BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

BAB I PENDAHULUAN. (procurement), produksi (production), penyimpanan produk selesai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

MODUL 11 SISTEM HARGA POKOK STANDAR (STANDAR COSTING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

BAB VIII METODE HARGA POKOK STANDAR

ACTIVITY BASED COSTING

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA KEDAI RESEP NYAI

VARIANCE ANALYSIS OF CONSTRUCTION COST PAKERISAN APARTEMENT BUILDING PROJECT IN DENPASAR (A CASE STUDY)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

PENGGUNAAN METODE HARGA POKOK PROSES SEBAGAI DASAR UNTUK PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN TAHU BANDUNG DIAH INDRIANI

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA HOME INDUSTRY BLACK DIAMOND. Anisa Maulina Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Standard Costing. 1

1 STANDARD COSTING

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH BIAYA

Skripsi. Analisis Penyimpangan Biaya Produksi Pada Perusahaan The 2Tang Banjaran Tegal: Studi kasus pada CV. Duta Java Tea Industri Tegal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

HARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS SELISIH SEBAGAI BAGIAN DARI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU PADA HOME INDUSTRY RISOLES SUKARDI

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :

SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN PADA PT. ADINATA DI MAKASSAR MOHAMMAD NIZAR L

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM PRIMA DONUTS KEDIRI

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

ABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT.Ongkowidjojo -Malang)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI DENGAN PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Oleh Fitri Wulandari Agus Dwi Atmoko

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

ABSTRACT. Keywords: Budget Production, Production Costs, and Effectiveness of Production. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan

Daftar Isi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel...

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

HARGA POKOK TAKSIRAN

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

BIAYA OVERHEAD PABRIK TARIP TUNGGAL

ANALISIS SELISIH BIAYA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jurnal Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY

SKRIPSI. pada Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara. Disusun Oleh : NOVI ATUN NIM : JURUSAN : AKUNTANSI

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku. Rp ,00 (efisien). Rp ,00 (efisien).

ANALISIS ANGGARAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. HINDA AS-SALAM BROTHERS DI MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY

Standar Costing PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian. Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah semua unsur biaya produksi yang membentuk harga pokok produksi. Berikut ini variabel dan definisi operasional beserta indikatornya: Tabel 3.1. Variabel, Definisi Operasional dan Indikator Variabel Definisi Operasional Indikator Biaya Bahan Jumlah biaya yang melekat pada - Harga bahan baku Baku (BBB) bahan baku yang dimasukkan dalam produksi (cost of raw materials used). - Kuantitas bahan baku Biaya Tenaga Biaya yang melekat pada atau - Tarif upah Kerja Langsung (BTKL) Biaya Overhead Pabrik (BOP) berkaitan dengan tenaga kerja langsung. Jumlah rupiah yang melekat pada fasilitas fisik dan penunjang dalam memproduksi barang. - Jam kerja langsung - Tingkat kapasitas produksi - Tarif BOP Sumber: Suwardjono (2003) dan Supriyono (2008) 19

20 3.2. Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif berupa data dokumenter. Data dokumenter merupakan jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program. Sedangkan sumber data penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Supomo dan Indriantoro, 2002:147). Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi berupa data standar biaya produksi dan realisasi biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan kerupuk ECHO Jepara pada tahun 2008 dan 2009. 3.3. Populasi dan Sampel. Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah biaya produksi kerupuk pada perusahaan kerupuk ECHO Jepara. Sampel (sampling) adalah subkelompok atau sebagian dari populasi (Sekaran, 2006:123). Sampel dalam penelitian ini adalah biaya produksi kerupuk tengiri dan kerupuk udang tahun 2008 dan 2009 pada perusahaan kerupuk ECHO Jepara.

21 3.4. Metode Pengumpulan Data. Data merupakan informasi yang didapat melalui pengukuranpengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei, merupakan metode pengumpulan data berdasarkan komunikasi antara peneliti dengan responden (Supomo dan Indriantoro, 2002:152). Peneliti menggunakan metode survei dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak terkait yang kompeten dengan masalah yang diteliti. 3.5. Metode Analisis Data. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Deskriptif Persentase. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk menentukan tingkat variance biaya produksi. Rumus yang digunakan yaitu: n % x100% N Keterangan: n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai (Subagyo, 1990:31) dalam Hermanto (2005)

