BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. Jawa Barat Melalui Ruangan Internet Publik Terhadap Minat Publik Akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Daya Tarik Isi Motto Serve With Heart Oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepemimpinan Situasional Pemimpin Redaksi Bidang Pemberitaan LPP RRI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan baik dalam dunia persaingan, baik dalam negeri maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen. a. Analisis Uji Validitas Instrumen

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB 4 ANALISA DATA. A. Keadaan Wilayah RT 03 RW 016 Bukit Cinere Indah Cinere Depok

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DATA

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

metode dokumentasi atau studi kepustakaan yang merupakan teknik pengumpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun data yang terkumpul dilakukan dengan cara menyebarkan angket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang menyangkut objek

BAB III METODE PENELITIAN. ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah pemirsa iklan obat bebas di televisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden. Data tersebut merupakan data pokok dimana analisisnya ditunjang oleh data-data sekunder yang analisisnya didapat dari hasil survei di lapangan dan beberapa sumber pustaka untuk memperkuat dan memperdalam hasil analisis. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari dua macam, yaitu data responden dan data penelitian. Data responden adalah seluruh identitas responden yang dipandang relevan dengan permasalahan yang diidentifikasi. Sedangkan data penelitian adalah sejumlah skor yang diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan mengenai variabel penelitian, yaitu variabel X (Efektivitas Acara Terapi Di TVRI Bandung) dan variabel Y (Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat di Kelurahan Cipadung). Variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan analisis korelasi. Data-data responden ini diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh warga kelurahan yang terpilih sebanyak 100 responden yang bertempat di Keluarahan Cipadung Bandung. Agar pembahasan lebih sistematis dan terarah maka peneliti membaginya ke dalam lima pembahasan, yaitu: 77

78 1. `Uji Validitas dan Reliabilitas 2. Analisis Deskriptif Identitas Responden 3. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian 4. Korelasi Antara Variabel X dengan Variabel Y 5. Pembahasan 4.1 Analisis Uji Validitas dan Reabilitas validitas adalah dimaksudkan untuk menyamakan sejauhmana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. (Umar, 2002:97). Maka sebelum peneliti menyebarkan angket kepada responden berdasarkan ketentuan sebelum angket atau kuesioner disebarkan, maka terlebih dahulu peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas. Data dapat dikatakan valid apabila data tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas digunakan untuk menunjukan adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu, dengan demikian reliabilitas berfokus pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Pada penelitian ini peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas data dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 17. Adapun pengujian validitas dan reliabilitas data penelitian yang diperoleh melalui penyebaran angket yang telah dilakukan akan dijelaskan pada poin-poin dibawah ini.

79 4.1.1 Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor jawaban responden dari setiap item pernyataan dengan jumlah total jawaban responden atas seluruh pernyataan. Koefisien korelasi tiap item akan dibandingkan dengan 0,3 (df). Jika nilai korelasi suatu item/pernyataan lebih kecil atau sama dengan 0.3, maka pernyataan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari pengujian yang dilakukan. Hanya item yang memiliki nilai korelasi lebih tinggi dari 0.3 di ikut sertakan dalam pengujian (Sugiyono, 2003:124). 4.1.2 Uji Reliabilitas Reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali. Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan mencari korelasi menggunakan teknik belah dua (split-half) dengan membagi itemitem pernyataan responden menjadi belahan genap dan belahan ganjil. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji reliabilitas adalah: Item-item yang valid dikumpulkan dan yang tidak valid dibuang. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi dua belahan berdasarkan nomor ganjil dan genap. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan. Langkah ini akan menghasilkan dua skor total untuk masingmasing responden yakni skor total untuk belahan ganjil dan skor total belahan genap.

80 Mengkorelasikan skor total belahan ganjil dan belahan genap dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Selanjutnya adalah mencari angka reliabilitas untuk keseluruhan item tanpa dibelah dua. Angka korelasi yang diperoleh harus lebih rendah daripada angka korelasi yang diperoleh jika keseluruhan item tidak dibelah. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi Rank Spearman, yang merupakan analisis korelasi yang berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain dan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Efektivitas X Pemenuhan kebutuhan informasi Y Validitas Item Koefisien Titik Pertanyaan Kesimpulan Validitas Kritis 5 0,692 0,300 Valid 6 0,906 0,300 Valid 7 0,958 0,300 Valid 8 0,846 0,300 Valid 9 0,673 0,300 Valid 10 0,647 0,300 Valid 11 0,934 0,300 Valid 12 0,945 0,300 Valid Reliabilitas Koefisien Titik Kesimpulan Reliabilitas Kritis 0,942 0,700 Reliabel 0,952 0,700 Reliabel Reliabilitas dianggap memenuhi syarat jika instrumen pengukuran memenuhi syarat minimum = 0,700..

