BAB II DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan

Yudi Adha.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB V SINEMATOGRAFI. Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN METODE INTRUCTIONAL SYSTEM DESIGN PADA MEDIA PEMBELAJARAN SHOLAT TERHADAP PEMAHAMAN ANAK.

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

SILABUS PEMBELAJARAN

Karya ilmiah POTENSI YANG ADA DI DALAM SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

PENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

ANIMASI. Sedangkan pengertian animasi secara khusus dapat kita simak pada ensiklopedi Americana :

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Logo Tara. Kode. Kemasan Pangan.

KuliaH KiNGKuNGN bisnis Kerajinan barang bekas

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. ringan, praktis, ekonomis dan dapat menggantikan fungsi dari barang-barang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. dampak bermunculannya banyak developer game di negara-negara tersebut.

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

BAB I Pengantar Animasi

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. paling sering digunakan oleh manusia adalah komputer. Komputer telah merambah. digunakan sebagai media menyampaikan informasi.

Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, sampah merupakan produk manusia, yang artinya sampah

BAB II DATA & ANALISA. Animasi adalah gambar bergerak yang dibuat dengan cara merekam

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia diimbangi dengan

Laporan Tugas Akhir M.Faiz Wirawan / Ferdia Chandra BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Edy Sedyawati dkk (2009:3) bahwa, seni media rekam atau yang sering disebut seni media.

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

MAKALAH INDUSTRI PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan

BAB I PENDAHULUAN. plastik relatif murah, praktis dan fleksibel. Plastik memiliki daya kelebihan

SILABUS PEMBELAJARAN. : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Molded Fiber. Nadia Clara Virdia Lilanuary Tohir Anindyajati Handaruvitri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

Sumber Belajar untuk Mengefektifkan. Pembelajaran Siswa

BAB II LANDASAN TEORI

2. Membuat pelajar aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga kompetensi dasar yang telah ditetapkan dapat tercapai. 1.6 Metodologi Dalam penyusunan

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

Transkripsi:

3 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data & Literatur A. Data Umum tentang Animasi A.1 Sejarah Animasi Animasi merupakan suatu teknik yang banyak sekali dipakai di dalam dunia film dewasa ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu dengan film live. Dunia film sebetulnya berakar dari ftgrafi, sedangkan animasi berakar dari dunia gambar, yaitu ilustrasi desain grafis (desain kmunikasi visual). Melalui sejarahnya masing-masing, baik ftgrafi maupun ilustrasi mendapat dimensi dan wujud baru di dalam film live dan animasi. Dapat dikatakan bahwa animasi merupakan suatu media yang lahir dari dua knvensi atau disiplin, yaitu film dan gambar. Kata 'animasi' itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata 'animatin', yang berasal dari kata dasar 't animate', dalam kamus umum

4 Inggris-Indnesia berarti menghidupkan ( Wjwasit 1997). Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakan benda mati suatu benda mati diberikan drngan kekuatan, semangat dan emsi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup. Sebenarnya sejak jaman dulu manusia telah mencba menganimasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan leh ahli purbakala di gua Lascaux Spanyl Utara, sudah berumur dua ratus tahun lebih; Mereka mencba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bisn atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam psisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973:23). Film animasi pertama dalam bentuk standar film adalah Humurus Phases f funny faces leh J. Stuart Blacktn pada tahun 1906. Kemudian pada tahun 1908, Emile Chl, directr dari Francis, menayangkan animasi Fantasmagri, dimana animasi ini juga cukup terkenal. Sumber : The Making f 3D Animatin Mvie using 3d Max A.2 Animasi di Indnesia Pada tahun 1980-an, ada film animasi prduk Indnesia yang jadi serial Televisi yaitu si Huma yang menjadi favrit anak-anak pada masa itu. Tahun 2004, merupakan sejarah bagi per-animasian Indnesia dengan

5 dibuatnya film cerita panjang animasi 3D pertama leh Studi KasatMata Jgjakarta bekerja sama dengan Kelmpk Visi Anak Bangsa Pimpinan Garin Nugrh, membuat film animasi 3D "Hmeland" dengan sutradara Gangsar Waskit. Indnesia sudah memiliki studi animasi pertama yang bertaraf internasial yang terletak di Pulau Batam yaitu Infinite Framewrk Studi. Sumber : The Making f 3D Animatin Mvie using 3d Max

6 A.3 Animasi kmputer 2d (2 Dimensi) Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartn, yang artinya gambar yang lucu. Cnthnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Biskp. Misalnya: Lney Tnes, Pink Panther, Tm and Jerry, Scby D, Draemn, Mulan, Lin King, Brther Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang ppuler kebanyakan film Disney, namun bukan Walt disney sebagai bapak animasi kartun. Cnth lainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, dia diciptakan leh Ott Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan Waly Disney yang sampai sekarang masih ada misalnya Snw white and The Seven Dwarfs (1937) dan Pincchi (1940). A.3.1 Teknik Cellulid (knvensinal) Teknik Cellulid (terkadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer

