PENGENALAN KONSEP JOB DESCRIPTION PEGAWAI PADA DIKLAT KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN AGAMA RI. Oleh: Sulistiawati Paita, SE.MM. Widyaiswara Pertama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III FUNGSI PENGADAAN ANALISA JABATAN

Analisis Jabatan. Elemen, Tahapan, Kebijakan, dan Prinsip dalam Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi.

Job Analysis (Analisis Jabatan)

DESAIN PEKERJAAN. Oleh Kelompok 1 : Bramantyo Aji ( ) Alifiyani Krisna Ayu ( ) Arsya Fajar Kurniawan ( )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SELEKSI TENAGA PENJUALAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II URAIAN TEORITIS. Daya Manusia dan Analisis Jabatan Pengaruhnya terhadap Implementasi Rancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan

Salesmanship. Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kompensasi Finansial Langsung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

STMIK UBUDIYAH. MATA KULIAH : Manajemen Personalia. JURUSAN : Manajemen DOSEN : Agus Ariyanto,SE,M.Si

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

STRATEGI PENGADAAN KARYAWAN PADA PT NUSANTARA BORNEO MOTOR BANJARMASIN

BAB II BAHAN RUJUKAN

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa.

Kompensasi Finansial Langsung

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

BAB 2 URAIAN TEORITIS. terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BAB II URAIAN TEORITIS. melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

Analisis dan Desain Jabatan

Pertemuan 3 Manajemen SDM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

Manajemen, Organisasidan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelaksanaan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam Ahmad Aziz Fanani

PENGARUH PENERIMAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Empiris Pada BMT Kota Gajah Lampung Tengah)

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengembangan Sumber daya Manusia:2004) sebagai berikut :

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS JABATAN PEGAWAI DI BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG. Oleh : Murni Septiyanti, Herbasuki N, Nina Widowati*)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung efektivitas dan efesiensi organisasi (Handoko, 1998).

Strategic Human Resource Management

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

Pengadaan Karyawan. Triwahyono SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep dan Manfaat Seleksi

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

IMPLEMENTASI ANALISA JABATAN PADA TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA. Dian Irma Aprianti * M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: Pengertian sistem menurut McLeod dan Schell (2008:39) sistem merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengembang otomotif terbesar di ASEAN

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN SAGU AREN NASIONAL DI BANDAR LAMPUNG

DESAIN PEKERJAAN. Oleh Kelompok 1 : Bramantyo Aji ( ) Alifiyani Krisna Ayu ( ) Arsya Fajar Kurniawan ( )

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Negara Sebagai Sebuah Organisasi Kekuasaan. Berdirinya sebuah negara ditandai dengan terpenuhinya syarat-syarat

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pembahasan diatas, maka penulis dapat mengambil

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

Transkripsi:

PENGENALAN KONSEP JOB DESCRIPTION PEGAWAI PADA DIKLAT KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN AGAMA RI Oleh: Sulistiawati Paita, SE.MM. Widyaiswara Pertama Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Manado ABSTRAK Tuntutan masyarakat kualitas pelayanan harus ditingkatkan, maka salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah uraian pekerjaan. Hal ini penting sebab kita tahu bersama di lingkungan birokrasi seringkali pegawai tidak bekerja sesuai dengan uraian tugasnya. Pada hal dengan mengetahui dan memahami tugasnya maka pekerjaan-pekerjaan kantor yang menjadi tanggung jawab dari pegawai tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Uraian pekerjaan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta yang ada. Penyusunan uraian pekerjaan adalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan.secara mudahnya spesifikasi pekerjaan ini merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga kerja yang dipersyaratkan. Spesifikasi pekerjaan dinamakan pula kualifikasi personal (personal qualification). Kualifikasi personal ini secara garis besar dapat dibagi dua. Pertama, kualifikasi umum (general qualification), yaitu kualifikasi minimal yang biasanya diperlukan untuk menempati suatu pos tertentu dalam suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Adapun kualifikasi yang kedua adalah kualifikasi spesifik (spesific qualification), yaitu kualifikasi tambahan yang secara spesifik akan sangat dibutuhkan bagi pengisian jabatan tertentu. Perancangan pekerjaan (job design) adalah proses menentukan tugas tugas spesifik untuk dikerjakan, metode-metode yang dipakai dalam menjalanakn tugas-tugas tersebut, dan cara pekerjaan yang bersangkutan berhubungan dengan pekerjaan lain dalam organisasi Kata Kunci: Job Description 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia mempunyai fungsi yang sangat vital dalam mencapai tujuan organisasi. Berbagai macam permasalahan yang seringkali terjadi dalam organisasi ada pada manajemen sumber daya manusia. Jika kita berangkat dari fungsifungsi manajemen sumber daya manusia, permasalahan yang terjadi sejak awal perekruitmen, penempatan, pemberdayaan, dan pengembangan pegawai yang bersangkutan. Seringkali kita lihat bersama banyak pegawai yang tidak mengetahui dengan jelas apa pekerjaannya. Ketika dari awal perekruitmen sudah mengalami kesalahan maka akan berakibat kurang baik pada penempatan dan pemberdayaan pegawai tersebut. Sumber daya manusia seringkali mengalami permasalahan berkaitan dengan penempatan dan pengembangan sumber daya manusia. Seringkali terjadi kesalahan dalam penempatan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki, sehingga berimplikasi pada pelaksanaan pekerjaan yang tidak optimal. Sumber daya manusia seringkali juga bermasalah pada pengembangan sumber daya manusia, dimana setelah adanya pengembangan sumber daya manusia ternyata setelah kembali di unit kerjanya ternyata tidak diberdayakan oleh institusi. Berkaitan dengan permasalahanpermasalahan tersebut maka manajemen kantor harus mampu membuat sistem yang baik mulai dari proses rekruitmen sampai penempatan sumber daya manusia tersebut (Hasibuan, 2010:66). Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Manado sesuai dengan keputusan Menteri Agama Nomor 345 tahun 2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Agama yang sebelum itu nomenklaturnya Balai Pendidikan dan Pelatihan Teknis Keagamaan Manado mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi dan tenaga teknis keagamaan sesuai dengan wilayah kerja masing-masing. Balai Diklat Keagamaan Manado sebagai unsur pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan Agama dan Diklat Keagamaan yang berada dibawah Kementerian Agama tetap eksis dalam menjalankan tugas di daerah yang wilayahnya mencakup Propinsi Sulawesi Utara, Propinsi Gorontalo dan Propinsi Maluku Utara. Balai Diklat Keagamaan Manado sebagai salah satu Balai Diklat Keagamaan di Indonesia yang berjumlah 12 (Dua Belas) di seluruh Indonesia yang melakukan pendidikan dan 2

pelatihan di jajaran aparatur kementerian keagamaan untuk menciptakan sumber daya aparat yang berdaya guna dan berhasil guna. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat dimana kualitas pelayanan harus ditingkatkan, maka salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah uraian pekerjaan. Hal ini penting sebab kita tahu bersama di lingkungan birokrasi seringkali pegawai tidak bekerja sesuai dengan uraian tugasnya. Pada hal dengan mengetahui dan memahami tugasnya maka pekerjaan-pekerjaan kantor yang menjadi tanggung jawab dari pegawai tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk itu pihak manajemen harus mampu untuk mengelola uraian pekerjaan pegawai, menyesuaikan dengan kompetensikompetensi yang dimiliki oleh pegawai tersebut. Melalui kesempatan ini maka fokus karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana mengelola uraian kerja pegawai, dimana suatu instansi dapat menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan fokus pada pekerjaan tersebut. disamping itu dengan adanya uraian pekerjaan maka pimpinan dengan mudah dapat mengawasi hasil kerja (kinerja) dari pegawai tersebut. B. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui konsep job description pegawai 2. Untuk mengetahui konsep job spesification pegawai 3. Untuk mengetahui konsep job design pegawai C. Manfaat Penulisan 1. Sebagai bahan referensi pihak manajemen kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Manado untuk megelola uraian pekerjaan pegawai 2. Sebagai bahan referensi bagi peniliti berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia khususnya uraian pekerjaan pegawai 3