81 4.2 Analisis Deskriptif Identitas Responden Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Jawaban responden atas sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuesioner akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel 4.2 Jenis Kelamin n=100 No. Uraian Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Laki-laki 65 65 2 Perempuan 35 35 Jumlah 100 100 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juli 2011 Dari Tabel 4.2 di atas menggambarkan jenis kelamin responden. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa 65 orang (65%) berjenis kelamin laki-laki dan 35 orang (35) berjenis kelamin perempuan. Tabel 4.3 Usia Responden n=100 No. Uraian Frekuensi (f) Persentase (%) 1 15-20 Tahun 16 16 2 21-30 Tahun 44 44 3 31 Tahun ke atas 40 40 Jumlah 100 100 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juli 2011 Tabel 4.3 di atas menggambarkan usia responden. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa 16 orang (16%) berusia antara 15-20 tahun, 44 orang (44%) berusia antara 21-30 tahun dan 40 orang (40%) berusia 31 tahun ke atas.

82 Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden n=100 No Uraian Frekuensi (f) Persentase (%) 1 SD/Sederajat 20 20 2 SMP/Sederajat 11 11 3 SMA/Sederajat 48 48 4 Diploma (D1,D2,D3) 10 10 5 Sarjana (S1) 11 11 Jumlah 100 100 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juli 2011 Dari Tabel 4.4 di atas menggambarkan tingkat pendidikan responden. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa 20 orang (20%) berpendidikan terakhir SD, 11 orang (11%) berpendidikan terakhir SMP, 48 orang (48%) berpendidikan terakhir SMA, 10 orang (10%) berpendidikan terakhir Diploma dan 11 orang (11%) berpendidikan terakhir Sarjana (S1). Tabel 4.5 Pekerjaan Responden n=100 No Uraian Frekuensi (f) Persentase (%) 1 PNS 5 5 2 Pegawai swasta 34 34 3 Wiraswasta 42 42 4 Pelajar/mahasiswa 19 19 Jumlah 100 100 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juli 2011 Dari Tabel 4.5 di atas menggambarkan pekerjaan responden. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa 5 orang (5%) mempunyai pekerjaan sebagai PNS, 34 orang (34%) sebagai pegawai, 42 orang(42%) mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan 19 orang (19%) mempunyai pekerjaan sebagai Pelajar/mahasiswa.

83 4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian Teknik analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan mengenai keseluruhan data yang dikumpulkan dengan memaparkan, mengelompokkan, dan mengklasifikasikan ke dalam tabel yang kemudian diberi penjelasan satu persatu. Data penelitian ini diperoleh peneliti dari jawaban responden atas sejumlah pertayaan. Jawaban-jawaban responden dari pertanyaan di dalam angket mendukung penelitian, dan setiap jawaban yang dipilih responden diberi nilai antara satu (1) sampai dengan lima (5) yang kemudian dikumulatifkan. Setelah mendapatkan nilai total dari jawaban responden, peneliti akan membagi menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Setelah mengkategorikan setiap indikator kemudian akan diintepretasikan oleh peneliti menurut referensi. 4.3.1 Analisis Efektivitas (X) Untuk mengetahui bagaimana Efektivitas (X). maka dilakukan pengkategorian dengan cara menjumlahkan skor 5 pertanyaan, kemudian dicari panjang interval setiap kelas dengan rumus sebagai berikut: c X n X k n, dimana c = panjang interval kelas X n = Nilai terbesar X 1 = Nilai terkecil k = banyaknya kelas, dalam hal ini adalah 3 (Tinggi-Sedang-Rendah)

