Implikasi Keputusan Brexit. Isu Pro Brexit Kontra Brexit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju

Pertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ)

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

Scientific News Magazine Edisi Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

Kondisi Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan di seluruh dunia. Pasar global ramai-ramai melepas pound dan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perekonomian negara emerging marketseperti Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan

Tinjauan Perekonomian Bulanan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012

Prospek Ekonomi Global dan Domestik 2017: Peluang dan Tantangan

Economic and Market Watch. (February, 6th, 2012)

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

GLOBAL OUTLOOK 1 December 2016

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi pendanaan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

PT Kharisma Asset Management

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

Transkripsi:

Economic & Financial 06/2016 B RIEFING NOTES Implikasi Keputusan Brexit Akhirnya hasil referendum memutuskan bahwa UK akan keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE) setelah 51,9% masyarakat UK memilih untuk Brexit dan hanya 48,1% memilih Bremains. Hasil referendum tersebut disikapi oleh PM David Cameron dengan menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya pada Oktober 2016. Secara umum kondisi ini diperkirakan akan menciptakan ketidakpastian bagi UK dalam beberapa bulan mengingat akan ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan. Keluarnya UK dari keanggotaan UE (Brexit) sebenarnya merupakan isu lama yang kembali mencuat pada pemilu UK pada bulan Mei 2015. Pada awalnya, calon PM UK petahana, David Cameron, menginginkan UK untuk tetap menjadi bagian dari UE. Seiring berjalannya waktu, perkembangan politik menjelang pemilu menunjukkan adanya peningkatan jumlah pendukung partai oposisi yang notabene menjadikan isu Brexit sebagai janji kampanye. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Partai Konservatif yang mengusung David Cameron turut menjanjikan referendum bagi Brexit yang paling lambat akan diselenggarakan referendum pada tahun 2017. Konsekuensi atas janji kampanye itulah yang akhirnya mendorong PM David Cameron untuk melaksanakan referendum pada tanggal 23 Juni 2016 ini. Beberapa Isu dan Pro-Kontra atas Brexit vs Bremain Isu Pro Brexit Kontra Brexit Ekspor impor Kewenangan dalam menyusun regulasi Tenaga kerja UK bisa membuka kesepakatan dagang dengan negara-negara utama lain secara lebih luas tanpa ikatan sebagai anggota UE. Kewenangan atas regulasi terkait ketenagakerjaan, kesehatan, dan keamanan sepenuhnya berada di tangan Pemerintah UK Tidak lagi mengikuti standar UE yang mewajibkan UK untuk membuka kesempatan bagi imigran negara kawasan. Dengan fleksibilitas tersebut UK dapat menyaring imigran yang masuk untuk mendapatkan kualitas SDM yang lebih baik, terutama dari luar UE. Ekspor UK didominasi oleh ekspor ke negara anggota UE lain. Keanggotaan UK dalam UE mendapatkan fasilitas bebas tarif ekspor dan hambatan non-tarif. Regulasi yang ada selama ini mengacu pada standar UE dan sejauh ini memberikan keuntungan bisnis bagi UK. Keberadaan UK di dalamnya diharapkan dapat memberikan pengaruh di dalam penyusunan regulasi. Keluar dari keanggotaan UE tidak serta merta mengurangi arus imigran dari sesama anggota UE.

Beban Iuran Keanggotaan Tidak ada lagi biaya 350 juta pounds per tahun yang dibayarkan ke UE. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan prouduktif misalnya riset ilmiah dan pengembangan industri baru. Biaya rata-rata untuk iuran UE adalah 350 pounds per rumah tangga per tahun sementara manfaat yang diperoleh diperkirakan mencapai 3.000 pounds per rumah tangga per tahun. Dampak Terhadap Indonesia Transaksi perdagangan antara Indonesia dengan UK relatif kecil. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2015 nilai perdagangan Indonesia dengan UK hanya sebesar USD2,34 miliar dengan tren yang menurun dari tahun ke tahun. Namun demikian, mempertimbangkan posisi UK sebagai pintu masuk produk ekspor Indonesia ke pasar UE, keluarnya UK akan berdampak terhadap ekspor Indonesia ke UE. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dengan mengklarifikasi kepada UE terkait posisi UK di dalam Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) selama masa transisi. Indonesia juga perlu mengantisipasi perubahan ketentuan atau standar perdagangan baik dengan UE maupun UK yang mungkin bisa menetapkan ketentuan yang lebih ketat dari sebelumnya, terutama untuk produk hasil kayu Indonesia. Dari sisi foreign direct investment, dampak langsung terhadap FDI relatif kecil mengingat nilai investasi UK di Indonesia yang tidak signifikan. Dampak jangka pendek lebih pada portfolio flows karena fund manager global pada situasi seperti ini cenderung melepas aset-aset yang dianggap berisiko termasuk portofolio investasi di emerging market. Sentimen negatif diperkirakan akan menekan nilai tukar Rupiah, pasar modal, dan SUN. Namun demikian, sifatnya hanya sementara. IHSG ditutup pada level 4.834,6 atau -0,8% terhadap penutupan Kamis (23/6), membaik dibandingkan penutupan sesi I yang sempat melemah -2,3%. Tekanan yang dialami IHSG juga dialami oleh semua indeks di kawasan dengan pelemahan terdalam dicatatkan oleh Nikkei (-8,1%) diikuti Hangseng (- 4,7%). Pelemahan IHSG diperkirakan hanya bersifat sementara yang didorong oleh panic selling terutama investor domestik sementara hingga penutupan sesi I investor non residen hanya mencatatkan net sell sebesar Rp13 miliar. Berbeda dengan tekanan pada pasar modal Jepang yang berpotensi bersifat fundamental mengingat nilai ekspor Jepang yang cukup besar (pada tahun 2015 Jepang termasuk 15 negara eksportir terbesar ke UK). Nilai tukar rupiah, pada sesi perdagangan hari ini ditutup pada level Rp13.391,00 per USD atau -1,07% terhadap penutupan Kamis (23/6), membaik jika dibandingkan posisi terendah hari ini yang sempat menyentuh level Rp13.530,00 per USD. Economic & Financial Briefing Notes 2

