Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

KARAKTERISASI SENSOR PHOTODIODA, DS18B20, DAN KONDUKTIVITAS PADA RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEKERUHAN DAN JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT DALAM AIR

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

RANCANG BANGUN SISTEM ALAT UKUR TURBIDITY UNTUK ANALISIS KUALITAS AIR BERBASIS ARDUINO UNO

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Perancangan Sensor Lengkung Multi-axis dengan LED dan LDR (Light-dependent Resistor)

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 )

Pengukuran Pulse Width Modulation sebagai Pengatur Resistansi Sensor Cahaya

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelayakan air yang dikonsumsi. Secara fisis, air bersih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan April 2015,

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Input ADC Output ADC IN

Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Kekeruhan Air Berbasis Mikrokotroler ATMega 8535

DAN KONSENTRASI SAMPEL

I. PENDAHULUAN. produksi dalam dunia industri yang sangat memerlukan keahlian di bidang

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

Rancangan Sistem Monitoring ph Berbasis Mikrokontroller Arduino dan Wifi Node ESP8266

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

SISTEM PENJEJAK POSISI MATAHARI DENGAN MEMANFAATKAN LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

LIGHT DEPENDENT RESISTANT (LDR) SEBAGAI PENDETEKSI WARNA

PEMBUATAN SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

Desain Program Scan Phase pada Lock-In Amplifier SR510 Berbasis LabVIEW untuk Pengukuran Absorbsi dengan Metode Transmisi Cahaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB I PENDAHULUAN. campuran susu madu dan lain lain. kamar dengan kelembaban relatif berkisar 80% maksimum hanya mampu

1. Pendahuluan [7] 2. Dasar Teori 2.1 Warna Sir Isaac Newton

Studi Awal Aplikasi Sensor LDR untuk Pemantauan Kinerja Lampu dengan Menggunakan LabVIEW

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)

Alarm Anti Pencuri Menggunakan LDR dan SCR (Silicon Control Rectifier) Disusun oleh :

PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH. Skripsi

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

OTOMATISASI TITRASI ASAM BASA BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRACT

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI3121. Percobaan 04 PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI

RANCANG BANGUN PENGURAS DAN PENGISI TEMPAT MINUM TERNAK PADA PETERNAKAN BEBEK

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MIKROKONTROLER ARDUINO

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

pembuatan sensor kristal fotonik pendeteksi gas ozon. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Transmitansi (%) Panjang gelombang (nm)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan

APLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

Pengukuran Suhu dengan Variasi Jarak Sampel pada Rancang Bangun Alat Pemanas untuk Eksperimen Surface Plasmon Resonance

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BABI PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan penelitian dan pembuatan

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT KEKERUHAN AIR PADA KAMAR MANDI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu taman otomatis)

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUKURAN KONSENTRASI LARUTAN GULA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Menghitung Frekuensi Gelombang Permukaan dengan Menggunakan Simulator Sederhana Pembangkit Gelombang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

PERANCANGAN PROTOTIPE MONITORING PARAMETER PARAMETER TRANSFORMATOR DAYA SECARA ONLINE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

SKRIPSI FILTER AIR OTOMATIS BERDASARKAN KEKERUHAN AIR

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR LED DAN LCD

PROTOTYPE APLIKASI PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS ARDUINO PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM MAKASSAR

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

Transkripsi:

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air Trisha Gustiya1,a), Rouf1,b), Dian Nur Aini1,c), dan Hendro2,d) 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 2 Kelompok Keilmuan Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 a) trishagustiya93@gmail.com (corresponding author) b) abdur.rouf049@gmail.com c) dianaini16@gmail.com d) hendro@fi.itb.ac.id Abstrak Dilakukan kegiatan rancang bangun alat pengukur kekeruhan air sebagai aplikasi dari sensor LDR (Light Dependent Resistor) berbasis mikrokontroler AT mega 328. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kekeruhan air dengan cara mengkonversi besaran tegangan listrik menjadi besaran tingkat kekeruhan (turbiditas) air. Rangkaian alat terdiri dari sensor LDR untuk mendeteksi kekeruhan, minimum sistem dari mikrokontroler AT mega 328 sebagai pusat kendali pada rangkaian sensor, serta LED putih sebagai sumber cahaya optimum yang akan dibandingkan dengan tegangan yang dihasilkan pada masing-masing pengukuran di dalam air. Parameter tingkat kekeruhan maksimal pada air layak konsumsi didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan sebesar 5 NTU, yang kemudian dilakukan kegiatan sampling untuk mengetahui sensitivitas sensor terhadap beberapa tingkat kekeruhan air yang berbeda. Selanjutnya dilakukan plot grafik logaritmik untuk mengetahui hubungan besaran tegangan yang terukur terhadap besaran tingkat kekeruhan air pada sampel. Kata-kata kunci : mikrokontroler AT mega 328, LDR, LED, kekeruhan air, turbidimeter PENDAHULUAN Pengujian kekeruhan air sangat diperlukan dalam proses pengolahan air agar air layak dikonsumsi. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk mengembangkan alat yang berfungsi sebagai pendeteksi kekeruhan air, sehingga terdapat parameter baku tingkat kejernihan air yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Berdasarkan komposisinya, air dibagi menjadi dua yaitu air murni dan air tak murni. Air murni hanya mengandung 2 atom H (hidrogen) dan 1 atom O (oksigen), sehingga rumusnya H2O. Air di alam adalah air tidak murni, karena mengandung mineral [1]. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai parameter fisika yang berkaitan dengan air layak konsumsi, yaitu nilai turbiditas atau kekeruhan air. Turbiditas menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang dihamburkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Arah jalan cahaya yang ditransmisikan akan mengalami perubahan ketika cahaya menyentuh partikel dalam kolom air [2]. 82

Tingginya nilai kekeruhan berhubungan dengan padatan terlarut dan tersuspensi. Semakin tinggi nilai padatan terlarut dan tersuspensi, maka nilai kekeruhan juga akan semakin tinggi. Total padatan yang terlarut pada air tidak boleh melewati kadar maksimum yang telah ditentukan oleh Menteri Kesehatan melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan, yaitu SK MENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002 sebesar 5 NTU [3]. TINJAUAN TEORI Hamburan cahaya merupakan fenomena penyebaran dan pemancaran cahaya oleh partikel-partikel tidak terlarut (tersuspensi) yang ada di dalam zat cair dimana cahaya yang berupa gelombang elektromagnetik akan menabrak partikel tersebut yang memiliki ukuran lebih besar. Ketika cahaya ditransmisikan ke air, partikelpartikel tersuspensi akan memblokir transmisi cahaya saat melalui air. Arah jalan cahaya yang ditransmisikan akan mengalami perubahan ketika cahaya menyentuh partikel dalam kolom air. Jika tingkat kekeruhan rendah maka hanya sedikit cahaya yang akan disebar dari arah semula. Pada air dengan tingkat kekeruhan tinggi cahaya yang ditransmisikan akan mengalami gangguan dan akan banyak cahaya yang terhambur. Besarnya turbiditas sebanding dengan besarnya intensitas cahaya yang dihamburkan [4]. I (1) Turbiditas s I0 Dimana Is adalah intensitas cahaya terhambur yang ditangkap oleh sensor, Io adalah intensitas cahaya dari sumber. Gambar 1. Skema hamburan cahaya yang menumbuk partikel dengan ukuran tertentu (http://www.mermaidproject.eu/) [5] Selain hamburan, transimisi dan absorpsi cahaya juga merupakan aspek yang perlu ditinjau. Transmisi merupakan besarnya perbandingan intensitas cahaya yang diteruskan ke sensor dengan intensitas cahaya sumber. Sedangkan absorpsi cahaya merupakan penyerapan intensitas cahaya oleh suatu bahan yang terlarut pada air [6]. Secara matematis dituliskan sebagai berikut. I (2) T= t I0 I log(t ) = log t A= I0 (3) Dengan T adalah transmitansi, A adalah absorbansi, dan It adalah intensitas cahaya yang ditransmisikan. RANCANGAN ALAT DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan LDR sebagai sensor cahaya. Secara umum LDR bekerja berdasarkan pengaruh dari intensitas cahaya yang datang pada bagian sensor. Besarnya intensitas cahaya akan mempengaruhi besarnya nilai resistansi pada LDR. Pada saat cahaya pada permukaan LDR redup, resistansi 83

