Pendahuluan. Sambutan Direktur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

... Sambutan Direktur

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

Mitra Anda Menuju Sehat P R O F I L. RSUD Cibabat Kota Cimahi

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Ambarawa

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RSUD CIBINONG KABUPATEN BOGOR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992;

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

Pemerintah Kota Tangerang

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan Visi, Misi dan Tujuan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN. No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat

G U B E R N U R J A M B I

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

Pendahuluan Sambutan Direktur dr. H. Erli Suparli Adiwikarta, MM Direktur Cibabat Informasi kegiatan merupakan salah satu bahan evaluasi bagi pimpinan dalam menentukan keputusan yang lebih akurat dan tepat. Informasi kegiatan Rumah Sakit telah secara rutin disampaikan dalam bentuk profil yang berisi tentang gambaran keadaan Cibabat secara lengkap mulai dari Sumber Daya Manusia, Keuangan, Kegiatan Pelayanan dan data lainnya yang dianggap perlu. Penyempurnaan dan pengembangan penyajian profil terus dilakukan seiring dengan dinamika perkembangan di Cibabat yang terus meningkat setiap tahunnya. Melalui peluncuran profil edisi tahun ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan penting dalam mempresentasikan sumber daya dan potensi-potensi yang ada di Cibabat untuk peningkatan dan pengembangan pelayanan demi kemajuan Cibabat di tahun-tahun berikutnya. Semoga bermanfaat.

Pendahuluan Pengantar Redaksi Profil Cibabat merupakan salah satu dokumen dari Sistem Informasi Kesehatan yang dapat memberikan gambaran perkembangan situasi pelayanan kesehatan di Cibabat setiap satu tahun sekali. Profil Cibabat Tahun ini memuat sebagian besar data tentang hasil pembangunan Cibabat khususnya tahun serta data lainnya yang didapatkan dari berbagai sumber khususnya dari unitunit pelayanan rumah sakit. Instrumen dasar untuk penyusunan Profil Cibabat mengacu kepada Pedoman Penyusunan Profil Rumah Sakit yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, yang memuat tabel-tabel kegiatan pelayanan rumah sakit tahun. Mekanisme pengumpulan data profil telah melibatkan bidang pelayanan, bidang pendukung pelayanan dan keuangan melalui pengumpulan data rutin, profil, pertemuan pemutakhiran data profil, validasi data profil. Dari variabel data yang berhasil dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis baik terhadap keluaran hasil kegiatan ( output), seperti capaian cakupan, maupun terhadap dampak ( outcome) dari program pelayanan yang sudah ditetapkan pada awal tahun. Untuk membantu dan mempermudah analisis, pada profil Cibabat ini, disajikan tampilan data dengan menggunakan tabel, dan gambar yang disesuaikan dengan data atau informasi yang akan disajikan. Terdapat beberapa hal yang sangat mempengaruhi kecepatan dan ketepatan terbitnya profil antara lain: Banyaknya data yang harus dikumpulkan, melibatkan banyak sumber, dengan pemahaman dan kemasan variabel yang berbeda. Adanya variabel data dengan kuantitas yang berbeda, yang dihasilkan dari beberapa pengelola dengan mekanisme yang berbeda. Adanya data yang sudah dianggap final seringkali berubah, bahkan ketika profil sudah dicetak. Strategi penyusunan profil masih berorientasi pada akhir tahun kegiatan yang akan ditampilkan, proses penyusunan bersamaan dengan awal pelaksanaan proses kegiatan. Profil rumah sakit ini diharapkan dapat menjadi referensi oleh berbagai pihak yang membutuhkannya baik saat ini maupun di waktu mendatang yang ingin mengetahui dinamika pembangunan Cibabat.

Pendahuluan Petunjuk Penggunaan INDIKATOR NOMOR HALAMAN Nomor halaman terletak di setiap kanan atas lembarnya yang berbentuk kotak berwarna merah dengan tulisan berwarna putih. PROFIL CIBABAT 17 NOMOR HALAMAN JUDUL BAB Setiap bab memiliki icon khas masing-masing dan setiap judul bab ditulis dengan ukuran yang lebih besar berwarna merah. Sedangkan untuk judul Sub Bab selalu disertai judul bab induknya di atasnya. JUDUL BAB Organisasi JUDUL SUB BAB ICON NOTIFIKASI Struktur Organisasi Dalam setiap penyajian data selalu disertai kotak notifikasi yang berisi keterangan tambahan atau ringkasan persentase akumul asi dibandingkan dengan data tahun sebelumnya. KETERANGAN TAMBAHAN R DHF ITEM TERBANYAK 18,7% 24,91% PERSENTASE KENAIKAN/PENURUNAN DIBANDINGKAN TAHUN SEBELUMNYA RINGKASAN EKSEKUTIF + DAFTAR ISI Ringkasan Eksekutif didesain untuk efektifitas dan efisiensi penyajian informasi profil dengan tujuan mempermudah dan memperc epat pembacaan. Di dalamnya terdapat ringkasan informasi dari data-data yang diuraikan secara merinci di halaman bab masing-masing. Pada kolom paling kanan terdapat petunjuk nomor halaman untuk membantu menemukan rincian data-data yang diuraikan dalam Ringkasan Eksekutif. Petunjuk tampilan Ringkasan Eksekutif diuraikan selengkapnya di bawah ini. JUDUL BAB INFORMASI JUDUL TABEL RINGKASAN INFORMASI NOMOR HALAMAN RINCIAN DATA KEGIATAN IBS (Instalasi Bedah Sentral / OK-Operatiekamer) 51 IBS TOTAL TINDAKAN IBS TAHUN OPERASI KHUSUS 2.751 tindakan 315 tindakan meningkat 15,15% + 362 tindakan menurun 14,17% - 52 tindakan NAMA ITEM RINGKASAN DATA TOTAL SELAMA TAHUN PROFIL PERSENTASE AKUMULASI DIBANDINGKAN TAHUN SEBELUMNYA

CIBABAT 1 Ringkasan Eksekutif BERDIRI Tahun 1943 13 STATUS 10 kali peningkatan status dengan status terakhir pada tanggal 11 Agustus 2009 melalui Surat Keputusan Walikota Cimahi No. 900/Kep.201-019/2009 menetapkan Cibabat Cimahi sebagai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) HAL PIMPINAN Hingga tahun telah mengalami 12 pergantian pimpinan dengan direktur terakhir dijabat oleh dr. H. Erli Suparli Adiwikarta, MM sejak tahun 2012; Satu di antaranya pernah dipimpin oleh perwira Belanda, Mayor dr. Vogelsang periode 1949-1950; Dua di antaranya wanita yaitu dr. Nina Sekartina periode 1978-1984 dan dr. Hj. Endang Kesuma Wardani periode 2010-2012. 14 AKREDITASI Terakreditasi 16 Pelayanan tahun 2012 Tanggal 3 Januari 2012 dengan nomor sertifikat KARS- SERT/241/I/2012. 15 LANDASAN HUKUM 16 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, dan FUNGSI 17 STRUKTUR ORGANISASI 18 VISI, MISI, MOTTO, dan JANJI PELAYANAN RUMAH SAKIT 19 FALSAFAH dan PERSONAL VALUE 20 TUJUAN, SASARAN, dan KEBIJAKAN 21 LAMBANG CIBABAT 22 MARS CIBABAT 23

CIBABAT 2 LINGKUNGAN EKSTERNAL dan INTERNAL 24 HAL KOORDINAT LOKASI 6052 43 LS dan 107033 4 BT Jl. Jend. H. Amir Machmud 140 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi KODEPOS 40513 TELP. (022) 6652025 (hunting system) FAKS. (022) 6649112 EMAIL rsucibabat@yahoo.com SUMBER DANA SARANA DAN PRASARANA 25 BLOCKPLAN RENCANA TATA ULANG CIBABAT 26 BANGUNAN Luas Lahan 21.746 m². 27 Luas Bangunan 17,621,14 m². 6 Gedung Utama Layanan Kesehatan. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 28 TRANSPORTASI, KOMUNIKASI, LISTRIK, AIR, dan CCTV 29 SDM (Sumber Daya Manusia) 30 TOTAL 735 orang STATUS Tenaga PNS 523 orang; Non PNS 209 orang; Dokter PTT 3 orang. meningkat 1,10% (+8 orang) PROFESI Tenaga Medis 67 orang; Dokter Umum 23 orang; Keperawatan 306 orang; 339 orang sisanya adalah tenaga paramedis dan administrasi. SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) 31

