Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu

dokumen-dokumen yang mirip
Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si.

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

Jenis larutan : elektrolit dan non elektrolit

BAB VII SISTEM KOLOID

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM

Download Soal dan Pembahasan Lainnya di: SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN..

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring

Purwanti Widhy H, M.Pd

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

Sistem Koloid 11/10/2017. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal Tentang Dispersi. Perbandingan sifat Macam macam koloid

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

BAB.4 LAJU REAKSI. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

BAB 10 SISTEM KOLOID. Tujuan Pembelajaran

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F

Bab XII TUJUAN PEMBELAJARAN. Koloid. Koloid 251. Demonstrasi efek Tyndall oleh koloid. Berkas cahaya yang melewati koloid akan terlihat nyata.

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MODUL 5 KIMIA KOLOID

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok. Oleh karena

XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA

MODUL KIMIA sma XII MIPA SISTEM KOLOID. Yovita Emiliana Irmayanti

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB 9 SISTEM KOLOID. Gambar 9.1 Sistem koloid Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menghadapi tuntutan masa depan yang penuh tantangan dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA. KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua)

SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jalan Bhayangkara No. 12 (0286) Wonosobo

LAPORAN KIMIA FISIK KI-3141

BAB II KAJIAN TEORI. Penerapan juga bisa diartikan sebagai kemampuan siswa untuk mengggunakan

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. para ahli pendidikan di Jepang, kegiatan studi pembelajaran (lesson study) atau

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

Persiapan UN 2018 KIMIA

mengajar yang bervariasi merupakan manifestasi dari kreativitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran.

Bab 9. Sistem Koloid. A. Penggolongan dan Sifat-Sifat Koloid B. Kestabilan Koloid C. Pembuatan Koloid

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang untuk memperoleh perubahan suatu tingkah laku yang baru

Percobaan H-1 dan H-2 Pengendapan Sol Hidrofob oleh Elektrolit dan Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan

PENGARUH PEMBELAJARAN MAKE A-MATCH PADAA MATERI SISTEM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XISMAN 5 BANDA ACEH S K R I P S I.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Pengetahuan bukanlah suatu imitasi dari kenyataan (realitas). Von

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, bahwa

Evaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

Sistem Koloid 12/10/2016. Apa sistem koloid. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal. Tentang Dispersi. Perbandingan sifat

II. TINJAUAN PUSTAKA

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

MODUL PEMBELAJARAN. Standart Kompetensi. Memahami konsep Kesetimbangan reaksi

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Antiremed Kelas 11 Kimia

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

UN SMA 2012 IPA Kimia

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoretis. 1. Strategi Pembelajaran Aktif. Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja

BAB II KAJIAN TEORI. pengajaran secara tepat dan penuh arti. 19 Hasil belajar adalah pola-pola

SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, dan perubahan itu sendiri karena usaha yang disengaja.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

Kegiatan Belajar 2: Larutan dan sifatnya

Suryani NIM. K

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan hal pokok dalam proses pendidikan. Pengertian belajar sudah

Transkripsi:

> materi78.co.nr Kimia Koloid A. PENDAHULUAN Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid tergolong sistem dua fase, yaitu: 1) Fase terdispersi (terlarut), adalah zat yang didispersikan, bersifat diskontinu (terputusputus). 2) Medium dispersi (pelarut), adalah zat yang menjadi medium untuk dispersi, bersifat kontinu (berkelanjutan). Koloid tergolong campuran heterogen walau tampak homogen secara makroskopis, karena perbedaan partikel kedua fase masih dapat diamati secara mikroskopis. Ciri-ciri sistem larutan: Ciri-ciri Dispersi Sifat campuran Dimensi partikel Fase sistem Stabilitas Penyaringan Contoh Sistem Larutan molekuler homogen kurang dari 1 nm satu fase stabil tidak dapat disaring larutan gula, larutan garam, cuka, spirtus, alkohol, air laut, bensin, udara bersih Ciri-ciri sistem suspensi: Ciri-ciri Dispersi Sifat campuran Dimensi partikel Fase sistem Stabilitas Penyaringan Contoh Ciri-ciri sistem koloid: Ciri-ciri Dispersi Sifat campuran Dimensi partikel Fase sistem Stabilitas Penyaringan Contoh Sistem Suspensi kasar heterogen lebih dari 100 nm dua fase tidak stabil dapat disaring air keruh, air berpasir, air kopi, air minyak Sistem Koloid koloid homogen (makroskopis) heterogen (mikroskopis) 1 100 nm dua fase kebanyakan stabil hanya dapat disaring dengan penyaring ultra tinta, cat, darah, sabun, asap, jelly, susu, santan, awan, kabut, busa, krim kocok, sitoplasma sel B. JENIS-JENIS KOLOID Berdasarkan fase terdispersinya, koloid terbagi menjadi: 1) Sol, fase terdispersinya padat. 2) Emulsi, fase terdispersinya cair. 3) Buih, fase terdispersinya gas. Fase terdispersi padat Medium pendispersi Jenis Nama Contoh padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam cair sol cair sol tinta, cat, darah, sabun, detergen, lumpur, lem gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu padat emulsi padat gel jelly, agar-agar, gelatin, mutiara cair cair emulsi cair emulsi susu, santan, mayonnaise, minyak ikan gas emulsi gas aerosol cair awan, kabut, obat nyamuk semprot, parfum gas padat buih padat buih padat aerogel, batu apung, styrofoam, roti, marshmallow cair buih cair buih buih sabun, krim kocok, krim cukur 1

