BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri, dan

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

PERENCANAAN JARINGAN VSAT TDMA DI WILAYAH AREA JAYAPURA TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan informasi dewasa ini semakin meningkat, baik

BAB 3 JARINGAN VSAT ( VERY SMALL APERTURE TERMINAL )

Satelit. Pertemuan XI

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

ANALISIS SISTEM KOMUNIKASI VSAT IP UNTUK KOMUNIKASI JARINGAN PRIVAT BANK BRI

BAB I PENDAHULUAN. Masa yang akan datang teknologi komunikasi satelit akan bertambah

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

I. PENDAHULUAN. telekomunikasi ke arah teknologi konektivitas nirkabel. Perkembangan teknologi

ANALISA INTERFERENSI FM TERHADAP LINK TRANSMISI SATELIT INTERMEDIATE DATA RATE

Jaringan VSat. Pertemuan X

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT

Analisis Parameter Ber Dan C/N Dengan Lnb Combo Pada Teknologi Dvb-S2

Media Transmisi Jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KELAYAKAN JARINGAN VSAT PADA BANK MANDIRI DENGAN METODE AKSES CDMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2

Analisis Kebutuhan Bandwidth Minimal Pada Automatic Teller Machine (ATM) Berbasis Very Small Apperture Terminal-IP (VSat-Ip)

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH REDAMAN HUJAN PADA TEKNOLOGI VSAT SCPC TERHADAP LINK BUDGET ARAH UPLINK DAN DOWNLINK

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011) ISBN

CARA KERJA SATELIT. Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:

KOMUNIKASI DATA MAKALAH. Disusun sebagai Tugas Pada Matakuliah Pengantar Teknologi Telematika. Oleh: Bidadariana Yunia Utami Putri

Analisis Kebutuhan Bandwidth Minimal Pada Automatic Teller Machine (ATM) Berbasis Very Small Apperture Terminal-Ip (Vsat-Ip)

BAB IV LINK BUDGET ANALYSIS PADA JARINGAN KOMUNIKASI

KOMUNIKASI SATELIT UNTUK MENINGKATKAN JARINGAN INFORMASI DI DAERAH TERTINGGAL. 1) Teknik Elektro, Universitas Al Azhar Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Konfigurasi Sirkuit Directional Coupler

SISTEM TELEKOMUNIKASI SATELIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. jauh dari studio siaran dalam lingkup broadcasting sudah dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM

PERANCANGAN JARINGAN VSAT IP MENGGUNAKAN FREKUENSI KU-BAND PADA SATELIT PALAPA D DI INDONESIA

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

PENGENALAN TEKNOLOGI VSAT (VERY SMALL APERTURE TERMINAL)

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis, mudah, dan efisien meningkat. Kebutuhan pelanggan (user) yang

BAB IV ANALISA STUDI KELAYAKAN JARINGAN VSAT PADA BANK MANDIRI MENGGUNAKAN CDMA

PERENCANAAN RADIO LINK TRANSMISI MICROWAVE UNTUK JARINGAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN DAERAH RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Sistem radio digital (Digital Audio Broadcasting, DAB, sekarang ini lazim

BAB III METODE PERENCANAAN

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Bagaimana ber-internet di tengah mahalnya Tarif Telepon?

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG

BAB III JARINGAN VSAT BERBASIS IP. topologi star. Mekanisme komunikasinya adalah remote-remote

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Dosen Pembimbing: Dr. Ir Achmad Affandi, DEA

BAB III Perencanaan Jaringan VSAT Pada Bank Mandiri dengan CDMA

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh adanya penempatan BTS (Base Tranceiver Station) untuk

BAB II DASAR TEORI BACKHAUL GSM MELAUI SATELIT, TINJAUAN TEORI PORTER S 5 FORCE

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dengan adanya telekomunikasi, orang bisa saling bertukar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tujuan tertentu. Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang salin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JARINGAN SATELIT SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF LAYANAN MULTIMEDIA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication

± voice bandwidth)

adalah pengiriman data melalui sistem transmisi elektronik dengan komputer adalah hubungan dua atau lebih alat yang membentuk sistem komunikasi.

