Nantia Rena Dewi Munggaran

dokumen-dokumen yang mirip
PENALARAN. Nurul Bahiyah, M.Kom.

SILOGISME DAN ENTIMEN

Catt: kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir dapat ditolak karena fakta yang menentang kebenarannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis diuraikan secara singkat memiliki arti penyederhanaan data.

MAKALAH FILSAFAT ILMU Silogisme dan Proposisi Kategoris. Disusun oleh : Nama : NPM :

II. KAJIAN PUSTAKA. untuk menggunakan unsur-unsur bahasa untuk menyampaikan maksud atau pesan

POLA BERFIKIR DALAM METODE ILMIAH SECARA SISTEMATIS DAN PRAGMATIS

BERPIKIR (PENALARAN) DEDUKTIF

BAB 2 PENGANTAR LOGIKA PROPOSISIONAL

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

Matematika Industri I

KUANTOR. A. Fungsi Pernyataan

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

ARGUMENTASI. Oleh: Sutrisna Wibawa, M. Pd.

MAKALAH FILSAFAT ILMU. Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif. Patricia M D Mantiri Pend. Teknik Informatika. Tema: Disusun oleh:

Metode Ilmiah. Sudarko S.P.,M.Si. PS. Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

6.1 PRINSIP-PRINSIP DASAR BERPIKIR KRITIS/LOGIS

Logika Matematika BAGUS PRIAMBODO. Silogisme Silogisme Hipotesis Penambahan Disjungsi Penyederhanaan Konjungsi. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

BAB I PENDAHULUAN. teknologinya. Salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu

MATERI DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 13

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

SUPLEMEN MATERI KULIAH LOGIKA PENALARAN INDUKSI YUSUF SISWANTARA., S.S., M. Hum

Keterampilan Dasar Menulis

PROGRAM PENALARAN. Universitas Dian Nuswantoro Dr. Y. Tyas C. Pramudi, S.Si, M.Kom

MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA. Modul ini berisi langkahlangkah. memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar.

Buka Untuk melihat materi yang menyangkut matematika dan fisika

Bab 2 Penalaran Ilmiah

PENALARAN DEDUKTIF. Pernyataan generalisasi (premis mayor) : Seseorang boleh mengendarai kendaraan bermotor jika ia mempunyai SIM.

Tes Potensi Akademik (TPA)

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

ANALISIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMKN 12 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

6. LOGIKA MATEMATIKA

Pendahuluan. Bab I Logika Manusia

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus

DASAR-DASAR LOGIKA. Katakan Maksud Anda (1) Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA. 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Penalaran Matematis. a. Pengertian Penalaran Matematis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kontekstual dan pembelajaran biasa dilakukan dengan menekankan pada

PENALARAN DALAM ARTIKEL MAHASISWA BARU JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2012

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014

Paket Rumus Matematika Dasar

HAND OUT V KEPUTUSAN atau PROPOSISI

Argumen premis konklusi jika dan hanya jika Tautolog

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENALARAN MATEMATIKA BIOMETRIKA I

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

Dasar-dasar Logika. Teori dan Probabilitas

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE REPRESENTATION)

Dasar-dasar Logika. Proposisi. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Hubungan Masyarakat. Ilmu Komunikasi. Modul ke: Fakultas. Program Studi

BENTUK SILOGISME S - M S - P

Indriaty Matoka. (Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia) Pembimbing I : Dr. Fatmah AR. Umar, M. Pd. Pembimbing II: Salam, S. Pd, M.

Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom

STMIK Banjarbaru LOGIKA PROPOSISIONAL. 9/24/2012 H. Fitriyadi & F. Soesianto

A. A B. E C. I D. O E. S

SIL/PKP241/01 Revisi : 00 Hal. 1 dari 5 Gasal Judul praktek: - Jam: SILABUS. Menjelaskan epistemologi sebagai bagian dari cabangcabang

Logika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si.

PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan Nalar Induktif

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

IL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita

Pengantar Metodologi Penelitian. sri lestari

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dalam menghadapi masalah-masalah dalam berbagai kehidupan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan

PROFIL PENALARAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

Kuliah 2 1. LOGIKA (LOGIC) Matematika Diskrit. Dr.-Ing. Erwin Sitompul

Sistem Pakar Metode Inferensi 1. Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses, ST

PROFIL PENALARAN SISWA KELAS X SMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

Filsafat Ilmu dan Logika

PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA

ANALISIS PENALARAN PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007. Oleh : Dwi Purnomo K

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang berakal. Dengan adanya akal manusia akan

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses.

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

DASAR-DASAR LOGIKA. Pemetaan Dasar. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

MATEMATIKA DASAR (Validitas Pembuktian)

Resume Materi Perkuliahan Dasar-Dasar MIPA

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

PERTEMUAN VIII-IX SILOGISME KATEGORIS

JURNAL PENALARAN ARGUMENTASI DALAM WACANA TULIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KEDIRI

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

Dasar-dasar Logika. Definisi & Keputusan

Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya.

YESI MARINCE, S.IP., M.SI

Transkripsi:

Nantia Rena Dewi Munggaran

Suatu proses berpikir manusia untuk menghubunghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data Kalimat Pernyataan PROPOSISI

Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi. contoh: Semua mahasiswa Stikom kreatif Semua mahasiswa Stikom Kreatif term term

Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. dengan kata lain Proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang berbentuk kalimat. Proposisi = Kalimat Kalimat = Proposisi

Contoh kalimat bukan proposisi 1. Apakah matahari itu bintang? 2. Mudah-mudahan seluruh mahasiswa Stikom lulus dengan nilai yang memuaskan. 3. Nyatakanlah perasaan cintamu! Kalimat-kalimat tersebut dapat diubah menjadi sebuah proposisi: 1. Matahari adalah bintang. 2. Seluruh mahasiswa Stikom lulus dengan nilai yang memuaskan. 3. Kamu menyatakan perasaan cinta.