Secara umum, koloid terdiri atas: 1) Aerosol Aerosol adalah sebutan untuk koloid yang medium pendispersinya adalah gas. Aerosol terbentuk karena adanya pendorong/propelan, misalnya klorofluorokarbon dan CO 2. asap, awan, kabut, obat nyamuk semprot, parfum, hairspray, cat semprot. 2) Sol Sol adalah sebutan untuk partikel padat yang terdispersi dalam partikel cair. sol emas, sol belerang, sol kanji, tinta, cat, darah, sabun, detergen, lem, kecap, saus. 3) Gel Emulsi terbentuk apabila partikel cair tidak saling melarutkan. Emulsi terbentuk karena adanya emulgator/pengemulsi yang menstabilkan campuran. Contoh pengemulsi: Sabun dapat membuat minyak dan air bercampur. Kasein mengemulsikan susu. Kuning telur mengemulsikan mayonnaise. Emulsi terbagi menjadi: a. Emulsi minyak dalam air (M/A) Emulsi dimana minyak (zat yang tidak bercampur dengan air) terdispersi dalam air. santan, susu, lateks, pembersih wajah. b. Emulsi air dalam minyak (A/M) 5) Buih Emulsi dimana air terdispersi dalam minyak (zat yang tidak bercampur dengan air). mayonnaise, minyak ikan, minyak bumi, mentega. Gel adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam partikel padat. Gel terbentuk dari sol liofil yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersi. Gel disebut juga koloid setengah kaku, karena sifatnya cair namun agak padat. jelly, agar-agar, gelatin, mutiara, gel rambut, dan lain-lain. 4) Emulsi Emulsi adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam partikel cair. Buih adalah sebutan untuk partikel gas yang terdispersi dalam partikel cair. Buih terbentuk karena adanya pembuih yang menstabilkan campuran, misalnya sabun, detergen dan protein. Buih terbentuk dari zat cair yang mengandung pembuih yang dialiri gas. buih sabun, krim kocok, krim cukur. C. SIFAT-SIFAT KOLOID Sifat-sifat koloid antara lain: 1) Efek Tyndall Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Campuran Larutan Koloid Suspensi Cahaya diteruskan dihamburkan, partikel terdispersi tidak terlihat dihamburkan, partikel terdispersi terlihat 2

