Pertumbuhan ekonomi wilayah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Adam Smith (1776) terdapat dua aspek utama pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. dan tidak memusnahkan sumberdaya asli, manakala teori dan model

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

Boks 1. TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI JAMBI TAHUN 2007

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah. Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektif melalui perencanaan yang komprehensif (Miraza, 2005).

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

ANALISA KETERKAITAN SEKTOR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN TABEL INPUT - OUTPUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

III. METODE PENELITIAN. deskriptif analitik. Penelitian ini tidak menguji hipotesis atau tidak menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Hotel dan Restoran Terhadap Perekonomian Kota Cirebon Berdasarkan Struktur Permintaan

BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO)

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

IVAN AGUSTA FARIZKHA ( ) TUGAS AKHIR PW PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH MELALUI KETERKAITAN SEKTORAL DI KABUPATEN LUMAJANG

KEBIJAKAN FISKAL. Sayifullah, SE., M.Akt

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten

PEREKONOMIAN WILAYAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dapat meningkatkan

APLIKASI INPUT OUTPUT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sektor, total permintaan Provinsi Jambi pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 61,85

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

PELAKU PELAKU EKONOMI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000),

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

ANALISIS MODEL INPUT-OUTPUT

BAB 4 METODE PENELITIAN

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis angka pengganda (multiplier) meliputi value added multiplier

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan pendapatan perkapita penduduk dalam kurun waktu

BAB IV ANALISA WILAYAH (Lanjutan-1)

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di

VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI MALUKU Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan Provinsi Maluku

Jenis Sistem Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

Kata Kunci: investasi, sektor pertanian, input-output.

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi tanaman bahan makanan di

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan merupakan suatu proses perbaikan kualitas seluruh bidang

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. pembelanjaan. Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi

III. KERANGKA PEMIKIRAN. sektor produksi merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi.

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai suatu model kuantitatif, Tabel IO akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai: mencakup struktur output dan nilai tambah masingmasing

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap

ANALISIS INPUT-OUTPUT KOMODITAS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam

VI. PERANAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN KABUPATEN SIAK

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Schumpeter dalam Sukirno (2006:251) pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan di daerah lebih efektif dan efisien apabila urusan-urusan di

TEORI BASIS EKONOMI E C O N O M I C B A S E T H E O R Y

ANALISIS INPUT OUTPUT DALAM PERENCANAAN EKONOMI

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

I. PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian suatu wilayah didukung dengan adanya. bertahap. Pembangunan adalah suatu proses multidimensional yang meliputi

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

Transkripsi:

Teori

Pertumbuhan ekonomi wilayah Adanya pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) Pertambahan pendapatan diukur dalam nilai riel (dinyatakan dalam harga konstan) menggambarkan balas jasa dari faktor produksi (lahan, modal, TK & teknologi) kemakmuran wilayah Pertumbuhan ekonomi: proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang

Teori pertumbuhan ekonomi wilayah Berdasarkan teori ekonomi makro/ ekonomi pembangunan Dalam ekonomi makro : ekspor/impor (perdagangan dengan luar negeri) Ekonomi wilayah : perdagangan dengan luar wilayah. Sama tetapi wilayah tidak punya kewenangan dalam kebijakan fiskal/moneter, wilayah lebih terbuka dalam pergerakan orang dan barang.

Teori ekonomi klasik (Adam Smith): Sistem ekonomi pasar bebas akan menciptakan efisiensi, membawa ekonomi pada full employment, dan menjamin pertumbuhan ekonomi pada posisi stasioner. Dikoreksi oleh John Maynard Keynes: Utk pertumbuhan stabil harus ada campur tangan pemerintah : fiskal (perpajakan dan pembelanjaan pemerintah), kebijakan moneter (tingkat suku bunga dan jumlah uang yang beredar), pengawasan langsung.

perbedaan Smith Mekanisme pasar Pemerintah (- -) Keynes Mekanisme pasar Pemerintah (++) Jasa yang tidak mungkin oleh swasta murni seperti listrik, telepon, air minum

Teori tsb masih relevan utk perenc. Pertumbuhan ek. Wilayah, pemerintah daerah harus: Memberikan kebebasan untuk berusaha (pada lokasi yang diperkenankan). Tidak membuat peraturan yang menghambat pergerakan orang dan barang. Tidak membuat pajak daerah yang lebih tinggi daripada daerah lain. Menjaga keamanan dan ketertiban. Menyediakan prasarana dan fasilitas. iklim usaha yang kondusif

Teori pertumbuhan Neo Klasik (1) Dalam banyak hal mekanisme pasar dapat menciptakan keseimbangan, pemerintah tidak perlu banyak mencampuri. Campur tangan pemerintah dlm kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Tingkat pertumbuhan berasal dari 3 sumber: Akumulasi modal Bertambahnya penawaran tenaga kerja Peningkatan teknologi

Teori pertumbuhan Neo Klasik (2) Penerus dari teori klasik Menganjurkan agar kondisi selalu diarahkan utk menuju pasar sempurna. Paham neoklasik : utk terciptanya pertumbuhan yang mantap (steady growth) diperlukan tingkat S (saving) yang pas dan seluruh keuntungan pengusaha diinvestasikan kembali (di wilayah tersebut).