CIBABAT 3 21 LAYANAN SPESIALISTIK DAN SUBSPESIALISTIK 1. Spesialis Bedah 2. Spesialis Obstetri & Gynekologi 3. Spesialis Anak 4. Spesialis Penyakit Dalam 5. Spesialis Penyakit Jantung 6. Spesialis Penyakit Mata 7. Spesialis THT 8. Spesialis Kulit dan Kelamin 9. Spesialis Bedah Mulut 10. Spesialis Ortodontie 11. Spesialis Prostodontie 12. Spesialis Rehabilitasi Medik 13. Spesialis Anesthesi 14. Spesialis Bedah Orthopaedi 15. Spesialis Bedah Onkologi 16. Spesialis Syaraf 17. Spesialis Patologi Klinik 18. Spesialis Patologi Anatomi 19. Spesialis Radiologi 20. Spesialis Bedah Syaraf 21. Spesialis Fetomaternal HAL RAWAT JALAN 22 KLINIK RAWAT JALAN 1. Klinik Penyakit Dalam 2. Klinik Bedah 3. Klinik Kesehatan Anak 4. Klinik Kebidanan 5. Klinik Bedah Syaraf 6. Klinik Neurologi 7. Klinik THT 8. Klinik Mata 9. Klinik Kulit dan Kelamin 10. Klinik Gigi dan Mulut 11. Klinik Kardiologi 12. Klinik Orthopaedi 13. Klinik D.O.T.S. 14. Klinik Khusus 15. Klinik Umum 16. Klinik Medical Check Up 17. Klinik Rehabilitasi Medik 18. Klinik Bougenvile 19. Klinik Konsultasi Gizi 20. Klinik Psikologi 21. Klinik Bedah Onkologi 22. Klinik Fetomaternal KEGIATAN RAWAT JALAN (POLIKLINIK) 32 DAFTAR LAYANAN SPESIALISTIK DAN SUBSPESIALISTIK DAFTAR KLINIK RAWAT JALAN TOTAL KUNJUNGAN RJ TAHUN PASIEN BARU PASIEN LAMA ASAL PASIEN TERBANYAK STATUS BAYAR TERBANYAK PENYAKIT TERBANYAK 181.876 kunjungan 30.231 orang 151.645 orang KOTA CIMAHI (46,92%) 85.279 orang BAYAR SENDIRI (31,20%) 56.755 orang Impacted Cerumen (THT) 1.439 kasus meningkat 18,72% + 28.682 kunjungan meningkat 12,06% + 3.254 orang meningkat 20,15% + 25.428 orang meningkat 19,17% + 13.718 orang meningkat 2,73% + 1.509 orang meningkat 2,93% + 41 kasus 33 34 35 36

CIBABAT 4 HAL RAWAT INAP 5 KELAS RAWAT INAP KEGIATAN RAWAT INAP 37 TOTAL KUNJUNGAN RI TAHUN ASAL PASIEN TERBANYAK STATUS BAYAR TERBANYAK PENYAKIT TERBANYAK 26.612 kunjungan KAB. BANDUNG BRT (51,13%) 13.608 orang JAMKESMAS (37,88%) 10.080 orang ASPHIXIA 1.996 kasus meningkat 0,85% + 224 kunjungan menurun 0,11% - 15 orang meningkat 14,31% + 1.262 orang meningkat 78,69% + 879 kasus 38 39 VIP KELAS 1 10 tt 40 tt STATUS RUJUKAN TERBANYAK PASIEN RUJUKAN 123.861 orang (55,26%) Terbanyak rujukan dari Puskesmas 95.121 orang 40 KELAS 2 KELAS 3 ICU 85 tt 156 tt 6 tt 297 TEMPAT TIDUR RAWAT INAP HAL. 40 DIAGRAM BARBER JOHNSON HAL. 42 JUMLAH DAN INDIKATOR PEMAKAIAN TEMPAT TIDUR RI 41 BOR 82,94 % BTO Av.LOS TOI 92,11 kali 3,07 hari 0,67 Hari NDR 16,41 GDR 35,42 / standar 75-85% standar 40-50 kali / standar 3-12 hari standar 1-3 hari / standar < 25 / standar < 45 PENJELASAN INDIKATOR PEMAKAIAN TEMPAT TIDUR RAWAT INAP 42 DIAGRAM BARBER-JOHNSON CIBABAT 43

CIBABAT 5 HAL KEGIATAN IGD (Instalasi Gawat Darurat) 44 IGD TOTAL KUNJUNGAN IGD TAHUN PASIEN BARU 42.287 kunjungan 26.541 orang meningkat 8,24% + 3.220 kunjungan meningkat 3,98% + 1.017 orang 101 DOKTER SERTIFIKASI PPGD PASIEN LAMA ASAL PASIEN TERBANYAK 15.746 orang KOTA CIMAHI (44,67%) 18.887 orang meningkat 16,27% + 2.203 orang meningkat 9,70% + 1.671 orang 45 19 DOKTER SERTIFIKASI BTCLS STATUS BAYAR TERBANYAK PENYAKIT TERBANYAK BAYAR SENDIRI (52,25%) 22.097 orang FEVER 3.782 kasus meningkat 1,73% + 375 orang meningkat 62,32% + 1.452 kasus 46 KEGIATAN ICU (Intensive Care Unit) 47 ICU TOTAL KUNJUNGAN ICU TAHUN PASIEN BARU 685 kunjungan 428 orang meningkat 6,86% + 44 kunjungan menurun 2,28% - 10 orang PASIEN LAMA 257 orang meningkat 26,60% + 54 orang ASAL PASIEN TERBANYAK KOTA CIMAHI (41,46%) 284 orang meningkat 8,81% + 23 orang 48 STATUS BAYAR TERBANYAK BAYAR SENDIRI (32,12%) 220 orang menurun 5,98% - 14 orang

CIBABAT 6 HAL KEGIATAN VK (Verloskamer / Ruang Persalinan) 49 VK TOTAL TINDAKAN VK TAHUN PERSALINAN NORMAL 4.364 tindakan 26 tindakan meningkat 3,22% + 136 tindakan menurun 97,94% - 1.237 tindakan 50 PERSALINAN KOMPLIKASI 2.224 tindakan meningkat 37,45% + 606 tindakan SECTIO CAESARIA 810 tindakan menurun 3,69% - 31 tindakan ABORTUS 483 tindakan meningkat 5,23% + 24 tindakan IMUNISASI 11 tindakan menurun 76,60% - 36 tindakan DATA PERINATOLOGI 50 PERINATOLOGI KELAHIRAN HIDUP 2.875 kasus meningkat 111,86% + 1.518 kasus KELAHIRAN HIDUP < 2500 GRAM 451 kasus meningkat 69,55% + 185 kasus KELAHIRAN HIDUP > 2500 GRAM 2.424 kasus meningkat 122,18% + 1.333 kasus KELAHIRAN MATI 10 kasus menurun 90,57% - 96 kasus MATI NEONATAL < 7 HARI 74 kasus menurun 22,11% - 21 kasus SEBAB KEMATIAN PERINATAL TERBANYAK ASPHYXIA 70 kasus meningkat 32,08% + 17 kasus

CIBABAT 7 HAL PATOLOGI KLINIK KEGIATAN PK (Patologi Klinik) 51 TOTAL PEMERIKSAAN PK TAHUN PEMERIKSAAN SEDERHANA PEMERIKSAAN SEDANG PEMERIKSAAN CANGGIH PEMERIKSAAN TERBANYAK 430.924 pemeriksaan 34.338 pemeriksaan 389.059 pemeriksaan 7.527 pemeriksaan HEMATOLOGI 211.779 pemeriksaan meningkat 5,11% + 20.943 pemeriks. meningkat 7,34% + 2.347 pemeriks. meningkat 4,84% + 17.947 pemeriks. meningkat 9,44% + 649 pemeriks. meningkat 5,46% + 10.967 pemeriks. 52 PATOLOGI ANATOMI KEGIATAN PA (Patologi Anatomi) 52 TOTAL PEMERIKSAAN PA TAHUN PEMERIKSAAN SITOLOGI PEMERIKSAAN HISTOLOGI 1.709 pemeriksaan 533 pemeriksaan 1.176 pemeriksaan meningkat 11,41% + 175 pemeriks. meningkat 27,21% + 114 pemeriks. meningkat 5,47% + 61 pemeriks.