Contoh efek Tyndall: Sorot lampu mobil ketika berkabut. Sorot lampu proyektor film dalam bioskop yang diberi asap. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon di pagi yang berkabut. 2) Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak acak zig-zag partikel koloid yang disebabkan oleh tumbukan tak setimbang antara partikel terdispersi dengan pendispersi. Gerak Brown menstabilkan koloid karena mengimbangi gaya gravitasi yang dapat menyebabkan pengendapan. 3) Muatan koloid larutan koloid suspensi Muatan koloid terbentuk karena koloid dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis dan koagulasi. Muatan koloid menstabilkan koloid karena partikel-partikel koloid bermuatan sama sehingga saling tolak-menolak, sehingga menghindari penggumpalan. 4) Adsorpsi (penyerapan pada permukaan) 3 H 2O 3 3 Fe(OH) 3 Adsorpsi adalah sifat partikel koloid yang dapat menyerap ion atau molekul netral pada permukaannya. a. Koloid positif mengadsorpsi kation. b. Koloid negatif mengadsorpsi anion. Contoh koloid positif: sol Fe(OH) 3, sol Al(OH) 3, pigmen pewarna, hemoglobin. Contoh koloid negatif: sol emas, sol perak, sol fosfor, sol As 2S 3, tepung, tanah liat. 3 3 3 3 H 2O H 2O Contoh adsorpsi: Sol Fe(OH) 3 bermuatan positif dan mengadsorpsi ion H dan Fe 3. Sol As 2S 3 bermuatan negatif dan mengadsorpsi ion S 2-. Sol AgCl bermuatan positif bila mengadsorpsi ion Ag, bermuatan negatif bila mengadsorpsi ion Cl -. 5) Elektroforesis Elektroforesis adalah sifat partikel koloid yang dapat bergerak dalam medan listrik. Muatan koloid dapat ditentukan dengan memberi medan listrik di sekitar koloid. a. Koloid positif akan bergerak ke katoda atau elektroda negatif. b. Koloid negatif akan bergerak ke anoda atau elektroda positif. 6) Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan koloid akibat hilangnya muatan koloid. Koagulasi kimiawi dapat terjadi akibat: a. Percampuran koloid beda muatan Menyebabkan koloid saling menetral-kan satu sama lain dan menggumpal. b. Penambahan elektrolit Elektrolit dapat menetralkan koloid dan menyebabkan koagulasi. Koagulasi terjadi bila koloid positif ditambah elektrolit yang lebih negatif, dan koloid negatif ditambah elektrolit yang lebih positif. Koloid Fe(OH) 3 bermuatan positif, mudah terkoagulasi jika ditambahkan larutan H 2SO 4 atau Na 3PO 4 dibanding HCl atau NaBr. Koloid As 2S 3 bermuatan negatif, mudah terkoagulasi jika ditambahkan BaCl 2 dibanding NaCl. c. Elektroforesis Terjadi ketika koloid mencapai elektroda. Koagulasi mekanik dapat terjadi dengan cara menaik-turunkan suhu dan pengadukan sistem koloid. Contoh koagulasi: Delta sungai terbentuk akibat tanah liat mengalami koagulasi ketika bercampur dengan air laut. Asap pabrik digumpalkan dengan alat koagulasi listrik Cottrel. 3

D. KOLOID HIDROFIL, HIDROFOB DAN ASOSIASI Koloid dengan medium dispersi cair dibedakan menjadi koloid liofil (suka cairan) dan koloid liofob (benci cairan). Koloid liofil dan liofob dengan medium dispersi air dibedakan menjadi koloid hidrofil (suka air) dan koloid hidrofob (benci air). Ciri-ciri koloid hidrofil: 1) Mengadsorpsi medium. 2) Gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan pendispersi besar. 3) Efek Tyndall terlihat lemah. 4) Dapat kembali ke bentuk semula setelah mengalami dehidrasi air (reversibel). 5) Stabil baik konsentrasi zat terdispersi kecil maupun besar. 6) Tidak mudah mengendap dengan penambahan elektrolit. 7) Viskositas koloid lebih besar daripada medium. sabun, detergen, gelatin, kanji, protein. Ciri-ciri koloid hidrofil: 1) Tidak mengadsorpsi medium. 2) Gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan pendispersi kecil. 3) Efek Tyndall terlihat jelas. 4) Tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah mengalami dehidrasi air (irreversibel). 5) Stabil jika konsentrasi zat terdispersi kecil. 6) Mudah mengendap dengan penambahan elektrolit. 7) Viskositas koloid relatif sama dengan medium. sol logam, sol belerang, sol sulfida, sol Fe(OH) 3, susu, mayonnaise. Koloid asosiasi adalah koloid yang terbentuk ketika dilarutkan dalam air. Koloid asosiasi tersusun atas partikel yang terdiri atas: 1) Gugus kepala, bersifat hidrofil dan polar. 2) Gugus ekor, bersifat hidrofob dan non-polar. Sabun/detergen membentuk koloid asosiasi dalam air yang terdiri atas ion stearat (C 18H 35O 2 ). gugus ekor O CH 3 (CH 2) 16 C O hidrofob hidrofil gugus kepala Ketika dilarutkan dalam air, ekor asam stearat (hidrofob) saling berkumpul ke arah dalam air, dan kepala asam stearat (hidrofil) menghadap ke air. Koloid asosiasi pada sabun dan detergen di air membuatnya menjadi pengemulsi kotoran dalam air. Gugus hidrofob akan menarik partikel kotoran lalu mendispersikannya ke air. E. PENGGUNAAN KOLOID Koloid banyak digunakan di industri karena: 1) Tidak melarutkan campuran secara homogen. 2) Keadaannya stabil. 3) Tidak mudah rusak. Penggunaan koloid dalam industri: 1) Industri kosmetik Banyak menggunakan emulsi dan buih, misalnya foundation, shampoo, pembersih wajah, deodoran, pelembap badan, dan lainlain. 2) Industri tekstil Pewarna tekstil dalam bentuk sol membuat warna menyerap dengan baik. 3) Industri farmasi air Obat-obatan banyak dibuat dalam bentuk sol. 4) Industri sabun dan detergen Sabun dan detergen adalah pengemulsi kotoran dan air pada pakaian yang membuat bersih pakaian. 5) Industri makanan dan minuman Makanan dan minuman seperti kecap, saus, susu, mayonnaise, dan mentega dibuat dalam berbagai bentuk koloid. Koloid juga menggunakan sifat-sifat koloid yang menguntungkan. minyak ion stearat 4