LDR rendah. Sedangkan pada saat cahaya terang, nilai resistansinya semakin kecil. Pengaruh intensitas cahaya terhadap resistansi LDR ini bersifat menurun secara eksponensial [7]. Ketika sebuah sumber cahaya (LED) dinyalakan, cahaya akan memancar dan melewati larutan dalam tabung sampel dan kemudian akan mengenai sensor dua buah LDR yang dipasang di dua sisi berbeda dari tabung alat. LDR akan merespon setiap intesitas cahaya yang diterimanya. Sampel yang berbeda akan mempengaruhi intensitas cahaya yang akan diterima oleh LDR, sehingga nilai resistansi juga akan berubah. Perubahan nilai resistansi pada LDR akan menghasilkan perubahan tegangan. Perubahan tegangan inilah yang akan digunakan sebagai indikator menentukan tingkat kekeruhan sampel yang diinginkan. Metode yang paling banyak digunakan oleh beberapa perusahaan untuk membuat turbidimeter adalah dengan menset posisi sensor dari arah sumber cahaya datang dengan sudut tertentu. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan pengukuran dengan arah transmisi cahaya langsung menuju sensor, dan dengan posisi sensor 90o dari sumber cahaya. Berikut ini rancangan instrumentasi alat ukur yang digunakan. Gambar 2. Skema rangkaian alat ukur Dimana tegangan output dari LDR dihubungkan ke kaki analog input A0 pada board arduino AT Mega 328. Jika tegangan melebihi ambang batas, tegangan dari kaki digital Arduino (kaki 13) diteruskan ke kaki base transistor sehingga alarm berbunyi. Proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan arduino, serta labview sebagai interface-nya. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan kalibrasi alat terlebih dahulu. Kalibrasi dilakukan dengan mengukur lima sampel larutan (berupa air gula, air kopi, air kran, aquades dan susu diencerkan) menggunakan alat ukur kekeruhan air yang sudah distandardisasi, yakni turbidimeter. Didapatkan hasil pengukuran dengan turbidimeter masing-masing; air gula sebesar 5.2 NTU, air kopi sebesar 452 NTU, air kran sebesar 1.1 NTU, aquades sebesar 0.1 NTU, dan susu diencerkan sebesar 615 NTU. Selanjutnya dilakukan pengukuran kekeruhan air menggunakan rancang bangun alat untuk menguji apakah alat ukur dapat membedakan larutan jernih dan keruh. Pengukuran dilakukan untuk objek cairan yang sama, yaitu: air gula, air kopi, air kran, aquades dan susu diencerkan. Pengujian terakhir dengan menggunakan larutan sampel larutan sejenis dengan konsentrasi zat terlarut yang berbeda. Gambar 3. Prototype alat ukur 84

RANCANGAN ALAT DAN METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat dua parameter yang dipertimbangkan untuk desain alat ukur. Parameter tersebut adalah besar sudut antara sensor LDR dengan sumber cahaya (LED) dan nilai resistivitas yang digunakan. Berdasarkan hasil percobaan untuk dua sudut yang berbeda yaitu 900 dan 1800 diperoleh kurva sebagai berikut. Gambar 4. Selisih tegangan pada sampel berbeda untuk sudut sensor 0o Gambar 5. Selisih tegangan pada sampel berbeda untuk sudut sensor 90o Kedua kurva di atas masing-masing menunjukkan kurva tegangan terhadap resistansi dari sensor LDR terhadap ruang tanpa larutan uji dengan ruang menggunakan larutan uji air teh. Dari hasil di atas, pengujian pengukuran pada sudut 90o menunjukkan selisih tegangan yang relatif lebih lebar dibandingkan selisih tegangan pada sudut 0o. Setelah itu dilakukan pengukuran larutan uji yang sudah diketahui kadar NTU. Berikut ini tabel hasil pengukuran yang diperoleh. 85

Tabel 1. Hasil pengukuran tegangan dan resistansi sampel Sampel Turbiditas (NTU) Tegangan (Volt) Resistansi LDR (Ω) Aquades 0.1 1.79 12169 Keran 1.1 1.81 12248 Gula 5.2 1.96 14146 Kopi 1 11.5625 1.98 14113 Kopi 2 23.25 2.11 15999 Kopi 3 56.5 2.5 21426 Kopi 4 113 3.09 34193 Kopi 5 226 3.61 53716 Kopi 6 452 4.1 88695 Dari hasil di atas dilakukan regresi linear nilai turbiditas masing-masing terhadap tegangan, resistansi, serta log resistansi untuk mengetahui hubungan yang paling relevan. Berikut ini hasil regresi linear yang diperoleh. Gambar 6. Regresi linear turbiditas terhadap tegangan Gambar 7. Regresi linear turbiditas terhadap log resistansi LDR 86