CIBABAT 8 HAL KEGIATAN IBS (Instalasi Bedah Sentral / OK-Operatiekamer) 53 IBS TOTAL TINDAKAN IBS TAHUN OPERASI KHUSUS 2.958 tindakan 384 tindakan meningkat 7,52% + 207 tindakan meningkat 21,90% + 69 tindakan OPERASI BESAR 1.344 tindakan menurun 4,27% - 60 tindakan OPERASI SEDANG 1.230 tindakan meningkat 19,19% + 198 tindakan KEGIATAN INSTALASI RADIOLOGI 54 RADIOLOGI TOTAL TINDAKAN RADIOLOGI TAHUN 19.375 tindakan meningkat 0,93% + 178 tindakan FOTO TANPA BAHAN KONTRAS 16.970 tindakan menurun 3,75% - 661 tindakan FOTO DENGAN BAHAN KONTRAS 151 tindakan meningkat 2,03% + 3 tindakan FOTO GIGI 1.083 tindakan meningkat 30,32% + 252 tindakan CT SCAN 1.171 tindakan meningkat 99,49% + 584 tindakan

CIBABAT 9 HAL KEGIATAN INSTALASI FARMASI (Apotek) 55 FARMASI TOTAL PERMINTAAN RESEP TAHUN 683.677 resep meningkat 27,09% + 145.725 resep 56 TOTAL RESEP DILAYANI TAHUN 356.196 resep (52,10%) OBAT GENERIK 56 PERMINTAAN YANG DILAYANI 360.663 resep 173.615 resep (48,14%) meningkat 35,60% + 94.690 resep OBAT NON GENERIK 56 PERMINTAAN YANG DILAYANI 315.917 resep 182.581 resep (57,79%) meningkat 23,91% + 60.967 resep OBAT NON GENERIK DI LUAR FORMULARIUM 56 PERMINTAAN 7.097 resep menurun 58,32% - 9.932 resep YANG DILAYANI - BERDASARKAN ASAL PERMINTAAN RESEP 56 RAWAT INAP IGD RAWAT JALAN 251.529 resep 123.616 resep 308.532 resep meningkat 16,59% + 35.790 resep meningkat 15,96% + 17.010 resep meningkat 43,10% + 92.925 resep

CIBABAT 10 HAL KEGIATAN UTDRS (Unit Transfusi Darah Rumah Sakit) 57 UTDRS PASIEN PENERIMA DARAH TAHUN PASIEN TERBANYAK 1.671 orang PENYAKIT DALAM 677 orang menurun 18,21% - 372 orang menurun 39,98% - 451 orang PENERIMAAN DARAH TAHUN 6.892 labu meningkat 43,17% + 2.078 labu SUMBER PENERIMAAN DARAH TERBANYAK UTDRS CIBABAT 5.298 labu meningkat 73,88% + 2.251 labu PEMAKAIAN DARAH TAHUN 4.913 labu meningkat 6,90% + 317 labu PEMAKAIAN DARAH TERBANYAK PACKED RED CELL 4.182 labu meningkat 7,95% + 308 labu KEGIATAN ELEKTROGRAFI 58 ELEKTROGRAFI USG 3.423 kali meningkat 25,48% + 695 kali EEG 264 kali meningkat 47,49% + 85 kali EKG 5.583 kali meningkat 48,44% + 1.822 kali ENDOSCOPY 163 kali meningkat 83,15% + 74 kali

CIBABAT 11 BINROH KAMAR JENAZAH HAL KEGIATAN BINROH (PEMBINAAN ROHANI) 59 SDM 5 orang 1 orang S1 Ushuluddin 1 orang S1 Syariah 1 orang S1 Tarbiyah 1 orang S1 Sastra Arab 1 orang Pesantren SPIRITUAL CARE PASIEN LAYANAN Bimbingan Rohani Pasien Rawat Inap Bimbingan Doa Bimbingan Ibadah Saat Sakit Talqin Sakaratul Maut LAYANAN PEMULASARAAN JENAZAH KEGIATAN PEMULASARAAN JENAZAH 59 PEMULASARAAN JENAZAH 915 Pemulasaraan meningkat 1,10% + 10 pemulasaraan

CIBABAT 12 HAL PENDAPATAN dan BELANJA - TA 60 PENDAPATAN Rp 74.841.659.418 BELANJA Rp 72.660.289.687 SURPLUS Rp 2.181.369.731 meningkat 24,63% + Rp 14.789.735.481 meningkat 22,16% + Rp 13.179.100.416 KEMAMPUAN KEUANGAN - TA 60 FUNGSIONAL RS Rp 74.841.659.418 APBD TK II KOTA CIMAHI APBD TK I PROV JAWA BARAT DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BANTUAN BAGI HASIL CUKAI TEMBAKAU Rp 27.320.255.473 Rp 132.204.600 Rp 874.836.000 Rp 636.300.000 meningkat 24,63% + Rp 14.789.735.481 meningkat 8,17% + Rp 2.062.346.055 menurun 99,60% - Rp 32.842.869.900 menurun 65,87% - Rp 1.688.094.000 menurun 55,36% - Rp 789.097.600 APBN Rp 18.610.290.000 Mulai TA ARUS KAS - TA 61 SALDO KAS Rp 7.207.154.854 meningkat 43,40% + Rp 2.181.369.721 NERACA PER 31 DESEMBER 63 ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN CIBABAT 64 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN 65

CIBABAT 13 Organisasi Sejarah Singkat...-1942 Sebelum tahun 1940-an Rumah Sakit Cibabat merupakan kawasan Rumah Dinas tempat tinggal pejabat Belanda di Kabupaten Bandung, dihuni oleh Tn. Rydee yang saat itu menjabat sebagai Kepala Naamloze Vennootschap (NV) Gemeenschappelijk Electriciteitsbedrijf Bandoeng en Omstreken (GEBEO) untuk kota Cimahi, semacam perusahaan umum listrik. Sarana dan prasarana yang ada saat itu terdiri dari bangunan seluas ± 300 m² dan lahan seluas ± 912 m². 1943 Klinik Kesehatan Masyarakat dan Tahanan Perang Belanda (dalam pendudukan Jepang) 1945 Klinik Kesehatan Plus Markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) 1947 Klinik Kesehatan Plus Markas BKR dan Markas Palang Merah Indonesia (PMI) 1949 Rumah Sakit Pembantu Cibabat di bawah koordinasi Kantor Kesehatan Kab. Bandung 1978 Rumah Sakit Umum (RSU) Kelas D di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kab. Bandung 1985 RSU Kelas D - Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kab. Bandung 1987 RSU Pemerintah Daerah Kelas C - Unit Pelaksana Daerah (UPD) Kab. Bandung 1996 RSU Pemerintah Daerah Kelas C - Unit Swadana Daerah (USD) Kab. Bandung 2002 RSU Pemerintah Kota Cimahi Kelas B Non Pendidikan 2009 Pada 11 Agustus 2009, Walikota Cimahi melalui Surat Keputusan Walikota Cimahi No. 900/Kep.201-019/2009 menetapkan Cibabat Cimahi sebagai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)

