RENT TAMBAK UDANG DI KELURAHAN SICANANG KECAMATAN MEDAN BELAWAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Metode Penelitian Metode Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

IV METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi tanaman bahan makanan di

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

IV METODOLOGI PENELITIAN

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Identifikasi Karakteristik Petani Tambak, Unit Usaha Terkait dan Tenaga Kerja Lokal Di Desa Ambulu

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN Subsektor Perikanan - Budidaya

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

ANALISA FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI TEKNIK PADA USAHATANI JAGUNG

VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Maxfield M 1930 dalam Nazir M 1988). Menurut Sevilla CG et al. (1993), metode studi kasus adalah penelitian yang terinci tentang suatu unit analisis selama kurun waktu tertentu. Studi kasus menyelidiki secara lebih mendalam dan menyeluruh terhadap lingkungan dari waktu lampau dan keadaan sekarang dari lingkungan subjek. Unit analisis dalam penelitian ini adalah dua desa di Kecamatan Tanah Merah pada kawasan pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu Desa Tanjung Pasir dan Desa Tanjung Baru, dimana pengembangan kegiatan perikanan tambak udang adalah merupakan bentuk pemanfaatan lahan pesisir. Pendekatan kasus digunakan dalam penelitian ini, karena penulis/ peneliti yakin bahwa kasus yang dipilih mampu memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari unit kajian penelitian ini, sehingga dari sifat-sifat khas di atas bisa ditarik informasi yang bersifat umum, yaitu kawasan pesisir Kabupaten Indragiri Hilir. 4.2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data cross section, yaitu data tentang peristiwa dalam satu tahun berjalan. Menurut sumbernya, datadata tersebut terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan lapang, wawancara dan diskusi kelompok dengan responden yang terdiri atas para pelaku usaha perikanan tambak atau pemilik lahan, aparat pemerintah dan kelompok masyarakat lainnya. Wawancara yang dilakukan berkaitan dengan penggalian informasi mengenai kegiatan perikanan tambak yang dilakukan. Data sekunder diperoleh dari dinas dan instansi terkait berupa data instansional dan kepustakaan ilmiah lainnya, diantaranya kondisi biofisik, demografi, skala usaha, kebijakan pemerintah dan ekonomi wilayah. Tabel 1

menyajikan jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini beserta sumber mendapatkannya. Tabel 1. Jenis Data dan Sumber Mendapatkannya 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. No Jenis Data Sarana / Input Produksi a. Kuantitas b. Harga Output Produksi a. Jumlah b. Harga Biaya Produksi a. Jumlah b. Harga Sistem/ Teknologi Produksi Biaya Transportasi a. Jarak b. Ongkos Angkut Kondisi Umum Kawasan Kondisi Umum Perikanan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Primer /Cek harga /Cek harga /Cek harga /Pembeli Sumber Sekunder Pemda Dinas Perikanan Bappeda 4.3. Metode Pengambilan Data Data diambil dari jumlah populasi pembudidaya tambak (sensus) yang ada di lokasi penelitian. Untuk Desa Tanjung Pasir sebanyak 42 pembudidaya tambak dan 33 pembudidaya tambak di Desa Tanjung Baru. Hasil dari pengambilan data ini digunakan untuk mendeskripsikan profil dan karakteristik produksi budidaya udang di daerah pesisir Kabupaten Indragiri Hilir. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Tanah Merah merupakan kawasan yang dipilih untuk pengembangan kegiatan perikanan tambak di pesisir Kabupaten Indragiri Hilir. Dua desa yaitu Desa Tanjung Pasir dan Desa Tanjung Baru menjadi unit analisis dimana setiap analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan terhadap dua titik unit analisis tersebut.

