PEDOMAN PENYUSUNAN UKL-UPL ISI POKOK Pengertian Studi UKL-UPL Tujuan UKL-UPL Manfaat UKL-UPL Rencana Kegiatan yang distudi Pentingnya studi UKL-UPL/AMDAL Sejarah Perkembangan UKL-UPL Di Indonesia Prosedur Penyusunan UKL-UPL Penerbitan Ijin usaha Sitimatika Formulir isian UKL-UPL Kedudukan Dokumen UKL-UPL dlm Siklus Penapisan Kriteria UKL-UPL Sistem Penapisan Dalam UKL-UPL
Pengertian UKL-UPL sebagai sarana penyampaian informasi yang benar dan akurat menganai cara-cara pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam kaitannya dengan kegiatan usaha yang lakukan. UKL-UPL adalah suatu studi yang dilakukan terhadap suatu rencana usaha/ kegiatan untuk arahan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha. UKL-UPL bukan merupakan AMDAL Rencana Kegiatan yang distudi Pra Konstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi/operasi
Pentingnya Studi UKL-UPL (AMDAL) Kegiatan/Usaha (Pembangunan) Prinsip Mengubah Bentuk Energi Menggunakan Unit Energi Hukum Termodinamika 1. Energi tidak dapat diciptakan, energi hanya dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain 2. Setiap penggunaan suatu unit energi tidak pernah tercapai efisien 100% karena adanya enthropi (sisa) Berlangsung dalam ruang Dalam ruang ada Komponen Lingkungan
DASAR HUKUM UKL-UPL 1. UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. PP No. 27/1999 tentang AMDAL 3. PP No 25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom 4. Kepmen LH No B-1234/1999 tentang Kegiatan Wajib UKL-UPL 5. Kepmen LH No. 17/2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/ atau kegiatan yang wajib di lengkapi dengan AMDAL 6. Kepmen LH No. 86/2002 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan UKL dan UPL
PERBEDAAN STUDI AMDAL DAN UKL-UPL AMDAL Berskala besar Bersifat Kompleks Berpotensi dampak besar dan penting UKL - UPL Tidak berdampak besar dan penting Dampakanya mudah dikelola dengan teknologi yang tersedia Berlokasi di wilayah sensitive lingkungan
KEDUDUKAN DOKUMEN UKL-UPL DALAM SIKLUS PENAPISAN Rencana Usaha/ Kegiatan Kepmen LH Menimbulkan ya No 17/2001 dampak Proses Amdal Penting Tidak Tata cara Masih tidak Penapisan bagi membutuhkan Tidak perlu Rencana usaha identifikasi Dok. UKL-UPL Yg wajib Dampak Menyusun UKL-UPL Ya Menyusun dokumen UKL-UPL
KRITERIA UKL-UPL Kriteria Usaha Kriteria Dampak 1. Tipe usaha yang 1. Perubahan kondisi Bersifat ekstrasi fisik alam SDA 2. Skala usaha 2. Jenis dan volume limbah yg dihasilkan 3. Frekuensi usaha 3. Jenis dan karakteristik gangguan yang dihasilkan
SISTEM PENAPISAN DALAM UKL-UPL Karakteristik Rencana Kegiatan Kategori Kegiatan Kategori Dampak Melakukan Ekstraksi SDA? Skala kegiatan >nilai ambang? Frekuensi Kegiatan >nilai ambang? Perubahan Fisik >nilai ambang? Volume limbah >nilai ambang? Intensitas gangguan >nilai ambang? Dok. UKL-UPL Ya tdk? ya Dok. UKL-UPL tdk? ya Dok. UKL-UPL tdk? ya Dok. UKL-UPL tdk? ya Dok. UKL-UPL tdk? ya Dok UKL-UPL tdk Langsung melakukan UKL-UPL sesuai standar yang berlaku
PROSEDUR REKOMENDASI UKL UPL Formulir UKL-UPL (Pemrakarsa) Di isi 1. Instansi Penang Jawab LH 2. Instansi membidangi Usaha Ya Muatan isi sesuai Tidak 14 hari diperbaiki 7 hari Rekomendasi UKL - UPL Dikoreksi 7 hari
Formulir isian Ukl upl (Kepmen LH No 86 2002) A. Identitas Pemrakarsa 1. Nama Perusahaan 2. Nama Penanggung jawab RU/Kegiatan 3. Alamat Kantor B. Rencana Usaha/Kegiatan 1. Nama Rencana Usaha 2. Lokasi Rencana Usaha 3. Skala Usaha: (Satuan luasan, Volume, Panjang) Contoh: Bidang industri jenis dan kapasitas produksi, bahan penolong dll, Bidang Pertambaangan Luas, cadangan, kualitas dll. 4. Garis Besar Komponen Usaha (Yang berpotensi menimbulkan dampak) Prakonstruksi, Konstruksi dan operasi C. Dampak lingkungan yang akan terjadi (matrik) 1. Sumber dampak yang terjadi 2. Jenis dampak 3. Besaran dampak 4. Keterangan D. Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 1. Langkah-langkah pengelolaan dampak dan penanggulangan keadaan darurat 2. Kegiatan pemantauan untuk mengetahui efektifitas penggelolaan 3. Tolak ukur yang digunakan (Kepmen, PP, Kep Gub, dll) E. Tanda Tangan dan Cap
SISTIMATIKA DOKUMEN UKL/UPL (Kepmen LH No 12 1994) 1. Rencana Usaha Jenis usaha, Rencana Lokasi, Jarak usaha dengan sumberdaya lain dan kegiatan lain Sarana dan fasilitas, bahan baku, penolong dan proses produksi 2. Komponen LH yang akan terkena dampak 3. Dampak yang akan terjadi dan jenisnya 4. Upaya Pengelolaan Lingkungan 5. Upaya Pemantauan lingkungan 6. Pelaporan (Mekanisme Pelaporan) 7. Pernyataan Kesanggupan Pemrakarsa