BAB II DASAR TEORI. frekuensi yang berbeda ke stasiun bumi penerima. yang disebut TWTA (Travelling Wave Tube Amplifier) atau SSPA

BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

BAB I PENDAHULUAN. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. broadband seperti high speed internet, digital video, audio broadcasting dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ekonomi menengah ke atas. Mulai dari kebutuhan informasi pendukung

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB IV ANALISIS SISTEM. tersebut dilakukan pengukuran dan pengamatan dari Monitoring HUB

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT PERBANDINGAN PERHITUNGAN LINK BUDGET SATELIT DENGAN SIMULASI SOFTWARE DAN MANUAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Pengertian Jaringan Komputer 1.2. Tujuan Membangun Jaringan Komputer 1.3.Manfaat Jaringan Komputer

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

PT. MULTIMEDIA NUSANTARA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V ANALISIS POTENSI PEMANFAATAN TEKNOLOGI BROADBAND WIRELESS ACCESS PADA PITA FREKUENSI 2,3 GHz DI DAERAH USO

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu hal yang berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkait dengan pembangunan e-government, kalangan pemerintah daerah (pemda) seringkali menemui kendala terbatasnya sarana komunikasi di wilayahnya. Banyak faktor menjadi penyebabnya, mulai dari kondisi geografis yang masih berupa pegunungan, terpisah hutan belantara/ lautan, belum adanya infrastruktur listrik, sampai dengan terbatasnya anggarannya. Akibatnya, bukan hal yang aneh lagi kalau masih banyak daerah di Indonesia yang belum tersentuh sama sekali dengan jaringan komunikasi (telepon konvensional ataupun selular). Padahal ketersediaan jaringan komunikasi merupakan salah satu indikator tingkat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di daerah. Di Indonesia, penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi satelit VSAT merupakan pilihan tepat, mengingat Indonesia terdiri dari banyak pulau yang tersebar sehingga sulit dijangkau oleh teknologi komunikasi microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel tidak efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Di samping itu, keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis. Dengan media satelit, selain cakupan wilayahnya yang luas, pemasangannya mudah dan implementasinya pun singkat. Diperlukan waktu tidak lebih dari satu hari untuk instalasi antena beserta perangkatnya. Penggunaan satelit juga dapat meminimalisir gangguan eksternal karena tidak lagi dipengaruhi faktor jarak. Kalaupun terjadi, gangguan akan jauh lebih cepat diidentifikasi dan diatasi, dibandingkan pada jaringan teresterial biasa. VSAT merupakan solusi yang sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi aplikasi voice, data, audio maupun video, terutama pada daerah yang belum terjangkau transmisi terestrial. Di samping itu, teknologi komunikasi dengan media satelit ini memiliki banyak kelebihan lain, di antaranya :

2 Mampu mengintegrasikan jaringan seluruh wilayah (remote sites) secara terpusat (single manageable network). Mampu mengadaptasi perubahan jenis lalu lintas data, peralatan teknologi maupun jenis aplikasi layanan. Mampu melakukan broadcasting data. Mudah dalam maintenance, sehingga jika terjadi masalah dapat segera diatasi. Pada tugas akhir ini direncanakan suatu jaringan komunikasi karena cukup banyaknya permintaan akan layanan telekomunikasi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasil penelitian dari perancangan jaringan VSAT ini yaitu jaringan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan layanan telekomunikasi khususnya di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum terlayani layanan telekomunikasi yang kondisi geografisnya tidak dimungkinkan menggunakan sistem komunikasi terestrial. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : a) Merencanakan dimensi jaringan komunikasi VSAT untuk wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat yang belum terlayani layanan telekomunikasi. b) Mengkaji kelayakan teknologi VSAT untuk dikembangkan di daerah rural dan sebagai solusi terhadap tuntutan costumers terutama yang berada di daerah terpencil. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut : a) Desain teknologi VSAT di daerah rural khususnya daerah provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun penggambaran sistem yang direncanakan sebagai berikut : Keadaan alam Nusa Tenggara Barat, di sebelah barat merupakan daerah pegunungan. Bagian barat dan tengah dipisahkan oleh selat Di tengah-tengah sebagian besar merupakan peguungan. Sedangkan bagian