PEMBAHASAN A. Manajemen Sumber Daya Manusia B. Job Description 1. Pengertian Job Description Job description (uraian pekerjaan) adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Rincian pekerjaan yang berisi informasi menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan (Siswanto,2002) Uraian pekerjaan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta yang ada. Penyusunan uraian pekerjaan adalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan. 2. Tujuan Job Description Uraian pekerjaan harus ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan, supaya pemegang jabatan mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukannya. Uraian pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh pemegang jabatan. Uraian pekerjaan menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bagi pemegang jabatan. Uraian pekerjaan yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak beres, bahkan pemegang jabatan yang bersangkutan menjadi overreacting. Sebuah uraian pekerjaan tidak perlu dibatasi untuk menjelaskan situasi saat ini, atau pekerjaan yang saat ini diharapkan, tetapi juga dapat menetapkan tujuan untuk apa yang mungkin dicapai di masa depan. 3. Fungsi Job Description Job description di dalam setiap organisasi memiliki fungsi yang berbeda. Hal ini ditentukan berdasarkan jabatan masing-masing. Pembagian fungsi job description dijelaskan sebagai berikut: 4

a. Atasan : uraian pekerjaan digunakan untuk mengoptimalkan peran dan tanggung jawab bawahan. b. Pimpinan organisasi: uraian pekerjaan untuk dapat memimpin dan memberikan motivasi agar pemegang jabatan menghasilkan kinerja optimal. c. Pemegang jabatan: uraian pekerjaan sebagai panduan dan pedoman kerja serta mengetahui apa yang harus dilakukan dan diharapkan dari organisasi. d. Perekrut: uraian pekerjaan digunakan untuk mengetahui kandidat yang tepat dan paling cocok sesuai kebutuhan jabatan. Dengan memahami uraian pekerjaan seorang perekrut dapatmemahami apa tuntutan jabatan yang diperlukan sehingga lebih mudah mencari atau menilai jenis orang yang bagaimana yang sesuai memegang jabatan tersebut. e. Trainer: uraian pekerjaan digunakan untuk mengetahui kebutuhan pelatihan bagi pemegang jabatan dan untuk menentukan jenis pelatihan apa yang dapat membantu pemegang jabatan agar lebih baik dalam melaksanakan tugastugasnya. f. Perencana Karir (Succession Planner): uraian pekerjaan digunakan untuk menempatkan individu sesuai dengan peran, tanggung jawab dan kebutuhan organisasi serta menata jabatan-jabatan yang ada agar setiap pemegang jabatan memiliki arah yang jelas g. Perencanaan dan Pengembangan Organisasi (Organization Development & Planner): uraian pekerjaan berfungsi membuat perencanaan pengembangan organisasi yang membutuhkan pemahaman tentang jabatan dan jenis peran / tanggung jawab yang diperlukan untuk menyusun perencanaan pengembangan organisasi yang ada saat ini untuk menghadapi tanangan baik dari segi internal maupun eksternal h. Job Evaluator: uraian pekerjaan berfungsi untuk memberikan bobot jabatan dan membandingkan jabatan lain di dalam organisasi. 4. Unsur-Unsur Job Description Menurut Hasibuan (2010), uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya mudah dipahami serta menguraikan hal-hal berikut: a. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama jabatan seperti rektor, dekan, dosen atau kepala bagian administrasi 5

b. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggung jawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan sebaiknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain di dalam maupun di luar organisasi. c. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas. d. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat, mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. e. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, sebaiknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi dan aktivitas utamanya. f. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan dari mana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan. C. Job Specification 1. Pengertian Job Specification Spesifikasi pekerjaan (job spesification) merupakan uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. (Hasibuan,2010) Secara mudahnya spesifikasi pekerjaan ini merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga kerja yang dipersyaratkan. Spesifikasi pekerjaan dinamakan pula kualifikasi personal (personal qualification). Kualifikasi personal ini secara garis besar dapat dibagi dua. Pertama, kualifikasi umum (general qualification), yaitu kualifikasi minimal yang biasanya diperlukan untuk menempati suatu pos tertentu dalam suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Adapun kualifikasi yang kedua adalah kualifikasi spesifik (spesific qualification), yaitu kualifikasi tambahan yang secara spesifik akan sangat dibutuhkan bagi pengisian jabatan tertentu. 2. Tujuan Job Specification Job specification memiliki tujuan agar persyaratan bagi pekerja yang akan direkrut menjadi jelas. Selain itu job specification juga digunakan sebagai dasar untuk menyeleksi dini ditingkat luar perusahaan, artinya sebelum perusahaan menyeleksi sendiri dari sekian banyak calon pelamar dengan sedirinya jumlah peminat atau pelamar akan berkurang setelah membaca persyaratan yang tertulis 6