Empat Jenis Kriteria Proposisi 1. Berdasarkan bentuknya a. Proposisi Tunggal b. Proposisi Majemuk 2. Berdasarkan sifatnya a. Proposisi kategorial b. Proposisi kondisional 3. Berdasarkan kualitasnya a. Proposisi positif (afirmatif) b. Proposisi negatif 4. Berdasarkan kuantitasnya a. Proposisi universal (umum) b. Proposisi khusus

Proposisi umum-positif (proposisi A) Predikat membenarkan keseluruhan subjek Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA Proposisi umum-negatif (proposisi E) Predikat mengingkari keseluruhan subjek Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SLTP Proposisi khusus-positif (proposisi I) Sebagian mahasiswa adalah anak manja Proposisi khusus- negatif (proposisi O) Sebagian mahasiswa bukan anak manja

Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum daripada proposisi tempat menarik simpulan itu. Proposisi tempat menarik simpulan disebut premis.

Menarik Simpulan secara Langsung Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis. Contoh: Semua ikan berdarah dingin (premis) Ikan adalah salah satu hewan berdarah dingin (simpulan) Menarik Simpulan secara Tidak Langsung Simpulan ditarik dari dua premis sebagai data yang bersifat umum dan khusus. a. Silogisme kategorial Semua manusia bijaksana (premis) Semua pemimpin adalah manusia (premis) Jadi, semua pemimpin bijaksana (simpulan) b. Silogisme Hipotesis Jika wanita dipuji, wanita akan tersipu Wanita dipuji. Jadi wanita tersipu. Jika wanita tidak dipuji, wanita tidak akan tersipu. Wanita tidak dipuji Jadi, wanita tidak akan tersipu. Silogisme: bentuk, cara berpikir atau menarik kesimpulan yang terdiri atas premis mayor, premis minor, dan simpulan.

c. Silogisme Alternatif Dia adalah seorang politikus atau koruptor Dia seorang koruptor. Jadi, dia bukan seorang politikus. Dia adalah seorang politikus atau koruptor. Dia bukan seorang koruptor. Jadi, dia seorang politikus d. Entimen Semua sarjana adalah orang cerdas. Udin adalah seorang sarjana. Jadi, Udin adalah orang cerdas. Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen: Udin adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana

Penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang do[eroleh tidak lebih khusus daripada pernyataan (premis) Bentuk penalaran induktif: 1. Generalisasi Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Contoh: Jika dipuji, Euis tersipu. Jika dipuji, Neneng tersipu. Jika dipuji, Risa tersipu. Jadi, jika dipuji, wanita tersipu.

2. Analogi Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Contoh: Dudung adalah lulusan Stikom Bandung. Dudung dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Abdul adalah lulusan Stikom Bandung. Oleh sebab itu, Abdul dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Tujuan: a. Untuk meramalkan kesamaan. b. Untuk menyingkapkan kekeliruan. c. Untuk menyusun klasifikasi.

3. Hubungan Kausal Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. a. Sebab Akibat Diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan. Contoh: Sebuah mangga jatuh dari batangnya. Angin tiba-tiba bertiup (A), hujan pun turun dengan lebatnya (B), ternyata mangga tidak jatuh(d). Dapat disimpulkan bahwa mangga jatuh disebabkan oleh lemparan anak-anak (C). b. Akibat Sebab Contoh: Nyi Icih pergi ke dokter. (simpulannya: Nyi Icih sakit) c. Akibat Akibat Peristiwa akibat langsung disimpulkan pada akibat yang lain. Contoh: Saat tiba di rumah, saya melihat tanah di halaman becek. Saya langsung menyimpulkan bahwa baju jemuran di lantai atas rumah pasti basah.

Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru atau cacat disebut salah nalar. Salah nalar disebabkan oleh ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya. 1. Deduksi yang Salah Contoh: a. Narji putus dengan pacarnya karena mukanya jelek. b. Bunga anggrek sebetulnya tidak perlu dipelihara kerena bunga anggrek banyak ditemukan dalam hutan. c. Dia pasti cepat mati karena dia menderita penyakit jantung.

2. Generalisasi Terlalu Luas a. Gadis Bandung cantik-cantik. b. Kuli pelabuhan jiwanya kasar. c. Orang Makasar pandai berdayung. 3. Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif Kamu harus mengaku telah menandatangani absen orang lain, atau Pa Rismanto akan marah. 4. Penyebab yang Salah Nalar Matanya buta sejak beberapa waktu yang lalu. Itu tandanya dia melihat gerhana matahari total. 5. Analogi yang salah Pada hari Senin, langit di sebelah barat menghitam, angin bertiup kencang, dan tidak lama kemudian turun hujan. Pada hari Selasa, di sebelah barat menghitam, angin bertiup kencang, dan tidak lama kemudian turun hujan. Pada hari Rabu, di sebelah barat menghitam, angin bertiup kencang. Hal ini menandakan bahwa tidak lama kemudian turun hujan.

6. Argumentasi Bidik Orang Mata kuliah Bahasa Indonesia tidak akan berjalan dengan baik karena dosen pengampu mata kuliah ini lebih sering berbicara menggunakan bahasa gaul. 6. Meniru-niru yang Sudah Ada Siswa SMA seharusnya dibenarkan mempergunakan kalkulator saat menyelesaikan soal matematika sebab profesor pun menggunakan kalkulator ketika menyelesaikan soal matematika. 6. Penyamarataan Para Ahli Perkembangan sistem pelayaran kita dapat dibahas secara panjang lebar oleh Boy Bolang, seorang tukang kayu pembuat perahu yang terkenal itu.