1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aset perusahaan yang sangat penting dan paling sulit diawasi adalah kas. Menurut Syam (2010 : 78), uang kas adalah aktiva yang paling mudah diselewengkan karena wujudnya yang kecil, tidak mempunyai identitas pemilik dan mudah dipindah tangankan. Sejalan dengan hal tersebut, kas merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat liquid, yang mudah berpindah tangan dan kepemilikannya tidak dapat dibuktikan. Oleh karena itu kas akan mudah digelapkan oleh seseorang. Untuk menghindarkan perusahaan dari kerugian yang lebih besar, perlu diadakan suatu pengendalian internal yang baik terhadap kas tersebut. Pengendalian atas kas sangatlah penting bagi setiap perusahaan, karena sebagian besar kegiatan transaksi selalu berhubungan dengan kas. Salah satu bentuk perusahaan yang erat kaitannya dengan kas adalah bank. Bank menurut undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2 Dalam usahanya menghimpun dana dari masyarakat, sebuah bank akan menghadapi persaingan dari bank lain dalam hal membangun kepuasan nasabah terhadap pelayanan. Untuk itu sebuah bank akan berusaha menciptakan dan menawarkan produk-produk perbankan yang didukung dengan fasilitas yang mutakhir sehingga mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi. Salah satu perkembangan teknologi canggih yang digunakan dalam dunia perbankan untuk mengembangkan produk dan jasa layanan yang mampu memberikan kenyamanan dan pelayanan yang lebih cepat serta memudahkan pengguna jasa bank adalah penggunaan Automatic Teller Machine (ATM). Kasmir (2012:308) mendefinisikan Automatic Teller Machine (ATM) merukan mesin yang dapat melayani kebutuhan nasabah secara otomatis setiap saat selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu termasuk hari libur. Dengan kata lain, ATM berfungsi sebagai pelayanan bank secara elektronik yang melaksanakan fungsi teller secara otomatis, yang memungkinkan nasabah melaksanakan sendiri transaksi penarikan secara tunai atau non tunai oleh nasabah yang memiliki kartu ATM. PT. Bank NTB adalah bank milik pemerintah daerah provinsi Nusa Tenggara Barat bersama-sama dengan pemerintah kota/kabupaten se-nusa Tenggara Barat. Bank NTB didirikan dengan tujuan untuk mengelola keuangan daerah yaitu sebagai kas daerah. Selain itu tujuan didirikannya Bank NTB yaitu untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah
3 dengan memberikan kredit kepada para pengusaha kecil di Nusa Tenggara Barat. Seiring perkembangan teknologi informasi, Bank NTB memahami bahwa kebutuhan nasabah bertransaksi semakin beragam. Oleh karena itu pihak bank harus meningkatkan fasilitas yang ada, salah satunya adalah penambahan aneka fitur dan menu transaksi pada ATM Bank NTB agar memudahkan proses transaksi. Mengingat penggunaan teknologi mempunyai dampak risiko, maka bank harus mengendalikannya secara efektif guna menghindari adanya gangguan usaha dan kemungkinan timbulnya kerugian bank yang signifikan. Berdasarkan kenyataan yang ada pengguna transaksi penarikan tunai melalui ATM masih terdapat transaksi-transaksi bermasalah seperti terdebet sistem (misalnya saat melakukan transaksi aliran listrik terputus sehingga nasabah tidak menerima atau menerima sebagian/ sejumlah uang sedangkan dalam rekeningnya sudah terdebet) dan terdapat selisih lebih atau kurang restocking (pengisian uang), misalnya saat melakukan transaksi nasabah menerima menerima sejumlah uang lebih maka uang yang ada di ATM akan menjadi berkurang atau sebaliknya sehingga akan terjadi selisih antara uang sisa restocking dari yang seharusnya. Keadaan ini menyebabkan terjadinya complain dari nasabah. Mengingat fungsi ATM yang semula diciptakan untuk efektif dan efisien waktu, untuk itu diperlukan pengendalian internal terhadap pengeluaran kas melalui ATM tersebut. Menurut Committee Of Sponsoring Organization ( COSO) dalam Boynton & Kell (2002:373) mendefinisikan pengendalian internal suatu
4 proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personil lainnya dari sebuah entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan/jaminan yang wajar berkaitan dengan pencapaian tujuan yaitu efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan peraturan bank Indonesia yang tertuang dalam SE No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal bagi Bank Umum, sistem pengendalian Internal (SPI) yang efektif merupakan komponen penting dalam manajemen bank dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional bank yang sehat dan aman. Pengendalian internal sangat penting untuk memberikan perlindungan bagi entitas terhadap kelemahan manusia serta untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan. Pengelolaan dan penerapan pengendalian internal yang baik menjadikan suatu perusahaan akan lebih mudah dalam pencapaian tujuannya. Berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti akan membahas permasalahan ini dengan judul Analisis Pengendalian Internal atas Pengeluaran Kas Melalui Automatic Teller Machine ATM() (Studi pada PT. Bank NTB).
5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul tersebut, maka di dapatkan masalah-masalah yang diteliti adalah : 1. Bagaimana penerapan Sistem Pengendalian Internal Atas Pengeluaran Kas Melalui Automatic Teller Machine (ATM) yang ada pada PT. Bank NTB? 2. Apakah Pengendalian Internal Atas Pengeluaran Kas Melalui Automatic Teller Machine (ATM) yang ada pada PT. Bank NTB sudah berjalan dengan efektif sehingga dapat mengatasi atau memperkecil terjadinya peyelewengan-penyelewengan? C. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian yang akan dilakukan meliputi penerepan pengendalian internal atas pengeluaran kas melalui ATM dan teknik pengendalian internal berkaitan dengan pengeluaran kas melalui ATM dalam penanganan masalah-masalah yang mungkin terjadi. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang pengendalian internal atas pengeluaran kas melalui AutomaticTeller Machine (ATM) yang ada pada PT. Bank NTB. 2. Mempelajari teknik pengendalian internal untuk menangani masalahmasalah yang mungkin terjadi serta menilai keefektifan SPI atas
6 pengeluaran kas melalui Automatic Teller Machin (ATM) yang ada pada PT. Bank NTB. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi IPTEK Dapat menjadi acuan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengendalian internal atas pengeluaran kas melalui ATM. 2. Bagi Perusahaan Dapat memberikan manfaat bagi bank dalam pengawasan transaksi pengeluaran kas melalui ATM, seperti menghindari resiko penyelewengan, resiko tidak mematuhi prosedur yang telah ditetapkan, resiko operasional, resiko kepatuhan dan kemungkinan risiko yang dapat terjadi lainnya, serta dengan adanya pengendalian internal, bank tersebut mampu mencapai targetnya dalam pelayanan.