SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Purwanti Widhy H, M.Pd

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA

BAB VII SISTEM KOLOID

Jenis larutan : elektrolit dan non elektrolit

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII

Download Soal dan Pembahasan Lainnya di: SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN..

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

BAB.4 LAJU REAKSI. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA

Sistem Koloid 11/10/2017. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal Tentang Dispersi. Perbandingan sifat Macam macam koloid

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok. Oleh karena

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

MODUL 5 KIMIA KOLOID

BAB 10 SISTEM KOLOID. Tujuan Pembelajaran

XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang

MODUL KIMIA sma XII MIPA SISTEM KOLOID. Yovita Emiliana Irmayanti

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

Bab XII TUJUAN PEMBELAJARAN. Koloid. Koloid 251. Demonstrasi efek Tyndall oleh koloid. Berkas cahaya yang melewati koloid akan terlihat nyata.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menghadapi tuntutan masa depan yang penuh tantangan dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA. KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua)

BAB 9 SISTEM KOLOID. Gambar 9.1 Sistem koloid Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah

LAPORAN KIMIA FISIK KI-3141

Bab 9. Sistem Koloid. A. Penggolongan dan Sifat-Sifat Koloid B. Kestabilan Koloid C. Pembuatan Koloid

mengajar yang bervariasi merupakan manifestasi dari kreativitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran.

BAB II KAJIAN TEORI. Penerapan juga bisa diartikan sebagai kemampuan siswa untuk mengggunakan

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang untuk memperoleh perubahan suatu tingkah laku yang baru

II. TINJAUAN PUSTAKA

SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan

SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jalan Bhayangkara No. 12 (0286) Wonosobo

PENGARUH PEMBELAJARAN MAKE A-MATCH PADAA MATERI SISTEM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XISMAN 5 BANDA ACEH S K R I P S I.

BAB II LANDASAN TEORI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Pengetahuan bukanlah suatu imitasi dari kenyataan (realitas). Von

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. para ahli pendidikan di Jepang, kegiatan studi pembelajaran (lesson study) atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam proses pembelajaran IPA

Percobaan H-1 dan H-2 Pengendapan Sol Hidrofob oleh Elektrolit dan Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Saling membantu

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, dan perubahan itu sendiri karena usaha yang disengaja.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. A. Kajian Pustaka

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kegiatan Belajar 2: Larutan dan sifatnya

Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009 :5-6 )hasil belajarberupa:

Sistem Koloid 12/10/2016. Apa sistem koloid. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal. Tentang Dispersi. Perbandingan sifat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN III) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA)

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

ELEKTROFORESIS. Muawanah. Sabaniah Indjar Gama

BAB II KAJIAN TEORI. pengajaran secara tepat dan penuh arti. 19 Hasil belajar adalah pola-pola

Persiapan UN 2018 KIMIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan hal pokok dalam proses pendidikan. Pengertian belajar sudah

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Learning Start With A Question.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 PENTINGNYA KIMIA KOLOID... 3

II.TINJAUAN PUSTAKA. water basin, hal ini disebabkan karena partikel-partikel halus tersebut memiliki berat jenis yang

BAB II KAJIAN TEORI. data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori konstruktivistik dikembangkan oleh Piaget pada pertengahan abad 20.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN IBL (Inquiry-Based Learning) PADA KELAS XI SMA 12 SEMARANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Arti sederhana dari teori belajar sebenarnya adalah penjelasan bagaimana informasi

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Transkripsi:

SISTEM KOLOID Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id

Konsep Materi Koloid merupakan campuran fase peralihan homogen menjadi heterogen. Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fase pendispersi (pelarut) dan fase terdispersi (terlarut).

Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi No Larutan Koloid Suspensi 1 1 fase 2 fase 2 fase 2 Jernih Keruh Keruh 3 Homogen Antara homogen dan heterogen Heterogen 4 Diameter partikel < 1 nm 1 nm < d < 100 nm d > 100 nm 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring dengan penyaring biasa 6 Tidak memisah jika didiamkan Tidak memisah jika didiamkan Dapat disaring Memisah jika didiamkan

Jenis-Jenis Koloid Berdasarkan fase zat terdispersi, maka sistem koloid terbagi 3, yaitu koloid sol, emulsi, dan buih. Fase Pendispersi Fase Ter Dis persi Padat Cair Gas Padat Cair Gas Sol padat (logam paduan, kaca berwarna, baja) Emulsi padat (mentega, keju, jelly, dan mutiara) Buih padat (busa jok, batu apung) Sol cair (cat, tinta, kanji) Emulsi Cair (susu, minyak ikan, santan kelapa) Buih Cair (buih sabun, buih soda, dan krim kocok) Sol gas (asap dan debu) Emulsi gas (obat insektisida semprot), kabut, hair spray -

Sifat-Sifat Koloid 1. Sifat optik/dapat menghamburkan cahaya Larutan > meneruskan cahaya Koloid > menghamburkan cahaya Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid disebut efek Tyndall

Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat pula kita amati, seperti: -Di bioskop, jika ada asap mengepul, maka dari cahaya proyektor akan terlihat lebih terang. - Didaerah berkabut, sorot lampu mobil terlihat lebih jelas. - Sinar matahari yang masuk melewati celah, kedalam ruangan yang berdebu, maka partikel debu akan kelihatan dengan jelas.