4.4. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara mengolah data yang didapat untuk mencapai tujuan yang dibangun dalam penelitian ini. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mencari alokasi optimal dan nilai land rent pemanfaatan lahan tambak sebagai sarana produksi dalam budidaya udang dan untuk itu dilakukan beberapa analisis. Alat analisis yang akan digunakan, yaitu (1). Analisis Permintaan dan Nilai dari Lahan Tambak; (2). Metode Optimalisasi; (3). Analisis Land Rent; (4). Analisis Sensitivitas Nilai Land Rent. 4.4.1. Analisis Permintaan dan Nilai dari Lahan Tambak Analisis ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis permintaan dan nilai lahan tambak yang digunakan untuk budidaya udang. Secara matematis dapat ditulis: Q = f (P x, X 1, X 5 ) Dimana: Q = Jumlah sumberdaya lahan yang dipakai (m 2 ) P = Sewa lahan /harga lahan (Rp per m 2 ) X 1 = Umur responden (tahun) X 2 = Pendidikan X 3 = Pendapatan (Rp per Ha) X 4 = Jumlah anggota keluarga (orang) X 5 = Pengalaman usaha (tahun) Dalam konteks ini, hubungan antara harga (P x ) diasumsikan negatif terhadap permintaan lahan (Adrianto L 2006). Analisis permintaan dapat diselesaikan dengan menggunakan teknik regresi berganda dengan cara melogaritmakan persamaan menjadi sebagai berikut: ln Q = a + b 0 ln P x + b 1 ln X 1 + b 2 ln X 2 + b 3 ln X 3 + b 4 ln X 4 + b 5 ln X 5 Persamaan di atas dapat disederhanakan dengan mentransformasi menjadi: atau ( b ln X + b ln X + b ln X + b ln X + b ln X ) b ln Px ln Q = ( a + 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 + 0 ln Q = a + b 0 ln P x Q = α P x b0 Untuk menghitung berapa jumlah surplus konsumen atau berapa jumlah yang diterima oleh petambak udang karena adanya perubahan permintaan lahan tambak, maka secara matematis dapat ditulis:

CS L = q1 q0 Px ( Q) NEK = CS L. Px CS L = Surplus Konsumen NEK = Nilai Ekonomi 4.4.2. Analisis Optimalisasi Analisis optimalisasi nilai land rent dilakukan untuk mengetahui dan menganalisi nilai pemanfaatan lahan tambak yang digunakan untuk budidaya udang pada kondisi optimal. Secara matematis dapat ditulis: Max Π = yp - s.t: f (y, q, l) =0 n i= 1 p n q n wl Π =Nilai manfaat penggunaan lahan tambak udang (Rp per Ha) y =Jumlah produksi udang (Kg per Ha) p =Harga udang (Rp per Kg) p n =Harga input ke-n (Rp per unit) q n =Variabel input ke-n (unit) w =Upah tenaga kerja (Rp per HOK) l =Jumlah tenaga kerja (HOK) Dalam perhitungan nilai optimal dari output, input dan tenaga kerja dipecahkan secara numerik dengan perangkat lunak MAPLE 9.5. 4.4.3. Analisis land rent Tujuan pertama dilakukannya penelitian ini adalah untuk mencari solusi nilai pemanfaatan sumberdaya lahan tambak pesisir Kabupaten Indragiri Hilir yang dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam kegiatan produksi budidaya udang. Analisis yang dibanguan untuk tujuan ini mengacu pada nilai land rent yang secara sederhana didefinisikan sebagai pengembalian ekonomi dari lahan yang dapat bertambah atau akan bertambah akibat penggunaannya dalam proses produksi, Barlowe R (1978). Nilai land rent tersebut menggambarkan harga atau nilai ekonomi lahan yang didapat sebagai hasil dari investasi, dimana lahan dipandang sebagai faktor produksi dalam kegiatan perikanan tambak. Konsep