CIBABAT 14 Organisasi Direktur Dari Masa Ke Masa dr. H. Erli Suparli A., MM 2012 -... dr. Hj. Endang K. Wardani 2010-2012 dr. H. Hanny R., SpOG(K), MM 2000-2007 dr. H. Erli Suparli A., MM 2007-2010 dr. H. Idik Djumhali, MARS 1995-2000 dr. H. Umbaran T. 1984-1995 dr. Abikusna 1973-1978 dr. Nina Sekartina 1978-1984 dr. Sanitioso 1950-1973 Mayor. dr. Vogelsang 1949-1950 Prof. R. H. M. Sastrawinangoen 1943-1945 dr. Supardan 1945-1949

CIBABAT 15 Organisasi Akreditasi Pelayanan 5 PELAYANAN Pada 28 Mei 1999 mendapat Akreditasi Penuh Tingkat Dasar untuk 5 (Lima) Pelayanan berdasarkan Keputusan Menkes RI No. YM.00.03.3.5.2495: Administrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, dan Rekam Medis. 12 PELAYANAN Pada 29 Agustus 2002 mendapat Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut 12 (Duabelas) Pelayanan melalui Keputusan Menkes RI No. YM.00.03.2.2.909: Administrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, Rekam Medis, Farmasi, K3, Radiologi, Laboratorium, Kamar Operasi, Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit, dan Perinatal Resiko Tinggi. 16 PELAYANAN Pada 3 Januari 2012 mendapat Akreditasi 16 (Enambelas) Pelayanan dengan nilai Lulus Tingkat Lengkap oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit dengan nomor sertifikasi KARS- SERT/241/I/2012: Administrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, Rekam Medis, Pelayanan Farmasi, Keselamatan kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana (K3), Pelayanan Radiologi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Kamar Operasi, Pelayanan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit, Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi, Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Gizi, Pelayanan Intensif, dan Pelayanan Darah.

CIBABAT 16 Organisasi Landasan Hukum 1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 7. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4116); 8. Surat Keputusan Walikota Cimahi Nomor 13 Tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran Belanja Daerah Pemerintah Kota Cimahi; 9. Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 21 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangungan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Cimahi Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Nomor 134 Seri E); 10. Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Lembaga Teknis Daerah dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Cimahi; 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah No 17 Tanggal 5 November 2012 (Lembaran Daerah 154 Seri A); 12. Peraturan Walikota Cimahi Nomor 27 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat - Cimahi; 13. Keputusan Walikota Cimahi Nomor 900/Kep.201-org/2009 tentang Rumah Sakit Cibabat Cimahi sebagai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).

CIBABAT 17 Organisasi Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Lembaga Teknis Daerah dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Cimahi. KEDUDUKAN 1. Cibabat sebagai perangkat daerah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD. 2. Cibabat dalam pelaksanaan teknis kesehatan mempunyai hubungan koordinatif dan fungsional dengan Dinas Kesehatan. 3. Cibabat dipimpin oleh Direktur. 4. Cibabat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. TUGAS POKOK Cibabat mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan dan penunjang medik, keperawatan, administrasi umum, dan keuangan serta melaksanakan urusan ketatausahaan. FUNGSI a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan dan penunjang medis; b. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang keperawatan; c. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang akuntansi, keuangan umum dan program; d. Pelaksana urusan ketatausahaan.

CIBABAT 18 Organisasi Struktur Organisasi SOTK CIBABAT KOTA CIMAHI Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Lembaga Teknis Daerah dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Cimahi. DEWAN PENGAWAS DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWAS INTERN KELOMPOK JAFUNG WAKIL DIREKTUR PELAYANAN WAKIL DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN BIDANG PELAYANAN DAN PENUNJANG BIDANG KEPERAWATAN BAGIAN ADMINISTRASI UMUM BAGIAN KEUANGAN Seksi Pelayanan Medik Seksi Asuhan Keperawatan Sub Bagian Umum dan Humas Sub Bagian Program dan Anggaran Seksi Penunjang Medik Seksi Pengembangan Mutu Keperawatan Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Perbendaharaan Sub Bagian Pelaporan dan SIMRS Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi INSTALASI INSTALASI

CIBABAT 19 Organisasi Visi, Misi, Motto, Janji Pelayanan VISI Terdepan dan Kreatif dalam Pelayanan Kesehatan Visi Cibabat merupakan gambaran masa depan yang diharapkan dan merupakan komitmen yang akan memotivasi segenap anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan 5 tahun ke depan (tahun -2017). Bahwa untuk mewujudkan kesejahateraan bersama bagi semua pihak maka rumah sakit harus selalu menjadi terdepan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan dapat memberikan kreativitas dalam mencari solusi terbaik meningkatkan pelayanan kesehatan rumah sakit. MISI Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, Cibabat Cimahi menetapkan Misi: 1. Meningkatkan sumber daya manusia secara berkesinambungan sesuai kebutuhan pelayanan; 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit; 3. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Bahwa untuk menjadi yang terdepan dan kreatif dalam pelayanan kesehatan Cibabat harus meningkatkan sumber daya manusia secara kontinyu dan berkesinambungan sesuai kebutuhan masyarakat, fokus terhadap mutu yang diharapkan pelanggan (customer s oriented) dan meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar dan perkembangan teknologi. MOTTO Prioritas Pada Kesehatan dan Mutu Pelayanan Health and Quality Our Priority JANJI PELAYANAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat siap memberikan pelayanan secara profesional dan bermutu bagi masyarakat.

CIBABAT 20 Organisasi Falsafah dan Personal Value FALSAFAH 1. Kesehatan Tujuan Utama 2. Kepuasan Pelanggan Paling Utama 3. Pegawai Modal Utama 4. Kerjasama Kunci Utama 5. Kreativitas Nilai Utama PERSONAL VALUE KEJUJURAN Dapat membedakan dan memilih antara hal yang baik dan yang buruk, berani menyampaikan apa adanya dan dapat dipercaya. KERJA KERAS Kerja keras dapat mendorong munculnya kreativitas dan inovasi dalam bekerja tidak mudah menyerah menghadapi hambatan dan tantangan. KERENDAHAN HATI Menyadari kelebihan dan kekurangan, dapat terbuka dalam menerima saran, masukan dan mau belajar. KESEDIAAN MELAYANI Kesediaan melayani dengan sabar, tulus, empati dan ikhlas dan menjadikan semua pekerjaan menjadi mudah, nyaman dan menyenangkan. KOMPETEN Penguasaan atas ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai profesi untuk dapat melaksanakan tugas pekerjaannya dengan kualitas tinggi, dapat dinilai dan dapat dipertanggungjawabkan. KOMITMEN Bersedia berjuang bersama mewujudkan visi dan misi bersama. RASIONAL Menjalankan tugas pekerjaan dengan berdasarkan pada data dan bukti ( evidence based) secara sistematis berkesinambungan (plan-do-check-action). TENGGANG RASA Saling menghormati, bisa menerima perbedaan, bisa memahami perasaan orang lain.

CIBABAT 21 Organisasi Tujuan, Sasaran, Kebijakan TUJUAN 1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan cakupan pelayanan; 2. Meningkatkan peralatan medik sesuai perkembangan IPTEK dan Sarana dan Prasana Rumah Sakit sesuai kebutuhan; 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan; 4. Meningkatkan kerjasama pelayanan peralatan canggih dengan pihak ketiga. SASARAN 1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan sesuai harapan pelanggan; 2. Terselenggaranya pelayanan dengan peralatan medik dan non medik sesuai Kebutuhan dan IPTEK; 3. Terselenggaranya pelayanan dengan Sarana dan Prasarana yang sesuai Kebutuhan; 4. Terlaksananya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai; 5. Tersedianya pegawai sesuai kebutuhan; 6. Terlaksananya kerjasama pelayanan peralatan canggih. KEBIJAKAN 1. Meningkatkan akses pelayanan; 2. Memberikan fasilitas peralatan untuk pelayanan sesuai standar dan perkembangan IPTEK; 3. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pegawai untuk meningkatkan profesionalime; 4. Memberikan fasilitas peralatan canggih untuk pelayanan masyarakat; 5. Memberikan fasilitas bagi penyediaan alat sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan teknologi.