84 Penjumlahan 5 item pernyataan Efektivitas (X) diperoleh nilai terbesar 24 dan nilai terkecil 7. Untuk menentukan interval setiap kategori (3 kelas), maka dilakukan perhitungan berikut: 24 7 c 5,67 3 Dengan demikian, maka interval skor untuk menentukan batas-batas kategori untuk Efektivitas (X) disajikan sebagai berikut: Jumlah skor 7,00-12,66 Jumlah skor 12,67-18,33 Jumlah skor 18,34-24.00 : Kurang : Cukup : Baik Setelah skor total untuk semua responden diketagorikan, maka diperoleh frekuensi pengkategorian sebagai berikut: Kategori Frekuensi Persentase Tinggi 55 55.0 Sedang 39 39.0 Rendah 6 6.0 Total 100 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang Efektivitas (X) adalah tinggi, dengan jumlah responden sebanyak 55 orang (55.0%), dan paling sedikit menyatakan rendah sebanyak 6 orang (8.8%).

85 4.3.1.1 Intensitas (X 1 ) Untuk mengetahui bagaimana Tanggapan Responden Tentang Intensitas (X 1 ). maka dilakukan pengkategorian dengan cara menjumlahkan skor 2 pertanyaan, kemudian dicari panjang interval setiap kelas dengan rumus sebagai berikut (J.Supranto,2000:64). c X n X k n, dimana c = panjang interval kelas X n = Nilai terbesar X 1 = Nilai terkecil k = banyaknya kelas, dalam hal ini adalah 3 (Tinggi-Sedang- Rendah) Penjumlahan 2 item pernyataan Intensitas (X 1 ) diperoleh nilai terbesar 10 dan nilai terkecil 3. Untuk menentukan interval setiap kategori (3 kelas), maka dilakukan perhitungan berikut: 10 3 c 2,33 3

86 Dengan demikian, maka interval skor untuk menentukan batas-batas kategori untuk Intensitas (X 1 ) disajikan sebagai berikut: Jumlah skor 3,00-5,32 : Kurang Jumlah skor 5,33-7,66 : Cukup Jumlah skor 7,67-10,00 : Baik Setelah skor total untuk semua responden diketagorikan, maka diperoleh frekuensi pengkategorian sebagai berikut: Kategori Frekuensi Persentase Tinggi 61 61.0 Sedang 33 33.0 Rendah 6 6.0 Total 100 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang Intensitas (X 1 ) adalah tinggi, dengan jumlah responden sebanyak 61 orang (61.0%), dan paling sedikit menyatakan sedang sebanyak 33 orang (33.0%). Tabel 4.6 Frekuensi Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju 18 18.0 Setuju 62 62.0 Cukup Setuju 13 13.0 Tidak Setuju 7 7.0 Sangat Tidak Setuju 0 0.0 Total 100 100

87 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 62 orang atau 62.0% sedangkan yang paling sedikit sebanyak 7 orang atau 7.0% menyatakan tidak setuju. Tabel 4.7 Durasi Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju 31 31.0 Setuju 36 36.0 Cukup Setuju 27 27.0 Tidak Setuju 5 5.0 Sangat Tidak Setuju 1 1.0 Total 100 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 36 orang atau 36.0% sedangkan yang paling sedikit sebanyak 1 orang atau 1.0% menyatakan sangat tidak setuju. 4.3.1.2 Isi Pesan (X 2 ) Untuk mengetahui bagaimana Tanggapan Responden Tentang Isi Pesan (X 2 ). maka dilakukan pengkategorian dengan cara menjumlahkan skor 3 pertanyaan, kemudian dicari panjang interval setiap kelas dengan rumus sebagai berikut:

88 c X n X k n, dimana c = panjang interval kelas X n = Nilai terbesar X 1 = Nilai terkecil K = Banyaknya kelas, dalam hal ini adalah 3 (Tinggi-Sedang- Rendah) Penjumlahan 3 item pernyataan Isi Pesan (X 2 ) diperoleh nilai terbesar 14 dan nilai terkecil 3. Untuk menentukan interval setiap kategori (3 kelas), maka dilakukan perhitungan berikut: 14 3 c 3,67 3 Dengan demikian, maka interval skor untuk menentukan batas-batas kategori untuk Isi Pesan (X 2 ) disajikan sebagai berikut: Jumlah skor 3,00-6,66 : Kurang Jumlah skor 6,67-10,33 : Cukup Jumlah skor 10,34-14,00 : Baik Setelah skor total untuk semua responden diketagorikan, maka diperoleh frekuensi pengkategorian sebagai berikut:

89 Kategori Frekuensi Persentase Tinggi 63 63.0 Sedang 31 31.0 Rendah 6 6.0 Total 100 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang Isi Pesan (X 2 ) adalah tinggi, dengan jumlah responden sebanyak 63 orang (63.0%), dan paling sedikit menyatakan rendah sebanyak 6 orang (6.0%) Tabel 4.8 Kejelasan Pesan Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju 18 18.0 Setuju 45 45.0 Cukup Setuju 11 11.0 Tidak Setuju 24 24.0 Sangat Tidak Setuju 2 2.0 Total 100 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 45 orang atau 45.0% sedangkan yang paling sedikit sebanyak 2 orang atau 2.0% menyatakan sangat tidak setuju. Tabel 4.9 Kelengkapan Pesan Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju 33 33.0 Setuju 50 50.0 Cukup Setuju 11 11.0 Tidak Setuju 4 4.0 Sangat Tidak Setuju 2 2.0 Total 100 100

90 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 50 orang atau 50.0% sedangkan yang paling sedikit sebanyak 2 orang atau 2.0% menyatakan sangat tidak setuju. Tabel 4.10 Daya Tarik Pesan Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju 0 0.0 Setuju 43 43.0 Cukup Setuju 50 50.0 Tidak Setuju 1 1.0 Sangat Tidak Setuju 6 6.0 Total 100 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 50 orang atau 50.0% sedangkan yang paling sedikit sebanyak 1 orang atau 1.0% menyatakan tidak setuju. 4.3.2 Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Untuk mengetahui bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). maka dilakukan pengkategorian dengan cara menjumlahkan skor 3 pertanyaan, kemudian dicari panjang interval setiap kelas dengan rumus sebagai berikut: c X n X k n, dimana c = panjang interval kelas X n = Nilai terbesar

91 X 1 = Nilai terkecil k = banyaknya kelas, dalam hal ini adalah 3 (Tinggi-Sedang-Rendah) Penjumlahan 3 item pernyataan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) diperoleh nilai terbesar 15 dan nilai terkecil 4. Untuk menentukan interval setiap kategori (3 kelas), maka dilakukan perhitungan berikut: 15 4 c 3,67 3 Dengan demikian, maka interval skor untuk menentukan batas-batas kategori untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) disajikan sebagai berikut: Jumlah skor 4,00-7,66 : Kurang Jumlah skor 7,67-11,33 : Cukup Jumlah skor 11,34-15.00 : Baik Setelah skor total untuk semua responden diketagorikan, maka diperoleh frekuensi pengkategorian sebagai berikut: Kategori Frekuensi Persentase Tinggi 43 43.0 Sedang 50 50.0 Rendah 7 7.0 Total 100 100

92 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) adalah sedang, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang (50.0%), dan paling sedikit menyatakan rendah sebanyak 7 orang (7.0%). Tabel 4.11 Memperkuat Informasi Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju 10 10.0 Setuju 66 66.0 Cukup Setuju 17 17.0 Tidak Setuju 7 7.0 Sangat Tidak Setuju 0 0.0 Total 100 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 66 orang atau 66.0% sedangkan yang paling sedikit sebanyak 7 orang atau 7.0% menyatakan tidak setuju. Tabel 4.12 Menambah Pengetahuan Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju 27 27.0 Setuju 16 16.0 Cukup Setuju 50 50.0 Tidak Setuju 3 3.0 Sangat Tidak Setuju 4 4.0 Total 100 100

93 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan cukup setuju sebanyak 50 orang atau 50.0% sedangkan yang paling sedikit sebanyak 3 orang atau 3.0% menyatakan tidak setuju. Tabel 4.13 Menimbulkan Keingintahuan Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju 27 27.0 Setuju 46 46.0 Cukup Setuju 0 0.0 Tidak Setuju 23 23.0 Sangat Tidak Setuju 4 4.0 Total 100 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 46 orang atau 46.0% sedangkan yang paling sedikit sebanyak 4 orang atau 4.0% menyatakan sangat tidak setuju. 4.4 Analisis Korelasi Rank Spearman 4.4.1 Hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Uutuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y), maka dilakukan analisis korelasi Rank Spearman dengan hipotesis sebagai berikut:

94 Hipotesis: Ho H1 : Tidak terdapat hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). : Terdapat hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Dengan kriteria penolakan hipotesis: H 0 ditolak jika t hitung > t tabel dan H 1 diterima H 0 diterima jika t hitung < t tabel dan H 1 ditolak Taraf signifikansi = 5% dan dk = n-2 Nilai perhitungan korelasi Rank Spearman kemudian disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.14 Hubungan Antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Hubungan Koefisien Korelasi Rank Spearman X Y 0.906 Kekuatan hubungan Sangat Kuat KD t hitung t tabel 82.16 21.245 1.984 Kesimpulan Terdapat hubungan yang Signifikan Besarnya koefisien korelasi Rank Spearman antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) individu sebesar 0.906. Nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) tergolong hubungan yang sangat kuat.

95 Dengan nilai t hitung sebesar (21.245 > t tabel 1.984), maka disimpulkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Setelah diketahui adanya hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y), maka besarnya hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi. KD = r 2 x 100% KD = 0.906 2 x 100% = 82.16% Dari rumus di atas dapat kita ketahui besarnya koefisien determinasi yaitu sebesar 82.16%. Nilai ini menunjukkan bahwa sebesar 82.16% perubahanperubahan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) terhadap responden disebabkan oleh Efektifitas (X). Sedangkan sisanya sebesar 17,84 % perubahan yang terjadi pada Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) terhadap responden disebabkan oleh faktor lain. 4.4.1.1 Hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Uutuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y), maka dilakukan analisis korelasi Rank Spearman dengan hipotesis sebagai berikut:

96 Hipotesis: Ho H1 : Tidak terdapat hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). : Terdapat hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Dengan kriteria penolakan hipotesis: H 0 ditolak jika t hitung > t tabel dan H 1 diterima H 0 diterima jika t hitung < t tabel dan H 1 ditolak Taraf signifikansi = 5% dan dk = n-2 Nilai perhitungan korelasi Rank Spearman kemudian disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.15 Hubungan Antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Hubungan Koefisien Korelasi Rank Spearman Kekuatan hubungan KD t hitung t tabel Kesimpulan X1 - Y 0.882 Kuat 77.79 18.528 1.984 Terdapat hubungan yang Signifikan Besarnya koefisien korelasi Rank Spearman antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) individu sebesar 0.882. Nilai korelasi

97 sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) tergolong hubungan yang kuat. Dengan nilai t hitung sebesar (18.528 > t tabel 1,984), maka disimpulkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Setelah diketahui adanya hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y), maka besarnya hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi. KD = r 2 x 100% KD = 0.882 2 x 100% KD = 77.79% Dari rumus di atas dapat kita ketahui besarnya koefisien determinasi yaitu sebesar 77.79%. Nilai ini menunjukkan bahwa sebesar 77.79% perubahanperubahan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) terhadap responden disebabkan oleh Intensitas (X 1 ). Sedangkan sisanya sebesar 22,21 % perubahan yang terjadi pada Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) terhadap responden disebabkan oleh faktor lain.

98 4.4.1.2 Hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Uutuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y), maka dilakukan analisis korelasi Rank Spearman dengan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis: Ho H1 : Tidak terdapat hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). : Terdapat hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Dengan kriteria penolakan hipotesis: H 0 ditolak jika t hitung > t tabel dan H 1 diterima H 0 diterima jika t hitung < t tabel dan H 1 ditolak Taraf signifikansi = 5% dan dk = n-2 Nilai perhitungan korelasi Rank Spearman kemudian disajikan pada tabel sebagai berikut:

99 Tabel 4.16 Hubungan Antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Hubungan Koefisien Korelasi Rank Spearman Kekuatan hubungan KD t hitung t tabel X2 - Y 0.830 Kuat 68.87 14.724 1.984 Kesimpulan Terdapat hubungan yang Signifikan Besarnya koefisien korelasi Rank Spearman antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) individu sebesar 0.830. Nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) tergolong hubungan yang kuat. Dengan nilai t hitung sebesar (14.724 > t tabel 1.984), maka disimpulkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Setelah diketahui adanya hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y), maka besarnya hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi. KD = r 2 x 100% KD 0.830 2 x 100% = 68.87%