yang digunakan adalah Ricardian Land Rent dimana nilai land rent dilihat dari faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak dengan pusat pasar. Konsep tersebut menggambarkan bahwa pada dasarnya nilai land rent ditentukan oleh nilai produktivitas, harga, biaya produksi dan biaya transportasi, sebagaimana dilihat pada Gambar 4. PRODUKTIVITAS HARGA KOMODITAS LAND RENT BIAYA TRANSPORTASI TOTAL BIAYA Gambar 4. Diagram Kerangka Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Land Rent Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa nilai land rent merupakan fungsi dari nilai produksi, harga komoditas, biaya produksi dan biaya transportasi yang dipengaruhi oleh jarak lokasi tambak ke pusat pasar. digambarkan sebagaimana persamaan berikut: Secara matematis Π i = y i (p i t i x C i /y i ). (4.1) Π i = Land rent dari komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per ha) y i = Produktivitas udang di wilayah ke-i (kg per ha) p i = Harga komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per kg) C i = Total biaya produksi komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per kg) t i = Biaya transportasi untuk komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per kg per km) x = Jarak wilayah ke-i ke pusat pasar (km) i = unit analisis (kawasan pesisir Kabupaten Indragiri Hilir) a) Produktivitas diartikan sebagai produksi yang dihasilkan persatuan luas komoditas perikanan tambak yang diusahakan oleh petani tambak. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: y i = Q i /L i (4.2) y i = Produktivitas udang di wilayah ke-i (kg per ha) Q i = Total produksi komoditas udang di wilayah ke-i (kg)

L i = Luasan lahan yang digunkan untuk memproduksi komoditas udang di wilayah ke-i ( ha) i = Unit analisis b) Biaya produksi adalah penjumlahan dari biaya tenaga kerja dan biaya sarana produksi kegiatan perikanan tambak. Secara matematis dapat ditulis: Ci = Z+ c 1 +c 2 +c 3 + +c n.. (4.3) Ci = Biaya produksi dari komoditas udang wilayah ke-i (Rp per ha) Z = Biaya tenaga kerja (Rp per ha) c 1 s/d c n = Biaya sarana produksi ke-1 s/d ke-n (Rp per ha) Biaya tenaga kerja adalah perkalian jumlah tenaga kerja dengan upah tenaga kerja. Dalam perikanan tambak biaya tenaga kerja biasanya dibedakan pada saat masa persiapan, masa pemeliharaan dan masa panen, sehingga biaya tenaga kerja juga merupakan penjumlahan dari keseluruhan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam masa produksi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Z =w 1 l 1 + w 2 l 2 + w 3 l 3. (4.4) Z = Biaya tenaga kerja (Rp per ha) w 1 =Upah tenaga kerja pada masa persiapan (Rp per HOK) l 1 =Jumlah tenaga kerja pada masa persiapan (HOK) w 2 =Upah tenaga kerja pada masa pemeliharaan (Rp per HOK) l 2 =Jumlah tenaga kerja pada masa pemeliharaan (HOK) w 3 =Upah tenaga kerja pada masa pemanenan (Rp per HOK) l 3 = Jumlah tenaga kerja pada masa pemanenen (HOK) Biaya sarana produksi merupakan perkalian antara jumlah sarana produksi yang digunakan dengan harga sarana produksi tersebut, sehingga secara matematis total biaya sarana produksi dapat ditulis: C = q 1 p 1 +q 2 p 2 +q 3 p 3 +q 4 p 4 +q 5 p 5 + + q 9 p 9... (4.5) C =Biaya sarana produksi budidaya udang (Rp per Ha) q 1 =Jumlah benih (Ekor per Ha) p 1 =Harga benih (Rp per Kg) q 2 =Jumlah urea (Kg per Ha) p 2 =Harga urea (Rp per Kg) q 3 =Jumlah TSP (Rp per Kg) p 3 =Harga TSP (Rp per Kg) q 4 =Jumlah obat pembasmi hama (liter per Ha) p 4 =Harga obat pembasmi hama (Rp per Ha) q 5 =Jumlah pakan (Kg per Ha)