CIBABAT 22 Organisasi Lambang Cibabat Makna Bola dunia dengan lambang Bhakti Husada Melambangkan kebulatan tekad (komitmen), kebersamaan, kesatuan tujuan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang sifatnya universal (mendunia) yang tidak dibatasi oleh letak geografis, agama, ras, gender, dll. Latar Orange dan garis kuning keemasan Melambangkan kekuatan internal organisasi yang mengandung nilai-nilai pegawai yang optimisme dan intelektualitas yang tinggi sebagai human capital untuk mendukung tujuan pelayanan kesehatan. Arti Warna (Lampiran 1 Keppres RI No.448/1961) ORANGE/KUNING EMAS Kejayaan, kebesaran, keemasan HIJAU Keagungan, kesejahteraan, kebijaksanaan, kecerdasan MERAH Keberanian, dinamika, kasih sayang PUTIH Kemurnian, kesucian, kesederhanaan HITAM Kedalaman, kesungguhan Komposisi Warna BOLA DUNIA Warna Dasar: Orange (Color Wheel) [Hex: #FF7F00] [RGB: 255,127,0] Warna Garis: Golden Yellow [Hex: #FFDF00] [RGB: 255,223,0] BHAKTI HUSADA Warna Latar: Green (HTML/CSS Green) [Hex: #008000] [RGB: 0,128,0] Warna Cross: Red [Hex: #FF0000] [RGB: 255,0,0] Warna Garis: White [Hexa: #FFFFFF] [RGB: 255,255,255]

CIBABAT 23 Organisasi Mars Cibabat Ciptaan: Pipin Firmansyah & Asep Rusyaban (29 Juli 2002)

CIBABAT 24 Gambaran Umum Lingkungan Eksternal Kedudukan Kota Cimahi dalam lingkup Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2010 adalah merupakan bagian dari Kawasan Andalan Cekungan Bandung, yang arahan pengembangannya adalah sebagai pusat pengembangan SDM untuk mendukung industri, agribisnis, pariwisata dan jasa. Selain itu, Kota Cimahi berfungsi sebagai pusat jasa, pusat pengolahan, dan simpul transportasi dengan skala pelayanan nasional atau beberapa provinsi. Cibabat menjadi bagian dari SOPD Kota Cimahi sejak Cimahi menjadi Kota Otonom pada tahun 2001. Cibabat sebelumnya menginduk pada Kab. Bandung. Pelaksanaan otonomi di Kota Cimahi telah meningkatkan kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan terhadap pengelolaan bidang kesehatan, hal ini dapat dilihat dari perhatian Pemerintah Pusat dalam pengembangan Cibabat yang memiliki jangkauan pelayanan melewati batas administrasi Kota Cimahi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2001, Kota Cimahi memiliki Luas wilayah 4.025,73 ha yang secara administrasi memiliki 3 kecamatan dan 15 kelurahan. Letak geografis Cibabat berada di Jalan Jendral Amir Machmud No. 140 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara dengan koordinat 6052 43 LS dan 107033 4 BT. Meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan di sekitar Kota Cimahi serta banyaknya jumlah industri merupakan peluang bagi Rumah Sakit. Pertumbuhan di sekitar Kota Cimahi, khususnya pertumbuhan perumahan akan sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Kota Cimahi, sedangkan banyaknya industri-industri di Kota Cimahi dapat menjadi peluang untuk melakukan kerja sama dalam hal pelayanan kesehatan terhadap para karyawan-karyawannya, baik untuk Rawat Inap maupun Rawat Jalan. Letak lokasi Cibabat sangat strategis dengan akses jalan raya yang mudah dijangkau oleh masyarakat Kota Cimahi dan sekitarnya sebagai pengguna jasa pelayanan medis dan non medis, sehingga rumah sakit mempunyai nilai jual yang potensial.

CIBABAT 25 Gambaran Umum Sumber Dana Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana Cibabat meliputi bangunan dan alat-alat kesehatan. Pada Tahun, pembangunan fisik dan alat-alat kesehatan Cibabat diperoleh dari berbagai sumber dana yaitu APBD Kota Cimahi, APBD Provinsi Jawa Barat, APBN, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bantuan Hasil Cukai Tembakau. Sumber Dana APBD Kota Cimahi TA Program : Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kegiatan : Pemeliharaan Gedung Cibabat Kota Cimahi Outcomes : Termanfaatkan dan terpeliharanya koridor OK dan Gedung C Lantai 1 (Satu) seluas 4.289,97 m2 dalam kondisi baik. Sumber Dana Bantuan Provinsi Jawa Barat (Sisa Bantuan Provinsi TA. 2011) Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kegiatan : Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit Outcomes : Pemanfaatan alat-alat kesehatan untuk meningkatkan pelayanan Rawat Inap di Cibabat Cimahi. Sumber Dana Alokasi Khusus TA Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kegiatan : Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit Outcomes : Pemanfaatan alat-alat kesehatan untuk meningkatkan pelayanan Rawat Inap di Cibabat Cimahi. Sumber Dana Bantuan Bagi Hasil Cukai Tembakau Program : Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kegiatan : Penyediaan Fasilitas Perawatan Kesehatan Akibat Dampak Asap Rokok Outcomes : Meningkatnya perlengkapan alat-alat kesehatan penunjang pelayanan perawatan pasien akibat dampak asap rokok. Sumber Dana Bantuan Provinsi Jawa Barat TA Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kegiatan : Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit Outcomes : Pemanfaatan alat-alat kesehatan untuk meningkatkan pelayanan tindakan persalinan di Cibabat Cimahi. Sumber Dana APBN TA Program : Pembinaan upaya Kesehatan Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Outcomes : Pemanfaatan alat-alat kesehatan untuk meningkatkan pelayanan di Cibabat Cimahi.

CIBABAT 26 Gambaran Umum Blockplan Rencana Tata Ulang Cibabat

CIBABAT 27 Gambaran Umum Bangunan Gedung Luas Bangunan 17.621,14 m² Luas Lahan 21.746 m² TOTAL (m 2 ) Gedung E 1657,14 Gedung D 5.889 Gedung C 7.042 Penghubung C-D 69 IGD Baru 630 Gedung IPAL 84 Gedung Genset 64 Masjid 144 Kantor Gizi 84 IGD Lama 602 IDI, Warois & KJ 60 IPSRS Medis 60 Pos Satpam 16 Lapangan Parkir 730 Pagar Lap.Parkir 271 CSSD (lama) 150 Ruang Nuri/Poli Jiwa (lama) 69

CIBABAT 28 Gambaran Umum IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Instalasi Pengolahan Air Limbah dibangun mulai tahun 2001 dari bantuan Pemerintah Korea Selatan melalui Depkes RI. Mulai beroperasi tahun 2004 yang diresmikan oleh Dr. Sri Astuti Suparmanto, M.Sc., PH, selaku Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI. Konsep yang digunakan adalah sistem pengolahan secara biologis dengan tujuan untuk menghilangkan koloid yang tidak mengendap (non seattleable colloid) dengan koagulasi biologis dan untuk mereduksi bahan -bahan organik. Proses dalam IPAL ini adalah proses Fluidized Bed Biofilm Type Plant W1 dengan kapasitas 100 m3/hari. Kriteria unit proses terdiri dari: Lift Station, Back Buffer, FBBR (Fluidized Bed Biofilm Reactor), Settling Basin, Treated Water Basin, Up Flow Filter, Desinfektan, Sludge Storage Basin, Dewatering System. Pemeriksaan laboratorium untuk Effluent dilaksanakan 1 bulan 1 kali. Parameter yang diperiksa sesuai standar buangan air limbah menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-58/MENLH/12/1995 (Suhu, ph, BODs, COD, TSS, NH3 bebas, PO4).