Gambar 8. Regresi linear turbiditas terhadap resistansi LDR Dari ketiga kurva di atas, hasil regresi linear yang paling baik didapatkan pada kurva turbiditas terhadap resistansi LDR. Dengan fungsi transfer turbiditas terhadap tegangan (fungsi regresi linear), (4) Turbiditas = 0.0058 RL 73.659 dengan nilai keselarasan 0.9937 (r2 = 0.9937). Jika ditinjau dari hasil regresi linear di atas, dapat disimpulkan bahwa besarnya turbiditas yang didapat dari rancangan alat ukur dibuat bersifat linear dan berbanding lurus terhadap hasil ukur nilai resistansi. Karena besarnya resistansi LDR merupakan fungsi eksponensial menurun terhadap intensitas, berarti fungsi besarnya ukuran turbiditas dari rancangan alat ukur ini-pun merupakan fungsi eksponensial menurun dari intensitas cahaya. Sedangkan jika ditinjau dari definisi turbiditas pada bagian teori, nilai turbiditas seharusnya berbanding lurus terhadap besarnya intensitas cahaya. Perbedaan interpretasi hasil penelitian ini terhadap teori didapat karena pada rancangan alat ukur yang dibuat menggunakan LED sebagai sumber cahaya, dimana cahaya yang dipancarkan tidak sepenuhnya berada pada trajektori yang lurus, tetapi ada bagian cahaya yang menyebar sehingga pada detektor yang diletakkan pada sudut 90o masih tetap menerima cahaya transmisi. Karena intensitas cahaya hasil hamburan relatif jauh lebih kecil daripada intensitas cahaya transmisi, maka intensitas cahaya transmisi menjadi bagian yang paling dominan dari hasil pengukuran ini. KESIMPULAN DAN SARAN Telah dibandingkan sudut detektor terhadap sumber cahaya antara 0o dan 90o. Dari hasil pengukuran, sudut 90o memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan 0o. Batasan tegangan yang digunakan untuk menetukan jernih atau tidaknya suatu sampel adalah 1.8 V (0 NTU), Jika hasil pengukuran < 1.8 V, air dapat dikatakan memiliki 0 NTU. Air dapat dikatakan keruh jika Vout > 2 V (> 5 NTU). Hasil pengukuran terhadap beberapa sampel dengan nilai NTU yang berbeda menunjukkan adanya nilai linearitas terhadap resistansi LDR, dengan fungsi transfer (Turbiditas = 0.0058RL 73.659) dan nilai keselarasan regresi linear (r2 = 0.9937), Sehingga alat ukur ini dapat digunakan untuk menentukan kejernihan air. Hasil pengukuran ini menunjukkan bagian yang dominan intensitas cahaya yang ditangkap oleh sensor LDR ini adalah intensitas cahaya transmisi. Oleh karena itu diperlukan sumber cahaya yang arah trajektorinya lebih terlokalisasi. Selain itu bisa juga dilakukan dengan mensetting dan kalibrasi hasil pengukuran sehingga didapatkan hasil pengukuran yang lebih representatif. REFERENSI 1. 2. 3. Nuzula, Nike Ika; Endarko. 2013. Perancangan Pembuatan Alat Ukur Kekeruhan Air Berbasis Mikrokontroler AATMega 8535. Jurnal Sains dan Seni POMITS Vol. 2, No.1. ITS Handayani, Linda et. al. 2015. Desain Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Sensor Cahaya Photodiode Berbasis Mikrokontroler AT Mega 328. Bandung, SNIPS, 2015 PERMENKES NO. 907/Menkes/SK/VII/2002. Kementrian Kesehatan republik Indonesia 87

4. 5. 6. 7. John Daly. What is Turbidity?. South Fork Instruments, Inc. Standards Certification, Education, & Training. Souza Dias, Francisco (2012): Turbidity sensors. Available from http://www.coastalwiki.org/wiki/turbidity_sensors [accessed on 23-12-2015] Wahyuni, Wenny. Dkk. Rancang Bangun Alat Ukur Transmisi dan Absorpsi Cahaya Berbasis Arduino dan LabVIEW. Bandung, SNIPS, 2015 P.K Kumar, Jeethendra. 2002. LDR Characteristic. Lab Experiments Vol-2, No.3, December 2002. 88