Teori pertumbuhan jalur cepat (turnpike) yang disinergikan (1) Samuelson (1955) Setiap wilayah perlu melihat sektor/komoditi yang memiliki potensi besar dan dapat dikembangkan dengan cepat, baik karena potensi alam atau sektor tsb memiliki competitive advantage utk dikembangkan. Men-sinergikan sektor-sektor : membuat sektor-sektor saling terkait dan mendukung.

Teori pertumbuhan jalur cepat (turnpike) yang disinergikan (2) Contoh sinergi: perkebunan dan peternakan, limbah perkebunan utk peternakan, limbah ternak utk perkebunan Peng-angkutan dengan perbengkelan Pertumbuhan sektor yang satu mendorong sektor yang lain.

Teori Basis Ekspor Richardson (1) Pertama oleh Tiebout Teori ini membagi kegiatan produksi/jenis pekerjaan dlm satu wilayah atas: Pekerjaan Basis (dasar) exogenous (tdk terikat kondisi internal perekonomian wilayah) Pekerjaan service (pelayanan) = non basis endogenous (pertumbuhannya tergantung pd kondisi umum perekonomian wil.tsb) Tiebout melihatnya dari sisi produksi, Richardson melihatnya dari sisi pengeluaran

Teori Basis Ekspor Richardson (2) Ekspor : Termasuk juga barang/jasa yang dibeli/dimanfaatkan oleh penduduk luar wilayah, meskipun transaksi dilakukan di dlm wilayah. Kegiatan lokal perkotaan dpt menjadi pekerjaan basis, bila melayani orang luar wilayah.

Teori Basis Ekspor Richardson (3) Teori basis ekspor membuat asumsi bahwa ekspor adalah satu 2 nya unsur eksogen (independen) dalam pengeluaran Artinya, semua unsur pengeluaran lain adalah terikat (dependen) thdp pendapatan. hanya peningkatan ekspor yang dapat mendorong peningkatan pendapatan wilayah.

Model pertumbuhan inter-regional (perluasan dari teori basis) Dengan menambah faktor eksogen Memasukkan dampak dari wilayah tetangga Pendapatan regional = pengeluaran otonom ditambah ekspor kali multiplier Perubahan pendapatan regional dapat berasal dari beberapa sumber, tidak semata-mata dari perubahan ekspor

Model pertumbuhan inter-regional (perluasan dari teori basis) (2) Sumber-sumber perubahan pendapatan regional meliputi: Perubahan pengeluaran 2 otonom regional (misalnya investasi dan pengeluaran pemerintah) Perubahan tingkat pendapatan suatu wilayah atau beberapa wilayah dalam suatu sistem. Perubahan salah satu parameter.

Langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh Pemda agar dpt meningkatan pendapatan wilayah (1) 1. Perlu didorong sektor 2 yang produksinya di jual ke luar wilayah/negeri bila produk sama, kualitas lebih baik Bila kualitas sama, harga lebih murah Bila ada bantuan dari pusat untuk daerah, utk UKM, sektor mana dulu yang dibantu?? Mengapa??

Contoh kasus : bantuan @ 300 juta Utk 300 pengangur 1 bln kerja Pekerjaan pelayanan (service) Utk 10 UKM Bergerak di sektor basis

Langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh Pemda agar dpt meningkatan pendapatan wilayah (2) 2. Produk untuk lokal diusahakan untuk diekspor dengan peningkatan mutu, perbaikan jalur pemasaran, volume yang ekonomis untuk dipasarkan ke luar wilayah. 3. Prasarana dan sarana diperbaiki agar mempermudah keluar masuk orang dan barang, perbaikan komunikasi dan informasi

Langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh Pemda agar dpt meningkatan pendapatan wilayah (3) 4. Masyarakat didorong utk mengkonsumsi produk lokal Industri didorong utk memakai komponen lokal (tanpa menurunkan mutu). Didorong pembangunan dari: Industri ekspor Industri substitusi impor. Peningkatan produksi hanya bisa berlanjut bila ada pasar yang menyerap. Pasar berupa: a. Ekspor b. Peningkatan konsumsi lokal c. Penurunan impor, bila produknya import-substitution

konsumsi lokal Konsumsi akhir (konsumsi rumah tangga) Konsumsi pemerintah Konsumsi investasi

Langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh Pemda agar dpt meningkatan pendapatan wilayah (4) 5. Pajak daerah jangan lebih tinggi daripada daerah lain. mengapa? 6. Sektor basis dikembangkan. disinergikan dengan sektor lain (pertumbuhan sektor tertentu akan menumbuhkan sektor lainnya)

Langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh Pemda agar dpt meningkatan pendapatan wilayah (3) 7. Agar investor menanam modal di wilayah kita, harus: Perbaikan metode kerja Peningkatan kerajinan / jam kerja pegawai Supaya terdapat peningkatan produksi tanpa penambahan biaya Akumulasi pengangguran: masyarakat malas jam kerja menurun produksi primer menurun sekunder menurun tertier menurun.

Strategi pengembangan sektor produksi Input produksi: Lahan Tenaga kerja Modal Teknologi Kegiatan produksi memiliki backward linkage (daya menarik) dan forward linkage (daya mendorong)

Strategi pengembangan sektor produksi Contoh Pengembangan sebuah perkebunan kelapa sawit seluas 1000 hektar, memiliki dampak perekonomian. Pada: pembersihan lahan, butuh: TK, bibit, pupuk, sewa alat/mesin penanaman, butuh: TK, bibit, pupuk, sewa alat/mesin Pemeliharaan Panen Multiplier effect??