22 2. Analisis Penyimpangan Biaya Produksi. Analisis penyimpangan biaya produksi digunakan untuk mencari penyebab terjadinya varians biaya produksi. Adapun rumus-rumus varians biaya produksi yang dipakai adalah sebagai berikut: (Supriyono, 2008) a. Selisih Biaya Bahan Baku 1) Selisih harga bahan baku SHB = (HS x KS) (HSt x KS) = (HS HSt) KS SHB = Selisih harga bahan baku HS KS = Harga beli sesungguhnya setiap satuan = Kuantitas sesungguhnya yang dibeli HSt = Harga beli standar setiap satuan Dalam menghitung selisih harga bahan baku dapat ditentukan apakah sifat selisih harga menguntungkan atau merugikan yaitu apabila: HS > HSt, maka selisih harga tidak menguntungkan (unfavorable). HS < HSt, maka selisih harga menguntungkan (favorable). 2) Selisih kuantitas bahan baku SKB= (KS x HSt) (KSt x HSt) = (KS KSt) HSt

23 SKB = Selisih kuantitas bahan baku KS = Kuantitas sesungguhnya atas bahan baku yang dipakai KSt = Kuantitas standar atas bahan baku yang dipakai HSt = Harga beli standar bahan baku yang dipakai Sifat selisih kuantitas bahan baku apakah menguntungkan atau merugikan dapat ditentukan sebagai berikut: Apabila KS > KSt, maka selisih kuantitas tidak menguntungkan (unfavorable). Apabila KS < KSt, maka selisih kuantitas menguntungkan (favorable). b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung. 1) Selisih tarif upah langsung STU = (TS x JS) (TSt x JS) = (TS TSt) JS STU = Selisih tarif upah langsung TS TSt JS = Tarif sesungguhnya dari upah langsung per jam = Tarif standar dari upah langsung per jam = Jam sesungguhnya Dalam menghitung selisih tarif upah langsung dapat ditentukan apakah sifat selisih menguntungkan atau merugikan yaitu apabila:

24 TS > TSt, maka selisih tarif upah langsung sifatnya tidak menguntungkan (unfavorable). TS < TSt, maka selisih tarif upah langsung sifatnya menguntungkan (favorable). 2) Selisih efisiensi upah langsung SEUL = (TSt x JS) (TSt x JSt) = TSt (JS JSt) SEUL = Selisih efisiensi upah langsung TSt JS JSt = Tarif standar dari upah langsung per jam = Jam sesungguhnya = Jam standar Dalam menghitung selisih efisiensi upah langsung dapat ditentukan apakah sifat selisih menguntungkan atau merugikan yaitu apabila: JS > JSt, maka selisih efisiensi upah langsung sifatnya tidak menguntungkan (unfavorable). JS < JSt, maka selisih efisiensi upah langsung sifatnya menguntungkan (favorable). c. Selisih Biaya Overhead Pabrik 1) Selisih terkendalikan ST = BOPS AFKSt atau

25 ST = BOPS [BTA + (KSt x TV)] = BOPS [(KN x TT) + (KSt x TV)] atau ST = [BOPS (KN x TT)] (KSt x TV) ST = Selisih terkendalikan BOPS = Biaya overhead pabrik sesungguhnya AFKSt = Anggaran fleksibel pada kapasitas atau jam standar BTA TV KN = Biaya tetap dianggarkan = Tarif variabel = Kapasitas normal, atau kapasitas lain yang dipakai dasar menghitung tarif standar. TT = Tarif tetap Dalam menghitung selisih terkendalikan dapat ditentukan apakah sifat selisih menguntungkan atau merugikan yaitu apabila: BOPS > AFKSt, maka selisih terkendalikan sifatnya tidak menguntungkan (unfavorable). BOPS < AFKSt, maka selisih terkendalikan sifatnya menguntungkan (favorable). 2) Selisih volume SV = AFKSt (KSt x T) = [(KN x TT) + (KSt x TV)] [(KSt x TT) + (KSt x TV)] = (KN x TT) (KSt x TT)

26 = (KN KSt) TT SV = Selisih volume AFKSt = Anggaran fleksibel pada kapasitas standar KSt T KN = Kapasitas atau jam standar = Tarif standar biaya overhead pabrik atau tarif total = Kapasitas normal, atau kapasitas lain yang dipakai dasar menghitung standar. TT TV = Tarif tetap = Tarif variabel Dalam menghitung selisih volume dapat ditentukan apakah sifat selisih menguntungkan atau merugikan apabila: KN > KSt, berarti kapasitas standar tidak dapat melampui kapasitas normal yang tersedia, sifat tidak menguntungkan (unfavorable). KN < KSt, berarti kapasitas standar dapat melampui kapasitas normal yang tersedia, sifat menguntungkan (favorable).