Sifat kinetik koloid ada dua, yaitu gerakan termal dan gerakan akibat gaya grafitasi. Partikel koloid senantiasa bergerak terus menerus dengan gerakan patah-patah (zig-zag) yang kemudian dikenal dengan Gerak Brown Gerak Brown ini pertama kali dikemukakan oleh Robert Brown, pada waktu mempelajari gerak serbuk tepung sari di atas air.

PENYEBAB GERAK BROWN Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap pertikel koloid. Mengapa Gerak Brown dinyatakan dapat menstabilkan koloid?

Gerak brown dapat menstabilkan koloid karena partikel-partikel koloid bergerak terus menerus menghasilkan gerakan yang dapat mengimbangi gravitasi, sehingga koloid itu tidak akan mengendap.

3. SIFAT LISTRIK Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik, pergerakan ini lah yang disebut elektroforesis. Partikel koloid mempunyai muatan di permukaannya disebabkan oleh pengionan atau penyerapan muatan. Sol hidrofilik seperti larutan protein, muatan diperoleh terutama karena ionisasi gugus karboksil COOH dan gugus amino NH 3+. Pada ph tinggi protein bermuatan negatif dan pada ph rendah protein bermuatan positif.

Beberapa sifat listrik dari koloid Elektroforesis: gerak partikel koloid bermuatan oleh pengaruh medan listrik Elektroosmosis: gerak partikel koloid bermuatan melalui membran semipermeabel oleh pengaruh medan listrik. Potensial aliran: partikel koloid dipaksa bergerak melalui pori membran (kebalikan dari elektroosmosis) Potensial sedimentasi: partikel koloid bermuatan mengendap karena pengaruh perbedaan potensial.

4. ADSORPSI Adsorpsi adalah proses melekatnya suatu zat pada permukaan padatan atau cairan. Partikel koloid mudah mengadsorpsi warna. Ukuran partikel koloid kecil sehingga permukaannya luas dan menyebabkan kemampuan adsorpsinya besar. Partikel koloid akan bermuatan listrik, apabila partikel koloid menyerap ion yang bermuatan, dan ion tersebut menempel pada permukaan koloid, sehingga partikel koloid itu akan bermuatan. Sol Fe(OH) 3 mampu mengadsorpsi ion-ion H +, sehingga Sol Fe (OH) 3 bermuatan positif.

Sol As 2 S 3 mempu mengabsorbsi ion-ion S 2-, sehingga sol As 2 S 3 menjadi bermuatan negative.

5. KOAGULASI Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid, sehingga kestabilan system koloid menjadi hilang. Penyebab koagulasi pada sistem koloid, antara lain karena pengaruh : pemanasan, pendinginan, pencampuran elektrolit elektroforesis yang berlangsung lama.

Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut: Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua. Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya tariknya dengan partikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi. Gambar di atas memperlihatkan bahwa ion fosfat yang bermuatan 3- tertarik lebih dekat daripada ion klorida yang bermuatan 1-, walaupun konsentrasi ion fosfat itu lebih kecil.

CONTOH PROSES KOAGULASI 1.Sistem koloid dengan partikel-pertikel sol yang bermuatan negatif 2.Ion-ion Na + ditambahkan ke sistem koloid dengan partikel-pertikel sol yang bermuatan negatif 3.Partikelpertikel sol sistem koloid menjadi netral 4.Partikelpertikel sol sistem koloid akan menggumpal dan selanjutnya mengendap (terkoagulasi) Na + - - - - + + - - + + - -

CONTOH KOAGULASI Coba Anda amati, proses koagulasi yang sering terjadi sehari-hari : - Merebus telur mentah di dalam air - Mendinginkan agar-agar panas - Pembentukan delta dimuara sungai - Penjernihan air sungai. - Penggumpalan karet dalam lateks - Penggumpalan asap debu pabrik dengan pengendap cottrel

6. KOLOID PELINDUNG Adalah suatu sistem koloid yang ditambahkan pada koloid lain, sehingga dihasilkan koloid yang stabil. Misalnya : pada pembuatan es krim, agar dihasilkan es krim yang lembut, perlu ditambahkan gelatin sebagai koloid pelindung.

8. KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB Koloid yang medium pendispersinya cair dibedakan atas 2 jenis yaitu. KOLOID LIOFIL KOLOID LIOFOB

KOLOID LIOFIL Adalah koloid yang mempunyai gaya tarik menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Umumnya koloid liofil lebih kental dan lebih stabil dari koloid liofob, karena fase terdispersi dibungkus oleh mediumnya, sehingga terhindar dari pengelompokkan (koagulasi), hal ini disebut Solvatasi/hidratasi. Koloid liofil bersifat reversible, karena apabila terjadi penggumpalan/pengendapan, dan endapan itu ditambah kembali koloid liofil.

