EFEK PENAMBAHAN PARTIKEL MAGNETIK Fe 3 O 4 TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN KARBON AKTIF SERBUK GERGAJI KAYU PADA LOGAM BERAT BESI (Fe)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KINERJA PENYERAPAN LOGAM BERAT MENGGUNAKAN KARBON AKTIF PADA SUMUR BOR DAN SUMUR GALIAN DI KOTA DUMAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

ANALISA SERAPAN LOGAM BERAT Fe PADA KARBON AKTIF YANG DICAMPURKAN DENGAN NANO Fe 3 O 4 DAN POLYVINYLIDENE FLUORIDE (PVDF)

PENGARUH KONSENTRASI AKTIVATOR ZnCl 2 TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KULIT UBI KAYU UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT

Komposit Karbon Aktif dari Bahan Serbuk Gergaji Kayu Karet dan Nanomagnetik Fe 3 O 4 + PVDF Sebagai Bahan Penyerap Limbah Cair Berbasis Logam Berat

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

PENGARUH PERLAKUAN SUHU PADA PEMBUATAN GREEN CARBON PAPER (GCP) TANPA PEREKAT MENGGUNAKAN KULIT PISANG LILIN

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

SINTESIS KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN UNTUK PEMURNIAN AIR GAMBUT

BAB III METODE PENELITIAN

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMANFAATAN POTENSI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI KARBON AKTIF UNTUK PEMBERSIH AIR LIMBAH AKTIVITAS PENAMBANGAN EMAS

PELINDIAN NIKEL DAN BESI PADA MINERAL LATERIT DARI KEPULAUAN BULIHALMAHERA TIMUR DENGAN LARUTAN ASAM KLORIDA

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF MONOLIT DARI KAYU KARET DENGAN VARIASI KONSENTRASI KOH UNTUK APLIKASI SUPERKAPASITOR

Bab III Metodologi Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH WAKTU IRADIASI GELOMBANG MIKRO TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KAYU EUCALYPTUS PELLITA SEBAGAI ADSORBEN. Fitri, Rakhmawati Farma

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN NaOH PADA KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORPSI LOGAM Cu 2+

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

PENGARUH AKTIVATOR KIMIA TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KULIT SINGKONG SEBAGAI BAHAN PENYERAP LOGAM BERAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA

HASIL DAN PEMBAHASAN. a b c. Pada proses pembentukan magnetit, urea terurai menjadi N-organik (HNCO), NH + 4,

UJI DAYA SERAP ARANG AKTIF DARI KAYU MANGROVE TERHADAP LOGAM Pb DAN Cu

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kebutuhan air tidak pernah berhenti (Subarnas, 2007). Data

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

EFEK VARIASI RASIO MASSA KOH TERHADAP DENSITAS DAN KAPASITANSI SPESIFIK SUPERKAPASITOR BERBASIS KARBON AKTIF SERBUK GERGAJI KAYU KARET

Pengaruh Temperatur terhadap Adsorbsi Karbon Aktif Berbentuk Pelet Untuk Aplikasi Filter Air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua orang mengenal alpukat karena buah ini dapat ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

RANCANG BANGUN ALAT PENJERNIH AIR YANG TERCEMAR LOGAM BERAT Fe, Cu, Zn DALAM SKALA LABORATORIUM. Andi Syahputra, Sugianto, Riad Syech

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

9. Pembuatan Larutan Cr ppm Diambil larutan Cr ppm sebanyak 20 ml dengan pipet volumetri berukuran 20 ml, kemudian dilarutkan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

EFEK PENAMBAHAN CARBON NANOTUBE (CNT) TERHADAP SIFAT FISIS PELET KARBON.

ADSORPSI Pb 2+ OLEH ARANG AKTIF SABUT SIWALAN (Borassus flabellifer)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan

PENGARUH VARIASI UKURAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA DENGAN AKTIVASI KOH 3 M TERHADAP KELEMBABAN DALAM RUANG UJI SKALA LABORATORIUM

Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0

I. PENDAHULUAN. ekosistem di dalamnya. Perkembangan industri yang sangat pesat seperti

Jl. Soekarno Hatta, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp Diterima 26 Oktober 2016, Disetujui 2 Desember 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SINTESIS TINTA KERING (TONER) MENGGUNAKAN BAHAN BAKU ABU RINGAN (FLY ASH) SISA PEMBAKARAN BATU BARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya industri-industri yang berkembang, baik dalam skala besar

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Analisa Kadar Air Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab III Metodologi Penelitian

3. Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yulieyas Wulandari, 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