100 Dari rumus di atas dapat kita ketahui besarnya koefisien determinasi yaitu sebesar 68.87%. Nilai ini menunjukkan bahwa sebesar 68.87% perubahanperubahan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) terhadap responden disebabkan oleh Isi Pesan (X 2 ). Sedangkan sisanya sebesar 31,13 % perubahan yang terjadi pada Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) terhadap responden disebabkan oleh faktor lain. 4.5 Pembahasan Penelitian TVRI Bandung sebagai salah satu televisi yang mempunyai salah satu acara tentang pengobatan tradisional. Acara ini ditujukan untuk kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin tinggi, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan artinya kesehatan. Acara Terapi di TVRI bandung adalah acara tentang pengobatan alternatif, yang bertujuan sebagai pemberi pandangan atau pilihan serta informasi terhadap masyarakat yang belum mengetahui akan pengobatan alternatif. Selanjutnya peneliti akan membahas setiap identifikasi masalah dalam penelitian ini berdasarkan dari data serta teori-teori yang telah ada yang menjadi landasan dalam melakukan penelitian ini, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih terperinci sebagai berikut:

101 4.5.1 Hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa besarnya korelasi antara variabel Hubungan antara Intensitas Acara Terapi Di TVRI Bandung dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan Masyarakat Di Kelurahan Cipadung sebesar 0.882. Nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) tergolong hubungan yang kuat. Dengan nilai t hitung sebesar (18.528 > t tabel 1,984), maka disimpulkan terdapat hubungan searah, kuat, dan signifikan antara Intensitas (X 1 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Bersifat searah, karena angka korelasi bernilai positif artinya jika intensitas Acara Terapi di TVRI Bandung baik maka pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung juga akan baik. Korelasi dikatakan signifikan (penting), karena angka probabilitas (Sig) sebesar 0,000 yang dimana angka tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini berarti, baik tidaknya intensitas Acara Terapi di TVRI Bandung akan menentukan pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung. Sedangkan besarnya hubungan intensitas Acara Terapi di TVRI Bandung terhadap pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung adalah sebesar 77.79%, sisanya yaitu 22,21 % dipengaruhi oleh faktor lain.

102 4.5.2 Hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Besarnya koefisien korelasi Rank Spearman antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) individu sebesar 0.830. Nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) tergolong hubungan yang kuat. Dengan nilai t hitung sebesar (14.724 > t tabel 1.984), maka disimpulkan terdapat hubungan searah, kuat, dan signifikan antara Isi Pesan (X 2 ) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Bersifat searah, karena angka korelasi bernilai positif artinya jika isi pesan Acara Terapi di TVRI Bandung baik maka pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung juga akan baik. Korelasi dikatakan signifikan (penting), karena angka probabilitas (Sig) sebesar 0,000 yang dimana angka tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini berarti, baik tidaknya isi pesan Acara Terapi di TVRI Bandung akan menentukan pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung. Sedangkan besarnya hubungan isi pesan Acara Terapi di TVRI Bandung terhadap pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung adalah sebesar 68.87%, sisannya yaitu 31,13 % dipengaruhi oleh faktor lain.

103 4.5.3 Hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) Besarnya koefisien korelasi Rank Spearman antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) individu sebesar 0.906. Nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) tergolong hubungan yang sangat kuat. Dengan nilai t hitung sebesar (21.245 > t tabel 1.984), maka disimpulkan terdapat hubungan searah, sangat kuat, dan signifikan antara Efektivitas (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Bersifat searah, karena angka korelasi bernilai positif artinya jika efektivitas Acara Terapi di TVRI Bandung baik maka pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung juga akan baik. Korelasi dikatakan signifikan (penting), karena angka probabilitas (Sig) sebesar 0,000 yang dimana angka tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini berarti, baik tidaknya efektivitas Acara Terapi di TVRI Bandung akan menentukan pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung. Sedangkan besarnya hubungan efektivitas Acara Terapi di TVRI Bandung terhadap pemenuhan kebutuhan informasi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Cipadung adalah sebesar 82.16%, sisannya yaitu 17,84 % dipengaruhi oleh faktor lain.