3 timur juga banyak daerah pegunungan. Keadaan alam yang sulit ini mengakibatkan sulitnya dibangun jaringan komunikasi terestrial sehingga dibutuhkan jaringan komunikasi VSAT dengan konfigurasi jaringan bintang (star) dua arah. Gambar 1.1: Jaringan Star dua arah Stasiun hub berada di kota Mataram dan stasiun remote berada di tiap kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang jumlahnya bergantung dari jumlah demand di tiap kabupatennya. Makin banyak jumlah demand yang tersebar maka makin banyak pula stasiun remote yang dibutuhkan. b) Optimalisasi hasil perencanaan baik dari segi dimensi antena, jenis modulasi, maupun penggunaan FEC untuk meminimalisir perangkat yang digunakan dan biaya yang dibutuhkan. c) Pembuatan Software Simulasi Pembuatan software simulasi ini digunakan untuk mempermudah dalam perhitungan. Dengan memasukkan parameter seperti berapa jumlah demand yang ada maka dapat diketahui berapa kapasitas yang dibutuhkan, kemudian untuk mengetahui berapa besar penghematan perangkat yang digunakan yaitu dengan memasukkan parameter selanjutnya misalnya diameter antena remote, teknik modulasi dan penggunaan FEC. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Matlab 7.0, karena program ini memiliki fasilitas yang dibutuhkan dalam pembuatan simulasi tersebut dan juga mudah digunakan.

4 1.4 Batasan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini, ruang lingkup pembahasan masalah hanya dibatasi pada : 1) Wilayah perencanaan meliputi wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2) Sistem komunikasi VSAT yang menggunakan satelit Telkom-2 atau Palapa C2 dengan C-band yang mempunyai range untuk uplink 5.926-6.425 GHz dan untuk downlink 3.2-4.2 GHz. 3) Dilakukan prediksi jumlah demand untuk lima tahun mendatang. 4) Pokok-pokok pembahasan meliputi kapasitas bandwidth, power transponder yang dibutuhkan untuk memperoleh kualitas sinyal dan penentuan daerah analisis. 5) Dalam tugas akhir ini tidak membahas tentang protokol dan interface yang digunakan di jaringan.pengkajian teknologi VSAT meliputi segi teknisnya dan digunakan untuk aplikasi telepon tetap dengan kecepatan up to 8 Kbps dan data up to 64 kbps. 6) Metode akses yang digunakan adalah DA TDMA dan Random TDMA 7) Software simulasi menggunakan Matlab 7.0. 1.5 Metode Penyelesaian Masalah Data yang digunakan dalam perencanaan sistem VSAT meliputi: data jumlah demand, data terminal VSAT dan data perangkat yang ada serta asumsiasumsi yang relevan dengan kenyataan. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam proses perencanaan sistem VSAT dalam tugas akhir ini, antara lain : Langkah 1 : Menentukan jumlah kanal yang dibutuhkan - Karakteristik satelit - Daerah perencanaan - Jumlah demand - Jumlah carrier Langkah 2 : Perhitungan link budget sistem - Redaman yang terjadi - C/N sistem meliputi inbound dan outbound - Daya terima dan daya pancar VSAT

5 - Pemilihan perangkat Langkah 3 : Menentukan biaya yang dibutuhkan 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini adalah : Bab I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum masalah yang akan dibahas, latar belakang masalah, tujuan penulisan, perumusan masalah, batasan masalah, metode penyelesaian masalah, dan sistematika penulisan. Bab II DASAR TEORI Berisi teori tentang sistem komunikasi satelit, sistem komunikasi VSAT yang sesuai untuk daerah rural, propagasi gelombang radio, perhitungan link budget, serta metode akses jamak yang terdapat di dalam satelit. Bab III PERENCANAAN JARINGAN VSAT DAN SIMULASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan VSAT di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat berupa peramalan demand, perhitungan bandwidth, perhitungan kualitas sinyal, dan lain-lain yang merupakan parameter-parameter dalam merencanakan suatu jaringan VSAT. Bab IV ANALISIS HASIL PERENCANAAN Bagian ini berisikan hasil perencanaan yang telah dilakukan dan metode yang digunakan untuk mengoptimalisasi hasil perencanaan. Bab V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari permasalahan babbab tersebut di atas.