Transkripsi:

EFEK PENAMBAHAN PARTIKEL MAGNETIK Fe 3 O 4 TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN KARBON AKTIF SERBUK GERGAJI KAYU PADA LOGAM BERAT BESI (Fe) Erman Taer 1*, Sugianto 1,Rika 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau, Pekanbaru *email: erman_taer@yahoo.com Abstrak Telah dilakukan study tentang aplikasi karbon aktif magnetik dari serbuk gergaji kayu karet (SGKK) sebagai penyerap logam berat Fe. SGKK diaktivasi menggunakan larutan KOH sebagai aktivator kimia, kemudian SGKK dicampur dengan FeCl 3 sebagai prekursor nanopartikel magnetik dan dikarbonisasi pada suhu 850 0 C dalam lingkungan gas Nitrogen (N 2 ). Karakterisasi SEM, EDX, dan XRD bertujuan untuk melihat morfologi permukaan, komposisi kimia, serta strukstur sampel. Hasil pengujian SEM menunjukkan bahwa composite carbon dan nano-fe 3 O 4 telihat dengan kebera nano-fe 3 O 4 merata pada permukaan karbon. Pengujian EDX memastikan bahwa partikel yang terdapat pada permukaan karbon adalah unsur Fe 3 O 4. Hasil Uji XRD menunjukkan bahwa logam Fe muncul dengan kehadiran puncak pada 36 0. Sementara itu, uji kemampuan serapan karbon aktif dilakukan menggunakan SSA. Hasil uji SSA menunjukkan bahwa persentase serapan maksimum pada sampel air sumur bor, air sumur galian dan air sumur bor setelah dilakukan penyaringan berturut-turut adalah sebesar 97,94 %, 83,58 %, dan 56,18%. Kata Kunci : Kayu Karet, Karbon Aktif, Logam Berat 752

PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan dibumi. Air yang memenuhi kebutuhan adalah air yang bersih dan higienis, serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Air yang berkualitas meliputi kualitas fisik, kimia, dan bebas dari mikroorganisme. Konsekuensi dari penggunaan air yang tidak bersih dan higiene akan menggangu kesehatan masyarakat. Kontaminasi logam berat dalam air merupakan salah satu contoh pencemaran air. Logam berat tergolong limbah B3 pada kadar tertentu dapat membahayakan lingkungan sekitarnya karena bersifat toksik bagi hewan dan manusia. Logam berat dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal, jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah. Logam berat merupakan unsur - unsur logam yang memiliki densitas lebih besar dari 5 mg/l. Adapun jenis logam berat meliputi Ni, Mn, Pb, Cr, Cd, Zn, Cu, Fe, dan Hg. [1]. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar logam berat pada air adalah melakukan penyerepan dengan menggunakan bahan penyerab dari karbon aktif [2]. Karbon aktif dapat berasal dari bahan biomassa, misalnya seperti serbuk gergaji kayu karet (SGKK). Komposisi limbah pengolahan kayu yang paling tersedia dalam industri pengolahan kayu adalah limbah sabetan sekitar 25,9% dari 50,8% limbah penggergajian kayu sekitar seluruhnya. Limbah serbuk gergaji kayu sekitar 10% dan potongan kayu sekitar 14,3%. Pada penelitian ini akan dilakukan upaya pengurangan kadar limbah logam berat Fe pada sampel air yang berasal dari sumur warga yang ada di kota Dumai. Penelitian difokuskan pada pengulangan jumlah kontak antara air yang mengandung limbah dengan bahan penyerap karbon katif dari SGKK yang dicampur dengan nano-magnetik Fe 3 O 4. METODOLOGI PENELITIAN Sampel SGKK yang digunakan adalah SGKK yang sudah diprakarbonisasi pada suhu 280 C. SGKK yang telah dipra-karbonisasi dihaluskan menggunakan ballmilling selama 20 jam dan dilanjutkan dengan proses pengayakan menggunakan ayakan 38 μm. Serbuk SGKK kemudian diaktivasi 753