KOLOID LIOFOB Adalah koloid yang gaya tarik menarik antara zat terdispersi dengan mediumnya tidak ada atau sangat lemah. Koloid liofob akan stabil, apabila mengadsorbsi suatu ion.

Perbedaan antara koloid liofil dengan koloid liofob.

HIDROFIL DAN HIDROFOB Jika medium pendispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masingmasing disebut : HIDROFIL Sabun Detergen Agar-Agar Gelatin HIDROFOB Susu Mayonaise

Perbedaan antara koloid hidrofil dengan koloid hidrofob. Hidrofil Mengadsobsi mediumnya Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Viskositas lebih besar daripada mediumnya Bersifat reversible Efek Tyndal Lemah Hidrofob Tidak mengabsorbsi mediumnya Hanya stabil pada konsentrasi kecil Mudah meggumpal pada penambahan elektrolit Viskositas hampir sama dengan mediumnya Tidak reversible Ekek Tynal lebih jelas

Pembuatan Koloid Cara Dispersi - Dispersi mekanik, dengan menggerus partikel besar hingga diperoleh partikel koloid. Contoh: belerang dan urea digerus kemudian diaduk dengan air membentuk hidrosol. - Dispersi elektrolitik, cara pembuatan ini dilakukan dengan alat yang dikenal sebagai busur Bredig. - Peptisasi, dibuat dari partikel kasar yang diubah menjadi partikel koloid dengan penambahan air atau zat lain. Contoh: koloid AgCl terbentuk dengan menambahkan akuades pada endapan AgCl Koloid aluminium hidroksida dibuat dengan menambahkan asam klorida encer (sedikit) pada endapan Al(OH)3 yang baru dibuat. Cara Hidrolisis Sol besi(iii) hidroksida dibuat dengan cara menambahkan larutam besi(iii) klorida pada air panas, FeCl 3 (aq) + H 2 O Fe(OH) 3 (sol) + 3HCl (aq) Dekomposisi Rangkap - Pembuatan sol As 2 S 3 dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S dengan asam arsenit (H 3 AsO 3 ) yang encer. Reaksi: 2H 3 AsO 3 (aq) + 3H 2 S (g) As 2 S 3 (koloid) + 6H 2 O - Pembuatan sol perak bromida untuk membuat film, kertas, atau peat fotografi. KNO3 dihilangkan dengan cara dialisis, kemudian ditambahkan gelatin. Emulsi fotografi adalah suspensi butir-butir perak bromida dalam gel gelatin. - AgNO 3 (aq) + KBr (aq) AgBr (sol) + KNO 3 (aq)

Pemurnian Koloid 1. DIALISIS Dialisis adalah, suatu proses untuk menghilangkan ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid. Pada proses ini, sistem koloid yang berada dalam kantong koloid, dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Kantong koloid terbuat dari selaput semipermeable, yang dapat dilewati oleh ion-ion, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel koloid. 2. Ultra Filtrasi Pori kertas dapat diperkecil dengan mencelupkan ke dalam kolodian. Pada penyaringan perlu menggunakan pompa air atau pompa vakum.

Sifat adsorbsi dari partikel koloid dapat dimanfaatkan untuk: a. Penjernihan air (misalnya air sungai). Penambahan tawas pada air sungai, akan membentu koloid Al(OH)3, yang akan mengadsorbsi pengotor dalam air,sehingga menggumpal dan mengendap, sehingga air akan menjadi jernih. b. Menghilangkan bau badan Produk roll on deodorant menggunakan Aluminium stearat sebagai adsorben, jika deodorant digosokkan pada anggota badan, maka Al-stearat akan mengadsorbsi keringat yang menyebabkan bau badan. c. Penggunaan Norit Norit mengandung arang aktif yang akan menyerap berbagai racun dalam usus.

PENJERNIHAN AIR

DEODORANT

NORIT

Sifat koagulasi koloid dapat dimanfaatkan untuk mengurangi polusi udara dari pabrik. PENGENDAP COTTREL Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000-75.000). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorbsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektroda yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan yaitu, mencegah udara oleh buangan beracun atau memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam)

Prinsip dialisis ini digunakan dalam alat cuci darah. Bagi penderita gagal ginjal, fungsi ginjal diganti dengan mesin dialisator. Dari gambar ini, jelas terlihat bahwa ion-ion pengganggu keluar dari sistem koloid, kemudian hanyut bersama air mengalir, sekarang sistem koloid itu sudah bebas dari ion pengganggu, sehingga tetap stabil.

Kegunaan lainnya Pada pencelupan tekstil digunakan zat koloid untuk mempermudah pemberian warna. Cat emulsi dan emulsi fotografi termasuk koloid pengotor yang tidak bercampur dengan air. Untuk keperluan kosmetik seperti bodylotion dan handcream, dsb.