CIBABAT 29 Gambaran Umum Transportasi, Komunikasi, Listrik, Air, dan CCTV TRANSPORTASI 10 KENDARAAN OPERASIONAL KOMUNIKASI Ambulance Mobil Jenazah Operasional Kantor Motor 5 Unit 1 Unit 3 Unit 2 Unit 12 PSTN TELKOM 6 Hunting System 2 Direct Line 2 Fax Line 2 Internet Line 168 LINE PABX 6 Line Hunting PSTN 88 Nomor Ekstensi 74 Nomor Cadangan 40 PAGING SYSTEM 21 titik gedung D 19 titik gedung C LISTRIK DAN AIR 550 KVA Gedung C - 200 KVA Gedung D - 200 KVA Gedung IGD - 100 KVA Gedung IPAL - 100 KVA Gedung E - 20 KVA Gedung Lama - 10 KVA 5 GENSET 1 Genset 128 KVA 3 Genset 60 KVA 1 Genset 65 KVA AIR 2 Sumber Artesis 2 Bak Penampungan 1 IPAL CCTV 8 KAMERA CCTV

CIBABAT 30 Gambaran Umum Sumber Daya Manusia 1,10% Jumlah tenaga yang dimiliki oleh Cibabat pada tahun sebanyak 735 orang meningkat 1,10% dibandingkan tahun 2012 Jumlah tersebut terdiri dari PNS 523 orang, Non PNS 209 orang dan Dokter PTT 3 orang. Tenaga Medis yang dimiliki 67 orang, dokter umum 23 orang, tenaga keperawatan 306 orang dan sisanya adalah tenaga paramedis dan administrasi. Secara keseluruhan jumlah tenaga bertambah 8 orang. Penambahan tenaga ini dilakukan karena adanya penambahan jenis layanan. Penambahan jumlah pegawai yang terjadi di Cibabat Cimahi diakibatkan juga dengan adanya pengurangan atau perpindahan pegawai, sehingga pengurangan diimbangi pula dengan penambahan pegawai baik dari penambahan pegawai baru maupun pindahan. Hal ini sesuai dengan misi Cibabat yaitu Terdepan dan Kreatif dalam Pelayanan Kesehatan. TAHUN 2012 TAHUN PNS NON PNS JUMLAH PNS NON PNS JUMLAH TENAGA KESEHATAN 392 90 482 391 95 489 Tenaga Medis 59 3 62 57 8 67 Tenaga Keperawatan 238 68 306 234 71 306 Tenaga Kefarmasian 31 4 35 33 3 36 Tenaga Kesehatan Masyarakat 7 1 8 7 1 8 Tenaga Gizi 9 2 11 9 0 9 Tenaga Keterapian Fisik 3 2 5 4 2 6 Tenaga Keteknisian Medis 45 10 55 47 10 57 TENAGA NON KESEHATAN 124 117 241 129 114 243 Pasca Sarjana 5 0 5 7 1 4 Sarjana 23 12 35 22 15 38 Sarjana Muda 10 8 18 11 10 21 SMTA 81 71 152 79 64 143 SMTP dan SD Kebawah 5 26 31 13 24 37 JUMLAH 516 207 723 523 209 732 Dokter PTT 0 0 4 0 3 3 TOTAL 516 207 727 523 212 735

CIBABAT 31 Gambaran Umum SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) APLIKASI JARINGAN PERANGKAT S.I.R.S. Cibabat Borland Delphi Client/Server MySQL Database Windows & Web Based 3 Server + 96 Client 24 Hub Ethernet 100Mbps 137 PC 92 Printer

CIBABAT 32 Kegiatan Pelayanan Pelayanan Spesialistik Cibabat Spesialistik & Subspesialistik 21Layanan 1. Spesialis Bedah 2. Spesialis Obstetri & Gynekologi 3. Spesialis Anak 4. Spesialis Penyakit Dalam 5. Spesialis Penyakit Jantung 6. Spesialis Penyakit Mata 7. Spesialis THT 8. Spesialis Kulit dan Kelamin 9. Spesialis Bedah Mulut 10. Spesialis Ortodontie 11. Spesialis Prostodontie 12. Spesialis Rehabilitasi Medik 13. Spesialis Anesthesi 14. Spesialis Bedah Orthopaedi 15. Spesialis Bedah Onkologi 16. Spesialis Syaraf 17. Spesialis Patologi Klinik 18. Spesialis Patologi Anatomi 19. Spesialis Radiologi 20. Spesialis Bedah Syaraf 21. Spesialis Fetomaternal

CIBABAT 33 Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik) Pelayanan Rawat Jalan di Cibabat meliputi pengunjung baru dan pengunjung lama. Pengunjung baru artinya pengunjung atau pasien yang baru pertama kali berobat ke Cibabat, sedangkan pengunjung lama artinya pengunjung atau pasien yang datang berobat ke Cibabat secara berulang-ulang atau sering. 22klinik Rawat Jalan 1. Klinik Penyakit Dalam 2. Klinik Bedah 3. Klinik Kesehatan Anak 4. Klinik Kebidanan 5. Klinik Bedah Syaraf 6. Klinik Neurologi 7. Klinik THT 8. Klinik Mata 9. Klinik Kulit dan Kelamin 10. Klinik Gigi dan Mulut 11. Klinik MCU 12. Klinik Kardiologi 13. Klinik Orthopaedi 14. Klinik D.O.T.S. 15. Klinik Khusus 16. Klinik Umum 17. Klinik Rehabilitasi Medik 18. Klinik Bougenvile 19. Klinik Konsultasi Gizi 20. Klinik Psikologi 21. Klinik Bedah Onkologi 22. Klinik Fetomaternal

CIBABAT 34 Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik) JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN 18,72% Pasien Rawat Jalan tahun mengalami peningkatan 18,72% (+28.682 orang) dibandingkan tahun 2012. Kunjungan PASIEN BARU meningkat 12,06% (+ 3.254 kunjungan) 12,06% Kunjungan PASIEN LAMA meningkat 20,15% (+ 25.428 kunjungan) 20,15% Peningkatan kunjungan rawat jalan terjadi dikarenakan adanya penambahan alat-alat kesehatan di poliklinik yang bersumber dari pendapatan fungsional rumah sakit dan bantuan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. 2011 2012 SUBUNIT PASIEN LAMA PASIEN BARU TOTAL PASIEN LAMA PASIEN BARU TOTAL PASIEN LAMA PASIEN BARU TOTAL Klinik Penyakit Dalam 32.448 3.351 35.799 36.434 3.649 40.083 40.953 3.889 44.842 Klinik Bedah 8.201 2.225 10.426 10.016 2.554 12.570 11.888 2.952 14.840 Klinik Ortopaedi 3.060 451 3.511 3.077 450 3.527 3.990 537 4.527 Klinik Neurologi 7.228 778 8.006 8.499 892 9.391 11.107 1.072 12.179 Klinik Rehabilitasi Medis 2.600 76 2.676 6.985 164 7.149 9.826 179 10.005 Klinik Kebidanan 5.499 2.265 7.764 6.582 2.611 9.193 7.937 2.848 10.785 Klinik Kesehatan Anak 13.125 2.193 15.318 12.751 2.396 15.147 13.998 2.453 16.451 Klinik Mata 3.086 2.431 5.517 4.292 2.728 7.020 7.275 3.662 10.937 Klinik THT 6.285 3.458 9.743 7.237 3.862 11.099 8.004 4.053 12.057 Klinik Kulit Dan Kelamin 6.023 2.516 8.539 6.399 2.504 8.903 6.860 2.770 9.630 Klinik Gigi dan Mulut 6.224 1.672 7.896 6.154 1.671 7.825 6.661 1.810 8.471 Klinik Gizi 346 34 380 319 21 340 354 27 381 Klinik DOTS 1-1 2.419 131 2.550 3.179 143 3.322 Klinik Khusus 2.413 93 2.506 8.911 1.515 10.426 9.472 1.654 11.126 Klinik Umum 9.548 1.636 11.184 1.544 1.369 2.913 1.594 1.654 3.248 Klinik Psikologi 1.379 1.531 2.910 28 24 52 45 39 84 Klinik Bedah Syaraf 23 18 41 184 20 204 274 21 295 Klinik Jantung 183 25 208 4.322 396 4.718 7.715 404 8.119 Klinik Bougenvile 2.602 166 2.768 63 20 83 213 38 251 Klinik Bedah Onkologi 29 12 41 1-1 300 26 326 TOTAL 110.303 24.931 135.234 126.217 26.977 153.194 151.645 30.231 181.876