kimia menggunakan larutan KOH. Perbandingan KOH dengan SGKK adalah 4:1 pada perbandingan massa. Selanjutnya, SGKK yang teraktivasi di cuci dengan air suling hingga phair cucian menjadi netral dan kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 110 0 C selama 3x24 jam. Selanjutnya SGKK yang teraktivasi dicampur dengan FeCl 3 dengan pernadingan serbuk SGKK dan FeCl 3 adalah 4:5 [3]. Tahap terakhir pembuatan campuran karbon aktif dan FeCl 3 adalah dilakukan proses karbonisasi pada suhu 850 C menggunakan furnace karbonisasi dalam lingkungan gas Nitrogen (N 2 ). Seluruh sampel dicuci kembali dengan air suling, dikeringkan untuk mendapatakan campuran karbon aktif dan nano-magnetik Fe 3 O 4. Proses pengambilan data konsentrasi logam berat dilakukan pada sampel air sumur bor, air sumur galian dan air sumur bor setelah dilakukan penyaringan. Uji konsentrasi logam berat dilakukan sebelum dan sesudah penyerapan oleh bahan komposit karbon aktif dan nano Fe 3 O 4. Prosedur penyerapan logam berat pada sampel air sumur dilakukan dengan cara merendam sampel kedalam sampel air dengan persentase karbon aktif terhadap air 5 %. Proses perendaman karbon aktif dilakukan sebanyak 4 kali untuk masing-masing sampel dengan lama waktu prendaman 2 jam untuk tiap perendaman. Uji data dilakukan di Laboratorium Uji Teknis Material Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pekanbaru. HASIL DAN PEMBAHSAN Hasil Uji Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Data kandungan unsur yang terdapat dalam air Sumur Bor dan Galian di Kota Dumai ditunjukkan pada Tabel 1 Tabel 1. Kosentrasi logam berat yang terdapat dalam sampel air sumur bor dan galian di Kota Dumai. Jenis Logam Berat Sumur Bor Kosentrasi (ppm) Sumur Sumur Bor Galian Saring Fe 7,0331 4,0351 2,9654 Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa sampel air Sumur Bor dan Galian di Kota Dumai mengandung logam berat Fe. Kadar logam berat Fe mempunyai kosentrasi tertinggi sehingga sampel air sumur bor, air sumur galian dan air sumur bor yang disaring di Kota Dumai ini layak dijadikan sebagai bahan uji evektifitas penyerapan logam berat Fe oleh karbon magnetik Fe 3 O 4 dari serbuk 754

gergaji kayu karet. Setelah dilakukan pengujian SSA maka diperoleh hasil bahwa penyerapan logam berat Fe terhadap sampel sebelum dan sesudah dilakukan penambahan magnetik Fe 3 O 4 mengalami peningkatan, Tabel 2 Kosentrasi Karbon Aktif ( 5% ) dari sampel air sebagai penyerap. Massa Waktu No Persentase Sampel Karbon Kontak (%) (gram) (jam) A1 0,75 2 12,43% A2 0,6 2 81,87% A3 0,45 2 89,07% A4 0,35 2 97,94% Hasil pengujian penyerapan logam berat oleh karbon magnetik Fe 3 O 4 dari serbuk gergaji kayu karet bahan-bahan yang bersifat magnet seperti Fe [4]. Tabel 3. Kosentrasi Karbon Aktif ( 5%) dari sampel air sebagai penyerap. No Sampel Massa Karbon (gram) Waktu Kontak (jam) Persentase (%) B1 0,75 2 37,13% B2 0,6 2 55,28% B3 0,45 2 72,58% B4 0,35 2 83,54% Tabel 4. Kosentrasi Karbon Aktif ( 5%) dari sampel air sebagai penyerap. No Sampel Massa Karbon (gram) Waktu Kontak (jam) Persentase (%) C1 0,75 2 7,32% C2 0,6 2 27,31% C3 0,45 2 51,66% C4 0,35 2 56,18% untuk sampel logam berat Fe dengan waktu kontak selama 2 jam dapat dilihat pada Tabel, 2, 3 dan 4. Berdasarkan Tabel 2, 3 dan 4 menunjukkan bahwa persentase penyerapan logam berat Fe oleh karbon aktif magnetik Fe 3 O 4 terjadi penigkatan dan mencapai puncak penyerapan 97,94 % di Air Sumur Bor, Air Sumur Galian mencapai 83,58 % dan Air Sumur Bor yang disaring mencapai 56,18 %. Hal ini disebabkan karena karbon magnetik yang bersifat magnet dapat dengan mudah menarik Gambar 1. Penyerapan maksimum untuk beberapa sampel air. Gambar 1 menunjukka penyerapan maksimum untuk masingmasing sampel air. Penyerapan tertinggi pada sampel air sumur bor dengan pengulangan ke 4 (A4), kemudian diikuti oleh sampel air sumur galian 755