1) Sifat efek Tyndall a. Bioskop Sorot lampu proyektor film dalam bioskop yang diberi asap di sekitarnya agar gambar yang dihasilkan lebih jelas. b. Kap lampu Kap lampu dibuat dalam bentuk koloid sehingga dapat menghamburkan cahaya. 2) Sifat elektroforesis Koloid digunakan untuk identifikasi DNA serta korban dan pelaku kejahatan. 3) Sifat adsorpsi a. Pemutihan gula tebu Warna merah pada gula tebu diabsorpsi oleh tanah diatom, caranya dengan melarutkan gula pada air, lalu mengaliri larutan melalui tanah diatom. b. Penjernihan air Penjernihan dilakukan dengan menambahkan air dengan: Tawas atau alumunium sulfat (Al 2(SO 4) 3), terhidrolisis dalam air membentuk koloid Al(OH) 3 yang menyerap polutan air. Karbon aktif, apabila tingkat pencemaran air sangat tinggi. 4) Sifat koagulasi Pasir, sebagai penyaring. Kaporit, sebagai disinfektan. Kapur tohor, menaikkan nilai ph akibat penggunaan tawas. a. Penggumpalan karet Karet dalam lateks digumpalkan menggunakan asam format (HCOOH). b. Penjernihan air Lumpur dalam air digumpalkan menggunakan tawas (Al 2(SO 4) 3). c. Pembuangan asap pabrik Sebelum dibuang ke cerobong, asap dialirkan menuju logam bermuatan dan tegangan tinggi (20-75 kv) sehingga molekul udara di sekitarnya terion. Ion-ion lalu diadsorpsi oleh asap sehingga asap memiliki muatan. Asap lalu ditarik oleh elektroda lain sehingga gas yang dibuang ke cerobong bebas dari asap. Koloid juga digunakan sebagai pelindung yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung menstabilkan koloid yang dilindunginya dengan membungkus partikel terdispersi agar tidak mengalami agregasi. Koloid yang dapat menjadi koloid pelindung: Zat-zat pengemulsi, misalnya sabun. Koloid hidrofil, misalnya protein, kasein, gelatin, kanji dan agar-agar. Penerapan koloid pelindung: a. Air susu dilindungi oleh kasein yang mencegah penggumpalan lemak. b. Mentega dilindungi oleh lesitin yang mencegah penggumpalan lemak. c. Es krim dilindungi gelatin yang mencegah pembentukan kristal gula atau es batu. d. Tinta dan cat dilindungi oleh minyak silikon yang membuat tinta dan cat bertahan lama. F. POLUSI KOLOID Koloid selain bermanfaat juga menimbulkan masalah lingkungan berupa polusi udara dan polusi air. Polusi udara yang disebabkan koloid: 1) Debu dapat membentuk koloid di udara berupa aerosol padat yang dapat menurunkan kualitas udara, mengganggu kesehatan paru-paru dan menyebabkan kebakaran hutan. 2) Asap dan kabut dapat membentuk koloid di udara berupa aerosol cair yang dapat mengakumulasikan gas-gas beracun seperti SO 2 dan NO yang dapat merusak lingkungan dan menyebabkan hujan asam. 3) Asbut (smog) yaitu gabungan asap dan kabut yang menyebabkan tertahannya pergerakan naik asap. Asap yang tertahan dapat terakumulasi di udara dan terhirup oleh hewan dan manusia. Polusi air yang disebabkan koloid: 1) Pengendapan ion-ion mineral dalam air oleh koloid yang menyebabkan pendangkalan dasar sungai atau danau. 2) Sisa makanan atau hewan mati dalam air berkumpul membentuk koloid yang tidak dapat larut dalam air, sehingga meningkatkan penggunaan oksigen dalam air oleh organisme air untuk mengurai koloid. 3) Penyebaran mikroorganisme berbentuk koloid dalam air. 5