p 5 =Harga pakan (Rp per Kg) q 6 = Jumlah kapur p 6 = Harga kapur q 7 = Jumlah saponin p 7 = Harga saponin q 8 = Jumlah kaporit p 8 = Harga kaporit q 9 = Jumlah BBM / Operasional genset p 9 = Harga BBM c) Komponen biaya transportasi yang digunakan dalam persamaan nilai land rent adalah biaya transportasi per kg per km hasil perikanan tambak yang didapat melalui persamaan t i = T i /Q i x i. (4.6) t i =Biaya transportasi untuk komoditas udang di wilayah ke-i (Rp per kg) T i =Total biaya transportasi yang dikeluarkan untuk mengangkut udang di wilayah ke-i ke pusat pasar (Rp) Q i =Total produksi komoditas udang di wilayah ke-i (kg) x i =Unit analisis d) Harga yang digunakan dalam persamaan nilai land rent merupakan harga yang ditetapkan oleh mekanisme pasar dan diasumsikan bahwa petani tidak bisa menentukan harga. Dalam identifikasi nilai land rent dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai land rent. Analisis kualitatif dilakukan melalui studi literatur dan pengamatan lapang untuk mendeskripsikan karakter dari faktor-faktor yang mempengaruhi nilai land rent pada masingmasing unit analisis. Analisis kuantitatif dilakukan melalui teknik statistik sederhana. Sebagaimana teori Ricardian land rent yang melihat nilai land rent dari faktor kesuburan dan jarak, maka melalui analisis regresi berganda didapat suatu persamaan regresi yang menyatakan hubungan antara nilai land rent dengan faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak ke pusat pasar. 4.4.4. Analisis Sensitivitas Nilai Land Rent Analisis sensitivitas nilai land rent adalah analisis lanjutan dalam penelitian ini yang ditujukan untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor eksogen terhadap perubahan nilai land rent. Asumsi yang dibangun didasarkan pada situasi saat ini,

yaitu terjadi kenaikan harga BBM, yang berpengaruh terhadap biaya transportasi yang menjadi variabel endogen dalam penentuan nilai land rent. Dengan analisis ini akan dilihat seberapa besar pengaruh jarak terhadap perubahan nilai land rent karena adanya perubahan biaya transportasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM, dan seberapa besar pengaruh kesuburan terhadap perubahan nilai land rent karena adanya perubahan harga pupuk yang diakibatkan oleh kenaikan harga pupuk. 4.5. Batasan Penelitian 1) Optimalisasi pemanfaatan lahan untuk budidaya tambak merupakan usaha untuk memperoleh nilai hasil yang paling menguntungkan dengan adanya keterbatasan lahan tambak. 2) Land Rent dalam satuan Rp per ha, adalah nilai surplus lahan tambak yang didapat dari pemanfaatannya sebagi sarana produksi budidaya udang. 3) Penelitian menggunakan konsep Ricardian Land Rent yaitu dalam penentuannya dipengaruhi oleh beberapa faktor kesuburan lahan tambak dan jarak lokasi tambak dari pusat pasar. 4) Studi dilakukan di Kacamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir. 5) Kesuburan ditentukan dari nilai produktivitas lahan dalam satuan kg per ha, dengan anggapan bahwa semakin tinggi nilai produktivitas, semakin tinggi pula tingkat kesuburan. 6) Jarak dengan satuan km, adalah jarak lokasi budidaya ke pusat pasar, dalam penelitian ini jarak lokasi tambak ke pedagang pengumpul. 7) Biaya tenaga kerja dalam satuan Rp per ha, adalah jumlah tenaga kerja dalam satuan HOK dikalikan dengan total upah yang harus diterima. 8) Biaya sarana produksi dalam satuan Rp per ha, adalah jumlah seluruh sarana produksi yang dibutuhkan dikalikan dengan harganya. 9) Biaya transportasi dalam satuan Rp per km, adalah biaya yang dikeluarkan untuk membawa hasil produksi udang dari tempat produksi ke pusat pasar. 10) Harga udang adalah harga riil udang di tingkat petambak pada saat penelitian.

4.6. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir. Daerah yang diteliti adalah tambak penghasil udang windu di Desa Tanjung Pasir dan Desa Tanjung Baru. Penelitian dimulai akhir Bulan April sampai dengan Bulan Mei 2007.