CIBABAT 35 Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik) ASAL PASIEN RAWAT JALAN R CIMAHI Kota Cimahi masih menjadi wilayah terbanyak asal pasien Rawat Jalan tahun meningkat 19,17% (+13.718 orang) dibandingkan 2012. Kota Cimahi merupakan wilayah yang mendominasi jumlah kunjungan Rawat Jalan dan meningkat setiap tahunnya. Selain Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat pun mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan Cibabat mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar terutama Kota Cimahi dan Kab. Bandung Barat. Wilayah Kab. Bandung dan Kota Bandung untuk tahun mengalami penurunan. Penurunan terjadi dikarenakan masyarakat di luar wilayah Kota Cimahi, terutama Kab. Bandung dan Kota Bandung diperkirakan berobat ke RS terdekat dengan wilayah masing-masing. Peningkatan terbesar terjadi pada pasien asal Kab. Bandung Barat yang meningkat 15.554 orang (26,79%) dibandingkan tahun 2012 THN 2011 THN 2012 THN ASAL PASIEN JML % JML % JML % Kota Cimahi 63.210 46,74 71.561 46,71 85.279 46,89 Kab. Bandung Barat 48.281 35,70 58.053 37,90 73.607 40,47 Kota Bandung 12.149 8,98 12.378 8,08 11.851 6,51 Kab. Bandung 7.641 5,65 7.278 4,75 7.074 6,52 Lain-lain 3.953 2,92 3.924 2,56 4.065 2,23 TOTAL 135.234 153.194 181.876 STATUS BAYAR PASIEN RAWAT JALAN R BAYAR SENDIRI Pasien dengan status Bayar Sendiri masih yang terbanyak selama tahun dan mengalami peningkatan 2,73% (+1.509 orang) dibandingkan 2012. STATUS BAYAR THN 2011 THN 2012 THN JML % JML % JML % Peningkatan terbesar terjadi pada pasien dengan Status Bayar Jamkesmas yang meningkat 13.776 orang (62,67%) dibandingkan 2012. Bayar Sendiri 56.979 42,13 55.246 36,06 56.755 31,20 Askes 32.791 24,25 37.844 24,73 43.858 24,11 Jamsostek 7.103 5,25 10.461 6,83 11.999 6,60 Jamkesmas 18.085 13,37 21.980 14,35 35.756 19,66 Kontrak 13.486 9,97 16.899 11,03 18.195 10,00 Gakinda Kota Cimahi 1.040 0,77 2.776 1,81 4.819 2,65 Gakinda KBB 5.750 4,25 7.948 5,19 10.494 5,77 TOTAL 135.234 153.194 181.876

CIBABAT 36 Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik) 10 PENYAKIT BESAR RAWAT JALAN R Impacted Cerumen Impacted Cerumen (THT) penyakit terbanyak Rawat Jalan tahun meningkat 2,93% (+41 kasus) dibandingkan tahun 2012. Impacted Cerumen (impaksi serumen) adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di lubang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu. Penyakit Impacted Cerumen tahun 2012 ada di peringkat 2, tahun meningkat 2,93% (+41 kasus) dan menjadi peringkat 1. Begitu pun dengan penyakit Otitis Media meningkat 3,67% (+39 kasus), penyakit Necrosis of Pulp meningkat 16,95% (+110 kasus) dan penyakit Presbyopia meingkat 33,15% (+179 kasus). Penyakit ISPA termasuk penyakit rawat jalan yang mengalami penurunan drastis 24,97% ( -370 kasus) dibandingkan tahun 2012 yang berada di peringkat 1. Penyakit Myopia menurun 26,47% ( -306 kasus), penyakit TBC menurun 6,08% ( -47 kasus), penyakit Fever meurun 8,06% ( -47 kasus) dan penyakit hypertension menurun 13,31% (-64 kasus). PERINGKAT THN 2011 THN 2012 THN PENYAKIT JML PENYAKIT JML PENYAKIT JML 1 ISPA 1.662 ISPA 1.482 Impacted Cerumen 1.439 2 Serumen Plug 1.322 Impacted Cerumen 1.398 ISPA 1.112 3 Diarrhea 1.309 Myopia 1.156 Otitis Media 1.101 4 Dyspepsia 1.158 Otitis Media 1.062 Myopia 850 5 TBC 1.057 TBC 773 Necrosis of pulp 759 6 Myop Presbyop 996 Necrosis of Pulp 649 TBC 726 7 Otitis Media Akut 944 Fever 583 Presbyopia 719 8 Febris 848 Presbyopia 540 Fever 536 9 Asthma 694 Diarrhea 532 Astigmatism 455 10 Gastritis 535 Hypertension 481 Hypertension 417

CIBABAT 37 Kegiatan Pelayanan Rawat Inap Pelayanan rawat inap merupakan tindak lanjut dari pelayanan rawat jalan setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter yang didukung dengan pemeriksaan penunjang lainnya, apakah pada akhirnya pasien perlu dirawatinapkan atau tidak. KUNJUNGAN RAWAT INAP 0,85% Kunjungan Rawat Inap tahun mengalami peningkatan 0,85% (+224 kunjungan) dibandingkan tahun 2012. Peningkatan kunjungan rawat inap ini merupakan dampak dari meningkatnya kunjungan pasien rawat jalan. Kelas 1 ruang dewasa, kelas 2 ruang dewasa, kelas 1 ruang bersalin, kelas 1 ruang anak, kelas 2 ruang anak, kelas 3 ruang anak dan kelas 3 ruang dewasa mengalami peningkatan, sedangkan ruang perawatan VIP, ruang dewasa, kelas 2 ruang anak, kelas 3 ruang bersalin dan perinatologi (ruang bayi) mengalami penurunan. Gedung C lantai 4 Kelas 3 (Ruang bersalin) masih yang terbanyak kunjungannya, tetapi jumlah kunjungannya mengalami penurunan 8,03%. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada kunjungan Gedung E lantai 2 Kelas 3 yang meningkat 498 kunjungan (29,35%) dibandingkan 2012. THN 2011 THN 2012 THN RUANGAN JML % JML % JML % Gedung C - 3 Kls 2 2.913 11,70 3.212 12,17 3.239 12,17 Gedung C - 4 Kls 1 210 0,84 254 0,96 262 0,98 Gedung C - 4 Kls 2 934 3,76 924 3,50 891 3,34 Gedung C - 4 Kls 2 Bayi Khusus 3.117 12,53 3.286 12,45 3.231 12,14 Gedung C - 4 Kls 3 5.533 22,22 5.406 20,48 4.972 18,68 Gedung C - 6 Kls 1 527 2,12 647 2,45 708 2,66 Gedung C - 6 Kls 2 1.445 5,80 1.593 6,03 1.508 5,66 Gedung C - 6 Kls 3 2.097 8,42 2.079 7,87 2.145 8,06 Gedung D - 2 Kls 1 681 2,73 725 2,74 1.168 4,38 Gedung D - 2 Kls VIP 1.372 2,68 1.453 5,50 1.083 4,07 Gedung D - 3 Kls 1 218 0,87 547 2,07 458 1,72 Gedung D - 3 Kls 3 2.504 10,05 2.428 9,20 2.570 9,65 Gedung E - 1 Kls 3 358 1,43 - - - - Gedung E - 2 Kls 3 1.824 7,32 1.697 6,43 2.195 8,24 Gedung E - 3 Kls 3 1.162 4,66 2.137 8,09 2.182 7,99 TOTAL 24.895 26.388 26.612