dalam job spesifikasi. Job specification juga sangat memegang peranan penting sebagai variabel pendukung keberhasilan tujuan dari sebuah perusahaan. Karena dengan kualitas SDM yang memadai maka produktivitas perusahaan juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas SDM yang ikut berperan serta di dalamnya. 3. Isi Job Specification Secara umum, job spesifikasi memuat hal-hal sebagai berikut : a. Tingkat pendidikan pekerja. b. Jenis kelamin pekerja.keadaan fisik pekerja. c. Pengetahuan dan kecakapan pekerja. d. Batas umur pekerja. e. Nikah atau belum. f. Minat pekerja. g. Emosi dan temperamen pekerja. h. Pengalaman pekerja. Spesifikasi pekerjaan bagi setiap perusahaan tidak sama, karena spesifikasi ini pada dasarnya disusun dari uraian pekerjaan yang pada setiap perusahaan yang dibutuhkan berbeda. Misalnya ada perusahaan yang membutuhkan tinggi badan, memakai kacamata atau tidak, serta cantik atau tidak. D. Job Design Dalam sebuah organisasi tentu mempunyai tujuan yang akan diwujudkan bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerja sama antar anggota. Harus ada nya pembagian tugas sesuai dengan masing-masing kapasitas seseorang agar dapat secara bersamaan mewujudkan tujuan dari sebuah organisasi tersebut. Oleh karena itu kepedulian dalam mengatur dan mengelola tugas bagi para pemimpin sebuah organisasi sangat diharapkan. Dalam melakukan rancang-bangun pekerjaan (job design) secara benar akan menyempurnakan usaha pencapaian anggota dan produktivitas organisasi. Berikut akan dibahas secara rinci mengenai rancangan pekerjaan itu sendiri 1. Pengertian Job Design Job Design (desain pekerjaan) adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, 7

mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000). Job design adalahpengorganisasian tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab ke dalam suatu unit pekerjaan yang produktif (Mathis et al, 2004). Faktor penting yang dicermati dalam job design adalah content of jobs and the effect of jobs on employees. Perancangan pekerjaan (job design) adalah proses menentukan tugas tugas spesifik untuk dikerjakan, metode-metode yang dipakai dalam menjalanakn tugastugas tersebut, dan cara pekerjaan yang bersangkutan berhubungan dengan pekerjaan lain dalam organisasi (Mondy, 2008) 2. Tujuan Job Design Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar : a. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal. b. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki. c. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal. d. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim. e. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi 3. Unsur-Unsur Job Design Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial. Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik. a. Unsur-Unsur Organisasi Unsur organisasi menurut Handoko (2000) mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaanpekerjaan karyawan. Dengan adanya efisiensi di dalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi yang merupakan kunci dalam desain pekerjaan. Karyawan 8

yang melakukan pekerjaan secara kontinyu menyebabkan karyawan terspesialisasi yang selanjutnya dapat memperoleh output lebih tinggi. Unsur organisasi terdiri dari : 1) Pendekatan mekanik berupaya mengidentifikasi setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga. Hasil pengumpulan identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan. 2) Aliran kerja dipengaruhi oleh sifat komoditi yang dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan. 3) Praktek praktek kerja yaitu pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak serikat kerja karyawan. b. Unsur Unsur Lingkungan Faktor lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengharapan pengharapan sosial, yaitu dengan tersedianya lapangan kerja serta memperoleh kompensasi dan jaminan hidup yang layak (Handoko, 2000). c. Unsur Unsur Perilaku Unsur perilaku menurut Sondang (2003) perlu diperhitungkan dalam mendesain pekerjaan. Unsur perilaku tersebut terdiri dari : 1) Otonomi bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Bawahan diberi wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan. 2) Variasi merupakan pemerkayaan pekerjaan yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahan kesalahan dapat diminimalkan. 3) Identitas tugas untuk memepertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan harus diidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan. 4) Umpan balik diharapakan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balik atas pelaksanaan pekerjaan yang baik, sehingga akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. 9