7 keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai leh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera didalam ruangan yang serba hitam. Objek utama yang mengeksplitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (backgrund) dan latar depan (fregrund) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak. Pra-prduksi: Knsep, Skenari, Pembentukan karakter, Strybard, Dubbing awal, Musik dan sund FX

8 Pasca-prduksi: Lay ut (Tata letak), Key mtin (Gerakan kunci/ inti), In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain) Clean Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak) Backgrund (Gambar latar belakang), Cellulid (Ditransfer keatas plastik transparan) Clring (Mewarnai dengan tinta dan cat). Pst-prduksi: Cmpsite, Camera Shting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi frame), Editing, Rendering,

9 Pemindahan film kedalam rll film. A.3.2 Kmputer Setelah perkembangan teknlgi kmputer di era 80-an, prses pembuatan animasi 2 dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalam prses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan mdel hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu persnal kmputer. Setiap kesalahan dapat dikreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik knvensinal, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal. Prses pembuatan animasi 2Dimensi digital terdiri dari: Pra-prduksi: Knsep, Skenari, Pembentukan karakter, Strybard,

10 Dubbing awal, Musik dan sund FX Pasca-prduksi: Lay ut (Tata letak), Key mtin (Gerakan kunci/ inti), In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain) Backgrund (Gambar latar belakang), Scanning Clring. Pst-prduksi: Cmpsite, Editing,

11 Rendering, Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VH. B. Data Umum tentang Daur Ulang B.1. Daur Ulang Daur ulang adalah prses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang energi, mengurangi plusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan prses pembuatan barang baru. Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, lgam, tekstil, dan barang elektrnik. Meskipun mirip, prses pembuatan kmps yang umumnya menggunakan sampah bimassa yang bisa didegradasi leh alam, tidak dikategrikan sebagai prses daur ulang. Daur ulang lebih difkuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi leh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah prses pengumpulan sampah, penyrtiran, pembersihan, dan pemrsesan material baru

12 untuk prses prduksi. Pada pemahaman yang terbatas, prses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, cnthnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa plistirena bekas harus menjadi plistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan prses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah prses penggunaan kembali material menjadi prduk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prsessr kmputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri. Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Prses daur ulang alumunium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi plusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prsesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, lgam, kaca, dan plastik. Material-material yang dapat didaur ulang dan prsesnya diantaranya adalah: Bahan bangunan

13 Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, terkadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata. Baterai Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat prses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disrtir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrsesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mbil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang. Barang Elektrnik

14 Barang elektrnik yang ppuler seperti kmputer dan handphne umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat eknminya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektrnik misalnya adalah lgam yang terdapat pada barang elektrnik tersebut (emas, besi, baja, silikn, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (micrchip, prcessr, kabel, resistr, plastik, dll). Namun tujuan utama dari prses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya prses daur ulang pada bahan ini meski manfaat eknminya masih belum jelas. Lgam Besi dan baja adalah jenis lgam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi prses lgam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas lgam tersebut. Cnth lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis lgam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas lgam tersebut, menjadikan lgam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.

15 Bahan Lainnya Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari btl dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kntaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah. Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang lgam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai prduk plastik terdapat kde mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kde di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kde angka di tengah-tengahnya adalah cnthnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan terkadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Lw Density Ply

16 Etilene, PS untuk Plistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah prses daur ulang. Jenis kde plastik yang umum beredar diantaranya: PET (Plietilena tereftalat). Umumnya terdapat pada btl minuman atau bahan knsumsi lainnya yang cair. HDPE (High Density Plyethylene, Plietilena berdensitas tinggi) biasanya terdapat pada btl deterjen. PVC (plivinil klrida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan sebagainya. LDPE (Lw Density Plyethylene, Plietilena berdensitas rendah) biasa terdapat pada pembungkus makanan. PP (pliprpilena) umumnya terdapat pada tutup btl minuman, sedtan, dan beberapa jenis mainan. 2. 2 Target Target Primer dalam film animasi Aku Suka Belajar Daur Ulang ini adalah anak-anak, usia 6 tahun sampai dengan 12 tahun, kelas menengah keatas, pria dan

17 wanita, menyukai film animasi, budaya, suka berlahraga. Dihadapkan pada kenyataan ini, maka pesan-pesan dan isi dari tema ini dapat dimengerti leh anakanak jika dikemas dalam sebuah film animasi bergaya kartun, dan khalayak sasaran, yaitu anak-anak bependidikan seklah dasar tersebut dapat mengerti tentang daur ulang. Sedangkan target sekunder untuk film animasi Aku Suka Belajar Daur Ulang adalah pria dan wanita, usia 11 tahun keatas sampai dengan 40 tahun, pecinta film terutama film animasi dan yang perduli dengan perubahan iklim. 2.3 Faktr Pendukung & Penghambat Faktr Pendukung : - Animasi di Indnesia masih dalam tahap berkembang, sehingga peluang untuk berhasil masih sangat besar. - Tema Daur Ulang belum banyak beredar film animasinya. Faktr Penghambat; - Keterbatasan waktu, yang mungkin detail dari film animasi Aku Suka Belajar Daur Ulang kurang dari yang diharapkan.