Peluang Bagi Indonesia Situasi kepanikan pasar global saat ini dapat menciptakan keuntungan bagi Indonesia apabila berhasil mengesahkan tax amnesty mengingat potensi masuknya dana-dana repatriasi ke Indonesia. Sebaliknya, dampak kegagalan tax amnesty terhadap perekonomian dalam negeri bisa lebih besar dibandingkan isu Brexit terutama terhadap investasi portofolio. Oleh karena itu, pemerintah harus dapat mengawal UU Tax Amnesty untuk segera difinalisasi yang bisa meredam implikasi isu Brexit. Tantangan ke Depan Pasca Brexit belum ada kejelasan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah UK di masa transisi setelah referendum. Ke depannya akan ada sentimen negatif lanjutan dari perkembangan ekonomi UK pasca Brexit, misalnya UK budget cut dan divestasi perusahaan asing UE di UK. Sentimen yang muncul diperkirakan hanya sementara seperti halnya ketika isu Grexit di mana Yunani berencana keluar dari UE. Penutup Pasar masih bereaksi terhadap hasil referendum. Penurunan pasar saham dan nilai tukar Rupiah ini sifatnya hanya sementara dan semua akan kembali sesuai dengan fundamental perekonomian. Oleh karena itu, Pemerintah bersama otoritas moneter (BI) dan regulator sektor keuangan (OJK) perlu menjaga fundamental dengan baik melalui berbagai formulasi kebijakan yang tepat. Pengarah: Kepala Badan Kebijakan Fiskal Penanggung Jawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Penyusun: Syaifullah, Ronald Yusuf, Munafsin Al Arif, Alfan Mansur, Priska Amalia, Nurul Fatimah Sumber Data: Bloomberg, Reuters, KBRI London Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan. Economic & Financial Briefing Notes 3

Lampiran Pasar Modal As of 16.15 pm Current Current to Prev. Day Close Prev. Day Daily Change IHSG 4.834,6-0,8% -0,46% Nikkei 14.952,0-7,9% 1,07% STI 2.735,0-2,1% 0,28% Hangseng 20.259,1-2,9% -0,47% Shanghai 2.854,3-1,3% 0,35% KOSPI 1.925,2-3,1% -0,29% Stock Exch. of Thailand 1.412,1-1,7% 0,82% Dow Jones 18.011,1 (closed) 1,29% S&P 500 2.113,3 (closed) 1,34% FTSE 100 6.027,751-4,90% 1,23% Nilai Tukar As of 16.15 pm Current Change to Prev. Day Close Prev. Day Daily Change Rupiah 13.391,00-1,07% 0,26% Ringgit 4,09-1,79% 0,47% Dollar Singapura 1,36-1,36% 0,06% Baht 35,34-0,63% 0,15% Peso 46,86-0,79% -0,33% Yen 103,02 3,00% -1,68% Yuan 6,62-0,54% -0,03% Poundsterling 1,39-6,84% 1,16% Euro 1,11-2,41% 0,79% Komoditas As of 16.15 pm Current Change to Prev. Day Close Minyak (Brent) 48,68-4,38% 2,06% Emas 1.308,88 4,14% -0,74% Economic & Financial Briefing Notes 4

Pergerakan Rupiah dan IHSG s.d. Jumat (24/6) per 10 menit IDR: 13,410 per IHSG: 4,768 Pergerakan Minyak Mentah (Brent) dan Emas Global s.d. Jumat (24/6) per 10 menit Gold: 1,317 Brent oil: 48.52 USD per barel Economic & Financial Briefing Notes 5

Brexit in Charts PDB UK berkontribusi 16.2% terhadap PDB total EU; Terhadap EU, UK merupakan net importir untuk perdagangan barang, tetapi net eksportir untuk jasa Porsi net FDI EU terhadap UK merupakan yang terbesar ke-2 setelah US Jumlah imigran asal Uni Eropa ke UK terus meningkat sejak 2010 Volatilias pound UK meningkat secara drastis jelang voting tanggal 23 Juni 2016 UK menghadapi risiko resesi ekonomi pada level yang sama seperti pada November 2008 menjelang GFC Kawasan Eropa dan Amerika utara berpotensi terkena Economic & Financial Briefing Notes 6 dampak terbesar melalui saluran perdagangan

Posisi Pukul 14.54 PM Economic & Financial Briefing Notes 7

Posisi Pukul 16.14 PM Economic & Financial Briefing Notes 8