4. Metode Job Design Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam membuat desain pekerjaan untuk seluruh anggota sesuai bagiannya masing-masing. Dalam membuat desain pekerjaan komunikasi antara atasan dan bawahan harus diperhatikan karena desain pekerjaan dalam suatu organisasi dan proses komunikasi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan (Sunarto, 2005). Inti dalam membuat desain pekerjaan adalah bagaimana membuat semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis. Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan (Sunarto, 2005). Dalam job design terdapat 3 metode, yaitu job rotation, job enlargement, dan job enrichment. Suatu organisasi tidak harus menggunakan ketiga metode job design secara bersamaan tergantung kondisi organisasi tersebut.berikut gambaran umum tentang job rotation, job enlargement, dan job enrichment. Job Rotation Job Enlargement Job Enrichment Pekerjaan Definisi Sempit Sempit Luas Sifat Berulang-ulang Berulang-ulang Berubah Kompleksitas Terbatas Terbatas Banyak Variasi Beberapa Beberapa Banyak Pengambilan Keputusan Terbatas Terbatas Besar Tanggung Jawab Terbatas Terbatas Besar Beban Horizontal Horizontal Horizontal dan Verti 5. Job Rotation Job Rotation adalah meningkatkan variasi tugas yang dimiliki seseorang dengan cara memindahkan seorang petugas untuk melakukan tugas yang lain yang berbeda dengan sebelumnya atau biasa disebut dengan rolling. Rolling dapat dilakukan dalam bagian, antar bagian yang berbeda atau dalam unit yang ada dan dalam pelaksanaan nya dilakukan secara periodik.job rotation dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. 10

1. Kelebihan job rotation Kelebihan dari job rotation antara lain adalah mengurangi rasa jenuh dari para pekerja dalam mengerjakan tugas tugasnya. Job rotation membuat pegawai, dari keahlian yang sempit menjadi lebih luas yang dapat melaukukan berbagai hal. 2. Kekurangan job rotation Dalam penerapannya, job rotation dinilai masih memiliki beberapa kekurangan, antara lain, yaitu: a. Kemampuan setiap pekerja berbeda. Seorang pekerja hanya bisa menguasai satu jenis pekerjaan saja pada saat itu saja. b. Apabila ada kekosongan pekerja pada suatu pekerjaan, pekerja lain tidak bisa mengganti, dikarenakan pekerja lainnya hanya menguasai satu jenis pekerjaan di waktu tersebut akibatnya proses produksi terputus di tengah jalan. Dari kajian konseptual diatas terlihat betapa pentingnya analisi uraian pekerjaan pegawai (job description). Jika pihak manajemen salah menempatkan pegawai, maka akan berimplikasi pada kinerja pegawai yang bersangkutan. Intinya ketika menempatkan pegawai, maka harus sesuai dengan kompetensinya, serta harus menyusun uraian-uraian pekerjaan apa yang menjadi tugas hariannya. Hal ini penting agar supaya pegawai tersebut mempunyai fokus dengan pekerjaan yang akan dilakukannya. 11

KESIMPULAN A. Kesimpulan 1. Uraian pekerjaan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta yang ada. Penyusunan uraian pekerjaan adalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan. 2. Secara mudahnya spesifikasi pekerjaan ini merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga kerja yang dipersyaratkan. Spesifikasi pekerjaan dinamakan pula kualifikasi personal (personal qualification). Kualifikasi personal ini secara garis besar dapat dibagi dua. Pertama, kualifikasi umum (general qualification), yaitu kualifikasi minimal yang biasanya diperlukan untuk menempati suatu pos tertentu dalam suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Adapun kualifikasi yang kedua adalah kualifikasi spesifik (spesific qualification), yaitu kualifikasi tambahan yang secara spesifik akan sangat dibutuhkan bagi pengisian jabatan tertentu. 3. Perancangan pekerjaan (job design) adalah proses menentukan tugas tugas spesifik untuk dikerjakan, metode-metode yang dipakai dalam menjalankan tugas-tugas tersebut, dan cara pekerjaan yang bersangkutan berhubungan dengan pekerjaan lain dalam organisasi B. Saran 1. Pihak manajemen kantor harus membuat uraian pekerjaan dan melakukan sosialisasi pada setiap pegawai, hal ini berimplikasi pada pegawai yang akan bekerja sesuai dengan uraian pekerjaannya. 2. Dalam manajemen pekerjaan maka perlu adanya spesifikasi pekerjaan dari masingmasing pekerjaan, hal ini akan berimplikasi pada terpenuhinya prosedur pelaksanaan pekerjaan pegawai. 12

DAFTAR PUSTAKA Hariandja, Marihot Tua Efendi. (2007) Manajemen Sumber Daya manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo. Gomes, Faustino Cardoso. (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI Hasibuan, Malayu S.P. (2010) Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Handoko, T Hani. (1997) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Flippo, B. Edwin. (1989) Manajemen Personalia edisi keenam, diterjemahkan oleh Moh Masud. Jakarta: Erlangga Raymond J. Stone. (2005) Human Resource Management fifth edition. Australia: John Wiley & Sons Hariandja, Marihot Tua Effendi. (2002) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo 13