G. PEMBUATAN KOLOID Koloid dapat dibuat dari sistem larutan atau dari sistem suspensi. Cara pembuatan koloid dibagi menjadi cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi dilakukan dengan agregasi partikel larutan menjadi koloid. 1) Reaksi redoks Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H 2S ke dalam larutan SO 2. 2H 2S (g) SO 2(aq) d 3S(koloid) 2H 2O (l) Pembuatan sol emas dari reaksi larutan HAuCl 4 dengan larutan K 2CO 3 dan larutan formaldehida. 2HAuCl 4(aq) 6K 2CO 3(aq) 3HCHO (aq) d 2Au(koloid) 5CO 2(g) 8KCl (aq) KHCO 3(aq) 2H 2O (l) 2) Reaksi hidrolisis Pembuatan sol Fe(OH) 3 dari hidrolisis besi (III) klorida dengan air mendidih. FeCl 3(aq) 3H 2O (l) d Fe(OH) 3(koloid) 3HCl (aq) 3) Reaksi dekomposisi rangkap Pembuatan sol As 2S 3 dari reaksi larutan H 3AsO 3 dengan larutan H 2S. 2H 3AsO 3(aq) 3H 2S (aq) d As 2S 3(koloid) 6H 2O (l) Pembuatan sol AgCl dari reaksi larutan AgNO 3 encer dengan larutan HCl encer. AgNO 3(aq) HCl (aq) d AgCl(koloid) HNO 3(aq) 4) Penggantian pelarut Pembuatan gel kalsium asetat semipadat dari larutan jenuh (CH 3COO) 2Ca yang dicampur dengan pelarut C 2H 5OH (alkohol) yang menggantikan pelarut air. Cara dispersi dilakukan dengan pemecahan partikel kasar menjadi koloid. 1) Cara mekanik Cara mekanik dilakukan dengan penggerusan butir-butir kasar dengan alat penggerus, lalu diaduk dengan medium pendispersi. Contoh cara mekanik: Sol belerang dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama dengan zat inert (misalnya gula pasir), yang hasilnya kemudian dicampur dengan air. 2) Cara peptisasi Cara peptisasi dilakukan dengan bantuan zat pemecah/ pemeptisasi. Contoh peptisasi: Agar-agar dipeptisasi air. Nitroselulosa dipeptisasi aseton. Karet dipeptisasi bensin. Endapan nikel sulfida dipeptisasi H 2S. Endapan Al(OH) 3 dipeptisasi AlCl 3. 3) Cara Busur Bredig (Bredig s Arc) Busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam dan merupakan campuran cara kondensasi dan dispersi. Logam yang akan dijadikan koloid dijadikan elektroda dan dicelupkan dalam medium pendispersi kemudian dialiri listrik. Atom-atom logam akan terlempar ke medium pendispersi, mengalami kondensasi, dan menjadi partikel koloid. Pembuatan koloid terkadang terganggu oleh ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid. Dialisis adalah suatu proses penghilangan ionion pengganggu kestabilan koloid. Proses dialisis: 1) Sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong koloid yang bersifat semipermeabel. 2) Kantong koloid lalu diberi atau dimasukkan ke tempat yang terdapat air yang mengalir. 3) Air yang mengalir membawa ion-ion pengganggu dan molekul sederhana namun tidak membawa partikel-partikel koloid. Contoh dialisis: es logam logam medium pendispersi Proses filtrasi darah oleh ginjal yang menyaring darah dengan tidak meloloskan sel-sel darah dan protein darah. Proses dialisis darah (cuci darah) bagi penderita gagal ginjal. 6