(B4) dan diikuti oleh sampel air sumur bor setelah penyaringan (C4). Pola penyerapan ini diangab wajar karena sampel air sumur bor adalah sampel air dengan kandungan logam berat Fe terbesar. Hasil Pengujian Difraksi Sinar-X Hasil pengujian difraksi sinar-x (XRD) untuk sampel serbuk karbon Gambar 2. menjelaskan difraktogram sinar-x untuk sampel serbuk karbon setelah terjadinya penyerapan Fe pada waktu serapan 2 jam kedalam air Sumur sesudah proses penyerapan logam berat Fe selama 2 jam dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 ini menunjukkan kehadiran puncak tertinggi yang 36 0 untuk unsur logam Fe [1]. Hasil pembahasan XRD ini telah membuktikan kehadiran logam berat Fe setelah proses perendaman sampel air Sumur Bor dan Sumur Galian di Kota Dumai. Hasil Pengujian Scanning Electron Microscopy Keberadaan logam berat dibuktikan pada sampel serbuk karbon setelah proses penyerapan perlu dilakukan analisis Scanning Electron Microscopy (SEM). SEM untuk sampel serbuk karbon sesudah proses penyerapan logam Fe pada perbesaran yang berbeda-beda ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 menunjukkan perbedaan perbesaran partikel dengan ukuran 150 dan 300 X. Perbedaan perbesaran ukuran menyebabkan poripori pada partikel lebih terlihat jelas pada perbesaran 2000 X.. Besar kecilnya partikel pada perbesaran 150 dan 300 X tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Gambar 2. Difraktogram sinar-x untuk sampel serbuk karbon sesudah penyerapan logam berat Fe. 756 Gambar 3. Hasil SEM karbon aktif serbuk gergaji kayu karet dengan perbesaran (a)1000 dan (b)2000 X.

Gambar 3. Menampilkan data mikrograf sampel dengan perbesaran 1000 dan 2000 X. Pada perbesaran 1000 X terlihat sampel terdiri dari gumpalangumpalan partikel terlihat lebih banyak dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan perbesaran 2000X. Perhitungan pada perbesaran 1000X dapat diukur panjang dan lebar untuk masing-masing partikel. Rata-rata ukuran partikel pada perbesaran 1000X memiliki panjang 5,19 μm dan lebar 4,59 μm. Hasil Analisa Energi Dispersive Sinar-X Pengujian dengan analisis Energi Dispersive Sinar-X (EDX) untuk sampel karbon sesudah penyerapan logam Fe dan hasilnya ditunjukkan pada Gambar 4. Dari gambar 4 dapat dilihat kehadiran puncak-puncak energi yang berkaitan dengan kehadiran unsur-unsur besi dan oksigen, karbon dan unsure lainnya. Gambar 4. Data pengukuran EDX untuk bahan penyerap karbon+nano Fe 3 O 4. Tabel 5. merupakan data pengujian EDX untuk sampel karbon yang telah direndam dengan limbah air Sumur Bor yang mengandung logam Fe dengan konsentrasi 7.0331 ppm. Tabel 5. Unsur yang terdapat pada bahan penyerab komposit karbon+nano Fe 3 O 4. Unsur Berat (%) Berat (%) C K 17.56 34.15 O K 29.96 43.74 Si K 0.33 0.27 Ca K 0.18 0.11 Fe K 51.96 21.73 Total 100.00 KESIMPULAN Penambahan partikel magnetik Fe 3 O 4 pada karbon aktif dari sebuk gergaji kayu karet meningkatkan kemampuan serapan karbon aktif terhadap logam berat besi Fe pada air sumur bor, air sumur galian dan air sumur bor setelah dilakukan penyaringan di Kota Dumai. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih pada Universitas Riau atas sokongan dana yang telah diberikan melalui hibah laboratorium dan penulis juga mengucabkan terimakasih pada mahasiswa elsa Amelia dan widia susanti atas bantua yang telah diberikan dalam pengumpulan data eksperimen DAFTAR PUSTAKA 757

[1] Ming Hua,Shujuan Zhang, Bingcai Pan, Weiming Zhang, Lu Lv, Quanxing Zhang, Journal of Hazardous Materials 211-212 (2012) 317-331. [2] Shahin Hydari, Hakimeh Sharififard, Mahboobeh Nabavinia, Mohammad reza Parvizi,, Chemical Engineering Journal. 193-194 (2012) 276-282. [3] Zihong Cheng, Zhanxian Gao, Wei Ma, Qi Sun, Baodong Wang, Xiaoguang Wang, Chemical Engineering Journal 209 (2012) 451-457. [4] Ting Zhanga, Daqing Huang, Ying Yang, Feiyu Kang, Jialin Gu, Materials Science and Engineering B 178 (2013) 1-9 758