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENILAIAN UKL-UPL PERSYARATAN ADM DASAR HUKUM SUBSTANSI PERIZINAN STUDI UKL-UPL FOTO COPY SERTIFIKAT IMB PETA LOKASI KEGIATAN PETA LOKASI PEMANTAUAN PETA LOKASI PENGELOLAAN SURAT-SURAT LAIN YANG DIMILIKI PENANGANAN K3 PERNYATAAN KESANGGUPAN PEMRAKARSA MELAKSANAKAN UKL-UPL KETENTUAN PERUNDANG- UNDANG YANG MENDASARI STUDI KESESUAIAN LOKASI DGN RTRW STANDAR BAKU MUTU SISTIMATIKA PENULISAN KERUNUTAN MATERI KECOCOKAN JENIS KEGIATAN, INTESNITAS DENGAN LIMBAH DAN VOLUME LIMBAH YANG DIHASILKAN INFORMASI KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK HARUS JELAS TEHNIK PENGELOLAAN YANG AKAN DILAKUKAN TEHNIK PEMANTAUAN DAN INSTANSI YANG MEMANTAU
Dampak 1. Sifatnya: positif negative 2. Ukurannya: kecil besar 3. Nilai pentingnya: penting tidak penting
PEDOMAN PENENTUAN DAMPAK PENTING 1. Jumlah manusia yang terkena dampak: menjadi penting bila: - manusia yang terkena dampak tidak termasuk pada sasaran yang diperkirakan dapat menikmati manfaat kegiatan yang direncanakan, jumlahnya sama atau bahkan lebih besar dari jumlah manusia yang dapat menikmati manfaat - Manusia yang terkena dampak lingkungan, baik yang termasuk maupun tidak termasuk dalam sasaran jumlahnya sama atau lebih 2. Luas wilayah persebaran dampak: menjadi penting bila: - luas wilayah persebaran dampak paling sedikit dua kali lebih besar dari luas wilayah rencana kegiatan - luas wilayah persebaran dampak melampaui batas wilayah administrasi Kabupaten - luas wilayah persebaran dampak melampaui wilayah negara RI sehingga mengancam keserasian hubungan dengan negara tetangga 3. Lamanya dampak berlangsung: menjadi penting bila: - berlangsung pada seluruh tahap usaha dan/ atau kegiatan (pra konstruks, konstruksi, pasca konstruksi) - berlangsung selama minmal separuh dari umur kegiatan 4. Intensitas dampak diukur dari berat ringannya atau besar kecilnya penyimpangan dari baku mutu : menjadi penting bila: - dampak negatif berlangsung secara drastis dalam waktu yang relatif singkat dan ruang yang relatif luas - dampak positif berlangsung secara drastis dalam waktu yang relatif singkat dan ruang yang relatif luas 5. Komponen Lingkungan yang terkena dampak (fisik, biotik dan sosekbudkesmas): menjadi pentng bila komponen lingkungan terkena dampak jumlahnya besar dalam waktu yang relatif singkat dalam ruang yang relatif luas. 6. Sifat kumulatif dampak: semula tidak menimbulkan dampak, tetapi sumber dampaknya tertimbun dan terakumulasi dan pada saat tertentu kemudian muncul: menjadi penting bila: - terjadi pada waktu yang relatif singkat dalam ruang yang relatif luas dan bobotnya bertambah besar - terjadi fenomena sinergetik dan antagonistik dalam wilayah persebaran dampak. 7. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak: menjadi penting bila: ada komponen lingkungan yang terkena sehingga dampaknya tak berbalik
Informasi Kegiatan Industri 1. Lahan 2. Produksi 3. Bahan baku 4. Bahan penolong 5. Jenis peralatan produksi 6. Proses Produksi 7. Neraca bahan 8. Penggunaan Energi 9. Penggunaan Air 10. Penggunaan Tanaga 11. Penggunaan bahan Bakar dan Pelumas 12. Jenis Alat angkut dan Kenderaan 13. Jadwal Kegiatan
Tujuan UKL-UPL TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana Memprediksi dampak yang akan timbul akibat rencana kegiatan/usaha terhadap lingkungan sekitarnya sehingga sedini mungkin dampak tersebut dapat dikelolai dan dipantau.
MANFAAT UKL-UPL Bagi pemrakarsa Bagi Pemerintah Bagi Masyarakat Memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi lingkungan dimana rencana kegiatan/ usaha tersebut akan dilaksanakan. Sebagai dasar rencana pengelolaan yang lebih baik dan merupakan bagian dari pengelolaan proyek secara keseluruhan Menghindari terjadinya konflik terutama bila timbul masalah lingkungan di daerah tersebut Sebagai instrument pengikat dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ijin usaha/kegiatan Memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi lingkungan dimana rencana kegiatan/ usaha tersebut akan dilaksanakan. Sebagai dasar rencana pengelolaan yang lebih baik dan merupakan bagian dari pengelolaan proyek secara keseluruhan Menghindari terjadinya konflik terutama bila timbul masalah lingkungan di daerah tersebut Sebagai instrument pengikat dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ijin usaha/kegiatan. Sebagai jaminan pengelolaan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu rencana kegiatan usaha sehingga masyarakat dapat merasa aman, nyaman dan tentram.
PELAKSANAAN AMDAL/SEMDAL/DPL/UKL-UPL PP 29/86 5 Juni 87 PP 51/93 23 Okt 93 PP 27/99 7 Nop 99 SEMDAL AMDAL AMDAL UKL- UPL AMDAL UKL-UPL DPL 12 Okt 99