CIBABAT 38 Kegiatan Pelayanan Rawat Inap ASAL PASIEN RAWAT INAP R Bandung Barat Kab. Bandung Barat masih menjadi wilayah terbanyak asal pasien Rawat Inap tahun, tetapi jumlah kunjungan menurun 0,11% (- 15 orang) Pada tahun kunjungan pasien rawat inap berdasarkan wilayah mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012. Pasien yang berasal dari Kota Cimahi meningkat 6,02%. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah pasien yang berasal dari Kab Bandung Barat menurun -0,11%, Kota Bandung menurun -10,06%, Kab Bandung menurun -14,34% dan Kota lainnya menurun -11,36% Apabila pada kunjungan pasien rawat jalan meningkat dan terdapat banyak indikasi pasien untuk dirawat maka akan mempengaruhi kunjungan rawat inap untuk meningkat pula. Peningkatan terbesar terjadi pada pasien asal Kota Cimahi yang meningkat 588 orang (6,02%) dibandingkan 2012 THN 2011 THN 2012 THN ASAL PASIEN JML % JML % JML % Kab. Bandung Barat 12.722 51,10 13.623 51,63 13.608 51,13 Kota Cimahi 8.829 35,46 9.760 36,99 10.348 38,88 Kota Bandung 1.846 7,42 1.670 6,33 1.502 5,64 Kab. Bandung 1.151 4,62 983 3,73 842 3,16 Lain-lain 347 1,39 352 1,33 312 1,17 TOTAL 24.895 26.388 26.612 STATUS BAYAR PASIEN RAWAT INAP R JAMKESMAS Pasien RI dengan status bayar Jamkesmas terbesar selama tahun meningkat 14,31% (1.262 orang) dibandingkan tahun 2012. Satus Bayar Sendiri (Pasien Umum) menurun 10,64% (1.021 orang). Pasien dengan jaminan baik dari Pemerintah maupun dari perusahaan ternyata mendominasi jumlah kunjungan di Rawat Inap STATUS BAYAR THN 2011 THN 2012 THN JML % JML % JML % Bayar Sendiri 12.415 49,87 9.598 36,37 8.577 32,23 Askes 2.342 9,41 2,484 9,41 2.494 9,37 Jamsostek 824 3,31 1.100 4,17 1.272 4,78 Jamkesmas 5.666 22,76 8.818 33,42 10.080 37,88 Kontrak 1.263 5,07 1.641 6,22 1.641 6,17 Gakinda Kota Cimahi 622 2,50 990 3,75 1.033 3,88 Gakinda KBB 1.763 7,08 1.757 6,66 1.515 5,69 TOTAL 24.895 26.388 26.612

CIBABAT 39 Kegiatan Pelayanan Rawat Inap 10 PENYAKIT BESAR RAWAT INAP R Asphyxia Asphyxia menjadi penyakit terbanyak Rawat Inap selama tahun meningkat 78,69% (+879 kasus) dibandingkan tahun 2012. Asphyxia adalah suatu keadaan akibat terganggunya pergantian udara dalam alveoli paru-paru dengan darah dalam kapiler paru, sehingga darah tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan karbondioksida tidak dapat dikeluarkan ke paru-paru. PERINGKAT THN 2011 THN 2012 THN PENYAKIT JML PENYAKIT JML PENYAKIT JML 1 GE 1.332 DHF 1.223 Asphixia 1.996 2 Thyphoid 852 GE 1.150 DHF 1.234 3 DHF 682 Asphixia 1.117 GE 1.053 4 TBC 489 Thypoid 802 Thypoid 735 5 Bronchopneumonia 408 Dengue Fever 744 Dengue Fever 662 6 Dyspepsia 405 TBC 438 TBC 420 7 Asphyxia 374 Bronchopneumonia 416 Bronchopneumonia 341 8 Cerebral Infarction 296 Caput Succedaneum 304 Viral Infection 336 9 Neonatal Hyperbilirubin 253 Cerebral Infarction 300 Cerebral Infarction 335 10 Hypertension 248 Pre-eclampsia (Berat) 282 Unspecified injury of head 243

CIBABAT 40 Kegiatan Pelayanan Asal Rujukan Pasien Rujukan sebagaimana tersebut dalam Permenkes 922/2008 adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan masyarakat dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara timbal balik secara vertikal maupun horizontal meliputi sarana, rujukan teknologi, rujukan tenaga ahli, rujukan operasional, rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan dan rujukan bahan pemeriksaan laboratorium. Sistem Rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan rujukan pelayanan kesehatan dari unit yang berkemampuan kurang ke unit yang lebih mampu. Cibabat dalam sistem rujukan kesehatan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat dan Pemerintah Kota Cimahi, berdasarkan jenjang rujukannya, berperan sebagai Pelaksana Pelayanan Kesehatan tingkat 2 (PPK 2) dengan Wilayah Cakupan Rujukan 6 khususnya untuk kota Cimahi dan sekitarnya. Sebagai Pelaksana Pelayanan Kesehatan tingkat 2 (PPK 2), Cibabat menjadi tujuan rujukan bagi PPK tingkat 1 seperti Puskesmas, klinik kesehatan, praktik dokter dan bidan, namun tidak menutup kemungkinan pula menjadi tujuan rujukan rumah sakit lain di sekitarnya. R RUJUKAN Selama tahun Pasien Rujukan masih menjadi yang terbanyak berkunjung sekitar 55,26% (123.861 orang) dengan rujukan terbesar berasal dari Puskesmas. RUJUKAN PASIEN BARU PASIEN LAMA GABUNG Datang Sendiri (Non Rujukan) 43.108 57.193 100.301 Rujukan dari Dokter Spesialis 38 154 192 Rujukan dari Dokter / Dokter Gigi 4.680 20.651 25.331 Rujukan dari Puskesmas 8.376 86.745 95.121 Rujukan dari RSU/RSK/RB 10 9 19 Rujukan dari Tenaga Paramedik 555 2.634 3.189 Rujukan Kasus Polisi 3 6 9 TOTAL 56.770 167.392 224.162

CIBABAT 41 Kegiatan Pelayanan Rawat Inap JUMLAH TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN VIP 10 10 10 KELAS 1 40 40 40 KELAS 2 85 85 85 KELAS 3 156 156 156 ICU 6 6 6 TOTAL 297 297 297 INDIKATOR PEMAKAIAN TEMPAT TIDUR RAWAT INAP INDIKATOR ANGKA IDEAL THN 2011 THN 2012 THN Tempat Tidur - 297 297 297 BOR 75-85 % 75,77 79,00 82,94 BTO 40-50 kali 85,9 90,87 92,11 Av. LOS 3-12 hari 2,9 2,93 3,07 TOI 1-3 hari 1,3 0,84 0,67 NDR < 25 10,7 13,20 16,41 GDR < 45 32,58 33,60 35,42

CIBABAT 42 Kegiatan Pelayanan Penjelasan Indikator Pemakaian Tempat Tidur BOR (Bed Occupation Rate) Presentase pemakaian tempat tidur pada waktu tertentu. Indikator BOR dapat memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Standar ideal BOR antara 75-85%. Dari data laporan kegiatan rekam medis tercantum BOR tahun 2011 sebesar 79,00% dan BOR tahun sebesar 82,94%. Dapat disimpulkan bahwa BOR tahun dibandingkan BOR tahun 2012 mengalami peningkatan dan berada di bawah standar angka ideal. BTO (Bed Turn Over) Frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam waktu tertentu tempat tidur rumah sakit digunakan. Indikator BTO dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur rumah sakit. Standar ideal BTO antara 40-50 kali untuk satu kali tempat tidur. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa BTO tahun meningkat dibandingkan tahun 2012 perputarannya melebihi angka ideal. Av. LOS (Average Length of Stay) Rata-rata rawatan seorang pasien. Indikator Av. LOS dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi serta mutu pelayanan rumah sakit. Standar ideal Av.LOS 3-12 hari. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Av.LOS tahun dibandingkan tahun 2012 mengalami peningkatan dan berada dalam angka ideal. TOI (Turn Over Interval) Rata-rata hari dari tempat tidur tidak ditempati mulai saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator TOI dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur rumah sakit. Standar ideal antara 1-3 hari untuk tempat tidur kosong. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa TOI tahun dibandingkan tahun 2012 masih termasuk dalam angka ideal. NDR (Net Death Rate) Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Indikator NDR dapat memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. Standar NDR yang dapat ditolelir kurang dari 25 per 1.000 penderita keluar (25 ). GDR (Gross Death Rate) Angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Standar GDR yang masih ditolelir antara tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar (45 ).